Home Blog Page 442

23 Hal yang Ditinggalkan di 2023

0

Barbara Danza

Tahun baru menginspirasi kita untuk meraih tujuan baru dan berjuang untuk tujuan baru. Bagaimana jika kunci untuk memiliki tahun terbaik tidak terletak pada mengumpulkan, tetapi pada melepaskan? Berikut adalah 23 hal yang perlu dipertimbangkan untuk dilepaskan pada 2023.

1. Kecemburuan

Kecemburuan dan kasih sayang tidak bisa ada secara bersamaan. Jika Anda menyimpan kecemburuan, itu memiliki efek toksik pada hidup Anda. Berlatihlah merayakan hal-hal baik dalam kehidupan orang lain dan ubah perasaan iri menjadi inspirasi.

2. Hutang

Hidup dengan hutang seperti hidup dalam rantai. Buatlah strategi untuk melunasi hutang Anda secepat mungkin. Pikirkan semua cara Anda dapat menghasilkan lebih banyak uang dan membelanjakan lebih sedikit sambil menghabiskan tumpukan hutang Anda. Setelah keluar dari hutang, atur strategi untuk tidak pernah kembali berhutang.

3. Penilaian

Secara jujur menilai diri seberapa menghakimi Anda terhadap orang lain. Menghakimi dapat dengan mudah menjadi kebiasaan dan dapat berdampak negatif pada hubungan dan lingkungan Anda. Carilah kebaikan dalam diri orang lain dan sebagai gantinya, dukunglah orang lain.

4. Kekacauan

Jika ruang hidup Anda berantakan, kesejahteraan batin Anda kemungkinan besar akan tertahan. Gangguan dan terlalu banyak barang adalah beban yang membuat stres. Mulailah mencari-cari barang untuk disumbangkan dan jadikan kebiasaan sehari-hari untuk merapikan ruang Anda. Sedikit demi sedikit, Anda akan menikmati sedikit kedamaian batin.

5. Ketakutan

Ketakutan telah merasuki begitu banyak aspek kehidupan dalam beberapa tahun terakhir. Itu bisa melemahkan. Tanyakan pada diri sendiri bagaimana rasa takut menahan Anda. Bisakah Anda menemukan keberanian untuk menghadapi ketakutan Anda dan melepaskan sebagian darinya? Seperti apa hidup ini jika Anda tidak begitu takut?

6. Pesimisme

Winston Churchill, terkenal dengan berkata, “Seorang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan; orang yang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan.” Jika Anda sering melihat gelas setengah kosong, pertimbangkan untuk menambahkan sedikit harapan pada pandangan Anda dari waktu ke waktu. Siapa yang tahu apa yang akan Anda biarkan terjadi sebagai hasilnya! Jika ruang hidup Anda berantakan, kesejahteraan batin Anda kemungkinan besar akan tertahan.

7. Ekspektasi

Jika Anda sering kecewa pada orang lain, audit ekspektasi Anda terhadap mereka. Faktanya, pertim- bangkan untuk tidak mengharapkan apa pun dari orang lain. Berikan diri Anda dengan murah hati dengan tidak satu pun harapan sebagai imbalan dan nikmati kedamaian dan kebahagiaan yang dibawanya.

8. Makanan olahan

Salah satu cara termudah untuk meningkatkan kesehatan dan tingkat energi Anda adalah menjauhi makanan olahan. Sebaliknya, pilihlah makanan asli yang ditemukan di alam— buah-buahan, sayuran, daging, biji-bijian, kacang- kacangan, dan lain-lain.

9. Mengeluh

Mengeluh  adalah   sesuatu   yang mudah     menjadi  kebiasaan,  tetapi membawa energi negatif dalam setiap usaha atau interaksi. Perhatikan frekuensi

keluhan Anda dan usahakan seminimal mungkin.

10. Kebencian

Kebencian memakan Anda di dalam. Sungguh beban yang berat untuk dibawa. Temukan di dalam hati Anda untuk memaafkan siapa pun yang Anda benci. Ini mungkin tampak sulit, tetapi menyimpan kebencian jauh lebih sulit dalam jangka panjang.

11. Layar

Perangkat digital kita dan aplikasi yang hostingnya telah dirancang oleh ahli untuk menggunakan setiap pemicu emosional dan manipulasi psikologis yang dikenal manusia untuk menjaga perhatian kita. Biaya dari ini adalah perhatian yang seharusnya kita berikan pada kehidupan nyata kita. Seberapa dekat Anda dengan dunia nyata pada 2023?

12. Kebohongan

Kebenaran benar-benar akan membebaskan Anda. Jika Anda berbohong sebagai kebiasaan atau jika Anda menjalani hidup Anda dengan cara yang tidak jujur, mulailah meluruskan segalanya. Jujurlah.

13. Keraguan diri

Kebanyakan orang menyepelekan potensi mereka. Miliki kepercayaan diri. Lepaskan keraguan diri Anda dan mulai bekerja.

14. Keegoisan

Keegoisan seringkali tertanam begitu dalam sehingga sulit untuk dideteksi. Latih diri Anda untuk memikirkan orang lain terlebih dahulu, bersikap baik dan murah hati, dan lepaskan kecenderungan untuk menjadi egois.

15. Kemalasan

Ada perbedaan antara istirahat dan malas. Istirahat adalah investasi dalam kesejahteraan dan sering kali mengikuti semacam pengerahan tenaga. Kemalasan adalah menghindari tanggung jawab. Istirahat yang cukup, tapi hindari kemalasan.

16. Kesempurnaan

Perfeksionisme adalah sabotase diri. Kedengarannya mulia untuk mencapai kesempurnaan, tetapi tujuan yang sulit dipahami sebenarnya adalah penghalang. Alih-alih, ingatlah hasil ideal Anda,tetapi rayakan dan fokuslah pada kemajuan.

17. Penundaan

Penulis Gretchen Rubin berkata, “Tidak ada yang lebih melelahkan daripada tugas yang tidak pernah dimulai.” Hentikan dan singkirkan penundaan, mulailah membuat daftar tugas yang mengganggu Anda.

18. Standar rendah

Filsuf Denmark Soren Kierkegaard berkata, “Tidak ada yang membuat  setiap  orang  begitu takut untuk mengetahui seberapa banyak yang

mampu dia lakukan.” Apakah Anda menetapkan standar yang terlalu rendah? Apa jadinya jika Anda membesarkannya?

19. Gosip

Gosip mengikis kepercayaan dan mendorong bagian yang paling tidak disukai dari mereka yang terlibat di dalamnya. Jangan bergosip.

20. Kendali

Sebenarnya sangat sedikit yang bisa kita kendalikan dalam hidup ini. Jadilah orang terbaik yang Anda bisa dalam setiap peran yang Anda mainkan dan serahkan sisanya pada takdir.

21. Khawatir

Mereka yang beriman pada hikmat Ilahi dapat menenangkan pikiran mereka. Khawatir adalah pencuri dan hampir selalu membuang-buang waktu dan energi. Ini bisa jadi menantang, tetapi cobalah untuk mengesampingkan kekhawatiran Anda.

22. Temperamen

Jika Anda memiliki temperamen buruk, Anda akan menderita dan orang-orang di sekitar Anda juga akan menderita. Anda dapat menghentikan perilaku ini. Ambil langkah dan minta bantuan.

23. Penghindaran

Banyak kebiasaan buruk kita bermuara pada penghindaran.  Orang  menghindari  segala  macam  hal—percakapan yang sulit, ketidaknyamanan, tanggung jawab, pekerjaan, dan bahkan sorotan. Saat Anda merasa diri Anda menghindari sesuatu, selidiki itu dan pertanyakan apakah Anda membuat pilihan terbaik.(awp)

Pandemi Merebak Malah Buka Gerbang Negara, Diplomasi Beijing akan Hancur Berantakan

0

Ning Haizhong & Luo Ya

Pada saat merebaknya kembali gelombang baru pandemi akibat COVID-19 meledak di Tiongkok, jumlah korban meninggal terus bertambah, dan muncul ratusan macam varian baru, bahkan varian primitif “paru-paru putih” yang hanya ada di Wuhan pun muncul pada strain virus asli. Serangkaian tindakan Partai Komunis Tiongkok (PKT), termasuk mengubah kriteria penyebab kematian, dan mengubah nama penyakit virus Korona, serta membuka gerbang negara, telah menarik perhatian internasional. Pihak AS memperingatkan PKT agar mengendalikan pandemi dan menjamin transparansi data, agar dunia tidak mengalami bencana kedua. PKT telah berulang kali menolak tawaran bantuan dari AS dan Eropa. Tokoh pengamat menilai, PKT mengungkap sifat preman aslinya di mata internasional, dalam hal diplomasi pasti akan berantakan.

PKT Berulang Kali Tolak Bantuan Internasional, Justru Membuka Pintu Negara Saat Pandemi Sedang Marak

Kantor Imigrasi Nasional RRT pada 27 Desember lalu mengumumkan, mulai 8 Januari 2023, akan membuka kembali segala administrasi terkait permohonan paspor bagi warga RRT yang hendak bepergian ke luar negeri, untuk pergi ke Hong Kong dan lain sebagainya. Hal ini mengundang sorotan internasional. maka Jepang, Korea Selatan, Italia, India dan lain-lain langsung mengeluarkan berbagai kebijakan screening virus COVID-19  khususnya bagi warga negara RRT yang masuk ke wilayah negaranya.

Kantor berita Reuters memberitakan, pada 27 Desember lalu pejabat AS menyatakan, karena tidak transparannya data terkait pandemi yang dipublikasikan oleh PKT, maka AS mencemaskan tindakan PKT yang membuka perbatasan negaranya, Washington sedang mempertimbangkan mengambil tindakan pengetatan khusus bagi warga negara RRT yang akan datang ke Amerika. Pejabat tersebut juga menyebutkan, masyarakat internasional semakin khawatir dengan kondisi pandemi di Tiongkok yang kembali mengganas, sementara data yang dipublikasikan tidak cukup transparan.

Dalam kondisi kekurangan obat dan vaksin di dalam negeri RRT yang diragukan efektivitasnya, pihak AS dan Jerman telah menyampaikan kesediaan memberikan vaksin bagi RRT untuk melawan pandemi, namun ditolak oleh mereka dengan alasan “masih mampu memenuhi kebutuhan secara keseluruhan”.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS yakni John Kirby pada 14 Desember lalu menyatakan, jika Beijing meminta, AS bersedia membantu Tiongkok menghadapi pandemi yang sedang melonjak saat ini. Juru bicara Kemenlu RRT Wang Wenbin langsung menanggapi dalam konferensi pers, bahwa mereka memiliki “keunggulan sistem”, yang dipastikan mampu mengatasi pandemi dengan lancar.

Pada 28 Desember lalu pakar permasalahan Tiongkok bernama Wang He menyatakan kepada The Epoch Times bahwa gelombang pandemi di Tiongkok kali ini berdampak sangat besar pada hubungan diplomatik AS dan RRT. Atas dasar kemanusiaan AS berniat memberikan bantuan bagi Tiongkok. Niat AS adalah melindungi keamanan negaranya, juga butuh memahami kondisi pandemi Tiongkok. Akibatnya memposisikan PKT dalam kondisi buruknya moralitas.

Wang He berkata : Pertama-tama, ini adalah masalah pamor. Karena Beijing hendak bersaing dengan AS dan Jerman dalam hal vaksin, maka dibuatlah beberapa jenis vaksin. Lalu memainkan diplomasi vaksin di seluruh dunia, dan memberikan bantuan vaksin bagi negara-negara berkembang. Dalam kondisi sekarang ini, jika PKT menerima bantuan vaksin dari AS, bukankah sama saja dengan PKT menampar wajahnya sendiri?”

PKT tidak mengimpor vaksin luar negeri, juga mengendalikan ketat obat-obatan khusus yang diimpor dari luar negeri. Wang He juga berkata, “PKT memandang remeh nyawa warga Tiongkok. Tetapi bagi AS, dan bagi masyarakat internasional, ini sungguh sangat konyol. Mereka dipastikan akan memberikan tekanan pada PKT.”

Tedros Pun Mulai Berseru, Tuntut PKT “Transparan” Ungkap Data Pandemi

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam suatu briefing rutin pada 21 Desember lalu juga menghimbau agar PKT mempublikasikan data dengan transparan, agar memudahkan dilakukan penelitian sumber virus secara lebih baik. 

Tedros juga terus mengimbau untuk berbagi data dan melakukan penelitian yang diminta serta terus menuntut dilakukannya penelitian. Tedros  menÿebutkan “Semua asumsi terkait sumber asal penyakit menular ini harus dipaparkan dengan jelas di atas meja.”

Mengenai sumber asal virus, menurut Wang He, di bawah tekanan internasional, PKT pernah mengizinkan WHO mengutus sejumlah pakar masuk ke Tiongkok. Tapi memberlakukan pembatasan ruang lingkup investigasi WHO, hingga akhirnya tidak berkelanjutan. Karena sumber asal virus menyangkut rahasia inti PKT, maka PKT tidak mungkin akan benar-benar membuka diri. PKT sudah keterlaluan, rekayasa sudah terlalu berlebihan, bahkan orang-orang yang sejalan dengan PKT sekalipun, termasuk orang seperti Tedros sekarang pun mulai menjaga jarak dengan PKT.”

Pandemi Merebak, Kematian Meningkat, PKT Buru-Buru Ralat Data Kematian

Setelah PKT melonggarkan pencegahan pandemi, jumlah orang terpapar semakin bertambah, menurut data resmi pemerintah, setiap hari terdeteksi ribuan kasus positif, tapi hanya beberapa kasus kematian saja. Namun menurut simulasi jumlah orang terpapar sudah mencapai 400 juta. Komisi Kesehatan Nasional RRT sejak 25 Desember lalu tidak lagi mempublikasikan informasi harian terkait pandemi.

 Banyak media massa asing melakukan liputan langsung pada krematorium di Beijing yang ternyata penuh dengan tumpukan mayat dan tungku kremasi beroperasi 24 jam nonstop. Kondisi yang sama juga dialami semua krematorium dan rumah duka di seluruh penjuru Tiongkok.

 Wang He mengatakan, menurut aturan WHO, data yang disodorkan PKT harus transparan, tapi PKT tidak melakukannya. Beijing tidak berharap dunia dan AS mengetahui data-data tersebut secara akurat, jika tidak maka permainan mereka ini tidak akan bisa diteruskan lagi.

Kebiasaan PKT adalah manipulasi data. Termasuk kader internal dengan jabatan tertentu, pasti akan menjaga kerahasiaan. Seperti pada 1958 hingga 1962, di Tiongkok terjadi wabah kelaparan besar, data ini dikendalikan langsung oleh PM Zhou Enlai, dan kemudian dimusnahkan sendiri olehnya. Data pandemi saat ini juga telah mencapai taraf yang sedemikian sensitifnya. 

 Media Massa RRT : Kematian Akibat Paru-Paru Putih Mencapai 40%, Dikhawatirkan Muncul Virus Baru

Belum lama ini beredar terus bermunculan kondisi “paru-paru putih”, yakni gejala tipikal saat pandemi Wuhan pada 2020 lalu. Ketika ayah dari mantan pembawa acara CCTV yang bernama Fan Deng meninggal dunia, bagian paru-parunya juga mengalami pemutihan dengan luasan yang sangat besar.

 “Paru-paru putih” atau disebut juga Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), adalah wujud yang tampak pada saat penderita di-scan dengan X-Ray atau CT-Scan, diberi sebutan seperti itu sebab di bagian paru-paru terlihat bercak putih yang sangat besar.

 Beberapa waktu lalu di jejaring di Tiongkok bermunculan kekhawatiran terhadap fenomena “paru-paru putih” ini. Pemerintah dengan cepat menepis hal ini, pejabat Komisi Kesehatan RRT, pejabat daerah di Beijing maupun Wuhan, semua mengatakan “paru-paru putih” tidak berarti telah mengalami strain virus yang lebih mematikan. Tapi banyak warganet tidak percaya, dan menilai bantahan pejabat menandakan kebenaran atas berita yang beredar ini.

 Wang He menyatakan, saat ini di Tiongkok telah terjadi tingkat kematian tinggi, rasio penyakit parah tinggi, dan begitu banyak kasus paru-paru putih, tapi PKT menggunakan keuniversalan pandemi dunia untuk menutupi kekhususan pandemi di Tiongkok, dengan mengatakan pandemi di Tiongkok tidak jauh berbeda dengan dunia, masih berupa jenis Omicron yang sama. Tapi mereka sendiri sangat memahami, dan sekarang PKT berniat menyebarkan virus ini ke seluruh dunia, agar semua orang mengalami kenaasan serupa.

Analisa: Virus Celakakan Dunia, “Diplomatik Preman” PKT Akan Berantakan

Dalam konferensi pers Kemenlu RRT pada 27 Desember lalu, wartawan kantor berita AFP mengemukakan soal Jepang dan India yang mewajibkan WN Tiongkok melakukan pengujian PCR saat masuk wilayahnya .

 Juru bicara Kemenlu RRT Wang Wenbin mengawali dengan menyombongkan “kontribusi penting” Beijing terhadap pencegahan pandemi, lalu meminta agar “tindakan pencegahan pandemi negara lain seharusnya sesuai dengan moderasi ilmiah, dan tidak mempengaruhi interaksi antar manusia secara normal”.

 Wang He menjelaskan, pada tiga tahun lalu, 2020, pandemi mulai menyebar di Tiongkok, PKT pun mulai merekayasa data, dan menipu masyarakat internasional. Waktu itu AS-lah yang pertama kali memberlakukan larangan perjalanan ke Tiongkok, akibatnya RRT mencaci maki AS. Tapi dengan cepat semua orang akhirnya tahu, tindakan benar yang diambil AS itu pun sudah terlambat. PKT sudah menyebarkan pandemi ke seluruh dunia. PKT tidak pernah meminta maaf, juga tidak pernah berubah sikap.

 Wang He menyatakan, gelombang pertama terpapar virus itu pada 2020 menyebar dari Tiongkok ke seluruh dunia, waktu itu semua negara tidak berpengalaman, juga tidak waspada. Sekarang semua orang sudah sangat mengerti, PKT memang sengaja membiarkan orang-orang yang terpapar itu keluar negeri, jika kelompok manusia yang menyimpan virus yang baru, lalu menyebar ke seluruh dunia, maka PKT sekali lagi mencelakakan dunia. Tindakan premanisme semacam itu, pada akhirnya memaksa semua negara menyekatnya, membuatnya terpojok ke posisi tak berdaya. “Diplomasi ala premanisme” PKT ini bakal hancur berantakan. (sud/whs)

Zhang Wenhong : Rumah Sakit Memberikan Perawatan yang Tak Efektif, Pasien Terinfeksi Menunggu Kematian dengan Sia-sia

0

oleh reporter Luo Tingting

Setelah merebaknya epidemi di Tiongkok, rumah sakit di seluruh negeri kewalahan dan penuh sesak dengan pasien yang kritis dengan jenazah bertebaran di mana-mana. Beberapa hari lalu, rekaman pidato internal oleh pakar pencegahan epidemi Tiongkok Zhang Wenhong terungkap. Isinya membeberkan bahwa sejumlah besar dokter sekarang memberikan perawatan yang tidak efektif dan pasien menunggu kematian dengan sia-sia. Jika tak diperbaiki, hal selanjutnya akan memperlihatkan kematian sejumlah besar pasien yang terinfeksi penyakit ini.

Sejumlah Besar Dokter Memberikan Perawatan yang Tidak Efektif kepada Pasien yang Terinfeksi

Pada  2 Januari, Zhang Wenhong, Direktur Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit Huashan, Universitas Fudan, Pusat Nasional Penyakit Menular Tiongkok, mengadakan sesi pelatihan tentang perawatan primer untuk infeksi baru di Pusat Layanan Kesehatan Masyarakat Xinzhuang di Distrik Minhang, Shanghai.

Rekaman pidatonya kemudian beredar di internet, mengungkapkan  tragedi epidemi di Shanghai. Terungkap juga bahwa komunitas medis Tiongkok  keliru menerapkan pengobatan terhadap coronavirus  yang mengakibatkan kematian sejumlah besar pasien yang terinfeksi penyakit tersebut.

Pada  4 Januari, sebuah artikel berjudul “Zhang Wenhong: Gunakan solusi yang tepat untuk memanfaatkan 72 jam emas pengobatan” diterbitkan di situs web Caixin di Tiongkok. Pesan penting pertama yang terungkap dalam pidatonya adalah bahwa sejumlah besar dokter mengobati pasien yang terinfeksi secara tidak efektif.

Zhang Wenhong mengatakan bahwa ini adalah titik kritis yang sangat penting. Dalam dua minggu ke depan, pertempuran besar akan dilakukan yang dipimpin oleh dokter komunitas.

Petugas kesehatan masyarakat perlu mengadopsi rencana perawatan yang tepat dan memanfaatkan waktu emas 72 jam  untuk menyelamatkan pasien.

Dia menunjukkan bahwa beberapa institusi medis sekarang merawat pasien dengan penyakit ini secara tidak efektif. Apakah itu rumah sakit pusat distrik atau rumah sakit komunitas, pasien hanya diberikan cairan. Obat-obatan yang digunakan adalah: pertama, antipiretik; kedua, antibakteri; ketiga, sirup obat batuk; dan keempat, obat pelengkap lainnya. Yang keempat adalah obat-obatan pelengkap lainnya. Tetapi, perawatan ini sebenarnya menghabiskan waktu 72 jam yang paling berharga bagi pasien.

Dalam video webcast, Zhang Wenhong mengatakan dengan terus terang. “Alasan mengapa pengobatan semacam ini digunakan adalah karena orang tidak memiliki obatnya. Ia juga mengatakan, “Sulit untuk mengobati penyakit virus yang tak terkait dengan infeksi bakteri pada tahap awal pengobatan, tetapi diobati dengan rejimen antibakteri.

“Pada pasien dengan gagal napas, pneumonia virus yang disebabkan oleh virus corona baru, penggunaan obat antibakteri, bukan obat antivirus, atau glukokortikoid untuk menekan peradangan. Kemudian timbul masalah, karena hipoksia-nya mungkin tidak dapat diperbaiki, mengapa? Karena rejimen pengobatan kita tidak diarahkan pada neocoronavirus itu sendiri, bukan pada peradangan, dan pengobatan semacam itu tak efektif dan pasien akan berkembang dari gagal napas ringan menjadi gagal napas berat. Bahkan jika dirawat di rumah sakit, jika kita terus gagal memberikan pengobatan secara efektif, kita harus melakukan intubasi, dan tamatlah riwayatnya.” 

Dia menyesalkan bahwa “rumah sakit  terus melanggengkan pengobatan yang tidak efektif ini berkali-kali. Zhang Wenhong menunjukkan bahwa beberapa pasien telah pulih dari pengobatan yang tak efektif, dikarenakan mereka cukup beruntung untuk bertahan hidup dalam beberapa hari pertama (72 jam), bukan karena pengobatannya berhasil.

Ia mengatakan bahwa perawatan untuk coronavirus sebenarnya sangat sederhana. Ini adalah proses empat langkah: pertama adalah terapi oksigen. Yang kedua adalah obat anti-virus; yang ketiga adalah glukokortikoid. Yang keempat adalah menambahkan nutrisi di rumah.

Dia berkata kepada staf perawatan primer. “Jika Anda memberinya antivirus dan memberikannya hormon, dalam waktu 72 jam setelah sakit kritis, ia akan bertahan hidup, hipoksia-nya diperbaiki dalam waktu tiga hingga lima hari, dan kemudian pasien mulai pulih.

Zhang Wenhong juga menyebutkan bahwa dia tak ingin memberikan pelatihan kepada pekerja perawatan primer sebelumnya karena tak ada obat antivirus yang tersedia. Sekarang, setelah obat tersedia di masyarakat, pengobatan dini adalah kuncinya, untuk menstabilkan pasien dalam waktu 72 jam.

Dia memperingatkan, “Tergantung pada apakah jumlah kematian dapat diturunkan dengan pengobatan yang efektif dalam dua hari ke depan. Dalam waktu seminggu akan terlambat, karena ada infeksi secara besar-besaran yang terjadi. Satu minggu lagi dan infeksi akan berakhir serta kita akan mulai menunggu pasien yang meninggal.

Tang Jingyuan, seorang komentator  dalam programnya  Foresight Jingyuan Tang mengatakan bahwa pidato Zhang Wenhong  mengungkapkan bahwa sebagian besar rumah sakit komunitas, bahkan rumah sakit tingkat kedua dan ketiga di Tiongkok tidak memiliki obat antivirus dan hanya menggunakan antibiotik ketika mereka tidak punya pilihan lain.

Menurut Tang, alasan mengapa kurangnya obat antivirus di Tiongkok dikarenakan dalam tiga tahun sejak wabah, obat antivirus dalam negeri Tiongkok belum dikembangkan, dan pemerintah  belum membuat cadangan obat antivirus Pfizer untuk diimpor, jadi begitu obat dilepaskan, tidak akan ada obat yang tersedia. Kantor berita Reuters  melaporkan bahwa pemerintah Tiongkok sengaja menekan skala impor Pfizer untuk menyisakan ruang yang cukup bagi pengembangan obat yang diproduksi di dalam negeri.

 Tang Jingyuan berkata : “Sekarang kita dapat melihat bahwa harga dari kolusi politik semacam itu adalah bahwa sejumlah besar orang meninggal dunia karena mereka tidak menerima pengobatan yang efektif. Partai Komunis Tiongkok tidak ragu-ragu untuk membayar harga apa pun untuk pekerjaannya, meskipun harganya adalah nyawa rakyat biasa.

Masalah Serius Parahnya Kepadatan  di Rumah Sakit: Jika Pasien Tidak Dapat Dirawat, Mereka Hanya Menunggu Ajal Menjemput

Pesan penting kedua yang diungkapkan oleh pidato Zhang Wenhong adalah bahwa rumah sakit Shanghai sudah mengalami kepadatan yang serius, dan jumlah tempat tidur di rumah sakit sekunder sekarang telah mencapai kepala dan leher. Jika jumlah pasien semakin meningkat, rumah sakit akan kesulitan mendapatkan udara, dan pada akhirnya, pasien akan kesulitan bernapas. Pasien yang tidak bisa dirawat sedang menunggu ajal tibanya. 

Dia mengatakan bahwa hal ini karena pilihan pengobatan sebelumnya tidak efektif, kemungkinan meringankan kondisi pasien sangat rendah, dan pasien tinggal di rumah sakit adalah proses kejengkelan yang berkelanjutan. Mereka akhirnya menunggu selama lima atau enam jam di rumah sakit. Pasien harus kembali ke ruang gawat darurat untuk diteteskan infus dan kemudian terus memburuk, dan  harus meminta seseorang untuk mendapatkan tempat tidur. Bahkan jika sudah menemukan tempat tidur, belum tentu dapat menyelamatkan nyawa. Ini pada dasarnya adalah perjalanan.

Setelah Zhang Wenhong memberikan pelatihan kepada penyedia layanan primer di Shanghai, pada  4 Januari, Shanghai merilis “Standar Diagnosis dan Pengobatan Infeksi Coronavirus Shanghai serta Proses Diagnosis/Perawatan Hirarkis”, yang menyebutkan bahwa: dalam pengaturan komunitas dan perawatan primer, disarankan untuk fokus kepada pasien yang terinfeksi dengan faktor risiko yang serius; waktu terbaik untuk mengobati dengan obat antivirus adalah di awal timbulnya penyakit, sebaiknya dalam waktu 5 hari sejak sakit. 

 PKT Tak Membangun Sistem Medis Triase yang Menciptakan Bencana Buatan Manusia

Menurut Tang, pidato Zhang Wenhong juga mengungkapkan pesan penting: tiga tahun sejak merebaknya epidemi di Wuhan, Tiongkok belum membentuk sistem triase, yang mengakibatkan sejumlah besar perawatan medis menjadi kacau balau dan sistem medis runtuh.

Dalam pandangannya, situasi tragis di Tiongkok sebagian besar adalah buatan manusia, karena Partai Komunis Tiongkok telah membuat keputusan yang salah dalam tiga tahun terakhir untuk melakukan hanya satu hal: “pencegahan”. Semua sumber daya digunakan untuk mencegah virus yang ditakdirkan untuk menjadi tak terbendung.  Sehingga terjadi kekurangan serius dalam mata rantai penting “tata kelola”.  Akibatnya, semakin banyak pemandangan tragis yang muncul di Tiongkok, seperti kepadatan medis yang berlebihan, kematian sejumlah besar pasien, bahkan kematian tragis seluruh keluarga.

Tang Jingyuan berkata : “Setiap bencana alam di Tiongkok dilapis dengan bencana buatan manusia, dan ini hampir menjadi standar bagi Partai Komunis Tiongkok. Ketika seluruh daratan Tiongkok dipenuhi dengan jenazah, pejabat PKT masih mengatakan bahwa 27 hari setelah pembebasan, hanya ada 19 kematian di negara itu, dan Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Partai Komunis Tiongkok, juga secara tidak masuk akal menyatakan bahwa “Partai Komunis Tiongkok merespon epidemi dengan sikap mengutamakan kehidupan.” Bukankah PKT akan dihancurkan oleh langit. Saya hanya tidak ingin ada yang terkubur bersamanya. Saya harap semua orang dapat meninggalkan kapal yang tenggelam ini secepat mungkin.” (hui)

19 Tewas dan 20 Terluka Saat Truk Menyeruduk Orang-orang yang Menggelar Prosesi Pemakaman di Nanchang, Tiongkok

0

NTD

Brigade Manajemen Lalu Lintas Kabupaten Nanchang mengeluarkan laporan pada hari yang sama, mengatakan bahwa pada Minggu (8/1/2023), sekitar pukul 00:49, kecelakaan lalu lintas jalan raya besar terjadi di Jalan Desa Tao Ling, jalur penghubung S517, Kotapraja Youlan, Kabupaten Nanchang. Korban luka-luka dikirim ke rumah sakit untuk perawatan. Penyebab kecelakaan sedang diselidiki.

Hingga sore itu, 19 orang telah tewas dan 20 orang terluka dalam kecelakaan itu, demikian CCTV melaporkan. Dapat dipahami bahwa insiden itu terjadi ketika para warga desa setempat sedang berjalan ke pemakaman di pagi hari sesuai dengan adat, secara tiba-tiba sebuah truk tiba-tiba menabrak kerumunan yang mengakibatkan luka serius dan kematian.

Berita Jimu lainnya mewawancarai orang yang terluka, mengatakan bahwa dia, istrinya, dan lebih dari 60 kerabat dan teman lainnya yang menghadiri pemakaman pamannya sedang berjalan di sisi jalur penghubung Desa Taoling sekitar tengah malam pada hari itu. Saat itu, warga bersiap untuk membawa mobil jenazah ke rumah duka setempat untuk mengantar mendiang pamannya. Ketika mereka berjalan ke lampu lalu lintas, sebuah truk tiba-tiba masuk ke antrean dari belakang, menabrak banyak orang dan terus bergerak melaju hingga menabrak mobil jenazah yang jaraknya lebih dari 100 meter.

Kecelakaan lalu lintas besar ini telah menyebabkan banyak kontroversi di jejaring media sosial Tiongkok. Sebagian netizen mengira itu adalah bencana sekunder lain yang timbul dari epidemi.

Ada kemungkinan terjadi antrian di krematorium, sehingga teman dan kerabat harus memberikan penghormatan di pinggir jalan, tetapi sayangnya mereka masih tidak bisa lolos dari malapetaka

Selain itu,  manajemen lalu lintas setempat mengingatkan bahwa cuaca berkabut saat ini datang ke beberapa daerah di Kabupaten Nanchang, pad hari berkabut membuat visibilitas mengemudi memburuk sehingga mudah menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Pengemudi diminta untuk menyalakan lampu kabut, lampu outline (juga dikenal sebagai lampu garis besar, umumnya dikenal sebagai lampu kecil) dan lampu depan dan belakang, memperlambat laju kendaraan, mengemudi dengan hati-hati, menjaga jarak aman dari mobil di depan Anda, menghindari pejalan kaki, dan tidak berpindah jalur dan menyalip sesuka hati.

Dengan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada  22 Januari, arus orang-orang yang mudik ke kampung halaman mereka di seluruh negeri telah dimulai, dan para pejabat memperkirakan bahwa jumlah penumpang akan melebihi setidaknya 1,6 miliar tahun ini, sehingga memberikan tekanan yang sangat besar pada lalu lintas. (hui)

WHO Ungkap Laporan dari Tiongkok Terkait Tak Adanya Strain COVID Mutan, Pakar Meragukannya : Jangan Tertipu Lagi

Han Fei dan Luo Ya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa data dari Tiongkok menunjukkan bahwa tidak ada strain mutan baru yang ditemukan di sana, tetapi pihak berwenang kurang melaporkan jumlah kematian akibat penyakit ini. Para pengamat mengatakan, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan apa pun.

WHO meyakini bahwa data Tiongkok terdistorsi dan pihak Tiongkok harus memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk memungkinkan pengurutan virus secara real-time yang lebih komprehensif. Para pengamat percaya bahwa penyebab wabah saat ini di Tiongkok masih menjadi misteri dan  keberadaan strain mutan masih harus diamati.

Qin Peng, seorang analis politik dan ekonomi Tiongkok berkata : “Karena kecepatan penyebaran epidemi di Tiongkok, jumlah kematian dan jumlah penyakit serius sangat besar, semuanya melebihi jumlah varian yang kita ketahui di dunia.”

Mantan wakil direktur Departemen Kesehatan Eksekutif Yuan Taiwan, Li Longteng menuturkan : “Secara teoritis, jika tidak ada strain yang bermutasi, seharusnya menjadi semakin tidak ganas. Lalu kenapa tiba-tiba begitu banyak orang yang meninggal dunia, atau banyak orang yang dirawat di rumah sakit, ini  agak aneh.”

Analisis menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok menutup-nutupi wabah tiga tahun lalu dan membuang sumber virusnya. Namun demikian, WHO pada awalnya mendukung PKT, setuju dengan pihak Tiongkok bahwa epidemi itu “dapat dicegah dan dikendalikan” dan mengatakan bahwa tidak ada bukti signifikan penularan dari manusia ke manusia yang ditemukan. Hasilnya adalah terjadinya pandemi global.

Cendekiawan Tiongkok Li Hengqing berkata : “Setelah itu dia mengatakan, Tiongkok tidak ditetapkan sebagai daerah epidemi, tetapi sebagai hasilnya, semua orang mengetahui bahwa lebih dari 4 juta orang telah melarikan diri dari Wuhan. Kemudian menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan kerugian besar di dunia, dengan jutaan kematian.”

Pengamat percaya bahwa WHO seharusnya belajar dari pelajarannya tiga tahun lalu. Publik juga khawatir akan terulangnya tragedi tiga tahun lalu.

Qin Peng: “Sangat mungkin tragedi tiga tahun lalu akan terulang kembali. Ini juga merupakan alasan mengapa semakin banyak negara pada saat ini menuntut agar penumpang dari Tiongkok diuji. Dipikir-pikir itu harus disebut sebagai ketidakpercayaan dan verifikasi  terhadap Partai Komunis Tiongkok.”

Meskipun Partai Komunis Tiongkok telah menekankan kesiapannya untuk pembebasan, para ahli kesehatan internasional memperkirakan bahwa setidaknya satu juta orang akan meninggal dunia karena penyakit terkait epidemi di Tiongkok pada tahun ini. Sementara dunia terkesima oleh kekeliruan representasi dan pengetatan perbatasan oleh Partai Komunis Tiongkok, Partai Komunis telah mengumumkan bahwa mereka akan melepaskan kontrol perbatasan mulai 8 Januari, pertama kalinya sejak Maret 2020.

Li Longteng: “Jika Anda benar-benar memiliki epidemi internal yang serius, Anda tiba-tiba membiarkan begitu banyak orang keluar. Setiap negara akan takut, semua orang akan takut.”

Para pengamat percaya bahwa Partai Komunis membuka perbatasannya secara eksternal dan secara selektif menyediakan obat-obatan untuk tingkat tinggi di dalam negeri.  Dengan menghilangkan sebagian orangtua secara demografis untuk menyingkirkan beban mereka, dan dengan melakukan pendekatan seperti itu, diharapkan memulihkan ekonomi dengan cepat, Partai Komunis berharap untuk menyatakan kemenangan Komunis lainnya pada rapat dua sesi tahun depan.

Qin Peng berkata :  “Praktek semacam ini sebenarnya adalah semacam pengabaian yang sembrono terhadap kehidupan manusia. Tepatnya,  adalah  pembunuhan.”

Sejak 25 Desember tahun lalu, Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan Tiongkok  telah berhenti mengumumkan jumlah infeksi dan kematian setiap hari, dan sebagai gantinya CDC akan mengumumkannya. Namun demikian, angka yang diumumkan sangat rendah dan  terus menimbulkan banyak kontroversi.

Li Hengqing: “Bahkan mereka sendiri tidak akan mempercayai datanya. Bahkan jika orang biasa hanyalah angka, maka angka Anda tetap palsu.” (hui)

Terlalu Banyak yang Meninggal Dunia, Sisa-sisa Tulang Dibuang oleh Krematorium Hingga Gelombang Infeksi Menyebar ke Pedesaan

0

Xia Dunhou dan Zhang Danxia – NTD

Saat merebaknya wabah di Tiongkok, Tahun Baru Imlek dan puncak perjalanan festival Musim Semi sudah dekat. Ketika otoritas Beijing membuka pintu bagi warga daratan Tiongkok untuk meninggalkan negara itu, beberapa pemerintah daerah telah mengeluarkan pemberitahuan untuk tidak kembali ke kampung halaman mereka kecuali jika diperlukan. 

Pada  5 Januari, situs web publik WeChat Kabupaten Shaoyang, Provinsi Hunan mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa musim infeksi saat ini berada pada puncaknya dan selama Tahun Baru Imlek, “Jangan Kembali ke Kampung Halaman kecuali diperlukan.” 

Tak hanya Shaoyang di Provinsi Hunan, tetapi juga Kabupaten Danfeng di Provinsi Shaanxi dan Kota Qitaihe di Provinsi Heilongjiang telah mengajukan permintaan agar “tidak kembali ke kampung halaman kecuali jika diperlukan” dan “kembali ke kampung halaman dengan hati-hati”.

Menanggapi hal ini, banyak diskusi di antara orang-orang, dan ada banyak komentar negatif di Internet, mereka bertanya, “Jika Anda tidak membuka negara, Anda tidak akan pulang ke kampung jika tidak perlu. Jika anda membuka negara, Anda tidak akan pulang ke kampung halaman jika tidak perlu. Bukankah hanya sia-sia membuka blokade?”

Namun demikian, sebagian netizen mengatakan, “Kondisi medis di pedesaan buruk, sehingga pengembalian ke pedesaan secara bertahap yang tepat dapat meringankan beban di daerah pedesaan.

Bahkan, gelombang infeksi sudah menyebar ke daerah pedesaan. Namun, karena kurangnya sumber daya medis, para petani hanya bisa mengobati infeksi sebagai “flu”. Video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa beberapa orang yang terinfeksi di daerah pedesaan berbaring di tanah dengan sedikit rumput untuk diinfus. Lebih miris lagi,  beberapa menerima infus sambil berjemur di bawah sinar matahari.

Video yang diposting di internet menunjukkan bahwa beberapa orang yang terinfeksi di daerah pedesaan berbaring di tanah dengan sedikit rumput untuk diinfus. Lebih miris lagi,  beberapa menerima infus sambil berjemur di bawah sinar matahari.

Di daerah pedesaan Harbin, beberapa pusat kesehatan kota tak memiliki obat-obatan. Adapun pasien yang parah hanya dapat pergi ke rumah sakit di atas tingkat kabupaten untuk perawatan.

Seorang dokter di pusat kesehatan pedesaan di Kabupaten Yilan, Harbin berkata : “Rumah sakit pedesaan sekarang menjadi rumah sakit tingkat kedua tanpa obat yang tersedia. Saya tak bisa membawa Anda (pasien), bagaimana saya bisa memberikan pengobatan tanpa obat? (Saya ingin pergi ke rumah sakit sekunder (tempat penduduk desa datang ke dokter), rumah sakit daerah. (Tidak ada tempat tidur (di sana), dan ada begitu banyak pasien.”

Seorang dokter dari pusat kesehatan pedesaan di Kabupaten Binxian, Kota Harbin berkata : “Orang lanjut usia dengan penyakit serius, banyak dari mereka pergi ke rumah sakit tingkat kabupaten untuk perawatan. Mereka akan memindahkan kembali setelah perawatan stabil. Kami semua bekerja atas nama orang sakit, secara bergiliran.”

Beredar juga video yang memberikan narasi yang berbunyi : “Ini adalah krematorium di Zhumadian, lihatlah tulang belakang yang dikremasi, dagingnya belum dikremasi. Lihatlah tulang-tulang ini, mereka belum selesai terbakar, tulang belakang semuanya ada di sini.”

Pada  5 Januari, beberapa pengguna Twitter mengungkapkan bahwa di Rumah Duka Zhumadian (Rumah Duka Xiangshan) di Provinsi Henan, karena terlalu banyak mayat yang terkumpul, banyak  yang dibuang sebelum kremasi selesai.

Setelah video tersebut menjadi viral, orang-orang menunjukkan bahwa ini adalah penghinaan terbesar terhadap mendiang dan tidak manusiawi. Ketika wartawan kemudian menelepon rumah duka, mereka segera menutup telepon.

Wartawan juga menelepon sebuah krematorium di Zhumadian untuk menanyakan hal ini, dan staf mengatakan bahwa mereka tidak berhak mengomentari rekan-rekan mereka. Pada  5 Januari, Dewan Negara Partai Komunis Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan membuka kembali penyeberangan perbatasan antara Daratan dan Hong Kong.

Setelah 8 Januari, tidak diperlukan tes PCR untuk masuk  Hong Kong dan Daratan dan hanya perlu memberikan hasil negatif untuk pengawasan virus dalam waktu 48 jam. Orang-orang Hong Kong khawatir bahwa masuknya orang-orang daratan Tiongkok akan meningkatkan risiko penularan virus dan bergegas untuk mendapatkan vaksinasi sebelum dibuka.

Warga Hong Kong Peter Wong berkata : “Saya sangat takut karena saya tahu bahwa ada wabah COVID yang sangat serius di daratan Tiongkok. Sejauh yang saya tahu, akan ada banyak orang dari Tiongkok  yang akan membayar untuk datang ke Hong Kong untuk vaksinasi. Tempat ini akan sangat ramai, jadi sebaiknya saya datang ke sini lebih awal untuk mendapatkan vaksinasi.

Dikarenakan vaksin Tiongkok tidak dapat diandalkan, banyak media sosial daratan Tiongkok seperti “Buku Merah Kecil” telah membagikan kiat-kiat  “mendapatkan vaksinasi di Hong Kong”.

Dalam hal ini, pejabat kesehatan Hong Kong menyatakan bahwa penduduk daratan yang datang ke Hong Kong dalam waktu singkat “tidak diizinkan untuk divaksinasi” oleh vaksin publik pemerintah Hong Kong. (hui)

Pintu Negaranya Dibuka Saat COVID Meledak, Pelancong Asal Tiongkok Harus Diperketat

0

ETIndonesia- Pemerintah Indonesia semestinya memperketat para pelancong asal Tiongkok dengan memberikan syarat khusus bagi mereka yang datang ke Tanah Air. Bahkan kalau dianggap perlu penerbangan komersial dari dan ke Tiongkok dihentikan sementara waktu. Hal itu perlu dilakukan mengingat pemerintah Tiongkok  mulai melonggarkan warganya untuk berpergian ke luar negeri seiring dengan diakhirinya kebijakan Nol Covid-19. 

Salah satu negara tujuan mereka adalah negara kita, Indonesia Padahal kita tahu situasi dan kondisi pandemi Covid-19 di Negeri Tirai Bambu itu masih belum sepenuhnya terkendali, bahkan semakin parah. Penguasa partai komunis Tiongkok bahkan terkesan masih menutupi keadaan wabah yang sebenarnya, seperti yang dulu pernah dilakukannya diawal pandemi virus asal Wuhan itu.

“Jangan karena tergiur devisa, pemerintah kita membiarkan begitu saja para pelancong Tiongkok yang masuk ke Indonesia dengan mudahnya. Kedatangan mereka harus kita periksa secara ketat, tidak hanya  menggunakan prosedur biasa seperti yang diberlakukan bagi para turis asing tapi harus dipastikan hasil tes PCR-nya negatif dan ada bukti sudah vaksin ketiga. Itu langkah antisipasi yang perlu kita lakukan, itu bukan diskriminasi terhadap mereka'” tandas Fadjar Pratikto dari Global Human Right Effort (GHURE) dalam rilisnya pada 8 Januari 2023. 

Menurut Fadjar, kondisi pandemi di Tiongkok masih berlangsung dengan tingkat kematian yang tinggi. Sebelumnya, Tiongkok dilaporkan mengalami gelombang Covid-19 dengan ruang ICU di rumah sakit yang penuh. Menurut risalah rapat internal Komisi Kesehatan dan Medis Nasional Tiongkok pada 21 Desember 2022 yang dilansir The Epoch Times, jumlah infeksi baru per hari pada 20 Desember telah tercatat mendekati 37 juta kasus. Dan angka kumulatif sejak 1 hingga 20 Desember adalah 248 juta kasus, atau 17,56% dari total populasi Tiongkok. Karena alasan itu, sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Italia, Jepang, Malaysia, dan India menerapkan syarat ketat bagi kedatangan turis asal Tiongkok. Di antaranya memperlihatkan hasil tes negatif Covid-19. Saat ini, Maroko bahkan telah melarang masuknya turis asal Tiongkok.

Bagi Fadjar, sikap Kementrian Kesehatan dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pemerintah Indonesia yang mengatakan tidak ada perlakuan khusus terhadap pelaku perjalanan dari Tiongkok, itu sangat berbahaya. Pemerintah melalui juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Profesor Wiku Adisasmito berdalih tetap menggunakan rujukan aturan beberapa bulan lalu untuk memeriksa pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia. Bukan hanya dari Tiongkok, aturan ini juga berlaku untuk pelancong dari negara-negara lainnya.Aturan itu berupa Surat Edaran Satgas No. 25 Tahun 2022 yang menyebutkan pelaku perjalanan luar negeri, baik WNI atau WNA yang masuk ke Indonesia wajib melampirkan surat keterangan sudah divaksin sedikitnya dua kali.

Fadjar mengkuatirkan longgarnya ketentuan buat turis asal Tiongkok itu akan menimbulkan gelombang baru pandemi Covid-19 di Indonesia. “Jangan sampe kondisi pandemi yang sudah menurun drastis di Tanah Air ini dirusak oleh para pelancong asal Tiongkok yang kemungkinan besar membawa virus varian baru dari negara komunis itu,” jelas Fadjar Pratikto. 

Karena itu, Fadjar mengingatkan pemerintah kita untuk waspada. Jangan sampe lengah dalam menangani para turis asal Tiongkok. Belajar dari pengalaman, penyebab merebaknya virus Wuhan diawal pandemi karena longgarnya pemerintah kita terhadap kedatangan mereka. ” Kita tidak ingin kasus Covid-19 ini kembali meledak hingga menimbulkan banyak korban seperti yang terjadi di Tiongkok saat ini,” imbuh Fadjar.

Lebih jauh Fadjar berharap pemerintah kita berani bersikap tegas terhadap kemauan rejim komunis Tiongkok yang berusaha memaksakan kehendaknya. Mereka ingin mengesankan situasi wabah di dalam negerinya sudah terkendali dan membebaskan warganya berpergian ke luar negeri. Dengan cara itu penguasa Tiongkok ingin mengembalikan keadaan, termasuk memulihkan ekonominya yang kian merosot. Realitasnya keadaan pandemi disana masih belum terkendali, korban masih banyak berjatuhan.*****

Anda Merasa Jengkel? Cobalah Strategi dan Latihan Ini untuk Mendapat Ketenangan

0

DR.Yuhong Dong

Di kantor, Anda dikritik oleh atasan Anda di depan rekan kerja. Di rumah, pasangan Anda menaruh kaus kakinya di lantai—lagi. Anda baru saja mengetahui bahwa salah satu anak Anda gagal dalam ujian di sekolah—lagi.

Situasi seperti ini terjadi setiap hari—dan jika Anda merasa terganggu karenanya, Anda tidak sendiri.

Lekas marah adalah keadaan yang melibatkan perasaan marah atau frustrasi, tidak sabar dan cepat kesal, terutama karena hal-hal kecil.

Dengan krisis kesehatan global yang sedang berlangsung, seseorang mungkin merasa frustrasi, kewalahan, bahkan jengkel karena tidak adanya informasi yang jelas dan keraguan mengenai persyaratan vaksin. Ini dapat mendatangkan malapetaka pada kesejahteraan seseorang.

Lekas Marah dan Tanda-Tanda Umum

Orang-orang mungkin merasa baik- baik saja pada satu saat, tetapi gangguan kecil dapat mengubah perasaan mereka ke arah yang berbeda pada saat berikutnya—menciptakan respons yang lebih sensitif terhadap stres.

Beberapa tanda iritabilitas (lekas marah, mudah tersinggung) yang umum meliputi:

• Agitasi, frustrasi, dan gangguan

• Kebingungan dan kesulitan berkonsentrasi

• Kesulitan membuat akomodasi atau mengubah rencana

• Berkeringat berlebihan

• Kelelahan

• Peningkatan laju pernapasan

• Detak jantung yang cepat

• Kepekaan berlebihan

• Mudah marah

• Ketegangan

Kemarahan sering digambarkan sebagai sifat. Ini berbeda dari kemarahan, yang merupakan keadaan afektif, dan dari agresi reaktif, yang merupakan perilaku.

Lekas marah didefinisikan sebagai rentan terhadap kemarahan. Serangkaian studi terbaru mengeksplorasi hubungan antara lekas marah dan depresi.

Pada tahun 1917, Sigmund Freud, dalam salah satu karya klinisnya yang paling penting, “Mourning and Melancholia”, menggambarkan bahwa melankolia adalah melibatkan “permusuhan yang ditujukan pada diri sendiri yang awalnya ditujukan kepada orang lain,” mendasari apa yang digambarkan sebagai “penyiksaan diri yang tidak diragukan lagi menyenangkan dari melankolis”.

Apakah Lekas Marah dan Kemarahan Itu Buruk?

Banyak yang mungkin bertanya, “Apakah mudah tersinggung atau marah adalah emosi yang buruk?” Psikolog modern akan mengatakan “belum tentu”. Mengapa? Para ilmuwan akan mengatakan bahwa kemarahan adalah respons alami dan adaptif terhadap ancaman.

Itu mengilhami perasaan dan perilaku agresif yang kuat untuk melawan dan mempertahankan diri ketika seseorang diserang. Dapat dikatakan bahwa kemarahan dalam jumlah tertentu sangat penting untuk kelangsungan hidup.

Penyakit Dapat Sebabkan Mudah Marah

Kebanyakan orang merasa mudah tersinggung dari waktu ke waktu. Beberapa orang merasa mudah tersinggung lebih dari biasanya.

Penting untuk mengidentifikasi sumber dari mudah marah.

Sejauh mana hal-hal fisik dapat menyebabkan masalah psikologis sering diremehkan. Dalam beberapa kasus, penyakit fisik dapat menyebabkan iritabilitas atau kemarahan sebagai efek sampingnya.

Di bawah ini adalah daftar penyebab potensial iritabilitas:

• Penyebab fisik yang umum termasuk kurang tidur, gula darah rendah, infeksi telinga, sakit gigi, beberapa gejala terkait diabetes, gangguan pernapasan tertentu, dan flu.

• Beberapa penyebab psikologis yang

umum dari lekas marah termasuk stres, kecemasan, dan autisme. Beberapa gangguan kesehatan mental telah dikaitkan dengan perilaku mudah marah, namun tidak terbatas pada, depresi, gangguan bipolar, dan skizofrenia.

• Beberapa kondisi medis yang menyebabkan perubahan hormon juga dapat mempengaruhi suasana hati Anda. Contohnya termasuk menopause, sindrom pramenstruasi (PMS), sindrom ovarium polikistik (POS), hipertiroidisme, dan diabetes.

Mudah Marah Juga Dapat Menyebabkan Penyakit

Ketidaknyamanan fisik dan psikologis tidak hanya dapat menyebabkan iritabilitas atau kemarahan, tetapi juga sebaliknya —dibanjiri oleh zat kimia pemicu stres yang terus-menerus dan perubahan metabolisme terkait yang terjadi dengan kemarahan yang tidak terkendali pada akhirnya dapat membahayakan kesehatan juga.

Beberapa masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang dikaitkan dengan kemarahan yang tidak terkendali yakni sakit kepala, masalah pencernaan seperti sakit perut, insomnia, peningkatan kecemasan, depresi, tekanan darah tinggi, masalah kulit seperti eksim, serangan jantung, dan stroke.

Faktor Kemarahan: Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Tersinggung daripada yang Lain?

Menurut Jerry Deffenbacher, Ph.D., seorang psikolog yang berspesialisasi dalam manajemen marah, orang yang mudah tersinggung mungkin memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap rasa frustrasi, ketidaknyamanan, atau gangguan.

Studi terbaru menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan memainkan peran penting dalam menentukan tingkat sifat lekas marah seseorang.

Orang yang mudah marah seringkali berasal dari keluarga yang tidak terampil dalam komunikasi emosional dan mungkin hidup dalam lingkungan yang kacau.

Hubungan antara lekas marah dan depresi agak dijelaskan oleh faktor risiko bersama seperti genetika, riwayat depresi keluarga, karakteristik temperamen dan kepribadian yang sama, gaya pengasuhan negatif, dan faktor sosial ekonomi.

Mengapa Regulasi Emosional Begitu Penting?

Dengan pengetahui penyebabnya, bukan berarti tidak apa-apa untuk menyerang setiap orang atau objek yang menjengkelkan atau mengganggu. Gregg Henriques, seorang profesor psikologi di Universitas James Madison, melihat semua emosi dasar sebagai adaptif atau maladaptif.

Gregg memperjelas sudut pandangnya dengan mengutip Nicomachean Ethics karya Aristoteles, “Siapa pun bisa menjadi marah, itu mudah; tetapi marah pada orang yang tepat, dan dengan kadar yang tepat, dan pada waktu yang tepat, dan untuk tujuan yang benar, dan dengan cara yang benar—itu tidak berada dalam kemampuan setiap orang; itu tidak mudah.”

“Emosi negatif adalah maladaptif jika tidak diatur, dapat diakses secara kronis, memiliki ambang batas yang rendah, dan mengarah pada perilaku bermasalah yang meningkatkan penderitaan dan kecacatan,” kata Gregg.

Kita tidak bisa menghindari rasa kesal, kita juga tidak bisa mengubah orang lain, tetapi kita selalu bisa belajar untuk mengatur atau mengendalikan reaksi kita. Ini adalah keterampilan untuk dapat mengatur emosi, yang membutuhkan waktu untuk dipelajari dan ditingkatkan dengan latihan.

Manfaat pengaturan emosi datang melalui tindakan tegas tanpa menjadi agresif dan dapat membantu seseorang mempertahankan hubungan yang sehat dan damai. 

Emosi dapat diatur melalui pemecahan masalah, penegasan diri, dan penilaian ulang terhadap suatu situasi, yang mengarah pada perbaikan suasana hati dan kesehatan yang lebih baik, dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan kasih sayang dan empati kepada orang lain.

Bisakah Regulasi Emosional Dipelajari?

Ada beberapa metode bagus untuk mempelajari cara mengatur emosi.

Asosiasi Kesehatan Mental Nasional menyarankan tiga pendekatan utama untuk mengatur emosi adalah dengan mengungkapkan perasaan, menekan amarah, dan menenangkan diri sendiri. Cara tersehat untuk mengungkapkan perasaan marah adalah dengan cara yang asertif dan tidak agresif.

“Untuk melakukan ini, Anda harus belajar bagaimana memperjelas apa kebutuhan Anda, dan bagaimana memenuhinya, tanpa menyakiti orang lain. Bersikap asertif bukan berarti memaksa atau menuntut—itu berarti menghormati diri sendiri dan orang lain,” Asosiasi Kesehatan Mental Nasional mengklarifikasi.

Menekan dan mengalihkan kemarahan, dan menenangkan diri sendiri, mengontrol perilaku lahiriah serta respons internal, membantu menurunkan detak jantung dan mendapatkan kembali ketenangan.

Tips Melatih Regulasi Emosional

Memang, pengaturan emosi adalah salah satu keterampilan awal yang dipelajari sebagai anak-anak, seringkali dari keluarga. Dan jika keterampilan itu tidak dipelajari di masa muda, tidak ada kata terlambat untuk memulai.

Cobalah teknik ini saat perasaan marah muncul:

1. Beristirahatlah: Jika Anda merasa frustrasi di tempat kerja, atau di lingkungan yang penuh tekanan, cobalah mengambil waktu istirahat atau menjauh dari situasi tersebut selama beberapa menit.

2. Latih teknik relaksasi: Relaksasi adalah keterampilan yang dapat Anda pelajari dari waktu ke waktu. Saat Anda mengenali tanda-tanda awal iritasi atau ketegangan, cobalah beberapa teknik relaksasi untuk membantu memperbaiki suasana hati Anda. Beberapa teknik termasuk bernapas dalam-dalam dari diafragma Anda atau mengulangi kata atau frasa yang menyenangkan seperti “santai” atau “rileks”.

3. Latihan meditasi atau mindfulness dapat membantu Anda menjaga ketenang-an sepanjang hari. Anda dapat mencoba teknik kuno meditasi harian, serta mempelajari beberapa teknik pernapasan dan strategi kesadaran diri.

Meditasi telah terbukti secara ilmiah untuk membantu memperbaiki depresi, kecanduan, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, serta menekan kecemasan dan insomnia.

Sarjana dari University  of  Minnesota dan University of Toronto di Kanada menerbitkan sebuah penelitian di jurnal Motivation and Emotion.

Subjek dibagi menjadi tiga kelompok: meditasi dengan pikiran positif, meditasi dengan relaksasi, dan tanpa meditasi sama sekali.

Setelah tujuh minggu, ditemukan bahwa kedua kelompok meditator mengalami penurunan fluktuasi emosi yang signifikan, dengan mereka yang bermeditasi dengan pikiran positif mengalami kontrol emosi yang lebih besar.

Universitas Emory melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa peserta yang menambahkan belas kasih ke dalam meditasi memiliki skor depresi yang jauh lebih rendah dan peningkatan aktivasi positif amigdala, sekelompok neuron yang menghasilkan dan mengatur emosi.

4. Membingkai ulang pemikiran Anda: Ketika Anda menyadari ketidakadilan suatu situasi atau memikirkan betapa Anda tidak menyukai sesuatu, cobalah untuk membingkai ulangnya—mengalihkan pemikiran negatif ke positif dan persepsi Anda tentang suatu situasi ke yang tidak memihak dapat membantu Anda meredakan amarah.

Dr.  Adam  Borland,  seorang  psikolog yang berpraktik di Pusat Kesehatan Perilaku Orang Dewasa di Klinik Cleveland, menyarankan bahwa “itu benar- benar tergantung pada rasa bersyukur,” “Sangat mudah untuk mengabaikan hal-hal baik dan fokus pada hal-hal buruk. Alih-alih, mundur selangkah dan pikirkan, ‘Apa yang saya hargai saat ini?’”

5. Bagikan pemikiran dan perasaan Anda. Dr. Adam juga menyarankan bahwa berbicara dengan keluarga Anda atau sistem pendukung lainnya dapat membantu Anda mengklarifikasi masalah, mendapatkan nasihat yang baik, membantu memberikan perspektif yang berbeda, dan memperkuat hubungan Anda dengan membangun keterampilan komunikasi yang lebih efektif.

Berpikir positif dan keterampilan komunikasi yang efektif dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Dan dalam belajar membuat keputusan yang disengaja dan tepat, pengalaman hidup kita secara keseluruhan juga dapat meningkat.

Hidup akan terus mengalami kesulitan,kekecewaan, dan kehilangan, dan perilaku orang lain mungkin masih tidak dapat diprediksi—tetapi kita dapat mengubah proses berpikir dan reaksi kita untuk menciptakan kehidupan yang lebih sadar. Pikiran dan tubuh kita terhubung, dan melalui latihan ini, kita dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dan mengembangkan kesempatan yang lebih baik untuk tetap sehat selama pandemi ini. (aus)

Dr. Yuhong Dong, seorang dokter medis yang juga bergelar doktor dalam penyakit menular di Tiongkok, adalah kepala petugas ilmiah dan salah satu pendiri perusahaan bioteknologi Swiss dan mantan ahli ilmiah medis senior untuk pengembangan obat antivirus di Novartis Pharma di Swiss.

Perbudakan Modern di Tambang Kobalt, Bahan Baku Utama Baterai Lithium di Kongo

Bryan Jung

Sebuah podcast sekali lagi mengungkap masalah perbudakan di tambang kobalt milik Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Kongo dan kemunafikan para pendukung energi hijau.

Siddharth Kara, penulis Cobalt Red: How The Blood of The Congo Powers Our Lives dan profesor tamu Harvard, memberi tahu pembawa acara Joe Rogan tentang penelitian dan temuannya setelah kunjungan ke tambang di Republik Demokratik Kongo (Democratic Republic of the Congo – DRC).

Dia menjelaskan kepada Rogan hubungan brutal antara perangkat bertenaga baterai lithium dan sumber asalnya di tambang kobalt yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Kobalt adalah mineral tanah jarang penting yang digunakan dalam pembuatan hampir semua baterai yang dapat diisi ulang, termasuk ponsel, iPad, jam tangan pintar, laptop, dan kendaraan listrik.

Kara, seorang penulis dan pakar perbudakan modern, perdagangan manusia, dan pekerja anak, mengklaim bahwa sekitar 72 persen kobalt yang ditambang di seluruh dunia berasal dari Kongo.

Profesor itu menulis tentang bagaimana pekerja budak dan pekerja anak digunakan untuk mengoperasikan tambang kobalt milik Tiongkok di Afrika dalam kondisi yang memprihatinkan.

“Hal-hal yang saya lihat di sana sangat mengerikan dan menyayat hati, sekaligus mendesak, sehingga saya mengubah pendekatan saya,” jelas Kara kepada Rogan, merujuk pada pengalaman yang mengarah ke buku barunya.

Profesor Anti-Perbudakan Memanggil Keluar “Gerakan Hijau” dan Big Tech Kara memanggil para penggagas “Gerakan Hijau” atas klaim mereka bahwa mereka berjuang untuk “menyelamatkan planet ini” dengan memaksa planet ini untuk menggerakkan kendaraan listrik (electric vehicle – EV), yang menurutnya munafik mengingat pelanggaran hak

asasi manusia yang terkait di baliknya. “Sepanjang sejarah perbudakan … tidak pernah dalam sejarah manusia ada lebih banyak penderitaan yang menghasilkan lebih banyak keuntungan dan terkait dengan kehidupan lebih banyak orang di dunia … daripada yang terjadi di Kongo saat ini,” kata Kara.

“Kobalt ada di setiap lithium, baterai isi ulang yang diproduksi di dunia saat ini. Setiap smartphone, setiap tablet, setiap laptop, dan yang terpenting setiap kendaraan listrik.”

Dia mengatakan bahwa sebagian besar konsumen tidak menyadari penyalahgunaan mengerikan yang terkait dengan industri  pertambangan  kobalt,  yang merupakan sumber utama gadget yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Profesor tersebut melibatkan  produsen Teknologi Besar (Big Tech) seperti Tesla, Apple, dan Samsung, untuk terus melakukan bisnis dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT), meskipun mengetahui sepenuhnya asal mula rantai pasokan baterai lithium mereka yang merusak.

Tesla dan Apple sebelumnya telah berjanji untuk menindak   pelanggaran hak asasi manusia dan perbudakan dalam rantai pasokan kobalt, sementara Elon Musk dari Tesla berjanji untuk beralih ke baterai bebas kobalt untuk menggerakkan mobil listriknya.

Buruh Afrika di Tambang Kobalt Milik PKT Bekerja dalam Kondisi “Tidak Manusiawi”, Seperti Budak

Sementara itu, Kara mengecam Partai Komunis Tiongkok (PKT) karena mengeksploitasi penduduk Afrika setempat dengan menyuruh mereka bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi dan “memilukan”, serta karena sama sekali tidak peduli terhadap penderitaan para pekerja.

“Sebelum ada yang tahu apa yang terjadi, pemerintah Tiongkok perusahaan pertambangan Tiongkok menguasai hampir semua tambang besar, dan penduduk setempat telah mengungsi,” kata Kara kepada Rogan.

“Mereka menggali dalam kondisi yang benar-benar tidak manusiawi, memilukan untuk satu dolar sehari, memasukkan kobalt-kobalt itu ke rantai pasokan ke semua telepon, semua tablet, dan terutama mobil listrik.”

“Pada umumnya, dunia tidak tahu apa yang sedang terjadi… Saya rasa orang- orang tidak menyadari betapa mengerikannya hal itu,” tambah Kara.

Tiongkok banyak berinvestasi di tambang kobalt di Kongo, yang menyediakan 60 persen kobalt Beijing dan 70 persen pasokan global, lapor Breitbart.

Sekitar 80 persen pemrosesan kobalt dunia terjadi di Tiongkok sebelum digunakan untuk membuat baterai lithium ion.

Breitbart juga mencatat bahwa agen Keamanan Publik PKT hadir di negara Afrika itu untuk mengamankan kepentingan PKT di Afrika dan melindungi warga negara Tiongkok dari penduduk asli.

Perusahaan milik PKT telah menghabiskan miliaran dolar untuk merekrut penambang dari Amerika dan Eropa untuk menguasai tambang kobalt Kongo selama dekade terakhir, menguasai 15 dari 19 tambang utama di negara tersebut.

Namun, hubungan antara Kongo dan Partai Komunis Tiongkok semakin tegang akhir-akhir ini, dengan penentangan lokal terhadap Tiongkok mulai meningkat.

Gubernur daerah telah menutup tambang yang dikendalikan Tiongkok karena perselisihan kontrak dan pembayaran dengan otoritas lokal.

AS Kembali Berinvestasi di Tambang Tanah Jarang Afrika Setelah Puluhan Tahun Terbengkalai

Setelah bertahun-tahun terbengkalai, Amerika Serikat sekarang berusaha untuk kembali mengamankan logam tanah jarang dan komoditas penting lainnya di Afrika Tengah, mengubah benua itu menjadi medan pertempuran ekonomi di antara kedua kekuatan utama dunia tersebut.

Pemerintahan Biden berusaha membatasi pengaruh Beijing di wilayah tersebut dengan meningkatkan hubungan dengan para pemimpin lokal.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman antara Amerika Serikat, Kongo, dan Zambia guna meningkatkan hubungan antarnegara untuk lebih mengembangkan rantai pasokan baterai listrik dalam rangka mengejar agenda energi hijau pemerintah.

“Permintaan global untuk mineral kritis akan meroket selama beberapa dekade mendatang,” kata Blinken. “Rencana untuk mengembangkan rantai pasokan baterai listrik membuka pintu bagi AS dan investasi serupa untuk mempertahankan lebih banyak nilai tambah di Afrika.

“Kendaraan listrik membantu mengurangi emisi karbon; mereka mendukung tanggapan global terhadap krisis iklim.”

Amerika Serikat juga mencapai kesepakatan dengan kedua negara Afrika itu untuk mengatasi berbagai pelanggaran lingkungan yang terjadi di negara tersebut. (osc)

Mengapa Pembom Siluman B-21 yang Ditampilkan pada Saat yang Tepat Membuat Beijing Tegang?

Xia Yu

Pada 2 Desember lalu, Angkatan Udara AS (Amerika Serikat) meluncurkan pesawat pembom nuklir  siluman B-21    “Raider” tipe baru yang sangat rahasia di pabrik Palmdale, California, AS yang menarik perhatian dunia dan juga membuat PKT (Partai Komunis Tiongkok) gugup.

Pesawat pembom senilai $600 juta (9.323 triliun rupiah, kurs per 1/1) ini sejak 2015 sudah dalam kondisi dirahasiakan, sketsa samar dari pesawat ini pun tidak dibocorkan.

“Ini bukan hanya pesawat tipe yang lain,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada debut (pemunculan  pertama di muka umum) B-21. Ia menyatakan bahwa ini adalah pesawat pembom tipe baru pertama militer AS dalam 34 tahun terakhir, “Ini telah membuktikan strategi pencegahan kami.”

PKT dengan cepat menyerang balik, dengan menyebut B-21 kali ini hanyalah sebagai “sampel propaganda”. “Wajah sebenarnya dari B-21 masih sangat misterius,” demikian komentar media milik PKT, Global Times.

Saat Malam Tiba, B-21 Muncul Secara Misterius

Gurun dataran tinggi California AS adalah tempat asal bagi pesawat pengintai dan jet tempur Amerika, serta pesawat pembom, dan drone canggih. Ada beberapa pohon Joshua dan beberapa pompa bensin dalam perjalanan ke Pabrik 42 sejauh beberapa mil, dan serangkaian hanggar krem raksasa di pinggir lapangan terbang. Di bawah keamanan ketat dan pencahayaan panggung yang mengesankan, Northrop Grumman menunggu hingga senja di hari yang lembab dan berkabut (2 Desember) untuk mengadakan upacara debut B-21. Awalnya B-52, disusul B-1, dan B-2 pembom dengan terbang rendah di atas hanggar, kemudian B-21 muncul.

Pada Sabtu (17/12), Rebecca Grant, direktur organisasi konsultan politik AS Rainbow Independent Research (IRIS Independent Research), menulis sebuah artikel di Fox News bahwa sebenarnya Tiongkok dan Rusia belum memiliki pesawat canggih seperti B-21 “Raider” ini, demi memperbolehkan dunia  mengintip, militer AS hanya menunjukkan bagian depan dari B-21, untuk sementara ini masih merahasiakan bagian belakang pesawat, dan ia telah menyembunyikan sejumlah fungsi siluman dari pesawat pembom tersebut.

Dia menyatakan bahwa sebagai pesawat yang paling mirip burung dari semua pesawat militer Angkatan Udara, hidung berparuh B-21 lebih mirip burung dengan kubah kokpit bulat, yang terlihat seperti kepala elang. Mesin, berbahan bakar dan senjata semuanya ditempatkan di badan pusat berbentuk layang-layang. 

B-21 mirip dengan pesawat pembom siluman B-2 Spirit yang lebih tua dan juga mirip dengan beberapa pesawat tak berawak yang lebih baru. Ia memiliki sebuah sayap terbang, sehingga tidak memiliki badan pesawat yang panjang seperti pesawat terbang atau jet tempur. Akan tetapi, B-21 “Raider” lebih modern, mengadopsi peningkatan teknologi seperti pemasukan udara mesin yang lebih pendek dan rendah.

Akan Berperan dalam Konflik Selat Taiwan

B-21 dapat melepaskan amunisi dan persenjataan dengan tingkat kematian besar di seluruh dunia dalam tempo 24 jam, melalui hubungan  antara  pangkalan di Amerika  Serikat  dan  pangkalan luar negeri, melakukan misi pemenggalan kepala atau melakukan serangan nuklir.

Grant menulis bahwa sistem perta- hanan udara radar buatan RRT dan Rusia, membutuhkan pelacakan pesawat yang stabil dan berkecepatan tinggi untuk menargetkan mereka tatkala ditembakkan. 

Pesawat siluman seperti B-21 dapat mengacaukan gelombang radar yang kembali sehingga kru pertahanan lawan tidak dapat mengunci B-21. “Anda tidak akan melihatnya (B-21) datang. Anda juga tidak dapat melihatnya beraksi.”

Angkatan  Udara  AS  membangun B-21 sebagai pesawat pembom bertipe menengah dengan jangkauan global. Menurut Grant, itu adalah sebuah langkah cerdas, mesin canggih dengan muatan efektif yang agak kecil untuk bom presisi, membuat biaya desain menjadi masuk akal dan memungkinkan untuk merancang pesawat pembom jarak jauh dengan kemampuan baru yang sangat besar ini menjadi mungkin.

Militer AS menyatakan bahwa B-21 memiliki daya muat bom seberat 13 ton dan jangkauan maksimum sejauh 9.000 kilometer. Ini memungkinkannya lepas landas dari Pulau Guam, dan setelah memasuki wilayah Tiongkok Tengah untuk melakukan misi tempur, ia mampu berbalik kembali ke Guam.

Menteri Angkatan Udara AS, Frank Kendall pernah berulang kali menyebutkan penggunaan pesawat pembom strategis B-21 untuk menggertak PKT dalam berbagai kesempatan. Dalam menjawab pertanyaan tentang perang Selat Taiwan Kendall juga mengatakan bahwa B-21 dapat terbang di bawah hidung PKT dan melepaskan ranjau di Selat Taiwan untuk mencegah PKT menyeberangi laut.

Ia  menekankan,  keunggulan  dari B-21 terletak pada semacam  senjata tajam  untuk  “perang  asimetris”.   Militer AS dapat menggunakan B-21 untuk menjebol keseimbangan halus pasukan AS-Tiongkok di Selat Taiwan dan secara efektif menangkal keunggulan Tiongkok dalam kemampuan penolakan/anti-akses regional (A2 /AD) di Selat Taiwan.

Media PKT, Global Times mengklaim bahwa dalam perang Selat Taiwan, B-21 merupakan sebuah “pesawat kertas”.

Pencegahan Berasal dari Kekuatan B-21 adalah Injil Tritunggal Pencegahan Nuklir

Grant menulis bahwa B-21 adalah Injil Tritunggal Pencegahan Nuklir. Rudal dan kapal selam memang  sangat  penting, tetapi pesawat pembomlah yang membuat musuh terus-menerus waswas dan waspada. Rusia atau Tiongkok atau pihak lain mana pun tidak bisa berharap untuk melacak semua  B-21.  Itu  berarti AS selalu dapat menempatkan  target kunci (musuh) dalam risiko  bahaya  — dan menjaga pencegahan tetap efektif.

Pesawat pembom  tipe  baru  memiliki banyak kegunaan potensial: Salah satunya adalah terbang melintas di atas wilayah udara yang diperebutkan untuk melenyapkan pusat komando dan kontrol PKT, instalasi radar dan rudal permukaan-ke-udara, biasanya gerakan ini terjadi pada tahap awal serangan udara yang lebih besar.

Di sisi lain, B-21 juga dapat membantu Angkatan Laut untuk menghancurkan rudal anti-kapal. Selain itu, B-21 dapat menghancurkan instalasi militer PKT yang dibangun  di  berbagai  pulau dan terumbu karang di Laut Timur dan Laut Tiongkok Selatan. Skuadron B-21 yang berkemampuan nuklir juga dapat dikerahkan di Pulau Guam untuk meng- gertak PKT. 

Modernisasi tritunggal  nuklir dapat mencegah Beijing melakukan serangan nuklir pertama atau serangan nuklir kedua.

Militer AS berencana untuk menggunakan B-21 “Raider”  sekitar  2030, pada saat itu, B-21 akan menjadi tulang punggung kekuatan pembom masa depan Angkatan Udara AS, dan beroperasi bersama pesawat pembom Stratofortress B-52 dari era Perang Dingin, serta akan menggantikan pesawat pembom strategis B-1 Lancer dan B-2 Spirit dari masa sekarang.

Pada 3 Desember lalu, Austin menyatakan pada sebuah forum yang diadakan di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan bahwa Tiongkok “adalah satu-satunya negara yang berniatan dan semakin mampu untuk membentuk kembali tatanan regional dan internasional”, sedangkan Amerika Serikat “tidak akan membiarkan hal semacam ini terjadi”.

“Kami menyesuaikan anggaran kami dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menghadapi tantangan PKT. Di dunia kita yang tidak sempurna ini, pencegahan (penggertakan) harus datang dari kekuatan,” pungkas Austin. (lin)

Lato-lato Sebagai Uji Coba Revolusi Budaya Tahun Baru 2023

0

WAN JAYA

Ada yang tak biasa di tahun baru 2023 ini. Trompet kalah viral dengan lato-lato, sehingga nyaring trompet tahun baru teredam lato-lato. Kalau kita jeli mengamati suasana, jelas tahun baru 2023 adalah tahun baru yang tak biasa. Tahun baru dengan lato-lato. Sebuah permainan yang terdiri dari dua pendulum bola yang dibentur-benturkan.

Lato-lato bukan mainan baru. Mainan lama yang digemari lagi. Kata latto-latto berasal dari Bugis, kalau di Makasar disebut katto-katto, dan di Pulau Jawa disebut dengan etek-etek. Mainan ini sebenarnya bukan mainan lokal tapi mainan impor. Muncul sekitar 1960-an dan populer pada 1970-an di Amerika dengan nama clankers, click-clacks, atau knockers.

Mainan ini sangat digemari anak-anak Indonesia pada 1990-an dan lenyap bak ditelan bumi pada 2000-an.

Namun permainan ini tak bertahan lama di negeri asalnya, Amerika. Di era itu lato-lato terbuat dari bahan kaca. Tak jarang, mainan ini pun menimbulkan cedera mata ketika dimainkan. Sejumlah anak anak di Amerika Serikat (AS) mengalami cedera. Akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makan- an AS (FDA) pun melarangnya. Dan ini didukung sejumlah organisasi dan komunitas di AS untuk menghindari resiko kebutaan pada anak. Akhirnya lato-lato dibuat dengan bahan plastik agar lebih aman. Namun sayang, walaupun sudah terbuat dari plastik, lato-lato juga tetap membahayakan karena masih bisa pecah. Tapi tak seberbahaya ketika berbahan kaca.

Bukan hanya di AS lato-lato menimbulkan masalah, di Inggris juga sempat menjadi permasalahan nasional. Pemerintah menemukan bahwa bahwa pecahan bola kaca melukai anak, selain itu bentuknya yang seperti senjata bisa disalahgunakan, bisa membuat patah tulang, suara berisik yang ditimbulkan lato-lato juga lumayan mengganggu orang di sekitar dan bahkan bentuknya yang mirip dengan senjata koboi Argentina bernama bolas, sebuah senjata yang biasanya dipakai untuk berburu hewan Llama. Ditambah lagi banyak kasus kekerasan yang ditimbulkan lato- lato. Beberapa anak sempat dilukai menggunakan lato-lato.

Di Inggris pada 1971, permainan ini perlahan lenyap. Para produsen lato-lato  berhenti  memproduksi dan memulangkan karyawannya. Setidaknya sekitar 170 pekerja di pabrik produsen lato-lato di Inggris terdampak dan menyisakan 400 juta lato lato tak terpakai di gudang. Pada sekitar Desember 2022, demam lato-lato mencuat kembali. Ini dipicu video-video yang viral di Tiktok dan akhirnya menjadi “bola salju viralitas” yang membuat anak- anak bahkan orang dewasa ingin memainkan permainan ini. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, permainan lato-lato dikompetisikan hingga diadakan turnamen lato-lato terlama. Hingga muncul bocah dari Garut Jawa Barat yang dinobatkan sebagai pemenang pemain lato-lato terlama yakni 5 jam non-stop. Bahkan para publik figur dan pejabat seperti Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Presiden Joko Widodo juga memainkan permainan ini. Walhasil, demamnya mungkin bisa mengalahkan demam virus corona varian delta.

Bermain lato-lato dipercayai berdampak positif bagi anak terutama untuk meningkatkan kemampuan motorik, konsentrasi, dan keseimbangan. Tapi juga ada anggapan mencuatnya permaian ini sebagai kode alam akan adanya adanya adu domba atau perbenturan dua kelompok yang mempunyai pandangan politik yang berbeda, apalagi 2023 -2024 adalah tahun politik, sebagaimana bola pendulum lato-lato yang berbenturan di atas dan bawah saat dimainkan. Tapi kita berharap hal itu jangan sampai terjadi.

Lantas bagaimana dengan sejarah trompet yang sudah ribuan tahun menandai pergantian tahun? Trompet menjadi salah satu tradisi perayaan tahun baru yang tidak boleh terlewatkan. Meniup trompet konon disebut datang dari tradisi masyarakat Yahudi yang menyambut perayaan Pada malam tahun baru, mereka melakukan evaluasi diri dengan meniup alat musik sejenis trompet dengan nama Shofar yang disebut sudah ada sejak 1.500 tahun sebelum masehi. Meski awalnya hanya digunakan saat ritual keagamaan dan kenegaraan, Shofar makin populer pada masa Renaisans hingga kini. Shofar memiliki bunyi yang sama dengan trompet masa kini yang selalu identik dengan perayaan tahun baru yang kaya akan nilai evaluasi diri menjadi lebih baik.

Selain trompet dalam tradisi merayakan tahun baru, selalu ada pesta kembang api. Kembang api berasal dari tradisi Tiongkok. Sekitar tahun 700-800 masehi, seorang ahli kimia di Tiongkok mencampurkan kalium nitrat, sulfur, dan arang. Ketiga zat ini menghasilkan bubuk mesiu yang dipercaya bisa mengusir roh-roh jahat. Cara menggunakannya yaitu dengan memasukkan bubuk ke dalam bambu, kemudian melemparkan bambu tersebut ke  permukaan api. DUARRR! Ledakan pun terjadi dalam hitungan detik.

Selang beberapa tahun, masyarakat Tiongkok menyadari bahwa mesiu juga dapat dimanfaatkan sebagai senjata perang. Mereka terbiasa menaruh mesiu di busur panah atau mencampurkannya ke bahan dasar pembuatan bom. Setelah itu penjelajah Marco Polo membawa bubuk mesiu dari Tiongkok ke Benua Eropa. Di sinilah kembang api mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Ada yang menggunakannya sebagai bahan baku senjata perang, namun ada juga yang menjadikan kembang api sebagai simbol perayaan.

Uji Coba Revolusi Budaya?

Tiktok dianggap sebagai senjata yang serba mampu. Ada yang mengatakan sebagai alat revolusi kebudayaan, yaitu dengan melakukan patahan kebudayaan yang sudah mapan. Demam lato-lato yang dipicu viralitas di Tiktok ternyata bisa mengalahkan tradisi trompet yang digunakan selama ratusan tahun untuk menyambut datangnya tahun baru, bisa dimaknai sebagai bentuk uji coba revolusi kebudayaan yang terbukti efektif. Jika ditinjau dari makna dan sejarah setiap permainan (lato lato vs trompet) itu ada upaya merevolusi pemaknaan orang dari nilai instropeksi diri trompet menjadi nilai saling berbenturan atau filosofi pertempuran yang dilambangkan dari permainanannya. Pesannya adalah jangan mau dibentur-benturkan, biar kita tidak jadi permainan. Jaga harmoni dan persatuan, biar di tahun politik 2023-2024 tidak jadi bangsa yang centang-perenang. (et)

Ucapan Selamat Tahun Baru 2023 dari The Epoch Times

0

THE EPOCH TIMES

Para pembaca The Epoch Times yang budiman: Selamat Tahun Baru!

Kalender di dinding, kembali membalikkan lembaran baru di bawah cahaya matahari pagi; lingkaran tahun waktu, telah menggariskan sebuah lingkaran lagi pada batang pohon. Segala perencanaan berawal dari musim semi. Tahun baru, festival antara musim dingin, dan musim semi ini, adalah titik peralihan dari perpisahan dengan yang lama ke penyambutan yang baru, juga menjadi pos pertama untuk menatap masa depan.

Tahun 2022, telah melantunkan irama pendahuluan sebuah perubahan besar. Mengamati situasi dunia, dua tokoh besar Inggris dan Jepang telah meninggal dunia, meramalkan berakhirnya suatu era; hasil pemilu AS dan Prancis telah diketahui, akan berdampak pada arah kebijakan internasional. Konflik militer kerap terjadi, namun ada keteraturan dalam kekacauan. Perang Rusia-Ukraina tak berkesudahan, dan pihak Rusia sudah kepayahan; konfrontasi di Asia Timur semakin memanas, PKT seorang diri sulit untuk bertahan. Aura para raksasa teknologi semakin memudar, Gan Jing World (dibaca: kan cing, harfiah: Dunia Bersih) muncul menggantikannya.

Di   tengah   pergantian   tahun,  grup Shenyun Performing Arts kembali membentangkan layar memulai pertunjukan keliling dunia. Peradaban Tiongkok ortodoks (murni) menginspirasi pikiran yang lurus, drama sejarah legendaris meningkatkan spiritualitas.

Menoleh ke belakang, tantangan dan peluang eksis bersamaan, karma dan ajaran suci hadir bersamaan. Tiga tahun pandemi melanda dunia, pedang virus membidik Partai Komunis Tiongkok (PKT). Sikap PKT yang “memerangi langit mengganyang pandemi”, telah melockdown Tiongkok selama tiga tahun; di Tanah Dewasa itu, Gerakan Kertas Putih bangkit di empat penjuru; kebijakan Nol-COVID tidak berguna, tiba-tiba diakhiri ibarat lelucon; diplomasi negara besar itu menemui jalan buntu di mana-mana, komunisme dicemooh semua orang. Warga Tiongkok maupun Barat telah tersadarkan, tanda tangan petisi “Ganyang iblis PKT” telah menembus angka dua juta, San Tui (mundur dari partai komunis beserta kelompok afiliasinya) telah melebihi empat ratus juta orang.

Di penghujung 2022, gelombang pandemi yang baru kembali menggulung ibarat tsunami, partai komunis semakin doyong. Jiang Zemin telah tiada, dengan perayaan petasan dan mercon menyongsong tahun baru. Sejarah akan memulai lembaran barunya, bagaimana melangkah memasuki masa depan yang baru, merupakan pilihan yang harus dihadapi oleh setiap mahluk hidup.

“Bencana tak berperasaan, pandemi memiliki mata, jangan binasa mendampingi Iblis Merah, segeralah temukan fakta kebenaran” (dikutip dari buku “Hong Yin 4: Bila Akan Sadar”). Puisi oleh Master Li Hongzhi ini berulang kali memperingatkan, sekaligus menunjukkan jalan penyelamatan.

Surat kabar The Epoch Times dan stasiun televisi NTDTV menjunjung tinggi metode pemberitaan yang sesuai “fakta dan tradisi”, menjadi media yang menyebarkan informasi yang nyata dan menyajikan budaya tradisional. Betapa beruntungnya kami, mencatat pasang surutnya sejarah.

Kami berterima kasih pada seluruh dukungan dan kasih dari berbagai kalangan terhadap media kami selama bertahun- tahun ini! Semoga di tahun baru ini, pembaca dapat mencari fakta, terhindar dari pandemi, dan berjalan bergandengan tangan bersama kami.

Kami ucapkan kepada semua pembaca: Selamat Tahun Baru! Semoga damai dan bahagia!

1 Januari 2023

Salam hormat dari segenap jajaran staf  The Epoch Times.

(sud)

Beijing Ingin Meracuni Dunia? Korea Selatan Mengejar Penumpang dari Tiongkok yang Kabur dari Karantina COVID Hingga WHO Tuntut Data yang Sebenarnya

0

Yu Ting

Situasi pandemi di Tiongkok menggila dan pemerintahan partai Komunis Tiongkok tak transparan dalam informasinya. Akan tetapi pada saat yang sama, pihak berwenang membuka pintu lebar-lebar dan dikritik karena mencoba meracuni komunitas internasional. Pada Rabu (4/1), Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka mengejar seorang pelancong dari Tiongkok yang melarikan diri dari pusat karantina setelah dinyatakan positif COVID-19

Pada Rabu 4 Januari, Korea Selatan meningkatkan tes COVID-19 terhadap penumpang dari Tiongkok yang memasuki negara itu. Hal demikian setelah seorang warga negara Tiongkok kabur setelah dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa malam.

Pejabat Kementerian Kesehatan Korea Selatan Kim Joo-Young berkata: “Seorang warga negara Tiongkok yang dites positif COVID-19 tiba di sebuah hotel di Incheon dengan bus karantina dan melarikan diri ketika menunggu di hotel untuk check in.”

Pemerintahan Korea Selatan telah meluncurkan perburuan dan jika pria tersebut dinyatakan bersalah, maka melanggar Undang-Undang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Korea Selatan, dia menghadapi hukuman hingga setahun penjara dan denda sebesar US $ 7.840 atau 10 juta won, sebelum  dideportasi dari negara tersebut.

Seorang penduduk Zhenjiang, Tiongkok menceritakan tentang antrean panjang di sebuah tempat perawatan kesehatan. Ia berkata : “Nomor yang terdaftar mencapai lebih dari 1.100 orang.  Kemudian setelah sampai ke nomor 200. Ada lebih dari 900 orang di depan. Saya ingin tahu apakah dokter ini dapat menanganinya.”

Ketika Partai Komunis membuka pintu negara, wabah di Tiongkok masih sangat serius, dengan rumah sakit yang kewalahan, klinik demam yang penuh dan antrean panjang di luar rumah duka. Pihak berwenang terus menutupi situasinya, dengan hanya beberapa kematian sporadis setiap hari.

Keamanan Tiongkok: ‘Dilarang merekam!

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Rabu bahwa data Partai Komunis Tiongkok tentang pandemi sangat terdistorsi dan  definisi pihak berwenang tentang kematian sangat sempit dan terbatas pada kematian langsung.

Michael Ryan, kepala Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkata: “Ini adalah definisi yang sangat sempit, dan sekali lagi kami percaya bahwa data yang saat ini diterbitkan  tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, termasuk data rawat inap, data ICU, dan, khususnya data kematian.

Zhang, seorang penduduk Beijing berkata : “Ini benar-benar tidak masuk akal dan tidak dapat dipercaya (statistik kematian Partai Komunis Tiongkok). Jadi saya berharap pemerintah akan jujur dan kredibel dan memberitahukan kepada rakyat Tiongkok dan dunia apa yang sedang terjadi.

Sehari sebelumnya, para pejabat WHO bertemu dengan para ilmuwan Tiongkok dan mengumumkan pada  Rabu bahwa data yang diberikan oleh Tiongkok menunjukkan tidak ada mutasi baru virus yang ditemukan di Tiongkok. Namun, dalam menghadapi data yang terdistorsi, WHO terus meminta informasi yang dapat dipercaya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata : 

“Kami terus menuntut data rawat inap dan kematian yang lebih cepat, teratur, dan dapat diandalkan dari Tiongkok untuk pengurutan virus real-time yang lebih komprehensif.”

Menghadapi ketidaktransparan Tiongkok, negara-negara di luar negeri secara berturut-turut menetapkan pembatasan masuk dan pencegahan epidemi.  Sementara Partai Komunis Tiongkok mengklaim telah membalas dengan memberlakukan apa yang disebut “timbal balik”, sementara orang-orang Tiongkok mengatakan bahwa mereka memahami bahwa negara-negara di luar negeri melindungi warga negara mereka.

Mr. Yuan, seorang penduduk Beijing berkata: “Ketika ada masalah lain di luar negeri, negara kami juga  mengambil tindakan serupa, bahkan termasuk pemutusan beberapa penerbangan. Sampai batas tertentu, ini jauh lebih serius. Jadi saya dapat memahami masalah ini .” (hui)

Tiongkok Mengubah Intonasinya Tentang Gejala COVID-19 yang Kini Merebak Luas

0

 Kathleen Li

Ketika mencabut pembatasan nol-COVID pada awal Desember, rezim Tiongkok menekankan sifat gejala ringan pada sebagian besar pasien. Laporan resmi menyatakan bahwa sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala. Beberapa netizen Tiongkok sekarang sedih ketika para dokter melaporkan kasus miokarditis, terutama di antara pasien muda dan setengah baya. Selain itu, meskipun ada jaminan resmi bahwa gejala akut jarang terjadi, laporan media sosial mendokumentasikan berbagai keluhan yang membuat pasien sulit kembali bekerja.

Menyusul demonstrasi yang merebak luas pada akhir November, Tiongkok membalikkan kebijakan nol-COVID, menghapus persyaratan tes dan lockdown ekstrem selama tiga tahun terakhir.  Hasilnya adalah lonjakan dramatis dalam kasus COVID-19, membanjiri sistem kesehatan Tiongkok, menyebabkan kekurangan obat dan krematorium yang beroperasi selama 24 jam.

Ketika wabah berlanjut, berbagai gejala telah muncul di antara mereka yang terinfeksi. Media sosial dipenuhi dengan diskusi tentang gejala umum COVID-19 termasuk kelelahan ekstrem, berkeringat, sakit mata, kehilangan penglihatan sementara, dan gejala gastrointestinal atau pencernaan. Gejala “Brain fog” juga termasuk di antara pencarian internet teratas. Brain fog adalah gejala seperti sakit kepala, sulit berkonsentrasi, merasa kebingungan, dan mental yang terganggu.

Netizen menunjukkan bahwa banyak gejala terjadi lebih dari seminggu setelah terinfeksi COVID-19, sehingga sulit untuk kembali bekerja, meskipun PKT telah memandu bahwa orang harus tetap bekerja setelah terinfeksi.

Selain itu, para dokter memperingatkan bahwa beberapa dari mereka yang terinfeksi COVID-19 dapat mengembangkan miokarditis. Pada 27 Desember, Zhou Yujie, wakil direktur Rumah Sakit Anzhen Beijing, mengatakan kepada kantor berita yang dikelola pemerintah Xinhua bahwa beberapa pasien – umumnya berusia muda atau setengah baya – akan mengembangkan miokarditis. Peradangan jantung biasanya terjadi dua minggu setelah infeksi.

Laporan-laporan ini bertentangan dengan pernyataan resmi pada awal Desember yang mengungkapkan keyakinan bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi akan tanpa gejala. Menurut Li Lanjuan, direktur Laboratorium Nasional untuk Pengendalian Penyakit Menular, pada 12 Desember: “Strain Omicron sebagian besar tidak menunjukkan gejala atau dengan gejala yang sangat ringan,” mengutip media pemerintah Tiongkok, Zhejiang Daily. Ia juga menyampaikan : “Tidak perlu panik sama sekali.”

Netizen mulai mempertanyakan kejujuran pernyataan PKT sebelum pembalikan kebijakan pengendalian pandemi. Sebuah artikel pada 29 Desember di situs berita Tiongkok NetEase mengatakan “para ahli akhirnya mengakui” tingkat keparahan gejala virus.

Menyoroti ketidaksinambungan antara kenyataan dan pernyataan pemerintah, artikel tersebut mengutip konferensi pers pada 2 Desember oleh pejabat kota di Guangzhou, ibu kota provinsi Guangdong, Tiongkok selatan. 

Para pejabat menyatakan bahwa sekitar 90 persen dari 162.700 kasus COVID-19 di kota itu yang terlihat dalam putaran pandemi ini tidak menunjukkan gejala, dengan hanya empat kasus penyakit serius, dan tidak ada kematian. Pejabat kesehatan Guangzhou membandingkan gejalanya dengan gejala flu musiman.

Sebagai pengakuan bahwa Tiongkok meremehkan efek virus, Komisi Kesehatan dan Kebugaran Kota Beijing merilis Pedoman Pakar tentang Manajemen Kesehatan Pasien yang Terinfeksi dalam Periode Pemulihan pada 29 Desember. Pedoman tersebut mencantumkan sembilan masalah kesehatan utama dalam masa pemulihan pasien COVID-19, yaitu sesak napas, batuk, kelelahan, insomnia, nyeri, jantung berdebar-debar, kehilangan suara, kesulitan menelan, gangguan indra penciuman dan perasa. (asr)