Home Blog Page 243

Iran Tukar 5 Tahanan Amerika Serikat dengan Pencairan Duit 6 Miliar Dolar

0

oleh Qiao An

Setelah berbulan-bulan negosiasi, perjanjian pertukaran tahanan antara Amerika Serikat dan Iran resmi dilaksanakan pada Senin (18/9/2023). Lima warga AS telah dibebaskan oleh otoritas Iran dan sedang dalam perjalanan kembali ke AS.

Lima warga AS yang dibebaskan oleh otoritas Iran turun dari pesawat di Bandara Internasional Doha di Qatar pada  Senin dan disambut oleh pejabat AS.

Lima orang yang dibebaskan termasuk Siamak Namazi, yang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas tuduhan spionase dan pemodal ventura Emad Sharghi.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken berkata: “Saya berbicara dengan mereka ketika mereka tiba di Doha,  saya dapat memberitahu Anda, itu adalah percakapan yang sangat mengharukan bagi mereka dan  saya.”

Antony Blinken mengatakan bahwa lima warga negara Amerika yang dibebaskan pada hari itu, semuanya ditahan secara ilegal oleh otoritas Iran. Di masa mendatang, Amerika Serikat akan terus bekerja keras untuk memulangkan semua warga Amerika Serikat yang ditahan secara tidak adil di luar negeri.

Sebagai imbalannya, pemerintahan Biden mencairkanduit sebesar US$6 miliar (Rp 92 Triliun) dana Iran yang dibekukan karena sanksi dan juga membebaskan lima tahanan Iran yang ditahan di Amerika Serikat.

Namun demikian, operasi pertukaran tahanan ini dipertanyakan banyak pihak. Bob Menendez, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat dan seorang Demokrat, percaya bahwa hal ini akan mendorong negara-negara yang bermusuhan untuk menyandera lebih banyak warga Amerika Serikat. Beberapa anggota parlemen khawatir bahwa tindakan Gedung Putih sama saja dengan membayar uang tebusan sebagai imbalan atas tahanan. “Tebusan” ini kemungkinan besar akan digunakan oleh Iran untuk mendukung terorisme.

Tepat setelah operasi pertukaran tahanan selesai, Departemen Keuangan AS mengumumkan pada hari yang sama bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan badan intelijen Iran. (Hui)

Pakar Tidur Mengungkap 5 Makanan yang Harus Dihindari Agar Tidur Malam Nyenyak

EtIndonesia. Apakah Anda kesulitan untuk tidur? Camilan larut malam Anda mungkin menjadi masalahnya.

Laporan dari Benenden Health baru-baru ini mengungkap lima makanan teratas yang mungkin membuat Anda terjaga di malam hari.

“Jika Anda sudah mencoba segala obat tidur dan Anda lelah berjuang untuk tidur sepanjang malam, itu mungkin karena Anda mengonsumsi makanan yang salah sebelum tidur,” kata perawat praktisi Benenden Health, Cheryl Lythgoe, kepada Huffington Post, Inggris.

“Anda mungkin menyukai makanan ringan di malam hari seperti coklat, es krim, atau keripik, tapi makanan tersebut bisa jadi menghalangi Anda untuk mendapatkan waktu delapan jam yang sangat penting itu,” katanya.

Para ahli di perusahaan perawatan kesehatan juga mencatat bahwa Anda tidak boleh makan terlalu larut tetapi juga tidak tidur dalam keadaan kelaparan, memantau ukuran porsi Anda, dan menghindari kafein dan gula rafinasi terlalu dekat dengan waktu tidur.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS melaporkan bahwa setiap orang dewasa harus tidur setidaknya selama tujuh jam setiap malam, namun tampaknya banyak orang yang tidak melakukannya – dan hal ini mungkin disebabkan oleh makanan-makanan ini.

Cokelat

Camilan manis kemungkinan besar tidak akan menyebabkan mimpi indah karena mengandung kafein dalam jumlah tinggi.

“Selama tahap akhir tidur, konsumsi kafein dapat menyebabkan gerakan mata cepat (REM) lebih sering terjadi, itulah sebabnya Anda cenderung merasa pusing di pagi hari setelah malam sebelumnya,” kata laporan tersebut.

Keju

Keju tertentu dan daging yang diawetkan, termasuk bacon, ham, dan pepperoni, mengandung tyramine tingkat tinggi.

“Tyramine menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan hormon ‘lawan atau lari’, yang meningkatkan kewaspadaan selama beberapa jam,” jelas para ahli.

Kari

Jangan makan kari itu jika Anda sedang terburu-buru, karena kari dan makanan pedas lainnya mengandung capsaicin tingkat tinggi.

“Bahan kimia ini meningkatkan suhu tubuh dengan mengganggu proses termoregulasi tubuh, yang pada gilirannya mengganggu tidur,” kata laporan itu.

Es krim

Banyak orang suka menikmati satu scoop es krim di akhir makan. Pastikan saja waktunya tidak terlalu dekat dengan waktu tidur.

“Makanan manis, seperti es krim dan permen, menyebabkan kadar gula darah melonjak pada awalnya, yang kemudian menurun saat Anda tidur,” tulis para peneliti.

“Penurunan gula darah mengingatkan adrenal bahwa ada keadaan darurat, yang pada gilirannya meningkatkan kadar kortisol, dan membangunkan tubuh dari tidur.”

Keripik

Konsumsi garam yang berlebihan diketahui membuat tubuh dehidrasi dan meningkatkan retensi air, yang dapat menyebabkan kelelahan dan kelelahan.

Meskipun hal ini mungkin bermanfaat untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, sebuah penelitian yang dilakukan oleh European Society of Endocrinology menemukan bahwa camilan asin menyebabkan gangguan tidur.

Sebaliknya, para ahli memperingatkan makanan asin, termasuk keripik, sebaiknya dihindari dua hingga tiga jam sebelum dipeluk di bawah selimut.

Bersamaan dengan daftar makanan terlarang, para peneliti di Benenden Health menjelaskan bahwa ceri, madu mentah, pisang, kalkun, dan almond adalah makanan bagus yang meningkatkan melatonin yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur Anda.

Kesulitan tidur dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda, jadi pastikan untuk tidak mengonsumsi 5 jenis makanan di atas di waktu menjelang tidur Anda.(yn)

Sumber: nypost

Dari ‘Konspirasi’ Menjadi Serangan ‘Rasisme’: Memilah-milah Melalui Disinformasi dan Pelabelan Terkait Diskusi Asal Virus

0

Omid Ghoreishi

Sampai sekarang, setiap saran hingga diskusi mengenai kemungkinan kebocoran sebuah laboratorium menyebabkan pandemi COVID-19 akan sangat merugikan oleh banyak outlet media yang dicap “teori konspirasi.” Bahkan muncul berbagai pelabelan mulai disinformasi hingga rasisme. Ada Apakah dengan serangan-serangan tersebut? 

Alternatif untuk hipotesis virus berasal dari alami ini menerima lebih banyak pengakuan arus utama, setelah 18 ilmuwan terkemuka, di antaranya adalah seorang anggota Tabel Penasihat Sains COVID-19 Ontario, menerbitkan sebuah surat di majalah Science pada tanggal 14 Mei, mengatakan bahwa teori insiden laboratorium tidak boleh diabaikan. Selain itu, menyebutkan bahwa penyelidikan mengenai asal virus tersebut harus dilanjutkan.

Gagasan itu mulai berkembang pada pertengahan bulan Februari, setelah Kepala Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- Tedros Adhanom Ghebreyesus bertentangan dengan laporan Organisasi Kesehatan Dunia mengenai asal usul virus. 

Laporan itu memutuskan bahwa sebuah virus yang berasal dari laboratorium adalah “sangat tidak mungkin,” sementara Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut diperlukan. 

Penyelidikan WHO dirusak oleh kurangnya transparansi dari Beijing dan hubungan-hubungan Tiongkok yang dilaporkan dengan beberapa penyidik.

Pada bulan Mei, tampak lebih banyak pembalikan dari tren sebelumnya untuk menolak teori asal usul virus dari laboratorium, di mana Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat, mengatakan pada 11 Mei bahwa kini ia “tidak” yakin” bahwa virus tersebut berkembang secara alami. 

Komentar-komentar Anthony Fauci adalah dalam menanggapi sebuah pertanyaan dari seorang anggota staf situs web pemeriksa fakta PolitiFact.

Beberapa hari kemudian, PolitiFact secara diam-diam mencabut sebuah pemeriksaan fakta yang dipublikasikan pada bulan September 2020, di mana pemeriksaan fakta tersebut dicap sebagai tidak akurat dan “teori konspirasi yang dibantah” atas klaim oleh seorang ahli virus Hong Kong pada saat itu bahwa COVID-19 berasal dari sebuah laboratorium. 

Pada bulan Mei 2020, Anthony Fauci menepis teori kebocoran laboratorium dalam sebuah wawancara dengan National Geographic, mengatakan bukti tersebut  “sangat mengusulkan” asal virus yang alami.

Pada tanggal 24 Mei, Vox mengubah sebuah catatan editor pada sebuah artikel bulan Maret 2020 yang mengklaim teori kebocoran laboratorium telah “dibantah,” menyatakan dalam pembaruannya bahwa “konsensus ilmiah telah bergeser.”

Dalam perkembangan-perkembangan terakhir, pada 25 Mei pemerintahan Joe Biden mengatakan bahwa seharusnya ada sebuah studi “transparan” baru mengenai asal virus tersebut. Kemudian pada tanggal 24 Mei, pemerintah Inggris mengatakan bahwa WHO harus “mengeksplorasi semua teori kemungkinan” mengenai asal virus itu.

Sebelumnya, 14 negara, termasuk Kanada dan Amerika Serikat, mengangkat masalah kekhawatiran mengenai studi WHO mengenai asal virus itu, meminta sebuah “analisis dan evaluasi yang transparan dan independen dalam pernyataan tanggal 30 Maret. 

Mantan kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, Robert Redfield mengatakan pada tanggal 26 Maret bahwa ia yakin virus tersebut berasal dari sebuah laboratorium Tiongkok.

Mengutip laporan intelijen Amerika Serikat yang sebelumnya tidak diungkapkan, sebuah Artikel Wall Street Journal yang diterbitkan pada tanggal 23 Mei melaporkan bahwa tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan Tiongkok mencari perawatan di rumah sakit dengan gejala-gejala mirip COVID pada November 2019—–sekitar sebulan sebelum munculnya “penderita pertama” yang diidentifikasi oleh rezim komunis Tiongkok.

Pengungkapan ini cocok dengan isi selembar fakta yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, di hari-hari terakhir pemerintahan Donald Trump, yang mengatakan beberapa peneliti Institut Virologi Wuhan jatuh sakit pada musim gugur 2019 dengan gejala yang konsisten dengan COVID-19.

Beijing dengan cepat menolak klaim Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada bulan Januari, sebagai “teori-teori konspirasi,” yang menyebut lembar fakta tersebut sebagai “selembar kebohongan.”

Tetapi komunis Tiongkok bukanlah satu-satunya yang kembali ke pelabelan “konspirasi” selama pandemi. The New York Times, dalam sebuah postingan Twitter pada tanggal 3 Februari yang menautkan ke artikelnya dengan kunjungan tim WHO  ke Institut Virologi Wuhan pada waktu itu, menulis, “Laboratorium [Institut Virologi Wuhan]  menjadi fokus teori-teori konspirasi yang tidak berdasar yang dipromosikan oleh pemerintahan Donald Trump mengenai asal pandemi.” 

Sebuah artikel oleh CNN pada hari yang sama berbunyi, “Sebuah tim para penyelidik WHO di Wuhan mengunjungi sebuah laboratorium pada hari Rabu yang telah menjadi fokus konspirasi dan spekulasi mengenai asal pandemi Coronavirus.”

Diskusi-Diskusi Parlemen

Pelabelan “konspirasi” dan tuntutan-tuntutan untuk mengakhiri setiap pertanyaan mengenai asal virus, bahkan meluas ke diskusi-diskusi di Parlemen Kanada.

Hal ini terjadi selama sebuah rapat komite parlemen Kanada-Tiongkok pada tanggal 10 Mei, di mana anggota parlemen berusaha untuk mendapatkan jawaban dari administrator Laboratorium Mikrobiologi Nasional di Winnipeg mengenai mengapa ilmuwan Xiangguo Qiu dan suaminya Keding Cheng, serta beberapa mahasiswa Tiongkok dikawal keluar dari Laboratorium Mikrobiologi Nasional pada tahun 2019.

Laboratorium Mikrobiologi Nasional, seperti laboratorium Wuhan, adalah sebuah fasilitas dengan peringkat Tingkat 4, tingkat keselamatan hayati tertinggi, dilengkapi untuk bekerja dengan penyakit-penyakit menular manusia dan binatang yang paling mematikan. Ini adalah satu-satunya laboratorium Tingkat 4 di Kanada.

Pada pertemuan tersebut, kritikus urusan luar negeri dari Partai Konservatif, Michael Chong berupaya membangun konteks mengenai kebutuhan anggota parlemen untuk rincian lebih lanjut. 

Michael Chong mengatakan kepada komite tersebut, bahwa Beijing telah memblokir penyelidikan-penyelidikan mengenai asal-usul pandemi COVID-19. Ia juga menunjukkan bahwa Laboratorium Mikrobiologi Nasional, telah mengirim sampel-sampel virus Ebola dan virus Henipah yang mematikan ke Tiongkok “hanya delapan bulan sebelum sebuah pandemi global seolah-olah dimulai di kota yang sama,” dan bahwa Qiu telah melakukan perjalanan beberapa kali ke Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan, yang adalah bagian Institut Virologi Wuhan. 

Penyelidikan menambahkan bahwa Qiu dan Cheng, berada di bawah penyelidikan oleh pihak berwenang Kanada dan akhirnya dipecat karena pelanggaran-pelanggaran kebijakan.

“Paralel antara dua situasi ini adalah mengerikan. Kami tinggal di demokrasi parlementer dan kami menghadapi hambatan-hambatan yang sama untuk penyelidikan-penyelidikan kami sebagai penyelidik-penyelidik, menghadapi ketika mereka mencoba untuk menemukan asal mula pandemi COVID-19 di Tiongkok,” kata Michael Chong.

Selama poin-poin ketertiban, para anggota parlemen dari Partai Liberal mengatakan Michael Chong, menyinggung konspirasi-konspirasi  dan keberatan dengan pernyataan Michael Chong yang menghubungkan masalah asal virus dengan penyelidikan ke laboratorium Winnipeg. Seorang anggota parlemen dari Partai Liberal mengatakan Michael Chong  “meminjam dari beberapa teori paling liar di Facebook dan media sosial lainnya untuk menyatakan sesuatu.”

Menolak pelabelan konspirasi, Michael Chong mengutip sebuah kalimat dari Presiden Kelompok Eurasia, Ian Bremmer, yang mengatakan “apa pun kecuali seorang ahli teori konspirasi.”

“Keengganan Tiongkok untuk bekerja sama dengan WHO dalam menyelidiki asal-usul Coronavirus, telah membuat mustahil untuk membuktikan bagaimana penyakit tersebut muncul, sehingga mengaburkan tanggapan ilmiah. Memang, terlepas dari semua klaim konspirasi, teori bahwa COVID sebenarnya secara tidak sengaja dilepaskan dari sebuah laboratorium hayati Wuhan yang menyisakan keprihatinan yang amat sangat dan masuk akal,” kata Michael Chong mengutip Ian Bremmer.

Administrator Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanda, sejauh ini melanjutkan penolakannya untuk memberikan para anggota parlemen dengan perincian-perincian mengenai mengapa para ilmuwan dipecat dari satu-satunya fasilitas virologi Tingkat 4 di Kanada.

Makalah yang Berpengaruh

Salah satu dokumen yang paling berpengaruh di awal pandemi yang membentuk diskusi mengenai asal usul virus, adalah sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh sekelompok ilmuwan dalam jurnal medis bergengsi The Lancet pada tanggal 19 Februari 2020. Berjudul “Pernyataan untuk mendukung para ilmuwan, para profesional kesehatan masyarakat, dan para profesional medis Tiongkok yang memerangi COVID-19,” kata dokumen tersebut: “Kami berdiri bersama untuk mengutuk keras teori-teori konspirasi yang menyatakan bahwa COVID-19 tidak berasal dari alam.”

Kelompok riset penyelidikan nirlaba Right to Know Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah postingan bulan November 2020 bahwa, menurut yang diperoleh dokumen tersebut berdasarkan permintaan-permintaan catatan publik, para ilmuwan yang menulis naskah pertama dari pernyataan itu adalah Peter Daszak, kepala EcoHealth Alliance yang berbasis di New York. 

Right to Know Amerika Serikat mengatakan bahwa, adalah para karyawan organisasi Daszak—yang telah menyalurkan dana pemerintah Amerika Serikat untuk penelitian Coronavirus di Institut Virologi Wuhan–—yang mengorganisir pernyataan itu.

Namun, pernyataan yang diterbitkan di The Lancet mengatakan, “Kami menyatakan tidak memiliki kepentingan untuk bersaing.”

“Peter Daszak adalah kurang kredibel karena surat The Lancet pada tanggal 19 Februari, bahwa Peter Daszak membuat naskah dan terorganisir secara salah mengklaim tidak ada konflik kepentingan,” kata cendekiawan Tiongkok Anders Corr, penerbit Journal of Political Risk dan seorang kontributor The Epoch Times, dalam sebuah email.

“Faktanya, organisasi Peter Daszak membantu mendanai penelitian di Institut Virologi Wuhan. Penelitian itu adalah mengenai Coronavirus.”

Peter Daszak juga merupakan bagian tim WHO yang melakukan sebuah misi pencarian fakta mengenai asal virus tersebut di Tiongkok awal tahun ini. Sedangkan Peter Daszak termasuk di antara para pakar WHO yang memicu kontroversi, karena hubungan mereka dengan Tiongkok. Selain menyalurkan uang Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat ke Institut Virologi Wuhan, organisasi milik Peter Daszak menerima uang Partai Komunis Tiongkok, kata Peter Daszak dalam sebuah konferensi pada tahun 2018 di sebuah konferensi yang disponsori oleh sebuah media pemerintah Tiongkok.

Peter Daszak tidak menanggapi permintaan komentar dari The Epoch Times.

Sementara itu, penulis dan jurnalis ilmiah, Nicholas Wade mengatakan bahwa jika virus tersebut “memang lolos dari penelitian yang didanai Peter Daszak, maka Dr. Peter Daszak akan berpotensi bersalah.” 

Nicholas Wade menulis sebuah artikel panjang yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang disegani Bulletin of Atomic Scientists, di mana ia menetapkan alasan mengapa teori kebocoran laboratorium tidak dapat diabaikan.

‘Ilmiah yang Buruk’

Nicholas Wade selama bertahun-tahun adalah seorang anggota staf The New York Times dan jurnal ilmiah bergengsi Nature and Science. Ia mengatakan dokumen lain yang berpengaruh dalam membentuk wacana, mengenai asal usul virus tersebut dan menolak teori kebocoran laboratorium adalah sebuah surat tertanggal 17 Maret dari beberapa ilmuwan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine. 

Surat itu menyajikan alasan para penulis untuk mengesampingkan alternatif apa pun untuk sebuah virus yang berasal dari alam.

Membantah alasan dalam surat itu, Nicholas Wade mengatakan, klaim-klaim itu adalah sebuah kasus “Ilmiah yang buruk.”

The Epoch Times menghubungi Kristian G. Andersen, penulis utama dari surat Nature Medicine, tetapi tidak mendapat tanggapan.

Nicholas Wade menulis bahwa surat-surat di The Lancet and Nature Medicine adalah lebih bersifat politis daripada ilmiah.

“Pernyataan-pernyataan itu dirancang untuk memiliki sebuah efek politik, bukan untuk menyajikan fakta-fakta ilmiah,” kata Nicholas Wade dalam sebuah email.

Di antara alasan-alasan mengapa asal alami virus belum dipastikan adalah bahwa para ilmuwan masih belum menemukan bukti awal  infeksi virus dari binatang ke manusia.

“Spesies pejamu perantara SARS1 diidentifikasi dalam waktu empat bulan wabah epidemi, dan spesies pejamu perantara MERS diidentifikasi dalam waktu sembilan bulan. Namun sekitar 15 bulan setelah pandemi SARS2 [SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit COVID-19] dimulai, dan setelah sebuah pencarian yang agak intensif, para peneliti Tiongkok gagal menemukan populasi kelelawar asli, atau spesies perantara tempat batu loncatan bagi SARS2, atau bukti serologis apa pun bahwa setiap penduduk Tiongkok, termasuk penduduk Wuhan, pernah terpapar virus tersebut sebelum bulan Desember 2019,” kata artikel Nicholas Wade.

Nicholas Wade mengatakan, bagian masalah yang menyebabkan banyak media cepat menolak teori apa pun, selain sebuah kejadian alami adalah bahwa, tidak seperti para reporter politik, para reporter ilmiah tidak sepenuhnya waspada terhadap motif-motif sumbernya.

Alasan lain, tambah Nicholas Wade, “adalah migrasi sebagian besar media ke arah kiri dari spektrum politik.”

“Karena Presiden Donald Trump mengatakan virus tersebut telah lolos dari sebuah laboratorium Wuhan, para editor memberi gagasan itu sedikit kepercayaan,” kata Nicholas Wade.

Akses Data Ditolak

Banyak ilmuwan dan cendekiawan Tiongkok, berulang kali meminta Beijing untuk mengizinkan penyelidikan yang tepat mengenai asal usul virus tersebut, yang akan membantu mengakhiri spekulasi yang memecah belah.

Tetapi, Anders Corr mengatakan rezim Tiongkok mampu mengarahkan narasi mengenai asal-usul virus tersebut dengan cara menolak akses ke data dasar.

“Para penyelidik dan ahli virologi forensik kami, belum memiliki akses penuh ke data yang tersedia di Tiongkok. Apa yang mereka lihat adalah terlalu sering apa yang diinginkan Partai Komunis Tiongkok untuk mereka lihat,” kata Anders Corr.

Anders Corr menerangkan : “Jadi, ketika para penyelidik kami pergi dari sebuah penyelidikan di Tiongkok dengan mengatakan, ‘sebagian besar bukti menunjukkan bertentangan terhadap hipotesis kebocoran laboratorium, dan oleh karena itu hipotesis kebocoran laboratorium kemungkinan adalah tidak benar, ‘mereka tidak menggunakan metodologi ilmiah yang baik.”

Marcus Kolga, seorang rekan senior di Institut Macdonald-Laurier yang berbasis di Ottawa dan seorang ahli disinformasi, mengatakan rezim-rezim seperti yang ada di Tiongkok dan Rusia, memiliki departemen-departemen dengan ribuan orang yang didedikasikan untuk penciptaan dan penguatan disinformasi. 

“Tentu saja, Partai Komunis Tiongkok berkepentingan untuk mempromosikan narasi apa pun yang meragukan asal usul virus tersebut,” kata Marcus Kolga kepada The Epoch Times.

“Jika virus tersebut memang berasal dari tempat lain selain berasal dari sebuah pasar basah atau tempat lain, saya yakin Partai Komunis Tiongkok akan memperkuat narasi apapun yang akan meragukannya.”

Marcus Kolga menambahkan bahwa di awal pandemi, rezim Tiongkok menyembunyikan informasi mengenai virus tersebut. Bahkan,  tidak mengambil tindakan yang tepat untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.

“Jika rezim Tiongkok bertindak lebih awal, kita dapat menyelamatkan jutaan nyawa.” ujar Marcus. 

Tuduhan-Tuduhan Rasis Adalah Sebuah Taktik Politik

Cara lain rezim Komunis Tiongkok memengaruhi percakapan mengenai pandemi, Marcus Kolga mengatakan, adalah melabeli setiap kritik atas perilaku rezim Tiongkok terhadap pandemi sebagai rasis.

Marcus Kolga mengatakan, Partai Komunis Tiongkok mempelajari taktik ini dari Uni Soviet, yang melabel siapa pun yang mengkritik Uni Soviet sebagai seorang fasis atau neo-Nazi.

“Rezim-rezim ini memahami bahwa kita adalah sangat sensitif terhadap tuduhan-tuduhan rasisme karena keragaman dan toleransi yang luas yang kita miliki di negara ini. Dan kemudian rezim-rezim ini terlibat dalam penggunaan label dan tuduhan semacam itu untuk mendiskreditkan setiap kritik terhadap rezim-rezim itu,” kata Marcus Kolga.

Pemilik bar yang berbasis di London, Ontario, Alex Petro, menjadi sasaran cemoohan oleh beberapa laporan media dan politisi setempat, mengenai sebuah tanda yang ia pasang di barnya yang menyebut virus itu sebagai “virus Tiongkok.” Kritik tersebut tidak mereda, bahkan setelah ia mengklarifikasi bahwa tanda tersebut adalah untuk mengkritik rezim komunis Tiongkok, yang menindas orang-orang Tiongkok, dan bahwa ia mencintai rakyat tiongkok.

Upaya ini untuk memberikan kritik rasis terhadap Tiongkok, atas penanganannya terhadap wabah virus telah muncul di iklan media sosial oleh media negara Tiongkok yang dilihat oleh jutaan orang.

Ada juga upaya-upaya oleh para pejabat Tiongkok untuk menyalahkan virus tersebut untuk negara tertentu, termasuk sebuah klaim oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian, bahwa virus itu berasal dari Amerika Serikat dan dibawa ke Wuhan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat  memanggil 

Duta Besar Amerika Serikat atas kejadian tersebut.

Laporan baru-baru ini oleh Federasi Jurnalis Internasional yang berbasis di Brussel mengatakan bahwa, Beijing menggunakan infrastruktur media globalnya “untuk menanamkan narasi-narasi positif” mengenai Tiongkok di media nasional, serta memobilisasi lebih banyak taktik seperti informasi.”

Anders Corr mengatakan bahwa, selain upaya-upaya Partai Komunis Tiongkok, label-label rasisme juga merupakan sebuah hasil pengaruh komunis dan sosialis di Barat.

“Pengaruh komunis secara lebih umum—–beberapa di antaranya telah menjadi organik untuk masyarakat Barat dan beberapa di antaranya menaungi ke dalam bentuk demokrasi sosialisme—–telah bersekutu secara elektoral dengan politik identitas menjadi hiperkritis terhadap isu-isu ras, gender, seksualitas, pascap-kolonial, dan kelas,” kata Anders Corr.

Melakukan Pemeriksaan Fakta yang Benar

Marcus Kolga mengatakan, selain ekstrem kiri, ekstrem kanan juga merupakan sebuah target informasi sesat, di mana rezim-rezim seperti di Tiongkok dan Rusia mempromosikan teori-teori konspirasi untuk mempolarisasi masyarakat dan menyebabkan kebingungan. Hal ini juga dapat mendorong suara-suara yang sah di bawah label yang sama, untuk meragukan argumen-argumen yang valid.

Saran yang mapan untuk melawan informasi sesat, adalah untuk memeriksa sumber-sumber yang andal. Selain itu, untuk menghindari hanya mengandalkan informasi di media sosial, di mana Tiongkok dan Rusia, termasuk di antara negara-negara yang diketahui melakukan kampanye-kampanye informasi sesat yang utama.

Tetapi ketika banyak media mapan terpengaruh oleh disinformasi, masalah menjadi lebih menantang.

Marcus Kolga menganjurkan agar para jurnalis, melakukan pengecekan fakta yang tepat dari semua klaim-klaim dan juga diberitahu mengenai latar belakang para ahli yang mereka ajak bicara.

“Periksa latar belakang mereka, dan di mana mereka terhubung,” kata Marcus Kolga. (Vv)

Bayi yang Lahir dengan 26 Jari Tangan dan Kaki Disebut Sebagai ‘Reinkarnasi Dewi Hindu’

EtIndonesia. Seorang bayi yang lahir di India lahir dengan 26 jari tangan dan kaki – dan keluarganya menganggapnya sebagai hal yang ilahi.

Bayi baru lahir dari Bharatpur, di negara bagian Rajasthan di India utara, memiliki tujuh jari tangan di setiap tangan dan enam jari kaki di setiap kaki.

Para profesional medis mengatakan bahwa dia dilahirkan dengan kelainan genetik yang langka – tetapi keluarganya percaya bahwa dia sebenarnya adalah “kedatangan kedua dewi Hindu.”

Dholagarh Devi adalah dewa terkenal yang kuilnya terletak dekat dengan tempat kelahiran bayi. Patung-patung menggambarkan dewi Dholagarh sebagai seorang gadis muda dengan beberapa tangan.

Ibu bayi tersebut, Sarju Devi, 25 tahun, nampaknya sangat gembira, dan saudara laki-lakinya mengatakan kepada media lokal: “Adik saya telah melahirkan seorang bayi yang memiliki 26 jari, dan kami mempertimbangkannya sebagai inkarnasi dari Dholagarh Devi. Kami sangat bahagia.”

Ayah dari bayi tersebut, Gopal Bhattacharya, seorang polisi di Kepolisian Cadangan Pusat, juga sangat gembira.

Tidak diketahui apakah orangtua bayi tersebut akan memilihnya untuk menjalani operasi untuk menurunkan jari menjadi 10 jari tangan dan 10 jari kaki – tetapi secara medis tidak ada yang salah dengan bayi tersebut.

“Tidak ada salahnya memiliki 26 jari, tapi itu adalah kelainan genetik. Gadis itu benar-benar sehat,” kata dr. BS Soni, petugas medis di rumah sakit tersebut, kepada Newsflash.(yn)

Sumber: nypost

Sebuah Asteroid yang Berdampak Setara dengan 22 Bom Atom Akan Menabrak Bumi 

0

Aboluowang

Sekarang para ilmuwan sedang bekerja keras untuk mengubah arah asteroid yang diperkirakan akan menghantam bumi pada 24 September 2182.

Menurut pemberitaan sejumlah media asing, bahwa para ilmuwan dari NASA di Amerika Serikat memperkirakan bahwa asteroid yang diberi nama Bennu akan melewati Bumi setiap enam tahun sekali, namun akan langsung menabrak Bumi pada 24 September 2182.

Situasi ini mungkin cukup serius. Bahkan dianggap berpotensi menjadi hari kiamat, karena dampaknya setara dengan kekuatan ledakan dari 22 bom atom.

Sampel asteroid ini juga akan tiba di Bumi pada Minggu (24 September) ini, yang berarti dalam tabrakan bisa terjadi 159 tahun lagi.

Saat ini, para ilmuwan NASA sedang bekerja keras mencari cara untuk mengubah jalur pergerakannya guna mencegah kejadian yang tidak diinginkan itu. (sin)

India akan Membangun Lanud Tertinggi di Dunia Sebelah Perbatasan India – Tiongkok untuk Menanggapi PKT

0

Aboluowang

India akan membangun pangkalan udara militer tertinggi di dunia di sepanjang perbatasan Tiongkok-India di kawasan Neoma, Ladakh timur. Kawasan ini hanya berjarak 50 kilometer dari Garis Kontrol Aktual (LAC) antara Tiongkok dan India, tempat terjadinya konflik antar tentara penjaga perbatasan kedua negara yang berkali-kali terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pangkalan udara baru ini akan membantu dalam pengangkutan personel dan pasokan lebih cepat tiba di daerah tersebut, atau untuk memberikan dukungan udara.

“Voice of America” ​​​​menunjukkan bahwa Neoma terletak pada ketinggian hampir 4.000 meter dari permukaan laut, dan saat ini memiliki landasan pacu tanah yang hanya dapat digunakan buat pesawat angkut C-130J dan helikopter. Angkatan Darat India menggunakan landasan pacu ini untuk mengangkut personel dan pasokan selama konflik dengan tentara perbatasan Tiongkok.

Pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Udara India Anil Golani mengatakan : “Pembangunan Bandara Neoma akan menjadi langkah yang mengubah permainan karena landasan pacu akan ditingkatkan menjadi bandara militer yang dapat digunakan untuk lepas landas dan mendaratnya jet tempur”. “Ini juga sebuah pesan kepada Partai Komunis Tiongkok sebagai sinyal politik dan strategis yang menunjukkan kemampuan dan niat India”.

Setelah konflik perbatasan di Lembah Galwan pecah pada tahun 2020, hal tersebut memicu perlombaan pembangunan infrastruktur di sepanjang perbatasan di Himalaya. Profesor DK Pandey, peneliti senior di Pusat Penelitian Kekuatan Udara di New Delhi mengatakan : “Tujuan utama pembangunan Bandara Neoma adalah untuk memperkuat kemampuan tempur udara di wilayah Ladakh, yang telah menjadi tempat ketegangan antara India dengan Tiongkok sejak tahun 2020”.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa dibandingkan dengan Partai Komunis Tiongkok, India tampaknya lebih lamban dalam pembangunan infrastruktur perbatasan dan saat ini menggunakan dukungan teknis dan keuangan agar dapat segera mempersempit kesenjangan tersebut.

Pembangunan Bandara Neoma baru diumumkan dalam rangka peningkatan substansial pangkalan militer Tiongkok di dekat Garis Kontrol Aktual. Bandara ini diharapkan selesai dalam waktu 20 bulan dan akan menjadi bandara militer India yang paling dekat dengan perbatasan Tiongkok. 

Analis pertahanan mengatakan bahwa pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan transportasi ke dan dari kawasan itu, dan secara signifikan meningkatkan infrastruktur penerbangan Ladakh guna meningkatkan kemampuan Angkatan Udara India di wilayah perbatasan utara.

Analis strategi pertahanan India menunjukkan bahwa tujuan India adalah untuk melawan strategi blokade Tiongkok di wilayah tersebut, yang melibatkan penggelaran berbagai rudal permukaan-ke-udara, radar jarak jauh, artileri, roket, tentara dan kendaraan lapis baja untuk membatasi kebebasan bergeraknya musuh di medan perang. Rudal pertahanan udara Gra yang dapat dibawa manusia telah berada di sana, dan Angkatan Udara India telah menggunakan jet tempur Rafale terbaru serta jet tempur MiG-29 di wilayah tersebut.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa mengingat Beijing tidak berniat membangun hubungan normal dengan New Delhi, India telah memulai transformasi infrastruktur berskala besar di sepanjang garis kendali sebenarnya, termasuk membangun jalan, terowongan, jembatan dan bandara di wilayah terpencil dan kompleks. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan mobilitas tentara dan memberikan dukungan logistik yang diperlukan bagi pasukan di perbatasan sana. (sin)

Segerombolan Preman Menyerang Peserta Aksi Damai dan Obrak-abrik Sejumlah Spanduk yang Bertuliskan Menentang Penganiayaan Terhadap Praktisi Falun Gong

0

ETIndonesia – Segerombolan pria entah dari mana datangnya menyerang peserta aksi damai yang menuntut agar dihentikannya penindasan terhadap praktisi Falun Dafa atau Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang digelar di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2023) pagi. Bahkan, sejumlah spanduk yang isinya bertemakan agar penindasan terhadap praktisi Falun Dafa dihentikan, tak luput dari sasaran perusakan hingga diseret di jalanan serta dibawa kabur.

“Kami seperti biasa di seberang Kedubes, kurang lebih sekitar pukul 6 pagi langsung mencabut dan merusak merobohkan spanduk-spanduk yang kami pasang,” ujar Zaenal seorang praktisi  Falun Dafa.

Menurut Zaenal, para pelaku yang tiba berjumlah sekitar 30 orang. Setelah berhasil merusak sejumlah spanduk, mereka pun langsung pergi begitu saja. Akan tetapi, kepergian mereka secara kilat tak serta merta membuat peserta aksi damai acuh tak acuh. Pada saat itu,  ia menghampiri serta mengikuti gerombolan pria tersebut untuk menanyai perihal pengrusakan yang mereka lakukan.  Namun, intimidasi dan tekanan justru yang diterima oleh Zaenal.

BACA JUGA : Kisah Ajaib Wanita Barat yang Berlatih Falun Gong

“Saya tanya kenapa dirusak, kalian dari mana, saya coba klarifikasi, sampai di Jalan Satrio setelah di Jalan Satrio, mereka balik serang saya lagi, dorong-dorong, sampai sekitar saya 4 atau 5 orang, saya kewalahan sampai saya kena pukul,” terangnya.

Gerombolan pelaku pengrusakan (Istimewa)

Tak ayal, intimidasi yang dialami Zaenal berbuah dengan kepalan tangan yang mendarat di rahangnya. Walaupun demikian, ia pantang mundur untuk memasang  kembali spanduk yang masih bertemakan tuntutan penghentian penindasan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok. “Saat itu dipukul di rahang kanan, setelah itu kita dirikan lagi dua spanduk lagi,” tegasnya.

BACA JUGA : EDITORIAL: Mengapa Falun Gong Penting

Berselang beberapa saat kemudian, kembali tiba gerombolan pria bermotor dengan mengenakan helm bersama rekan-rekan mereka sambil berboncengan. Mereka pun kembali melakukan tindakan serupa yakni pengrusakan spanduk.

“Setelah itu dengan sekitar 5 sampai 10 menit, mereka datang lagi pakai motor rombongan, ada juga yang berboncengan, ada juga yang membawa spanduk itu, sehingga kami kesulitan,” ujarnya.

Suasana aksi damai praktisi Falun Dafa di Depan Kedubes Tiongkok

Atas apa yang dialami oleh praktisi Falun Dafa pada pagi buta itu, mereka kemudian membuat pelaporan ke Polda Metro Jaya. Tak hanya itu, direncanakan akan menggelar konfrensi pers di Kantor LBH Jakarta.

Untuk diketahui, Falun Gong, yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, mencakup lima latihan yang bergerak lambat dan lembut serta ajaran moral yang didasarkan pada sejati-Baik-Sabar. 

BACA JUGA : Genosida Partai Komunis Tiongkok Terhadap Falun Gong Terus Berlanjut

Berdasarkan isi brosur yang diberikan praktisi Falun Dafa, disebutkan juga Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong sejak 20 Juli 1999 hingga kini telah berlangsung selama 24 tahun. Selama kurun waktu tersebut para praktisi Falun Gong di seluruh dunia terus berjuang untuk melawan penganiayaan.

Suasana usai pengrusakan yang dialami oleh praktisi Falun Dafa di Depan Kedubes Tiongkok di Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan

Disebutkan juga adalah sosok Jiang Zemin, pemimpin PKT pada saat itu yang melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong di seluruh negeri. Ia cemburu terhadap Falun Gong yang lebih populer dari PKT.  Lebih parah lagi, para praktisi menjadi sasaran kejahatan pengambilan organ secara paksa.  Meskipun faktanya latihan ini tidak hanya memberi manfaat bagi puluhan juta praktisi, juga mendapat pengakuan dari para pejabat PKT atas kontribusinya terhadap “peradaban spiritual masyarakat.”

Oleh karena itu, praktisi Falun dafa menyerukan agar masyarakat Indonesia membuka mata dan hati nurani mereka atas penganiayaan yang dialami oleh praktisi Falun Gong di Tiongkok. Diharapkan agar turut serta menghentikan penindasan yang masih terus terjadi hingga sekarang.  

“Kami tanpa letih setiap hari di sini, mengimbau supaya masyarakat membuka mata dan nurani tentang kejahatan yang terjadi di sana (Tiongkok) karena ini sudah sangat-sangat memprihatinkan, bukan hanya Falun Gong tapi semuanya seperti Uighur dan kristiani, jangan sampai ikut-ikutan melakukannya,” pungkas Zaenal. (asr)

Mode Pesawat di Ponsel Ternyata Memiliki Banyak Fungsi dalam Penggunaan Sehari-hari

EtIndonesia. Ponsel kita pasti dilengkapi dengan fungsi mode pesawat (airplane mode) yang dianjurkan untuk digunakan saat berada dalam penerbangan, karena itu banyak sobat yang mengira itu cuma digunakan saat berada dalam penerbangan. Padahal kegunaannya tidak cuma itu.

Pertama: Pengisian daya secara cepat

Biasanya kita akan segera mengisi kembali daya baterai ponsel saat lama digunakan dan tanda baterai menunjukkan daya sudah nyaris habis. Tetapi waktu pengisiannya akan lama jika tanpa menggunakan mode pesawat.

Jadi aktifkan mode pesawat ini untuk memutus semua koneksi pada ponsel kita, termasuk menghentikan semua aplikasi yang berjalan. Sehingga kecepatan pengisian daya secara otomatis akan menjadi lebih cepat !

Oleh karena itu, jika Anda sedang terburu-buru mau pulang kerja atau keluar rumah untuk suatu urusan mendesak, tetapi daya baterai ponsel Anda sangat mengkhawatirkan, Anda dapat menggunakan cara ini untuk mengisi dayanya !

Kedua: Memulihkan jaringan secara cepat

Kita sering menggunakan ponsel untuk mengakses Internet, namun setelah pulsa kita habis, maka ponsel tidak lagi dapat mengakses Internet. Biasanya orang akan mengisi pulsa agar koneksi ke jaringan normal kembali. Namun, setelah kita mengisi pulsa, ponsel belum juga ada akses Internet, belum dapat digunakan. Saat itu, manfaatkan fungsi mode pesawat dengan cara aktifkan tombol tersebut sekitar 1 menit kemudian matikan, umumnya akses Internet sudah kembali normal.

Tentunya selain cepat memulihkan jaringan, ketika kita pergi ke daerah terpencil, sering kali kita mendapati sinyal ponsel yang tidak stabil dan sering terputus. Dalam situasi seperti itu mode pesawat juga sangat membantu, jadi aktifkan tombol tersebut, menunggu sekitar 30 detik hingga 1 menit, lalu mematikan tombolnya. Dengan begitu sinyal jaringan tidak akan putus-putus lagi !

Ketiga: Menghindari gangguan

Kadang kala dalam liburan kita ingin bersantai dengan anggota keluarga, nonton film, TV atau mendengar musik dan tidak ingin terganggu oleh panggilan telepon yang mengajak ngobrol ke sana ke mari, bertanya masalah keluarga, pekerjaan atau lain sebagainya.

Memang panggilan telepon itu menjengkelkan, tetapi kita juga tidak ingin bertindak kasar dengan mematikan panggilan itu misalnya. Nah jika kita tidak ingin mendapatkan gangguan seperti itu, kita bisa memanfaatkan fungsi mode pesawat untuk menolak panggilan tetapi tetap bisa nonton film, video atau mendengar musik, menyambung jaringan Internet sepanjang fungsi wifi tetap dalam posisi aktif.

Keempat : Mengurangi radiasi

Banyak sobat yang mempunyai kebiasaan berbaring di tempat tidur sambil bermain ponsel pada malam hari sampai tertidur. Saat itu biasanya ponsel tak jauh dari kanan atau kiri bantal. Meskipun radiasi dari ponsel saat ini sudah jauh berkurang, sangat kecil, tapi bagaimanapun juga, namanya produk elektronik, sedikit banyak radiasi masih tetap ada.

Jika ponsel itu berada di bantal, pasti akan menimbulkan radiasi pada kita. Sedangkan, bila kita mematikan ponsel, mungkin saja akan mempengaruhi penggunaan jam alarm, sehingga besok telat bangun tidur. So aktifkan saja mode pesawat, dengan begitu jam alarm tidak terganggu sekaligus tidak menimbulkan radiasi. (sin/yn)

sumber: aboluowang

Wabah Virus Nipah Melanda India, Negara Bagian Kerala Siaga Setelah Kematian 2 Orang

0

Naveen Athrappully

Negara bagian Kerala di India selatan dalam keadaan siaga setelah dua orang meninggal dunia akibat wabah virus Nipah dan ratusan orang telah menjalani tes.

“Infeksi virus Nipah telah dikonfirmasi di distrik Kozhikode. Dua orang meninggal dunia karena penyakit ini,” kata Ketua Menteri Kerala Pinarayi Vijayan pada 13 September.

Lebih dari 700 orang sedang diuji untuk kemungkinan terinfeksi setelah diidentifikasi sebagai kontak erat, kata Menteri Kesehatan negara bagian Veena George kepada para wartawan, menurut CNN.

Sebanyak 77 dari kontak erat telah diidentifikasi sebagai “berisiko tinggi” dan diminta isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan kesehatan yang ketat. Tiga orang, termasuk seorang anak, yang dinyatakan positif terjangkit virus tersebut. Kini mereka dirawat di rumah sakit untuk observasi.

Virus Nipah adalah virus zoonosis, yang berarti bahwa virus ini dapat menyebar antara hewan dan manusia. Infeksi dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap kelelawar dan babi yang sakit, menghindari tempat-tempat di mana virus ini ada dan tidak meminum getah kurma mentah, yang dapat terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi. Tidak ada vaksin untuk virus Nipah.

Virus Nipah diperkirakan dapat membunuh 40 hingga 75 persen orang yang terinfeksi, jauh lebih tinggi dari tingkat kematian COVID-19 yang hanya sekitar 2 persen.

Di distrik Kozhikode, pihak berwenang menyatakan tujuh desa sebagai “zona karantina”. Di sembilan desa, lembaga keagamaan, gedung pemerintah, kantor publik, dan pusat pendidikan telah ditutup. Transportasi umum dihentikan di daerah-daerah yang dianggap berisiko tinggi.

Di negara bagian tetangga, Tamil Nadu dan Karnataka, pihak berwenang telah memerintahkan tes untuk pengunjung dari Kerala, dengan rencana mengisolasi orang-orang yang menunjukkan tanda-tanda influenza.

“Kami berada dalam tahap kewaspadaan dan deteksi yang tinggi,” kata George kepada Reuters. “Para ahli sedang mengumpulkan sampel cairan dari area hutan yang bisa menjadi titik penyebaran.”

Sampel kotoran hewan, air seni kelelawar, dan buah yang sudah setengah dimakan dikumpulkan dari sebuah desa di mana korban pertama wabah baru-baru ini bertempat tinggal. Desa tersebut berada di dekat hutan seluas 300 hektar yang menjadi tempat tinggal berbagai spesies kelelawar.

Ini adalah wabah virus Nipah keempat di negara bagian ini sejak tahun 2018. Wabah pada tahun 2018 menewaskan 17 orang, dengan lebih dari 230 orang menjalani tes. Pada tahun 2019, pemerintah negara bagian menempatkan 300 orang di bawah pengawasan setelah seorang pria ditemukan terinfeksi. Pada tahun 2021, wabah ketiga tercatat, di mana seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal dunia.

“Kami adalah orang-orang yang mencegah dan secara efektif mengatasi penyakit Nipah. Kita tidak perlu takut, tetapi hadapi situasi ini dengan hati-hati,” kata Vijayan, menyarankan bahwa pembatasan mungkin akan segera diberlakukan.

“Semua orang harus siap untuk mengikuti instruksi dari Departemen Kesehatan dan Polisi dengan ketat dan sepenuhnya bekerja sama dengan pembatasan tersebut.”

Tanda dan Gejala Virus Nipah

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kelelawar buah adalah “reservoir hewan” virus Nipah (NiV) di alam. Reservoir hewan mengacu pada spesies yang menyimpan patogen virus dan menularkannya ke manusia.

“Infeksi NiV dikaitkan dengan ensefalitis (pembengkakan otak) dan dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat dan bahkan kematian. Wabah terjadi hampir setiap tahun di beberapa bagian Asia, terutama Bangladesh dan India,” kata badan tersebut.

Gejala infeksi dapat muncul dalam waktu empat hingga 14 hari setelah terpapar. Penyakit ini awalnya memicu demam dan sakit kepala selama tiga hingga 14 hari dan dapat mencakup tanda-tanda penyakit pernapasan seperti batuk, kesulitan bernapas, dan sakit tenggorokan.

“Fase pembengkakan otak (ensefalitis) dapat terjadi, di mana gejalanya dapat berupa rasa kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental, yang dapat dengan cepat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam,” kata CDC. (asr)

Setelah Malam Pernikahan, Suaminya Berguling Sambil Memegangi Perutnya, Begitu Hasil Tes Keluar, Istrinya Memohon kepada Dokter untuk Merahasiakannya

EtIndonesia. Aku dan suamiku baru saja menikah. Sekarang seharusnya menjadi saat yang paling membahagiakan bagi kita berdua, tapi sekarang aku hanya dipenuhi dengan kekhawatiran.

Setelah malam pernikahan, aku lelah dan tertidur. Awalnya aku berpikir untuk bangun pagi-pagi keesokan harinya untuk membuatkan sarapan untuk suamiku, dan kemudian pergi bekerja dengannya dengan bergandengan tangan dengan romantis. Tetapi, aku tidak menyangka bahwa semua rencanaku akan hancur karena musibah yang tiba-tiba.

Malam itu, suamiku tiba-tiba berguling-guling sambil memegangi perutnya. Gerakannya begitu keras sehingga membangunkan aku, aku pikir dia hanya sakit perut di pesta pernikahan, jadi aku hanya memberinya obat perut.

Aku pikir akan menjadi lebih baik setelah minum obat. Tapi, dia masih merasakan kesakitan, dan aku tidak punya pilihan, aku segera membawanya ke rumah sakit. Tetapi ketika hasil tes keluar, aku ketakutan.

Dokter mengatakan bahwa suamiku menderita kanker hati. Aku tidak pernah membayangkan hal-hal seperti ini. Suamiku selalu dalam kesehatan yang baik. Dia telah berpartisipasi dalam banyak maraton dan sangat cerdas dan ceria. Bagaimana dia bisa tiba-tiba terkena kanker hati?

Tapi setelah tenang, aku berpikir yang terpenting adalah hidup suamiku. Sebagai istrinya, aku memohon kepada dokter untuk merahasiakannya dari suamiku. Karena aku tahu suasana hati suamiku akan berpengaruh pada kesehatannya.

Ada beberapa episode beberapa hari yang lalu, tekanan kerja suamiku sangat tinggi, dan dia bahkan menghadapi bahaya PHK. Pada hari-hari itu, dia sangat mudah marah dan bahkan menderita depresi. Keadaan pikirannya saat ini sudah sangat negatif. Kami hanya berhasil menghiburnya setelah kami menikah. Jika kami memberi tahu dia kondisi fisiknya sekarang, aku khawatir dia tidak tahan dan akan melakukan sesuatu yang diluar kendali.

Tapi penyakitnya masih perlu diobati, bahkan jika aku bisa menyembunyikannya darinya untuk sementara waktu, lambat laun dia akan tahu juga. Bagaimana aku harus memberitahunya tentang ini?

Sumber: hker.life

Pemindaian Terhadap Dua ‘Mayat Alien’ di Meksiko Menunjukkan Bahwa Mereka Bukan Buatan Atau Dimanipulasi

EtIndonesia. Dengan tingginya minat terhadap makhluk luar angkasa, tidak mengherankan jika pengujian telah dilakukan terhadap ‘benda asing’ yang baru ditemukan di Meksiko.

Faktanya, salah satu penggila alien mengklaim bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa tubuh tersebut terbentuk dari ‘kerangka tunggal’ dan bahkan memiliki telur di dalamnya.

Meskipun kita mungkin ingin mempercayainya, banyak ilmuwan masih meragukan dugaan bentuk kehidupan asing.

Bagi mereka yang ingin melihat lebih dekat, tes tersebut disiarkan langsung di YouTube oleh penggemar alien Jaime Maussan – yang pertama kali mengungkap mayat-mayat tersebut.

Dinamakan Clara dan Mauricio, kedua kerangka tersebut diperiksa oleh para ilmuwan di Klinik Noor di Meksiko seiring dengan pengamatan orang-orang dari seluruh dunia.

Yang memimpin penelitian ini adalah Dr. Jose Zalce Benitez, yang menyatakan bahwa kerangka tersebut tampaknya merupakan ‘kerangka tunggal’ dan ‘makhluk organik lengkap’.

Peneliti juga membalas anggapan bahwa mayat-mayat itu dikumpulkan dari beberapa bagian sebagai bagian dari tipuan yang rumit.

Dia kemudian mengklaim bahwa Clara ‘masih hidup, utuh, biologis dan sedang dalam masa kehamilan’ dan bahkan menunjukkan adanya benjolan yang tidak biasa di perutnya.

Namun tidak mengherankan, banyak yang mempertanyakan penelitiannya – yang belum dapat diverifikasi.

Namun, itu bukan satu-satunya kontroversi seputar pria (dan wanita) kecil berwarna hijau itu.

Faktanya, penyelidikan kriminal diluncurkan setelah ‘mayat alien’ tersebut terungkap pada 12 September.

Saat tampil di kongres publik Meksiko, Maussan mengungkapkan kerangka tersebut ditemukan di Peru dan diperkirakan berusia antara 700 dan 1.800 tahun.

Mayat tak dikenal itu juga hanya memiliki tiga jari di masing-masing tangan, kepala memanjang, tulang ringan, dan tidak memiliki gigi.

Mayat-mayat tersebut memperlihatkan bentuk yang agak humanoid dengan leher yang dapat ditarik dan ciri-ciri wajah yang khas.

Dia juga bersaksi di bawah sumpah bahwa tubuh tersebut bukan bagian dari ‘evolusi terestrial kita’.

Setelah kejadian ini, para pejabat Peru mempertanyakan bagaimana ‘mayat alien’ tersebut meninggalkan negaranya dan bagaimana mayat tersebut sampai ke tangan Maussan.

Berbicara tentang dugaan objek luar angkasa, Menteri Kebudayaan Leslie Urteaga mengumumkan bahwa tuntutan pidana telah diajukan dan menyebut objek tersebut sebagai objek ‘pra-Hispanik’.

Maussan kemudian menjawab: “Saya tidak khawatir. Saya sama sekali tidak melakukan tindakan ilegal.”

Namun dia tidak dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana ‘mayat-mayat’ itu tiba di Meksiko, namun dia mengatakan dia akan mengungkapkan semuanya pada ‘waktu yang tepat’. (yn)

Sumber: ladbible

Hampir 100 Tamu Mengalami Keracunan Makanan Setelah Perjamuan Pernikahan di Tiongkok

Etindonesia. Seringkali, para tamu meninggalkan pesta pernikahan dengan perut kenyang dan kenangan indah.

Sayangnya bagi mereka yang menghadiri acara serupa di Tiongkok awal bulan ini, mereka malah mengalami keracunan makanan yang parah.

Syukurlah, semua pasien dilaporkan telah pulih.

Meski begitu, hal itu tidak menghentikan insiden tersebut untuk menjadi viral di media sosial Tiongkok.

Sabtu lalu (16/9), seorang pria di Linfen, Provinsi Shanxi memposting video yang mengatakan bahwa keluarganya telah mengundang lebih dari 400 kerabat dan teman ke pesta pernikahan di sebuah hotel pada 7 September.

Namun setelah makan siang, banyak orang mulai menunjukkan gejala demam, diare, dan muntah-muntah.

Hampir 100 orang menderita keracunan makanan setelah makan, dan beberapa bahkan harus dirawat di rumah sakit.

Mereka yang memiliki gejala lebih ringan malah melakukan pengobatan sendiri.

‘Korban’ termuda berusia empat tahun dan yang tertua berusia antara 70 dan 80 tahun.

Saat menceritakan kejadian tersebut, pria tersebut, Tuan Lu, menutupi wajahnya dengan rasa bersalah dan menangis dengan sedihnya.

Ia mengatakan, karena kejadian tersebut, dirinya saat ini berada dalam tekanan yang besar.

Pada tanggal 18 September, staf dari departemen katering hotel mengatakan kepada wartawan bahwa mereka menyimpan sampel makanan dan mengirimkannya untuk diperiksa sesegera mungkin setelah kejadian tersebut.

“Itu tidak ada hubungannya dengan kami,” desak seorang anggota staf. “Hasil tes kami sudah keluar. Mereka yang keracunan semuanya adalah teman dekat keluarga angkat. Mereka juga makan di rumah keluarga angkat pada pagi hari.”

Restoran tersebut saat ini ditutup sementara penyelidikan sedang berlangsung.

Setelah dilakukan penyelidikan, Biro Pengawasan dan Administrasi Pasar Kabupaten Quwo mengeluarkan pemberitahuan pada Selasa (19/9).

Dikatakan ada sekitar 470 orang yang menghadiri jamuan makan di Hotel Quwo.

Dari tanggal 8 September hingga 12 Sep, Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Quwo menerima 61 pasien diare, termasuk 9 pasien rawat inap dan 52 pasien rawat jalan.

Semuanya menghadiri jamuan makan di Hotel Quwo.

Pada 17 September, semua pasien telah pulih, tambah pemberitahuan itu.

Biro tersebut mengatakan pihaknya berupaya menelusuri sumbernya dan hasil penyelidikan akan diumumkan kepada publik pada waktu yang tepat. (yn)

Sumber: mustsharenews

Setelah Mempelajari Ribuan Pengalaman Mendekati Kematian, Peneliti Yakin Bahwa Ada Kehidupan Setelah Kematian

EtIndonesia. Dalam budaya populer, cahaya terang di ujung terowongan dan pengalaman keluar tubuh yang halus telah berkembang menjadi narasi akrab seputar teka-teki momen mendekati kematian. Tapi apakah ini hanya sekedar cerita budaya, ataukah mereka menyimpan kebenaran yang lebih mendalam tentang kemungkinan adanya kehidupan di akhirat?

Dr. Jeffrey Long, pakar kanker terkenal yang berbasis di Kentucky, pernah menjadi seorang yang sangat skeptis. Namun, setelah menginvestasikan waktu bertahun-tahun dalam penelitian yang cermat, mengumpulkan ribuan kisah serupa dari berbagai latar belakang, dia berubah menjadi sangat percaya pada fenomena yang dikenal sebagai pengalaman mendekati kematian (NDE).

Menggali ribuan kesaksian

Setelah mendokumentasikan lebih dari 5.000 laporan yang mencakup lebih dari 30 bahasa dari berbagai latar belakang agama dan budaya, dr. Long telah memelopori koleksi NDE yang ekstensif. Repositori daringnya berfungsi sebagai platform bagi individu di seluruh dunia untuk berbagi pengalaman mereka dengan kematian, menyampaikan kisah-kisah mencekam yang menantang pemahaman kita tentang hidup dan mati.

Dari sosok berjubah yang memandu orang ke ladang yang dipenuhi orang-orang terkasih yang telah meninggal hingga bola cahaya yang meninggalkan tubuh dan menghilang, kisah-kisahnya sangat beragam dan memesona. Namun, terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, kesamaan yang mencolok dalam esensi intinya tidak dapat disangkal.

Tiga puluh tujuh tahun yang lalu, dr. Long menemukan sebuah artikel di Journal of American Medical Association yang menyoroti NDE, tanpa memberikan penjelasan klinis. Itu adalah pengubah permainan.

Mengingat pencerahannya, dr. Long berbagi dengan Insider: “Semua pelatihan medis saya memberi tahu saya bahwa Anda hidup atau mati. Namun tiba-tiba, saya membaca dari seorang ahli jantung yang menggambarkan pasien yang telah meninggal dan kemudian hidup kembali, melaporkan pengalaman yang sangat berbeda dan hampir tidak dapat dipercaya.”

Mendefinisikan NDE sebagai pengalaman sadar yang dialami oleh individu yang mati atau koma secara klinis, di mana mereka masih merasakan emosi, berinteraksi dengan makhluk, melihat, dan mendengar, dr. Long menekankan universalitasnya. Terlepas dari sistem kepercayaan seseorang—Kristen, Muslim, Hindu, Yahudi, atau ateis—anekdot-anekdot yang dinilainya memiliki kemiripan yang luar biasa.

Suara dari luar

Pada tahun 1998, dr. Long dan istrinya meletakkan dasar bagi Yayasan Penelitian Pengalaman Mendekati Kematian, yang menawarkan ruang bagi pengguna global untuk mencatat pertemuan spiritual mereka. Harry, seorang kontributor, dengan tajam menceritakan: “Secercah cahaya yang paling dekat dengan saya adalah orangtua saya, keluarga yang semuanya telah meninggal dunia sebelumnya… yang berhubungan dengan mereka adalah orang-orang yang telah memengaruhi saya dan yang telah saya pengaruhi.”

Demikian pula, Star menyampaikan transendensinya, dengan mengatakan: “Cahaya yang murni dan cemerlang menyelimuti saya… Saya berada di pusat ketiadaan yang luas, sepenuhnya dipenuhi dengan kehadiran Tuhan yang hidup.”

Dari Italia, pertemuan Sarah dengan tiga makhluk halus merupakan bukti sifat universal dari pengalaman tersebut. “Mereka memberi saya begitu banyak cinta… Saya tidak ingin pergi, tetapi saya harus kembali. Memang seharusnya begitu.”

Temuan dan implikasi

Menggali jauh ke dalam data yang dikumpulkannya, dr. Long membuat beberapa pengamatan yang mengejutkan:

  • Sekitar 45% dari NDE mencakup sensasi keluar dari tubuh, di mana kesadaran terlepas dari entitas fisik.
  • Sebanyak 75% orang yang mengalaminya mengungkapkan keinginan untuk tetap berada di akhirat, diliputi oleh perasaan cinta dan kegembiraan.
  • Lebih dari 50% bersaksi menyaksikan alam ‘surgawi’, dan sekitar 25% menggambarkan dirinya diselimuti cahaya atau kabut.
  • Yang terpenting, hampir 100% orang yang pernah mengalami NDE tidak lagi dilumpuhkan oleh rasa takut akan kematian.

Dari peneliti hingga penyembuhan

Karya perintis dr. Long telah secara dramatis mengubah pendekatan perawatan pasiennya. Sebelumnya dia tertutup mengenai penelitiannya, dia kini dengan penuh semangat membagikan temuannya ketika pasiennya menyatakan minatnya. Dia sangat percaya bahwa kehidupan setelah kematian itu ada, sebuah sentimen yang selaras dengan pasiennya.

Mengekspresikan keyakinannya, dr. Long menyatakan: “Saya memberi tahu mereka bahwa berdasarkan penelitian saya, saya sangat yakin bahwa ada kehidupan setelah kematian yang indah bagi kita semua dan bahwa kita akan dipertemukan kembali dengan orang-orang tercinta yang telah meninggal. Dan hal ini sangat meyakinkan mereka. Bagi saya, merupakan suatu berkah bisa berbagi hal itu dengan mereka.”

Oleh karena itu, penelitiannya memiliki tujuan ganda. Hal ini tidak hanya menantang pemahaman kita tentang keberadaan, namun juga memberdayakan dr. Long untuk membantu pasiennya dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa dengan keberanian dan antusiasme baru.

Dia merangkum misinya dengan indah: “Tujuan saya adalah membantu mereka mendapatkan hari-hari yang lebih sehat di Bumi ini. Namun saya sangat yakin jika dan ketika mereka meninggal, mereka akan damai.”

Saat ini, saat kita menavigasi kompleksitas kehidupan, karya inovatif dr. Long tentang pengalaman mendekati kematian berfungsi sebagai mercusuar harapan, menantang persepsi kita, dan memberikan pelipur lara dalam teka-teki kehidupan. (yn)

Sumber: thebrighterside