Politisi Eropa Kecam Kedutaan Tiongkok Menggagalkan Shen Yun di Spanyol

Seorang politisi Eropa mengecam pembatalan pertunjukan tari dan musik tradisional Tiongkok di Spanyol baru-baru ini yang tampaknya berasal dari tekanan yang dilakukan oleh kedutaan besar Tiongkok, menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk “perusakan reputasi.”

Shen Yun yang berbasis di New York, yang misinya adalah untuk menghidupkan kembali 5.000 tahun peradaban Tiongkok melalui musik dan tarian, menurut situs webnya, telah memesan Teater Royal di Madrid untuk tampil pada 31 Januari dan 2 Februari.

Namun hanya beberapa minggu sebelum pertunjukan yang telah dijadwalkan tersebut, direktur teater memberi tahu Puro Arte Humano, presenter nirlaba Shen Yun di Spanyol, bahwa pertunjukan harus dibatalkan karena kesulitan teknis. The Royal Theatre mengonfirmasi alasan ini dalam pernyataan yang dikirim melalui email pada The Epoch Times.

Daniel Herman, mantan Menteri Kebudayaan Republik Ceko, mengatakan bahwa Royal Theater, salah satu gedung opera utama kota itu, seharusnya menolak tekanan dari kedutaan Tiongkok, karena “sama sekali tidak dapat diterima untuk dijadikan seperti provinsi Beijing.”

“Sangat penting untuk menjadi kuat dan tidak menerima [tekanan] itu,” kata Herman, yang menjabat sebagai Menteri Kebudayaan antara tahun 2014 dan 2017.

Direktur Teater Royal beralasan bahwa pertunjukan lain, opera Das Rheingold, yang tampil sehari sebelum dan setelah Shen Yun, akan mengalami kesulitan membongkar perangkat-perangkat mereka untuk mengakomodasi pertunjukan Shen Yun, menurut Puro Arte Humano dalam siaran pers. Manajer teknis teater tidak menyebut ini sebagai masalah pada saat kontrak dengan Puro Arte Humano ditandatangani.

Selain itu, Puro Arte Humano mengatakan bahwa teater tampaknya tidak memiliki masalah yang sama dengan pertunjukan lain yang tampil di sekitar tanggal pertunjukan opera Das Rheingold, menyatakan bahwa teater hanya menargetkan Shen Yun.

Sandra Flores Gomez, wakil presiden Puro Arte Humano, mengatakan alasan teater membatalkan pertunjukan tidak meyakinkan dan mereka menduga alasan sebenarnya adalah karena tekanan Partai Komunis Tiongkok (PKT), berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya tentang campur tangan konsulat Tiongkok dalam penampilan Shen Yun di Barcelona pada tahun 2014.

Selain itu, Tiongkok baru-baru ini mencoba menjalin ikatan yang lebih dalam dengan teater tersebut.

Teater telah menandatangani kontrak pada Mei 2018 dengan Pusat Seni Pertunjukan Nasional di Beijing, sebuah wadah yang dipimpin oleh pejabat-pejabat Partai, untuk terlibat dalam pertukaran produksi dan produksi bersama kedua teater, menurut siaran pers.

Dan pada tahun 2016, teater Madrid mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian dengan rezim Tiongkok untuk berpartisipasi dalam sebuah proyek yang disebut, “International League of Theaters of the Silk Road,” untuk mempromosikan “pertukaran artistik di bidang seni pertunjukan.” Liga tersebut adalah bagian dari proyek utama Tiongkok untuk meningkatkan pengaruh geopolitik di seluruh dunia, inisiatif One Belt, One Road, menurut sebuah laporan oleh surat kabar China Daily yang dikelola pemerintah.

Selain itu, duta besar Tiongkok untuk Spanyol saat ini adalah anggota “Diplomatic Circle” Royal Theatre, sebuah kelompok diplomat yang mempromosikan daya tarik internasional teater tersebut, menurut situs web teater.

The Epoch Times baru-baru ini melaporkan bahwa manajer umum teater sedang dalam perjalanan ke Tiongkok pada tanggal 14 dan 15 Januari tahun ini, menurut sumber.

TEKANAN PKT LUAR BIASA

Herman mengatakan dia telah mengalami tekanan PKT beberapa kali ketika dia menjadi menteri kebudayaan negaranya, termasuk ketika pemimpin agama Tibet Dalai Lama diundang ke Republik Ceko pada tahun 2016 dan ketika Shen Yun tampil di Praha pada tahun 2014. Dia mengatakan bahwa Kedutaan Tiongkok telah menghubungi kepala Teater Nasional di Praha dalam upaya untuk menghentikan pertunjukan Shen Yun, tetapi pada akhirnya tidak berhasil.

Mantan menteri kebudayaan tersebut mengatakan dia yakin rezim Tiongkok tidak ingin mengizinkan Shen Yun untuk tampil karena misi pertunjukannya untuk mengembalikan budaya Tiongkok yang diilhami secara ilahi tidak selaras dengan ideologi ateis mereka. Dia menambahkan bahwa karya-karya modern dalam pertunjukan, yang menggambarkan pelanggaran HAM nyata terjadi di Tiongkok seperti penganiayaan terhadap Falun Gong, juga tidak cocok dengan rezim.

“Rezim di Tiongkok adalah rezim totaliter yang tipikal. Mereka ingin mengawasi atau mengendalikan semua kehidupan masyarakat,” kata Herman. “Bagi mereka, adalah berbahaya, segala sesuatu yang berada di luar bingkai kendali ini.”

Bagaimanapun Herman mengatakan Spanyol adalah negara anggota Uni Eropa seperti Republik Ceko dan tidak boleh membiarkan rezim komunis mendikte “apa yang baik dan apa yang tidak baik” untuk negara Eropa.

“Kita adalah manusia bebas, orang bebas, anggota negara demokratis, dan kita tahu lebih baik dibanding komunis di Beijing tentang apa yang baik untuk kita,” katanya.

Sejak didirikan pada tahun 2006, Shen Yun telah menghadapi banyak tantangan karena campur tangan Tiongkok di seluruh dunia. Beberapa negara ini termasuk Belanda, Denmark, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat. Dalam banyak kasus, PKT telah berusaha menekan teater-teater untuk tidak menyewakan ruang mereka kepada perusahaan seni pertunjukan tersebut atau menekan mereka untuk membatalkan pertunjukan-pertunjukannya. Rezim komunis bahkan telah berusaha memaksa pejabat pemerintah untuk tidak menghadiri pertunjukan atau menyuarakan dukungan publik untuk perusahaan tersebut.

Perusahaan yang bermarkas di New York ini didirikan oleh para praktisi latihan spiritual Falun Gong, yang telah dianiaya dengan kejam di daratan Tiongkok. Pemimpin saat itu, Jiang Zemin, meyakini bahwa popularitas besar Falun Gong, yang mencapai 100 juta praktisi, menurut perkiraan yang dikutip di outlet media Barat, akan mengancam otoritas Partai. Dia kemudian memprakarsai kampanye nasional untuk menindas, menangkap, menahan, dan memfitnah praktisi-praktisi Falun Gong.

PKT juga telah secara strategis menyebarkan propaganda anti-Falun Gong di dalam negeri dan di luar negeri, melalui media Tiongkok yang pro-Beijing atau berafiliasi dengan Partai, dan kelompok-kelompok garis depan yang manjadi bagian penting dalam komunitas-komunitas Tionghoa di luar negeri.

Beberapa kelompok garis depan ini akan berkumpul di luar teater di seluruh dunia di mana Shen Yun akan tampil untuk memegang spanduk-spanduk dengan slogan-slogan propaganda dan ujaran-ujaran kebencian dengan tujuan untuk mengganggu orang-orang yang pergi ke teater. Contoh terbaru dari ini adalah di Lincoln Center di New York.

Shen Yun telah tampil di lebih dari 100 kota di seluruh dunia, menjual pertunjukan-pertunjukan di New York, Barcelona, dan kota-kota besar lainnya.

Herman berkata bahwa penting untuk mendukung kelompok-kelompok yang dianiaya seperti Falun Gong, Kristen, dan Tibet.

“Kita harus mendukung orang-orang yang dianiaya ini dan kita harus membuka diskusi dengan mitra Tiongkok bahkan tentang pentas ini. Kita harus memberi tahu mereka bahwa Anda tidak dapat melakukan hal kejam dan buruk seperti itu kepada kita,” katanya. (ran)

Ikuti Janita di Twitter: @EMG_Janita

Video pilihan:

Tiongkok Memoles Kamp Penahanan Uighur, untuk Hindari Inspeksi Internasional

https://www.youtube.com/watch?v=Uv1RJYlnXnE