Home Blog Page 343

Viral Video Mengerikan Memperlihatkan 2 Wanita Bermain Kayak Nyaris Ditelan Hidup-hidup Paus Raksasa

Aboluowang

Video mengerikan tentang ikan paus raksasa menelan orang baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Insiden itu terjadi 3 tahun lalu. Di mana Julie McSorley dan Liz Cottriel yang sedang bermain kayak di perairan Pantai Avila, California tengah, “ditelan” oleh seekor paus bungkuk bertubuh besar, beruntung kemudian “dimuntahkan” lagi.

Seperti diwartakan ABC7, Kamis (5/11/2020) kedua wanita itu sedang menonton paus bungkuk ketika seekor paus berenang ke bawah kayak mereka yang menyebabkan terbalik.

Video yang diambil oleh seorang saksi menunjukkan bahwa kedua orang wanita itu tampak ditelan oleh ikan paus.

Liz berkata : “Saya pikir, saya mati, saya pikir saya sudah habis. Kemudian saya menyadari bahwa saya berada di bawah permukaan dan saya tidak ditelan oleh ikan paus”. Kamera yang dibawanya merekam proses dirinya “ditelan” oleh ikan paus itu. Mula-mula tampak permukaan air bergolak, lalu terdengar suara teriakan, lalu gambar terus berputar.

Akhirnya, kedua wanita itu selamat dari insiden dan tanpa cedera.

Paus bungkuk biasanya memakan krill dan ikan kecil, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA).

NOAA mengatakan bahwa paus bungkuk populer di kalangan pengamat paus karena mereka aktif di permukaan dan sering melompat dan menampar air dengan sirip dada atau ekornya.

Sumber audio dan video : ABC7, Twitter, Los Angeles Interview Center pascaproduksi

Dua orang wanita lolos dari “ditelan” oleh ikan paus raksasa. (foto ABC7)

Xi Sebut Bill Gates Sebagai ‘Teman Lama’ Saat Bertemu di Beijing, Pakar : Bukan Sebuah Pujian

0

 Hannah Ng dan Tiffany Meier

Pemimpin partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, pada 16 Juni bertemu dengan salah satu pendiri Microsoft Corp, Bill Gates, di Beijing, di mana ia menyebut Gates sebagai “teman lama.” Namun, istilah tersebut bukanlah pujian, menurut Jon Pelson, penulis buku “Wireless Wars, China’s Dangerous Domination of 5G and How We’re Fighting Back.”

Dalam sebuah pertemuan di wisma negara Diaoyutai di Beijing, di mana para pemimpin Tiongkok secara tradisional menerima pengunjung asing senior, Xi mengatakan dia sangat senang bertemu dengan salah satu pendiri Microsoft itu setelah tiga tahun, dan bahwa Gates adalah teman Amerika Serikat pertama yang dia temui tahun ini.

“Saya sering mengatakan bahwa fondasi hubungan AS-Tiongkok terletak pada rakyatnya. Saya menaruh harapan pada rakyat Amerika,” demikian dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh lembaga penyiaran pemerintah CCTV menunjukkan Xi berkata.

Ia juga berkata : “Dengan situasi global saat ini, kita dapat melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi kedua negara dan rakyat kita, kegiatan yang bermanfaat bagi umat manusia secara keseluruhan.”

Gates, yang tiba di Beijing pada  Rabu 14 Juni, mengatakan bahwa ia merasa “terhormat” memiliki kesempatan untuk bertemu. “Kami selalu melakukan percakapan yang hebat dan kami akan memiliki banyak topik penting untuk didiskusikan hari ini… sangat menyenangkan untuk kembali.”

Pelson mengatakan kepada program “China in Focus” di NTD, outlet media saudara dari The Epoch Times, bahwa “‘seorang teman dari Tiongkok’ adalah istilah yang sebenarnya bukan istilah pujian bagi sebagian besar orang di masyarakat.  Seorang teman Tiongkok adalah seseorang yang sejalan dengan tujuan dan sasaran Tiongkok, selaras dan harmini dengan apa yang ingin dicapai oleh Tiongkok.

Jon Pelson

Jon Pelson menerangkan : “Ada banyak orang-orang yang dihormati dalam urusan militer dan politik, ketika mereka terkooptasi … ketika mereka dikompromikan. Pada beberapa dari mereka, ketika itu hanya sekedar membelai ego dan keberpihakan, yang mungkin terjadi pada Bill Gates, mereka menjadi teman Tiongkok. Hal ini belum tentu merupakan hal yang baik, karena ketika Anda melihat dengan siapa Anda bersekutu. Yang mereka maksudkan adalah teman dari Partai Komunis Tiongkok, bukan teman bagi rakyat Tiongkok.”

Pelson mengatakan bahwa hal ini sangat mengganggu, namun tidak mengherankan melihat Bill Gates merangkul pemerintah otoriter yang memiliki filosofi yang sama: “Kami lebih pintar dan lebih baik, memberi tahu orang-orang apa yang harus dilakukan dan ini demi kebaikan Anda.”

Agenda yang berbeda

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu 18 Juni memulai dua hari pembicaraan diplomatik berisiko tinggi di Beijing, setelah berbulan-bulan didesak oleh pemerintahan Biden agar Partai Komunis Tiongkok (PKT) membangun kembali komunikasi bilateral yang normal.

Blinken membuka perjalanannya dengan bertemu Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang untuk berdiskusi panjang lebar yang dilanjutkan dengan makan malam bersama. Dia mengadakan pembicaraan tambahan dengan Qin, diplomat tertinggi Tiongkok Wang Yi, dan Xi pada  Senin 19 Juni.

Pelson mengatakan bahwa rezim komunis memiliki agenda yang berbeda untuk sisi pemerintah dan sisi bisnis.

Menurutnya, Bill Gates berada di negara ini sebagai “sekutu dalam banyak hal yang ingin didorong oleh Tiongkok.”

Bagi Pelson, “Mereka selalu tahu bahwa bisnis dalam masyarakat kapitalis ada untuk menghasilkan keuntungan. Jadi, apakah itu Jamie Dimon, apakah itu rekan-rekannya di Wall Street [yang] selalu lebih dekat dengan aturan kerja PKT, mereka adalah orang-orang yang ingin merayu dengan keinginan mereka sendiri,hanya untuk mendapatkan keuntungan finansial.”

“Pihak pemerintah sangat berbeda. Mereka tidak mengejar, meskipun perdagangan menginginkan pasar yang berkembang untuk pemasok Amerika dan pasar yang baik untuk vendor ke Amerika, ada agenda yang sangat berbeda untuk pemerintah.”

Gangguan Rantai Pasokan yang Disengaja

Menurut Pelson, perusahaan-perusahaan yang bergantung pada Tiongkok berisiko mengalami gangguan rantai pasokan. 

“Jika Anda membeli barang dari Tiongkok, Anda tidak khawatir jika mereka memiliki cara untuk mengganggu rantai pasokan Anda, mereka adalah rantai pasokan Anda. Dan yang harus mereka lakukan hanyalah berhenti memasok Anda. Jika itu obat-obatan atau bahan prekursor untuk obat-obatan, jika itu elektronik… apa pun komponen atau teknologi atau produk jadinya, jika Anda mendapatkannya dari Tiongkok dan Anda membutuhkannya, maka Anda telah membuat diri Anda paling rentan.”

“Jadi kita harus memastikan bahwa kita memiliki diversifikasi dalam rantai pasokan. Dan, tidak bergantung pada seseorang yang melihat kita sebagai musuh. Kita masih melihat mereka sebagai saingan atau pesaing atau beberapa sebagai musuh. Mereka melihat kita sebagai musuh, kita tidak bisa memberi mereka kendali seperti itu atas ekonomi dan kehidupan kita.”

Reuters dan Mimi Nguyen Ly berkontribusi untuk laporan ini.

Resmi Ditetapkan Cuti Bersama Libur Idul Adha 3 Hari : 28, 29, 30 Juni

0

ETIndonesia- Pemerintah resmi memutuskan menambah cuti bersama tahun 2023. Cuti bersama Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah ditetapkan pada 28 dan 30 Juni 2023. Libur bersama ini diharapkan meningkatkan perekonomian nasional.

“Momen Iduladha kali ini bersamaan dengan musim liburan anak sekolah, sehingga sesuai apa yang disampaikan Bapak Presiden, ini diharapkan semakin meningkatkan perekonomian lokal secara merata ke seluruh daerah,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas saat Konferensi Pers Cuti Bersama Iduladha 1444 H/2023 M di Kantor Kemenko PMK, Kamis (22/6/2023).

Anas mengatakan, setiap libur panjang terbukti mampu menggerakkan perekonomian, khususnya di daerah-daerah kecil.

“Seperti disampaikan Bapak Presiden, kebijakan cuti bersama ini akan turut mendorong tumbuhnya aktivitas perekonomian ke berbagai daerah, memperkuat pemulihan ekonomi nasional karena peredaran uang di masyarakat juga akan semakin tinggi,” ujar Anas.

Anas menambahkan, libur Iduladha yang berdekatan dengan momentum libur sekolah, diharapkan juga bisa semakin meningkatkan kualitas manajemen keluarga Indonesia, dengan waktu yang berkualitas (quality time) untuk seluruh anggota keluarga.

Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri menetapkan tanggal 28 dan 30 Juni 2023 sebagai cuti bersama Iduladha 1444 Hijriah/2023 Masehi. Adapun pada tanggal 29 Juni 2023 merupakan hari libur nasional memperingati Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah.

Penetapan hari libur itu ditandatangani oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam Keputusan Bersama Nomor 624 Tahun 2023, Nomor 2 Tahun 2023, dan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022, dan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.  (HUMAS MENPANRB/asr)

Pemerintah Cabut Status Pandemi COVID-19, RI Resmi Masuki Masa Endemi

0

ETIndonesia- Presiden Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah secara resmi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia. Selanjutnya, Presiden menyebut bahwa mulai  Rabu, 21 Juni 2023, Indonesia dinyatakan telah beralih dari masa pandemi menjadi endemi.

“Setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi Pandemi Covid-19, sejak hari ini, Rabu, 21 Juni 2023, pemerintah memutuskan untuk mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi,” ujar Presiden dalam keterangannya yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Rabu, 21 Juni 2023.

Menurut Presiden keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan angka konfirmasi harian kasus Covid-19 di Indonesia mendekati nihil. Lebih lanjut, Presiden menjelaskan hasil sero survei yang telah dilakukan menunjukkan bahwa 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19.

“WHO juga telah mencabut status public health emergency of international concern,” lanjutnya.

Meski demikian, Kepala Negara mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan terus menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih. Presiden turut berharap keputusan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi nasional.

“Pemerintah berharap perekonomian nasional akan bergerak makin baik dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” tandasnya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Satgas COVID-19 hingga Rabu (21/6) jumlah terkonfirmasi kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 6.811.444 kasus dengan kesembuhan 6.640.216. Adapun angka kematian berjumlah 161.853 jiwa. (asr)

Berapa Banyak Kematian Akibat COVID-19 di Tiongkok ? Hilangnya Data Kremasi Menarik Perhatian

Epochtimes.com

Sebuah langkah yang jarang terjadi, Partai Komunis Tiongkok (PKT)  merilis statistik urusan sipil dari tingkat pusat hingga daerah yang tidak memiliki data tentang jenazah yang dikremasi, sehingga memicu kontroversi. Banyak media mengatakan bahwa langkah tersebut mengaburkan sebuah indikator kunci. Indikator ini dapat mengungkapkan jumlah orang yang meninggal selama wabah virus corona (COVID-19) tahun lalu. Para ahli mengatakan bahwa dengan tidak dirilisnya data kremasi, jumlah “kelebihan kematian” bisa menjadi lebih besar.

Data urusan sipil yang dirilis oleh departemen urusan sipil Partai Komunis biasanya mencakup data pernikahan, perceraian, dan kremasi jenazah. Namun, angka kremasi tidak ada dalam laporan terbaru. Media seperti CNN, The Guardian, dan South China Morning Post menyebut data ini sebagai indikator utama kematian akibat COVID dan mempertanyakan langkah ini.

Kerabat membawa abu orang yang dicintai yang dikremasi di rumah duka Sipsongpanna Zhou di Kota Jinghong, di Prefektur Otonomi Dai Xishuangbanna, di Provinsi Yunnan, Tiongkok, pada 10 Januari 2023. (Noel Celis/AFP via Getty Images)

CNN melihat data dari Kementerian Urusan Sipil selama satu dekade terakhir dan menemukan bahwa angka tahunan untuk kremasi telah dimasukkan dalam laporan kuartal keempat dari setiap laporan urusan sipil setiap tahun, kecuali untuk laporan kuartal keempat pada tahun 2022.

The Guardian mengatakan bahwa langkah terbaru Partai Komunis ini, bertentangan dengan praktik lama Kementerian Urusan Sipil yang mempublikasikan angka kremasi dalam laporan triwulanannya sejak 2007.

Pakar: PKT menghindari Mempublikasi Data Kremasi, yang Bisa Berarti Banyak “Kematian Berlebih”

Penghentian mendadak kebijakan “nol COVID-19” oleh Partai Komunis Tiongkok pada awal Desember 2022 segera memicu tsunami epidemi. Rumah sakit penuh sesak dengan pasien yang sakit parah dan krematorium kewalahan dengan jumlah mayat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  berulang kali memperingatkan bahwa data COVID-19 yang disediakan  Tiongkok tidak secara akurat mencerminkan situasi epidemi di Tiongkok. Bahkan,  tidak cukup mencerminkan jumlah penerimaan pasien di rumah sakit yang sebenarnya, terutama jumlah kematian.

Tidak adanya data kremasi dalam “Statistik Urusan Sipil untuk Kuartal ke-4 tahun 2022” mencegah publik untuk melihat indikator utama kematian akibat COVID-19. Para ahli  menyarankan bahwa angka kematian resmi yang sebelumnya dirilis oleh Partai Komunis Tiongkok mungkin secara signifikan meremehkan jumlah orang yang meninggal akibat virus selama periode tersebut.

Menurut CNN, Yanzhong Huang, seorang rekan senior kesehatan global di Council on Foreign Relations mengatakan data kremasi penting karena mereka dapat “memberikan informasi yang relatif akurat tentang ‘kematian berlebih’.”

Membandingkan jumlah kremasi selama periode ini dengan tahun-tahun sebelumnya, para peneliti dapat menghitung “kematian berlebih”, yang mengungkapkan berapa banyak orang yang mungkin meninggal dunia akibat virus selama periode ini.

Huang Yanzhong juga berkata: “Karena data ini tidak dimasukkan, itu berarti jumlah ‘kematian berlebih’ mungkin cukup besar.”

Partai Komunis Tiongkok mendeklarasikan kemenangan melawan pandemi, tidak merilis data yang bertentangan dengan propaganda

Sejak merebaknya pandemi terbaru, Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyembunyikan angka yang sebenarnya dan mengklaim bahwa angka kematian lebih rendah dibandingkan dengan negara lain, sebagai cara untuk menegaskan keunggulan pemerintahannya. Pada  Februari tahun ini, Partai Komunis menyatakan “kemenangan yang menentukan” dalam perang melawan epidemi.

Huang Yanzhong mengatakan bahwa informasi apa pun yang bertentangan dengan kesimpulan ini akan membuat propaganda resmi terlihat tidak konsisten, yang bukan pertanda baik untuk merilis informasi yang akurat di masa depan, termasuk data kremasi.

Partai Komunis Tiongkok dituduh menutupi dampak sebenarnya dari pandemi dan meremehkan jumlah kematian dengan mempersempit definisi kematian akibat COVID-19. Pada Januari, pada puncak epidemi, Reuters melihat pemberitahuan tercetak yang diterima oleh para dokter di sebuah rumah sakit swasta di Beijing yang meminta mereka untuk ” tidak mencantumkan gagal napas yang disebabkan oleh new coronavirus pada sertifikat kematian. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka diberitahu bahwa instruksi tersebut berasal dari “pemerintah”, tetapi tidak ada yang mengetahui dari departemen mana, hal yang lazim terjadi ketika Partai Komunis memberikan instruksi yang sensitif secara politis. Pernyataan itu disampaikan oleh seorang dokter yang tidak mau disebutkan namanya kepada Reuters.

Tidak hanya Reuters, media lain juga telah menerima informasi dari dokter-dokter Tiongkok yang mencerminkan keseriusan wabah ini. Seorang dokter di sebuah rumah sakit umum di sebuah kota di Tiongkok selatan mengatakan kepada South China Morning Post bahwa semua kertas yang digunakan untuk sertifikat kematian telah habis dan salinannya harus digunakan untuk sementara.

Gambar menunjukkan situasi di ruang gawat darurat Rumah Sakit Shanghai Tongren pada 3 Januari 2023. Tsunami epidemi menghancurkan sistem rumah sakit, dan rumah sakit besar penuh sesak. (Hektor Retamal/AFP)

Laporan ‘Statistik Urusan Sipil untuk Kuartal 4 Tahun 2022’ diam-diam dihapus dari situs web laporan statistik triwulanan Kementerian Urusan Sipil

Awal pekan ini, tautan ke laporan “Statistik Urusan Sipil untuk Kuartal ke-4 Tahun 2022” masih tersedia di situs web Kementerian Urusan Sipil Tiongkok yang mencantumkan laporan triwulanan, tetapi CNN menemukan bahwa pada Jumat sore (16 Juni), tautan tersebut tidak lagi muncul di halaman tersebut, meskipun laporan tersebut masih tersedia di tempat lain di situs webnya.

Tautan ke laporan “Statistik Kependudukan Kuartal Keempat Tahun 2022” menghilang dari halaman web Laporan Statistik Triwulan Kementerian Kependudukan. (Tangkapan layar dari situs web resmi Kementerian Urusan Sipil Partai Komunis Tiongkok)

Spekulasi Mengapa Partai Komunis Tiongkok menghapus tautan ini dari situs web laporan triwulanan, dan apa motivasinya

Laporan “Statistik Urusan Sipil untuk Kuartal ke-4 Tahun 2022” dirilis setelah beberapa bulan tertunda. Karena PKT menyembunyikan jumlah kematian yang sebenarnya, publik  menunggu laporan ini dirilis untuk menilai jumlah “kematian berlebih” dari data kremasi. Hanya beberapa hari sebelum rilis laporan tersebut, yang tidak menyertakan data kremasi, Wall Street Journal membuat referensi langsung ke penundaan PKT dalam merilis laporan tersebut, melaporkan bahwa “beberapa sosiolog dan ahli demografi mengatakan bahwa pemerintah enggan merilis data tentang sisa-sisa yang dikremasi, yang mungkin mengindikasikan lonjakan kematian berlebih setelah pemerintah Tiongkok tiba-tiba membatalkan hampir semua kebijakan pencegahan epidemi barunya pada akhir tahun lalu.

Kementerian Urusan Sipil belum memberikan penjelasan apa pun mengenai penundaan dalam merilis laporan atau angka kremasi.

The Epoch Times melaporkan pada 16 Januari bahwa Pendiri Falun Dafa, Master Li Hongzhi, memberikan petunjuk bahwa selama lebih dari tiga tahun, Partai Komunis Tiongkok telah menutupi epidemi yang  menewaskan 400 juta orang di Tiongkok.

Tidak hanya di tingkat nasional saja angka kremasi ditutup-tutupi, tetapi juga di tingkat lokal

Sebuah survei yang dilakukan oleh South China Morning Post menemukan bahwa lebih dari selusin wilayah provinsi di Tiongkok telah mengubah praktik masa lalu mereka. Bahkan, menghapus angka kremasi dari data urusan sipil yang dirilis secara publik. Kota-kota di provinsi Jiangsu dan Zhejiang, serta kotamadya Chongqing dan Beijing, juga tidak mempublikasikan angka kremasi dalam data urusan sipil mereka untuk kuartal keempat tahun 2022.

Biro Urusan Sipil Chongqing mengumumkan data urusan sipil untuk kuartal keempat tahun 2022, tetapi data kremasi dibiarkan kosong (lihat bagian bertanda warna di tangkapan layar). (Tangkapan layar dari situs web resmi Biro Urusan Sipil Chongqing)

Hingga 15 Juni, provinsi lain seperti Hubei, Guangdong, dan Jiangxi belum merilis data urusan sipil kuartal 4 tahun 2022.

Pada 9 Juni, pada hari yang sama ketika Kementerian Urusan Sipil Partai Komunis Tiongkok merilis “Statistik Urusan Sipil untuk Kuartal ke-4 Tahun 2022”, Biro Urusan Sipil Kota Chongqing mengeluarkan pemberitahuan yang mengatakan bahwa mereka telah menerima instruksi dari Kementerian Urusan Sipil untuk tidak merilis statistik urusan sipil Chongqing untuk tahun 2023. (hui)

Arkeolog Menemukan Sisa-sisa Kota Jerman yang Hilang, yang Menurut Legenda Dihancurkan oleh Pembalasan Ilahi

0

Reruntuhan Rungholt, yang dikenal sebagai “Atlantis dari Utara”, berada di bawah air

NAVEEN ATHRAPPULLY

Para arkeolog telah menemukan sisa- sisa gereja di kota abad pertengahan yang tenggelam di Jerman, dan dalam prosesnya, memetakan Kota Rungholt yang hilang untuk pertama kalinya—sebuah tempat yang konon dihancurkan melalui campur tangan ilahi karena kebobrokan moral penduduknya.

Dikenal sebagai “Atlantis dari Utara”, Rungholt, yang terletak di lepas pantai Jerman utara di wilayah Frisian Utara, dikatakan sebagai kota yang berkembang pesat. Penelitian terbaru telah menemukan sisa-sisa kota abad pertengahan di Laut Wadden. Menurut siaran pers pada 24 Mei oleh Universitas Johannes Gutenberg Mainz di Jerman, Rungholt tenggelam dalam gelombang badai pada 1362. Bekerja sama dengan peneliti dari universitas lain, tim arkeologi menemukan “rangkaian terps abad pertengahan sepanjang dua kilometer yang sebelumnya tidak diketahui” di dekat Sudfall, sebuah pulau kecil di Laut Wadden.

Terps adalah gundukan pemukiman buatan. Salah satu terps yang mereka temukan memiliki struktur yang “pasti bisa diartikan” sebagai fondasi sebuah gereja dengan ukuran 40 meter hingga 15 meter.

“Dengan demikian, temuan ini bergabung dengan jajaran gereja besar di Frisian Utara,” kata Bente Sven Majchczack, seorang arkeolog di ROOTS Cluster of Excellence di Kiel University.

Ruth Blankenfeldt, seorang arkeolog di Pusat Arkeologi Baltik dan Skandinavia, mengatakan, ciri khusus dari temuan tersebut adalah pentingnya gereja sebagai pusat struktur pemukiman, dan bahwa ukurannya harus ditafsirkan sebagai sebuah paroki dengan fungsi yang lebih tinggi.

Degradasi Moral

Menurut legenda lokal yang dilaporkan oleh Insider, penduduk Rungholt dikatakan telah menjalani kehidupan yang tidak bermoral, terutama gaya hidup yang berlebihan, mabuk, dan tidak sopan. Sekitar Natal pada 1362, sekelompok anak muda yang mabuk dikatakan telah berusaha memaksa seorang pendeta untuk memberikan upacara terakhir kepada seekor babi.

Pendeta tersebut diyakini telah pergi ke gereja dan berdoa untuk meminta hukuman bagi para pemuda tersebut. Setelah dia meninggalkan kota keesokan harinya, badai besar melanda Rungholt dan menghapus keberadaannya.

Sudah banyak orang dalam seni kreatif yang mengangkat mitos Rungholt melalui balada dan media visual.

Keberadaan Rungholt telah dikonfirmasi secara ilmiah pada 1938. Rungholt berarti “kayu rendah” dan para peneliti mengklaim daerah tersebut tergenang terutama karena tanggul kota terlalu rendah, menurut pemerintah Schleswig-Holstein, negara bagian barat laut di Jerman.

Karena Rungholt terkenal dengan kekayaannya, para pemburu harta karun sering mencari kekayaan yang hilang di wilayah tersebut.

Struktur Lainnya

Selain gereja utama yang besar, pemukiman ini juga memiliki dua lokasi gereja yang lebih kecil, tanggul laut dengan pelabuhan gerbang pasang surut, dan sistem drainase yang sistematis.

Menurut Dennis Wilken, ahli geofisika di Kiel University, permukiman di wilayah yang berada di bawah lumpur diselidiki melalui teknik seperti induksi elektromagnetik dan gradiometri magnetik.

Berdasarkan data tersebut, tim peneliti dapat menentukan informasi tentang struktur permukiman dan perkembangan lansekap.

“Investigasi arkeologi di situs-situs tertentu memberikan wawasan unik tentang kehidupan para pemukim Frisian Utara dan berulang kali mengungkap penemuan baru yang signifikan dari dataran pasang surut,” kata siaran pers tersebut. Namun, sisa-sisa budaya tersebut “sangat terancam” akibat erosi, tambahnya.

Kota-Kota yang Tenggelam

Seperti Rungholt, ada beberapa kota pesisir di seluruh dunia yang juga telah ditelan oleh laut dari waktu ke waktu, menurut ExplorersWeb.

Di India, kota mitos Dwaraka, diyakini sebagai kediaman awal Dewa Hindu,Krishna, dikatakan telah tenggelam ke dalam air ribuan tahun yang lalu. Sejak pertengahan abad ke-20, para arkeolog telah mencari kota dongeng tersebut.

Pada 1980-an, para peneliti akhirnya menemukan beberapa potensi reruntuhan di lepas pantai negara bagian Gujarat, penggalian dinding, pilar, jalan, dan tembikar. Kota ini konon tenggelam ke laut akibat tsunami atau gempa bumi.

Israel adalah rumah bagi situs terendam tertua di dunia di Atlit Yam. Desa Neolitik berusia 9.000 tahun  ditemukan pada 1980-an, dengan para ilmuwan menemukan 65 jenazah manusia di kuburan. Selain itu, juga ditemukan sisa-sisa tulang hewan, tumbuhan, perkakas, dan rumah.

Pada 1990-an dan 2000-an, para arkeolog menemukan sebuah kota yang berasal dari abad ke-12 SM di Mesir, dinamakan Thonis-Heracleion. Kota yang dulunya merupakan pelabuhan ini terletak 5 meter di bawah permukaan laut.

Ekskavator menemukan kuil Dewa Mesir, saluran air yang rumit, jimat, dan beberapa peralatan. (eko)

PHK dan Bayar Utang Menjadi Masalah Terbesar Bagi UKM Tiongkok Dalam Bertahan Hidup

0

oleh Zhang Ting

Para pengusaha kecil dan menengah di Tiongkok sekarang ini menghadapi situasi melunasi pembayaran hutang melalui mem-PHK karyawan untuk mengurangi pengeluaran. Para pengusaha kecil dan menengah ini sedang gelisah dengan masa depan usaha mereka, bagaimana untuk bertahan hidup. “Wall Street Journal” menyebutkan bahwa nasib UKM Tiongkok ini merupakan gambaran suramnya pemulihan ekonomi Tiongkok.

UKM sangat penting bagi perekonomian Tiongkok. Data resmi yang terkumpul hingga akhir tahun 2018 menunjukkan bahwa UKM dapat mempekerjakan sekitar 233 juta orang. “Wall Street Journal” yang mengutip ucapan dari para pemberi pinjaman maupun informasi dari data resmi memberitakan bahwa saat ini banyak perusahaan mengeluh kesulitan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Masalah terbesar yang dihadapi UKM adalah mempertahankan kelangsungan hidup

Ji Shaofeng, pendiri asosiasi perdagangan pinjaman kecil di Provinsi Jiangsu kepada “Wall Street Journal” mengatakan : “Masalah terbesar bagi usaha kecil dan mikro adalah mempertahankan kelangsungan hidup”.

Ketika pemerintah Tiongkok mencabut kebijakan Nol Kasus pada bulan Desember tahun lalu, banyak ekonom meramalkan bahwa ekonomi Tiongkok akan pulih dengan cepat, tetapi itu tidak terjadi. Malahan data pengeluaran konsumen, pesanan pabrik, dan ekspor menunjukkan penurunan.

Scott Yang, seorang agen penjual anggur dan teh di Kota Wenzhou, Zhejiang mengatakan bahwa banyak pemilik bisnis lokal yang dia kenal memberhentikan karyawannya dan mencoba memangkas biaya sebagai tanggapan atas penurunan pesanan pabrik.

Huang Yiwen, pemilik usaha meubel yang menjual furnitur secara online di Kota Foshan, provinsi Guangdong mengatakan, bahwa bisnisnya sangat terpengaruh oleh pasar properti yang lesu karena pembeli rumah baru itulah sumber permintaan furnitur yang dapat diandalkan. Penjualan rumah Tiongkok tahun 2022 telah jatuh ke level terendah selama 6 tahun. Bahkan penurunan di sektor tersebut juga menyebabkan sejumlah pengembang mengalami kegagalan dalam membayar utang mereka.

“Susah banget penjualannya”, demikian kata Huang Yiwen ketika ditanya soal penjualan furnitur di tokonya.

Ada pun survei terbaru terhadap 3.000 UKM di Tiongkok oleh Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah Tiongkok, menunjukkan bahwa hanya kurang dari 40% UKM yang sampai sekarang masih bisa beroperasi dengan kapasitas penuh.

Di pameran perdagangan terbesar di Tiongkok “Canton Fair” pada April tahun ini, eksportir Tiongkok yang ikut memamerkan produk mengatakan, bahwa banyak perusahaan yang membekukan investasinya, dan memangkas biaya tenaga kerja.

Memburuknya situasi bisnis UKM bisa memperbesar tekanan terhadap ekonomi Tiongkok

“Wall Street Journal” yang mengutip ucapan ekonom memperingatkan, bahwa masalah yang dihadapi oleh UKM tidak dapat dipisahkan dari ekonomi yang lebih luas, karena UKM adalah sumber lapangan kerja utama, terutama di kota-kota besar, akibat dari memburuknya situasi yang dihadapi UKM dapat menambah tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

“Jika situasi yang dihadapi UKM tidak membaik, daerah perkotaan akan kesulitan dalam menciptakan pekerjaan dan pendapatan yang cukup, yang akan berdampak besar terhadap rumah tangga berpendapatan rendah dan menengah,” kata Wang Dan, Kepala Ekonom Hang Seng Bank (Tiongkok).

Sejauh ini, dukungan otoritas Beijing terhadap UKM terutama berupa kemudahan dalam mendapatkan pinjaman modal untuk usaha. Kebijakan ini memiliki efek yang terbatas. Banyak pemilik usaha kecil tidak ingin mendapatkan pembiayaan baru kecuali membantu mereka melunasi hutang sebelumnya. Mr.Yang, seorang agen penjual anggur mengatakan bahwa meskipun pembiayaan yang ditawarkan otoritas relatif murah dan mudah diperoleh, namun, sebagian besar pebisnis lokal yang dia kenal hanya ingin meminjam dana untuk keperluan bertahan, bukan untuk memperluas bisnis mereka.

Banyak usaha kecil terlilit hutang karena tidak ada pemasukan. Jay Guo, mantan bankir dan Institut Inovasi Rantai Pasokan Ningbo mengatakan, bahwa bank-bank Tiongkok telah mengizinkan beberapa usaha kecil untuk memperpanjang pinjaman mereka, tetapi jika usaha kecil ini tidak dapat membayar kembali di kemudian hari, maka terpaksa dikategorikan sebagai pinjaman bermasalah.

Perpanjangan pinjaman berarti debitur dapat membayar kembali pinjamannya setelah disetujui kreditur.

Guo Jiequn berpendapat bahwa menyetujui penundaan membayar kembali hutang baru efektif ketika pertumbuhan ekonomi membaik, dagangan para UKM itu bisa laku terjual.

Yu Xiangrong, Kepala Ekonom Tiongkok di Citigroup mengatakan UKM menjadi korban lingkaran setan yang mempengaruhi ekonomi. Buruknya kinerja beberapa perusahaan swasta telah menyebabkan hilangnya kepercayaan, dan rendahnya kepercayaan membuat perusahaan-perusahaan ini sulit untuk berbuat lebih baik, katanya.

“Kurang percaya diri merupakan gejala sekaligus akar masalahnya”, kata Yu Xiangrong.

Selain bisnis kecil, semakin banyak warga sipil Tiongkok yang kehilangan kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Mahasiswa yang akan lulus musim panas ini sudah mulai mencari pekerjaan di pasar kerja yang lemah, mengungkapkan rasa frustrasi mereka secara online dengan memposting foto diri mereka membuang sertifikat gelar mereka di tong sampah atau berbaring telungkup di tanah. Foto-foto itu beredar secara online.

Beberapa analis mengatakan bahwa jika kepercayaan masyarakat gagal dipulihkan, ekonomi Tiongkok dapat menghadapi penurunan model spiral, jika situasi itu terjadi maka kebijakan pelonggaran moneter maupun langkah-langkah stimulus lainnya untuk mendongkrak pertumbuhan mungkin tidak lagi efektif. (sin)

Antioksidan Dapat Menurunkan Risiko Radiasi dari Pencitraan Medis

0

Zrinka Peters 

Penggunaan tes pencitraan medis yang memancarkan radiasi pengion radiasi energi tinggi yang menyebabkan elektron terpisah dari atom atau molekulnya — telah meroket dalam beberapa tahun terakhir, membuat lebih banyak dokter dan pasien mempertanyakan tidak hanya apakah tes tertentu digunakan secara berlebihan, tetapi juga apakah kerusakan yang disebabkan oleh paparan dapat diminimalkan.

Beberapa penelitian kecil namun menjanjikan baru-baru ini menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu mengurangi kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi dari tes pencitraan medis ini.

“Radiasi” adalah kata yang membangkitkan rasa takut, tetapi penting untuk disadari bahwa kita dikelilingi oleh radiasi yang terjadi secara alami setiap saat, termasuk radiasi kosmik dari matahari dan bintang, serta gas radon yang dilepaskan saat tanah dan bebatuan hancur.

Sumber-sumber alami ini disebut sebagai “radiasi latar”, dan tingkatnya dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, tetapi American Cancer Society memperkirakan bahwa rata-rata orang Amerika terpapar sekitar 3 millisieverts radiasi dari sumber alami setiap tahun.

Beberapa tingkat paparan radiasi pengion hanyalah bagian kehidupan yang normal dan tidak dapat dihindari. Faktanya, kita bahkan mengandalkan beberapa radiasi untuk kesehatan kita, menggunakan radiasi ultraviolet dari sinar matahari, misalnya untuk membuat vitamin D di kulit kita.

Menariknya, paparan radiasi manusia telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, karena sumber buatan manusia. Harvard Health menjelaskan: “Paparan radiasi pengion dari sumber alami atau latar belakang tidak berubah sejak sekitar tahun 1980, tetapi total paparan radiasi per kapita orang Amerika hampir dua  kali  lipat, dan para ahli percaya alasan utamanya adalah peningkatan penggunaan pencitraan medis. Proporsi paparan radiasi

total yang berasal dari sumber medis telah berkembang dari 15 persen pada awal 1980-an menjadi 50 persen saat ini.

“Lebih dari 80 juta CT scan [sekarang] dilakukan di Amerika Serikat setiap tahun, dibandingkan dengan hanya tiga juta pada tahun 1980.”

Tidak diragukan lagi bahwa tes pencitraan medis telah merevolusi diagnosis dan pengobatan banyak kondisi dan telah sangat mengurangi kebutuhan akan operasi eksplorasi. Mereka adalah alat medis yang sangat berharga. Tetapi peningkatan besar dalam jumlah tes dosis radiasi yang lebih tinggi, seperti CT scan dan pencitraan nuklir, membuat banyak pasien dan dokter bertanya-tanya tentang risiko kumulatif paparan radiasi dosis rendah berulang dan potensi hubungannya dengan perkembangan kanker di kemudian hari.

Beberapa gambar medis lebih berbahaya daripada yang lain. Untuk area dada, satu CT scan, misalnya, memaparkan pasien setidaknya 150 kali jumlah radiasi daripada rontgen dada, menurut Radiologyinfo.org. Dan jika kontras digunakan, dosis radiasi kira-kira dua kali lipat.

Radiasi pengion menghasilkan radikal bebas, yaitu atom atau molekul yang memiliki jumlah elektron ganjil di kulit terluarnya, membuatnya tidak stabil dan mencari elektron lain. 

Radikal bebas mengais elektron dari sel-sel di sekitarnya, pada gilirannya menyebabkan kerusakan pada sel-sel tersebut. Antioksidan bekerja untuk menstabilkan radikal bebas dengan mendonorkan elektron, sehingga menghentikan aksi pemulungan radikal bebas di jalurnya. Ini adalah proses normal yang selalu terjadi di latar belakang aktivitas kehidupan sehari-hari kita.

Sementara sebagian besar kerusakan diperbaiki oleh mekanisme perbaikan sel tubuh yang canggih, sejumlah kecil tidak. Sel-sel yang tidak diperbaiki ini dapat berkontribusi menyebabkan kanker di masa depan. Masalah terjadi ketika jumlah radikal bebas melebihi kemampuan tubuh untuk menetralisirnya.

Itulah mengapa meminimalkan paparan radiasi pengion, serta faktor lingkungan lain yang meningkatkan jumlah radikal bebas, seperti polusi, asap tembakau, dan bahan kimia beracun, sangatlah penting.

Sangat penting bagi anak-anak dan remaja untuk menghindari radiasi yang tidak perlu karena mereka masih tumbuh dan karenanya lebih rentan terhadap efek radiasi yang merusak. Mereka juga memiliki lebih banyak tahun kehidupan di depan mereka di mana sel-sel yang rusak bisa menjadi kanker.

Satu penelitian besar di Australia, yang menganalisis rekam medis dari hampir 11 juta anak dan remaja yang menerima CT scan antara tahun 1985 dan 2005, menemukan peningkatan risiko kanker sebesar 24 persen setelah pemindaian tunggal, dan peningkatan risiko tambahan sebesar 16 persen dengan setiap pemindaian tambahan. Sementara dosis radiasi sebagian besar CT scan saat ini kemungkinan lebih rendah daripada di tahun 1980-an dan 90-an, angka tersebut masih memprihatinkan.

Dengan peningkatan paparan radiasi pengion telah muncul minat yang meningkat untuk mengurangi kerusakan DNA terkait.

Dr. Kieran Murphy, ahli saraf intervensional, dan rekannya di Rumah Sakit Barat Toronto mempelajari efek mengonsumsi koktail antioksidan oral yang mengandung vitamin C, asam lipoat, B-karoten, dan N- asetilsistein sebelum paparan radiasi pengion pada lima pasien, dibandingkan dengan ke kelompok kontrol lima pasien.

Mereka menemukan antioksidan memiliki efek perlindungan yang signifikan pada DNA.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Vascular and Interventional Radiology pada Maret 2017 menyimpulkan bahwa “antioksidan dapat memberikan cara yang efektif untuk melindungi pasien dan profesional perawatan kesehatan dari kerusakan DNA akibat radiasi selama studi pencitraan.”

Murphy telah mempelopori penelitian di bidang ini, dan perusahaannya, Cora Therapeutics, kini menjual formulasi antioksidan yang dirancang khusus untuk membantu mengurangi kerusakan akibat radiasi.

Studi lain telah menemukan efek perlindungan serupa menggunakan vitamin C, vitamin E dan beta-karoten, selenium, dan koenzim Q10, meskipun masih banyak pertanyaan tentang antioksidan atau kombinasi antioksidan mana yang paling efektif, serta waktu dan dosis yang optimal. Penting untuk dicatat bahwa efek perlindungan terlihat ketika antioksidan diambil sebelum tes pencitraan dilakukan untuk mengurangi efek merusak dari radikal bebas pada DNA — bukan setelahnya.

Sementara masih ada pertanyaan tentang diet versus suplemen, dan jenis dan jumlah antioksidan terbaik untuk membantu mengurangi kerusakan sel akibat radiasi, termasuk banyak makanan kaya antioksidan dalam makanan, seperti buah beri, kacang-kacangan, polong-polongan, dan sayuran silangan (seperti brokoli, kangkung, dan kubis Brussel) mungkin merupakan cara yang efektif untuk mengurangi risiko Anda lebih lanjut. (and)

Zrinka Peters, penulis lepas yang berfokus pada topik kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan. Dia memiliki gelar BA dalam Sastra Inggris dari Universitas Simon Fraser di Kanada dan telah diterbitkan dalam berbagai publikasi cetak dan online termasuk Health Digest, Parent.com, Today’s Catholic Teacher, dan Education.com

Pencakar Langit dan Kehidupan Kota Dikonfirmasi Meningkatkan Stres

0

Nina Nguyen 

Tingkat stres seseorang bisa meroket karena hiruk-pikuk kehidupan kota, penelitian baru telah mengonfirmasi hal itu.

Sebuah studi oleh para peneliti dari Bond University, Australia, menemukan bahwa “hutan beton” membuat jantung kita berdetak lebih cepat, sedangkan jalanan yang sepi dapat meningkatkan kreativitas.

Studi tersebut mengukur reaksi fisik seseorang terhadap lingkungan perkotaan, seperti jalan kota tertutup yang ditemukan di kota besar, dengan melacak detak jantung dan frekuensi otak mereka.

Peneliti menggunakan monitor jantung portabel dan EEG untuk melacak respons dari orang yang sama yang tinggal di dua tempat berbeda di Kota Gold Coast, Australia, yang terkenal dengan gedung pencakar langitnya yang menjulang tinggi.

Asisten Profesor Psikologi, Oliver Baumann dan Briana Brooks-Cederqvist menemukan bahwa orang merasa lebih stres secara signifikan di daerah dengan kepadatan lebih tinggi, sementara mereka yang tinggal di daerah dengan kepadatan lebih rendah merasa lebih nyaman, detak jantung mereka berkurang, dan suasana hati mereka meningkat.

Selain itu, pengukuran aktivitas otak menunjukkan, orang yang tinggal di daerah sepi memiliki keadaan pikiran yang lebih kontemplatif dan kreatif.

Baumann menjelaskan bahwa di daerah yang penuh bangunan atau padat, orang dapat menganggapnya lebih berbahaya karena ada lebih sedikit ruang terbuka dan lebih banyak lalu lintas, yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan respons ketakutan mereka.

“Di area yang lebih terbuka, perasaan ini berkurang, dan itulah yang kami lihat dalam pengukuran aktivitas otak,” tambahnya.

Baumann mengatakan bahwa studi sebelumnya tentang bagaimana orang merespons lingkungan perkotaan sebagian besar bergantung pada pelaporan diri oleh para peserta dan selalu menyisakan ruang untuk potensi bias internal.

“Memiliki bukti fisik ini di samping kuesioner berarti kami dapat dengan jelas melihat dampak lingkungan yang berbeda terhadap tingkat stres dan kenyamanan orang secara objektif.”

Berharap Penelitian dapat Memberikan Ide bagi Perencana Kota dan Pengembang Perumahan

Sang asisten profesor  berharap penelitian ini akan memberikan saran dan ide bagi perencana kota dan pengembang komunitas perumahan untuk mengadopsi pendekatan desain yang berpusat pada manusia untuk perencanaan kota.

“Hal ini telah menunjukkan dengan sangat jelas bagaimana lingkungan perkotaan dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan ini menawarkan peluang nyata untuk membentuk cara kita merancang kota, ruang publik, dan pembangunan perumahan,” tambah Baumann.

“Kami pernah melihat ini digunakan sebelumnya, terutama dalam desain kantor. Google adalah contoh bagus di mana mereka telah menggunakan jenis informasi ini untuk merancang tempat kerja yang menciptakan respons tertentu pada staf.”

Baumann mengatakan bahwa penelitian tersebut dapat membantu merancang area berdasarkan bagaimana mereka membuat orang merasa akan memiliki nilai tambah dan umur yang lebih panjang. “Sifat  peralatan  yang  portabel   dan   fleksibel yang kami gunakan untuk mengumpulkan data membuka kemungkinan untuk melakukan hal ini pada tingkat yang cukup terperinci juga,” kata para peneliti.

“Tidak ada alasan itu tidak bisa digunakan sebagai bagian dari proses perencanaan dalam desain pembangunan perumahan atau komunitas.”

“Menciptakan tempat yang kita tahu orang ingin tinggal dan kemudian ingin menetap dapat membantu mengurangi risiko seiring dengan investasi keuangan yang besar dan meningkatkan nilai jangka panjang mereka.” (eko)

Resep Design Minimalis : Less is More

CATHY HOBBS

TRIBUNE NEwS SERVICE

Minimalis masih menjadi tren desain yang kuat dan menjadi pilihan bagi banyak pemilik rumah dan penghuni apartemen. Bagi banyak orang, tidak memiliki terlalu banyak barang menciptakan ketenangan dan keteraturan. Lingkungan semacam ini juga tidak lagi dianggap sepi dan hasil disanitasi — malah bisa menjadi pilihan desain fungsional.

Secara mendasar gaya seperti Bauhaus di Eropa hingga pengaruh  Skandinavia, gaya minimalis sering diasosiasikan dengan warna-warna lembut, kayu alami, dan garis- garis yang tajam dan bersih. Ini juga sering dikaitkan dengan interior yang tidak terlalu tebal tetapi mengandung beberapa elemen dan pilihan perabot yang dirancang dengan baik.

Tampilan

Mulailah dengan palet netral. Krim, taupe (kelabu tua), dan abu-abu lembut adalah pilihan bagus untuk memulai cerita warna Anda.

Rencanakan ruang  Anda  sebelumnya.

Pilih hanya barang yang perlu.

Edit, lalu edit lagi — adalah kunci bagaimana mencapai tampilan yang minimalis.

Padukan material berbahan keras dan lembut. Kombinasi material berbahan keras seperti logam dan kayu berpadu apik dengan bahan lembut seperti bantalan kursi.

Carilah desain yang inovatif. Berpikir kreatif “outside of the box”. Benda unik akan memicu percakapan dan menjadi kejutan visual di lingkungan minimalis.

Mulai dari mana

Saat mulai menata ruang Anda, belilah barang-barang Anda yang lebih besar terlebih dahulu, seperti sofa dan perabot penyimpanan barang, kemudian dilanjutkan dengan benda yang lebih kecil seperti aksesori dan aksen.

Permadani

Permadani juga dapat membantu membumikan ruang dan tidak boleh dihilangkan hanya karena Anda ingin mencapai nuansa minimalis. Secara umum, permadani menciptakan kehangatan dan menambah sentuhan elemen akhir yang dapat membantu mencegah ruangan tampak “gersang”. Saat memilih permadani, aturan praktis terbaik adalah memilih untuk menentukan warna atau inspirasi grafis, atau yang terakhir untuk menyatukan semuanya.

Cathy Hobbs, yang berbasis di New York City, adalah pembawa acara televisi pemenang Emmy Award dan pakar desain interior yang dikenal secara nasional dan desainer rumah sewa/liburan jangka pendek dengan kantor di New York City dan The Hudson Valley. Hubungi dia di [email protected] atau kunjungi situs webnya di cathyhobbs.com. Hak Cipta 2023 Tribune Content Agency, LLC.

Risiko Kemajuan Pesat AI dalam Perawatan Kesehatan

0

Data pribadi kita dikumpulkan dan dijual untuk melatih AI yang bahkan pembuatnya sering tidak mengerti

Conna Craig

Kecerdasan buatan (AI) menjadi berita utama, dan ulasannya beragam.

Meskipun Amerika Serikat memimpin dunia dalam investasi AI, orang Amerika tetap skeptis. Menurut survei global oleh Ipsos, “Hanya 35 persen sampel orang Amerika yang setuju bahwa produk dan layanan yang menggunakan AI memiliki lebih banyak manfaat daripada kerugian.” Di antara negara-negara yang disurvei, Amerika Serikat memiliki salah satu persentase terendah dari mereka yang setuju dengan pernyataan tersebut.

Industri swasta telah mengalahkan akademisi dalam memproduksi sistem AI yang canggih; pada saat yang sama, jumlah insiden penyalahgunaan etika AI telah meningkat secara dramatis—dari 10 pada tahun 2012 menjadi lebih dari 250 pada tahun 2021.

Bidang ini berkembang dalam apa yang bisa disebut “Wild West” (wilayah liar) AI. Menurut Laporan Indeks AI Universitas Stanford, “AI telah memasuki era penerapannya; sepanjang 2022 dan awal 2023, model AI skala besar baru telah dirilis setiap bulan.”

Model-model ini termasuk Difusi Stabil, Whisper, DALL-E 2, dan ChatGPT yang ada di mana-mana. Daerah dengan investasi terbanyak? Kesehatan.

Kemungkinan terkait AI dalam perawatan kesehatan sepertinya tidak ada habisnya. Namun, apakah AI menawarkan janji atau bahaya masih menjadi pertanyaan.

Kecerdasan Buatan (AI) 101

Meskipun ada banyak desas-desus tentang AI, itu bukanlah hal baru. Pekerjaan teoretis tentang “pembelajaran mesin” dikreditkan ke penelitian Alan Turing yang dimulai pada 1935. Istilah “kecerdasan buatan” muncul pada awal 1950-an dan digunakan dalam proposal tahun 1955 untuk proyek penelitian musim panas di Dartmouth College. Musim panas berikut- nya, 10 ilmuwan bertemu untuk mempelajari apakah mesin dapat mensimulasikan pembelajaran dan kreativitas manusia. Temuan mereka akan mengubah arah ilmu pengetahuan.

Definisi dasar AI adalah “perangkat lunak yang digunakan oleh komputer untuk meniru aspek kecerdasan manusia”. Di bawah payung AI terdapat spesialisasi seperti “pembelajaran mesin” dan “pembelajaran mendalam” yang dapat membuat keputusan tanpa manusia.

Para ilmuwan telah menggunakan AI dalam penelitian medis sejak tahun 1970- an. Teknologi ini dapat menganalisis data dalam jumlah besar untuk memberikan rekomendasi perawatan yang dipersonalisasi dan mengidentifikasi pola dan risiko yang mungkin tidak langsung terlihat oleh manusia. Di tangan kanan, AI dapat merevolusi perawatan medis.

Perkenalkan Sybil, AI Pendeteksi Kanker Paru-paru 

Tim  peneliti  Institut  Teknologi  Massachusetts bermitra dengan Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) di Boston dan Rumah Sakit Memorial Chang Gung di Taiwan untuk membuat alat AI yang menilai risiko kanker paru-paru. Diperkenalkan pada Januari 2023, “Sybil” menggunakan pemindaian CT dosis rendah tunggal untuk memprediksi kanker yang akan muncul dalam satu hingga enam tahun, dengan akurasi yang sangat tinggi—hingga 94 persen dalam uji klinis.

Dalam Journal of Clinical Oncology, para peneliti menyimpulkan kesuksesan awal Sybil: “Sybil mampu meramalkan risiko kanker paru-paru jangka pendek dan jangka panjang” dan “mempertahankan akurasinya di berbagai kelompok pasien dari Amerika Serikat dan Taiwan.”

Kanker paru-paru adalah kanker paling mematikan di dunia “karena relatif umum dan relatif sulit diobati, terutama setelah mencapai stadium lanjut,” kata Dr. Florian Fintelmann, ahli radiologi-ilmuwan di MGH, profesor radiologi di Harvard Fakultas Kedokteran, dan bagian dari tim peneliti. Fintelmann mencatat bahwa tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah 70 persen untuk deteksi dini tetapi turun menjadi 10 persen untuk deteksi lanjutan.

Kemampuan Sybil untuk memprediksi hasil kanker dapat mengarah pada skrining yang lebih luas, terutama pada populasi yang kurang terlayani, yang sejalan dengan panduan dari Food and Drug Administration (FDA) A.S. tentang peningkatan pendaftaran uji klinis di antara anggota komunitas minoritas.

Pertumbuhan Eksponensial dalam Persetujuan FDA untuk Aplikasi AI Meskipun Sybil menunggu persetujuan FDA, 521 algoritme AI telah disetujui.

Tiga perempatnya dalam pencitraan medis, dan 56 lainnya adalah aplikasi terkait kardiologi.

Karena pembelajaran mesin berkem- bang dengan data baru, FDA akan meminta aplikasi AI untuk menyertakan rencana kontrol perubahan yang telah ditentukan sebelumnya (PCCP). 

Oleh karena itu, baru- baru ini telah dikeluarkan draf panduan tentang PCCP. Ini untuk memastikan AI “dapat dimodifikasi, diperbarui, dan ditingkatkan dengan aman, efektif, dan cepat sebagai respons terhadap data baru,” ujar Brendan O’Leary, wakil direktur Digital Health Centre of Excellence di FDA’s Center for Devices and Radiological Health.

Jika panduan disetujui, pengembangdapat memperbarui perangkat AI tanpa mengajukan aplikasi baru ke FDA.

Kemungkinan, bahkan dengan persyaratan data yang meningkat dari FDA, tidak akan ada yang memperlambat pengembangan perangkat dan algoritme AI.

Apa yang Mungkin Salah?

AI diciptakan untuk meniru cara manusia berpikir, bernalar, dan memecahkan masalah. Manusia bisa salah dan memiliki bias, dan AI mungkin tidak lebih baik.

Data yang Tidak Dapat Diandalkan Menghasilkan Risiko

Penilaian AI didasarkan pada data yang diberikannya. “Bias data” terjadi saat algoritme dilatih dengan data yang buruk atau tidak lengkap, yang mengarah ke prediksi yang salah.

Meskipun banyak penelitian mengklaim bahwa AI dapat menilai  kanker kulit lebih akurat daripada yang dapat dilakukan oleh dokter manusia, namun satu kelompok peneliti memutuskan untuk menantang kemampuan AI dalam mengidentifikasi kondisi kulit.

Para peneliti mulai dengan 25.331 gambar pelatihan dari dua set data—satu dari Wina dan satu lagi dari Barcelona— termasuk delapan penyakit kulit. Kemu- dian, mereka menambahkan gambar—dari Turki, Selandia Baru, Swedia, dan Argentina—yang tidak digunakan dalam data pelatihan dan menyertakan penyakit kulit tambahan.

AI salah mengklasifikasikan hampir setengah (47,1 persen) gambar dari luar kumpulan data pelatihan. Menurut para peneliti, ini akan “menyebabkan sejumlah besar biopsi yang tidak perlu jika teknologi AI canggih saat ini digunakan secara klinis.” Bahkan  AI  yang   paling   menjanjikan pun memerlukan uji klinis dunia nyata sebelum dapat diadopsi.

Masa Lalu Tidak Selalu Prolog

Bagaimana pengembang AI mengukur keberhasilan algoritme mereka? Biasanya, mereka melakukan studi dengan dataset dari masa lalu.

Seperti yang ditulis oleh Eugenio Santoro dari Mario Negri Institute of Pharmacological Research, “Banyak di antaranya bersifat retrospektif dan berdasarkan kumpulan data yang dikumpulkan sebelumnya, sementara sedikit yang prospektif dilakukan dalam pengaturan klinis nyata, dan sangat sedikit yang didasarkan pada uji klinis terkontrol acak.”

Dengan kata lain, mungkin ada perbedaan penting antara data yang digunakan untuk mengevaluasi apakah AI berfungsi dengan baik dan data yang harus digunakan AI dalam pengaturan klinis. Itu bisa menyebabkan masalah dalam kemanjuran AI.

Robot Berbisik di Telinga Anda

Manusia dapat dipengaruhi oleh data yang dihasilkan komputer atau AI—meskipun data tersebut salah. Jadi, sejauh mana, jika ada, AI dapat membiaskan profesional medis?

Dalam percobaan yang dilakukan oleh peneliti Jerman dan Belanda, 27 ahli radiologi membaca 50 mammogram. Ahli radiologi diberi kategorisasi buatan AI (palsu) untuk mammogram, setengahnya salah. (Kategorisasi menyarankan langkah selanjutnya dalam perawatan)

“Ahli radiologi berpengalaman, mereka yang rata-rata memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun, melihat akurasi mereka turun dari 82 persen menjadi 45,5 persen ketika AI yang diklaim menyarankan kategori yang salah,” tulis penulis penelitian.

Para peneliti menulis bahwa pengamanan diperlukan untuk menghindari bias semacam ini, dan salah satu pengamanannya adalah kita harus mengetahui “proses penalaran” AI—yaitu, apa yang terjadi dalam apa yang disebut “kotak hitam”.

Misteri Di Dalam Kotak Hitam

Tempat teoretis yang berisi kejadian antara input (data) dan output disebut “kotak hitam”.

Karena pembelajaran mesin dapat mengajarkan dirinya sendiri, beberapa hal yang terjadi di dalam kotak hitam tetap misterius, bahkan bagi pencipta AI.

Dalam AI, akurasi adalah segalanya. Ide yang berlaku adalah bahwa untuk mencapai akurasi ini, AI harus rumit dan tidak dapat diinterpretasikan. Namun, para ilmuwan mulai menantang gagasan itu.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan di Harvard Data Science Review,“Yang disebut pertukaran akurasi-interpretabilitas terungkap sebagai kekeliruan: Model yang lebih dapat ditafsirkan sering- kali menjadi lebih (dan tidak kurang) akurat.”

Lebih lanjut, penulis menulis, “Ketika para ilmuwan memahami apa yang mereka lakukan saat membuat model, mereka dapat menghasilkan sistem AI yang lebih mampu melayani manusia yang mengandalkannya.”

Karena keburamannya, kotak hitam juga berkontribusi terhadap ketidakpercayaan.

Dalam buku putih yang diterbitkan oleh Italian Society of Medical and Interventional Radiology edisi Mei ini, penulis mencatat, “Bahkan para ahli di tingkat tertinggi mungkin kesulitan untuk memahami sepenuhnya apa yang disebut model ‘kotak hitam’.”

Penulis buku putih merujuk pada “AI yang dapat dijelaskan” sebagai aspek penting dari adopsi AI, menyerukan pengem- bang untuk beralih dari model “kotak hitam” ke model “kotak kaca”.

Dan bukan hanya apa yang terjadi di dalam kotak yang tersembunyi; data pela- tihan yang dimasukkan ke dalam algoritme AI mungkin mengejutkan Anda.

Siapa yang Memiliki Datanya?

Kita belajar, sejak bayi, dari orang-orang di sekitar kita. Demikian pula, AI tidak ada dalam ruang hampa. Sebelum dapat melakukan keajaibannya, ia membutuhkan data.

Dan data itu berasal dari Anda dan saya.Jika Anda menggunakan aplikasi kesehatan online atau memakai perangkat “pintar”, pelacak kebugaran Anda mungkin melacak setiap langkah yang Anda ambil dan mengirimkan informasi tersebut ke perusahaan yang menggabungkan dan menjualnya.

Jika Anda memeriksa cuaca lokal di ponsel cerdas, kemungkinan besar Anda telah mengaktifkan pelacakan lokasi ponsel Anda. Tahukah Anda bahwa aplikasi melacak ke mana pun Anda pergi dan berapa banyak waktu yang Anda habiskan di sana dan dapat menyimpulkan dari data tersebut agama apa yang Anda praktikkan, apakah Anda memilih atau tidak, dan bahkan usia Anda?

Bagaimana dengan data medis? Kebanyakan orang Amerika akrab dengan Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan (HIPAA), yang melindungi privasi kita terkait dengan informasi kesehatan.

Namun, ada celah dalam HIPAA. “Banyak aplikasi dan situs web di luar ruang lingkup ‘entitas tertutup’ HIPAA yang sempit sepenuhnya bebas untuk secara legal mengumpulkan, mengumpulkan, dan menjual, melisensikan, dan berbagi informasi kesehatan orang Amerika di pasar terbuka,” Justin Sherman, peneliti senior dan pemimpin penelitian di Proyek pialang data Sekolah Kebijakan Publik Duke University Sanford, dinyatakan dalam kesaksian tertulisnya kepada Komite Energi dan Perdagangan DPR AS.

Beberapa data datang langsung dari rumah sakit. Menurut VentureBeat, “Google mempertahankan kemitraan penelitian 10 tahun dengan Mayo Clinic yang memberi perusahaan akses terbatas ke data anonim yang dapat digunakan untuk melatih algoritme.”

Dalam apa yang disebutnya “langkah untuk mendemokratisasi penelitian tentang kecerdasan buatan dan obat-obatan,” Universitas Stanford mempertahankan “gudang gratis terbesar di dunia untuk kumpulan data pencitraan medis beranotasi AI.”

“Apa yang mendorong teknologi ini, baik Anda seorang ahli bedah ataupun dokter kandungan, adalah data,” kata Dr. Matthew Lungren, salah satu direktur Pusat Kecerdasan Buatan Stanford dalam Kedokteran dan Pencitraan dan asisten profesor radiologi di Stanford, dalam sebuah artikel di situs Stanford’s Institute for Human-Centered AI.

“Kami ingin menggandakan gagasan bahwa data medis adalah barang publik dan harus terbuka untuk bakat peneliti di mana pun di dunia.”

Apakah itu yang benar-benar kita inginkan—agar data medis kita menjadi “barang publik”? (ajg)

Conna Craig, seorang peneliti dan penulis yang berfokus pada kebijakan publik, kesehatan, dan masalah anak-anak. Dia telah menjadi penasihat para pembuat keputusan di dua administrasi Gedung Putih dan memegang gelar sarjana dari Harvard College.

Partai Komunis Tiongkok Adalah ‘Hiu Putih’ yang Dibesarkan oleh ‘Nelayan’ AS dan Barat

0

Wei Tuo

Dua kubu di dunia saat ini telah berubah dari AS dan Uni Soviet menjadi AS dan Tiongkok, atau konfrontasi hidup dan mati antara dunia yang beradab dan kediktatoran komunis. Ironis memang – Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang membesar selama 40 tahun terakhir, sebenarnya dibesarkan oleh para politisi Amerika dan perusahaan-perusahaan Barat yang menganut paham peredaan. Kini, ‘hiu muda’ yang dulunya adalah ‘hiu kecil’ telah tumbuh menjadi ‘hiu putih besar’, yang membawa masalah dan ancaman tak berkesudahan bagi dunia.

Matthew Pottinger Menggunakan “Hiu Putih Besar” Sebagai Metafora untuk PKT mendapatkan konsensus

Orang Tiongkok akrab dengan Fabel Aesop. Sekarang “Petani dan Ular” mementaskan versi kontemporer. Matthew Pottinger, wakil penasihat keamanan nasional untuk mantan Presiden AS Donald Trump, mengatakan bahwa PKT adalah hiu yang dipelihara hingga besar oleh Amerika Serikat. Dia telah menjadi ancaman besar bagi dunia demokrasi.

Ia mengatakan ini dalam sebuah wawancara dengan Nihon Keizai Shimbun pada  4 Mei.

“Kami melihat bayi hiu ini dan mengira kami bisa mengubahnya menjadi lumba-lumba” jelasnya.

 “Kami terus memberi makan hiu dan hiu ini terus tumbuh. Sekarang kami harus menghadapi hiu putih besar yang sulit dihadapi,” tambahnya.

Dia percaya bahwa hubungan yang memburuk saat ini antara Amerika Serikat dan Tiongkok, “Bukan kebijakan Amerika Serikat yang menyebabkan ketegangan ini, tetapi adalah pemahaman AS tentang strategi aktual rezim komunislah yang membuat AS dan negara demokrasi industri lainnya mengembangkan strategi tandingan.” 

Metafora Hiu Putih Besar memicu diskusi hangat dari semua lapisan masyarakat.

Mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS Elbridge Colby dalam cuitannya bahwa dia setuju dengan perumpamaan Matthew Pottinger tentang PKT sebagai hiu putih besar, dan berkata: “Apakah Anda akan berjalan sambil mengunyah permen karet saat berurusan dengan hiu putih besar? Jelas itulah yang kami lakukan sekarang.”

 “Nelayan dan Hiu Putih Besar” vs “Petani dan Ular”

Dalam dongeng “Petani dan Ular”, seorang petani yang baik hati melihat seekor ular beracun yang membeku dan merasa kasihan padanya, jadi dia memegang ular itu di lengannya untuk menghangatkannya. Namun setelah ular itu menghangat, dia malahan menggigit dada petani itu, sehingga petani itu mati keracunan. 

Dalam versi Yunani, petani menghela nafas sebelum dia mati : “Saya layak mendapatkan balas jahat ketika saya kasihan kepada yang jahat.” Dalam fabel Romawi versi Latin yang disusun oleh Phaedrus, ular member pelajaran pada petani : “Jangan mengharapkan imbalan dari orang jahat.”

Namun demikian, Amerika Serikat, negara terkuat di dunia selama seratus tahun, telah melupakan ajaran orang dahulu, dan telah mendeduksikan kisah “nelayan dan hiu putih besar” dalam beberapa dekade.

Terutama setelah memasuki abad ke-21, PKT menjadi semakin kuat, menjadi poros jahat otokrasi dan fasisme yang melampaui bekas Uni Soviet, menimbulkan ancaman menyeluruh bagi Barat, terutama Amerika Serikat, termasuk infiltrasi politik, agresi ekonomi , tantangan militer, pencurian teknologi, ancaman senjata biologis dan kimia,  serangan spionase dunia maya, gigitan serigala perang diplomatik…….., terus mencoba menumbangkan dan menggantikan tatanan dunia yang didominasi oleh Amerika Serikat.

Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan hubungan Amerika Serikat— Tiongkok yang memburuk, dan dunia beradab berkumpul untuk mengepung PKT, orang-orang mulai memeriksa secara mendalam peta jalan tentang bagaimana PKT tumbuh berkuasa selama 40 tahun dan kemudian mengancam umat manusia.

Kesalahan besar pertama : “bayi hiu” dianggap sebagai lumba-lumba oleh “nelayan” Amerika

Nyatanya, terjalinnya hubungan diplomatik antara Amerika Serikat— Tiongkok merupakan awal dari para nelayan Amerika yang memberi makan bayi hiu PKT.

Pada awal 1970-an, Mao Zedong dan klik jahat PKT sedang dalam proses kehancuran oleh “Revolusi Kebudayaan” yang diluncurkan sendiri. Semua industri ditinggalkan dan hati orang-orang menjadi dingin.

Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok tetap dingin karena keterlibatan Tiongkok dalam Perang Korea dan Perang Vietnam melawan Amerika Serikat. Pada pertengahan Revolusi Kebudayaan, hubungan antara Uni Soviet dan Tiongkok memburuk.

Ketika pemerintahan Richard Nixon Amerika Serikat sedang berusaha mencari penyeimbang komunis Uni Soviet,  otoritas PKT melihat celah strategis untuk bertahan hidup, sejak bulan Maret tahun 1971, Mengambil kesempatan untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Tenis Meja Dunia ke-31 di Nagoya, Jepang, PKT berinisiatif mempolitisasi olahraga, dia menggunakan “diplomasi ping-pong” untuk menunjukkan dukungannya kepada Amerika Serikat, dan melakukan apa yang disebut jembatan “bola kecil memutar bola besar”, memecahkan kebekuan hubungan AS–Tiongkok.

Pada  Oktober tahun 1971, PKT memenangkan suara dari negara-negara berkembang di Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan bantuan asing, dan diusulkan oleh negara komunis Albania, yang akhirnya mengeluarkan “Resolusi 2758 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa”, yang membiarkan rezim PKT untuk menggantikan Republik Tiongkok (R.O.C) sebagai negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi anggota tetap dewan, dan memiliki suara yang besar dalam berpartisipasi dan mempengaruhi urusan internasional.

Setelah itu, politisi Amerika Serikat Henry Kissinger melakukan operasi ulang-alik, yang memfasilitasi kunjungan Presiden AS Nixon ke Tiongkok daratan pada tahun 1972. Amerika Serikat meninggalkan Republik of China (R.O.C) pada tahun 1979 dan menjalin hubungan diplomatik dengan PKT, pada saat yang sama, “Perjanjian Pertahanan Bersama R.O.C—AS” yang ditandatangani dengan Republik Tiongkok diakhiri. Dampak negatif dari langkah ini berlanjut hingga saat ini, menyebabkan PKT sekarang tidak ragu untuk menuntut reunifikasi militer Taiwan.

Melihat kembali sejarah, kita melihat pemandangan yang sangat ironis. Pada 9 April tahun 1974, Deng Xiaoping, Wakil Perdana Menteri Partai Komunis Tiongkok, menyampaikan pidato di Sidang Istimewa Keenam Majelis Umum PBB, yang menguraikan tentang kebijakan luar negeri rezim Komunis Tiongkok.  Deng saat itu telah sudah mengusulkan untuk membentuk tatanan politik dan ekonomi internasional yang baru, dan menyatakan :

“Tiongkok sekarang bukan, dan di masa depan juga tidak akan menjadi negara adidaya. Jika suatu hari Tiongkok berubah warna, menjadi negara adidaya dan mendominasi dunia, mengintimidasi, menyerang dan mengeksploitasi orang lain di mana-mana, maka orang-orang di dunia harus memberi Tiongkok sebuah  topi sosial-imperialisme untuk dikenakan, dia harus diekspos, ditentang, dan digulingkan bersama-sama dengan rakyat Tiongkok.”

Mengingat strategi luar negeri Partai Komunis Tiongkok saat ini yang bertentangan dengan kata-kata indah Deng Xiaoping, situs Kementerian Luar Negeri Partai Komunis Tiongkok tidak lagi dapat membuka kutipan dari Deng Xiaoping ini.

Kesalahan Besar Kedua : Pembantaian 4 Juni, Penenangan AS, bayi Hiu mengunjukkan gigi

Peristiwa pembantaian 4 Juni pada tahun 1989 mengejutkan dunia. Puluhan ribu pelajar yang belajar di Beijing dan warga Beijing yang menentang pejabat korup yang merugikan negara serta menuntut reformasi demokrasi dibantai oleh tentara Komunis.

Situasi internasional saat itu bergejolak dan tidak dapat diprediksi, terutama, pada tahun berikutnya, lebih dari 20 negara di kubu sosialis Uni Soviet dan Eropa Timur berubah warna dalam semalam, yang membuat otoritas PKT gemetar ketakutan dan merasakan perasaan yang kuat tentang kiamat yang akan segera terjadi.

Namun, dalam situasi ini, Amerika Serikat sekali lagi menjadi kepiting berkaki lunak. Tidak hanya dia tidak mengambil kesempatan untuk memberantas PKT, rezim totaliter komunis terakhir, tetapi dia sekali lagi kembali menjadi nelayan yang “baik hati”.

Sekitar peringatan 30 tahun tanggal 4 Juni pada tahun 2019, sekumpulan file Gedung Putih dideklasifikasi, mengungkapkan kisah orang dalam tentang penanganan AS atas insiden 4 Juni di Tiongkok.

File yang dibuka untuk umum menunjukkan bahwa setelah pembantaian 4 Juni tahun 1989, Presiden AS George H.W. Bush mencoba menghubungi Deng Xiaoping berkali-kali melalui surat dan telepon, tetapi ditolak. Jadi Bush Sr. mengirim Penasihat Keamanan Nasionalnya Brent Scowcroft dan Wakil Menteri Luar Negeri Lawrence Sidney Eagleburger secara diam-diam pergi ke Beijing untuk menghubungi Deng Xiaoping secara langsung.

Namun, pada  5 Juni, sehari setelah pembantaian 4 Juni, Bush Sr. segera membuat apa yang disebut penilaian “rasional”, mengklaim bahwa itu didasarkan pada “kepentingan jangka panjang” Amerika Serikat dan “pemahaman situasi internal yang kompleks di Tiongkok”, jangan “tanggapan emosional”, tetapi harus “tindakan yang masuk akal dan hati-hati”.

Chang Ping, seorang komentator politik yang tinggal di Jerman, percaya bahwa Bush Sr. dan para penerusnya, demi untuk apa yang disebut “kepentingan jangka panjang” Amerika Serikat, telah berulang kali mengadopsi kebijakan penenangan terhadap perbuatan jahat PKT, memberi hati pada musuh mengundang malapetaka, yang  menyebabkan babak belur hari ini.

Chang Ping mengkritik bahwa melihat ke belakang tiga puluh tahun kemudian, tidak ada keraguan, dapat menarik kesimpulan bahwa Bush Sr. berpandangan pendek dan melewatkan kesempatan yang baik untuk menghukum iblis dan menahan PKT, yang justru merusak “Kepentingan jangka panjang ” Amerika Serikat dan telah mengkhianati nurani seluruh umat manusia, membiarkan dunia kembali ke kesulitan Perang Dingin, kejahatan yang luar biasa.

Faktanya, sejak 8964, untuk mempertahankan kekuasaan politik, PKT telah menghabiskan taktik seperti “menangkap ikan di air keruh”, “mengarungi laut dengan muslihat”, “diam-diam melintasi Chencang”, “member kelonggaran lebih dahulu untuk mengekang lebih ketat kemudian” dan ” melakukan kecurangan” dan lain-lain muslihat, termasuk trik main nakal, trik wanita cantik, trik melukai diri sendiri, untuk menipu atau memenuhi kepercayaan dari berbagai periode pemerintah AS dan raksasa bisnis, ditambah dengan propaganda asing besar PKT yang mencampuri opini publik AS, membuat angin peredaan berlaku di pemerintah dan oposisi AS, dan yang hebat hiu putih besar sekali lagi terhindar dari tombak.

Kesalahan besar ketiga : masuknya ke dalam WTO, hiu putih sudah menjadi besar

Jika menggantikan posisi Republik Tiongkok (R.O.C) di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1972 adalah kasus paling sukses dalam politik internasional yang dianggap oleh PKT, maka hal lain yang dibanggakan oleh PKT adalah aksesinya ke Organisasi Perdagangan Dunia pada tahun 2001.

Setelah PKT bergabung dengan WTO, lanskap ekonomi global berubah. Dalam 20 tahun terakhir, “Made in China” telah menjadi label dunia. PKT telah meningkat pesat dalam perdagangan luar negeri, industri teknologi tinggi, Internet dan bidang lainnya, dan telah menyerap sejumlah besar investasi asing. Segera naik ke status internasional sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, yang setara dengan Amerika Serikat. 

Sejak saat itu, PKT percaya bahwa inilah saatnya untuk membuang strategi Deng Xiaoping untuk tidak menonjolkan diri. Akibatnya, orang-orang melihat bahwa Partai Komunis Tiongkok dan para pejabatnya tidak lagi memiliki wajah asli yang rendah hati. Para cendekiawan ekspatriat PKT dan mahasiswa internasional, termasuk generasi kedua pejabat merah, masuk ke jurusan mutakhir di universitas-universitas Amerika; Sejumlah besar hak kekayaan intelektual berteknologi tinggi di Amerika Serikat mengalir ke Tiongkok ; Pejabat korup PKT, pengusaha yang menjadi kaya dalam semalam melalui kolusi politik dan bisnis, para sarung tangan putih, termasuk anggota keluarga dan gundik mereka, sering muncul di komunitas kaya Amerika Serikat, mereka membeli rumah mewah, mobil mewah, dan barang mewah dengan profil tinggi, dan bahkan tidak merahasiakan hubungan intim mereka dengan pejabat senior di Washington DC, dan koneksi  berbagai kepentingan mereka dengan bos  Wall Street…….

Tiongkok, tampaknya, bukan lagi “Tiongkok” dalam film dokumenter karya Michelangelo Antonioni. Hiu putih besar PKT telah digemukkan.

Hiu putih besar menyerang wilayah beradab

Baru setelah Donald John Trump, Presiden ke-45 Amerika Serikat, menjabat, pemerintahannya menyadari bahwa PKT bukanlah lumba-lumba jinak, melainkan hiu putih besar yang pandai menyamar dan membahayakan Amerika Serikat. Matthew Pottinger adalah anggota senior tim yang sangat paham tentang sifat jahat PKT.

Selama beberapa tahun terakhir, hiu putih besar yang sudah dibesarkan ini telah menyerang ke mana-mana, menyerang masyarakat yang beradab dan mengganggu ketertiban di mana-mana. Diantaranya yang paling dikritik oleh dunia luar termasuk :

Memerahkan  Hong Kong : Pada tahun 2019, Hong Kong pecah gerakan menentang “RUU Amandemen Undang-Undang Pelanggar Buronan”, umumnya dikenal sebagai “anti-ekstradisi”. Di Hong Kong dengan 7 juta orang, pada tanggal 9 Juni, 16 Juni dan 18 Agustus, berturut-turut pecah demonstrasi besar-besaran  dengan 1 juta, 2 juta dan 1,7 juta orang turun ke jalan untuk memprotes, para pengunjuk rasa percaya bahwa RUU itu memungkinkan tersangka kriminal Hong Kong diekstradisi ke Tiongkok daratan untuk diadili dan tidak dapat menjamin pengadilan yang adil, merusak status yurisdiksi independen Hong Kong yang diabadikan dalam “satu negara, dua sistem” yang dijanjikan oleh PKT dan Undang-Undang Dasar. 

Hong Kong telah menangkap 10.279 orang dalam berbagai demonstrasi, sebagian besar dari mereka adalah anggota gerakan “Revolusi Era Bebaskan Hong Kong”, yang terdiri dari mahasiswa dan guru dari banyak universitas di Hong Kong setelah PKT memberlakukan “Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong”, usia berkisar antara 11 hingga 84 tahun. Jumlah penangkapan tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah gerakan sosial di Hong Kong ; Lebih dari 1.170 dari mereka dihukum. Penindasan besar-besaran terhadap rakyat oleh polisi Hong Kong dianggap sebagai krisis politik, demokrasi dan hak asasi manusia yang paling parah sejak pembukaan Hong Kong dan penyerahan kedaulatan pada tahun 1997. Sejak itu, Hong Kong, Mutiara dari Timur, dengan cepat jatuh ke dalam kota yang hampir setara dengan Tiongkok daratan.

Ekspansi Eksternal : “One Belt One Road” adalah komponen inti dari apa yang disebut strategi “diplomasi negara besar” Partai Komunis Tiongkok. Sejak diusulkan pada tahun 2013, sabuk ekonomi transnasional yang dipimpin oleh proyek tersebut telah berinvestasi di hampir 70 negara dan organisasi internasional, meliputi daratan Tiongkok, Asia Tengah, Asia Utara dan Asia Barat, Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim dalam sejarah Tiongkok , Negara-negara di sepanjang Samudera Hindia, Mediterania, Amerika Selatan dan kawasan Atlantik.

PKT mencari peran kepemimpinan yang lebih besar dalam urusan global. Proyek ini memiliki target tanggal penyelesaian 2049 —- Peringatan 100 tahun berdirinya rezim Komunis. Hingga bulan Januari tahun 2023, pemerintah Tiongkok telah menandatangani lebih dari 200 dokumen kerja sama tentang pembangunan bersama “One Belt One Road” dengan 151 negara dan 32 organisasi internasional.

Para penentang mengkritik bahwa dalam proses pembangunan PKT telah melanggar hak asasi manusia dan mempengaruhi lingkungan. Beberapa pemerintah, termasuk Amerika Serikat, menuduh “One Belt One Road”  melakukan neo-kolonialisme dan imperialisme ekonomi melalui diplomasi jebakan utang.

Sebuah makalah yang diterbitkan oleh Belfer Center for Science and International Affairs pada tahun 2018 mengusulkan tiga tujuan strategis di balik pinjaman besar-besaran PKT : (1) Untuk menyelesaikan dilema strategis untaian mutiaranya ; (2) Untuk memproyeksikan kekuatan pada rute perdagangan penting Asia Selatan ; ( 3) Mematahkan pengepungan rezim PKT oleh aliansi regional pimpinan AS, memungkinkan angkatan laut PKT menerobos “rangkaian pulau kedua”.

Wolf Warrior Diplomacy : Insiden terbaru terjadi ketika duta besar PKT untuk Prancis, Lu Shaye, mengatakan dalam sebuah wawancara pada 21 April bahwa negara-negara bekas Uni Soviet tidak memiliki “kedaulatan efektif” di bawah hukum internasional, menyebabkan kegemparan. Sedangkan Lu Shaye hanyalah satu contoh dari diplomasi serigala perang PKT.

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengumumkan pada 9 Mei bahwa untuk mempertahankan sistem demokrasi Kanada, Zhao Wei, seorang diplomat dari Konsulat Tiongkok di Toronto, diusir.

Zhao Wei dikonfirmasi oleh Badan Keamanan Kanada bahwa dia telah membantu badan intelijen Komunis Tiongkok dalam mengancam anggota parlemen Kanada Michael Chong dan kerabatnya di Hong Kong.

PKT menuduh Zhuang Wenhao memberikan suara dukungan untuk mosi pada tahun 2021 yang mengutuk PKT atas genosida di Xinjiang.

Beberapa jam setelah Zhao Wei diusir dari Kanada, PKT membalas dengan mengusir Jennifer Lalonde, konsul Kanada di Shanghai.

Ancaman Militer ke Taiwan : Dalam beberapa tahun terakhir, PKT telah berulang kali mengirim pesawat militer dan kapal perang untuk mengancam keamanan Taiwan, membuat isyarat untuk merebut Taiwan dengan kekuatan militer. Terutama pada saat PKT menganggapnya tidak dapat ditolerir, termasuk mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan banyak pejabat AS lainnya yang mengunjungi Taiwan berturut-turut, dan Presiden Tsai Ing-wen dari Republik of China (R.O.C) memberikan pidato di AS, PKT lebih sering mengirimkan pesawat militer dan kapal perang untuk mengganggu Taiwan. Hal ini menyebabkan pengesahan “Undang-Undang Kebijakan Taiwan” terbaru oleh Senat dan Dewan Perwakilan AS pada tahun 2022 untuk menyesuaikan kebijakan Taiwan secara komprehensif.

Matthew Pottinger  tidak takut dengan “tinju besi sosialisme”

Matthew Pottinger yang mengumpamakan PKT sebagai “Hiu Putih Besar”, lulus dari University of Massachusetts Amherst dengan gelar dalam Studi Tiongkok dan fasih berbahasa mandarin. Setelah lulus, dia bekerja sebagai reporter Reuters dan Wall Street Journal serta sebagai perwira di Korps Marinir AS. Dari 22 September tahun 2019 hingga 7 Januari tahun 2021, Matt Pottinger menjabat sebagai wakil penasihat keamanan nasional pemerintahan Trump.

Laporan Matthew Pottinger telah diberikan penghargaan oleh Asian Publishers Association dan dinominasikan untuk Penghargaan Pulitzer. Dia telah menjadi wartawan media AS di Tiongkok selama tujuh tahun.

Matthew Pottinger dipukuli oleh keamanan negara PKT ketika dia sedang melakukan penyelidikan di Tiongkok. “Wajah saya dipukul oleh preman pemerintah di Starbucks di Beijing yang mencoba menghentikan saya untuk menyelidiki situasi perusahaan Tiongkok yang menjual bahan bakar nuklir ke negara lain.” tulisnya dalam memoar tahun 2005 di Wall Street Journal. 

Matthew Pottinger juga meliput peristiwa besar seperti wabah SARS di Tiongkok. Dia juga ditangkap oleh polisi karena melaporkan masalah korupsi PKT. Dia kemudian mengatakan dalam sebuah wawancara dengan ABC: “Saat itu saya dikelilingi oleh sekelompok polisi PKT, dan saya berdiri di toilet, melihat catatan wawancara saya dirobek halaman demi halaman dan dibuang ke toilet.”

Matthew Pottinger  tidak segan-segan mengkritik Rupert Murdoch, taipan media,pemilik The Wall Street Journal, karena tunduk kepada PKT.

PKT juga yang mendorong Matthew Pottinger  untuk meninggalkan jurnalisme pada tahun 2005 di usia 30-an untuk bergabung dengan Korps Marinir AS.

Matthew Pottinger  mengatakan pengalaman depresi dia di Tiongkok telah memicu patriotisme dalam dirinya dan memberinya pemahaman yang lebih dalam tentang negaranya.

“Kehidupan di Tiongkok dapat menunjukkan kepada Anda apa yang dapat dilakukan negara non-demokratis terhadap warganya.” tulis Matthew Pottinger dalam artikel Wall Street Journal tahun 2005.

“Saya melihat pengunjuk rasa dihentikan dan dipukuli oleh polisi berpakaian preman di Lapangan Tiananmen, dan saya direkam dengan video oleh agen pemerintah ketika saya berbicara dengan seorang sumber.”   

Pengalaman pribadi Matthew Pottinger mendorongnya untuk mengadvokasi penggabungan kebijakan perdagangan dengan keamanan nasional dan mengambil sikap keras terhadap PKT selama masa jabatannya sebagai pejabat di Dewan Keamanan Nasional.

Pada 2020,  Matthew Pottinger  mengambil kesempatan Tiongkok memperingati Gerakan 4 Mei untuk memberikan pidato “Semangat “4 Mei” Tiongkok dari Perspektif Amerika”. Dia menyindir masa kini dengan menggunakan hal-hal dari zaman kuno, menafsirkan kebijakan AS terhadap PKT dalam bahasa Mandarin yang fasih. Dia dielu-elukan sebagai “pidato mandarin pertama dalam sejarah pejabat senior Gedung Putih.”

Pada 21 Januari 2021, Kementerian Luar Negeri Partai Komunis Tiongkok mengumumkan sanksi terhadap 28 orang Amerika dan kerabat mereka, Matthew Pottinger termasuk di dalamnya. (lin)

MUSIK GUSTAV MAHLER: Merangkul Segalanya

0

STEPHEN OLES

Simfoni klasik — karya orkestra, umumnya dalam empat bagian atau movement yang kontras — begitu disempurnakan oleh Mozart dan Joseph Haydn pada akhir abad ke-18 sehingga ketika era Beethoven tiba, dia mengguncang segalanya untuk menandakan esksistensinya.

Simfoni Beethoven memecahkan cetakan musik klasik — atau lebih tepatnya, memperpanjangnya dengan perubahan suasana hati dan tempo yang tiba-tiba, yang mengekspresikan emosi pribadi yang kuat. Simfoni Kesembilan-nya mengejutkan penikmat musik dengan durasi lebih dari satu jam yang belum pernah terjadi sebelumnya, penggunaan penyanyi dan paduan suara yang tidak pernah terdengar, dan harmoninya yang sangat tidak biasa sehingga seorang kritikus mengaitkan sebagai “nada yang salah” karena hilangnya pendengaran sang komposer.

The composing hut of Gustav Mahler at Lake Attersee in Austria. (Color edited photo by Thomas Ledl/CC BY-SA 3.0 AT)

Setelah kematian Beethoven, Brahms, Tchaikovsky, Bruckner, dan lainnya membawa simfoni ke arah yang baru, tetapi pada masa Gustav Mahler (1860–1911), bentuknya tampak habis dan dimainkan. Apa pun yang bisa dilakukan dengan simfoni sudah dilakukan.

Tapi Gustav ingin menulis simfoni. Tantangannya sangat berat karena dia adalah komposer paruh waktu. Pekerjaan hariannya sebagai salah satu konduktor paling terkenal dan dicari di masanya membuatnya begitu sibuk sehingga dia hanya punya waktu untuk menulis lagu selama liburan musim panas.

Cabinet photograph of Gustav Mahler, 1893, by Leonhard Berlin-Bieber. (Public Domain)

Sejak tahun 1893 dan seterusnya, Gustav menghabiskan musim panas menulis simfoninya di pedesaan Austria yang damai. Alam selalu mengilhami kreativitasnya. Selama sisa tahun itu, dia memimpin orkestra di Eropa dan Amerika dan  menjadi  direktur  musik, di berbagai waktu, Opera Court Wina, Opera Metropolitan New York, dan New York Philharmonic.

Memenuhi Tantangan

Ketika buah apel di dahan-dahan bawah telah dipetik bersih—seperti bentuk simfoni pada masa Gustav—maka seseorang membutuhkan tangga yang lebih tinggi untuk mencapai sisa buah di atasnya. Komposer muda ini menemukan “tangganya” dalam dua elemen musik yang dia tahu dapat menghasilkan lebih jauh dari pendahulunya: keluasan (immensity) dan intensitas.

American premiere of Mahler’s “Symphony No. 8” with the Philadelphia Orchestra conducted by Leopold Stokowski, 1916. (Public Domain)

Orkestra telah berkembang dari sekitar 50 pemain pada masa Mozart menjadi 90 menjadi 120 oleh Richard Wagner. Pemutaran perdana simfoni No. 8 karya Gustav membutuhkan 170 pemain, penyanyi solo, dan tiga paduan suara besar, dengan total 1.030 pemain. Maka, tidak heran jika itu disebut “Symphony of a Thousand” (Seribu Simfoni), meskipun pertunjukan modern seperti versi pemenang Grammy, Gustavo Dudamel, hanya bertahan dengan 350 pemain.

Seakan orkestranya yang megah tidak cukup, Gustav Mahler malah suka menambah- kan instrumen yang tidak biasa seperti mandolin, gambang (xylophone), bahkan lonceng sapi, dan palu yang yang dihantamkan pada balok kayu di simfoni No. 6. Dia tahu segalanya tentang orkestra, apa yang masing-masing instrumen dan bagian bisa lakukan, dan memanfaatkannya dengan brilian. Efek khususnya seperti pemain senar mengetuk-ngetuk biola dengan busur mereka untuk mendapatkan suara rat-a-tat, dan menempatkan pemain terompet di luar panggung untuk menghasilkan suara musik yang terdengar dari kejauhan. Gustav juga mengganti panjang simfoninya. Sebagian besar berdurasi selama 60 hingga 90 menit, dan simfoni No. 3 muncul di Rekor Dunia Guinness sebagai simfoni terpanjang dalam repertoar standar.

Alma Mahler sekitar tahun 1905–1906 dengan putri Maria (kiri), yang meninggal pada tahun 1907, dan Anna. (Public Domain)

Emosinya juga semakin besar. Gustav, dalam musiknya, mengungkap emosi yang sebenarnya, membuat diri rentan dan membiarkan semuanya keluar. Dia mengungkapkan dan memperkuat setiap perasaan manusia, dari kegembiraan yang meracau hingga keputusasaan terdalam, dan semua nuansa di antaranya.

Intensitas inilah yang mematikan sebagian orang. Bagi mereka, kegembiraannya adalah histeria, kelembutannya adalah sakarin, dan klimaksnya yang agung adalah klise. Bagi para kritikus seperti itu, simfoni adalah ratu drama: terlalu panjang, terlalu keras, banyak suara dan kemarahan, tidak berarti apa-apa.

Mencapai Cahaya yang Merangkul Segalanya

Sebenarnya Gustav mengalami penderitaan lebih dari kisah yang dia bagikan tentang tragedi pribadinya. Delapan dari 13 saudara laki-laki dan perempuannya meninggal di masa kanak-kanak. Istri tercintanya Alma tidak setia, dan putri kesayangan mereka Maria meninggal karena demam berdarah. Tidak ada komposer lain yang menyelidiki kesedihan dan pengunduran dirinya secara mendalam.

Karikatur penampilan pertama Gustav Mahler dari Symphony ke-6-nya dari “The Muskete,” pada 19 Januari 1907. Judulnya berbunyi: “God, I forgot the horn! Now I can still write a symphony. (Public Domain)

Tapi dia tidak meninggalkan pendengar dalam kegelapan. Musiknya menuntun kita melalui kekacauan dan kesengsaraan hidup untuk menuju harapan, makna, dan penebusan. Dia mengubah perjuangan pribadinya menjadi kecantikan abadi. Semua kecuali satu simfoninya diakhiri dengan nada mayor yang membangkitkan semangat. Bahkan dalam suasana hati tergelapnya, Gustav meraih cahaya. Pada tahun 1907, Gustav bertemu dengan komposer Finlandia, Jean Sibelius, yang mengatakan kepadanya bahwa simfoni yang bagus menunjukkan “keparahan bentuk” dan “logika yang mendalam”. “TIDAK!” seru Gustav. “Simfoni harus seperti dunia. Itu harus mencakup segalanya!” katanya bersungguh-sungguh. Tidak ada komposer yang lebih eklektik. Terdiri dari apa “segalanya” itu? Dalam biografi komposernya, Jonathan Carr menulis: “Gustav pernah membandingkan menulis lagu dengan bermain blok bangunan yang dikumpulkan di masa kanak-kanak.”

Gustav Mahler dibesarkan di kota kecil Moravia bernama Iglau. Keluarga itu tinggal di lantai atas rumah mereka, dengan bisnis ayahnya di lantai bawah: sebuah bar. Gustav muda mungkin mendengar  lagu-lagu  tarian country yang disebut Ländler, dan musik populer lainnya, melayang dari lantai bawah rumahnya. Di masa kanak-kanak, dia mempelajari lusinan lagu rakyat Ceko dan, sejak usia 4 tahun, dia bisa memainkannya dengan akordeon.

Pasukan militer ditempatkan di Iglau. Band militer mereka pasti membuat kesan yang kuat pada bocah itu, karena pawai, seruan terompet, dan gembar-gembor berulang dalam simfoni. Ada bagian dalam kolosal simfoni No. 3 yang mungkin disusun oleh John Philip Sousa.

Keluarga Mahler, orang Yahudi berbahasa Jerman, membawanya ke sinagoga. Dia juga bernyanyi di paduan suara di sebuah gereja Katolik Roma. Belakangan, setelah dewasa, dia masuk Katolik.

Anda dapat mendengar semua pengaruh ini dalam simfoni, bersama dengan Bach, Beethoven, dan Mozart. Seluruh sejarah musik Barat mengalir melalui karya-karyanya seperti sungai yang deras.

Meskipun banyak komposer menggunakan lagu daerah atau lagu populer sebagai materi sumber, namun Gustav, bahkan hingga hari ini, dikritik karena memasukkan melodi yang “vulgar”. Beberapa lagu lebih dangkal daripada “Ode to Joy” di Simfoni Kesembilan Beethoven, tetapi lihat apa yang dilakukan komposer dengan lagu itu. Gustav juga bisa mengubah tema biasa menjadi keajaiban musik.

‘Waktu Saya Akan Tiba’

Sebagian besar simfoni Gustav pada awal- nya diterima dengan buruk. Seorang kritikus menulis, “Kami akan selalu senang melihat [Gustav] di podium, selama dia tidak memimpin komposisinya sendiri.” Bahkan setelah semua kekecewaan dan ulasan buruk, sang komposer dengan berani memberitahu istrinya, “Waktuku akan tiba.”

Patung perunggu Gustav Mahler, 1909, oleh Auguste Rodin. Galeri Seni Nasional, Washington. (Public Domain)

Ketika Gustav Mahler meninggal pada 1911, seorang kritikus New York menyatakan, “Kita tidak dapat melihat bagaimana musiknya dapat bertahan lama.” Disusul setengah abad pengabaian. Akademisi dan kritikus menolak simfoninya sebagai hal yang kuno, bombastis, dan berlebihan. Hanya beberapa konduktor yang dengan gigih mempertahankan mereka tetap hidup, terutama Bruno Walter dan Otto Klemperer, yang keduanya memulai sebagai asisten Gustav.

Kebangkitan Gustav modern dipicu oleh rekaman pewahyuan Leonard Bernstein tentang simfoni lengkap dengan New York Philharmonic pada 1960-an. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk mulai menjelajahi dunia suara yang menakjubkan ini. Mereka semua berbeda, tapi sejelas Gustav.

Anda mungkin mulai dengan “Kebangkit- an” (Simfoni No. 2), yang bergerak dari pawai pemakaman yang gelap dan mengganggu ke perayaan hidup kekal yang menggembirakan. Di bagian akhir, lonceng gereja berbunyi saat paduan suara bersorak-sorai, “Bangkit lagi, ya, kamu akan bangkit lagi!”

Pada tahun 2010, Guardian  menulis: “Satu generasi yang lalu, Anda tidak dapat menghindari siklus simfoni oleh Beethoven, Brahms, dan Tchaikovsky. Sekarang Mahler’s … yang paling ingin dimainkan oleh orkestra, yang paling ingin dibawakan oleh konduktor, dan yang paling ingin didengar oleh penonton. “Waktu saya akan tiba,” prediksi Gustav Mahler. Hari ini, tidak dapat disangkal. Musiknya ada di sini untuk dinikmati. (aus)

Stephen Oles bekerja sebagai guru sekolah dalam kota, penulis, aktor, penyanyi, dan penulis drama. Dramanya telah dipentaskan di London, Seattle, Los Angeles, dan Long Beach, California. Dia tinggal di Seattle dan saat ini sedang mengerjakan novel keduanya.