Home Blog Page 156

Jajak Pendapat AS : 60% Anggota Partai Republik Mendukung Trump Dalam Pemilihan Pendahuluan

0

 oleh Wu Xianglian

Sampai saat ini, mantan Presiden AS Donald Trump masih mempertahankan keunggulan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik. Baru-baru ini, sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa 60% anggota Partai Republik akan memilih Trump pada pemilihan pendahuluan.

Menurut jajak pendapat terbaru yang dirilis bersama oleh media AS NewsNation dan lembaga perkiraan pemilu AS “Decision Desk HQ”, bahwa 60% anggota Partai Republik mengatakan mereka akan mendukung Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik. Sekitar 21% pemilih independen mengatakan mereka akan memilih Trump jika pemilihan pendahuluan diadakan hari ini.

Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa lebih banyak pria dibandingkan wanita yang mendukung Trump. 35% responden pria yang akan mendukung Trump, sementara dari wanita hanya sekitar 28%.

Selain Trump yang masih menunjukkan keunggulannya dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik, tetapi dalam beberapa pekan terakhir perebutan posisi kedua semakin ketat. Sekitar 11% anggota Partai Republik mengatakan bahwa jika pemilihan pendahuluan diadakan hari ini, mereka akan memilih Gubernur Florida Ron DeSantis, dan sekitar 10% anggota Partai Republik akan mendukung mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley. Sedangkan Viviek Ramaswamy, pengusaha konservatif AS menerima dukungan sekitar 6% dari pemilih Partai Republik, dan mantan Gubernur New Jersey Chris Christie menerima sekitar 3%.

Baik Gubernur Negara Bagian Dakota Utara Doug Burgum maupun mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson hanya menerima dukungan dari pemilih di bawah 1%.

Ketika ditanya siapa yang akan mereka pilih jika kandidat pilihan mereka tidak ada dalam surat suara, 11% responden menyebutkan bahwa mereka akan memilih Donald Trump, sedangkan 36% akan mendukung DeSantis, dan sekitar 15% akan mendukung Viviek Ramaswamy, sekitar 14% akan memilih Nikki Haley.

Jajak pendapat tersebut dilakukan terhadap 3.200 pemilih terdaftar pada 26 hingga 27 November tahun ini dan mempunyai margin kesalahan sebesar dua poin persentase. (sin)

Tim Transisi Presiden Terpilih Javier Milei : Argentina Tidak Akan Bergabung dengan BRICS yang Dipimpin Tiongkok

0

The Associated Press

Argentina tidak akan bergabung dengan blok negara-negara berkembang BRICS tahun depan seperti yang dijadwalkan. pernyataan itu disampaikan oleh seorang pejabat senior di tim Presiden terpilih Javier Milei pada  Kamis lalu.

“Kami tidak akan bergabung dengan BRICS,” Diana Mondino, yang dipilih Milei sebagai menteri luar negeri setelah ia dilantik pada 10 Desember, menulis di X, yang sebelumnya adalah Twitter.

Langkah ini tampaknya merupakan pratinjau dari perubahan drastis dalam kebijakan luar negeri yang akan diterapkan di Argentina begitu Milei yang berhaluan kanan mulai menjabat.

Milei, seorang libertarian, pengkritik keras rezim komunis Tiongkok ketika sedang berkampanye dan mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan mantan host Fox News, Tucker Carlson, bahwa “Saya tidak akan berbisnis dengan komunis mana pun.”

Meskipun ia telah mengurangi retorika tersebut sejak memenangkan pemilu 19 November, Mile juga mengkritik pemerintahan sayap kiri Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.

Selama kampanye, Milei, seorang pengagum mantan Presiden Donald Trump, berulang kali mengatakan bahwa jika ia menang, “sekutu saya adalah Amerika Serikat dan Israel.”

Mrs Mondino sebelumnya meremehkan pentingnya BRICS.

BRICS “lebih terkait dengan keberpihakan politik daripada keuntungan yang dapat diperoleh dari perdagangan antar negara,” ujarnya dalam sebuah wawancara dua minggu yang lalu. “Kami sudah memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan dengan sebagian besar dari mereka.”

Argentina termasuk di antara enam negara yang diundang pada Agustus untuk bergabung dengan blok yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan untuk membentuk blok 11 negara. Argentina akan bergabung pada 1 Januari 2024.

Pada saat itu, Presiden Alberto Fernández menyambut baik undangan ini, dengan mengatakan bahwa hal ini akan membantu Argentina menjangkau pasar-pasar baru.

Blok ini dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok pada tahun 2009 dan menambahkan Afrika Selatan pada tahun 2010. (asr)

Bom Meledak Saat Misa Katolik di Filipina,  11 Orang Tewas

0

 Aldgra FredlyThe Epoch Times

Setidaknya 11 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam sebuah ledakan yang terjadi saat misa Katolik di sebuah gedung olahraga universitas di Filipina pada  Minggu 3 Desember, menurut pihak berwenang setempat.

Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat di Universitas Negeri Mindanao (MSU) di Kota Marawi, sesaat setelah pembacaan Injil pertama dalam misa Katolik pada  Minggu pertama masa Adven – yang menandakan periode empat minggu sebelum Natal – pada 3 Desember.

Jenny Tamano, juru bicara pemerintah provinsi Lanao del Sur, mengatakan pada Minggu bahwa jumlah orang yang terluka mencapai 42 orang. Pihak berwenang pada awalnya melaporkan tiga korban tewas dan sembilan orang terluka, demikian dilaporkan media lokal Rappler.

Polisi sedang menyelidiki penyebab ledakan tersebut. Brigadir Jenderal Allan Nobleza, direktur polisi regional, mengatakan polisi sedang menjajaki kemungkinan bahwa ini adalah aksi balas dendam oleh teroris pro-ISIS.

Ledakan tersebut terjadi hanya sehari setelah militer Filipina mengumumkan bahwa mereka telah menewaskan 11 orang yang dicurigai sebagai anggota kelompok teroris lokal yang terinspirasi oleh ISIS dalam operasi militer di provinsi Maguindanao del Sur.

Emir Dawlah Islamiyah, Abdullah Sapal, termasuk di antara mereka yang tewas.

Nobleza mengatakan bahwa para teroris yang terbunuh adalah anggota Dawlah Islamiyah, yang masih memiliki kehadiran di provinsi Lanao del Sur, di mana kota Marawi berada.

Serangan Bom ‘Teroris’

Gubernur Lanao del Sur, Mamintal Adiong Jr, mengutuk keras serangan “pengeboman” tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme. Ia berjanji bahwa keadilan akan ditegakkan dan ditegakkan dalam menanggapi insiden ini.

“Di sini, di provinsi saya, kami menjunjung tinggi hak asasi manusia,  termasuk hak untuk beragama,” katanya dalam sebuah pernyataan di Facebook.

“Serangan terorisme terhadap institusi pendidikan juga harus dikutuk karena ini adalah tempat yang mempromosikan budaya perdamaian dan membentuk generasi muda untuk menjadi pembentuk masa depan negara ini.”

“Saya mendesak sektor keamanan untuk segera menyelesaikan masalah ini!” tambah gubernur.

MSU mengatakan bahwa mereka “sangat sedih dan terkejut dengan tindakan kekerasan” yang terjadi selama pertemuan keagamaan di gimnasiumnya. Pihak universitas berjanji untuk memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampak dari tragedi tersebut.

“Kami dengan tegas mengutuk dengan sekeras-kerasnya tindakan yang tidak masuk akal dan mengerikan ini dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban dan keluarga mereka,” kata pihak universitas dalam sebuah pernyataan.

MSU mengatakan bahwa mereka menangguhkan kelas dan semua kegiatan akademik hingga pemberitahuan lebih lanjut dan meningkatkan jumlah personel keamanan untuk menjaga kampus.

Administrasi universitas bekerja sama dengan unit-unit pemerintah lokal dan otoritas penegak hukum untuk menyelidiki serangan tersebut, tambahnya.

“Prioritas utama kami adalah memastikan keamanan dan keselamatan semua konstituen, terutama komunitas Kristen kami,” kata MSU.

“Kami menyadari kerentanan dan keprihatinan yang meningkat yang muncul dari peristiwa tragis seperti itu, dan kami ingin meyakinkan semua orang bahwa kami mengambil setiap langkah yang mungkin untuk melindungi mahasiswa, fakultas, dan staf kami.

“Kami berdiri dalam solidaritas dengan komunitas Kristen kami dan semua orang yang terkena dampak dari tragedi ini,” tambahnya.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengutuk serangan teror tersebut dalam sebuah pernyataan, dan menyalahkan aktor-aktor asing. Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan bahwa sebuah kelompok teroris asing terlibat dalam pengeboman di universitas tersebut, namun tidak menyebutkan identitas kelompok tersebut.

“Saya mengutuk sekeras-kerasnya tindakan tidak masuk akal dan paling keji yang dilakukan oleh teroris asing terhadap Universitas Negeri Mindanao (MSU) dan masyarakat Marawi pada Minggu pagi ini. Ekstremis yang menggunakan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah akan selalu dianggap sebagai musuh bagi masyarakat kita,” katanya.

Departemen Luar Negeri AS juga mengutuk “serangan teroris yang mengerikan” dalam sebuah pernyataan pada  Minggu.

“Kami berduka bagi mereka yang tewas dalam serangan tersebut, dan doa kami menyertai mereka yang terluka. Amerika Serikat menjalin hubungan dekat dengan mitra-mitra Filipina kami dan berdiri bersama rakyat Filipina dalam menolak tindakan kekerasan ini,” kata pernyataan itu.

Kota yang penuh dengan masjid ini pertama kali diserang oleh ekstremis Islam yang bersekutu dengan kelompok ISIS pada tahun 2017, menewaskan lebih dari 1.100 orang, sebagian besar dari kelompok ekstremis yang menyerang, sebelum pengepungan selama lima bulan berhasil dipadamkan oleh pasukan Filipina yang didukung oleh serangan udara dan pesawat pengintai yang dikerahkan oleh Amerika Serikat dan Australia.

Filipina selatan adalah tanah air bagi minoritas Muslim di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik Roma ini dan merupakan lokasi pemberontakan separatis yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Kelompok pemberontak bersenjata terbesar, Front Pembebasan Islam Moro, menandatangani perjanjian damai tahun 2014 dengan pemerintah, yang secara signifikan meredakan pertempuran yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Namun demikian, sejumlah kelompok bersenjata yang lebih kecil menolak pakta perdamaian tersebut dan terus melakukan pengeboman dan serangan lainnya sambil menghindari serangan pemerintah.

Associated Press berkontribusi dalam laporan ini.

Anak Melihat Sesuatu di Tempat Penampungan Hewan yang Orang Dewasa Tidak Dapat Melihatnya

EtIndonesia. Tidak semua penyelamatan hewan berakhir dengan akhir yang bahagia: teman berkaki empat yang diselamatkan sering kali menunggu selamanya di tempat penampungan hewan untuk diadopsi. Hal yang sama berlaku untuk anjing ‘Suzie’. Film tentang anjing beagle malang yang menunggu tuan baru di penampungan hewan menyentuh hati jutaan orang.

Apa yang terjadi pada anjing setelah penyelamatan hewan? Mereka sering kali berakhir di tempat penampungan menunggu seseorang mengizinkan mereka masuk ke dalam hati dan rumahnya. Film tentang anjing pemburu ‘Suzie’ menunjukkan betapa pentingnya memberikan kesempatan kepada setiap hewan.

Mata anjing kecil ini memandang semua orang untuk meminta bantuan, tetapi mereka semua melewati kandang anjing beagle kecil itu.

Nama si kecil adalah Suzie dan yang dia inginkan hanyalah memiliki keluarga sendiri. Namun dibutuhkan orang yang sangat spesial untuk menyadari betapa istimewanya jiwa Suzie.

Pesan dari video tersebut jelas: terkadang hanya dibutuhkan penglihatan jernih dan hati murni seorang anak untuk mengenali harta apa yang ada di depan mata kita.

Suzie diadopsi dua hari setelah video ini direkam – dan sejak itu gambarnya telah membantu ratusan teman berbulu lainnya menjalani kehidupan yang menyedihkan di tempat penampungan hewan. Seperti anjing beagle, setiap hewan berhak mendapatkan rumah yang penuh kasih sayang.(yn)

Sumber: stimmung

Lonjakan Pneumonia di Tiongkok Memicu Kekhawatiran di Jepang

0

Seorang profesor di Tokyo Medical University mengatakan bahwa Mycoplasma pneumonia merupakan penyebab penyakit parah yang jarang terjadi, berbeda dengan infeksi yang terjadi saat ini di Tiongkok

 Kane Zhang dan Lynn Xu

Tiongkok sedang berkutat dengan lonjakan penyakit pernapasan di kalangan anak-anak, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan potensi penularan di wilayah tersebut.

Epidemi pneumonia yang sedang berlangsung telah menyebabkan rumah sakit kewalahan menangani pasien dan meliburkan kelas di sekolah-sekolah di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Xiamen, dan provinsi-provinsi di timur laut Tiongkok.

Pada 2 Desember, Komisi Kesehatan Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengadakan konferensi pers, di mana Dr. Wang Dayan, direktur Pusat Influenza Nasional Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC Tiongkok) mengatakan tentang wabah penyakit pernapasan di Tiongkok bahwa ventilasi dan desinfeksi harus ditingkatkan di tempat-tempat umum yang ramai, dan desinfeksi dan pembersihan fasilitas umum yang sering disentuh harus lebih sering dilakukan. Dia juga mengatakan bahwa pertemuan orang-orang di tempat umum harus dikurangi dan orang-orang harus memakai masker di bandara, stasiun, transportasi umum, pasar petani, dan tempat-tempat lain.

Kedutaan Besar Jepang di Beijing mengeluarkan pemberitahuan pada 30 November kepada penduduk Jepang di Tiongkok yang berjumlah 100.000 orang, menyarankan mereka untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap penyakit pernapasan dan segera mencari bantuan medis jika anak-anak mengalami gejala yang parah seperti demam tinggi.

Sekolah Jepang di Beijing, yang berafiliasi dengan kedutaan besar Jepang, telah menerima pasien yang terinfeksi, dan jumlahnya terus meningkat. Pada 29 November, empat kelas sekolah dasar dan satu kelas junior telah ditutup.

Kementerian Kesehatan Tiongkok mengklaim bahwa mycoplasma pneumonia adalah penyebab wabah saat ini di kalangan anak-anak.

Atsuro Hamada, seorang profesor di Tokyo Medical University, merekomendasikan masyarakat untuk memperhatikan dan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit menular yang sedang melanda Tiongkok. Penyakit pernapasan menular semacam itu, katanya, ditularkan melalui droplet, sehingga pendekatan terhadap COVID-19 juga dapat diterapkan, misalnya, tindakan pencegahan mencuci tangan secara teratur, mendisinfeksi dengan alkohol, dan memakai masker.

Hamada mengatakan kepada media Jepang NHK pada 29 November bahwa Mycoplasma pneumonia adalah penyebab penyakit parah yang jarang terjadi dan tidak mungkin menyebabkan pandemi. Sebaliknya, kasus infeksi saat ini di Tiongkok menunjukkan adanya resistensi terhadap antimikroba.

Senada dengan pendapat Hamada, Profesor Horimasa dari Sekolah Pascasarjana Pengendalian Infeksi di Universitas Juntendo mengatakan bahwa pengobatan untuk pasien dengan pneumonia Mycoplasma biasanya dapat efektif dalam tiga atau empat hari, sementara situasinya berbeda di Tiongkok.

Ia mengatakan Pneumonia yang kebal terhadap obat tersebut belum lazim di Jepang. 

Terlepas dari lonjakan infeksi pernapasan yang serius, PKT telah melonggarkan pembatasan perjalanan internasional. Pada 24 November, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan bahwa mulai 1 Desember tahun ini hingga 30 November 2024, mereka akan memberikan akses bebas visa selama 15 hari kepada pemegang paspor biasa dari enam negara termasuk Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia.

Reaksi dari Warga Jepang

Lonjakan kasus pernapasan yang lebih serius telah memicu kekhawatiran akan penyakit yang menyerang Tiongkok dan menyebar melintasi Laut Tiongkok Timur ke Jepang.

Beberapa warga Jepang seperti Ny. Sato, seorang ibu rumah tangga, mempertanyakan sumber gelombang infeksi baru yang melonjak di Tiongkok, “Kebohongan dan menutup-nutupi adalah hal yang biasa dilakukan oleh PKT. Apakah ini gelombang lain dari pneumonia Wuhan?”

Yamada, pemilik sebuah bar izakaya di Osaka, menyatakan kekhawatirannya bahwa virus yang melanda Tiongkok dapat masuk ke Jepang melalui kelompok-kelompok tur. Dia mengatakan bahwa dia tidak berharap untuk melihat terulangnya bencana terkait COVID. “Epidemi telah berfluktuasi selama beberapa tahun, dan ekonomi baru saja membaik, jadi jika kembali lagi, kami tidak akan mampu menanganinya.”

Ida, seorang warga Jepang, mengatakan kepada publikasi pada  30 November bahwa sejumlah besar turis Tiongkok berkeliaran di Jepang setiap hari. Dia tahu di lokasi wisata, “sekitar delapan atau sembilan tur di pagi hari dan tiga atau lima tur di malam hari, serta banyak orang Tiongkok lainnya” yang hadir. Dia mengatakan bahwa pembatasan perjalanan yang dilonggarkan oleh PKT selama wabah akan bertanggung jawab atas penyebaran virus ke bagian lain dunia, seperti yang terjadi sebelumnya.

Karena PKT menutup-nutupi wabah di Wuhan pada Desember 2019 dan tidak adanya pembatasan perjalanan internasional, virus COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, yang menyebabkan jutaan orang meninggal dan banyak infeksi.

Mulai tanggal 28 November, Universitas Internasional Nagasaki di Jepang mulai melakukan vaksinasi influenza dan COVID-19 kepada para guru dan siswa, yang diperkirakan akan memakan waktu tiga hari untuk memvaksinasi 600 orang. Universitas ini adalah salah satu yang pertama kali melakukan pengujian PCR (Polymerase Chain Reaction) dan vaksinasi COVID-19 pada awal pandemi, yang dimulai di Wuhan, Tiongkok tengah pada Desember 2019.

Prefektur Fukuoka Jepang mengeluarkan peringatan pertama musim ini pada 30 November, yang mengindikasikan bahwa 8.206 orang telah terinfeksi influenza dan COVID-19 selama minggu 20-26 November, meningkat 1,5 kali lipat dari minggu sebelumnya.

Sementara itu, warga Jepang telah menyatakan harapan mereka bahwa pemerintah Jepang akan mengambil tindakan yang tepat kali ini tanpa terpengaruh oleh PKT untuk menerapkan mandat anti-epidemi yang terlalu agresif sehingga dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan menyia-nyiakan sumber daya nasional.

Yinoue, yang bekerja untuk Asosiasi Transportasi Jepang di Inoue, mengatakan bahwa dampak dari pneumonia anak Tiongkok di Jepang “mengkhawatirkan.”

Yinoue mengatakan kepada The Epoch Times pada 30 November bahwa dia berharap pemerintah Jepang akan dengan tenang menganalisis situasi dan berhati-hati untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap apa pun yang terjadi di Tiongkok.

Dia percaya bahwa tanggapan sebelumnya dari pihak berwenang terhadap epidemi tiga tahun lalu telah menyebabkan tragedi besar di Jepang, termasuk semua warga negara diwajibkan untuk menggunakan vaksin eksperimental, penyalahgunaan dana negara untuk tujuan medis, tingkat kematian yang tinggi, dan gangguan bisnis pada banyak perusahaan kecil dan menengah. (asr)

Pria Lansia Tanpa Kewarganegaraan Bertahan Hidup dengan Menjual Tisu, Makan Satu Kali Sehari

EtIndonesia. Tidak banyak dari kita yang mengetahui orang-orang tanpa kewarganegaraan yang tinggal di suatu negara, namun Wu Taiping (nama yang diterjemahkan dari bahasa Mandarin), yang menjual tisu untuk bertahan hidup, adalah salah satu dari mereka yang saat ini tinggal di Singapura.

Lahir di Malaysia pada tahun 1947, dia pindah ke Singapura pada usia lima tahun. Dia berusaha tetapi gagal mendapatkan kewarganegaraan Singapura.

Wu kemudian kehilangan kewarganegaraan Malaysia pada usia 25 tahun dan tidak memiliki kewarganegaraan di Singapura. Dia saat ini mencari nafkah dengan menjual kertas tisu.

Pria lanjut usia tersebut hanya makan satu kali sehari untuk menghemat pendapatannya yang sedikit dan tidak mampu membayar biaya rumah sakit.

8world News melaporkan keadaan sulit yang dialami Wu, seorang pria lanjut usia berusia sekitar 75 tahun.

Lahir di Malaysia pada tahun 1947, Wu pindah ke Singapura pada usia lima tahun dan bersekolah di sana hingga ia putus sekolah tiga tahun kemudian. Dia rupanya melakukan hal itu untuk menyanyikan opera Hokkien atas perintah orangtuanya.

Belakangan, ia dua kali mengajukan permohonan kewarganegaraan Singapura, pada usia 13 dan 20 tahun. Sayangnya, permohonan tersebut diduga gagal karena dia tidak bisa berbahasa Inggris dan Melayu.

Pada usia 25 tahun, Wu kehilangan kewarganegaraan Malaysia karena alasan yang tidak diketahui, sehingga membuatnya tidak memiliki kewarganegaraan.

Dengan demikian, dia tetap berada di Singapura hingga saat ini. Awalnya dia menyanyikan opera Hokkien dan bahkan bekerja sebagai karang guni atau manusia compang-camping.

Wu tinggal bersama pacarnya selama 28 tahun, namun pacarnya meninggal karena kanker beberapa tahun yang lalu.

Dia tidak memiliki anak dan juga tidak ada kontak dengan saudara-saudaranya karena dugaan perselisihan keuangan.

Karena Wu tidak memiliki paspor, dia tidak bisa meninggalkan Singapura. 8world News mengklaim bahwa dia tidak tertarik untuk kembali ke kampung halamannya, karena dia tidak lagi memiliki kerabat di sana.

Sekitar 10 tahun lalu, dia mulai berjualan kertas tisu di dekat stasiun MRT Paya Lebar.

Bekerja dari pukul 06.00 hingga 17.00 setiap hari, ia memperoleh penghasilan antara 30 hingga 70 dolar Singapura secara tidak konsisten setiap hari, namun ia mengatakan bahwa jumlah tersebut tidak pernah melebihi 100 dolar Singapura .

Wu tinggal sendirian di ruang tamu sebuah flat HDB, yang ia sewa seharga 350 dolar Singapura setiap bulan.

Pada akhir tahun 2022, dia memperoleh izin khusus dan saat ini menerima bantuan keuangan sebesar 410 dolar Singapura setiap bulannya.

Meski begitu, dia mengeluhkan dampak kenaikan biaya. Kesulitan keuangan rupanya memaksanya hanya makan satu kali sehari.

Wu menjelaskan bahwa dia dalam keadaan sehat sampai terjadi kecelakaan mobil pada Maret 2023.

Baru-baru ini, dia menemukan kemerahan dan bengkak di mata kanannya. Seorang dokter klinik menyarankan agar dia pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan.

Namun Wu tidak mengikuti saran dokter karena dia tidak mampu membayar biaya pengobatan.

Dia mengungkapkan ketakutannya untuk dirawat di rumah sakit dan tagihannya membengkak setiap hari melebihi kemampuannya. Karena itu, dia hanya bisa menahan rasa sakitnya.

“Kalau saya tidak bisa menjual kertas tisu dan kehabisan uang, saya hanya bisa menunggu kematian,” ujarnya muram.

Dalam balasan tertulis pada tahun 2021, Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura menyatakan bahwa per 30 Nov 2020, terdapat 1.109 orang tanpa kewarganegaraan yang tinggal di Singapura.

“76% dari mereka adalah Penduduk Permanen (PR) Singapura, dan menikmati berbagai manfaat yang diberikan oleh PR seperti layanan kesehatan, perumahan, dan pendidikan.”

Ia menambahkan bahwa Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) mengevaluasi setiap permohonan kewarganegaraan atau PR dari orang-orang tanpa kewarganegaraan berdasarkan berbagai kriteria.

Hal ini mencakup ikatan keluarga dengan warga Singapura, kualifikasi pendidikan, dan kontribusi ekonomi.

Keluhan Wu tentang kenaikan biaya juga sama dengan keluhan banyak warga lanjut usia Singapura, yang menggambarkan tahun 2023 menggunakan kata kunci ‘mahal’. (yn)

Sumber: mustsharenews

Pola Makan Vegan Dapat Meningkatkan Kesehatan Jantung Hanya dalam 8 Minggu, Studi Mengungkapkan

EtIndonesia. Hanya dalam waktu dua bulan, anak kembar yang menjalani pola makan vegan eksperimental mengalami penurunan insulin, penurunan berat badan, dan penurunan kadar protein yang terkait dengan penyakit jantung dan stroke, menurut penelitian baru.

Temuan ini memberikan lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa pola makan vegan bukan hanya pilihan terbaik bagi lingkungan – namun juga berdampak baik bagi kesehatan manusia.

“Berdasarkan hasil ini dan pemikiran tentang umur panjang, kebanyakan dari kita akan mendapat manfaat dari pola makan nabati,” jelas ilmuwan nutrisi Universitas Stanford, Christopher Gardner.

Untuk penelitian mereka, para peneliti merekrut 22 pasang kembar identik yang sehat – untuk mengontrol perbedaan genetik, pola asuh dan gaya hidup – dan membagi si kembar menjadi dua kelompok.

Kedua kelompok diberikan makanan sehat yang mengandung sayur-sayuran, polong-polongan, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Satu-satunya perbedaan adalah salah satu dari pasangan kembar tersebut juga mengonsumsi daging dalam jumlah yang dianggap sehat, sedangkan pola makan pasangannya hanya berbahan nabati.

“Penelitian ini tidak hanya memberikan cara inovatif untuk menyatakan bahwa pola makan vegan lebih sehat dibandingkan pola makan omnivora konvensional, namun penelitian ini juga merupakan hal yang sulit untuk dilakukan,” kata Gardner.

“Mereka berpakaian sama, berbicara dengan cara yang sama, dan saling bercanda yang hanya bisa terjadi jika kalian menghabiskan banyak waktu bersama.”

Selama empat minggu pertama uji coba, kedua kelompok secara khusus menyiapkan makanan yang diantarkan kepada mereka untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, dan diberikan instruksi ketat mengenai makanan ringan apa yang boleh mereka makan. Hal ini termasuk menghindari makanan olahan dan menjaga variasi kelompok makanan yang seimbang.

Untuk percobaan bagian kedua, para peserta harus melanjutkan diet dengan berbelanja dan memasak sendiri, selama empat minggu.

“Meskipun penurunan berat badan bukan merupakan hal yang dilarang, rancangan diet kami tidak menyertakan pembatasan energi yang ditentukan dan tidak dimaksudkan sebagai studi penurunan berat badan,” tulis ilmuwan makanan Stanford, Matthew Landry dan rekannya dalam makalah mereka.

“Peserta disuruh makan sampai kenyang selama penelitian.”

Meskipun kedua kelompok mengalami peningkatan kesehatan kardiovaskular, kelompok kembar yang menjalani pola makan nabati mengalami peningkatan terbesar. Mereka tidak hanya menurunkan insulin puasa sebesar 20 persen, tetapi juga menurunkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL-C).

Protein ini mengangkut molekul lemak ke seluruh tubuh, khususnya kolesterol, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Kadar LDL-C optimal adalah kurang dari 100 mg/DL.

Tingkat rata-rata sebelum percobaan adalah 118,5 mg/dL untuk omnivora, turun menjadi 116,1. Pada kelompok vegan, kadarnya meningkat dari 110,7 menjadi 95,5 mg/dL.

Studi tersebut juga memperkirakan adanya penurunan vitamin B12, namun karena jangka waktunya yang singkat, hal ini belum menjadi signifikan, menurut para peneliti.

Menerapkan makanan nabati secara ketat bisa berisiko jika dilakukan secara tidak benar, karena akan semakin sulit memperoleh nutrisi penting tertentu seperti B12. Orang yang menjadi vegan penuh sering kali dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen untuk mengatasi efek ini.

Sayangnya, kita mendapat penolakan keras terhadap pilihan pola makan ini, sehingga veganisme menjadi sebuah kata buruk, meskipun sebagian besar orang setuju dengan prinsip di baliknya.

Hal ini juga sangat sulit dicapai oleh kita yang memiliki kondisi kesehatan pola makan.

Namun kita juga tidak dapat menyangkal semakin banyaknya bukti yang menunjukkan manfaat kesehatan dari pola makan nabati. Hal ini termasuk penurunan berat badan, penurunan tekanan darah, dan penurunan risiko diabetes dan masalah jantung pada berbagai kelompok etnis.

Karena peningkatan penanda kesehatan juga terlihat pada kelompok kontrol, beralih ke lebih banyak makanan nabati jelas juga dapat bermanfaat.

Jadi, jika kita menghindari perangkap pemikiran hitam dan putih yang melekat dan terpolarisasi, dan malah mendorong satu sama lain untuk membuat pilihan yang lebih sehat daripada menuntut perubahan total ke veganisme, maka akan ada peluang lebih besar untuk mengubah pola pikir dan mempertahankan perubahan.

Para peneliti mengakui hal ini.

“Pola makan vegan dapat memberikan manfaat tambahan seperti peningkatan bakteri usus dan pengurangan hilangnya telomer, yang memperlambat penuaan dalam tubuh,” jelas Gardner. Namun “yang lebih penting daripada menjadi vegan adalah memasukkan lebih banyak makanan nabati ke dalam pola makan Anda.”

Penelitian ini dipublikasikan di JAMA Network Open. (yn)

Sumber: sciencealert

Bar di Jepang Menawarkan Layanan Menampar Wajah yang Kontroversial

EtIndonesia. Sebuah bar izakaya di Jepang mendapat kecaman karena menawarkan layanan yang agak kontroversial kepada pelanggannya, yaitu menampar wajah mereka sebelum makanan disajikan.

Izakaya Shachihoko-ya di Nagoya menyajikan makanan ringannya dengan tamparan hangat yang disampaikan oleh staf wanitanya. Layanan aneh ini dikatakan telah merevitalisasi bisnis perusahaan tersebut, menarik semakin banyak pelanggan yang ingin mencoba pengalaman menyakitkan tersebut.

Pada awalnya, tamparan wajah dilakukan hanya oleh satu anggota staf izakaya, berdasarkan permintaan, namun seiring dengan meningkatnya permintaan, manajemen mempekerjakan beberapa gadis yang bersedia memberikan tamparan dan bahkan mulai mengenakan biaya sebesar 100 yen (sekitar Rp 10.500) per tamparan.

Publikasi media berbahasa Mandarin Liberty Times Net baru-baru ini menerbitkan laporan tentang layanan tamparan wajah yang aneh di izakaya, mengklaim bahwa pada suatu waktu layanan tersebut membebankan biaya hingga 500 yen kepada orang-orang karena memilih salah satu anggota stafnya yang akan menampar. Layanan ini populer di kalangan pria dan wanita Jepang, serta turis asing yang penasaran.

“Semakin keras staf perempuan menampar mereka, semakin bersemangat pula pengunjungnya,” klaim laporan Liberty Times Net. “Bukan saja pengunjungnya tidak marah, tapi mereka juga tampak merasa lebih santai setelah dipukul. Mereka bahkan akan berterima kasih kepada anggota staf yang memukul mereka.”

Dan, seperti yang Anda lihat di video tersemat, tamparan ini bukanlah lelucon. Beberapa gadis benar-benar menaruh hati mereka ke dalamnya, dan para pengunjung menyukainya. Namun, pada titik tertentu, Shachihoko-ya memutuskan untuk menghentikan layanan utamanya dan fokus pada layanan standar izakaya. Bulan lalu, mereka mengeluarkan pengumuman di X, mendesak masyarakat untuk tidak datang dengan harapan akan ditampar.

“Shachihoko-ya saat ini tidak memberikan tamparan. Kami menghargai perhatian yang diterima hari ini, namun kami tidak dapat mengakomodasi kunjungan dengan tujuan menerima tamparan,” bunyi pesan tersebut. “Kami tidak menyangka video lama akan menjadi viral seperti ini, jadi harap dipahami sebelum datang.”

Tidak jelas kapan bar izakaya menghentikan layanan kontroversial tersebut, namun jelas hal ini masih menarik banyak perhatian. (yn)

Sumber: odditycentral

Semakin Banyak Informasi Terkait China Evergrande Group dan Xu Jiayin Terungkap

0

Epoch Times

Setelah Ketua Dewan Direksi China Evergrande Group, Xu Jiayin ditangkap pihak berwenang Tiongkok, banyak cerita seputar Evergrande dan Xu Jiayin muncul ke permukaan. Di antaranya ada ungkapan cerita tentang kebenaran dari sejarah kekayaan Xu yang melejit secara tiba-tiba, dan “tokoh hebat di balik layar” yang memberinya bantuan keuangan dalam jumlah besar. Namun, orang kaya yang pernah menyuntikkan sejumlah besar dana ke Evergrande Group itu pada akhirnya juga tidak mampu “melompati lubang utang besar” galian Xu Jiayin. Baru-baru ini, artikel-artikel terkait cerita tersebut kembali beredar di jaringan Internet Tiongkok.

Pada 28 September, Xu Jiayin dan beberapa eksekutif Evergrande Group dikenakan tindakan wajib oleh pihak berwenang Tiongkok karena dugaan atas sejumlah pelanggaran. Berita tersebut mengejutkan dunia usaha.

Xu Jiayin adalah anggota Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok (Chinese People’s Political Consultative Conference. CPPCC). Pada 1 Juli 2021, bertepatan dengan perayaan 100 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok, sebagai tamu undangan ia berkesempatan untuk naik ke Mimbar Tiananmen. Dalam pidatonya pada tahun 2018 lalu ia pernah mengatakan : “Segala sesuatu yang saya dan Evergrande miliki adalah pemberian partai, negara, dan masyarakat Tiongkok.”

Xu Jiayin lahir di Provinsi Henan dan dibesarkan di daerah pedesaan miskin. Setelah “Revolusi Kebudayaan” berakhir, ia bisa menempuh ujian masuk perguruan tinggi yang akhirnya diterima oleh Universitas Sains dan Teknologi Wuhan. Kemudian ia bekerja di Perusahaan Besi dan Baja “Wuyang” di Henan selama beberapa tahun.

Pada tahun 1996, Xu Jiayin mendirikan perusahaan Evergrande di Kota Guangzhou. Xu Jiayin berhasil menyusul ledakan industri real estat Tiongkok, dan secara bertahap menjadi “orang terkaya” Tiongkok.

Setelah saham Evergrande go public pada tahun 2009, Xu Jiayin menginvestasikan keuntungan dari ledakan real estate ke perusahaan yang tidak ada kaitannya dengan Evergrande. Pada tahun 2010, Evergrande mengakuisisi klub sepak bola terbaik di Guangzhou. Evergrande menghabiskan miliaran dolar untuk membeli pemain asing. Beberapa investasi Xu lainnya, termasuk pengembangan kendaraan listrik, disesuaikan dengan program yang diprioritaskan partai.

Menurut data dari “Hurun Report”, sebuah firma riset yang melacak kekayaan orang Tiongkok, bahwa kekayaan Xu Jiayin pernah mencapai lebih dari USD. 40 miliar.

Apakah Xu Jiayin menciptakan kerajaan bisnis sepenuhnya dengan kemampuannya sendiri ? Seiring dengan kejatuhannya, “tokoh hebat di balik layar” dan beberapa tokoh “sandarannya” mulai muncul ke permukaan. Selama beberapa kali krisis keuangan yang menimpa Evergrande Group dan Xu Jiayin, ternyata Xu bisa selamat berkat adanya bantuan dari para tokoh pendukung ini.

Di balik pesatnya perkembangan perusahaan Evergrande, utangnya juga cukup tinggi. Pada tahun 2007, total aset Evergrande yang sebesar HKD. 14,8 miliar itu, ternyata memiliki kewajiban yang mencapai HKD. 14 miliar.

Pada tahun 2008, rantai modal Evergrande terputus, sehingga hampir 40 proyek pembangunan perumahan di seluruh Tiongkok terpaksa dihentikan. 

Saat itu, Cheng Yu-tung, orang kaya ternama di Hongkong langsung menyuntikkan dana sebesar RMB. 1 miliar kepada Xu Jiayin, dan juga menawarkan bantuan untuk memperkenalkan orang kaya Hongkong kepada Xu Jiayin. Bagi pebisnis, koneksi berarti uang. Cheng Yu-tung kemudian menarik investor Hongkong Joseph Lau Luen-hung dan lainnya untuk menyuntikkan modal ke Evergrande. Dengan demikian Xu Jiayin dan Evergrande lolos dari krisis keuangan. Bahkan memanfaatkan tren itu untuk menghantarkan Evergrande masuk pasar bursa. Pada tahun 2009, Evergrande berhasil dicatatkan di Bursa Hongkong, dan Xu Jiayin akhirnya menjadi pengendali perusahaan tercatat tersebut.

Dalam beberapa tahun itu nilai saham Evergrande di pasar meningkat sampai beberapa kali lipat.

Hanya sedikit orang yang mengetahui tentang hubungan antara Xu Jiayin dengan Joseph Lau Luen-hung, orang kaya Hongkong tersebut.

Xu Jiayin selain berusaha mempererat hubungannya dengan Lau Luen-hung, tetapi juga memiliki hubungan dekat dengan istrinya Lau Luen-hung

Istri Joseph Lau Luen-hung mengira Xu Jiayin dapat dijadikan “sapi perah” bagi mereka. Menjelang pencatatan Evergrande di bursa saham Hongkong, Lau Luen-hung menginvestasikan dana sebesar USD. 50 juta, dan menjadi salah satu pemegang saham terpenting Evergrande pada saat itu.

Setelah mendapatkan penghasilan yang cukup besar, hubungannya dengan Xu Jiayin memasuki babak baru. Sejak saat itu, setiap kali Evergrande menghadapi krisis, Joseph Lau Luen-hung selalu mengulurkan tangan bantuan.

Pada tahun 2016, istri Lau Luen-hung yang saat itu menggantikan kedudukan suaminya yang beristirahat di rumah karena gangguan kesehatan, kembali menginvestasikan sejumlah besar dana perusahaannya ke Evergrande.

Namun ketika Evergrande kembali mengalami krisis keuangan pada tahun 2021, istri Lau tidak bisa lepas dari implikasinya – dia mulai buru-buru menjual saham Evergrande, walau pada akhirnya dia harus merugi sebanyak lebih dari RMB. 10 miliar. Selain itu, proyek Evergrande lain yang dia investasikan juga gagal menghasilkan uang. Jadi secara total kerugian yang dialami Joseph Lau Luen-hung tidak kurang dari RMB. 20 miliar.

Sebagai mantan orang terkaya di Tiongkok, Xu Jiayin telah mengelabui banyak orang kaya Tiongkok, agar mereka berinvestasi di proyek Evergrande Group. Namun pada akhirnya semua proyek Evergrande terbengkalai. Orang-orang kaya itu termasuk Jack Ma, Ketua Dewan “Suning” Zhang Jindong, dan lain-lain. Reputasi Xu Jiayin jatuh akibatnya.

Sedangkan orang-orang yang paling tertipu oleh Xu Jiayin adalah warga sipil Tiongkok yang membeli rumah di Evergrande, mereka tidak dapat menguangkan kembali bangunan yang belum selesai, tetapi harus tetap membayar angsuran KPR yang cukup besar jumlahnya.

Laporan keuangan Evergrande menunjukkan bahwa total kerugian bersih perusahaan pada tahun 2021 dan 2022 telah melebihi RMB. 800 miliar. Sementara itu, total kewajiban Evergrande yang tercatat pada 31 Desember 2022 mencapai lebih dari RMB. 2,4 triliun.

Artinya, dalam dua tahun terakhir, Evergrande mencatatkan rekor kerugian tertinggi di antara perusahaan-perusahaan Tiongkok lainnya, jauh melebihi kerugian gabungan seluruh perusahaan real estat lainnya pada periode yang sama. Pada saat yang sama, utang Evergrande yang sangat besar itu setara dengan lebih dari 100 kali lipat total laba bersih perusahaan dalam 10 tahun lalu. (sin)

Kasus Google Play Billing System Masuk Ke Tahap Pemberkasan 

0

JAKARTA– Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melalui Rapat Komisi pada 29 November 2023 telah memutuskan Penyelidikan No. 08/DH/KPPU.Lid.I/IX/2022 tentang Dugaan Pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999 terkait Penyalahgunaan Posisi Dominan Dalam Penerapan Google Play Billing System dilanjutkan ke tahap Pemberkasan.

Dalam kasus ini, Google LLC diduga melanggar Pasal 17 dan Pasal 25 UU No. 5 Tahun 1999 karena mewajibkan perusahaan yang mendistribusikan aplikasinya melalui Google Play Store menggunakan Google Play Billing System dan memberikan sanksi apabila tidak patuh dengan menghapus aplikasi tersebut dari Google Play Store. Tahap Pemberkasan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan KPPU guna menyusun laporan dugaan pelanggaran untuk menilai layak tidaknya hasil penyelidikan, sebelum dilanjutkan dengan Pemeriksaan Pendahuluan oleh Sidang Majelis Komisi. 

Sebagai informasi, KPPU telah mulai melakukan penyelidikan berdasarkan inisiatif atas dugaan pelanggaran UU No. 5/1999 yang dilakukan oleh Google LLC dan anak usahanya di Indonesia sejak 14 September 2022 atas dugaan penyalahgunaan posisi dominan, penjualan bersyarat, dan praktik diskriminasi dalam distribusi aplikasi secara digital di Indonesia.

Direktur Investigasi Deputi Penegakan Hukum KPPU Gopprera Panggabean

Dalam proses penyelidikan, Google LLC mengajukan surat permohonan perubahan perilaku pada 13 Juni 2023 dan melakukan perbaikan surat permohonan perubahan perilaku pada 11 Juli 2023. Permohonan perubahan perilaku di tahap penyelidikan itu dimungkinkan, berdasarkan Pasal 81 Peraturan KPPU Nomor 2 Tahun 2023. Untuk itu, KPPU melakukan rangkaian analisa terhadap surat permohonan perubahan perilaku oleh Google LLC, khususnya atas keterkaitan poin-poin usulan perubahan perilaku dengan potensi penyalahgunaan posisi dominan dan persaingan usaha tidak sehat di masa mendatang. 

Pada 30 Oktober 2023 KPPU telah mengirimkan surat persetujuan perubahan perilaku dengan penambahan atau perbaikan syarat yang ditulis dalam Pernyataan Perubahan Perilaku. Surat tersebut berisi poin-poin komitmen yang harus dilakukan oleh Google LLC dalam jangka waktu yang telah ditentukan, yakni pada 24 November 2023. Namun, sampai dengan batas waktu yang ditentukan, Google LLC tidak dapat memenuhi dua komitmen berupa surat pernyataan Google LLC untuk tidak akan melakukan perilaku anti persaingan dan penyalahgunaan posisi dominan, serta surat pernyataan perubahan perilaku yang telah ditandatangani pimpinan Google LLC. 

Berdasarkan hal tersebut KPPU menyimpulkan bahwa Terlapor tidak menjalankan perubahan perilaku, sehingga proses pemantauan perubahan perilaku dihentikan dan penyelidikan dilanjutkan ke tahap Pemberkasan. (Amel/asr)

PKT Memaksa Warga Sipil Tiongkok Menjadi “Pendonor Organ Sukarela” 

0

Yi Ru

Otoritas Beijing telah mengklaim ingin menjadikan Tiongkok sebagai “negara transplantasi organ terbesar di dunia”, sekaligus mendesak warga sipil Tiongkok untuk berpartisipasi dengan menjadi “pendonor organ sukarela”. Namun, ada ungkapan yang menyebutkan bahwa sebenarnya Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengeluarkan dokumen yang mewajibkan karyawan perusahaan untuk mengisi dan menandatangani formulir yang isinya tentang kesediaannya menjadi sukarelawan dalam transplantasi organ.

Saat ini, Partai Komunis Tiongkok sedang gencar mempromosikan apa yang mereka sebut “Musim Pendaftaran Menjadi Sukarela dan Publisitas untuk Donasi Organ Manusia” di sejumlah provinsi seperti Xinjiang, Anhui, Shandong, Guangxi, Fujian, Guangdong ….

Namun, berita online mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Linshu, Kota Linyi, Provinsi Shandong, menerima pemberitahuan dari Palang Merah dan Biro Kesehatan kabupaten yang isinya menyebutkan, bahwa semua personel dalam sistem medis dan kesehatan wajib mendaftarkan diri untuk mendonorkan organ tubuhnya secara sukarela. 

“Lihat tidak ? Dengar tidak ? Seluruh personil ! Saat ini, direktur dan wakil direktur pusat pelayanan kesehatan aktif mempromosikan dan aktif mengisi formulir daftar sebagai relawan donasi organ dirinya melalui daftar yang dipublikasikan lewat akun resmi. Jadi, total staf medis rumah sakit yang berjumlah antara tiga hingga empat ratus orang itu berani tidak menolak pengisian daftar itu ?” Demikian suara dalam rekaman video online.

Berdasarkan video tersebut, pemberitahuan terkait menyatakan bahwa jika terjadi perubahan niat untuk mendonasikan organnya, maka hal itu dapat dilakukan atau dibatalkan kapan saja setelah tahun 2024.

Lai Jianping, seorang master hukum internasional di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Tiongkok mengatakan bahwa apa yang disebut sebagai sumbangan sukarela ini sebenarnya adalah sumbangan yang dipaksakan, dengan tujuan untuk menutupi kejahatan pengambilan organ dari praktisi Falun Gong dan warga sipil lainnya. 

Lai Jianping mengatakan : “Mau tidak mau, Anda dipaksa untuk berdonasi, kemudian otoritas mengatakan bahwa donasi itu Anda lakukan secara sukarela. PKT bermaksud melalui kegiatan massal yang memobilisasi seluruh masyarakat mendonorkan organnya untuk menutupi fakta pengambilan organ secara paksa yang ia lakukan selama ini”.

Lai Jianping percaya bahwa pendekatan ini juga membuka jalan bagi PKT untuk terus melakukan tindak biadab itu. Karena orang kaya dan yang berkuasa masih mempunyai kebutuhan yang besar akan transplantasi organ.

Zhao Lanjian, mantan awak media Tiongkok mengatakan bahwa setelah kasus Hu Xinyu, semakin sedikit warga sipil Tiongkok yang bersedia mendonorkan organnya.

“Saya telah mengikuti setiap detail dari kasus Hu Xinyu, dan saya dapat memastikan bahwa kasus Hu Xinyu adalah kasus tipikal pengambilan organ hidup-hidup di Tiongkok. Sebelum wabah PKT, sudah terjadi kasus hilangnya 100 orang anak muda di Kota Wuhan. Tetapi ketika beberapa orang yang mencoba mencari mereka justru ditangkap oleh petugas keamanan publik setempat. Jadi jika faktor-faktor ini kita hubungkan, seharusnya tidak sulit untuk menduga bahwa sejumlah besar anak muda di Tiongkok memang hilang karena organ tubuhnya diambil paksa. Ketika penandatanganan perjanjian donasi organ tubuh menjadi suatu bentuk pemaksaan di lingkungan para tenaga medis, maka menurut saya, perilaku haus darah ini akan membuat masyarakat Tiongkok berada dalam situasi yang semakin mengerikan,” katanya.

Baru-baru ini, beberapa netizen Tiongkok yang tampaknya adalah mahasiswa, lewat akun di media sosial mereka mengaku telah menyelesaikan pandaftaran untuk menjadi “pendonor organ tubuh secara sukarela” tanpa sadar. Tetapi beberapa netizen lainnya menyebutkan bahwa begitu mereka menandatangani surat persetujuan itu, mereka terancam masuk daftar hitam dalam catatan kredit pribadinya jika sampai suatu ketika nanti melakukan pembatalannya.

Lai Jianping mengatakan : “Jika mencabut pendaftaran itu saja yang bersangkutan tetap dimasukkan ke dalam apa yang disebut daftar hitam kredit, maka hal itu semakin menegaskan bahwa apa yang disebut sifat sukarela itu adalah tidak benar. Jika bersifat sukarela, tentu saja dapat dilakukan kapan saja. Jadi ini tidak etis dan ilegal”.

Pada Januari tahun ini, beberapa netizen mengabarkan bahwa setelah mendaftarkan donasi organ, pencabutan di kemudian hari adalah sia-sia, karena informasinya masih ada dalam sistem komputer pihak berwenang.

Pada November tahun lalu, seorang wanita memposting video di Douyin, menangis karena dia kehilangan kartu identitasnya, dan informasinya telah terdaftar di dalam sistem “Donasi Organ Manusia di Tiongkok”.

Beberapa netizen berkomentar : “Saat Anda memutuskan untuk berdonasi, maka sejak saat itu tubuh Anda sudah bukan lagi milik Anda ! Setelah tes darah dan pemeriksaan fisik berhasil, peluang kematian Anda sewaktu-waktu akan meningkat 100 kali lipat ! Dan eksekutor kecelakaan sudah mulai aktif !”

Zhao Lanjian mengatakan : “Karena seseorang telah menandatangani kesepakatan mendonasikan organ, maka secara tidak langsung orang bersangkutan telah mengundang kedatangan sebuah kejadian mati yang misterius, kemudian organ tubuhnya diambil dan dibagikan kepada orang-orang kaya yang menanti transplantasi. Kita harus betul-betul memahami bahwa di balik transplantasi organ atau pengambilan organ hidup-hidup itu adalah transaksi komersial, dan apabila terjadi jual beli, maka pasti akan ada korbannya”.

Sebelumnya, PKT juga mengeluarkan misi untuk “membawa propaganda donasi organ ke sekolah-sekolah”, yang dikritik sebagai “perilaku biadab”.

Zhao Lanjian mengatakan : “Setiap transaksi komersial diperindah sebagai sumbangan, dan sumber organ dari sumber yang tidak diketahui, atau bahkan sumber organ yang diperoleh melalui pembunuhan dianggap sebagai perwujudan dari cinta. Mengenai perilaku kejam semacam ini, saya pikir semua orang harus berani tampil untuk menentangnya !”

Pada Oktober tahun ini, Partai Komunis Tiongkok mengesahkan rancangan undang-undang tentang “Donasi dan Transplantasi Organ Manusia”. Para pengamat menganggap ini adalah sebuah tanda bahwa PKT ingin mensahkan perbuatan pengambilan organ yang ia lakukan demi keuntungan materi selama ini, sekali pun lewat cara pembunuhan. (sin)

Misteri Pria yang Diyakini ‘Tewas Dua Kali’ dalam Kebakaran dalam Rentang Satu Dekade

EtIndonesia. Kebakaran rumah di Indiana diyakini telah menyebabkan kematian sepasang suami istri pada tahun 1980. Satu-satunya yang sangat janggal adalah, suaminya, Clarence Roberts, telah dinyatakan meninggal satu dekade sebelumnya.

Karena kecil kemungkinannya Roberts akan bangkit dari kubur setelah apa yang dianggap sebagai kematiannya pada tahun 1970, apa yang sebenarnya terjadi di Nashville, Indiana ini?

Roberts berusia 52 tahun pada tahun 1970, bekerja sebagai pengusaha dan tinggal bersama istrinya, Genewa.

Tahun itu, kebakaran terjadi di garasi pasangan itu. Sesosok mayat ditemukan di dalam ruangan, bersama dengan senapan yang meleleh.

Mayatnya terbakar parah dalam api, meski tidak ada bukti adanya luka tembak. Sebaliknya, penyebab kematiannya dilaporkan karena keracunan karbon monoksida.

Meskipun sebagian besar tubuhnya tidak dapat dikenali lagi setelah terkena api, dr. John Pless, ahli patologi forensik di Rumah Sakit Bloomington, menyimpulkan bahwa Roberts adalah korbannya.

Menyusul kematian suaminya, Geneva berusaha mendapatkan lebih dari 1 juta dolar dalam bentuk asuransi.

Namun, dia mendapati dirinya terlibat dalam pertarungan pengadilan setelah mantan pemeriksa Brown County, Earl Bond menolak menandatangani sertifikat kematian untuk Roberts.

Bond tidak yakin jenazahnya telah diidentifikasi dengan benar, dan tidak adanya akta kematian membuat perusahaan asuransi menolak membayar.

Genewa menggugat perusahaan tersebut, namun pada akhirnya diputuskan bahwa dia gagal membuktikan suaminya telah meninggal.

Namun jika bukan Roberts yang menjadi korban dalam kebakaran tersebut, lalu siapakah korbannya? Dan di mana Roberts?

Pada tahun-tahun setelah kebakaran tahun 1970, beberapa saksi mengaku telah melihat Roberts hidup di berbagai negara, namun polisi tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.

Klaim bahwa mayat di garasi bukan milik Roberts menjadi lebih mungkin terjadi ketika, tepat satu dekade setelah kebakaran pertama, kebakaran lain terjadi di rumah yang sama.

Kali ini, polisi menemukan dua jenazah, termasuk satu jenazah Genewa, yang saat itu berusia 59 tahun.

Yang lainnya sekali lagi diperiksa oleh Pless, yang untuk sementara mengidentifikasi mayat tersebut sebagai Roberts.

Dengan mengingat keyakinan baru ini, Pless menunjukkan bahwa dia memiliki lebih sedikit bukti yang bisa digunakan saat menyelidiki awal mula kobaran api.

Ketika polisi menyelidiki kebakaran tahun 1980, mereka menemukan cairan di kedua ruangan tempat mayat ditemukan, membuat mereka percaya bahwa cairan tersebut sengaja dibuat.

Kedua korban meninggal karena menghirup asap.

Namun, lebih dari 40 tahun kemudian, pertanyaan tentang kapan Roberts meninggal, siapa mayat di kebakaran pertama, dan siapa yang mungkin bertanggung jawab menyalakan api kedua, masih menjadi misteri. (yn)

Sumber: unilad

Beijing Mengakui Wabah Virus COVID,  Bandara Shanghai Memulai Tes PCR

0

Luo Tingting

Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing mengakui bahwa virus COVID-19 saat ini merupakan virus paling umum kedua di Beijing. Berita menunjukkan bahwa Bandara Shanghai telah mulai melakukan tes PCR bagi penumpang, kode kesehatan di banyak tempat telah diberlakukan ulang  dan “Dabai” (aparat ber APD)  juga muncul kembali. Pemberlakukan kembali langkah-langkah pencegahan epidemi ini menyoroti keseriusan epidemi di Tiongkok dan membuat banyak masyarakat Tiongkok panik.

Tak Dapat Menutupinya, Beijing Mengakui Wabah Epidemi COVID

Pada 30 November, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing merilis laporan epidemi mingguan di situs webnya. Dari  20 hingga 26 November, terdapat lebih dari 72.000 kasus penyakit menular di Beijing, dua kali lipat jumlahnya dibandingkan minggu sebelumnya. Namun demikian, kali ini jumlahnya sebenarnya dianggap tidak dilaporkan.  Selain itu, dua jenis epidemi teratas di Beijing adalah influenza dan virus corona baru.

Chairman Xpeng Motors, memposting di Weibo bahwa dia kembali dari luar negeri melalui Shanghai dan meminta tes asam nukleat segera setelah dia turun dari pesawat. (Kutipan foto dari Weibo)

Pada  2 Desember, Wang Huaqing, kepala ahli perencanaan imunisasi  di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, mengatakan pada sebuah konferensi pers bahwa, menurut hasil surveilans multi-penyakit, virus influenza, rhinovirus, dan virus corona baru mendominasi di antara orang-orang berusia 15-59 tahun.

Pada awal 10 November, Zhong Nanshan, seorang akademisi Partai Komunis Tiongkok, secara terbuka menyatakan pada sebuah pertemuan di Guangzhou bahwa mulai November hingga Januari tahun depan, epidemi COVID akan mencapai puncaknya.

Netizen Tiongkok menyatakan bahwa kode kesehatan baru-baru ini kembali populer. (Kutipan halaman web)

Namun demikian, media resmi Partai Komunis Tiongkok hampir tidak menyebutkan epidemi COVID. Akan tetapi,  banyak netizen melakukan tes COVID. Akhirnya mereka  menemukan bahwa mereka positif mengidap virus COVID. Dilaporkan bahwa pemimpin Partai Komunis Tiongkok memerintahkan agar epidemi ini ditutup-tutupi dan virus COVID tidak boleh disebutkan.

Gambar menunjukkan pasar daging dan ikan di Distrik Jing’an Shanghai yang mengharuskan pelanggan menunjukkan Cloud Kesehatan mereka (Kode Kesehatan Shanghai). File foto. (Hector Retamal/AFP)
Pejabat Yiwu mengeluarkan inisiatif pada 1 Desember untuk mengizinkan rumah tangga perkotaan dan pedesaan menyimpan penyimpanan makanan selama lebih dari 10 hari. (Kutipan halaman web)

Pada  26 November, Yang Qing (nama samaran), sumber di Beijing yang dekat dengan Kantor Umum Komite Sentral PKT dan militer, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pemimpin PKT memerintahkan pelarangan membesar-besarkan epidemi di Tiongkok. Hanya boleh disebutkan flu biasa atau nama-nama lain.  Sedangkan media asing tidak diperbolehkan untuk melakukan wawancara, jangan sampai orang asing berhenti datang ke Tiongkok gara-gara COVID. Banyak rumah sakit melakukan pengujian patogen pada pasien, namun tidak ada yang disebutkan dengan  COVID-19.

Ada banyak sinyalemen bahwa babak baru epidemi di Tiongkok sangat serius,  rumah sakit di seluruh Tiongkok sekali lagi penuh sesak.  Tak hanya dengan anak-anak, tetapi juga dengan orang dewasa dan pasien lanjut usia, yang telah membanjiri sistem perawatan kesehatan di Beijing, Tianjin, Shanghai, Hangzhou, dan tempat-tempat lain.

Pada 2 Desember, Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Partai Komunis Tiongkok (NHC), mengatakan pada sebuah konferensi pers bahwa klinik rawat jalan pediatrik di semua jenis institusi medis harus dibuka sebanyak mungkin, dengan lebih banyak klinik yang dibuka pada jam makan siang, malam, dan akhir pekan, memperpanjang jam layanan dan menambah jumlah tempat tidur rawat inap.

Namun demikian, banyak petugas kesehatan mengkritik pihak berwenang karena “berbicara dengan kata-kata kosong tetapi tidak melakukan sesuatu yang konkret”. Pasalnya, jika tanpa staf dan fasilitas, tidak mungkin untuk meringankan tekanan pada rumah sakit dan pasien. Ada yang berkata  “Apakah ada langkah konkret lain untuk meningkatkan pasokan layanan kesehatan? Kita tidak bisa hanya mengandalkan dokter anak untuk bekerja lembur, bukan?”

Lainnya ada yang berkata : “Jika Anda memiliki kemampuan untuk membiarkan rumah sakit merekrut lebih banyak orang, yang lelah adalah kami, tapi bukan Anda yang duduk di kantor.”

Baru-baru ini, berita telah menyebar di internet bahwa banyak dokter ortopedi, kebidanan dan kandungan telah dikerahkan untuk mendukung pediatri dan kedokteran pernapasan. Selain itu, sejumlah besar petugas kesehatan telah terinfeksi penyakit dan terpaksa pergi bekerja dalam keadaan sakit. 

Bandara Shanghai memulai Tes PCR

Ketika epidemi di Tiongkok meledak dengan cepat, berbagai tindakan anti-epidemi sekali lagi diberlakukan. Pada 1 Desember, Chairman He Xiaopeng dari Xiaopeng Motors mengunggah di sosial media bahwa ia pulang dari luar negeri melalui Shanghai dan diminta untuk melakukan tes asam nukleat segera setelah ia turun dari pesawat, dan dilakukan dengan dua swab test. Penjelasan resminya adalah sebagai tes acak, tetapi tes dilakukan untuk semua orang. Unggahan tersebut kini telah dihapus.

Beberapa netizen mempertanyakan: “Pemeriksaan mendadak bisa dimengerti, tapi apa gunanya memeriksa semua orang secara acak?”

Kode kesehatan di banyak tempat sudah kembali Aktif

Beberapa netizen di Guangdong dan Sichuan mengabarkan bahwa pada  1 Desember, kode kesehatan kembali aktif. Beberapa netizen memposting “Kode Kesehatan Guangdong” untuk wilayah Guangdong, sementara yang lain memposting kode hijau untuk “Tiket Kesehatan Sichuan Tianfu”.

Gambar menunjukkan kode kesehatan Yunnan, Tiongkok. (tangkapan internet)

Netizen yang menyampaikan kabar tersebut mengatakan kepada media bahwa kode hijau dari kode kesehatan kini dapat ditemukan kembali, hanya dapat dilihat ketika aktif menanyakannya, dan juga dapat ditemukan melalui mini program.

Komisi Kesehatan Kota Guangzhou dan hotline walikota menjawab bahwa “Kode Kesehatan Guangdong” tidak berada di bawah yurisdiksi mereka.

Selain Guangdong dan Sichuan, netizen di Beijing, Yunnan, Liaoning, Hebei dan tempat lain mengatakan bahwa kode kesehatan lokal juga telah diluncurkan kembali.

“Dabai” dan Rumah Sakit Fangcang Muncul Kembali

Pada puncak epidemi, Beijing, sebagai ibu kota dan tempat dengan kondisi medis dan kesehatan terbaik, menjadi episentrum dan wilayah yang paling terkena dampak epidemi ini.

Rumah sakit-rumah sakit besar dipenuhi pasien dan sistem medis kewalahan. Untuk mengurangi tekanan, Rumah Sakit Wanita dan Anak Universitas Peking meluncurkan Rumah Sakit Fangcang pada 22 November sebagai ruang infus sementara.

Saat ini, meskipun banyak sekolah belum mengumumkan penutupan kelas secara luas, dikarenakan terlalu banyak siswa yang terinfeksi, guru dan siswa di beberapa kelas mengambil cuti sakit dan harus meliburkan kelas. 

Baru-baru ini, di Kota Sanhe, Provinsi Hebei, “Dabai” (petugas ber-APD) yang sudah lama menghilang muncul kembali. Sekelompok staf yang mengenakan pakaian pelindung memasuki kampus untuk melakukan pekerjaan desinfeksi.

Kebangkitan langkah-langkah pencegahan epidemi ini menyoroti bahwa tingkat keparahan epidemi di Tiongkok jauh lebih besar daripada yang dilaporkan secara resmi. Oleh karena itu, membuat banyak masyarakat Tiongkok panik dan khawatir bahwa pihak berwenang akan kembali menerapkan penutupan kota. “Saya tidak berani membayangkan menutup kota lagi, aku tidak tahan lagi.” (Hui)

Ibu Menawarkan pada Putrinya untuk Mengandung Cucunya

EtIndonesia. Jika keinginan Anda untuk memiliki anak tidak bisa terwujud, itu kabar buruk. Kaitlyn Munoz dari Amerika juga sangat disarankan untuk tidak melakukan kehamilan kedua karena alasan kesehatan. Namun kemudian seorang ibu pengganti yang sangat istimewa mengambil tindakan.

Semuanya dimulai dengan diagnosis yang menentukan: endometriosis. Penyakit ini menyebabkan lapisan endometrium tumbuh di luar rahim di berbagai lokasi di seluruh tubuh wanita, sehingga dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan bahkan kemandulan. Kaitlyn tidak terkecuali.

Berkat inseminasi buatan, wanita berusia dua puluhan itu tetap hamil dan melahirkan seorang putra sehat bernama Callahan. Sayangnya, kebahagiaan Kaitlyn dirusak oleh kabar buruk lainnya.

Setelah putranya lahir, Kaitlyn didiagnosis menderita sindrom Sjögren. Ini adalah penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh Anda menyerang sel-sel sehat. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada selaput lendir di seluruh tubuh, yang selanjutnya menyebabkan peradangan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan kedua yang melelahkan akan terlalu berbahaya bagi Kaitlyn.

Wanita berusia 25 tahun dan suaminya kaget, namun ingin memberikan putra mereka saudara kandung. Itu sebabnya Kaitlyn mencari opsi lain – seperti adopsi atau ibu pengganti.

Ibu Kaitlyn, Chalise Smith, tentu saja memperhatikan betapa situasi ini berdampak besar pada putrinya. Wanita berusia 50 tahun ini ingin membantu dan mempunyai ide yang tidak biasa: “Mengapa tidak mengandung cucunya sendiri?”

Dia diam-diam memikirkan hal ini selama berminggu-minggu, namun gagasan itu terus melekat dalam dirinya: “Saya harus yakin bahwa saya tidak secara emosional melemparkan diri saya ke dalamnya karena saya ingin melakukannya untuknya. Saya ingin ini menjadi keputusan yang tepat.”

Akhirnya, Chalise memberi tahu putrinya apa yang dia rencanakan. Meski Kaitlyn mengkhawatirkan kesehatan ibunya, wanita berusia 50 tahun itu mampu meyakinkan putrinya. Bagaimanapun, Chalise telah menjalani delapan kehamilan yang sukses.

“Saya menyaksikan Kaitlyn menjalani inseminasi buatan. Saya tahu apa maksudnya. Ada banyak jarum suntik dan begitu banyak emosi yang menyertainya. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya memahami risikonya.”

Dan kebetulan sel telur yang telah dibuahi ditanamkan ke dalam Chalise dan kehamilan terakhirnya dimulai. Setelah sembilan bulan yang menyenangkan, akhirnya tiba saatnya: Chalise melahirkan cucunya sendiri, Alayna. Semuanya berhasil!

“Saat ibu saya menawarkan diri untuk menjadi ibu pengganti kami, rasanya tepat. Ibuku berperilaku baik selama kehamilan dan kami mengalami kelahiran yang luar biasa. Saya bersyukur atas ibu saya dan sikapnya yang tidak mementingkan diri sendiri dalam perjalanan ini,” Kaitlyn menjelaskan.

Terlepas dari semua kekhawatiran tersebut, kelahiran tersebut berjalan tanpa komplikasi bagi ibu pengganti. Namun kekhawatiran lain mengenai kehamilan yang tidak biasa ini juga ternyata tidak berdasar.

“Selama kehamilan saya, banyak orang mengatakan kepada saya betapa sulitnya menyerahkan bayi setelah mengandung selama sembilan bulan,” kata Chalise, “Tetapi bukan itu masalahnya. Saya tahu sejak awal bahwa ini bukan bayi saya. Itu adalah hadiah untuk putriku. Hadiah yang tidak bisa dia berikan pada dirinya sendiri. Saya akan melakukan apa pun demi anak-anak saya.”

Pengalaman luar biasa ini memperkuat ikatan antara ibu dan anak perempuannya.

“Ibuku adalah malaikat yang hidup dan telah memberikan kita berkah lain di bumi,” kata Kaitlyn penuhantusias.

Betapa indahnya semuanya menjadi bahagia dan Chalise mampu membantu putrinya dengan cara yang luar biasa ini!

Siapa sangka di usianya yang ke-50 dia akan melahirkan cucunya sendiri? Seorang ibu pengganti yang sangat istimewa! (yn)

Sumber: stimmung