Home Blog Page 161

Masyarakat Nigeria Membangun Rumah Tahan Gempa dengan Menggunakan Botol Plastik yang Jauh Lebih Kuat Dibandingkan Batu Bata

EtIndonesia. Masyarakat Nigeria menggunakan cara inovatif dalam membangun rumah yang menyelamatkan lingkungan dan juga uang.

Tidak dapat disangkal bahwa botol plastik adalah salah satu benda terbesar yang memberikan dampak terhadap lingkungan kita, dengan delapan juta ton di antaranya dikatakan mencemari lautan kita setiap tahunnya.

Nigeria sendiri diperkirakan menghasilkan 2,5 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa banyak rumah tidak memiliki air minum.

Namun ada cara ramah lingkungan agar botol-botol tersebut dapat digunakan kembali untuk keperluan lain selain untuk kemasan minuman, yaitu untuk membangun rumah.

Dan mereka juga menciptakan rumah yang sangat kokoh, dengan properti yang dikatakan tahan gempa dan antipeluru.

Laporan mengenai bangunan berkelanjutan pertama kali muncul pada tahun 2011, dan lebih banyak lagi yang dibangun pada tahun-tahun berikutnya.

Diperkirakan dibutuhkan sekitar 14.000 botol untuk membangun setiap rumah, namun meskipun dibutuhkan ribuan potong plastik, biayanya masih sekitar 67 persen lebih murah dibandingkan menggunakan bahan bangunan tradisional.

Saat membangun rumah, botol plastik diisi dengan pasir lalu ditumpuk dan diikat dengan tali.

Mengisinya dengan pasir dilaporkan membuatnya sangat kuat, dan banyak orang yang mengklaim bahwa rumah tersebut tahan lama hingga bisa bertahan 300 tahun.

Yahaya Ahmed dari Asosiasi Pembangunan Energi Terbarukan Nigeria mengatakan kepada BBC pada tahun 2011: “Pasir yang dipadatkan di dalam botol hampir 20 kali lebih kuat dari batu bata.

“Kami bahkan berniat membangun gedung tiga lantai.”

Untuk mengisi celah dan menjadikannya tembok utuh, pembangun kemudian menggunakan lumpur.

Dan hal ini tidak hanya menciptakan perumahan yang lebih murah dan berkelanjutan serta menghilangkan ribuan botol plastik dari jalanan dan laut, namun juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat – khususnya bagi pria muda.

“Saya tidak ingin menjadi pengemis, saya ingin bekerja dan mendapat bayaran – itulah sebabnya saya melakukan pekerjaan ini,” kata Shehu Usman, yang saat itu berusia 15 tahun, kepada outlet berita.

Ia pun menceritakan harapannya untuk membangun rumahnya sendiri dengan menggunakan botol plastik.

Menghilangkan plastik dari lautan kita adalah prioritas besar bagi banyak orang saat ini karena ada kekhawatiran bahwa mikroplastik dapat menciptakan sesuatu yang disebut sebagai ‘curah hujan plastik’.

Sekelompok peneliti dari Universitas Waseda di Jepang baru-baru ini melakukan penyelidikan terhadap jalur mikroplastik di udara (AMP) dan mengumpulkan air awan dari puncak Gunung Fuji.

Setelah menganalisis air, terdapat sembilan jenis polimer dan satu jenis karet dalam partikel mikroplastik di udara.

Hasil ini berarti mikroplastik ‘mungkin telah menjadi komponen penting dari awan’ dan tim khawatir hal ini berarti mikroplastik mencemari ‘hampir semua yang kita makan dan minum melalui ‘curah hujan plastik”. (yn)

Sumber: unilad

Siapa yang Mampu Lolos dari Maut Dalam Bencana Epidemi yang Sedang Berkecamuk di Tiongkok Saat ini ?

0

Epoch Times

Sejak pertama kali merebaknya virus komunis Tiongkok (COVID-19) pada akhir tahun 2019, epidemi ini terus mengalami pasang surut dan masih menyebar. Meskipun selama lebih dari tiga tahun terakhir para pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah berulang kali memberikan nama yang berbeda pada virus ini untuk menutupi kasus, tetapi epidemi ini tidak pernah benar-benar mereda atau hilang.

Menjelang berakhirnya tahun 2023, epidemi ini kembali merebak dalam skala besar di daratan Tiongkok. Apa yang disebut “pneumonia mikoplasma”, “influenza”, “virus syncytial”, dan “virus corona baru” semuanya menyebar dengan cepat. Banyak rumah sakit anak-anak di seluruh negeri penuh sesak oleh pasien yang terus berdatangan, bahkan kasus “paru-paru putih” dan kematian anak telah dilaporkan. Dan kota-kota besar seperti Beijing, Tianjin, Shanghai, Dalian, Shenyang dan tempat lain jumlah orang yang terinfeksi sangat banyak, sehingga untuk mendapatkan perawatan rumah sakit pun sangat sulit karena antrian giliran panjang dan tempat pembaringan pun habis terpakai.

Di tengah gejolak yang terus berlanjut dan rasa ketakutan yang tidak tahu kapan akan berakhir, banyak warga yang tampaknya menyadari akan datangnya suatu bencana besar, namun mereka tak tahu apa yang harus diperbuat. Ke mana epidemi selanjutnya akan mengarah ? Mengapa epidemi tersebut muncul ? Bagaimana caranya menangkalnya agar diri dan keluarga selamat dari bencana ini ?

1. Jumlah orang yang tertular epidemi meningkat tajam, namun PKT masih berusaha menutupinya

Perbedaan terbesar antara gelombang wabah ini dengan epidemi yang melanda lebih dari 3 tahun silam adalah, selain orang dewasa dan lansia yang tertular, virus epidemi yang belum diketahui saat ini juga menyerang sejumlah besar anak-anak, menyebabkan mereka terkena gejala “paru-paru putih”, sehingga butuh “cuci paru-paru”. Beberapa anak telah meninggal dunia. Namun, Partai Komunis Tiongkok terus berusaha keras untuk menyembunyikan fakta sebenarnya dari epidemi ini, dan terus menekan para whistleblower.

Pada 21 November, Wang Quanyi, Wakil Direktur Pusat Pengendalian Penyakit dan Kepala Ahli Epidemiologi Kota Beijing, mengatakan bahwa selama hampir 3 bulan terakhir ini “mycoplasma pneumoniae” sedang menyebar di Tiongkok sehingga klinik rawat jalan anak masih berada dalam tekanan yang tinggi.

Meskipun otoritas PKT secara resmi mengklaim bahwa sebagian besar warga yang sakit itu terserang bakteri “mycoplasma pneumoniae”, tetapi hasil tes laboratorium menunjukkan banyak anak-anak yang sakit itu tidak tertular oleh bakteri tersebut. Oleh karena itu, masyarakat menduga bahwa bakteri atau virus yang ditudingkan oleh PKT seperti mycoplasma pneumonia, syncytial virus, dan lain-lain itu hanyalah sebutan yang digunakan untuk menyamarkan epidemi.

Seorang dokter anak di sebuah rumah sakit di Beijing yang terinfeksi epidemi ini mengatakan kepada reporter “Epoch Times” : “Tidak ada obat yang ampuh untuk mengatasi gelombang infeksi kali ini. Saya telah mencoba minum semua obat yang dapat mengobati pneumonia mikoplasma, tetapi tidak ada hasilnya. Jadi saya curiga ini bukan pneumonia mikoplasma”.

Pada 21 November, seorang staf Rumah Sakit No. 1 Tianjin Beichen mengatakan bahwa pasien yang datang berobat terlalu banyak, kalau pun pasien langsung dibawa ke rumah sakit pun belum tentu dapat dilayani. Karena pasien yang datang saat ini mereka pada dasarnya telah mendaftar atau mendapatkan nomor antrean pada beberapa hari yang lalu. “Sama halnya anak saya yang sakit, juga tidak bisa langsung dilayani. Nomor antrean saja sampai berebut”, katanya. ​​Sebuah rekaman video yang diposting online menunjukkan bahwa unit gawat darurat rumah sakit telah mengeluarkan nomor antrean sampai lebih dari 3000, dan nomor antrean yang dipanggil sekarang baru 2000-an.

Klinik rawat jalan untuk anak di banyak rumah sakit di Shanghai sudah penuh. Pada 2 November, sudah banyak netizen memposting di Weibo yang mengatakan bahwa rumah sakit penuh sesak oleh pasien kebanyakan anak-anak. “Rumah Sakit Shanghai Xinhua sekarang hanya dapat mengambil nomor antrean untuk pemeriksaan malam hari, meskipun baru jam 9 pagi saat ini”.

Rumah Sakit Anak Dalian juga penuh sesak, beberapa orang tua memberitahu guru bahwa anaknya telah meninggal dunia di rumah sakit. Pada 21 November, seorang perawat di Liaoning memposting di media sosial bahwa ada 9 dari 12 orang perawat di shiftnya mengalami demam, dan 5 di antaranya mengalami demam sampai melebihi 39 derajat Celcius.

Selain itu, anak-anak yang terinfeksi di kota-kota besar seperti Jilin, Anhui, Shandong, Jiangsu, Gansu dan provinsi lain juga mengalami lonjakan yang tinggi, bahkan melebihi beban kemampuan dari seluruh bagian pediatri.

Pada 21 November, jaringan pengawasan penyakit menular global “ProMED” mengeluarkan peringatan bahwa “pneumonia yang belum diketahui” sedang merebak di daratan Tiongkok, dan itu bukanlah pneumonia mikoplasma sebagaimana yang diklaim oleh PKT. Keesokan harinya Organisasi Kesehatan Dunia secara terbuka meminta PKT untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai epidemi tersebut.

Gelombang epidemi ini sangat ganas. Saya berharap semua teman tetap berwaspada dan tidak menganggap enteng, karena PKT tidak pernah transparan tetapi selalu berusaha untuk menyembunyikan situasi epidemi yang sebenarnya.

Ketika epidemi SARS merebak, PKT segera menyembunyikan epidemi tersebut. Pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, untuk menutupi kasus epidemi tersebut bahkan mengklaim akan memberhentikan pejabat setempat bila SARS ditemukan merebak di sana. Pada akhirnya, epidemi ini dengan cepat menyebar ke seluruh negeri, Asia Tenggara bahkan dunia, menyebabkan kerugian besar dalam kehidupan dan perekonomian. Sejumlah besar orang di Tiongkok telah meninggal dunia karena epidemi ini, namun jumlah sebenarnya dirahasiakan oleh otoritas PKT.

Setelah virus komunis Tiongkok (COVID-19) merebak pada akhir tahun 2019, PKT juga menggunakan taktik yang sama untuk menutup-nutupi fakta dengan memberi teguran keras dan hukuman kepada 8 orang pelapor (whistleblower) termasuk Dr. Li Wenliang. Dan banyak staf medis yang mengetahui masalah diinstruksikan untuk tutup mulut oleh otoritas PKT. Demi membohongi masyarakat Tiongkok, PKT memerintahkan Wang Guangfa, “pakar” Universitas Peking untuk mengklaim lewat siaran TV bahwa epidemi sudah mampu dikendalikan pihak berwenang (meskipun 4 hari setelah muncul di TV, Wang Guangfa juga jatuh sakit karena positif terinfeksi virus komunis Tiongkok). Pihak berwenang di Wuhan bahkan tanpa peduli terhadap ancaman epidemi, sengaja mengadakan acara “Perjamuan 10.000 Keluarga” untuk menunjukkan epidemi sudah dapat dikendalikan. Setelah epidemi tidak dapat lagi dibendung. PKT baru kelabakan, tidak punya pilihan lain kecuali mengirim Zhong Nanshan yang dijuluki “pakar kerajaan” untuk mengkonfirmasikan, bahwa virus bisa menular antar manusia dan sejumlah besar staf medis di Tiongkok telah positif terinfeksi. Segera setelah itu, PKT dengan tergesa-gesa mengumumkan penutupan kota Wuhan, namun membiarkan virus tersebut menyebar ke luar negeri. Akibatnya epidemi ini cepat berubah menjadi pandemi yang menimbulkan kerugian besar baik nyawa maupun harta benda.

Pada akhir 2022, melihat bahwa kebijakan pencegahan ekstrem epidemi “Nol Kasus” tak lagi mampu dipertahankan otoritas PKT, tanpa peringatan terlebih dahulu, Beijing langsung mengumumkan pelonggaran total terhadap pencegahan epidemi, sehingga semakin banyak warga di Tiongkok yang terinfeksi. Menurut laporan tim peneliti Universitas Peking pada awal tahun 2023, setidaknya 900 juta orang warga Tiongkok terinfeksi epidemi ini. Pada saat itu, mayat-mayat tergeletak di rumah sakit dan krematorium di berbagai kota besar di seluruh negeri, disimpan dalam cold storage makanan laut untuk menunggu giliran kremasi. Bahkan tidak sedikit keluarga yang melakukan kremasi jenazah sendiri di luar krematorium. Di saat itu, otoritas juga gencar membangun rumah sakit darurat untuk menampung pasien. Fenomena iring-iringan keluarga yang berjalan menuju penguburan jenazah bisa terlihat di berbagai pedesaan.

Otoritas PKT selain takut dunia luar mengetahui betapa parahnya epidemi yang melanda Tiongkok, ia juga khawatir masyarakat internasional memahami penyebab, asal usul epidemi, serta memahami mengapa wabah bisa menyerang suatu wilayah yang ditinjau dari sudut pandang budaya tradisional.

2. Asal usul dan tujuan wabah – tinjauan budaya tradisional dan sejarah

Banyak orang telah memperhatikan bahwa virus komunis Tiongkok pada dasarnya adalah wabah besar, namun otoritas PKT bersikeras untuk tidak menyebutnya sebagai wabah. Sebaliknya, mereka menggunakan istilah virus baru korona dan berbagai nama lainnya untuk menggambarkan virus komunis Tiongkok ini. Sebenarnya, ini adalah upaya untuk mengelabui masyarakat.

Jika kita menelusuri kembali sejarah umat manusia, sebagaimana yang dideskripsi dalam karya-karya klasik baik dari Timur mau pun Barat, kita dapat menemukan adanya kesamaan di balik setiap wabah yang muncul.

Di Tiongkok, Chen Tuan (tahun 871 – 989), seorang leluhur ajaran Tao pada era Lima Dinasti awal Song dalam karya tulisnya “Xin Xiang Pian” menyebutkan : “Wabah tidak terkait keberuntungan tetapi menghujat dewa langit dan bumi”. Dengan kata lain, karena orang-orang menghujat dewa langit dan bumi, langit dan bumi kemudian mengutuk mereka lewat wabah penyakit. Dalam karya klasik Barat, wabah dianggap sebagai hukuman dari Tuhan kepada manusia. Banyak penjelasan dalam Alkitab yang menyebutkan bahwa wabah penyakit adalah hukuman Tuhan bagi mereka yang meninggalkan Tuhan dan tidak menaati kehendak Nya.

Jadi sudah jelas bahwa munculnya wabah penyakit berkaitan erat dengan rusaknya moral masyarakat yang merebak dengan tujuan untuk memusnahkan mereka yang jahat. Dalam hal ini, pasti ada jejak yang dapat ditelusuri untuk mengetahui mengapa wabah muncul. Mari kita lakukan inventarisasi singkat beberapa wabah terkenal di dalam dan luar negeri pada zaman kuno dan modern.

2.1 Wabah Athena Yunani Kuno

Sekitar tahun 430 SM, masyarakat Yunani kuno pada umumnya mengalami kemerosotan moral. Orang-orang Athena yang kaya berfoya-foya, melakukan seks bebas tanpa batas. Inses, homoseksualitas dianggap modis … Kerusakan moral yang tajam menyebabkan Tuhan menjatuhkan hukuman berupa wabah penyakit di Athena, dan wabah itu sepertinya memiliki mata sehingga hanya orang Athena yang diserang. Saat itu, orang Athena banyak menangkap orang Peloponnesia selama Perang Peloponnesia dan membawa mereka ke Athena. Namun dalam catatan sejarah yang ada, tidak ada catatan orang Peloponnesia yang terjangkit wabah tersebut.

2.2 Empat wabah besar di zaman Romawi kuno

Dua ribu tahun yang lalu, Nero, kaisar Romawi kuno yang tirani dan kejam mulai menganiaya orang-orang Kristen. Dia membakar kota Roma dan menyalahkan orang-orang Kristen. Dia menyiksa orang-orang Kristen dan bahkan membiarkan binatang buas menggigit hingga mati lalu membakar tubuh mereka. Namun menghadapi penganiayaan brutal itu banyak orang Romawi kuno yang justru bertepuk tangan dan bersorak gembira. Di Kekaisaran Romawi kuno, setidaknya terdapat 10 orang raja yang berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap umat Kristen, tetapi sayangnya justru banyak warga sipil yang secara membabi buta mengikuti atau mendukung penganiayaan tersebut. Akibatnya, empat wabah besar dijatuhkan oleh penguasa langit, menewaskan banyak raja Romawi kuno beserta sekitar 60 hingga 80 juta orang Romawi kuno. Kekaisaran Romawi kuno yang dulunya megah, membentang di tiga benua yaitu Eropa, Asia, dan Afrika kemudian menjadi hancur lebur dan musnah.

Para ahli sejarah telah menemukan bahwa wabah besar di zaman Romawi kuno itu menargetkan para raja dan pelaku kejahatan yang menganiaya umat Kristen. Sebaliknya, umat Kristen pada umumnya memiliki kekebalan yang lebih tinggi sehingga tidak terkena wabah.

2.3 Kematian Wabah Hitam di Eropa adalah “Cambuk Tuhan”

Pada Abad Pertengahan, agama-agama di sebagian besar negara Eropa telah memasuki zaman akhir dharma. Banyak wali dan pimpinan agama secara terbuka melanggar sumpah mereka kepada Sang Pencipta, bahkan terang-terangan memelihara gundik, para biarawatinya memiliki anak yang lahir di luar nikah. Para pemuka agama bertikai demi ketenaran dan keuntungan, yang menyebabkan kemerosotan tajam moralitas seluruh masyarakat. Selain juga  menjadi tiruan sebagian besar masyarakat awam hidup dalam pemborosan dan mengikuti hawa nafsu, acuh tak acuh terhadap orang lain. Akibatnya, Wabah Hitam (Black Death) merebak ke seluruh Eropa dan merenggut puluhan juta nyawa manusia.

Menurut catatan sejarah, kematian Wabah Hitam saat itu merenggut nyawa sejumlah besar pemuka agama, dan penularannya terhadap masyarakat juga menunjukkan sangat selektif. Ada orang yang menemui ajal tak lama setelah melakukan kontak singkat dengan orang yang terinfeksi, sementara beberapa orang lain yang memiliki kontak dekat dengan orang yang terinfeksi tetapi tidak tertular. Oleh karena itu, gereja pada saat itu menggambarkan Wabah Hitam itu sebagai “Cambuk Allah”.

2.4 Virus komunis Tiongkok (COVID-19) melanda dunia

Dalam lebih dari 70 tahun sejak Partai Komunis Tiongkok merebut kekuasaan Republik Tiongkok kemudian mendirikan Republik Rakyat Tiongkok, PKT telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kodrat alam, tidak percaya adanya Tuhan, dan membunuh lebih dari 80 juta warga negara Tiongkok.

Pada tahun 1999, Partai Komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan brutal terhadap ratusan juta praktisi Falun Gong, Selain menerapkan kebijakan pemusnahan berupa “mendiskreditkan reputasi mereka, memotong sumber keuangan mereka, dan memusnahkan mereka secara fisik”. Para praktisi Falun Gong yang tertangkap boleh dipukuli atau disiksa sampai mati, bahkan kematian mereka dapat dianggap sebagai bunuh diri. Meski 24 tahun telah berlalu, tetapi kebijakan PKT tersebut masih dipertahankan hingga sekarang.

Selain menggunakan ratusan macam alat penyiksaan untuk menganiaya praktisi Falun Gong, PKT juga melakukan “kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di planet ini”, yaitu mengambil paksa organ praktisi Falun Gong secara hidup-hidup dalam skala besar.

Biro Keamanan Publik Tiongkok yang sangat besar bersama personel dari “Kantor 610” yang dibentuk khusus untuk menangani kasus Falun Gong, telah bersama-sama meracuni sejumlah besar orang Tiongkok dengan kebohongan, sehingga mereka ikut berkontribusi terhadap penganiayaan brutal ini.

Pada saat yang sama, Partai Komunis Tiongkok menggunakan kepentingan sebagai umpan dan kebohongan sebagai “pelumas” untuk membingungkan dan menipu dunia, sehingga pemerintah dan pengusaha di banyak negara menggemakan apa saja yang disuarakan PKT tanpa pertimbangan apakah itu kebenaran atau kejahatan, malahan berkolusi dengan Partai Komunis Tiongkok, atau tetap diam tidak peduli dengan kejahatan keji ini. Selain itu, banyak orang telah menyimpang dari nilai-nilai universal, lebih mementingkan keuntungan materi daripada keadilan, mudah beringkar janji, kepedulian semakin merosot, egoisme, kemunafikan, pergaulan bebas, inses …

Akibatnya, virus PKT mewabah dan menyebar ke seluruh dunia. Analisis statistik data besar mengenai epidemi global pada tahun 2020 menunjukkan, bahwa jalur penyebaran wabah di seluruh dunia dapat dilacak – selalu menyebar ke seluruh negara, kota, organisasi, dan individu yang memiliki hubungan dekat dengan PKT. Dan semakin dekat hubungannya dengan Partai Komunis, maka epidemi ini akan semakin serius. “One Belt, One Road” (Prakarsa Sabuk dan Jalan) telah menjadi “jalan epidemi”. (Lihat artikel “COVID-19 Kembali Bangkit di Tiongkok, Pendiri Falun Gong : Virus Menargetkan PKT”)

Gelombang wabah yang terjadi di akhir tahun 2022 kembali menunjukkan selektivitasnya yang jelas. Menyusul kematian Jiang Zemin, yang merupakan pelaku utama dalam penganiayaan Falun Gong, wabah langsung menargetkan Partai Komunis Tiongkok, menyerang dan menewaskan mereka yang berpihak pada PKT, termasuk sejumlah pejabat senior PKT, selebriti dan seniman merah, lapisan masyarakat, para ahli, profesor, dan lain-lain yang pro-PKT. 

Seperti kata pepatah, dalam lingkungan hidup yang sama semua orang di dalamnya akan memikul karma yang sama, tetapi Langit tidak akan mendatangkan bencana yang tidak wajar.

Pada awal tahun 2020, tidak lama setelah wabah COVID-19 merebak, Master Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa melalui artikel Beliau “Rasional” memberi pencerahan kepada kita : “Tetapi saat ini wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT”.

3. Jumlah orang yang nyawanya direnggut oleh pandemi virus PKT sangat menakjubkan

Sebelum membahas masalah berapa banyak nyawa yang telah direnggut oleh pandemi virus PKT ini, ada baiknya kita melihat bencana kelaparan besar yang terjadi di Tiongkok akibat pelaksanaan program “Lompatan Jauh ke Depan” pada tahun 1959 hingga 1962.

Ketika PKT melaksanakan program “Lompatan Jauh ke Depan”, hal itu menyebabkan bencana kelaparan yang berskala nasional yang menewaskan setidaknya 30 hingga 40 juta orang warga Tiongkok. Yang Jisheng, mantan reporter senior di Kantor Berita Xinhua, menghabiskan hampir 20 tahun menulis buku yang ia beri judul “Batu Nisan : Catatan Kelaparan Besar Tiongkok pada tahun 1960an”. Menurut penelitian Yang Jisheng, sekitar 36 juta orang penduduk Tiongkok di seluruh negeri meninggal dunia karena kelaparan. Chen Yizi, mantan kepala lembaga pemikir Zhao Ziyang dan direktur Institut Reformasi Struktural Ekonomi Tiongkok mengatakan, bahwa  lembaga tersebut menetapkan jumlah korban tewas pada saat itu berdasarkan laporan rahasia yang ditulis dalam dokumen partai adalah antara 43 juta hingga 46 juta orang.

Jumlah orang yang meninggal dunia selama 3 tahun bencana kelaparan mencapai 6%-7% dari total penduduk Tiongkok pada saat itu. Namun, di bawah upaya PKT untuk menutup-nutupi fakta, banyak orang hanya mengetahui situasi atau jumlah korban yang berada di sekitar mereka, di desa, kota, atau provinsi tetapi mereka sama sekali tidak mengetahui jumlah korban secara nasional yang angkanya mengejutkan itu. Sampai hari ini, di bawah propaganda cuci otak PKT, masih banyak orang di daratan Tiongkok yang tidak percaya bahwa begitu banyak penduduk Tiongkok akibat bencana kelaparan buatan manusia pada saat itu.

Faktanya, virus PKT yang merebak Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah merenggut banyak nyawa. Namun, karena kebohongan besar PKT, sulit bagi dunia luar untuk memperkirakan berapa jumlah korban yang meninggal.

Pada 16 Januari 2023, Master Li Hongzhi mengatakan bahwa sudah lebih dari 400 juta penduduk Tiongkok yang meninggal dunia selama 3 tahun wabah virus PKT berkecamuk, tetapi otoritas PKT terus berupaya menutupi fakta kebenaran mengenai wabah ini. Pada 17 Januari, sehari setelah media “Epoch Times” melaporkan jumlah kematian akibat epidemi yang mendekati angka kebenaran, Biro Statistik Nasional Tiongkok membuat pengumuman langka yang menyebutkan bahwa untuk pertama kalinya sejak tahun 1961, total populasi Tiongkok mengalami penurunan yang drastis. Tetapi mengenai fakta ada lebih dari 400 juta penduduk Tiongkok yang meninggal karena wabah virus PKT, otoritas Beijing memilih diam, tidak berani mengakui atau membantahnya.

Rahasia alam yang diungkapkan oleh Master Li Hongzhi mengejutkan dunia. Banyak teman yang berpemikiran rasional baru menyadari dan yakin setelah melakukan pertimbangan yang cermat, meskipun ada juga teman yang bingung dengan angka itu.

Pada 28 Agustus tahun ini, “Epoch Times” menerbitkan sebuah laporan khusus Master Li Hongzhi yang isinya menunjukkan bahwa epidemi COVID-19 terutama ditujukan kepada Partai Komunis dan mereka yang secara membabi buta mengikuti PKT, membela PKT, dan bekerja keras demi kepentingan PKT. Sejauh ini, sudah banyak orang yang telah meninggal dunia termasuk anak-anak muda.

Satu demi satu rahasia alam yang diungkapkan oleh Master Li Hongzhi terjadi.

Antara  Juli dan Agustus tahun ini saja sejumlah petugas polisi berusia muda dan setengah baya serta pejabat kehakiman Tiongkok meninggal karena sakit, dan sejumlah besar pejabat senior, profesor juga saling menyusul pergi ke alam baka.

Kesadaran sering kali baru muncul ketika seseorang tersesat. Sesungguhnya Tuhan telah memberikan isyarat dan kesempatan kepada orang-orang yang tertipu oleh kebohongan PKT agar mereka sadar dan segera bertobat. Isyarat tersebut ditunjukkan melalui orang yang meninggal pada akhir tahun 2022 itu adalah para anggota PKT berusia lanjut dan pejabat senior PKT. Saat ini, wabah penyakit telah merenggut nyawa para anggota PKT dan kelompok pro-komunis tanpa memandang usia, dan banyak orang dewasa muda serta anak-anak yang juga meninggal karena wabah tersebut. Barangkali ini sudah waktunya bagi Tuhan untuk merealisasikan janjinya berupa memusnahkan PKT.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa selain anggota PKT, tetapi anak-anak yang masih polos juga ikut dipersalahkan ? Faktanya adalah bahwa PKT telah memperkuat pendidikan cuci otak anak-anak, menanamkan budaya partai yang sifatnya jahat, mentalitas permusuhan, dan filosofi konflik sejak dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Setelah penganiayaan terhadap Falun Gong, kata-kata fitnahan terhadap Falun Gong ditulis di dalam buku pelajaran sekolah dasar. Sejak tahun 2019, otoritas PKT telah mempercepat jalan menuju komunisme. Sistem propaganda yang dikendalikan oleh Wang Huning dengan gencar mempromosikan apa yang disebut “Pemikiran Xi”. Banyak sekolah memasukkan “Kutipan Pemikiran Xi” ke dalam bahan pengajaran untuk mencuci otak siswa. Banyak anak-anak otaknya diracuni sehingga bermentalkan PKT yang merendahkan moral, sehingga mereka tidak kebal terhadap wabah virus PKT.

Dari target penularan yang ditunjukkan oleh virus PKT telah memberikan isyarat kepada orang-orang tentang rahasia yang dikehendaki alam, yakni Sang Pencipta Alam ingin memusnahkan PKT. Sama seperti halnya dengan penemuan terhadap “batu berkarakter tersembunyi” di desa Pingtang County, Provinsi Guizhou pada 2002. Di mana terdapat 6 karakter Mandarin yang secara alami muncul di bagian sebuah batu besar yang retak 500-an tahun silam. Ada pun arti dari 6 karakter tersebut adalah Partai Komunis Tiongkok Musnah. Tampaknya Sang Pencipta Alam telah memberi isyarat kepada kita tentang apa yang bakal DIA lakukan terhadap PKT. 

Selanjutnya, sudah dapat diasumsikan bahwa tidak peduli seberapa tua atau mudanya seseorang, ia berada dalam bahaya besar. Selama orang tersebut merupakan anggota dari Partai Komunis Tiongkok atau anggota dari organisasi afiliasinya, atau bahkan jika seseorang yang bukan anggota organisasi jahat ini tetapi setuju dengan pemikiran partai komunis, pro-PKT, maka orang yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam tubuh dan pikiran yang sama dengan PKT ini akan dikategorikan sebagai orang yang mempunyai unsur partai komunis, berdiri di pihak partai jahat tersebut.

4. Penebusan dan peluang menyelamatkan diri adalah rahasia tersembunyi dalam wabah

Sepanjang sejarah, datangnya wabah penyakit selain menunjukkan keagungan dan kewibawaan Tuhan, juga mengandung makna belas kasih yang diberikan oleh para dewa dan Buddha. Sebab, di satu sisi munculnya wabah penyakit adalah cara Tuhan untuk menekan kejahatan, di sisi lain juga merupakan kesempatan yang Tuhan berikan kepada manusia untuk bertobat. Jika saja bencana alam lain atau bencana akibat ulah manusia datang dalam bentuk lain, maka akan banyak manusia yang ikut dimusnahkan tanpa menemui peluang untuk bertobat. Namun demikian, apakah orang-orang yang masih hidup ini sadar bahwa Tuhan telah memberi peluang untuk bertobat lewat munculnya wabah, itu bergantung pada apakah mereka menghargai peluang tersebut. 

4.1 Orang-orang Romawi kuno terus berbuat kesalahan yang sama selama wabah menimpa

Pada tahun 65 Masehi, wabah besar yang merupakan peringatan pertama dari Sang Pencipta Alam telah menimpa Romawi kuno, merenggut lebih dari 30.000 jiwa orang. Tiga tahun kemudian, Kaisar Nero, penghasut penganiayaan terhadap umat Kristen, bunuh diri dalam perjalanannya melarikan diri. Namun, setelah kematian Nero, penerusnya tidak juga mau berubah dari perbuatan salah pendahulunya dan terus melakukan penganiayaan terhadap umat Kristen.

Pada tahun 125 Masehi, “Wabah Orosius”, yang dikenal sebagai wabah besar pertama di kekaisaran Romawi telah merenggut nyawa 1 juta orang.

Pada tahun 161 M, Marcus Aurelius Antoninus Augustus menjadi Kaisar Romawi, dan setelah mengambil alih kekuasaan, ia menjadi kaisar pertama yang memerintahkan pemberantasan umat Kristen di seluruh negeri. Akibatnya, pada tahun 166 M, wabah berskala lebih besar turun dari langit, merenggut lebih dari 5 juta nyawa, termasuk nyawa Marcus Aurelius, yang kemudian dikenal dalam sejarah sebagai “Wabah Antoninus”. Namun hukuman belum berakhir sampai di situ.

Wabah ketiga yang berskala lebih besar melanda kekaisaran Romawi pada tahun 250 M. “Wabah Siprianus” yang tercatat dalam sejarah ini menewaskan 25 juta orang warga kekaisaran Romawi. Tetapi hukuman pun belum juga berakhir.

Dari tahun 541 hingga 542 M, “Wabah Justinian” atau wabah keempat dan terbesar melanda kekaisaran Romawi dan merenggut nyawa total 30 hingga 50 juta orang.

Beginilah nasib kekaisaran Romawi yang tertimpa bencana yang terus membesar akibat berulang kali melakukan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.

Akhirnya pada tahun 680 M, masyarakat yang selamat dari bencana wabah mulai sadar atas kesalahan yang dibuat dan mengutuk penganiayaan terhadap umat Kristiani yang dilakukan oleh para penguasa Romawi, selain itu masyarakat juga mengecam masalah kemerosotan moral yang dialami dan berupaya memperbaikinya. Sadar terhadap perbuatan dosa yang mereka lakukan, warga negara Romawi pun secara terbuka untuk bertobat kepada Tuhan. Seiring dengan kian bangkitnya kesadaran ini, akhirnya membawa pada pengampunan Tuhan. Sejak saat itu, wabah besar tidak lagi menimpa kekaisaran Romawi.

4.2 Mengapa Wabah Milan muncul kembali setelah sempat mereda ?

Pada abad ke-17, Italia berada pada akhir Abad Pembaharuan atau Renaisans, dan pandangan hidup “carpe diem” yang menganjurkan orang untuk hidup dengan memanfaatkan waktu yang diberikan secara optimal sangat lazim di kalangan penduduk. Di masa itu, banyak orang kecewa dengan kemerosotan moral para pemuka agama sehingga tidak lagi orang yang percaya kepada Tuhan. Karena itu pada musim gugur tahun 1629, wabah datang dan merebak luas secara tersembunyi.

Pada  Maret 1630, Italia mengadakan karnaval tahunannya. Setelah tiga hari pesta pora dengan minum minuman keras dan bersenang-senang mengikuti hawa nafsu, wabah Milan datang merebak, menewaskan ribuan orang. Setelah setengah tahun berlalu, wabah berangsur-angsur mereda dan pada dasarnya menghilang pada awal tahun 1631.

Orang-orang Italia yang mengalami bencana tersebut mengira bahwa wabah tersebut telah hilang, namun mereka selain itu tidak melakukan introspeksi diri malah bersikeras untuk menempuh pemikirannya sendiri, mengejar apa yang mereka sebut sebagai “kebebasan sifat manusia”.

Setahun kemudian, yakni pada bulan Maret 1631, Milan kembali mengadakan karnaval akbar, di mana orang-orang masih berpesta pora dengan minum minuman keras, bermabuk-mabukan, melampiaskan hasrat nafsu secara bebas dari malam hingga fajar.

Apa yang tidak disangka oleh masyarakat Milan adalah tak lama kemudian wabah penyakit kembali muncul dan benar-benar di luar kendali. Kali ini banyak orang meninggal secara tiba-tiba bahkan tanpa sempat berobat. Milan menjadi “kota kematian”. Banyak jenazah yang dibuang di jalanan dan membusuk. Seluruh kota dipenuhi dengan bau mayat yang menyesakkan, seperti neraka di bumi .… Pada musim gugur tahun 1631, ketika wabah penyakit mereda lagi, populasi Milan berkurang hampir setengahnya.

Ketika wabah Milan mulai mereda, masih banyak orang Italia yang tidak percaya kepada Tuhan, tidak mau menyadari bahwa itu adalah kemurahan yang diberikan Tuhan dengan tujuan agar orang memanfaatkan peluang untuk bertobat, kembali pada jalan Tuhan. Namun begitu orang-orang yang cukup beruntung tidak menjadi korban wabah masih terus menuruti keinginannya untuk mengikuti hawa nafsunya, maka mereka akan benar-benar kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penebusan.

4.3 Berapa banyak orang yang mendapat pencerahan dari wabah SARS hingga virus PKT ?

Sejak tahun 1999 PKT melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong, banyak orang yang teracuni oleh kebohongan, begitu saja percaya dan berdiri di pihak PKT, bersorak gembira terhadap penganiayaan tersebut, atau memilih diam terhadap kejahatan yang dilakukan PKT. Bahkan ada pula yang secara langsung berpartisipasi dalam penganiayaan. Karena itu wabah SARS muncul dan merenggut nyawa banyak orang Tiongkok.

Namun, setelah epidemi sedikit mereda, rezim Jiang Zemin yang tidak melakukan introspeksi diri, malahan meningkatkan upayanya dalam penganiayaan. Selain itu Jiang Zemin juga mempromosikan pengambilan organ dari tubuh praktisi Falun Gong yang masih hidup. Lantaran dibutakan oleh kebohongan PKT, sehingga banyak orang Tiongkok yang membenci Falun Gong.

Setelah Jiang Zemin, pelaku utama dalam penganiayaan terhadap orang beragama turun dari jabatannya sebagai Sekjen PKT, 2  orang pemimpin PKT penerusnya juga gagal mengambil pelajaran dari kasus wabah SARS, tetapi membiarkan penganiayaan tidak berperikemanusiaan itu terus berlanjut.

Pada akhir tahun 2019, virus PKT merebak dari Kota Wuhan. Jadi, mengapa wabah ini bermula di Wuhan ? Sesungguhnya hal ini terkait dengan sebuah rahasia yang tersembunyi di dalamnya.

Sebelum penganiayaan besar-besaran dimulai, kelompok Jiang Zemin diam-diam menghasut Zhao Zhizhen, Direktur Stasiun TV Wuhan untuk membuat film TV berisikan fitnahan terhadap Falun Gong yang kemudian diputar secara serempak di seluruh stasiun TV di Tiongkok dengan maksud untuk memicu kebencian masyarakat terhadap Falun Gong. Selain itu, kejahatan keji pengambilan organ tubuh dari orang yang masih hidup juga pertama kali dilakukan dari Rumah Sakit Tongji di Kota Wuhan. Jadi, virus PKT juga berasal dari Wuhan. Apakah ini bukan maksud Tuhan mengingatkan dunia bahwa wabah ini berhubungan langsung dengan upaya PKT melawan Dharma Buddha ?

Jika ada orang yang tidak mempercayainya dan menganggapnya suatu kebetulan, lalu bagaimana dengan tanggal 23 Januari 2020 di mana otoritas Wuhan mengumumkan lockdown setelah wabah virus PKT merebak, yang bertanggal dan bulan yang sama 19 tahun silam, di mana PKT secara serempak memutar di stasiun TV Tiongkok film “kasus bakar diri palsu Tiananmen” ? Rasanya pengingat ini tidak perlu diragukan lagi.

Namun, para pemimpin PKT masih berkeras kepala dan membiarkan penganiayaan terus berlanjut. Menurut catatan “Minghui”, dari tahun 2020 hingga 2022, jumlah praktisi Falun Gong yang dianiaya PKT hingga meninggal terus meningkat dari tahun ke tahun.

Meskipun sudah setahun sejak penggagas penganiayaan terhadap Falun Gong, Jiang Zemin meninggal dunia dalam wabah besar, penganiayaan brutal masih terus berlanjut.

Pantas saja ada yang mengeluh : “Pelajaran sejarah terbesar bagi umat manusia adalah bahwa manusia tidak mengambil pelajaran dari sejarah.”

5. Tuhan maha pengasih kepada umat manusia, di mana jalan keluar bagi rakyat Tiongkok ?

Ada pepatah lama yang berbunyi : Manusia adalah roh dari segala sesuatu. Oleh karena itu, tubuh manusia sangatlah berharga, walaupun banyak orang tidak menyadarinya. Orang-orang di Tiongkok bahkan lebih beruntung. Karena leluhur pernah berpesan : Tidak mudah bisa terlahir sebagai manusia, apa lagi hidup di tanah tengah (Tiongkok) yang penuh kesulitan, lebih-lebih lagi bertemu dengan Dharma yang lurus, semua ini merupakan berkah yang tak ternilai harganya. 

Falun Dafa adalah Dharma. Meskipun terjadi penganiayaan brutal oleh Partai Komunis Tiongkok, Falun Dafa telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia, dan dihormati serta dicintai oleh orang-orang di seluruh dunia. Seperti yang dikatakan Galileo, “Kebenaran itu memiliki kekuatan berupa, semakin besar Anda ingin menyerangnya, maka semakin banyak serangan Anda yang memperkaya dan membuktikan bahwa dialah kebenaran”.

Falun Dafa telah membawa berkah bagi dunia, menyelamatkan banyak nyawa, menyebabkan peningkatan moral para praktisi, dan memperlihatkan sejumlah keajaiban selama penganiayaan brutal yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. 

Orang-orang yang dilahirkan di daratan Tiongkok jauh lebih beruntung, karena mereka memenuhi syarat di atas, yakni terlahir sebagai manusia yang hidup di tanah tengah (Tiongkok), dan bertepatan dengan waktu penyebaran Dharma oleh Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong.

Jadi, dalam menghadapi epidemi yang sedang merajalela ini, di manakah jalan keluar bagi orang-orang Tiongkok yang beruntung ini ?

Master Li Hongzhi dalam artikel Beliau yang berjudul “Rasional” menyebutkan : “Manusia seharusnya dengan tulus bertobat kepada Dewa, diri saya ada kesalahan di mana, mohon diberikan kesempatan untuk berubah, ini barulah caranya, ini barulah obat mujarab”.

Lewat artikel “Rasional” Master Li juga memberitahu murid-muridnya cara untuk menyelamatkan orang-orang yang berada dalam bahaya : “seperti mengklarifikasi fakta – mengajukan 3 pemunduran (Gerakan Tuidang) dan secara tulus melafalkan kata-kata yang mengandung kebenaran, semuanya itu adalah obat mujarab dan cara menyelamatkan manusia yang terbaik. Dengan adanya perubahan pada hati manusia, akan membuat masalah berganti haluan ke arah yang positif”.

Sejauh ini, lebih dari 420 juta orang Tiongkok telah secara terbuka menyatakan mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya. Mereka dengan sadar menghendaki penghapusan sumpah sehidup semati dihadapan bendera merah darah yang pernah diucapkan saat bergabung dengan PKT.

Bagi teman-teman yang belum mundur dari organisasi Partai Komunis Tiongkok diharapkan segera mengunjungi situs web “Tuidang” untuk menyatakan mundur dari PKT. Epidemi saat ini sedang berkecamuk, banyak anak yang juga telah terinfeksi. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki anak di rumah, jangan lupa juga untuk meminta anak mereka memberikan pernyataan mundur dari organisasi afiliasi PKT.

Selama sekitar 3 tahun terakhir, situs web “Minghui” telah melaporkan kisah nyata dari sejumlah besar warga sipil Tiongkok yang terinfeksi parah oleh epidemi ini, tetapi bisa selamat dari maut setelah mereka memilih mundur dari Partai Komunis Tiongkok, dan dengan tulus melafalkan mantra 9 karakter (Mandarin) yakni “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik”.

Kesimpulan

Partai Komunis Tiongkok tidak setara dengan Tiongkok. Ia adalah rezim jahat, bibit kanker yang melekat di tanah Tiongkok. Ia telah melakukan kejahatan selama ratusan tahun, menghasut rakyat mendukungnya untuk “melawan langit dan bumi”, merusak Dharma Buddha, dan berbuat begitu banyak dosa. Khususnya di Tiongkok saat ini, PKT dengan ceroboh menganiaya orang-orang yang tidak bersalah. Insiden “Perempuan dalam Rantai Besi” telah mengoyak kisah suram tentang “kemakmuran” yang digembar-gemborkan PKT. Sedangkan kebijakan untuk mencegah penyebaran wabah yang sangat ekstrem entah telah membelenggu kehidupan berapa juta warga Tiongkok ? Hu Xinyu, seorang pemuda dari Provinsi Jiangxi yang menghilang secara misterius, telah menguak tabir skandal “pengambilan paksa organ dari tubuh hidup” yang dilakukan oleh PKT.  Berapa banyak muda-mudi yang meninggal di bawah cengkeraman PKT ? Bahkan Li Keqiang, mantan Perdana Menteri Tiongkok juga meninggal dengan cara yang tidak jelas. Tidak peduli seberapa tinggi kedudukan di “mesin penggiling daging” PKT yang dapat dicapai seorang WN Tiongkok, beranikah orang tersebut menjamin bahwa ia yang dapat mengakhiri hayatnya dengan baik ?

PKT adalah gangster dan sekte jahat atau iblis yang tidak menghargai nyawa manusia. Oleh karenanya, masyarakat jangan sampai tertipu oleh kebohongannya. Seperti tulisan dalam buku “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis” terbitan media “Epoch Times” yang menyebutkan : “Pelajaran yang dapat dipetik dari sejarah adalah bahwa siapa pun yang percaya terhadap isu-isu tertentu yang disampaikan oleh Partai Komunis, maka isu-isu itu dapat menjadi perenggut nyawanya”.

Terakhir, agar kita tidak melupakan peringatan belas kasih dari Master Li Hongzhi yang Beliau sampaikan dalam artikel “Rasional”: “Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan ikut disingkirkan. Jika tidak percaya tunggu dan lihat saja”.(sin)

Wanita yang Menikahi Boneka Kain Pengungkapan Gender Anak Keduanya

EtIndonesia. Wanita yang mendapatkan ketenaran setelah menikah dengan boneka kain dan kemudian memiliki anak bersamanya kini siap untuk menambah keluarganya.

Dia baru saja mengadakan pesta pengungkapan gender anak keduanya. Kabar tersebut muncul beberapa minggu setelah pemeriksaan USG pada janinnya, yang menurutnya berjalan sesuai rencana.

Meirivone yang mendapatkan ketenaran setelah mengatakan kepada dunia bahwa dia jatuh cinta dengan benda mati membuat orang-orang mempertanyakan kewarasannya tetapi dia menolak untuk mundur dan menyingkirkan semua kritik yang merasa dia mengalami delusi.

Dia melanjutkan upacara pernikahannya di tengah-tengah keluarga dan teman-temannya, mengubah acara tersebut menjadi sensasi viral dengan pengantin pria boneka kain di sisinya.

Sumber telah mengkonfirmasi bahwa boneka itu dibuat oleh ibunya sendiri yang mengatakan bahwa dia memberikan sentuhan khusus, mengetahui bahwa putrinya akan langsung jatuh cinta padanya. Dan itulah yang terjadi pada akhirnya.

Kisah ini memiliki banyak liku-liku termasuk banyaknya kritik yang harus dia alami mengenai pentingnya boneka itu dalam hidupnya dan bagaimana dia menyambut bayi pertama bersamanya.

Gambar viral saat dia pergi ke klinik dokter ditemukan secara online di mana suaminya yang boneka berdiri di sisinya setiap saat. Orang-orang hanya bingung sejauh mana dia bersedia membuat mereka percaya bahwa perasaannya terhadapnya tulus.

Tapi perubahan terbesar muncul ketika dia menuduhnya selingkuh dan bahkan berbicara tentang dia menculik anak pertamanya, hanya untuk bertemu kembali dengannya pada akhirnya.

Pasangan itu mengatakan mereka sangat gembira dan merasa diberkati karena akan segera melahirkan bayi keduanya, tetapi tidak semua orang mungkin merasakan hal yang sama.

Bagaimana dengan Anda? (yn)

Sumber: smalljoys

Dia Kehilangan Kakinya Setelah Ambulans Tiba 4 Jam Kemudian

EtIndonesia. “Dokter mengatakan jika ambulans datang lebih awal, kami mungkin bisa menyelamatkan kaki Anda,” jelas Marianne.

Saat itu jam lima pagi ketika Marianne, terbangun karena perasaan aneh di kakinya.

Dia harus menggunakan toilet, tapi saat dia duduk di tempat tidur, dia menyadari bahwa dia tidak bisa mengendalikan kaki kanannya.

Peniti dan jarum seperti menusuk ke atas dan ke bawah kakinya, tapi dia tetap mencoba untuk berdiri.

Saat mencoba bangkit dari tempat tidur, tubuh wanita berusia 53 tahun itu tertekuk di bawahnya dan dia terjatuh ke lantai.

Saat merangkak ke kamar mandi, dia tidak lagi merasakan apa pun di kaki kanannya, sehingga suaminya terbangun dan memanggil ambulans.

Operator memastikan ambulans akan tiba di sana sesegera mungkin, yang membuat ibu dua anak itu merasa sedikit lega.

“Jadi kami berhenti di situ… dan saya membuat diri saya nyaman,” katanya kepada 7News.

Namun menit-menit berlalu, dan tidak ada tanda-tanda mobil ambulans tiba. Kondisi Marianne semakin memburuk, dan mulai merasakan sensasi tajam dan sangat nyeri di kakinya.

Ruam kemudian mulai timbul di kulitnya, dan rasa kesemutan yang mulai dia rasakan kini “tidak terkendali”.

Sudah berjam-jam sejak suami Marianne meminta bantuan, dan masih belum ada tanda-tanda ambulans akan datang.

“Dua jam berlalu, saya semakin khawatir,” kata putranya.

Dia telah melakukan empat panggilan lagi ke triple zero dan diyakinkan oleh operator bahwa seseorang akan datang.

“Berapa lama untuk mendapatkan ambulans?” ibu Marianne bertanya.

Empat jam setelah panggilan pertamanya, ambulans tiba di rumah mereka di Ballarat, Victoria, dan bergegas menuju rumah sakit.

Marianna tiba di rumah sakit sekitar jam 9 pagi, dan dokter memberi tahu dia bahwa ada gumpalan darah di kakinya, yang menjalar ke kaki kanannya.

Sayangnya, layanan darurat datang terlambat; kakinya mati dan kakinya perlu diamputasi.

“Saya tidak punya banyak waktu untuk berpikir… ini seperti keputusan yang sangat cepat,” kata Marianne tentang amputasinya. “Itu [adalah] saya atau kaki saya. Saya sedikit terkejut, begitu pula pasangan saya.”

Jika ambulans tiba lebih lambat, kemungkinan akibatnya fatal.

“[Dokter] mengatakan mungkin jika itu dilakukan lebih awal, kami mungkin bisa menyelamatkan kaki Anda,” kenangnya kepada 7News.

Dalam dua minggu sejak insiden mengerikan itu, Ambulance Victoria mengonfirmasi akan melakukan penyelidikan internal. Seorang perwakilan mengunjungi rumah Marianne, di mana mereka meminta maaf karena telah membuatnya menunggu selama empat jam.

Tapi Marianne “sangat marah” dan masih menyadari bahwa dia kehilangan kakinya sebagai akibatnya.

“Saya marah karena [kami] harus menelepon lima kali sebelum seseorang datang,” katanya. “Itu seharusnya tidak terjadi.”(yn)

Sumber: kidspot

Pengemudi Pengiriman Memfilmkan Dirinya Makan Makanan Pelanggan Setelah Diberi Tip Kecil

EtIndonesia. Pengemudi DoorDash yang dimaksud, yang menggunakan akun @sidehustleaddict di TikTok, merekam dirinya mengobrak-abrik pesanan makanan dan memakan kentang goreng pelanggannya.

“Pelanggan DoorDash ini hanya memberi tip 1 dolar. Mari kita lihat apa yang dia dapatkan di Arby’s,” kata pria itu dalam videonya sebelum merogoh sekantong besar barang.

“Ada daging sapi dan cheddar, ada saus prancis dan kentang goreng. Ya ampun, itu favoritku. Terima kasih tipper 1 dolar,” tambahnya dalam video yang ditonton satu juta kali dan ribuan komentar.

Setelah mengejutkan penonton TikTok, pria tersebut dibanjiri komentar. Sementara beberapa orang mencoba melihat sisi lucu dari keluhannya, sebagian besar penonton mengecamnya karena mencuri makanan.

“Saya sendiri sebagai pengemudi muak dengan tindakan ini. Saya sering menerima pesanan yang menunjukkan tidak ada tip atau hanya tip 1 dolar dan kemudian setelah mengonfirmasi pengantaran, saya melihat mereka menambahkan tip atau memberi tip lebih dari 1 dolar. Beberapa orang akan menunggu sampai Anda mengirimkan pesanan tepat waktu seperti yang diinstruksikan untuk memberi/menambah tip,” tulis seseorang.

“Jadi saya seorang sopir pengiriman dan pembelanja dan saya menggelengkan kepala untuk pekerjaan ini. Kami menerima pekerjaan ini dengan mengetahui bahwa kami mungkin tidak diberi tip, mungkin hanya itu yang mereka punya!” kata yang lain.

Yang ketiga berpendapat: “Jika Anda tidak dapat mengirimkan pesanan sederhana maka jangan menerimanya. Tidak ada tanggung jawab siapa pun untuk memberi tip kepada Anda. Rekam lebih sedikit dan lakukan lebih banyak pekerjaan untuk menghasilkan lebih banyak uang.”

Sejak video provokatif tersebut, pria yang sama kemudian mengunggah lusinan video lain yang memperlihatkan dia sedang memakan makanan yang diduga pelanggannya dan menertawakan tip rendah mereka.

Tidak jelas apakah pria tersebut masih bekerja di DoorDash atau dia dipecat setelah beberapa insiden tersebut.

Apa pendapat Anda tentang artikel ini? (yn)

Sumber: smalljoys

Medan Perang Ketiga Sedang Terjadi di Korea Utara? Analisis: Dua Kubu Sedang Berperang Satu Sama Lain

0

Jin Shi – NTD

Akhir-akhir ini, situasi di Semenanjung Korea kembali memanas. Korea Utara mulai mengerahkan pasukan dan senjata berat ke perbatasan. Beberapa analisis menunjukkan bahwa tindakan Korea Utara terkait erat dengan situasi internasional saat ini.

Pada Senin (27 November), NATO menggelar latihan pertahanan siber gabungan terbesar di dunia di Estonia, di mana Korea Selatan secara resmi berpartisipasi untuk pertama kalinya sebagai “negara mitra”.

Latihan ini akan mensimulasikan serangan terhadap jaringan infrastruktur nasional. Peningkatan kerja sama antara Korea Selatan dan NATO terjadi pada saat ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat.

Pada hari yang sama, militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah mengerahkan pasukan dan senjata berat ke perbatasan antara kedua Korea  mulai 24 November, sambil memperbaiki 11 pos garis depan.

Pekan lalu, Korea Selatan menangguhkan Perjanjian Militer 19 September yang ditandatangani oleh kedua Korea pada tahun 2018 sebagai protes atas peluncuran satelit mata-mata Korea Utara.

Korea Utara kemudian merespon dengan keras, mengatakan bahwa perjanjian militer telah dibatalkan dan mengerahkan pasukan  dan persenjataan berat  ke perbatasan, membuatnya terlihat seperti perang sudah dekat.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol juga telah memerintahkan militer untuk menjaga kesiapan penuh.

Tang Jingyuan, seorang analis politik senior, mengatakan: “Tindakan yang diambil oleh Korea Utara ini sebenarnya terkait erat dengan lingkungan internasional dan situasi internasional saat ini. Dari Eropa ke Timur Tengah hingga kawasan Asia-Pasifik, ada dua kubu yang berkonfrontasi langsung: poros jahat yang berpusat di Tiongkok dan Rusia, serta kubu demokrasi liberal yang berpusat di Amerika Serikat.”

Saat ini, Perang Rusia-Ukraina dan Perang Israel-Hamas sedang berlangsung pada saat yang bersamaan. Pada saat yang sama, ada tanda-tanda meningkatnya ketegangan di dua zona perang potensial lainnya: Semenanjung Korea dan Selat Taiwan. Hal ini disertai dengan eskalasi dan pendalaman kerja sama antara Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara di bidang teknis dan militer.

Menurut pejabat Korea Selatan, peluncuran satelit mata-mata Korea Utara kemungkinan besar berasal dari bantuan teknis yang diberikan oleh Rusia, sebagai imbalannya, Korea Utara telah memberikan jutaan peluru artileri kepada Rusia.

“Kelompok negara yang berpusat di Tiongkok dan Rusia berusaha untuk sepenuhnya menumbangkan seluruh tatanan internasional yang didominasi oleh Amerika Serikat. Partai Komunis Tiongkok ingin memulai perang ketiga atau keempat di kawasan Indo-Pasifik untuk mengguncang tatanan internasional yang dipimpin Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik,” kata Tang Jingyuan.

Dalam menghadapi ancaman bersama dari Tiongkok, Korea Utara, dan Rusia, Korea Selatan berusaha memperkuat aliansinya dengan negara-negara demokratis. Tepat sebelum peningkatan kerja samanya dengan NATO, Korea Selatan menandatangani Kesepakatan Downing Street dengan Inggris, yang meningkatkan hubungan bilateral menjadi “kemitraan strategis global.” (Hui)

Serangan Hiu Paling Mengerikan dalam Sejarah Menyebabkan 150 Pelaut Dimakan Satu Per Satu

EtIndonesia. Banyak dari kita yang menganggap dimakan hiu sebagai salah satu cara kematian terburuk, dan nasib tersebut menimpa 150 orang dalam serangan terburuk sepanjang masa.

Serangan hiu terburuk yang pernah terjadi di dunia terkait dengan insiden sangat terkenal yang mungkin pernah Anda dengar sebelumnya.

Saya rasa kita semua bisa membayangkan betapa berbahayanya hiu, mereka adalah hewan yang berbahaya yang kita lihat saat berenang di laut.

Meskipun ribuan orang senang berenang di laut, ketakutan akan serangan hiu sering kali muncul.

Pola makan mereka yang karnivora, deretan gigi setajam silet, dan kemampuan mengendus setetes darah dari jarak jauh menjadikan mereka juara dalam mengunyah.

Ada banyak peluang lolos dari serangan hiu dan mereka terlihat menerapkan beberapa taktik yang sangat cerdik untuk menyelinap ke arah perenang yang tidak menaruh curiga.

Namun, ketika hiu menyerang, jumlah korbannya cenderung sangat rendah, sedangkan serangan hiu terburuk dalam sejarah memakan sekitar 150 nyawa dalam beberapa hari.

Pada hari-hari terakhir Perang Dunia Kedua, sebuah kapal penjelajah berat AS bernama USS Indianapolis dikirim dalam misi rahasia untuk mengirimkan uranium dan komponen lain untuk bom nuklir, yang kemudian dikenal sebagai ‘Little Boy’ dan dijatuhkan di atas Kota Hiroshima.

Empat hari setelah Indianapolis mengirimkan kargo rahasianya, dia diserang oleh kapal selam Jepang dan terkena dua torpedo, menenggelamkan kapal tersebut dalam waktu sekitar 12 menit.

Dari hampir 1.200 awak Indianapolis, sekitar 300 orang tenggelam bersama kapal tersebut, sedangkan 900 sisanya terdampar di Samudera Pasifik.

Butuh waktu tiga setengah hari sebelum ada yang benar-benar tahu bahwa para penyintas masih mengambang di lautan, dan pada saat itu mereka terpaksa menanggung serangan hiu terburuk dalam sejarah.

Tertarik oleh suara ledakan dan gerakan 1.800 kaki yang bergerak-gerak di dalam air, ratusan hiu Oceanic Whitetip yang sangat agresif muncul dan mulai memangsa orang mati.

Namun, mereka tidak memakan bangkainya dalam waktu lama dan hiu-hiu yang rakus itu segera mengarahkan giginya ke arah para pelaut yang masih hidup.

Dari 900 orang yang masuk ke dalam air, hanya 316 yang selamat, dan dari mereka yang tewas dalam tenggelamnya Indianapolis, 150 di antaranya dimakan hidup-hidup oleh gerombolan hiu.

Kemungkinan besar Anda pernah mendengar kejadian ini sebelumnya, dan itu karena ini adalah inti dari salah satu adegan paling ikonik dari Jaws.

Dalam film Quint (Robert Shaw) mengungkapkan bahwa dia berada di Indianapolis dan memberikan kisah mengerikan tentang serangan hiu.

Meskipun Quint mengatakan salah satu alasan mengapa begitu banyak nyawa melayang adalah karena kapal tersebut tidak pernah mengirimkan sinyal bahaya karena misinya yang sangat rahasia, hal itu sebenarnya tidak benar.

Tragisnya, tiga stasiun menerima sinyal bahaya dari Indianapolis tetapi tidak mendapat tanggapan karena salah satu komandan stasiun sedang mabuk, stasiun lain meminta anak buahnya untuk tidak mengganggunya, dan stasiun ketiga berasumsi bahwa sinyal tersebut adalah jebakan Jepang.(yn)

Sumber: unilad

9 Cendekiawan Terkemuka Meninggal Dunia dalam Kurun Waktu 8 Hari Akibat Penyakit Pernafasan yang Merebak di Tiongkok

0

Shawn Jiang dan Olivia Li

Tiongkok kehilangan setidaknya sembilan cendekiawan terkenal, termasuk dua akademisi, antara tanggal 16-23 November, dengan korban termuda adalah seorang profesor media berusia 41 tahun.

Dari sembilan cendekiawan tersebut, delapan di antaranya adalah anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Semuanya meninggal karena sakit pada saat rumah sakit di seluruh Tiongkok kewalahan menangani pasien yang diduga menderita pneumonia yang tidak terdiagnosis.

Namun, sulit untuk mengetahui apakah salah satu dari cendekiawan ini meninggal karena pneumonia, karena rezim Tiongkok sebagian besar telah meninggalkan kebiasaan menyebutkan penyebab kematian dalam berita kematian.

Atas penyembunyian informasi ini, rezim berusaha menutupi jumlah korban tewas yang sebenarnya dari pandemi COVID-19.

Akademisi dan Pakar Paduan Titanium

Cao Chunxiao, seorang akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, seorang ahli paduan titanium dan ilmuwan material di Institut Penelitian Bahan Kedirgantaraan Beijing, meninggal pada 23 November di Beijing setelah gagal pulih dari penyakitnya. Obituari resmi menggambarkannya sebagai anggota PKT yang luar biasa dan salah satu pendiri penelitian dan aplikasi paduan titanium di Tiongkok.

Cao lulus dari Departemen Teknik Universitas Jiaotong Shanghai pada tahun 1956 dan menjadi akademisi pada tahun 1997.

Pada tahun 1964, bersama dengan rekan-rekannya, Mr. Cao mengusulkan penelitian dan pengembangan bilah dan cakram paduan titanium TC4 sebagai terobosan dalam titanium untuk penggunaan penerbangan di Tiongkok, dan pada tahun 1965, ia memimpin sebuah tim untuk memproduksi bilah rotor dari tahap pertama kompresor mesin tertentu.

Ia dianugerahi Hadiah Pertama Kemajuan Ilmiah dan Teknologi Nasional, Hadiah Emas untuk Layanan Penerbangan kepada Bangsa, dan Hadiah Prestasi Seumur Hidup untuk Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Titanium Tiongkok.

Akademisi dan Ahli Genetika Pohon

Akademisi Akademi Teknik Tiongkok, mantan presiden Universitas Kehutanan Nanjing, dan ilmuwan genetika dan pemuliaan pohon, Wang Mingxiu, meninggal dunia di Nanjing pada 18 November setelah gagal menjalani perawatan medis.

Eulogi formalnya memujinya sebagai anggota Partai yang luar biasa dan perintis serta pemimpin di bidang perbaikan genetik dan pemuliaan populer di Tiongkok dan dunia.

Lahir pada tahun 1932, Wang lulus dari Central China Agricultural College pada bulan Juli 1954 dan memulai karirnya di Akademi Kehutanan Nanjing pada tahun yang sama. Pada tahun 1962, beliau menerima gelar Kandidat Ilmuwan-Ph.D. atau setara dengan gelar doktor di Uni Soviet-dari Institut Teknik Kehutanan Moskow.

Ia menjabat sebagai presiden Universitas Kehutanan Nanjing dari Januari 1984 hingga Januari 1993 dan menjadi akademisi Akademi Teknik Tiongkok pada tahun 1994. Ia menerima berbagai penghargaan untuk penelitiannya, termasuk hadiah pertama Penghargaan Nasional untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Penghargaan Nasional untuk Penemuan Teknologi.

Peneliti Kebijakan RMB

Ding Jianping, profesor di Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanghai dan ketua Shanghai Institutes for International Economic Research (SIER), meninggal dunia pada 16 November di Shanghai pada usia 66 tahun setelah lama menderita sakit.

 Ding telah lama terlibat dalam penelitian tentang keuangan internasional – terutama pasar valuta asing – dan internasionalisasi RMB. Usulan-usulannya yang relevan telah diadopsi oleh pemerintah tingkat pusat dan tingkat provinsi PKT dalam banyak kesempatan.

Sebagai pengakuan atas kontribusinya, Ding diberikan tunjangan khusus oleh Dewan Negara PKT.

Enam Profesor

Setidaknya enam profesor terkenal meninggal dunia dari tanggal 16 November hingga 22 November, menurut berita duka yang diposting secara online.

Zhu Dong, seorang profesor di Sekolah Jurnalisme dan Komunikasi Universitas Jinan, meninggal dunia pada 22 November di Guangzhou pada usia 41 tahun, setelah intervensi medis gagal menghidupkannya kembali.

Zhu dianugerahi Penghargaan Prestasi Pemuda dalam Pendidikan Tinggi untuk kategori Humaniora dan Ilmu Sosial oleh Kementerian Pendidikan.

Shi Fusheng, lahir pada tahun 1942, seorang pensiunan profesor di Sekolah Tinggi Sastra Universitas Jiangsu, meninggal dunia pada 22 November karena sakit. Dia adalah anggota Asosiasi Penulis Jiangsu dan wakil ketua Asosiasi Penulis Zhenjiang.

Profesor Cui Yitai, lahir pada tahun 1935 dan mantan ketua partai di Tianjin Medical University, meninggal dunia pada 22 November di Tianjin karena sakit.

Cui juga menerima hibah khusus dari Dewan Negara. Beliau adalah wakil ketua Asosiasi Kesehatan Mental Tiongkok dan wakil ketua Masyarakat Seksologi Tiongkok, dan pada tahun 1988, ia memimpin pendirian pusat perawatan rumah sakit pertama di Tiongkok dan menjabat sebagai direktur.

Profesor Zhuang Yuanyong, lahir pada tahun 1933 dan mantan kepala Departemen Bahasa Prancis di Universitas Studi Luar Negeri Beijing, meninggal dunia di Beijing pada 19 November setelah gagal sembuh dari penyakitnya.

Zhuang sering menjadi penerjemah bagi para pemimpin dan delegasi PKT dan merupakan editor akhir dari terjemahan bahasa Prancis untuk Laporan Penawaran Olimpiade Beijing 2008. Dia menjadi pembawa acara “Bahasa Prancis untuk Pemula” di CCTV dan menerima hibah khusus dari Dewan Negara mulai tahun 1992.

Xiang Cunti, lahir pada tahun 1933, seorang profesor dan ahli patologi hutan di Universitas Kehutanan Timur Laut, meninggal dunia pada tanggal 18 November.

Xiang pernah menjabat sebagai wakil ketua Perhimpunan Nasional Patologi Hutan, wakil direktur Komite Patologi Tanaman Tiongkok, dan presiden Perhimpunan Patologi Tanaman Heilongjiang. Ia juga merupakan penerima hibah pemerintah dari Dewan Negara PKT.

Lin Jiayou, lahir pada tahun 1937, sejarawan dan profesor di Universitas Sun Yat-sen, meninggal pada 16 November di Guangzhou setelah lama menderita sakit. Lin adalah direktur Institut Penelitian Sun Yat-sen Universitas Sun Yat-sen, direktur Pusat Studi Tiongkok Modern Universitas Sun Yat-sen, dan wakil ketua Yayasan Sun Yat-sen.

Pneumonia yang Tidak Terdiagnosis-Kemungkinan Ditutup-tutupi

Kematian ini terjadi ketika Tiongkok dilanda penyakit pernapasan, yang mengakibatkan sejumlah besar anak-anak dikirim ke rumah sakit sejak pertengahan Oktober.

Banyak anak di Tiongkok terjangkit pneumonia, menunjukkan gejala demam, dan beberapa bahkan menunjukkan tanda-tanda “paru-paru putih”, mirip dengan gejala yang ditemukan pada kasus infeksi COVID-19 yang parah.

Kasus-kasus tersebut semakin melonjak pada  November, membuat rumah sakit di seluruh negeri kewalahan.

Otoritas kesehatan Tiongkok telah menyatakan bahwa infeksi tersebut disebabkan oleh mycoplasma pneumonia dan meminta masyarakat untuk tidak panik.

Pada 21 November, ProMED, sebuah program untuk memantau penyakit-penyakit baru di bawah Masyarakat Internasional untuk Penyakit Menular (ISID), menggambarkan wabah yang sedang berlangsung di Tiongkok sebagai “pneumonia yang tidak terdiagnosis.”

“Sama sekali tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena tidak biasa bagi begitu banyak anak yang terkena dampaknya begitu cepat,” kata laporan ProMED.

Demam dilaporkan sebagai gejala utama pada anak-anak yang sakit ini. Mereka biasanya tidak batuk, tetapi banyak yang mengembangkan nodul paru.

Menurut laporan ProMED lainnya, nodul paru yang diamati di Tiongkok tidak tipikal untuk pneumonia mikoplasma. Pneumonia Mycoplasma biasanya menyebabkan “infiltrat yang tidak merata” dan bukannya nodul paru.

Beberapa dokter di Beijing menduga bahwa gelombang infeksi saat ini tidak disebabkan oleh pneumonia mikoplasma tetapi oleh COVID-19 karena obat-obatan yang dapat mengobati pneumonia mikoplasma tidak mempengaruhi penyakit ini.

Ketika otoritas kesehatan Tiongkok pertama kali melaporkan penyebaran pneumonia mikoplasma, ahli virus yang berbasis di AS, Sean Lin, mengatakan kepada The Epoch Times pada 3 November bahwa patogen yang sebenarnya bisa jadi merupakan varian baru dari virus corona baru.

“COVID tidak pernah benar-benar hilang di Tiongkok,” kata Lin. “Namun, otoritas komunis Tiongkok tidak berani menyebutkannya lagi dan menggunakan ‘influenza A’ atau ‘pneumonia mikoplasma’ untuk menyamarkan gelombang baru COVID-19.”

Dia mengatakan bahwa pneumonia mikoplasma biasanya tidak menyebabkan infeksi paru-paru, atau yang dikenal sebagai “paru-paru putih”, dan tidak sulit untuk mengendalikan pneumonia mikoplasma dengan antibiotik tertentu.

“Oleh karena itu, dari sudut pandang profesional, ini harus menjadi varian dari virus corona baru. Serangan gabungan dari lebih dari dua virus atau bakteri juga merupakan penyebab yang mungkin,” katanya.

Pandemi Memiliki Target yang Jelas

Sejak Desember tahun lalu, berbagai sumber resmi di Tiongkok melaporkan banyak kematian para ahli, pejabat senior PKT, eksekutif perusahaan, dan perwira polisi muda dan paruh baya, beberapa di antaranya dipuji sebagai “anggota Partai yang luar biasa.” Namun, PKT telah menutupi epidemi dan penyebab kematian mereka.

Pencipta latihan spiritual Falun Dafa, Master Li Hongzhi, telah menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 terutama menargetkan PKT dan mereka yang secara membabi buta mengikuti PKT, membela PKT, dan bekerja untuk PKT, dan sejumlah besar orang telah meninggal sejauh ini, termasuk banyak anak muda.

Pada Maret 2020, Master Li menulis sebuah artikel berjudul “Rasional” di mana beliau secara khusus menunjukkan bahwa pandemi memiliki target yang jelas.

“Sesungguhnya wabah itu sendiri justru datang ditujukan pada hati – moralitas manusia yang telah rusak – karma yang telah membesar.”

“Pandemi seperti virus komunis Tiongkok saat ini (atau ‘virus Wuhan’) datang dengan tujuan di baliknya, dan memiliki target. Virus ini ada di sini untuk menyisihkan anggota Partai Komunis Tiongkok dan mereka yang berpihak padanya,” kata Li.

“wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT,” tulisnya. 

Dalam artikelnya, Master Li menyarankan : “Manusia seharusnya dengan tulus bertobat kepada Dewa, “diri saya ada kesalahan di mana, mohon diberikan kesempatan untuk berubah”, ini barulah caranya, ini barulah obat mujarab.” (asr)

Para Ilmuwan Menemukan Elemen Tersembunyi di Bebatuan Bulan yang Dapat Merevolusi Perjalanan Luar Angkasa

EtIndonesia. Ada beberapa rintangan yang harus diatasi manusia sebelum kita berhasil menjajah Bulan.

Kita perlu mengembangkan sumber-sumber udara, makanan, energi untuk bernapas, dan tentu saja air yang berkelanjutan, dan masih banyak lagi.

Kabar baiknya adalah meskipun tantangan-tantangan ini tidak kecil, kita baru saja mengambil lompatan besar untuk mencapai setidaknya satu dari tantangan-tantangan tersebut.

Analisis baru terhadap batuan bulan yang dikumpulkan selama misi Apollo NASA telah mengungkapkan keberadaan hidrogen untuk pertama kalinya.

Ini berarti bahwa astronot masa depan, suatu hari nanti, dapat menghasilkan air di satelit angkasa kita untuk minum dan membuat produk penting lainnya, termasuk bahan bakar roket.

Laboratorium Penelitian Angkatan Laut AS (NRL) telah meminjamkan batuan tersebut untuk penelitian dan, minggu lalu, mereka mengumumkan bahwa mereka telah menemukan unsur pembentuk air di salah satu sampel tanah Bulan.

Mereka percaya itu terbentuk berkat rentetan angin matahari dan kemungkinan hantaman komet di Bulan.

“Hidrogen berpotensi menjadi sumber daya yang dapat digunakan langsung di permukaan Bulan ketika terdapat instalasi yang lebih teratur atau permanen di sana,” kata penulis utama studi tersebut, ahli geologi Katherine Burgess, dalam sebuah pernyataan.

“Menemukan sumber daya dan memahami cara mengumpulkannya sebelum mencapai Bulan akan sangat berharga untuk eksplorasi ruang angkasa.”

Menurut perkiraan NASA, mengirim sebotol air ke satelit alami tercinta akan memakan biaya ribuan dolar.

Oleh karena itu, jika kita dapat memproduksi air di permukaan Bulan, hal ini akan menghemat biaya secara besar-besaran.

Sebagaimana dicatat oleh NASA dalam penjelasan di situs webnya, simpanan hidrogen di Bulan dapat ditambang jika jumlahnya “cukup melimpah” dan dapat dipecah menjadi komponen-komponennya untuk menghasilkan beberapa produk utama yang kita perlukan untuk didirikan di sana.

Selain itu, pada tahun 2020, badan antariksa tersebut mengumumkan bahwa terdapat air di permukaannya yang diterangi matahari, tidak hanya di area dingin dan gelap seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Kutub selatan Bulan telah lama dianggap sebagai lokasi optimal untuk pangkalan Bulan di masa depan karena banyak kawahnya yang mendapat sinar matahari dan bayangan permanen, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan listrik menggunakan panel surya sekaligus menambang es untuk dijadikan air, seperti yang dicatat oleh New Scientist.

Namun, menariknya, batuan yang dikumpulkan selama misi Apollo diambil dari dekat khatulistiwa, bukan dari kutubnya, yang berarti bahwa temuan NLR menawarkan “implikasi penting bagi stabilitas dan persistensi molekul hidrogen di wilayah di luar kutub bulan.”

Namun demikian, kita tidak akan melihat pembangkit listrik tenaga air di Bulan dalam waktu dekat. (yn)

Sumber: indy100

Anjing yang Hilang Selama Dua Bulan Ditemukan di Gunung oleh Pendaki

EtIndonesia. Seekor anjing gunung Bernese yang hilang di jalan setapak dua bulan lalu ditemukan dan bertemu kembali dengan pemiliknya pada saat Thanksgiving.

Dua pejalan kaki menemukan anjing bernama Nova terluka di jalur pegunungan di Meyers Ranch Park di Colorado tanpa terlihat pemiliknya.

“Mereka mencoba berteman dengan anjing itu, tetapi anjing itu terluka dan ketakutan,” kata Kantor Sheriff Jefferson County di Facebook pada hari Selasa (21/11).

Anjing itu menggigit salah satu pendaki yang mencoba membawanya menuruni gunung.

“Meskipun demikian, mereka tahu anak anjing itu membutuhkan bantuan dan mereka menghubungi kami,” kata kantor sheriff, yang meminta Jeffco Open Space Rangers dan Jeffco Animal Control untuk menanggapi insiden gigitan anjing tersebut.

Salah satu pendaki tinggal bersama anjing tersebut sementara yang lain turun gunung untuk mencari bantuan medis dan memimpin tim penyelamat kembali ke mereka.

Salah satu penjaga hutan yang merespons ingat pernah melihat poster anjing yang hilang lebih dari sebulan yang lalu dan petugas pengawas hewan menghubungi pemiliknya untuk bertemu di ujung jalan setapak.

Penjaga hutan dan petugas pengawas hewan mendaki dan membawa Nova dengan selamat. Dia mengalami patah kaki dan sekarang ‘beristirahat dengan nyaman di rumah’ sambil menunggu kemungkinan operasi, kata kantor sheriff.

“Menjelang Thanksgiving, kami ingin berbagi kisah syukur atas tindakan kebaikan yang ditunjukkan kepada hewan peliharaan yang hilang,” tulis kantor sheriff tentang penyelamatan pada 19 November.

Kantor tersebut juga mengutip pernyataan pendiri dan CEO Wild Heart Wildlife Foundation, Paul Oxton: “Dari semua hal istimewa yang kita pilih untuk lakukan bagi planet kita, biarkan salah satu di antaranya bermanfaat bagi hewan.”

Nova berusia 14 bulan dan merupakan seekor anjing penolong yang sedang berlatih untuk membantu pemiliknya bergerak dengan aman, lapor Greeley Tribune.

Pemiliknya, Robynne Simons-Sealy, mengatakan Nova melepaskan tali kekangnya dan melarikan diri di tempat parkir toko Safeway. Anggota komunitas melihat Nova beberapa kali tetapi dia terlalu takut untuk mendekati mereka.

“Dia selamat dari dua badai salju dan cuaca di bawah titik beku,” kata Simons-Sealy kepada surat kabar tersebut. “Saya menangis setiap kali turun salju.”

Petugas pengawas hewan Kylie Rupe meletakkan Nova di atas terpal yang digunakan untuk membawanya turun gunung. Pendaki yang tergigit tidak perlu dijahit.

Nova terluka dan lapar tetapi masih mendekati pemiliknya dengan penuh semangat.

“Ketika saya berjalan ke mobil, rasanya saya hanyalah manusia biasa, lalu dia sadar dan menjadi gila,” kata Simons-Sealy.

“Itu sangat indah dan menghangatkan hati serta suara terindah saat dia menyadari, ‘Saya aman, saya baik-baik saja.”’ (yn)

Sumber: metro

Kontes Ganjing World #KebaikanItuKeren Sedang Populer di Seluruh Dunia

Zhao Fenghua dan Yu Wei – NTD

Platform online baru “Ganjing World” meluncurkan kontes video global #KebaikanItuKeren yang menjadi populer di seluruh dunia.

Sejak peluncuran kontes video global #KebaikanItuKeren (#KindnessIsCool) pada  September lalu, Ganjing World telah menciptakan tren positif di seluruh dunia.

Di seluruh dunia, termasuk Asia, Eropa dan Amerika, banyak sekolah telah berpartisipasi dalam kompetisi ini, memenuhi kampus dengan suasana budaya persahabatan dan rasa saling percaya.

Di Kota Batam, Kepulauan Riau, ribuan guru dan siswa dari sebuah sekolah menengah berpartisipasi dalam kegiatan bertema ini. Dalam video yang mereka bagikan tentang Ganjing World, lebih dari seribu siswa memuji “kebaikan itu keren” secara serempak, dan pemandangannya pun sungguh spektakuler.

Video tersebut menjadi viral dan mendapat banyak komentar positif dari netizen.

Para siswa  SMP Negeri 12 di Kota Batam menggemakan: “Kebaikan itu keren. Terima kasih Ganjing World. Selamat datang di Ganjing World. Kami siswa Sekolah SMP Negeri 12 Batam sangat menyambut Ganjing World.”

Laurence Jossomme-Lefebvre, seorang guru di Méry sur Oise, Perancis, mengatakan bahwa kegiatan bertema “Kebaikan itu Keren” telah memberikan banyak manfaat bagi para guru dan siswa di sekolah tersebut.Ia juga mengirimkan kepada Ganjing World surat ucapan  terima kasih.

Surat itu berbunyi: “Situasi di kelas kami telah berubah! Beberapa anak telah memperbaiki perilaku mereka. Ini adalah pencapaian besar hanya dalam beberapa hari!”

Di Boston, AS, guru Adel Mansilla, yang mengajar bahasa Spanyol, mengatakan bahwa ketika keluarganya mulai berpartisipasi dalam program “Kindness Is Cool”, putranya mulai membantu ibu dan saudara perempuannya tanpa ragu-ragu.

“Kebaikan itu menular dan akan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama,” kata Direktur Hubungan Media Ganjing World, Nick Janicki.

New Century Films akan meluncurkan lima film terbaru di platform Ganjing World mulai tanggal 26 November, dengan tema “Kindness is Cool”.

Film “On The Way Home” ditayangkan pada  26  November dan mendapat sambutan hangat.

Salah satu penonton meninggalkan pesan: “Sebuah tindakan kebaikan di masa sulit.”

“Film pendek yang baik hati dan menghangatkan hati, saya bisa merasakan medan energi kebaikan, sungguh indah.”

Beberapa penonton menyatakan bahwa mereka menantikan untuk melihat lebih banyak video dengan tema “Kebaikan itu keren”.

Batas waktu kontes “Kebaikan Itu Keren” pada 31 Desember dan pemenangnya akan diumumkan pada 1 Februari 2024. Pemenangnya mendapatkan hadiah utama hingga US$10.000. (Hui)