Home Blog Page 348

Tentara Ukraina Berhasil Merebut Kembali 3 Desa di Wilayah Tenggara

oleh Li Ming – NTDTV.com

Pada 11 Juni, pihak militer Ukraina menyatakan bahwa tentara Ukraina telah berhasil merebut kembali 3 desa di wilayah tenggara Ukraina dari tentara Rusia. Ini adalah pertama kalinya Kiev mengumumkan keberhasilan merebut kembali desa sejak meluncurkan serangan balasan minggu ini

Reuters dan CNN yang mengutip rekaman video yang disiarkan oleh Brigade Jaeger ke-68 Ukraina pada 11 Juni melaporkan, bahwa rekaman video tersebut memperlihatkan tentara Ukraina yang berhasil mengibarkan bendera nasional di sebuah gedung yang dibom seraya mengklaim bahwa tentara Ukraina baru saja merebut kembali desa Blahodatne di Donetsk.

Seorang juru bicara militer mengatakan kepada televisi Ukraina, sebelum tentara Ukraina melancarkan serangan ke gedung klub dan sekolah lokal di desa tersebut yang diduduki tentara Rusia, tentara Ukraina telah meminta agar tentara Rusia segera menyerah, tetapi ditolak, sehingga “pembersihan besar-besaran” ke gedung klub dan sekolah tersebut dilakukan. 6 orang tentara Rusia tertangkap, akhirnya tentara Ukraina dapat menguasai kembali desa tersebut.

“Kami telah melihat hasil pertama dari serangan balasan, hasil raihan lokal”, kata Valeryi Shershen, juru bicara dinas militer “Tavria” di televisi Ukraina.

Valeryi Shershen mengatakan bahwa desa Blahodatne yang telah dikuasai kembali oleh tentara Ukraina terletak di antara Donetsk dan Zaporizhzhia, dan hanya berjarak beberapa kilometer dari desa Velyky Novosilka.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar menyebutkan dalam sebuah pernyataan, bahwa tentara Ukraina telah merebut kembali desa Makiivka dan berhasil maju ke 2 arah berbeda di front selatan sejauh 300 hingga 1.500 meter.

“Kami tidak kehilangan satu pun daerah pertahanan”, kata Hanna Maliar.

Hampir pada saat yang sama, satu unit Korps Pertahanan Dalam Negeri Ukraina juga mengunggah video yang tidak diverifikasi di Telegram yang memperlihatkan tentara Ukraina mengibarkan bendera nasional di desa Neskuchne.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada 10 Juni bahwa operasi serangan balik dan pertahanan sedang berlangsung di Ukraina. Ini merupakan sinyal terkuat dari otoritas Kiev terhadap serangan balik di Ukraina bagian timur dan selatan yang telah lama ditunggu-tunggu.

Dalam sepekan terakhir, militer Rusia setidaknya dua kali menyebutkan bahwa mereka telah memukul mundur serangan Ukraina di dekat pemukiman terdekat Velyka Novosilka.

Sedangkan Kementerian Pertahanan Inggris pernah menyatakan dalam pembaruan intelijen hariannya pada 10 Juni, bahwa dalam 48 jam terakhir, Ukraina telah melancarkan operasi militer terutama di timur dan selatan. Dan, berhasil menjebol garis pertahanan pertama Rusia. (sin)

Penumpang Kereta Api Kini Diperbolehkan Tidak Menggunakan Masker

0

ETIndonesiaMulai 12 Juni 2023, pelanggan Kereta Api Jarak Jauh dan Kereta Api Lokal diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19.

Meski demikian, KAI menganjurkan pelanggan melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dengan booster kedua atau dosis keempat terutama bagi masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19. 

Aturan tersebut menyesuaikan dengan terbitnya Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang dengan Transportasi Kereta Api Pada Masa Transisi Endemi Covid-19.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, KAI senantiasa mendukung seluruh kebijakan pemerintah untuk perjalanan kereta api pada masa transisi endemi Covid-19. Relaksasi protokol kesehatan tersebut diharapkan dapat menjadi titik balik kebangkitan moda transportasi kereta api dan turut berkontribusi untuk pemulihan ekonomi nasional.

Berikut persyaratan lengkap perjalanan menggunakan Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal mulai 12 Juni 2023:

1. Dianjurkan tetap melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dengan booster kedua atau dosis keempat terutama bagi masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19. 


2. Diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19 dan dianjurkan tetap menggunakan masker yang tertutup dengan baik apabila dalam keadaan tidak sehat atau berisiko Covid-19, sebelum dan saat melakukan perjalanan. 


3. Dianjurkan tetap membawa hand sanitizer dan/atau menggunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan secara berkala terutama jika telah bersentuhan dengan benda-benda yang digunakan secara bersamaan. 


4. Bagi orang dalam keadaan tidak sehat dan berisiko tertular atau menularkan Covid-19 dianjurkan menjaga jarak atau menghindari kerumunan orang untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. 


5. Dianjurkan tetap menggunakan aplikasi SATUSEHAT untuk memonitor kesehatan pribadi.

“KAI berkomitmen tetap melakukan upaya preventif dan promotif guna pencegahan penularan Covid-19, serta terus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan untuk mengendalikan penularan Covid-19. Sehingga layanan perkeretaapian yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh pelanggan selalu terwujud,” pungkas Joni. (asr)

Perdana Menteri Kanada Gelar Kunjungan Mendadak ke Kiev,  Bawa Bantuan Setara Rp 5,5 Triliun

oleh Qiu Yue – NTDTV

Tepat ketika Ukraina melancarkan serangan balik, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau melakukan kunjungan mendadak ke Kiev pada 10 Juni (Sabtu) dan membawa bantuan militer sebesar 500 juta dolar Kanada atau setara Rp 5,5 triliun ke Ukraina

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menggelar kunjungan mendadak ke ibu kota Ukraina, Kiev, pada Sabtu 10 Juni untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Ini adalah kunjungan kedua Trudeau ke Kiev sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Pada konferensi pers bersama antara kedua belah pihak, Trudeau menyatakan dukungan Kanada yang tak tergoyahkan untuk Ukraina. Ia mengumumkan tambahan 500 juta dolar Kanada untuk bantuan militer ke Ukraina.

Trudeau: “Kanada akan terus mendukung Ukraina tidak peduli berapa lama. Hari ini, saya mengumumkan bahwa kami akan memberikan bantuan militer terbaru (ke Ukraina) sebesar 500 juta dolar Kanada.”

Selain itu, Trudeau juga membawa bantuan kemanusiaan sebesar 10 juta dolar Kanada ke Ukraina, yang akan digunakan untuk pemulihan dan rekonstruksi daerah yang terkena dampak bendungan di Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata : “Ini bantuan yang sangat diperlukan, Anda telah bersama kami sejak hari pertama perang habis-habisan, terima kasih banyak.”

Kanada adalah salah satu negara dengan diaspora Ukraina terbesar di dunia. Sejak awal perang, Kanada telah menjanjikan bantuan “ekstensif” ke Ukraina lebih dari C$8 miliar.

Trudeau juga menyampaikan pidato di parlemen Ukraina hari itu, menyatakan dukungan Kanada untuk keanggotaan NATO di Ukraina.

Trudeau berkata : “Kami akan terus mendukung keanggotaan Ukraina di NATO selama kondisi memungkinkan.”

Zelenskyy selalu menyatakan keinginan kuat untuk bergabung dengan NATO, tetapi dia juga mengakui bahwa selama perang Rusia-Ukraina, hal itu sulit dicapai. 9Hui)

Bacapres Ko Wen-je : Jangan Anggap Rezim Xi Jinping Sebagai Pemerintahan Permanen

0

NTD

Ko Wen-je, bakalan calon presiden Republik Tiongkok (Taiwan) beberapa hari yang lalu menandaskan bahwa orang jangan menganggap rezim Xi Jinping sebagai pemerintahan permanen. Karena, jika tidak mencapai kemajuan dalam politik, sistem (PKT) ini tidak mungkin bisa stabil.

Sebagai Ketua Partai Rakyat Taiwan (Taiwan People’s Party. TPP) dan calon presiden, Ko Wen-je baru-baru ini pergi ke Jepang untuk melakukan kunjungan selama 5 hari, dan menyampaikan pidato di “Asosiasi Koresponden Asing Jepang” pada hari terakhir kunjungan (8 Juni), sekaligus menerima wawancara media.

Ada reporter media yang bertanya apakah dia bersedia untuk berbicara dengan Xi Jinping ? Ko Wen-je menjawab, bahwa saat ini tidak ada rencana seperti itu. Tidak kalah penting terlebih dahulu kita perlu menentukan strategi, lalu taktik, baru kemudian perjuangannya. Harus ada tujuan dalam melakukan sesuatu. “Jadi bolehkah saya bertanya apa yang perlu saya bicarakan dengan Xi Jinping saat ini ?” Sebelum ini ditentukan, tidak ada gunanya untuk berbicara. yang akhirnya cuma sebuah sandiwara.

Ada reporter media bertanya kepada Ko Wen-je apa pandangannya terhadap rezim Xi Jinping ? Ko Wen-je mengatakan : “Jangan menganggap rezim Xi Jinping saat ini sebagai pemerintahan permanen”

Ko Wen-je mengutip ucapan mantan Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengatakan : “jika reformasi politik yang demokratis tidak berhasil mencapai kemajuan, maka reformasi di bidang ekonomi bisa lenyap”. Oleh karena itu, Ko Wen-je tidak berpikir bahwa pemerintah Tiongkok masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya.

Akhirnya ia menegaskan : “Jangan menganggap Tiongkok-nya Xi Jinping saat ini sebagai Tiongkok yang permanen”. Pencapaian di sektor ekonomi, tetapi jika tidak diimbangi dengan kemajuan di sektor politik, maka sistem tidak akan stabil. Kita tetap harus percaya terhadap nilai-nilai universal, berharap supaya Tiongkok bisa masuk ke masyarakat beradab.

Ketika Ko Wen-je memimpin delegasinya untuk mengunjungi Amerika Serikat, dia juga berbicara kepada media tentang pandangannya terhadap isu hubungan lintas selat dan rezim Xi Jinping. Ko mengatakan bahwa perang Selat Taiwan berbeda dengan perang Rusia – Ukraina. Jika perang di selat Taiwan berlangsung selama 2 minggu, bisa jadi rezim Xi Jinping terancam.

Dalam wawancara eksklusif dengan Voice of America, Ko Wen-je mengatakan, bahwa Perang Rusia – Ukraina adalah cerminan yang bagus, tetapi sesungguhnya terdapat banyak perbedaan antara Perang Rusia – Ukraina dengan perang di Selat Taiwan. Pertama adalah persoalan medan alami di Selat Taiwan, yang akan membuat transportasi menjadi sulit. Yang kedua adalah isu terkait dengan Vladimir Putin, itu’kan perang agresi, kata Ko Wen-je seraya menyindir : “Sesungguhnya saya heran mengapa dia (Putin) masih bisa mempertahankan kedudukan padahal perang Rusia – Ukraina sudah berlangsung setahun lebih. Tetapi jika itu terjadi di Tiongkok, saya percaya bahwa dalam 2 pekan saja ia (Xi Jinping) pasti sudah celaka”.

Ko Wen-je mengatakan, bahwa rezim Beijing tentu akan lebih berhati-hati dalam bertindak setelah melihat sendiri pengalaman yang diperoleh Rusia dari perang agresinya ke Ukraina, tetapi Beijing juga bisa berbuat semakin brutal. Dijelaskan oleh Ko Wen-je : “Itu akibat ia (Xi Jinping) akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari tanggung jawab kegagalan atas perintahnya menginvasi Taiwan”. Dalam jangka pendek, baik Amerika Serikat maupun Tiongkok akan lebih berhati-hati. Amerika Serikat tetap akan mengadopsi pendekatan yang mencegah terjadinya konflik senjata dengan Tiongkok, itu adalah strategi AS terhadap Tiongkok. (sin)

Pembantaian Mengerikan di Prancis: Seorang Pria Menyerang Anak-anak dengan Pisau

Pada Kamis (8 Juni), serangan pisau terjadi di Prancis, menyebabkan beberapa anak terluka, tersangka telah ditangkap

oleh Yan Shu – NTD

Sekitar pukul 9:45 waktu setempat pada Kamis 8 Juni, seorang pria menikam empat anak kecil dan dua orang dewasa dengan pisau di sebuah taman di kota Annecy, Prancis.  Saksi mata mengatakan penyerang melompat ke taman bermain, berteriak dan kemudian melemparkan dirinya ke kereta dorong balita, berulang kali menyerang balita dengan pisau.

Polisi bergegas ke tempat kejadian dan menembaki penyerang sebelum menangkapnya.

Para saksi mengenang saat-saat mengerikan dari serangan itu.

Saksi Anthony Le Tallec berkata : “Tiba-tiba, saya mendengar seorang wanita berkata ‘Lari, lari, ada pria menikam orang di sepanjang danau! Dia menikam beberapa anak, lari!'”

Pihak berwenang mengatakan lima orang yang terluka dalam kondisi kritis dan empat anak yang terluka berusia antara 22 bulan dan 3 tahun .Dua dari mereka adalah warga Prancis dan dua lainnya berasal dari Belanda dan Inggris.

Walikota Annecy Francois Astorg berkata : “Orang-orang marah. Apa yang terjadi tidak dapat diterima. Itu tidak pernah terjadi di Annecy.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mentweet bahwa serangan itu adalah tindakan “pengecut”, yang mengejutkan negara.

Tersangka yang ditangkap polisi adalah seorang pengungsi Suriah berusia 31 tahun. Aparat penegak hukum mengatakan tidak ada indikasi bahwa tersangka memiliki kecenderungan teroris, motif penyerangan, atau kaitannya dengan penolakan permohonan suakanya.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin berkata  : “Ini kebetulan yang mengganggu, karena Minggu lalu dia mengetahui keputusan pemerintah untuk tidak memberinya suaka karena dia sudah diberikan suaka di Swedia, dan kemudian dia melakukan kejahatan mutlak ini. kejahatan yang tercela.” (Hui)

Praktisi Falun Gong Hou Lijun Menggelar Mogok Makan Selama 42 Hari, Para Kerabat Menyerukan Segera Pembebasannya

0

Yang Yang dan Li Zhenqi mewawancarai dan melaporkan di Los Angeles

Tiga kerabat Kang Kai-lun, seorang warga Los Angeles, Amerika Serikat telah dianiaya secara brutal setelah diculik secara ilegal oleh Biro Keamanan Publik Provinsi Shanxi dari Partai Komunis Tiongkok, dan keponakannya, Hou Lijun, telah melakukan mogok makan selama 42 hari. Pada Selasa (6/6/2023), Kang Kailun melakukan protes di depan konsulat Tiongkok, menuntut pembebasan ketiganya.

Keponakan Kang, Hou Lijun, ditangkap secara ilegal oleh Partai Komunis Tiongkok di Taiyuan, Provinsi Shanxi, pada April lalu karena berlatih Falun Gong. Sejak saat itu, Hou Lijun menggelar mogok makan dan dalam kondisi kritis.

“Putra kakak saya yaitu keponakan saya Hou Lijun ditangkap secara ilegal oleh Kantor Polisi Xiaojingyu dari Sub-biro Wanbolin di Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi padal 25 April tahun ini. Keponakan saya Hou Lijun telah melakukan mogok makan selama 42 hari dari 25 April hingga hari ini, dan pusat penahanan mencekoki makanan kepada keponakan saya tiga kali sehari, dan nyawa keponakan saya sekarang dalam bahaya,” kata Karen Kang, seorang praktisi Falun Gong di Los Angeles.

Karen Kang, seorang praktisi Falun Gong di Los Angeles.

Pada tahun 2002, Hou Lijun disiksa oleh petugas keamanan publik di penjara dengan cara didudukkan di kursi besi dalam waktu yang lama dan disetrum dengan tongkat listrik. Ibunya, Kang Shuqin, meninggal pada tahun 2020 setelah dijatuhi hukuman 11 tahun penjara karena berlatih Falun Gong dan disiksa.

Kang juga mengatakan bahwa saudara perempuannya, Kang Shumei, dan keponakannya, Zhang Long, juga diculik secara ilegal pada 31 Oktober 2022, karena berlatih Falun Gong.

“Adik perempuan saya, Kang Shumei, sekarang ditahan secara ilegal di Pusat Penahanan Keempat Kota Gujiao, Provinsi Shanxi. Putra adik perempuan saya, Zhang Gu, ditahan secara ilegal di Pusat Penahanan No. 1 Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi. Pusat penahanan tidak mengizinkan anggota keluarga kami untuk mengunjungi mereka,” ujarnya.

Kepala Pusat Pemunduran Diri dari PKT Los Angeles, Helen Li, mengatakan bahwa ini hanyalah puncak gunung es dari penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok. Ia meminta Partai Komunis Tiongkok untuk segera membebaskan semua praktisi Falun Gong yang telah ditahan.

“Setiap orang harus ingat bahwa setelah berakhirnya Perang Dunia II, pengadilan Nuremberg diadakan untuk semua orang yang telah berpartisipasi dalam pembantaian orang-orang Yahudi, dari atas sampai ke bawah, baik perwira maupun tentara. Mereka berkata, “Kami menjalankan perintah dari atasan kami,” dan hakim bertanya kepada mereka, “Dapatkah Anda mengangkat senjata Anda satu inci pun ketika Anda membunuh seseorang? Ini adalah contoh yang harus dipertimbangkan oleh semua orang yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong, baik yang berasal dari Tiongkok maupun dari luar negeri,” katanya.

Pada  Maret lalu, DPR AS menyetujui Stop Forced Organ Harvesting Act of 2023 atau Undang-Undang Hentikan Pengambilan Organ tahun 2023. Sponsor  UU tersebut Chris Smith  mengatakan tidak ada yang boleh diintimidasi, dipaksa meninggalkan negaranya, dipenjara, atau dibunuh karena keyakinannya.

Menurut data dari Minghui.org, per 6 Juni, 4.956 orang telah dianiaya hingga meninggal oleh PKT karena berlatih Falun Gong, tidak termasuk praktisi Falun Gong yang hilang.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, diperkenalkan ke publik pada tahun 1992.  Latihan spiritual ini didasarkan pada prinsip-prinsip panduan “Sejati, Baik, Sabar,” yang mengajarkan para praktisi untuk menjadi orang yang baik dan berusaha menjadi lebih baik hingga mereka dapat kembali ke sifat sejati mereka.

Partai Komunis Tiongkok memulai penganiayaan besar-besaran terhadap Falun Gong pada Juli 1999. Selama lebih dari 20 tahun terakhir, para praktisi Falun Gong di seluruh dunia melawan penganiayaan tersebut, dan pada saat yang sama, latihan ini telah menyebar ke seluruh dunia. Saat ini, Falun Gong dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. (Hui)

Putin Sebut Serangan Balasan Ukraina telah Dimulai

Pada Jumat 9 Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa serangan balasan besar-besaran di Ukraina telah dimulai, namun belum berhasil. Berikut ini adalah berita terbaru dari medan perang Rusia-Ukraina

oleh Yan Shu – NTD

Tentara Ukraina terus membuat kemajuan positif di kota Bakhmut, Ukraina timur. Pada Jumat, tentara Ukraina merilis sebuah video yang mengatakan bahwa Brigade Artileri ke-45 telah mengebom sebuah gudang amunisi lapangan Rusia di dekat Bakhmut.

Selama beberapa hari terakhir, tentara Ukraina telah bergerak cepat ke arah tepi Bakhmut, berharap untuk mengepung kota tersebut, dan situasinya secara bertahap telah “bergeser dari bertahan menjadi ke menyerang.”

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat 9 Juni mengklaim bahwa serangan balasan besar telah diluncurkan di Ukraina.

Putin: “Kami dapat mengatakan dengan pasti bahwa serangan ini telah dimulai. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan cadangan strategis tentara Ukraina.

Namun Putin mengatakan bahwa meskipun telah terjadi pertempuran sengit selama tiga hari, tentara Ukraina belum meraih kesuksesan.

Pada hari yang sama, kementerian pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa mereka telah memukul mundur serangan besar-besaran Ukraina di Donetsk dan Zaporozhye dalam 24 jam terakhir, menewaskan lebih dari 1.000 tentara dan menghancurkan puluhan tank dan kendaraan lapis baja.

Sementara itu, tentara Rusia juga tidak berhenti melakukan serangan rudal ke Ukraina. Pada Kamis malam, dua rudal jelajah menghantam wilayah Cherkasy di Ukraina tengah, melukai setidaknya delapan orang.

Pada Jumat 9 Juni, Putin dan Presiden Belarusia Lukashenko mengadakan pembicaraan di Sochi mengenai rencana untuk mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia di Belarusia mulai bulan Juli. Keduanya sebelumnya sepakat untuk mengerahkan rudal nuklir jarak pendek berbasis darat di Belarus, yang penggunaannya akan berada di bawah komando Rusia.

Sedikitnya lima orang tewas dan 13 lainnya hilang dalam banjir yang terjadi setelah pengeboman bendungan Kakhovka, demikian para pejabat Ukraina mengatakan pada hari Jumat. Tim penyelamat terus mengevakuasi lebih banyak orang dari Kherson sambil menyediakan pasokan darurat bagi mereka yang masih terjebak di rumah mereka.

“Saya ingin mengucapkan ‘terima kasih banyak’ kepada para sukarelawan, Garda Nasional, semua tim penyelamat yang ada, untuk makanan, obat-obatan, untuk membawa semua yang kami butuhkan,” kata seorang pengungsi dari Kherson. (Hui)

Ulasan Film: Transformers: Rise of the Beasts’ 

0

Film ini sangat mengerikan namun tidak sesuai dengan judulnya

MARK JACKSON

Yang saya pikirkan tentang film ini adalah…

Tunggu sebentar. Mari kita berhenti sejenak untuk sejenak melihat kembali.

Hanya di Amerika Anda bisa mengambil mainan anak-anak yang dibuat oleh Hasbro, membuat film tentangnya, kemudian menjadi waralaba (waralaba yang membuat ratusan aktor dewasa membunuh diri mereka demi mendapatkan peran di dalamnya) dan kemudian mendapati ratusan kritikus film dewasa berteriak, “Ya, ini bagus!” atau, “Tidak mungkin, bung!” Dan kemudian ratusan orang dewasa di kolom komentar berteriak pada semua kritik tersebut: “Anda benar, ini hebat!” atau, “Nuh-uh! Kamu bodoh, anak saya lebih pintar dari kamu!”

Itulah mengapa saya mencintai pekerjaan ini. Inilah tujuan angkatan bersenjata kita mati di luar negeri-sehingga kita sebagai orang Amerika dapat terus memiliki kebebasan untuk memanjakan diri dalam kebodohan yang luar biasa ini. Ngomong-ngomong, saya sangat merekomendasikan “The Redeem Team” dari Netflix, di mana para veteran tempur Angkatan Darat yang terluka akibat perang didatangkan untuk berbicara dengan LeBron James, Kobe Bryant, Dwayne Wade, dkk., tentang pengorbanan yang mereka lakukan dan luka yang mereka alami sehingga para pemain bola basket Amerika memiliki kebebasan pada tahun 2008 untuk mempelajari kembali arti kerja sama tim yang sebenarnya dan pergi keluar dan menghancurkan Tiongkok, dan dunia, serta membuat bola basket Olimpiade Amerika menjadi hebat lagi.

Tapi itu akan menjadi ulasan yang berbeda. Secara umum, kita semua mungkin seharusnya tidak terlalu peduli dengan Spider-man, robot mobil-mobilan, dan bola basket, dan fokus untuk menghajar komunis  dengan segala cara yang memungkinkan. Karena mereka sudah membuat film untuk kita dan sangat senang membuat kita bertengkar tentang hal-hal kekanak-kanakan sementara mereka memastikan kehancuran kita.

Ngomong-ngomong, sampai di mana saya tadi? Oh ya- “Transformers: Rise of the Beasts” Saatnya film blockbuster musim panas, jadi itulah yang dimaksud dengan “Transformers: Rise of the Beasts” dimaksudkan untuk itu, tapi kita semua sudah sangat akrab dengan setiap detail terakhir dari premisnya sehingga semua upaya untuk mengipasi api dari waralaba yang gagal ini cukup sia-sia.

Apa yang Terjadi

Seorang pria Latin dan seorang wanita Afrika-Amerika berpetualang keliling dunia untuk menemukan sebuah benda yang sangat istimewa (biasanya disebut dalam ulasan film sebagai “MacGuffin”) yang memiliki kemampuan untuk menyelamatkan umat manusia (dan Autobots, yaitu Transformers) dari jurang kehancuran. Deskripsi tersebut mendefinisikan hampir semua dari lima film live-action “Transformers” yang telah dirilis sebelumnya (tidak termasuk “Bumblebee” pada tahun 2018).

Maka upaya blockbuster “Transformers” terbaru ini adalah hal yang biasa: Pertempuran CGI dengan banyak benturan dan percikan api, kalimat-kalimat lucu dari manusia yang menangkis pengambilalihan intergalaksi, dan MacGuffin yang disebutkan sebelumnya yang dimulai di Brooklyn, menyebar ke seluruh dunia, dan berakhir di Brooklyn.

Ngomong-ngomong, Brooklyn, sama seperti di Spider-Man terbaru, banyak ditampilkan karena merupakan tempat yang memiliki keragaman budaya, dan karena itu nyaman untuk mengemas semua kotak representasi demografis dan rasial yang sekarang harus dicentang oleh para pembuat film oleh Hollywood untuk mendapatkan pertimbangan Oscar.

Seperti yang telah disebutkan, Diaz dan Wallace berakhir di tengah-tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Autobots (mesin-mesin aneh yang bisa berbicara dan hidup di antara kita, yang menyamar sebagai Camaros 1970 berwarna kuning, bus VW tahun ’67, dan, seperti pemimpin mereka yang tidak kenal takut, Optimus Prime, sebuah semi-truk Freightliner FL86 berwarna merah, putih, dan biru). Kali ini, alih-alih Decepticons, kekuatan kegelapan sekarang disebut Terrorcons. Dan pemimpin mereka yang tak kenal takut adalah Unicron yang sangat besar dan melahap planet.

Sesuai dengan judul filmnya, Optimus Prime dan krunya mendapat bantuan dari Maximals, yang merupakan hibrida hewan Transformer, seperti cheetah metalik raksasa, badak, gorila, elang, dan semacamnya. Saya sangat terkejut karena tidak ada representasi spesies reptil, amfibi, atau ikan-apalagi serangga dan arakhnida. Kekeliruan ini adalah alasan yang mencolok bagi Transformer untuk tidak menerima pertimbangan Oscar.

Tapi saya ngelantur. Untuk melarang Unicron memakan planet Bumi, Diaz dan Wallace harus menemukan lokasi Transwarp Key (yang merupakan MacGuffin) yang akan memungkinkan semua Autobots untuk keluar dari dunia bumi dan kembali ke Cybertron, tempat asal mereka. Hal ini menunjukkan bahwa, bahkan untuk robot mobil, truk, dan sepeda motor – tidak ada tempat yang lebih baik daripada rumah.

Juga Multidimensi!

Apakah saya sudah menyebutkan bahwa, seperti halnya Marvel Comic Universe dan Spider-verse yang baru, film “Transformers” sekarang menampilkan portal antar dimensi? Ini adalah hal yang nyata sekarang, semua dimensi alternatif, realitas, dan alam semesta paralel. Yang saya yakini. Akan lebih baik jika kita melihat perlakuan yang lebih serius terhadap topik ini daripada semua film anak-anak saat ini dibanjiri dengan topik ini, karena, maksud saya, siapa yang bisa menganggapnya serius? Terutama ketika keseluruhan film ini hanya merupakan tontonan CGI murni, di mana bahkan rasa Transformer terbaru, Maximals, hanya mendapat sedikit waktu untuk menunjukkan apa yang bisa mereka lakukan.

Tanpa kehadiran perusahaan produksi DreamWorks, sutradara Michael Bay, Sam Witwicky yang diperankan Shia LaBeouf, Mikaela Banes yang diperankan Megan Fox, dan terutama elemen kejutan (atau bahkan seri keempat, dengan Cade Yeager yang diperankan Mark Wahlberg), iterasi terbaru ini bahkan tak dihidupkan kembali oleh tokoh-tokoh seperti Mirage, Autobot yang disuarakan dengan jelas oleh Pete Davidson yang melontarkan lelucon-lelucon gay dan, eh, pelengkap. Dia juga satu-satunya yang tidak memiliki suara basso profundo yang mampu mengeluarkan gendang telinga Anda.

Jika saya harus memilih antara “Spider-Man” terbaru dan “Transformers” terbaru, saya akan memilih yang terakhir. Namun seperti “Spider-Man” yang kini terhubung dengan waralaba lain, Hasbro Toys juga melakukan hal yang sama di sini, yang membuat saya berpikir bahwa semua waralaba film kini dihubungkan sebagai alam semesta paralel dan realitas yang terpisah satu sama lain, di bawah satu payung, seperti Satu Cincin yang Menguasai Semuanya. Semacam seperti negara-negara Blok Timur yang diperintah oleh Uni Soviet.

‘Transformers: Rise of the Beasts’

Sutradara Steven Caple, Jr.

Dibintangi oleh: Anthony Ramos, Dominique Fishback, Dean Scott Vazquez, Ron Perlman, Peter Dinklage, Michelle Yeoh

Peringkat MPAA: PG-13

Durasi: 1 jam, 57 menit

Tanggal Rilis 9 Juni 2023

Rating: 2 dari 5 bintang

3 Penyebab Utama Hipertensi, 3 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Minum Obat

0

Dr. Hu Naiwen

Hipertensi kadang-kadang disebut sebagai “silent killer” atau “pembunuh diam-diam,” dan ditakuti oleh banyak orang. 

Menurut pedoman American Heart Association tahun 2017, ketika tekanan darah diukur dalam keadaan tenang, tidak tegang dan terbaca tinggi lebih dari tiga kali dalam dua minggu berturut-turut, seseorang dianggap menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).

Setelah didiagnosis, menurunkan tekanan darah bukanlah satu-satunya tujuan. Yang sama pentingnya adalah menemukan penyebabnya. Ketika penyebabnya teratasi, “pembunuh diam-diam” tersebut akan menjadi “asisten” Anda untuk mengingatkan Anda akan kondisi kesehatan Anda.

Ada beberapa penyebab tekanan darah tinggi. Kemarahan, kegugupan, ketakutan, bahu kaku, dan cuaca dingin adalah faktor penyebabnya.

1. Cara Mengatasi Hipertensi Karena Suasana Marah atau Tegang

Beberapa orang lebih mudah tersulut emosi dibandingkan orang lain-bahkan saat menonton TV pun emosi mereka dapat meningkat, menyebabkan ekspresi kemarahan yang terlihat seperti muka memerah, leher menggembung, dan temperamen yang tinggi. Fenomena ini muncul karena saraf simpatik menjadi hiperaktif, menyebabkan pembuluh darah perifer berkontraksi. Dalam keadaan ini, darah gagal mengirimkan oksigen secara langsung ke seluruh bagian tubuh, sehingga mengakibatkan tekanan darah tinggi.

Suatu ketika saya memiliki seorang pasien berusia 50-an tahun, yang sedikit tambun, dan tekanan darahnya secara konsisten berada di sekitar 200-an. Setelah mencoba enam jenis obat penurun tekanan darah dari pengobatan Barat yang berbeda tanpa hasil, ia datang kepada saya untuk mendapatkan perawatan. Setelah perawatan, tekanan darahnya turun menjadi 140 atau 150. Dia sangat senang dan mengatakan kepada orang-orang di mana-mana, “Dr. Hu telah menyembuhkan masalah tekanan darah saya.”

Saya mengatakan kepadanya pada saat itu, “Tekanan darah tinggi Anda tidak disembuhkan oleh saya, tetapi oleh diri Anda sendiri.” Bagaimana? “Obat yang saya resepkan untuk Anda adalah obat untuk menenangkan emosi. Jadi, Anda juga menyesuaikan emosi Anda, dan Anda menjadi lebih bahagia setiap hari. Setelah Anda mencapai kondisi ‘tidak marah, merasa senang’, tekanan darah tinggi akan hilang dengan sendirinya.”

2 Teh untuk Menenangkan Emosi dan Menurunkan Tekanan Darah

Dua teh berikut ini dapat membantu menenangkan emosi Anda, mencapai suasana hati yang tenang dan bahagia.

Teh krisan

Masukkan 10 kuntum bunga krisan ke dalam cangkir dan seduh dengan air panas. Baik krisan kuning, putih, atau krisan liar, semuanya baik-baik saja. Minumlah teh setelah bunga krisan terendam seluruhnya, mengembang, dan memancarkan keharuman. Untuk membuat minuman ini lebih menarik dan meningkatkan keinginan untuk minum lebih banyak, tambahkan sedikit licorice atau wolfberry.

Rebusan jujube licorice

Ini adalah salah satu pengobatan untuk pasien yang disebutkan di atas.

Dalam panci berisi 1500cc (sekitar 3,2 liter) air, rebus empat gada (sekitar 0,52 ons) licorice, 1 tael (sekitar 1,33 ons) gandum, dan 12 kurma merah, lalu kurangi hingga tersisa 1000cc (sekitar 2,1 liter). Minum setiap hari sebagai teh.

Catatan: Yang terbaik adalah memilih “gandum mengambang”, yaitu gandum yang telah disimpan dalam waktu yang lebih lama.

Teh krisan dengan buah goji berry. (Hu Naiwen / The Epoch Times)

Berolahraga Setiap Hari untuk Meningkatkan Indeks Kebahagiaan

Olahraga akan melembutkan pembuluh darah, dan setelah pembuluh darah perifer melebar, darah dapat melewatinya dengan efisien, sekaligus membilas kolesterol dalam pembuluh darah. Setelah aliran darah di pembuluh darah besar menjadi normal, tekanan darah akan turun. Selain itu, selama berolahraga, otak memproduksi hormon yang disebut endorfin-yang disebut juga “hormon bahagia”, yang membuat orang merasa lebih bahagia dan secara alami menurunkan tekanan darah.

Bagaimana orang yang sibuk di rumah dan bekerja dapat menyempatkan diri untuk berolahraga? Manfaat berolahraga setiap hari dapat terakumulasi. Misalnya, saat naik bus dalam perjalanan ke kantor, turunlah satu halte lebih awal dan berjalanlah sepanjang perjalanan. Atau saat makan siang, luangkan waktu lima atau enam menit untuk berjalan kaki naik turun tangga. Saat hari kerja selesai dan setelah makan malam, berjalan-jalanlah. Dengan cara ini, di penghujung hari, Anda telah mengumpulkan sekitar 30 menit olahraga-dan semakin banyak cara yang bisa Anda temukan, semakin baik.

Anda juga bisa ” menggiling” energi negatif di dalam tubuh dengan mengenakan sepatu berbahan lembut, kaus kaki, atau bertelanjang kaki dan berjalan di atas rumput atau tanah. Dengan cara ini, selain berolahraga, suplai darah ke otak juga meningkat. Dengan oksigen yang cukup, tekanan darah akan turun secara alami.

2. Ketuk 3 Titik Akupuntur untuk Meringankan Hipertensi Dengan Leher Kaku

Memiliki leher dan bahu yang kaku adalah kondisi lain yang dapat menambah hipertensi.

Sebagai contoh, banyak pekerja kantoran menghabiskan hari-hari mereka di depan layar komputer dengan postur “leher kura-kura” dan harus duduk diam selama berjam-jam. Ketika mereka sampai di rumah, mereka berbaring lagi di sofa – tidak bergerak – atau menundukkan kepala ke ponsel mereka, berkontribusi lebih banyak lagi pada leher dan bahu yang kaku, yang pada gilirannya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Saya memiliki pasien lain yang pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan, dan setiap kali tekanan darahnya diukur hampir 200. Dia selalu merasa tidak nyaman setelah meminum semua obat penurun tekanan darah yang diresepkan oleh dokter, baik obat penurun kolesterol maupun pelebar pembuluh darah. Kemudian, saya membantunya meregangkan arteri karotisnya, dan masalah tekanan darah tingginya menghilang.

Lokasi titik Chize. (The Epoch Times)
Lokasi titik akupuntur Zusanli ( Kiri ) dan Sanyinjiao ( Kanan ). (The Epoch Times)

Ada sebuah titik akupuntur untuk kekakuan leher dan bahu, yaitu titik akupuntur Chize (LU 5). Tekan dengan lembut titik Chize di tangan kiri dan kanan setiap hari selama 3 sampai 5 menit, dan goyangkan dan gerakkan leher sambil menekan. Dengan cara ini, sirkulasi darah di leher akan membaik, dan darah di arteri karotis akan mengalir ke otak. Ketika suplai darah mencukupi, tekanan darah akan turun secara alami.

Selain Chize, ada dua titik lain yang dapat meningkatkan sirkulasi darah. Salah satunya adalah Zusanli (ST 36) dan yang lainnya adalah Sanyinjiao (SP 6).

Selain itu, orang yang tidak dapat menekan titik akupunktur secara akurat juga dapat menggunakan metode mengetuk. Dengan menekan bagian atas titik akupunktur, dan mengetuk bagian bawahnya juga, terkadang mereka dapat menekan lokasi titik akupunktur yang tepat, dan efeknya juga sangat baik.

Catatan: Wanita hamil harus menghindari memijat atau mengetuk titik Sanyinjiao.

3. Hipertensi Tipe Dingin-Jaga Tubuh Tetap Hangat

Cuaca dingin juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.

Selama musim dingin, untuk menjaga panas dalam tubuh, pembuluh darah di sekitar tubuh akan menyusut, yaitu menjadi lebih tipis, dan ukurannya mengecil. Hal ini mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, dan sebagian besar darah tetap berada di dalam pembuluh darah besar, sehingga menyebabkan tekanan darah tetap tinggi.

Apa yang harus dilakukan? Kenakan pakaian hangat dan konsumsilah minuman hangat. Hal ini akan membantu pembuluh darah yang menyempit kembali ke lebar normalnya, darah kemudian akan dikirim secara merata ke semua pembuluh darah lainnya, dan tekanan darah akan turun tanpa menggunakan obat antihipertensi.

Hu Naiwen adalah seorang dokter pengobatan tradisional Tiongkok di Shanghai Tong Te Tang di Taipei, Taiwan, dan seorang profesor di Nine Star University of Health Sciences di Sunnyvale, California. Dia juga bekerja sebagai peneliti ilmu kehidupan di Standford Research Institute. Selama lebih dari 20 tahun berpraktik, ia telah merawat lebih dari 140.000 pasien. Dia dikenal karena keberhasilan dalam pengobatannya pasien melanoma kelima di dunia dengan menggunakan pengobatan tradisional Tiongkok. Saat ini Hu menjadi pembawa acara program kesehatan di YouTube yang memiliki lebih dari 700.000 pelanggan. Dia juga dikenal karena road show populernya tentang kesehatan dan kebugaran yang diadakan di berbagai kota di Australia dan Amerika Utara.

Militer PKT Kurang Percaya Diri, Mendadak Akui “Posisi Dominan” AS

Yang Wei

Pada 3 Juni lalu, Menteri Pertahanan AS (Amerika Serikat) Lloyd Austin melontarkan pidato keras terhadap Beijing dalam forum Shangri-La Dialogue, hal ini membuat panik PKT (Partai Komunis Tiongkok). Malam itu juga pihak militer RRT (Republik Rakyat Tiongkok) merespon, dan berupaya melanjutkan propaganda anti-AS-nya, akan tetapi responnya adalah “dominan bukan berarti hegemoni”. Sikap militer RRT yang mendadak mengakui “posisi dominan” AS, telah menyingkap kekurang-percayaan diri PKT. Pidato Menteri Pertahanan RRT Li Shangfu terlebih menjadi sorotan, namun tidak ditangani dengan mencolok oleh media massa partai.

Militer PKT Kurang Percaya Diri, Mendadak Akui “Posisi Dominan” AS

Pada 3 Juni malam, kantor berita Xinhua News menerbitkan artikel berjudul “Pihak RRT Respon Pidato Menhan AS di Shangri-La Dialogue: Dominan Bukan Hegemoni, Posisi Menentukan Aksi, Tindakan Lebih Unggul Daripada Kata-Kata Kosong”. Pihak Kemenhan RRT juga mengeluarkan artikel yang sama, dengan mengutip pernyataan Wakil Kepala Staf Gabungan Komisi Militer Pusat RRT yakni Jing Jianfeng, yang dianggap sebagai respon terhadap pidato Menhan AS Lloyd Austin.

Artikel menyebutkan, “Menentang tegas tudingan Menhan AS Austin dalam pidatonya di forum terhadap pihak RRT”; dan menyebutkan “dominan tidak berarti hegemoni, posisi menentukan aksi, tindakan lebih unggul daripada kata-kata kosong.”

Respon oleh pihak militer RRT tersebut sejak awal telah mengakui “posisi dominan” AS, sekilas tampak seperti kelalaian memilih kata-kata, faktanya adalah terpaksa mengungkap kebenaran.

Tujuan akhir dari ekspansi militer Beijing di kawasan Samudera Pasifik adalah hendak menggantikan “posisi dominan” AS, tetapi langkah pertamanya adalah lebih dulu harus bisa “duduk sama rendah berdiri sama tinggi (setara)” dengan AS. Pemimpin RRT pernah berkata pada Presiden AS, “Samudera Pasifik begitu luas, cukup untuk menampung dua negara RRT dan AS”. Beberapa tahun terakhir persaingan AS dengan RRT terus meningkat, mulai dari bidang militer, politik, diplomatik, dan ekonomi terus mengarah pada konfrontasi penuh, Beijing dengan cepat telah berada di bawah angin. Kini Beijing tidak lagi mengulang perkataan serupa, seharusnya karena sudah menyadari bahwa RRT “tidak bisa setara” dengan AS.

Pada 19-21 Mei lalu, para pemimpin negara G7 dan Uni Eropa mengadakan KTT G7 di Hiroshima, Jepang, dan mengundang 8 pemimpin negara non-anggota untuk hadir. Pemimpin RRT tidak hadir pada KTT G7+9 ini, “status negara besar” Tiongkok di dunia telah sangat tertekan karena PKT. Pernyataan dalam Komunike G7 terhadap RRT sangat keras, Beijing terpaksa hanya merespon dengan nada rendah, dan dalam strategi terhadap luar negeri mengambil posisi bertahan.

Sebelumnya, militer RRT sempat mendelegasi seorang komentator militer menerbitkan artikel, yang menyatakan bila terjadi perang Selat Taiwan, PKT mungkin akan menghadapi “perang empat front”. PKT membiarkan media massa RRT untuk memuat ulang artikel ini, bahkan mengatakan orang yang menggoreng perang Selat Taiwan “memiliki tujuan lain”.

Pemimpin PKT merasakan bahaya di segala penjuru. Pada 30 Mei lalu, dalam rapat pertama Dewan Keamanan Nasional Xi Jinping mengatakan, “Tingkat kerumitan dan kesulitan masalah keamanan nasional yang kita hadapi jelas telah bertambah besar”, jadi harus “mempertahankan pemikiran batas bawah dan pemikiran ekstrem”; serta “Bersiap untuk menghadapi ujian berat berupa terpaan angin dan ombak bahkan badai besar”.

Pada 3 Juni, dalam pidatonya di Shangri-La Dialogue Menhan AS Austin langsung mengincar PKT, mau tidak mau Beijing harus merespon. Akan tetapi, pihak militer RRT hanya mengutus seorang Wakil Kepala Staf Gabungan Komisi Militer untuk menyatakan sikap, pangkatnya agak rendah, pidatonya tidak berbobot, isinya terutama hanya mengulang propaganda anti-AS sebelumnya, secara riil menghindar dari topik sesungguhnya yang diutarakan Austin.

Beijing mendadak mengakui “posisi dominan” AS, seharusnya bukan karena keteledoran atau ketidak-sengajaan, melainkan lebih seperti melontarkan semacam sinyal kepada AS, bahwa RRT sedang membatalkan niatnya berebut hegemoni dengan AS. Ini adalah sikap pemimpin PKT, dan bukan pernyataan dari seorang wakil kepala staf gabungan. Intinya, PKT takut rezimnya akan runtuh, sekarang tidak hanya tak berani mengobarkan perang Selat Taiwan, tapi juga takut akan digempur. Pihak militer RRT sedang menghindari menantang AS secara terang-terangan, sepertinya mulai melunak terhadap militer AS.

Pidato Menhan RRT Tidak Ditangani Secara Mencolok

Pada 4 Juni, Menhan RRT Li Shangfu menyampaikan pidatonya pada Shangri-La Dialogue. Malam itu, kantor berita Xinhua News menerbitkan pidato Li Shangfu, yang telah disensor hingga kurang dari 400 kata. Padahal malam sebelumnya yakni pada 3 Juni, artikel dari Wakil Kepala Staf Gabungan Komisi Militer RRT Jing Jianfeng merespon pidato Menhan AS, justru mencapai 1.200 kata panjangnya.

Kantor berita Xinhua News dan Kemenhan RRT menggunakan naskah umum, pidato Li Shangfu hanya menyinggung soal “Inisiatif Keamanan Global” dan “Komunitas Kesamaan Nasib Asia Pasifik” yang merupakan pemikiran Xi Jinping; serta menekankan masalah Taiwan. Di akhir artikel hanya dikatakan, “Juga dalam masalah Laut Tiongkok Selatan dan hubungan RRT-AS telah memaparkan posisi RRT.”

Pernyataan Menhan RRT oleh kalangan luar dianggap mewakili sikap Xi Jinping, dan menjadi sorotan semua menteri pertahanan. Selain Menhan, Li Shangfu hanya seorang anggota Komisi Militer, yang masih di bawah posisi Wakil Ketua Komisi Militer He Weidong dan Zhang Youxia, sama sekali tidak memiliki wewenang militer, dia hanya seorang penghubung militer, dan tidak kuasa menyampaikan pandangannya. Naskah pidatonya, pasti sebelumnya telah disetujui oleh Xi Jinping.

Pidato Li Shangfu dengan sengaja dilemahkan oleh media massa partai, untuk menghindari serangkaian masalah yang menjadi sorotan. Sehari sebelumnya, pidato Menhan AS mengincar PKT, pidato Li Shangfu berupaya memberikan penjelasan, tetapi pemimpin PKT memilih untuk merespon dengan skala rendah. Tindakan ini juga seharusnya juga mengurangi dampak bagi propaganda dalam negeri, jika tidak, pada masa sensitif “Peristiwa Pembantaian Tiananmen 4 Juni 1989” ini, rakyat mungkin akan bertanya-tanya, apa sebenarnya yang telah terjadi pada Shangri-La Dialogue?

Situs Kemenhan RRT telah menyimpulkan sebuah “poin penting” dari pidato Li Shangfu, termasuk “saling menghormati menggantikan intimidasi dan arogansi”; “saling percaya dan berdialog menggantikan konfrontasi”; “keterbukaan dan toleransi untuk mencegah konfrontasi antar kubu”; “negara besar seharusnya berperilaku layaknya negara besar”; dan militer RRT “tidak takut siapapun lawannya”.

Konten semacam ini dijadikan bentuk gambar ilustrasi, setiap kalimat dibubuhi terjemahan dalam teks bahasa Inggris, jelas diperuntukkan agar dilihat oleh AS dan sekutunya. Akan tetapi, “poin utama” pidato Li Shangfu yang disimpulkan Kemenhan RRT, justru tidak digunakan Xinhua News, yang berarti tidak ingin diketahui oleh sebagian besar rakyat.

Beberapa waktu lalu, seorang komedian talkshow RRT bergurau “anjing liar bergaya bagus, bisa memenangkan perang”, yang kemudian oleh PKT dianggap sebagai “menghina tentara”, perusahaan itu pun dibredel dan didenda, mendadak bergejolak. Sekarang, begitu low profile-nya media massa partai menghadapi militer AS, bahkan tak lebih dari seorang komedian talkshow, sama sekali tidak terlihat “bergaya bagus, bisa memenangkan perang”. Namun sikap low profile PKT sepertinya agak terlambat. Saat Wakil Kepala Staf Gabungan Komisi Militer Jing Jianfeng merespon pidato Austin, sejumlah fakta telah terungkap.

Laut Tiongkok Selatan Menjadi Fokus Yang Sama Dengan Selat Taiwan

Artikel kantor berita Xinhua News pada 3 Juni lalu menyebutkan, Wakil Kepala Staf Gabungan Komisi Militer RRT Jing Jianfeng mengatakan, “Beberapa tahun belakangan ini, AS terus campur tangan dalam masalah Laut Tiongkok Selatan”; “meningkatkan penempatan insidentil, dan penempatan secara bergiliran, menambah pangkalan militer, pelanjutan peningkatan keberadaan kekuatannya di kawasan Laut Tiongkok Selatan”; “negara di kawasan ini mampu, yakin, dan memiliki kebijaksanaan mengatasi masalah Laut Tiongkok Selatan, tidak membutuhkan campur tangan negara asing dalam masalah ini.”

Jika militer RRT benar-benar berani menantang AS, seharusnya secara langsung menunjukkan pulau karang basis militer yang dikuasainya di Laut Tiongkok Selatan, dan menyatakan mampu membalas intervensi militer AS. Akan tetapi, Jing Jianfeng tidak mengatakan demikian, malahan mengatakan “tidak membutuhkan campur tangan negara asing dalam masalah ini”. Jelas, militer RRT menyadari tidak berdaya menghadapi militer AS di Laut Tiongkok Selatan. Artikel Xinhua News juga menyebutkan, “Terhadap tudingan Menhan AS yang mengatakan ‘aksi penghadangan militer RRT yang tidak profesional’ itu”, Jing menyatakan, “adalah pihak pengintai AS yang lebih dulu intervensi…”.

Pada 31 Mei lalu, Komando Palagan Selatan RRT secara terbuka mengakui, pesawat pengintai AS telah “mengintai dan mengacaukan” armada ke-17 AL RRT, yakni armada kapal induk Shandong; RRT mengirim jet tempur J-16 untuk menghadangnya, tapi setelah itu tidak berani menyebut “menghadang” atau “mengusir”, melainkan hanya “mengikuti dan mengawasi”. Beijing mengakui dengan skala rendah, bahkan lebih memalukan daripada candaan seorang komedian acara talkshow.

Di bawah deterensi kuat militer AS dan para sekutunya, saat ini RRT tidak berani gegabah mengobarkan perang di Selat Taiwan, tapi di Laut Tiongkok Selatan masih saja terus memojokkan negara-negara di sekitarnya. Militer AS meningkatkan deterensi di Laut Tiongkok Selatan, dan mendapat dukungan bersama dari sekutu Indo-Pasifik serta NATO, juga sedang menggandeng lebih banyak negara ASEAN untuk semakin mengucilkan RRT. Low profile-nya Beijing, seharusnya hanya semacam tindakan sementara untuk menghindari konflik, tetapi sebenarnya PKT belum secara sungguh hati membatalkan niatnya untuk berkonfrontasi melawan AS dan para sekutunya.

PKT Cemas Akan Menjadi Rusia Yang Kedua

Pidato Menhan AS Austin telah memaparkan kondisi nyata konfrontasi militer Indo-Pasifik saat ini, ini yang mencemaskan pemimpin PKT. Austin mengatakan, “Jangan dikira keamanan atau kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik terjadi dengan sendirinya; lihat saja krisis yang ditimbulkan akibat Rusia menginvasi Ukraina tanpa alasan”; “Jika sebuah negara besar bisa seenaknya mencaplok negara tetangganya, maka dunia kita akan menjadi sangat berbahaya. Invasi Rusia telah menunjukkan kepada kita harga yang sangat mahal dari semua bahaya dan kekacauan yang timbul.”

Perkataan ini tidak hanya mengungkap kekhawatiran yang dialami Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan India, serta mencerminkan kekhawatiran negara NATO, juga mengungkapkan kekhawatiran negara-negara ASEAN, Filipina adalah untuk yang pertama kali berpihak pada AS. Saat ini, jika PKT terus bersikap keras, hanya akan membuat semakin banyak negara di sekitarnya berpihak pada AS.

Austin juga mengatakan, “Hubungan persekutuan dan kemitraan membuat kita semua menjadi lebih kuat”; “Ini termasuk Australia, Jepang, Korea, Filipina, dan Thailand sebagai negara sekutu yang teguh”; “Juga termasuk India, Indonesia, dan Vietnam sebagai negara mitra kerjasama yang penting, jelas juga tuan rumah kita kali ini yakni Singapura”; “Semakin lama semakin banyak negara berjalan searah dengan prinsip kebersamaan kita.”

Perkataan ini seharusnya membuat pemimpin PKT semakin tegang. AS memperlihatkan kemampuan kepemimpinannya pada Shangri-La Dialogue, pertemuan intens antara Austin dengan menhan berbagai negara dan perundingan kerjasama menghadapi Beijing, dan telah menggeser Menhan PKT ke pinggir lapangan.

Mantan Dubes RRT untuk AS Cui Tiankai telah menyingkap uneg-uneg di hati pemimpin PKT, “Kami tidak membutuhkan NATO versi Asia, kami tidak berharap melihat NATO berekspansi di kawasan kami ini.” Pernyataan ini telah mengungkap kekhawatiran Beijing diincar oleh seluruh dunia Barat, dan menjadi Rusia yang kedua. Oleh sebab itu, disebutkan dalam rapat Dewan Keamanan Nasional RRT bahwa masalah keamanan yang dihadapi “jelas menjadi semakin besar”.

Austin juga menyebutkan, AS “sedang berinvestasi dengan berani di bidang kekuatan udara”, termasuk “menambah 61 milyar dolar AS (906 triliun rupiah, kurs per 06/06) untuk jet tempur F-35, F-22, dan pesawat nirawak, juga bomber siluman B-21”, serta “menambah armada kapal selam, kapal induk, dan kapal perusak”; “meningkatkan kekuatan senjata luar angkasa, internet, dan jarak jauh”; “Kami akan terus dengan tegas menentang segala aksi sepihak yang hendak mengubah kondisi saat ini”; “Kekuatan deterensi saat ini sangat besar — pekerjaan kami adalah mempertahankan deterensi seperti ini.”

Militer AS tengah memperlihatkan serangkaian keunggulannya, yang tak mampu ditandingi oleh militer RRT. Terakhir Menhan AS Austin juga menekankan dialog, ia mengatakan PKT “selama ini tidak bersedia secara serius mengambil bagian dalam mekanisme manajemen krisis yang lebih baik antara militer kedua negara”; “Negara besar harus transparan dan menjadi mercusuar yang bertanggung jawab”; “Konflik dan sengketa bukan tidak bisa dihindari; tapi perdamaian dan keamanan tidak timbul dengan sendirinya”.

Tentu saja PKT tidak berani transparan, terlebih lagi tidak mau bertanggung jawab, untuk sementara melunak dan low profile adalah satu-satunya taktik yang bisa dilakukan saat ini. Pada 3 Juni lalu, armada AS dan Kanada telah melintas di Selat Taiwan, saat dibuntuti oleh sebuah kapal perang RRT, secara mendadak kapal perang itu melintas memotong jalur kapal pertama armada AS, dengan jarak terpendek hanya 150 yard. Ini sangat bertolak belakang dengan sikap PKT yang tampak low profile.

Kesimpulan

Masalah antara RRT dan AS masih menggantung dan belum terselesaikan, risiko konfrontasi sulit dihilangkan, namun PKT malah menolak berdialog dengan militer AS. Pihak militer AS akan terus meningkatkan kesiagaan perang, negara di sekitar RRT juga akan terus melawan perlombaan senjata Beijing, dan pemimpin PKT hanya bisa merasakan semakin tidak aman.

Relatif banyak warga di daratan Tiongkok yang mungkin masih terkelabui dalam kegelapan, atau melihat adanya bahaya tertentu, tapi tidak banyak yang diketahui. Konfrontasi secara membabi buta oleh PKT, semakin nyata mendatangkan bahaya bagi Tiongkok, dan pemimpin PKT sendiri telah merasakan adanya mara bahaya; tapi tidak berani mengakuinya, dan hingga kini masih saja berusaha menutupinya, bahkan masih dengan sengaja memperlihatkan sikap melawan AS dan negara sekitarnya, hanya pada saat terpaksa akan berpura-pura low profile.

Tiongkok sangat membutuhkan jalan keluar dari mara bahaya, maka itu bawalah PKT secepatnya mundur dari pentas sejarah, hal ini adalah jalan keluar dengan pengorbanan paling sedikit bagi rakyat Tiongkok. (Sud/whs)

“Mati 140 Juta Jiwa Ibarat Sepiring Kecil Sayur” Mengapa Sangat Ketakutan?

0

Zhou Xiaohui

Baru saja melihat seorang warganet di Microblog mengomentari kematian seorang pelajar SD yang ditabrak hingga tewas oleh guru, dan kejadian bunuh diri seorang ibu dengan melompat dari Gedung tinggi, hati ikut terasa pilu. Ia berkata, “Saya selalu tidak mengakui di sini adalah dunia manusia, jika ini adalah dunia manusia, maka seharusnya ada kemanusiaan; jika ini adalah dunia, maka seharusnya ada kehangatan; jika ini adalah dunia, maka seharusnya ada hukum; jika ini adalah dunia, maka seharusnya ada cinta kasih; jika ini adalah dunia, pemerintah tidak seharusnya begitu tidak peduli. Namun, tidak ada apapun di sini. Mengapa tidak ada? Karena inilah neraka penuh kejahatan yang tercipta dari pendidikan dan sistem pemerintahannya.”

Di tengah neraka dunia yang penuh kejahatan ini, terlalu banyak hal yang menyesakkan dada. Justru sebelum melihat tulisan itu, saya sekali lagi telah membaca pernyataan mengejutkan dari seorang akademisi RRT bernama Li Yi yang menetap di AS (Amerika Serikat) pada 1 Juni lalu, yang tidak berperikemanusiaan, dan tidak ada kehangatan, jika direnungkan sangatlah menakutkan.

Li Yi menyebutkan berapa banyak korban jiwa akan berjatuhan bila terjadi unifikasi Taiwan, saat ini belum bisa dipastikan. Tetapi berdasarkan Perang Sipil Amerika selama 3 tahun telah menewaskan 730.000 jiwa, total korban tewas dan cedera mencapai 3 juta jiwa, maka diperkirakan jika PKT menyatukan Taiwan secara militer, “jika menewaskan 140 juta jiwa di Tiongkok, maka ini adalah hal wajar, setidaknya tidak berlebihan”, lagi pula “ini hanyalah sepiring sayuran dalam sejarah umat manusia”.

Tanpa keraguan ia masih menambahkan, “Saya pikir 140 juta jiwa di Tiongkok, seharusnya sebagian dari mereka telah siap mental, menewaskan 140 juta jiwa atau 70 juta jiwa, atau jika dididik lagi, para pemuda (Tiongkok) akan setuju, demi menyatukan Taiwan, akan terkorbankan 140 juta jiwa atau 70 juta jiwa.” Ia juga menyebutkan, “Dulu demi perang nuklir kita siap mengorbankan 500 kota di timur Xi’an, sekarang pun bisa!”

Lulus dari Peking University, dan menyandang gelar magister dan doktor dari perguruan tinggi di AS, dan pernah bekerja di Renmin University of China serta Fuzhou University, sempat mensejajarkan diri dengan sejumlah ahli seperti Jin Canrong, Hu Xijin, Sima Nan, Zhang Zhaozhong dan lain-lain yang pernyataannya “selalu membuat heboh”. Dalam hal unifikasi Taiwan secara militer, sikap Li Yi sangat keras.

Pada 20 November 2022, akun Twitter Li Yi diblokir karena telah melanggar aturan perilaku kebencian. Setelah komentar tersebut, Li Yi berdalih akun Twitter-nya telah dibajak, pernyataan tersebut tak ada sangkut paut dengan dirinya.

Pada 2019, Li Yi pernah diundang datang ke Taiwan oleh Taiwan Peaceful Unification Association untuk menjadi pembicara utama dalam suatu seminar, sedangkan asosiasi tersebut merupakan cabang dari China Peaceful Unification Association. Li Yi yang berdiam di AS apakah ada kaitannya dengan Front Persatuan yang didirikan oleh PKT?

Sesuai dugaan, pernyataan Li Yi sontak menyulut amarah publik, dan kecaman warganet. Ada yang langsung menuding, “Ia mengatakan seperti itu karena merasa dirinya, keluarga dan anak-anaknya tidak termasuk di dalam 140 juta jiwa itu. Pokoknya 140 juta jiwa yang disebutnya tidak termasuk keluarganya, tidak termasuk para petinggi PKT dan keluarga mereka, 140 juta jiwa itu adalah para korban, dan para fans merah yang akan dikorbankan, inilah partai yang dicintai oleh para fans merah.” 

Memang, di mata Li Yi, keluarganya dan anak-anaknya serta keluarga para petinggi PKT pasti tidak akan masuk ke dalam daftar “korban” tersebut, hanya para fans dan korban yang diberi “kesempatan” untuk berkorban demi partainya. Masalahnya adalah, berapa banyak para fans dan korban yang bersedia mempertaruhkan nyawa demi kejahatan PKT?

Justru setelah melihat jelas sifat dan perangai jahat Li Yi, para warganet pun langsung berkomentar: “Biasanya orang yang berseru perang tidak akan pernah maju ke medan perang, para korban di dalam negeri jika tidak menyeret Li Yi keluar untuk dieksekusi, maka akan sangat berdosa.” Tak sedikit warganet mendukung mengikat Li Yi ke rudal nuklir, diposisikan di garis terdepan menjadi perintis, juga memberinya kesempatan menjadi “pahlawan”, ada pula yang menyindir “dia sangat cocok untuk reklamasi laut”, ada pula yang menantangnya “Saya harap lagaknya saja yang pemberani, seharusnya rela mengorbankan sembilan keturunannya, jangan sampai pada saat itu melarikan diri ke Amerika.”

Seorang warganet secara khusus mengatakan kepada Li Yi, “Ternyata hanya seorang murid Mao yang baik saja”. Mengapa dikatakan demikian? Ini menyangkut sepenggal sejarah yang tidak diketahui oleh rakyat jelata Tiongkok tapi selalu sengaja ditutupi oleh PKT.

Pada November 1957, Mao Zedong memimpin rombongan PKT pergi ke Moskow memperingati “Revolusi Oktober”, sekaligus menghadiri rapat perwakilan partai komunis dan partai buruh kedua negara serta rapat 64 perwakilan partai komunis dan partai buruh. Dalam kesempatan itu, sekitar pada 18 November, Mao menyampaikan pidato yang impromptu tentang pemerasan dengan nuklir yang menggemparkan.

Pada 13 Januari 2011 lalu, berdasarkan naskah seminar oleh akademisi Shen Zhihua, saluran Sejarah dan Budaya pada situs People’s Daily PKT telah mempublikasikan artikel berjudul “Mao Zedong Bicara Soal Perang Nuklir Yang Mengejutkan Banyak Pihak: Mati 300 Juta Rakyat Tiongkok Pun Tak Jadi Masalah”. Artikel mengutip perkataan Profesor Shen yang mengatakan pada rapat tersebut Mao berkata: “Paling-paling meletus perang nuklir, apa hebatnya perang nuklir, populasi seluruh dunia 2,7 milyar jiwa, mati setengah masih tersisa setengah, penduduk Tiongkok 600 juta jiwa, mati setengah masih ada 300 juta jiwa, apa yang perlu ditakutkan?”.

Shen Zhihua juga menjelaskan reaksi para hadirin pada rapat tersebut. Katanya begitu perkataan Mao itu usai, seluruh ruang rapat langsung hening senyap, banyak orang tidak mengerti, apa yang terjadi pada Ketua Mao, mati 300 juta orang tidak jadi soal, dan saat jeda istirahat menjadi perbincangan hangat. Sambil memegang secangkir kopi dengan tangan gemetar, Sekjend Cekoslowakia berkata, Tiongkok 600 juta jiwa, kami hanya 20 juta jiwa, ia pun tidak habis pikir.

Oleh karena itu pula, menurut Shen Zhihua, walaupun pasca meninggalnya Stalin, karena kritik Khrushchev terhadapnya telah memicu kekacauan Uni Soviet dan negara komunis lainnya, posisi Mao meningkat, tapi banyak negara tidak bersedia berdampingan dengan PKT, satu alasan pentingnya adalah gara-gara perkataan Mao ini, mereka merasa policy yang diusulkan Mao terlalu berbahaya, dan terlalu agresif, sementara banyak negara Eropa Timur tidak ingin berperang, dalam hal ini agak sejalan dengan Uni Soviet. Perkataan Mao itu juga memicu sejumlah negara Asia Tenggara mulai mengobarkan Gerakan rasial anti-Tionghoa.

Benarkah Mao pernah melontarkan kata-kata yang begitu menyeramkan? Dalam artikel berjudul “Awal dan Akhir Salah Kritik Terhadap Ma Yinchu” yang diterbitkan majalah Yanhuang Chunqiu edisi ke-10 tahun 1994 juga disebutkan masalah Mao menghadiri Rapat Besar di Moskow. Dalam artikel disebutkan, pasca PD-II Mao merasa terdapat bahaya perang. Mao bahkan memperingatkan seluruh partai dan rakyat semua negara agar siap berperang, perang besar, perang nuklir. Disebut perang awal, karena PKT baru saja melewati perang saudara, pasukannya masih memiliki “pengalaman perang yang kaya” serta “semangat perang yang tinggi”, dan di saat yang sama PKT belum ada pembangunan apapun, puing-puing peninggalan dari Kuo Min Tang (Partai Nasionalis, red.) masih berupa reruntuhan, usai perang, bisa dibangun kembali yang baru.

Mengapa harus perang nuklir? Di mata Mao, semakin besar pengorbanan, semakin besar pula hasil yang didapat. Dengan kata lain, Mao tidak takut mengorbankan separo nyawa rakyat Tiongkok untuk bisa memusnahkan negara Barat, yang berarti “setelah memusnahkan semua imperialisme, seluruh dunia akan menjadi sosialisme”.

Artikel berjudul “Kritik yang Salah” juga menyebutkan, Mao pernah mengatakan kepada sejumlah pejabat PKT: “600 juta orang penduduk, sedikit-sedikit dimusnahkan, mana ada hal semacam itu? Untuk apa begitu serius! Bahkan perang atom pun, paling-paling hanya akan memusnahkan setengah penduduk kita, masih ada sisa 300 juta jiwa, apa yang perlu ditakutkan? … dua kali perang dunia sebelumnya telah berlangsung selama 4 tahun, sekarang adalah perang atom, mungkin hanya 3 tahun, setelah perang dibangun kembali, sekaligus memusnahkan imperialisme baru dibangun kembali.”

Dari sini bisa disimpulkan, dalam benak Mao memang ada pemikiran “mati 300 juta jiwa tidak jadi soal” serta ingin memusnahkan negara Barat dengan perang atom, karena adanya pernyataan semacam ini di internal PKT, maka tidak heran jika dalam pidato di Moskow juga pernah diungkapkan pernyataan serupa. Di mata Mao dan PKT, untuk duel melawan Barat, tidak peduli akan mengobarkan perang nuklir, tidak peduli berapa banyak nyawa rakyat jelata yang akan dikorbankan. Jadi ungkapan Li Yi yang mengatakan menewaskan 140 juta jiwa hanya ibarat sepiring sayuran, adalah sejalan dengan pemikiran Mao, dan tidak berlebihan jika dikatakan dia adalah murid teladan Mao. Tentu saja, yang mewarisi pemikiran Mao tidak hanya Li Yi seorang saja. Tahun lalu dosen PLA National Defense University PKT yang bernama Fang Bing juga pernah mengatakan “Kita bisa mengorbankan 200 kota, untuk bermain-main dengan AS, sama-sama kembali ke zaman batu, apakah AS berani?”, yang saat itu sama-sama menggemparkan dunia.

Li Yi dan Fang Bing cukup diterima di Tiongkok, dan berkaitan erat dengan sikap PKT beserta para petingginya terhadap rakyat. Dari era Mao sampai penguasa PKT saat ini, pernahkah sekalipun menganggap rakyat sebagai manusia? Di mulut selalu berkata “melayani rakyat”, “kehidupan adalah segalanya, rakyat adalah segalanya”, tapi peristiwa tragis yang terjadi beberapa tahun terakhir di neraka dunia ini apakah masih kurang? Adakah pejabat di Zhongnanhai yang peduli hal ini?

Seruling Tulang Mungil Berusia 12.000 Tahun Ditemukan di Israel yang Menyerupai Burung Predator

0

Lia Onely

Tulang-tulang kecil dari burung prasejarah berusia 12.000 tahun yang ditemukan di Israel utara telah diidentifikasi sebagai seruling, kata para peneliti.

Tujuh seruling mungil yang terbuat dari tulang unggas air itu mengeluarkan suara seperti suara burung pemangsa, dan para peneliti menduga seruling-seruling itu mungkin digunakan untuk membuat musik, berburu, atau suatu bentuk komunikasi dengan burung-burung tersebut.

Makalah yang mengungkap temuan ini diterbitkan pada 9 Juni di Nature Scientific Report.

Makalah ini ditulis oleh Dr Laurent Davin, seorang peneliti pasca-doktoral di Universitas Ibrani Yerusalem dan Centre de Recherche Français à Jérusalem (CRJF), dan Dr José-Miguel Tejero, Universitas Wina dan Universitas Barcelona, Spanyol.

Seruling-seruling tersebut ditemukan di situs rawa prasejarah Eynan-Mallaha di Lembah Danau Hula di Lembah Yordan Hulu, Israel Utara.

Salah satu seruling yang ditemukan dalam keadaan lengkap, menurut para peneliti.  Sejauh yang diketahui merupakan satu-satunya di dunia dalam keadaan terawetkan.

Dalam struktur melingkar yang ditemukan di pemukiman tersebut-yang pertama kali digali pada tahun 1955-ditemukan tulang belulang dari berbagai spesies hewan, termasuk burung. Ini adalah rumah para pemburu-pengumpul.

Melalui berbagai analisis, para peneliti menunjukkan bahwa tulang-tulang tersebut sengaja dibuat lebih dari 12.000 tahun silam untuk menghasilkan berbagai suara yang mirip dengan suara burung pemangsa. Mereka berspekulasi bahwa seruling kecil itu bisa saja digunakan untuk menarik mangsa saat berburu.

Peragaan penggunaan replika peluit dalam foto tanpa tanggal. (Courtesy of Laurent Davin)

Para peneliti memeriksa tulang-tulang burung yang ditemukan oleh ekskavator, sebagai bagian dari studi budaya material dan persembahan pemakaman di situs tersebut dari periode Natufian akhir.

Sebagian besar tulang-tulang tersebut berasal dari unggas air yang sedang musim dingin.

Para ilmuwan melihat adanya tanda pada tujuh tulang sayap kecil burung coot Eurasia dan burung teal Eurasia. Pemeriksaan terhadap tanda-tanda ini menemukan bahwa mereka adalah lubang-lubang berukuran sangat kecil yang ditancapkan pada tulang-tulang yang berlubang.

Untuk mengetahui bagaimana benda-benda tersebut digunakan, para peneliti membuat replika dari benda-benda aslinya.

Sebagai bagian dari percobaan yang dilakukan pada replika, ditemukan bahwa instrumen-instrumen tersebut menghasilkan suara yang berbeda, dengan demikian disimpulkan bahwa mereka berfungsi sebagai seruling.

Ketika suara-suara tersebut dibandingkan dengan suara puluhan spesies burung yang ditemukan di situs tersebut, suara-suara tersebut terbukti mirip dengan suara burung pemangsa – Eurasian Sparrowhawk dan Common Kestrel.

Salah satu teorinya adalah seruling-seruling ini berfungsi sebagai peluit. Orang-orang yang dilengkapi dengan seruling mengambil posisi di dekat unggas air dan ketika burung pipit dan kestrel, yang tertarik oleh panggilan peluit, mendekat, unggas air terbang ke arah yang berbeda dan membuat mereka lebih mudah ditangkap.

Lubang-lubang kecil pada tulang burung berongga yang dilubangi dengan cermat untuk membuat miniatur alat musik tiup yang menirukan suara burung pemangsa, dalam foto yang tidak bertanggal. (Foto courtesy of Laurent Davin)

Menurut para peneliti, ada kemungkinan bahwa dalam kebingungan yang terjadi, burung pemangsa itu sendiri dapat terperangkap. Cakar mereka digunakan dalam beberapa cara, termasuk sebagai ornamen dan  menusuk tulang untuk membuat peluit baru.

“Jika seruling digunakan untuk berburu, maka ini adalah bukti paling awal penggunaan suara dalam berburu,” kata Dr Hamoudi Khalaily dari Otoritas Purbakala Israel dalam sebuah pernyataan pers. Di sebagian besar situs dari periode yang sama, instrumen-instrumen ini rusak dan lenyap, katanya, dan akibatnya, seruling-seruling kecil itu ditemukan sebagai hasil dari pengayakan yang hati-hati dan lembut dari temuan penggalian menggunakan air.

Penemuan ini memberikan informasi baru tentang metode berburu dan melengkapi berbagai alat prasejarah di Levant selatan, kata Khalaily.

Suara yang dihasilkan oleh seruling bisa jadi memiliki fungsi sosial-budaya-simbolis yang berbeda bagi para pemburu-pengumpul di situs tersebut, kata para peneliti dan menambah temuan lain yang menunjukkan kompleksitas masyarakat budaya Natufian.

Budaya arkeologi Natufian dari sekitar 15.000 hingga 11.700 tahun yang lalu “menandai transisi dari masyarakat Palaeolitikum pemburu-pengumpul menjadi ekonomi pertanian yang lengkap pada masa Neolitikum,” menurut makalah tersebut.

Bangsa Natufia adalah pemburu-pengumpul pertama yang diketahui di Levant yang mengadopsi gaya hidup menetap, seperti yang diketahui melalui budaya material yang ditinggalkan (misalnya, kuburan, manifestasi artistik, dan bangunan batu yang tahan lama).

Suku Natufia dari Eynan-Mallaha berburu burung pemangsa yang lebih besar seperti elang, rajawali, dan goshawk, serta unggas air yang lebih besar seperti angsa berleher pendek, angsa, dan itik. Dengan demikian, mereka memiliki banyak ketersediaan tulang burung yang lebih besar. Jadi tampaknya mereka sengaja memilih tulang burung yang pendek dan sempit sebagai tempat kosong untuk alat musik tiup, menurut laporan tersebut.

Meskipun aerofon serupa telah ditemukan dalam budaya arkeologi yang lebih baru, ini adalah contoh pertama yang diketahui tentang suara burung buatan di situs Paleolitikum.

Penelitian saat ini menunjukkan “betapa pentingnya melestarikan temuan budaya yang ditemukan selama penggalian, yang terus menghasilkan wawasan baru dan arah penelitian ke dalam budaya manusia, berkat metode baru dan kolaborasi di antara para cendekiawan dalam berbagai disiplin ilmu,” kata Prof Rivka Rabinovich dari Institut Arkeologi dan direktur ilmiah Koleksi Sejarah Alam Nasional di Hebrew University.

New York City Menjadi Salah Satu Kota Paling Tercemar di Dunia Akibat Kebakaran Hutan Kanada

Sekitar 100 juta orang di AS diperkirakan akan terkena dampaknya

Naveen Athrappully – The Epoch Times

New York City telah menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia karena asap dari kebakaran hutan Kanada memasuki Amerika Serikat.

Menurut IQAir, yang menyediakan informasi kualitas udara secara real-time, New York City menduduki peringkat teratas bersama dengan Kuwait City sebagai kota yang paling tercemar pada pukul 4:03 pagi pada  7 Juni, dengan skor Indeks Kualitas Udara (AQI) 170, tingkat yang diklasifikasikan sebagai “tidak sehat”.

Pada pukul 8:40 pagi, New York berada di urutan kedua dalam daftar tersebut, dengan Detroit di posisi keempat.

Pada satu titik di malam 6 Juni, AQI mencapai angka 200, berbatasan dengan “sangat tidak sehat”.

“Jika Anda adalah warga New York yang memiliki masalah jantung atau pernapasan, berhati-hatilah saat berada di luar ruangan. Asap dari kebakaran hutan di Kanada berdampak pada udara kota kami, sehingga Peringatan Kesehatan Kualitas Udara telah dikeluarkan. Cobalah untuk membatasi aktivitas di luar ruangan hari ini hanya untuk hal-hal yang benar-benar penting,” tulis City of New York dalam sebuah unggahan di Twitter pada 6 Juni.

Menurut AirNow, yang melaporkan kualitas udara menggunakan AQI resmi AS, tingkat PM2.5, materi partikulat kecil yang umumnya berukuran 2,5 mikrometer atau lebih kecil, berada di level 182 pada pukul 4:45 pagi, level yang diklasifikasikan sebagai “tidak sehat”.

Ketika terhirup, PM2.5 dapat masuk jauh ke dalam jaringan paru-paru dan akhirnya masuk ke dalam aliran darah. PM2.5 dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, asma, dan penyakit pernapasan lainnya.

Marshall Burke, seorang profesor di Stanford, menulis dalam sebuah unggahan di Twitter pada  6 Juni bahwa “tingkat yang sangat tinggi” dari materi partikulat di sebagian besar wilayah Amerika Serikat bagian timur sejauh ribuan mil berada pada tingkat yang “jauh di atas normal.” Dia mengatakan bahwa tingkat PM2.5 di NYC pada 6 Juni adalah yang “tertinggi kedua sejak tahun 2006.”

Beberapa Wilayah Terkena Dampak, Departemen Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (EPA) Bersiaga

Tempat-tempat lain di Amerika Serikat, seperti Detroit, juga terkena dampak dari asap yang berasal dari kebakaran hutan Kanada. Dari Timur Laut AS hingga Midwest dan Texas, peringatan kualitas udara dikeluarkan yang berdampak pada hingga 100 juta orang di seluruh AS. 

Departemen Perlindungan Lingkungan New Jersey mengeluarkan peringatan kualitas udara untuk penduduk di negara bagian tersebut pada 7 Juni.

“Tingkat partikulat halus akan naik ke kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif di seluruh negara bagian pada  Rabu dan berpotensi meluas hingga malam hari karena transportasi asap kebakaran hutan dari kebakaran hutan di Kanada bagian timur,” kata badan tersebut dalam sebuah unggahan Facebook pada  6 Juni.

Menurut Lembaga Perlindungan Lingkungan AS, kualitas udara di tempat-tempat seperti Boston, Providence, dan New Bedford diperkirakan akan tetap berada di level “tidak sehat” pada 7 Juni.

“Selama asap yang signifikan ada di daerah Anda, disarankan agar orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya tetap berada di dalam ruangan dengan jendela tertutup sambil mengedarkan udara dalam ruangan dengan kipas angin atau pendingin ruangan,” kata badan tersebut dalam sebuah peringatan pada tanggal 5 Juni.

Sebuah unggahan pada 17 April oleh American Lung Association menyoroti sebuah penelitian terhadap 545 county di Amerika Serikat antara tahun 2000 dan 2007 yang menemukan bahwa orang-orang memiliki rata-rata empat bulan lebih lama untuk harapan hidup mereka ketika udara lebih bersih.

Prakiraan Asap di Amerika Serikat, Kebakaran di Kanada

Terdapat ketidakpastian mengenai berapa lama kebakaran hutan di Kanada akan berlangsung dan seberapa banyak Amerika Serikat akan terpapar asap. Paparan asap tergantung pada arah angin.

Menurut analisis The Washington Post pada  6 Juni, asap kebakaran hutan yang “lebih buruk” dapat bergerak keluar dari Kanada bagian selatan pada 7 Juni, didorong oleh front dingin yang bergerak dari utara ke selatan. Akibatnya, negara bagian New York dan Pennsylvania serta wilayah Mid-Atlantik diperkirakan akan mengalami “kualitas udara yang sangat buruk.”

Dari 9 hingga 10 Juni, angin diperkirakan akan berbelok ke arah barat laut. Meskipun hal ini mungkin tidak dapat membersihkan asap sepenuhnya, namun dapat mengurangi konsentrasi partikel halus sekaligus memperbaiki kondisi langit dan kualitas udara.

Menurut update  7 Juni dari National Weather Service, “kondisi berkabut kemungkinan akan terus berlanjut hingga Rabu malam” di New York.

Di Kanada, terdapat 423 titik api aktif pada 7 Juni pukul 6 pagi, menurut data dari Pusat Kebakaran Hutan Antar Lembaga Kanada. Setidaknya dua puluh enam kebakaran baru dimulai pada hari itu.

Dari 423 kebakaran tersebut, 104 dianggap “terkendali,” 73 “sedang ditahan,” dan 246 “tidak terkendali.” Kanada mengalami 2.305 kebakaran sepanjang tahun ini, dengan 4 juta hektar lahan dan hutan terbakar.

Pemerintah Resmi Cabut Aturan Penggunaan Masker, Indonesia Masuki Transisi Endemi

0

ETIndonesia- Pemerintah secara resmi mencabut aturan penggunaan masker. Hal demikian tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Covid-19.

“Demi memaksimalkan perekonomian Indonesia dan proses transisi endemi, Satgas COVID-19 telah melakukan relaksasi kebijakan dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) No.1 Tahun 2023 tentang Protokol kesehatan Pada Masa Transisi Endemi Untuk Mencegah Penularan COVID-19” ujar Prof. Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Penanganan COVID-19 dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/6/2023). 

Wiku Adisasmito menambahkan bahwa SE terbaru tersebut sekaligus mencabut SE No. 24/2022 tentang pelaku perjalanan dalam negeri, SE No. 25/2022 tentang Pelaku Perjalanan Luar Negeri, SE No.20/2022 tentang Kegiatan Skala Besar, dan SE No. 19/2021 tentang Satgas di Fasilitas Publik.  

Sebagai Informasi, surat edaran terbaru secara umum mengatur terkait protokol kesehatan kepada seluruh masyarakat yang hendak melakukan perjalanan dalam dan luar negeri, pelaku kegiatan berskala besar, dan kegiatan di fasilitas publik untuk melakukan perlindungan atau tanggung jawab secara pribadi untuk mencegah penularan COVID-19 dengan anjuran, yakni: 

Pertama, tetap melakukan vaksinasi COVID-19 sampai dengan booster kedua terutama bagi masyarakat rentan seperti lansia dan komorbid. 

Kedua, diperbolehkan tidak menggunakan masker bagi masyarakat dalam keadaan sehat dan tidak beresiko penularan COVID-19 serta dianjurkan tetap menggunakan masker dengan baik apabila dalam keadaan tidak sehat atau beresiko penularan COVID-19. 

Ketiga,  dianjurkan tetap membawa hand sanitizer atau menggunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan untuk terhindar dari virus. 

Keempat, dianjurkan untuk menjaga jarak bagi orang dalam keadaan tidak sehat dan beresiko tertular atau menularkan COVID-19. 

Terakhir, dianjurkan tetap menggunakan aplikasi SATUSEHAT untuk terus memonitor kesehatan pribadi. 

Selanjutnya,  kepada seluruh pengelola dan operator fasilitas transportasi, fasilitas publik, dan kegiatan skala besar bersama dengan pemerintah daerah dianjurkan untuk tetap melakukan perlindungan kepada masyarakat melalui upaya preventif dan promotif serta tetap melakukan pengawasan, pembinaan, penertiban, dan penindakan terhadap pelaksaanaan protokol kesehatan, hal ini bertujuan untuk mengendalikan  penularan COVID-19. 

Terakhir, Juru Bicara Penanganan COVID-19 tersebut mengatakan meskipun kondisi pandemi masih belum dicabut oleh WHO, masyarakat Indonesia harus bersiap dengan transisi endemi dengan protokol kesehatan yang baru dengan menekankan tanggung jawab pribadi dan kolektif untuk mencegah penularan COVID-19.

“Banyak negara yang sudah dapat mengendalian COVID-19 sehingga kasusnya melandai, maka WHO dapat mempertimbangkan untuk menentukan pengakhiran pandemi serta saat ini tanggung jawab masyarakat pada transisi endemi sangat penting untuk saling melindungi dan saling menjaga untuk tidak tertular COVID-19” pungkasnya. (asr)