
oleh Luo Tingting
Pada 3 Maret 2021 dianggap sebagai hari paling berdarah sejak kudeta militer Myanmar. Pada hari itu, militer Myanmar menembak dan menindas para pengunjuk rasa. Suara tembakan terdengar riuh rendah dan banyak warga sipil menjadi korban.
Pada hari yang sama Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Myanmar Christine Schraner Burgener kepada media mengatakan : “Hari ini adalah hari paling berdarah sejak kudeta 1 Februari. Hanya pada hari ini saja 38 orang warga sipil tewas. Sejak kudeta, lebih dari 50 orang telah tewas”.
Police are filmed on March 3 shooting a detained protester in the back in Yangon’s North Okkalapa township before dragging his body away. The area was the site of multiple killings by security forces on that day. #WhatsHappeningInMyanmar#2021uprising #RejectMilitaryCoup pic.twitter.com/joAegsH4eM
— Myanmar Now (@Myanmar_Now_Eng) March 4, 2021
Dalam video yang diposting di Internet, dapat terlihat bahwa sekelompok polisi militer Myanmar menembak dan membunuh seorang pria dari jarak dekat di jalan. Adegan itu sangat berdarah. Setelah pria itu roboh, dua orang tentara menyeret tubuh pria itu ke samping jalan.
#WhatsHappeningInMyanmar
People had been Brutally Tortured in Myanmar By Police pic.twitter.com/4w5WkzC8bI— moepusu (@moepusu) March 4, 2021
Video yang diperoleh Reuters menunjukkan bahwa polisi militer Myanmar menyeret mayat para demonstran di tempat kejadian, hingga meninggalkan bekas darah yang panjang.
????今天緬甸的Kalay,老百姓繼續抗爭‼️據報導,至少有兩人當場喪生‼️
????這種犧牲確實很讓人痛心,但緬甸人這種不屈不撓的與獨裁者抗衡的勇氣與毅力,卻令全世界刮目相看‼️ pic.twitter.com/HOAdMnNDuW
— Joanna Lin???? (@joannataiwan8) March 2, 2021
Ada juga video di Internet yang direkam warga sipil dari dalam rumah, terlihat polisi militer Myanmar sedang menembaki para pengunjuk rasa. Setelah sasaran tembakan roboh, para tentara bersorak bersama. Sedangkan warga yang merekam menangis, sepertinya meneriaki polisi militer agar segera menghentikan penembakan.
緬甸在哭泣 pic.twitter.com/PnnvJcmxem
— 林才竣Michael新號 (@Michael90656953) February 28, 2021
Pada hari itu 3 Maret, juga terekam ada seorang staf medis yang dipukuli oleh polisi militer. Gambar jelas menunjukkan bahwa sebuah mobil ambulans dihentikan oleh polisi militer. Petugas medis diseret keluar dari dalam mobil dan diperintahkan untuk berlutut di tanah. Lalu sekelompok polisi militer menendang, memukul para petugas medis dengan senjata, pentungan dan benda-benda lainnya. Video ini diekspos di Internet dan mendapat kutukan keras dari komunitas internasional.
緬甸軍警掃射單日38死 19歲華僑少女前線犧牲 pic.twitter.com/oFX63qOkFw
— 新唐人電視台 (@NTDChinese) March 5, 2021
Penindasan brutal dan berdarah yang dilakukan oleh polisi militer Myanmar, gagal menekan keinginan rakyat untuk melawan. Pada 4 Maret, sejumlah besar orang turun ke jalan lagi untuk memprotes.
緬甸小學生加入了爭取民主自由的抗爭,這些行為並未引豬國成人的汗顏,十四億韮菜仍舊陶醉在兩會的牛皮之中。
韮菜吃的是屎,付出的是生命,圈在地裡,身不由己,心在黨中央,黨叫干啥就干啥,天天三呼愛國,日日快樂大割引。 pic.twitter.com/c3bnL8HcNl
— 林才竣Michael新號 (@Michael90656953) March 5, 2021
Banyak warga berduka atas kematian para pengunjuk rasa. Dari video yang diposting di Internet kita dapat melihat, bahwa siswa sekolah dasar di Myanmar dengan dilindungi oleh guru mereka juga turun ke jalan untuk ikut berunjuk rasa. Hanya saja tidak jelas kapan video itu diambil. (sin)