Home Blog Page 4

FBI Memperingatkan Peretas Tiongkok Siap Menghantam Infrastruktur AS Kapan Saja dengan ‘Pukulan Telak’

Tom Ozimek – The Epoch Times

Direktur FBI Christopher Wray mengatakan pada Kamis 18 April bahwa para peretas yang terkait dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menyusup ke infrastruktur penting Amerika Serikat dan menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan “serangan dahsyat”.

Wray mengatakan dalam pidato pada 18 April di Universitas Vanderbilt di Nashville, Tennessee, bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh peretas yang disponsori oleh Tiongkok bukan lagi masalah yang berada di ufuk cakrawala, melainkan “ancaman tersebut ada di depan mata.”

“Beberapa tahun lalu, kita mungkin mengatakan bahwa Tiongkok merupakan ancaman jangka panjang yang paling signifikan.Itu bukan lagi cara terbaik untuk menggambarkan bahayanya.”

Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) AS menilai tahun lalu bahwa rezim Tiongkok sedang sibuk membangun kapasitas untuk menghalangi intervensi Amerika dalam krisis yang membayangi antara Tiongkok dan Taiwan pada 2027. Tetapi garis waktu itu telah dipercepat, kata Wray, dan mencatat bahwa beberapa efek dari perusahaan peretasan besar yang didukung oleh PKT sudah dirasakan saat ini.

Wray mengatakan kampanye peretasan Tiongkok yang sedang berlangsung yang dikenal sebagai Volt Typhoon telah merasuk ke berbagai perusahaan AS di berbagai sektor penting termasuk telekomunikasi, energi, dan air, dengan 23 operator pipa menjadi target. Dengan program peretasan yang lebih besar daripada gabungan program peretasan yang dilakukan oleh negara-negara besar lainnya, Tiongkok sedang mengembangkan kemampuan untuk secara fisik menyerang infrastruktur AS yang penting pada waktu yang dipilihnya, demikian peringatannya. Rencananya adalah untuk melakukan serangan rendah terhadap infrastruktur sipil untuk mencoba menimbulkan kepanikan. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok membantah keterlibatan negara dalam operasi Volt Typhoon, dan menggambarkannya sebagai kelompok ransomware kriminal.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menuduh Amerika Serikat “mempolitisasi masalah keamanan siber” dan menggunakan penelusuran asal serangan siber sebagai alat untuk “menyerang dan menjebak Tiongkok.”

‘Pukulan yang Menghancurkan’

Intelijen siber AS menyadari sejak  2011 bahwa peretas yang disponsori PKT telah diposisikan untuk melakukan serangan siber potensial terhadap perusahaan minyak dan gas AS, demikian yang diungkapkan kepala FBI.

Wray menambahkan, meskipun FBI dan lembaga-lembaga lain telah melawan ancaman yang terus meningkat ini selama bertahun-tahun, kelompok peretas yang didukung Tiongkok telah merajalela dan didukung oleh penggunaan kecerdasan buatan yang terus meningkat oleh militer serta badan-badan intelijen PKT untuk meningkatkan operasinya. 

Wray juga menjelaskan, “Sebagai gambaran mengenai skala aktivitas siber Tiongkok, jika semua agen siber dan analis intelijen siber FBI hanya berfokus pada Tiongkok – dan bukan pada ransomware, Iran, atau Rusia – maka jumlah peretas Tiongkok masih akan melebihi jumlah personel siber FBI, setidaknya 50 banding 1. Dan itu mungkin perkiraan yang konservatif.”

Meskipun di masa lalu sebagian besar peretasan yang didukung oleh PKT difokuskan pada pencurian kekayaan intelektual demi mendapatkan keuntungan dari Amerika secara ekonomi, Wray memperingatkan bahwa seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan, Beijing sekarang memposisikan perusahaan peretasannya yang sangat besar untuk melakukan kerusakan serius pada infrastruktur penting AS.

Dia mengatakan bahwa peretas yang terkait dengan Volt Typhoon telah menembus sejumlah sektor energi, air, dan telekomunikasi yang penting, dan mereka menunggu saat yang tepat untuk menyerang.

“Mereka bersembunyi di dalam jaringan kami, menggunakan taktik yang dikenal sebagai ‘hidup di luar negeri’ – pada dasarnya, mengeksploitasi alat bawaan yang sudah ada di jaringan korban untuk menyelesaikan pekerjaan jahat mereka, alat yang diharapkan oleh para pelindung jaringan untuk digunakan dan tidak menimbulkan kecurigaan – sementara mereka juga mengoperasikan botnet guna menyembunyikan aktivitas jahat mereka dan fakta bahwa mereka berasal dari Tiongkok.”

Wray memperingatkan bahwa, “Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kemampuan kepada pemerintah Tiongkok untuk menunggu waktu yang tepat untuk memberikan pukulan yang menghancurkan.”

Jenis penargetan spesifik terhadap infrastruktur penting yang dijelaskan oleh Wray merupakan tambahan dari kampanye siber tanpa pandang bulu yang didukung oleh Tiongkok yang tidak hanya menyerang infrastruktur utama tetapi juga ribuan korban lainnya.

Dia mengutip serangan siber Microsoft Exchange tahun 2021, yang membahayakan lebih dari 10.000 jaringan AS, sebagai salah satu contoh terbaru yang sangat mengerikan.

 Wray tentang ancaman Tiongkok yang lebih luas mengungkapkan bahwa dirinya berbicara tentang segala hal mulai dari peretasan tanpa pandang bulu hingga spionase ekonomi hingga penindasan transnasional sampai fentanyl dan bahan kimia prekursor yang keluar dari Tiongkok dan masuk ke dalam komunitas Amerika Serikat.

“Apa yang kita hadapi saat ini adalah PKT mengerahkan seluruh pemerintahannya untuk merongrong keamanan dunia yang berlandaskan hukum, Wray sembari memperingatkan bahwa penargetan PKT terhadap infrastruktur penting A.S. bersifat “luas dan tak henti-hentinya.”

Sebagai upaya untuk mengurangi ancaman berkelanjutan dan terus berkembang dari peretas yang didukung oleh PKT, perusahaan swasta harus lebih waspada dan membentengi jaringan mereka.

Wray menegaskan : “Ancaman yang dihadapi Amerika – dari RRT [Republik Rakyat Tiongkok] dan banyak negara lain – sangat besar.”

“Cara hidup kita – dan, dalam beberapa kasus, kehidupan kita – perlu dipertahankan.”

Pernyataannya muncul ketika Tiongkok telah mengambil sikap yang semakin provokatif terhadap Taiwan, yang Beijing anggap sebagai provinsi yang membangkang dan bersumpah untuk suatu hari nanti menyatukan kembali dengan daratan utama, dengan paksa jika perlu.

“2023 Human Rights Report” Dirilis Jelang Keberangkatan Blinken ke Beijing Menunjukkan HAM Tiongkok Terus Memburuk

Jelang kunjungan Menlu AS Antony Blinken ke Tiongkok, Kemenlu AS merilis Laporan Hak Asasi Manusia tahun 2023, yang menunjukkan bahwa situasi hak asasi manusia di Tiongkok terus memburuk

 oleh Chen Yue

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat merilis laporan praktik Hak Asasi Manusia tahun 2023 (2023 Human Rights Report) menjelang kunjungan Blinken ke Tiongkok.

Dalam kata pengantar, selain tercantum ucapan yang mengutuk Partai Komunis Tiongkok (PKT) atas tindak pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kerja paksa yang dilakukan terhadap etnis minoritas di Xinjiang, juga atas penyiksaan dan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong, khususnya apa yang disebut “pusat pendidikan hukum” yang menargetkan praktisi Falun Gong di daratan Tiongkok, dan penindasan jangka panjang PKT terhadap para pengacara dan pembangkang hak asasi manusia di Tiongkok.

“Kita sekali lagi melihat hak asasi manusia dan supremasi hukum mendapat tekanan dalam berbagai cara dan di lebih banyak tempat di seluruh dunia,” ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Lan Shu, komentator politik mengatakan : “Hak asasi manusia tentu saja merupakan topik abadi, karena di bawah sistem PKT, hak asasi manusia tidak pernah dihormati”.

Para analis percaya bahwa sejak era Trump, Amerika Serikat telah melanjutkan kebijakannya untuk menghubungkan kembali hak asasi manusia dengan perekonomian dan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Penganiayaan yang dilakukan oleh PKT terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok, termasuk pengambilan paksa organ tubuh, dan penindasan terhadap pengacara hak asasi manusia semuanya telah dicatat dalam laporan hak asasi manusia dalam beberapa tahun terakhir. Laporan menunjukkan bahwa situasi hak asasi manusia di bawah pemerintahan komunis Tiongkok telah menarik perhatian yang semakin besar dari Amerika Serikat.

Tang Jingyuan, komentator politik di AS mengatakan : “Dari sudut pandang lain, ini adalah kartu yang digunakan oleh Amerika Serikat untuk memberikan tekanan kepada PKT. Faktanya, situasi HAK yang membaik atau memburuk berkaitan erat dengan banyak kebijakan ekonomi Amerika Serikat. Keduanya akan saling melengkapi”.

Pada hari yang sama ketika Amerika Serikat merilis “2023 Human Rights Report”, Kepala Departemen Urusan Amerika Utara dan Oseania dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok juga memberi penjelasan kepada media tentang latar belakang kunjungan Blinken ke Tiongkok. Para analis percaya bahwa agar bisa “bernafas”, Partai Komunis Tiongkok untuk sementara waktu akan “bertunduk kepala” kepada AS. 

“Sekarang perekonomian (Tiongkok) sudah tidak memiliki cara untuk dipulihkan. Kunjungan Blinken ke Tiongkok kali ini mungkin disertai dengan fakta bahwa Amerika Serikat akan mengambil lebih banyak sanksi perdagangan terhadap Tiongkok, terutama karena isu kelebihan kapasitas industri. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa kini hampir meluncurkan tindakan anti-dumping terhadap Tiongkok dan memulai perang dagang,” ujar Tang Jingyuan.

Dunia luar umumnya percaya bahwa misi inti kunjungan Blinken ke Tiongkok adalah untuk memberikan “peringatan” kepada Partai Komunis Tiongkok, mengekang bantuan Partai Komunis Tiongkok ke Rusia, dan berharap untuk membalikkan situasi dalam perang Rusia – Ukraina.

“Dua hari lalu, dalam pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh negara Barat, Blinken dengan jelas memperingatkan PKT, meminta PKT untuk memilih salah satu antara Rusia atau Barat. Tiongkok tidak dapat mencapai yang terbaik dari merangkul keduanya, juga tidak dapat menanggung dampak buruk yang diakibatkannya,” kata Qin Peng, seorang komentator politik di AS.

Tang Jingyuan mengatakan : “Kami baru saja melihat bahwa Wall Street Journal juga menyampaikan berita bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi terhadap beberapa bank PKT. Mungkin saja memutus koneksi antara perbankan Tiongkok dengan sistem keuangan dunia SWIFT. Bagi Tiongkok, pemutusan ini bisa diibaratkan sebagai terkena serangan setingkat bom nuklir.” (sin)

Perekonomian Memburuk, Epidemi Merebak, Masyarakat Tiongkok Semakin Sulit Bertahan Hidup

0

 oleh Chen Jie, Xiong Bin dan Zhong Yuan

Selama beberapa tahun belakangan ini, banyak warga sipil Tiongkok yang tidak mampu membayar biaya pengobatan dirinya ketika sakit, tidak mampu membayar angsuran rumah KPR, bahkan kehilangan mata pencaharian utama akibat memburuknya perekonomian Tiongkok, ditambah dengan virus komunis Tiongkok (COVID-19) yang masih terus mewabah di daratan Tiongkok. Sehingga banyak orang yang putus asa memilih untuk mengakhiri hidup.

Mr. Lu dari Qingdao mengatakan kepada reporter “NTDTV” bahwa banyak orang lanjut usia di pedesaan memilih untuk mengakhiri hidup agar tidak membebani anak-anak mereka.

“Sering kita jumpai orang lanjut usia daerah pedesaan yang melakukan bunuh diri, karena mereka tidak memiliki asuransi hari tua dan tidak ingin kehidupannya menjadi beban anak-anak, lalu memilih mengakhiri hidup. Ya, baru kejadian pagi tadi ketika saya pergi ke pasar untuk belanja, saya dihadang oleh seorang kakek petani berusia 90-an tahun yang saya kenal yang menghampiri agar saya bersedia membeli daun bawang tanamannya sendiri. Saya katakan boleh, lalu kakek menaruh dagangannya ke atas kendaraan saya yang beratnya kira-kira 4 kati, dengan harga RMB.5,- per kati. Setelah menerima uang yang saya berikan, kakek berlutut di depan saya untuk menyatakan rasa terima kasihnya. Benar-benar kasihan. Hidup masyarakat pedesaan sangat sulit. Itulah fakta, suatu kejadian yang baru saya alami beberapa jam lalu”, katanya.

Mr. Bao dari Provinsi Gansu mengatakan bahwa banyak penduduk yang terlilit oleh utang KPR dan KPM sehingga memilih mengakhiri hidup. 

Mr. Bao menngatakan : “Banyak warga sipil hidup dalam keputusasaan, tidak punya jalan lain karena leher mereka terlilit oleh rantai yang tidak dapat dilepas. Sehingga mereka terpaksa menembus jalan pintas sebagaimana yang terekam dalam video yang diposting oleh teman-teman. Ada yang gantung diri di kusen kayu atap rumah, ada yang gantung di railing tangga. Kejadian itu tampaknya bukan di daerah pedesaan, karena yang terlilit utang KPR dan KPM hanya warga perkotaan. Semua menemui jalan buntu. Memang di sini miskin, begitu juga saya yang juga tidak tahu apakah dapur masih bisa ngebul karena tidak ada pemasukan.”

Mr. Cao, seorang warga desa di Jilin juga mengatakan, tidak punya uang buat makan, buat perawatan kesehatan, bekerja ke luar wilayah juga sulit mendapatkan pekerjaan.

“Kita bisa mati kelaparan ! Sangat sulit untuk memperoleh pekerjaan di situasi resesi ekonomi yang sangat parah seperti sekarang ini. Cari pekerjaan ke mana-mana sulit. Teman sekelas saya yang pergi ke Hainan untuk mencari pekerjaan, terpaksa balik lagi setelah belasan hari karena upah rendah dan pekerjaannya berat. Lalu pergi ke tempat lain, tetapi rongrongan datang bertubi-tubi, membuat orang tidak tahan. Beberapa orang saya kenal yang meninggal dunia dalam 2 hari belakangan ini, usia mereka kira-kira 58 atau 59 tahun, mereka ingin sembuh dari sakit tetapi biaya pengobatannya mahal, mereka tidak ingin biaya pengobatan yang ratusan ribu yuan menjadi beban bagi anak-anak mereka sehingga memilih tidak diobati. Begitu ada anggota keluarga di rumah jatuh sakit, maka celakalah ! Keluarga bisa hancur !” kata Mr. Cao.

Mr. Chen dari Xinzhou, Provinsi Shanxi mengatakan bahwa anak-anak juga menghadapi kesulitan dalam kehidupan mereka sendiri, jadi sulit untuk bisa mengurusi orang tua. Bagi orang tua yang tidak berdaya terpaksa harus menghadapi kehidupan yang sengsara. 

Mr. Chen mengatakan : “Ini pasti serius. Epidemi telah menyebabkan banyak kematian. Perekonomian memburuk. Kami berjuang untuk bertahan hidup dan mengikat erat tali pinggang. Para lansia di daerah pedesaan tidak memiliki dana pensiun. Bagaimana mereka hidup hanya dengan uang 100 yuan sebulan ? Anak-anak juga kewalahan untuk menanggung beban kehidupan keluarga mereka sendiri”.

Ada Rekaman video yang memperlihatkan seorang lelaki tua pedesaan yang sekujur tubuhnya kotor sedang berjongkok untuk memunguti makanan di atas tanah untuk dimakan. Adegan yang tentunya menyayat hati. (sin)

Kakek Paling Keren di Tiongkok Masih Tetap Kuat di Usia 88 Tahun

EtIndonesia. Wang Deshun adalah aktor dan model fesyen berusia 88 tahun yang menjadi terkenal pada tahun 2015 ketika ia berjalan di runway tanpa busana di China Fashion Week di Beijing selama penampilan modeling pertamanya.

Penampilannya yang ikonik di China Fashion Week masih melekat dalam ingatan semua orang, dan dia mendapatkan berbagai macam penawaran dari beberapa rumah mode terbesar di dunia. Orang-orang menyukai ceritanya, dan untuk alasan yang bagus.

Lahir pada tahun 1936 dalam keluarga sederhana, ia adalah anak tertua kedua dari sepuluh bersaudara. Orangtuanya mendorongnya untuk mengejar mimpinya dan dia melakukan hal itu, menjadi seorang aktor, kemudian beralih ke pantomim dan seni pertunjukan sebelum mencoba peruntungannya di dunia model fesyen dengan kesuksesan luar biasa. Tapi itu belum cukup bagi gandpa terpanas di Tiongkok, sebutan Wang. Sejak saat itu, ia memperoleh lisensi pilot pesawat dan belajar mengendarai sepeda motor dan kuda.

“Orang bisa mengubah hidup mereka sebanyak yang mereka inginkan,” kata Wang Deshun kepada NY Times. “Menjadi sehat secara mental berarti Anda tahu apa yang akan Anda lakukan. Tidak ada kata terlalu tua untuk mengejar impian, usia tidak pernah menjadi penghalang. Lakukan saja.”

Wang Deshun tidak sengaja terjun ke dunia modeling fesyen. Desainer Tiongkok Hu Sheguang sedang berbicara dengan DJ China Fashion Week, seorang wanita bernama QQ, ketika teleponnya berdering. Saat dia mengeluarkannya untuk menjawab, sang desainer melihat wajah seorang lelaki tua muncul di layar, dan dia langsung tahu bahwa dia menginginkannya sebagai bagian dari presentasinya. Itu adalah Wang, ayah QQ, dan dia menerima tantangan yang akan mengubah hidupnya selamanya. Foto ikoniknya yang bertelanjang dada di runway masih beredar secara online, tetapi sejak itu ia membintangi banyak iklan untuk berbagai perancang busana.

Sudah tujuh tahun sejak kemunculan pertama Wang Deshun, dan Kakek Terpanas di Tiongkok ini masih tetap tampil gagah di usianya yang ke-88 tahun. Awal bulan ini, ia kembali membuat heboh setelah tampil di runway Shanghai Fashion Week, sekali lagi memukau penonton dengan fisiknya yang sempurna dan sikap elegannya.

Dalam bidang pekerjaan yang sebagian besarnya pensiun pada awal usia 30an, Whang Deshun adalah salah satu dari sedikit model yang menemukan kesuksesan di usia senja, orang-orang seperti Carmen Dell’Orefice, model fesyen tertua di dunia dan Alice Pang, model fesyen tertua di Asia. (yn)

Sumber: odditycentral

Tercatat 12.000 Anak Bawah Umur di Tiongkok Dijatuhi Hukuman Pada Kuartal Pertama, Naik 78% YOY

0

 oleh Xia Song

Tingkat kejahatan di kalangan anak bawah umur di Tiongkok sangat mengejutkan. Data terbaru yang dilaporkan otoritas berwenang Tiongkok menunjukkan, bahwa pada kuartal pertama tahun ini saja ada 12.000 orang anak bawah umur di Tiongkok yang dijatuhi hukuman pengadilan karena melakukan kejahatan. Jumlah tersebut telah meningkat sebesar 77,67% YoY.  Sementara yang digolongkan kejahatan tingkat berat jumlahnya mencapai 3,12% terhitung 3,12% dari total jumlah kejahatan di Tiongkok, dan tingkat hukuman beratnya mencapai 8,50%.

Pada 22 April, Mahkamah Agung Tiongkok merilis data tentang jumlah persidangan pada kuartal pertama tahun 2024. Data menunjukkan, kasus pidana di Tiongkok yang telah melalui persidangan pertama berjumlah 289.000 kasus atau mengalami kenaikan sebesar 8,32% YoY.

Selama periode ini, 374.000 orang terdakwa telah dijatuhi hukuman, jumlah tersebut telah meningkat sebesar 14% YoY. Di antaranya 12.000 orang penjahat yang dijatuhi hukuman masih tergolong anak di bawah umur, jumlah tersebut juga meningkat sebesar 77,67% YoY.

Tingginya angka kejahatan remaja kembali menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

Investor, blogger keuangan, dan influencer Weibo “Liu Ruidong” menulis : “Sulit dipercaya bahwa angka pertumbuhan begitu besar”.

Blogger video dan influencer Weibo “Yelei Xinlei” mengatakan : “Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak. Ketika mereka sangat membutuhkan disiplin dan bimbingan nilai, orang tua mereka tidak ada di samping (karena tuntutan mencari nafkah), hal tersebut yang menyebabkan anak berbuat salah … menghilangnya anak di bawah umur dan bersikap melawan norma, selain membutuhkan ketatnya hukum, tetapi juga kepedulian terhadap masyarakat, kehangatan kekeluargaan dan bimbingan lewat pendidikan. Sambil menganalisis dan menelaah masa lalu, kita juga harus menatap masa depan dan menggunakan pikiran yang luas dan kekayaan kebijaksanaan untuk membangun lingkungan yang mendukung. Lingkungan sosial untuk pertumbuhan generasi muda yang sehat”.

Akhir-akhir ini, serangkaian kejahatan remaja telah mengejutkan masyarakat di Tiongkok, banyak di antaranya berkaitan dengan anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka karena tuntutan mencari nafkah.

Misalnya, pada 10 Maret tahun ini, Wang Ziyao, seorang siswa tahun pertama sekolah menengah pertama di Distrik Feixiang, Kota Handan, Provinsi Hebei, disiksa, dibunuh dan dikuburkan oleh tiga teman sekelasnya yang seumuran dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Hal ini sempat mengejutkan masyarakat Tiongkok. Di bawah tekanan kuat dari opini publik, Kejaksaan Agung Tiongkok terpaksa memutuskan untuk menyetujui penuntutan terhadap ketiga orang tersangka kriminal yang masing-asing bermarga Zhang, Li dan Ma.

Ini adalah kasus kedua di Tiongkok dalam sebulan di mana anak di bawah umur 14 tahun telah disetujui untuk  dibawa ke depan meja hijau. Kasus kejahatan remaja pertama yang disetujui penuntutannya oleh Kejaksaan Agung Tiongkok adalah kasus pembunuhan secara brutal seorang gadis tetangga berusia 8 tahun yang dilakukan oleh seorang remaja pria berusia 13 tahun di Gansu. 

Kasus-kasus di atas semuanya melibatkan anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka karena desakan ekonomi. Anak tertinggal merupakan fenomena unik di daratan Tiongkok. Karena salah satu atau kedua orang tuanya terpaksa meninggalkan kampung halaman untuk mencari nafkah, anak-anak tersebut ditinggal di kampung halaman atau ditampung oleh kerabat mereka di pedesaan, dan tinggal terpisah dari orang tuanya dalam waktu yang lama. 

Dilihat dari situasi di mana sebagian besar anak-anak tertinggal saat ini, mereka yang terpisah dari orang tuanya dan dibesarkan oleh kakek atau nenek pada dasarnya kurang mendapatkan pendidikan karakter. Apa lagi jika kakek atau nenek yang dititipi anak-anak di bawah umur itu dalam kondisi sakit-sakitan, mungkin saja untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan pun sudah sulit, bagaimana mereka bisa memberikan konseling saat anak bawah umur tersebut membutuhkan.

Artikel tersebut mempertanyakan, apakah jutaan orang tua dari anak-anak yang ditinggalkan tidak mau menyekolahkan anaknya di kota tempat mereka bekerja ? Coba tanyakan saja kepada Komisi Pendidikan Kota Beijing, Komisi Pendidikan Kota Shanghai, Komisi Pendidikan Kota Guangzhou, atau bahkan tanyakan kepada Komisi Pendidikan Kota Shijiazhuang, ibu kota Provinsi Hebei, apakah anak-anak pekerja migran dapat mendaftar di kota-kota tersebut tanpa syarat dan masuk sekolah menengah atas. ujian masuk tanpa perbedaan ?

Jawabannya adalah tidak mungkin. Anak-anak tidak diperkenankan sekolah di luar daerahnya.

Menurut data resmi Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2016, 70% tindak kriminal di Tiongkok adalah anak remaja, dan 70% nya dilakukan anak-anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tua mereka. (sin)

Wanita Mengabaikan Satu ‘Gejala Memalukan’, Kini Dia Telah Didiagnosis Menderita Kanker Stadium 3

EtIndonesia. Seorang wanita mengabaikan satu ‘gejala memalukan’ dan sejak itu didiagnosis menderita kanker stadium 3.

Jelena Tompkins, yang berasal dari Colorado di AS, telah membuka diri tentang perjalanan kesehatannya dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong orang lain untuk tidak mengabaikan gejala yang mereka alami.

Pada tahun 2016, ketika Jelena baru berusia 34 tahun, dia pertama kali menyadari sesuatu yang berbeda di tubuhnya tetapi awalnya mengabaikan kekhawatirannya.

Ibu satu anak ini menyadari bahwa baunya lebih buruk dari biasanya setiap kali dia buang angin, tetapi pada saat itu, dia mengabaikannya karena dia melakukan diet sehat, yang banyak mengandung sayuran.

Jelena kemudian mulai mengonsumsi probiotik untuk membantu meningkatkan bakteri ususnya, namun bau tak sedap tidak kunjung membaik.

Ketika dia mulai melihat ada darah di tinjanya, Jelena memutuskan untuk memeriksakan gejalanya pada pemeriksaan tahunan.

Namun, dokter juga yakin gejala yang dialaminya hanya disebabkan oleh pola makannya.

Sekitar tiga bulan setelah pemeriksaan tersebut, dokter mulai melakukan tes pada Jelena untuk melihat apakah makanan tertentu dalam makanannya menyebabkan masalah pada sistem pencernaannya, yang kemudian berujung pada kolonoskopi.

Sayangnya, kolonoskopi akhirnya mengungkapkan bahwa dia menderita kanker dubur stadium 3.

Jelena terbuka tentang situasinya, mengatakan kepada The Patient Story bahwa dia ‘dalam kondisi terbaik dalam hidupku’.

Dia menambahkan: “Saya makan dengan sehat dan tidak pernah berpikir bahwa kanker akan menyerang saya di usia muda.”

Jelena kemudian menjalani radiasi dan kemoterapi oral selama 28 hari, diikuti dengan operasi untuk mengangkat tumornya.

12 inci usus besar Jelena serta 17 kelenjar getah beningnya diangkat, sehingga hanya tersisa lima kelenjar kanker saja.

Selain itu, ia juga menjalani prosedur yang disebut ileostomi, yaitu membuat lubang kecil di perut dan sepotong ileum dikeluarkan melalui lubang tersebut untuk membuat stoma.

Kemudian, hanya dua bulan setelah putaran terakhir kemoterapinya, Jelena – yang tidak memiliki riwayat kanker dalam keluarga – menjalani operasi ileostomi.

Dia sekarang dalam masa remisi dan menjalani kemoterapi pemeliharaan dan pemindaian tahunan.

“Awalnya saya memeriksakan diri setiap tiga bulan untuk melakukan CT scan dan memeriksa CEA serta pemeriksaan darah saya untuk memastikan semua jumlah darah saya kembali normal,” lanjutnya.

“Pada akhirnya, pemeriksaan ini dilakukan setiap enam bulan, setiap tahun, dan sekarang saya hanya menjalani tes darah setahun sekali untuk pemeriksaan darah lanjutan dan memeriksakan diri ke ahli onkologi saya.”

Kini, Jelena memuji media sosial yang membantunya dalam diagnosisnya setelah menemukan komunitas dukungan online dari orang lain yang juga mengalami pengalaman serupa.

“Saya terhubung dengan begitu banyak orang lain yang telah menyelesaikan pengobatan atau sedang menjalani pengobatan pada saat yang sama dengan saya untuk memiliki kelompok dukungan dan mengetahui bahwa saya bukan satu-satunya remaja putri yang mengalami hal ini,” tambahnya. (yn)

Sumber: tyla

Pilot Menjelaskan Apa yang Terjadi Saat Turbulensi dan Mengapa Penumpang Tidak Perlu Takut

EtIndonesia. Meskipun perjalanan dengan pesawat adalah salah satu keuntungan besar dalam kehidupan modern, tidak dapat disangkal bahwa ada banyak aspek yang, ahem, kurang ideal.

Tentu saja, ini adalah proses yang jauh lebih cepat daripada mencoba pergi ke luar kota dengan naik mobil atau kereta, tetapi Anda selalu harus memperhitungkan waktu ekstra untuk melewati bandara, termasuk semua antrian yang mengganggu di bagian keamanan.

Lalu ada masalah kecil – secara harfiah – toilet pesawat yang sempit, yang jarang menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Namun ada satu hal yang lebih buruk dari apa pun, dan hal ini terjadi pada sebagian besar penerbangan yang Anda gunakan.

Yap, benar sekali, TURBULENSI yang ditakuti.

Meskipun hal ini biasa terjadi, terkadang hal ini bisa sangat parah sehingga kita merasa seperti akan jatuh dari langit.

Namun seorang pilot telah meyakinkan kita bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang perlu ‘ditakutkan’, karena ia telah menjelaskan dengan tepat apa yang terjadi dalam video TikTok.

Dalam klip yang diposting oleh akun resmi KLM Royal Dutch Airlines tersebut, ia menjelaskan: “Turbulensi disebabkan oleh perubahan aliran udara di sekitar pesawat.

“Saat pesawat terbang, ia menghadapi massa udara yang berbeda dengan suhu, kecepatan dan arah angin yang berbeda-beda.

“Massa udara ini menyebabkan kepadatan yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan turbulensi.”

Saat memberikan demo ke kamera dengan model pesawat, pilot melanjutkan: “Ketika sebuah pesawat terbang melalui kantong-kantong ini, ia dapat mengalami benturan dan guncangan tertentu.

“Meskipun hal ini tidak nyaman, pesawat modern dirancang untuk dapat menahannya dengan aman.

“Pilot dan awak kabin, tentu saja, dilatih menghadapi turbulensi untuk menjamin keselamatan semua orang di dalam pesawat.”

Dia menambahkan: “Ingat, turbulensi adalah bagian alami dari penerbangan, dan tidak berarti ada yang salah dengan pesawat.

“Jadi lain kali Anda berada di pesawat dan menghadapi turbulensi, tetaplah tenang dan nikmati sisa perjalanan Anda.”

Banyak pengguna TikTok yang berterima kasih atas penjelasan maskapai tersebut, salah satunya berkomentar: “Saya berharap lebih banyak pilot yang menggunakan sistem pengeras suara dan mengatakan turbulensi ini hanya akan berlangsung sekitar beberapa menit, atau dalam 15 menit kita akan terbebas dari hal ini. Daripada membiarkan kami duduk dengan rasa ketakutan.”

Yang lain melangkah lebih jauh dengan menyetujui: “Mereka harus menyampaikan pidato ini ketika terjadi turbulensi.”

Orang lain bercanda bahwa ‘penerbangan tanpa turbulensi adalah penerbangan yang membosankan’, sementara pengguna TikTok lainnya menjawab: “Tidak ada turbulensi, tidak menyenangkan.”

Memberikan sedikit harapan kepada kita semua, seseorang menambahkan: “Saya dulu takut terbang dan turbulensi. Tidak lagi. Akhirnya saya menaklukkannya.” (yn)

Sumber: tyla

Momen Mengharukan Saat Kakak dan Adik Dipertemukan Kembali Setelah 45 Tahun

EtIndonesia. Ini adalah momen mengharukan ketika seorang kakak dan adiknya akhirnya dipertemukan kembali setelah 45 tahun hidup di belahan bumi yang berlawanan.

Tony Beckett, 69 tahun, dan Mary Dunstan, 72 tahun, terakhir bertemu pada tahun 1979 sebelum Mary pindah ke Adelaide, Australia.

Pasangan ini bersatu kembali secara emosional di stasiun kereta Norwich setelah 45 tahun hidup terpisah pada 16 April.

Tony, dari Cantley, Norfolk, Inggris, mengatakan: “Saya tidak menyadari bahwa hal ini sudah berlangsung lama.”

“Sekarang saatnya tiba, saya sangat gugup.”

“Kami memiliki masa kecil yang menyenangkan dan kami sangat dekat.

“Ayah kami adalah seorang penggembala di pertanian, Mary dilatih sebagai perawat di Norfolk dan Norwich yang lama, dan saya menjadi portir di Rumah Sakit St Andrews di Thorpe.”

Menyusul kematian suami Mary pada tahun 2021 dan istri Tony pada tahun 2023, kedua bersaudara tersebut tahu bahwa mereka harus segera bersatu kembali.

Mary “mulai mengumpulkan uang” untuk melakukan penerbangan 22 jam kembali ke Inggris dan tiba dua minggu lalu.

Dia berkata: “Kami pergi karena kami pikir kami akan memiliki kehidupan yang lebih baik untuk anak-anak kami di Australia dan kami tidak melakukan kesalahan.

“Semua anak kami telah melakukannya dengan baik – tidak ada penyesalan.

“Tetapi saya sangat merindukan keluarga saya, terutama Tony karena kami adalah saudara yang paling dekat dalam hal usia. Kami bertengkar seperti kucing dan anjing, tapi kami semua sangat dekat.”

Terakhir kali Maty mengunjungi kampung halaman mereka adalah pada bulan Oktober 1979, tak lama setelah kelahiran putrinya, Sam yang menemaninya dalam perjalanan pulang tahun ini.

Maty merawat suaminya, yang menderita demensia selama sepuluh tahun terakhir, dengan tekanan yang menghalanginya untuk mempertimbangkan reuni lebih awal.

Tony mengatakan hipotek dan biaya hidup menghalanginya untuk melakukan perjalanan ke Australia.

Keluarga akan berkumpul dan mengingat kembali kenangan selama minggu kedepan. (yn)

Sumber : nypost

Infeksi Covid-19 Terlama Berlangsung 613 Hari, Menimbulkan Lebih dari 50 Mutasi

EtIndonesia. Peneliti Belanda baru-baru ini melaporkan kasus infeksi COVID-19 yang paling lama diketahui, yaitu 613 hari, pada seorang pria dengan sistem kekebalan tubuh lemah yang akhirnya meninggal karena penyakit penyerta.

Pria berusia 72 tahun yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan yang parah ketika ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, setelah menerima beberapa suntikan Covid. Sejak itu, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.

Meskipun kasus COVID-19 yang sangat panjang pernah dilaporkan di masa lalu, ini adalah kasus terpanjang yang pernah ada. Selama 20 bulan infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada yang berhasil. Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus, bahkan dengan bantuan obat antibodi, dan dia meninggal tahun lalu karena kambuhnya kondisi medis yang mendasarinya.

Pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 biasanya sembuh dari virus dalam beberapa hari atau minggu, namun dalam kasus ekstrem ini, infeksinya bertahan selama hampir dua tahun.

Laporan peneliti Center for Experimental and Molecular Medicine (CEMM) di Amsterdam University Medical Center (Amsterdam UMC) di Belanda, juga menyebutkan bahwa virus tersebut mengembangkan resistensi terhadap sotrovimab, pengobatan antibodi COVID-19, hanya dalam 21 hari setelah pasien mulai menerimanya.

Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona dan mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya menghindari sistem kekebalan manusia.

Untungnya, “tidak ada penularan yang terdokumentasi” ke anggota masyarakat lainnya, namun kasus ini menekankan risiko infeksi SARS-CoV-2 yang berkepanjangan.

“Kasus ini menggarisbawahi risiko infeksi SARS-CoV-2 yang persisten pada individu dengan sistem imun yang lemah karena varian virus SARS-CoV-2 yang unik mungkin muncul karena evolusi intra-host yang ekstensif,” tulis para peneliti.

Infeksi SARS-CoV-2 yang paling lama juga menggarisbawahi pentingnya pemantauan “individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan mengalami infeksi yang terus-menerus mengingat potensi ancaman kesehatan masyarakat karena kemungkinan masuknya varian virus yang lolos ke masyarakat.” (yn)

Sumber: odditycentral

Ular Punah yang Ditemukan di India Merupakan yang Terbesar yang Pernah Tercatat

EtIndonesia. Seekor ular yang sudah punah, yang juga merupakan ular terbesar yang pernah tercatat, telah ditemukan oleh para ilmuwan di India.

Ular raksasa itu diidentifikasi sebagai Vasuki indicus, genus madtsoiid yang berumur 47 juta tahun dan ukurannya hampir dua kali lipat ukuran rata-rata ular piton dan ular serupa lainnya, CBS News melaporkan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, para peneliti dari Institut Teknologi India Roorkee mengatakan mereka telah menemukan “bagian tulang belakang ular yang terawetkan dengan sangat baik”.

Mereka menemukan 27 tulang belakang dan menganalisis masing-masing tulang untuk memastikan bahwa spesimen tersebut memang V. Indicus, yang telah punah.

Tim menamainya Vasuki berdasarkan mitos tentang seekor ular dengan nama yang sama yang melingkari leher dewa Hindu, Dewa Siwa.

Ular tersebut kemungkinan besar merupakan predator penyergap yang membatasi mangsanya seperti ular piton, kata para peneliti setelah menyimpulkan bahwa ular tersebut kemungkinan bergerak lambat dan terlalu besar untuk dijadikan penjelajah.

Spesimen yang mereka temukan sudah dewasa dan memiliki tubuh silindris yang lebar, menurut penelitian, yang mengatakan bahwa beratnya bisa hampir satu metrik ton (1.000kg).

Satu-satunya ular lain yang sebanding dalam hal panjang adalah Titanoboa yang telah punah, yang secara luas dianggap sebagai ular terbesar di dunia, yang berukuran panjang sekitar 15 meter dan lebar 0,9 meter.

Keluarga ular madtsoiidae hidup selama sekitar 100 juta tahun di Afrika, Eropa dan India, menurut CBS News.

Tapi Vasuki secara khusus berasal dari anak benua India dan ada sekitar 56 hingga 34 juta tahun yang lalu, kata para peneliti.(yn)

Sumber: indy100

Astronom Temukan Lubang Hitam Terbesar Kedua di Bima Sakti

0

Reuters

Para astronom telah menemukan sebuah lubang hitam dengan massa sekitar 33 kali lebih besar dari massa matahari, yang merupakan lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan di Bimasakti selain lubang hitam supermasif yang mengintai di pusat galaksi.

Lubang hitam yang baru diidentifikasi ini terletak sekitar 2.000 tahun cahaya dari Bumi – relatif dekat dari segi kosmik – di konstelasi Aquila, dan memiliki bintang pendamping yang mengorbit di sekitarnya, kata para peneliti pada Selasa. Setahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, yaitu 5,9 triliun mil (9,5 triliun km).

Lubang hitam adalah objek yang sangat padat dengan gravitasi yang sangat kuat sampai cahaya pun tidak bisa lolos, sehingga sulit untuk menemukannya. Lubang hitam yang satu ini berhasil diidentifikasi melalui pengamatan yang dilakukan oleh misi Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang melakukan sensus bintang, karena menyebabkan gerakan goyangan pada bintang pasangannya. Data dari Very Large Telescope milik European Southern Observatory di Chili dan observatorium lain di Bumi digunakan untuk memverifikasi massa lubang hitam tersebut.

“Lubang hitam ini tidak hanya sangat masif, tapi juga sangat aneh dalam berbagai aspek. Ini benar-benar sesuatu yang tidak pernah kami duga,” kata Pasquale Panuzzo, seorang insinyur peneliti di lembaga penelitian Prancis CNRS yang bekerja di Observatoire de Paris dan penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics.

Sebagai contoh, lubang hitam yang dinamai Gaia BH3 dan pasangannya bergerak di dalam galaksi dengan arah yang berlawanan dengan arah orbit bintang-bintang di Bimasakti.

Menurut para peneliti, Gaia BH3 kemungkinan terbentuk setelah kematian sebuah bintang yang massanya lebih dari 40 kali massa matahari.

Lubang hitam yang terbentuk dari runtuhnya sebuah bintang disebut lubang hitam bintang. Gaia BH3 merupakan lubang hitam bintang terbesar yang diketahui, menurut astronom dan rekan penulis studi ini, Tsevi Mazeh dari Universitas Tel Aviv, Israel.

Lubang hitam bintang berukuran lebih kecil daripada lubang hitam supermasif yang menghuni pusat sebagian besar galaksi. Salah satu lubang hitam yang disebut Sagittarius A, atau Sgr A, terletak di pusat Bimasakti. Massa lubang hitam ini 4 juta kali massa matahari dan terletak sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi.

Bintang pendamping Gaia BH3, yang sama tuanya dengan bintang yang satu lagi, memiliki massa 76 persen massa matahari dan sedikit lebih dingin, tapi 10 kali lebih terang. Bintang ini mengorbit lubang hitam pada jalur elips dengan jarak yang bervariasi antara 4,5 kali jarak antara Bumi dan matahari-ukuran yang disebut satuan astronomi (AU) – hingga 29 AU. Sebagai perbandingan, Jupiter mengorbit sekitar lima AU dari matahari dan Neptunus sekitar 30 AU.

Para ilmuwan tidak yakin seberapa besar lubang hitam bintang.

“Massa maksimum untuk lubang hitam bintang adalah masalah perdebatan ilmiah yang berkelanjutan,” kata Panuzzo.

Mesir Dapatkan Kembali Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Dicuri

Reuters

Mesir akhirnya menyambut kembali sebuah patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II setelah dicuri dan diselundupkan ke luar negeri lebih dari tiga dekade yang lalu, demikian disampaikan oleh kementerian barang antik Mesir, Minggu 21 April.

Patung tersebut sekarang berada di Museum Mesir di Kairo namun tidak dipamerkan. Artefak tersebut akan dipugar, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Patung itu dicuri dari kuil Ramses II di kota kuno Abydos di Mesir Selatan lebih dari tiga dekade yang lalu. Tanggal pastinya tidak diketahui, namun Shaaban Abdel Gawad, yang mengepalai departemen pemulangan barang antik Mesir, mengatakan bahwa patung itu diperkirakan dicuri pada akhir 1980-an atau awal 1990-an.

Pihak berwenang Mesir menemukan artefak tersebut saat ditawarkan untuk dijual dalam sebuah pameran di London pada 2013. Artefak ini berpindah ke beberapa negara lain sebelum sampai di Swiss, menurut kementerian barang antik.

“Kepala ini adalah bagian dari sekelompok patung yang menggambarkan Raja Ramses II duduk di samping sejumlah dewa Mesir,” kata Abdel Gawad.

Ramses II adalah salah satu firaun Mesir kuno yang paling berkuasa. Dikenal juga sebagai Ramses Agung, ia adalah firaun ketiga dari Dinasti Kesembilan Belas Mesir dan memerintah dari tahun 1279-1213 SM.

Mesir berkolaborasi dengan pihak berwenang Swiss untuk menetapkan kepemilikan yang sah. Swiss menyerahkan patung tersebut ke kedutaan Mesir di Bern tahun lalu, namun baru tahun ini Mesir membawa pulang artefak tersebut.

Menilik Persistensi Infeksi Terkait Pneumonia dan Peningkatan Jumlah Kematian di Tiongkok

0

‘Virus ini telah berevolusi menjadi lebih mematikan,’ demikian peringatan dokter di Tiongkok

Pinnacle View Team

Dalam program Pinnacle View, sebuah program komentar di New Tang Dynasty TV, para pengamat politik dan ahli medis menyatakan kecemasan mereka atas wabah terkait pneumonia yang sedang berlangsung dan telah membuat rumah sakit di Tiongkok kewalahan, dengan meningkatnya jumlah pasien yang menderita demam dan batuk serta banyak gejala yang menjadi parah dalam waktu singkat, sehingga menyebabkan lonjakan angka kematian.

Terlepas dari gejala-gejala yang merisaukan dan lonjakan infeksi serta kematian, sejumlah rumah sakit di Tiongkok tidak melakukan tes PCR. Mereka menghindari diagnosis varian COVID-19 yang potensial dan secara seragam memperlakukan kasus-kasus tersebut sebagai “influenza”.

Selama beberapa tahun, sejak otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT) mencabut kebijakan anti-virus yang ketat dan penguncian kota pada akhir tahun 2022, pandemi ini tampaknya telah menghilang dari kehidupan sehari-hari masyarakat Tiongkok karena berita terkait COVID-19 hampir tidak terlihat di media resmi atau di platform media sosial yang disensor.

Namun, langkah-langkah pencegahan yang ketat masih diberlakukan di tempat-tempat resmi tingkat tinggi, dan tes PCR biasanya dilakukan pada tamu asing yang berkunjung dan wartawan yang mendampingi.

Tindakan pencegahan anti-epidemi yang tampak jelas mendukung elit penguasa ini, bersama dengan sikap diam yang mencurigakan dari rumah sakit, telah memicu kekhawatiran bahwa virus yang terus berkembang ini mungkin masih melanda Tiongkok, dengan orang-orang bertanya-tanya seberapa banyak kebenaran tentang COVID-19 yang disembunyikan di negara yang diperintah oleh komunis tersebut.

‘Virus Telah Berevolusi Menjadi Lebih Mematikan’

Memberikan pandangannya di Pinnacle View, produser TV independen, Li Jun mengatakan bahwa dia memperhatikan bahwa banyak dokter dan perawat Tiongkok baru-baru ini menerima wawancara dari media luar negeri, termasuk The Epoch Times dan NTD. Mereka secara seragam menyatakan bahwa epidemi terkait COVID belum hilang, dan rumah sakit berada di bawah tekanan yang luar biasa karena meningkatnya infeksi dan tingkat keparahan penyakit.

Li mengutip sebuah laporan pada  4 April dalam bahasa Mandarin di The Epoch Times, di mana seorang dokter kepala, yang hanya menyisakan nama belakang Liu karena alasan keamanan, mengungkapkan lonjakan pasien yang terinfeksi. “Sungguh mengerikan bahwa 50 tempat tidur rumah sakit telah terisi penuh baru-baru ini dan banyak pasien yang menginap di hotel-hotel terdekat dan datang ke rumah sakit untuk mendapatkan obat-obatan mereka, setara dengan rawat inap.”

Dokter tersebut yakin bahwa “virus telah berevolusi menjadi lebih mematikan.” Seperti yang dia lihat, banyak pasien yang terinfeksi mutasi COVID-19 atau mengalami efek samping atau komplikasi, dengan kondisi kesehatan yang mengerikan. Beberapa gejala muncul dengan sangat cepat, seperti muntah dan diare dalam semalam dan kemudian meninggal dunia keesokan harinya.

Dia mengatakan kepada reporter bahwa dia tahu tentang kasus kematian mendadak istri rekannya, yang terinfeksi di rumah sakit ketika dia datang untuk mendapatkan injeksi saline untuk flu. “Ketika dia kembali ke rumah [hari itu], dia langsung mengalami gejala, dan reaksi batuknya sangat kuat. Ketika rekan saya kembali, dia berkata kepadanya, ‘Saya akan membuatkan makanan untukmu,’ tetapi sebelum makanannya selesai, dia tiba-tiba pingsan di lantai dan tidak dapat disadarkan.”

Li mencatat bahwa banyak rumah sakit berada di bawah pengawasan ketat, bahkan polisi ditempatkan di sana. Semua peralatan pengetesan telah disingkirkan, tidak ada tes PCR yang diizinkan, dan semua kasus sebelumnya yang terkait dengan wabah telah dihancurkan. Dokter di bagian rawat jalan dan rawat inap dipisahkan untuk menghindari percakapan dan kebocoran informasi.

Kematian meningkat, terbukti dengan banyaknya netizen Tiongkok yang menemukan lebih banyak kuburan ketika mereka kembali ke kampung halaman mereka untuk Festival Menyapu Makam, sebuah festival tradisional Tiongkok pada minggu pertama bulan April. Seorang netizen mengungkapkan bahwa desa tetangganya memiliki tingkat kematian sekitar 3 persen, lebih dari empat kali lipat dari rata-rata.

Pada saat yang sama, harga petak pemakaman meningkat karena permintaan meningkat. Di kota-kota tingkat pertama dan kedua, harga petak pemakaman berkisar antara 100.000 hingga 200.000 yuan ($14.000-$27.000), dengan batasan-batasan lain seperti jangka waktu penggunaan yang hanya 20 tahun dan biaya untuk biaya pengelolaan pemakaman tahunan.

Hal ini telah mendorong ledakan rumah kremasi, menurut Li. Lebih banyak warga yang memilih kota tingkat ketiga atau keempat dan menghabiskan sekitar 200.000 yuan ($27.000) untuk membeli tempat untuk abu orang yang mereka cintai.

“Bisa dibayangkan bahwa jumlah orang Tiongkok yang meninggal dunia akibat epidemi ini sangat besar,” Kata Li.

Kekebalan Tubuh Masyarakat Tiongkok Menurun

Xiaoxu Sean Lin, mantan ahli mikrobiologi Angkatan Darat AS, percaya bahwa kekebalan tubuh yang melemah berkontribusi terhadap peningkatan kematian. “Kematian akibat penyakit memiliki dua prasyarat: pertama adalah seberapa kuat virus itu sendiri, dan yang kedua adalah seberapa lemah kekebalan tubuh Anda, dan jika kekebalan tubuh Anda menurun, Anda akan meninggal.”

Ilustrasi

Jadi, masalah intinya adalah seberapa besar kesehatan masyarakat Tiongkok telah terpuruk selama beberapa tahun terakhir, kata Lin di Pinnacle View.

Dia menyalahkan PKT yang berkuasa atas menurunnya kekebalan tubuh rakyat Tiongkok. Sebagai contoh, vaksin buatan Tiongkok yang secara resmi digembar-gemborkan ternyata berkualitas rendah dan memiliki efek samping. Banyak orang terinfeksi beberapa kali karena mereka tidak bisa mendapatkan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat karena PKT menutup-nutupi wabah tersebut.

Menurut Lin, virus yang saat ini dominan di Tiongkok, JN.1, adalah varian COVID-19, yang mungkin muncul sebagai penyakit ringan di Amerika Serikat dan negara-negara lain. Namun, di antara orang-orang Tiongkok dengan sistem kekebalan tubuh yang rentan, virus ini muncul sebagai penyakit parah yang menyebar dengan cepat.

Secara khusus, menurut Lin, kekebalan tubuh anak muda Tiongkok sekarang jauh lebih lemah, sehingga proporsi anak muda yang meninggal dalam gelombang penyakit pernapasan ini juga meningkat, yang merupakan masalah besar.

Selain itu, para lansia yang sudah memiliki penyakit yang sudah diderita sebelumnya akan menambah jumlah kematian.

Di sisi lain, Lin menunjukkan bahwa “di bidang kesehatan masyarakat, pandemi tidak dapat dilihat hanya dari penyakit itu sendiri. Dari perspektif keadaan masyarakat secara keseluruhan, mentalitas masyarakat, dan seluruh kondisi kognisi, semua faktor ini berdampak pada bagaimana pandemi menyebar ke seluruh negeri.”

Lin mengingat kembali wabah dalam sejarah manusia; misalnya, wabah influenza di Spanyol pada tahun 1918 bertepatan dengan perubahan sosial yang luar biasa dalam Perang Dunia Pertama. Ketika Maut Hitam pada tahun 541 Masehi terjadi di Eropa, wabah ini juga bertepatan dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi, yang sepenuhnya korup di akhir masa pemerintahannya.

“Oleh karena itu, pandemi [sebagian besar] terkait dengan dinamika sosial dan nasib suatu bangsa.”

Virus Menargetkan Partai Komunis Tiongkok

COVID-19 dikenal sebagai Wuhan Coronavirus, karena awalnya dimulai di Wuhan, Provinsi Hubei, di Tiongkok tengah, pada akhir tahun 2019 dan melanda seluruh dunia karena PKT menyembunyikan informasi yang benar selama fase permulaan.

Guo mengatakan dalam Pinnacle View bahwa epidemi ini semakin memburuk di Tiongkok, meskipun PKT mengaburkan kebenarannya, dan tidak ada liputan di media resmi. Namun demikian, semua orang tahu bahwa banyak orang Tiongkok yang telah meninggal dunia sejauh ini dalam epidemi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini, dan tragedi ini terus berlanjut.

Gambar menunjukkan penerimaan perwakilan dari dua sesi pada Mei 2020. (Kevin Frayer / Getty Images)

Meninjau berita kematian resmi dari pejabat senior dan selebriti, kita dapat melihat bahwa jumlah kematian terus meningkat, yang secara tidak langsung mencerminkan keseriusan dan tingkat keparahan epidemi di Tiongkok, menurut Ms Guo. Sebagai contoh, dari tanggal 17-25 Maret, setidaknya enam pejabat senior meninggal karena sakit, termasuk Lu Chaoqi, mantan wakil pemimpin redaksi People’s Daily, corong PKT.

Antara 30 Maret dan 2 April, setidaknya empat jenderal senior meninggal karena sakit, termasuk Mayor Jenderal Zhang Lixiong. Dalam waktu kurang dari empat bulan tahun ini, lebih dari dua lusin jenderal berpangkat tinggi di militer PKT telah meninggal dunia. Dalam dua bulan pertama tahun ini, setidaknya sepuluh ahli teori dan profesor Marxis meninggal dunia, setidaknya 8 di antaranya adalah anggota PKT. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, setidaknya dua belas akademisi meninggal, 9 di antaranya adalah anggota PKT, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Menurut Guo, sebagian besar pejabat senior PKT dan tokoh-tokoh terkemuka yang meninggal dunia tahun ini adalah anggota PKT, dan banyak di antara mereka yang melakukan kejahatan dalam kampanye penindasan terhadap Falun Gong.

“Beberapa orang mungkin tidak religius atau mungkin materialis, apa pun yang Anda yakini, tetapi kesehatan seseorang memang terkait erat dengan kondisi mental mereka. Psikologi telah merangkum dan membuat grafik berdasarkan efek emosi manusia terhadap kesehatan. Emosi yang paling tidak sehat adalah iri hati, dendam, marah, dan kecurigaan; sedangkan yang paling sehat adalah keceriaan, toleransi, dan kebaikan hati,” katanya.

“Dalam hal emosi dasar, seluruh teori komunisme dan sosialisme dikelilingi oleh rasa iri dan kebencian, yang secara serius membahayakan kesehatan mental manusia. Sudah diketahui bahwa kondisi mental seseorang dapat secara serius memengaruhi kesehatannya, terutama ketika virus melanda umat manusia. Secara medis, hal itu menyebabkan penurunan kekebalan tubuh secara keseluruhan.”

” Saat ini, PKT sedang mempromosikan Pengalaman Fengqiao, ideologi ekstrim kiri komunisme dan sosialisme, yang menurut eksplorasi yang disebutkan di atas, telah menghancurkan kekebalan tubuh rakyat Tiongkok.

“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Tiongkok cenderung jatuh ke dalam suasana hati yang penuh permusuhan atau kebencian, yang menurut pengobatan tradisional Tiongkok didefinisikan sebagai bentuk kelembapan, sesuatu yang jahat di dalam tubuh yang merusak kesehatan.”

“Jika Anda melihatnya dari perspektif kepercayaan pada yang ilahi, ini … bahkan lebih mudah: Setiap kelompok kepentingan atau tokoh politik yang menyerang keyakinan suci atau mengobarkan perang melawan orang-orang yang beriman akan mengalami kegagalan,” kata Guo.

Nubuat Kuno

Dalam pandangan Li, ramalan Tiongkok kuno telah membuka cakrawala baru bagi kita manusia modern. Salah satu yang paling terkenal adalah “Shaobing Song” oleh Liu Bowen, seorang ahli strategi militer dan filsuf Tiongkok pada abad ke-14, yang mencakup akhir dinasti Yuan dan awal dinasti Ming.

Menurut Li, ramalan tersebut meramalkan wabah dan bencana besar lainnya, seperti wabah COVID-19 ini. Misalnya, ia menyiratkan bahwa wabah tersebut dimulai pada musim dingin tahun 2019 dan akan lebih berbahaya bagi mereka yang memegang kekuasaan dan kekayaan di tangan mereka; penyakit ini menargetkan orang-orang yang mendukung PKT.

Li mengatakan bahwa orang bijak kuno ini bahkan meramalkan waktu berakhirnya epidemi; setiap orang akan merasa sulit untuk hidup melalui Tahun Naga (2024) dan Tahun Ular (2025), dan hanya setelah dua tahun ini berlalu, epidemi ini baru dapat menghilang.

Hewan Misterius Tiba di Tempat Perlindungan, Kemudian Tim Penyelamat Menyadari Siapa Dia Sebenarnya

0

EtIndonesia. Bulan lalu, seorang pemilik rumah di Nova Scotia, Kanada, terkejut ketika dia melihat seekor hewan botak yang tidak biasa bersembunyi di halaman belakang rumahnya.

“[Suami saya] keluar untuk memberi makan ‘kucing’ itu, dan kucing itu bersembunyi di balik kotak generator di belakang rumah kami, dan kucing itu berlari keluar dan membuatnya takut,” kata pemilik rumah, Jamie Forgeron, kepada CBC News. .

Menurut CBC News, Forgeron dan suaminya khawatir hewan aneh itu mungkin sakit, jadi mereka membawanya ke Hope For Wildlife, pusat rehabilitasi satwa liar setempat.

“Anda mungkin bertanya-tanya jenis hewan apa yang masuk,” tulis tim penyelamat dalam postingan Facebook tentang hewan tersebut. “Kami akan memberi Anda sedikit petunjuk: Tanpa bulunya, Anda tidak dapat melihat masker wajah khasnya.”

Ternyata pengunjung tak berbulu itu sebenarnya adalah rakun utara. Gadis kecil yang ketakutan itu menderita suatu kondisi yang menyebabkan dia kehilangan bulunya.

“[Dia] menderita kondisi yang disebut alopecia – atau, lebih sederhananya, rambut rontok,” tulis tim penyelamat dalam postingan tersebut. “Dia sebenarnya botak total.”

Menurut Hope For Wildlife, meskipun kondisi ini sering kali disebabkan oleh “parasit, kudis, atau infeksi jamur”, rakun tampaknya memiliki kulit yang relatif sehat.

Untungnya, rakun yang kini diberi nama Rufus ini, menurut CBC News, tidak kesulitan berteman dengan rakun yang diselamatkan lainnya.

“Pasien rakun botak kami telah diterima oleh rakun lainnya,” tulis Hope For Wildlife di postingan Facebook lainnya. “Saya kira jika Anda telanjang maka ada baiknya memiliki banyak teman berbulu yang mengelilingi Anda dan membuat Anda tetap hangat di malam yang dingin.”

Tim penyelamat masih mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang menyebabkan alopecia Rufus. Butuh beberapa waktu sebelum mereka menentukan apakah dia bisa kembali ke alam liar atau tidak.

“Di bawah pengawasan yang baik dan pola makan yang baik, [dia] mungkin akan menumbuhkan kembali sebagian bulunya dan [dia] mungkin dapat dilepasliarkan,” kata pendiri Hope For Wildlife, Hope Swinimer, kepada CBC News.

Apa pun masalahnya, Rufus tentu tidak perlu khawatir. Untuk saat ini, dia dengan senang hati tidur bersama banyak rakun lainnya, yang mencintainya apa adanya. (yn)

Sumber: the dodo