Home Blog Page 479

206 Anak Idap Gagal Ginjal Akut Misterius, 99 Anak di Antaranya Meninggal Dunia

ETIndonesia- Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, dimana angka kematian pasien yang dirawat di RSCM tertinggi.

” Angka kematian khususnya di RSCM sebagai RS rujukan nasional ginjal mencapai 68 persen,” kata Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril dalam konferensi pers Rabu (19/10/2022) dikutip dari situs Kemenkes RI.

Ia menerangkan, dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) dengan Vaksin COVID-19 maupun infeksi COVID-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun.

Selain itu, Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
 
Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan AKI.

Saat ini Kemenkes dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya.

Kemenkes RI mengimbau perlunya kewaspadaan orang tua yang memiliki anak balita dengan gejala penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
 
Keluarga pasien diminta membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan.
 
Sebagai langkah awal untuk menurunkan fatalitas AKI, Kemenkes melalui RSCM telah membeli antidotum yang didatangkan langsung dari luar negeri.
 
Kemenkes sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis AKI pada anak yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan dan fasyankes. Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus AKI yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasyankes, dan Organisasi Profesi. (Kemenkes RI/asr)

Telusuri Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius, Kemenkes RI Gandeng Ahli Epidemiologi, Badan POM, IDAI, dan Puslabfor

ETIndonesia- Kementerian Kesehatan RI menggandeng para ahli Epidemiologi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk menelusuri kasus gangguan ginjal akut misterius.

Hal demikian disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. M Syahril, pada Selasa (18/10/2022).

Ia menyebutkan hingga kini masih terus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak serta tidak ada kaitannya dengan COVID-19.

“Sampai saat ini kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid 19 maupun infeksi COVID-19” katanya.

Ia menerangkan, penyelidikan epidemologi dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pemeriksaan untuk mengetahui infeksi-infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Pemeriksaan mencakup swab tenggorokan, swab anus, pemeriksaan darah dan kemungkinan intoksifikasi.

“Saat ini Kemenkes bersama tim tengah melakukan penyelidikan epidemologi kepada masyarakat, tim akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi maupun penyakit yang pernah di derita 10 hari sebelum masuk RS/sakit. Harapannya hasilnya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya,” ujar dr. Syahril. (Kemenkes RI/asr)

Ditemukan di 16 Provinsi, 152 Kasus Anak Alami Gagal Ginjal Akut Misterius

0

ETIndonesia- Sebanyak 152 anak ditemukan terkena gangguan ginjal misterius di 16 Provinsi. Hal demikian berdasarkan data yang dihimpun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per Jumat (14/10/2022) yang dikutip laporan dari sejumlah media.

Provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi Kepulauan Riau, Papua Barat, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.

Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan awalnya pihaknya menduga terkait dengan COVID-19, merupakan suatu MIS-C (peradangan di organ dalam). Selanjutnya, kata dia, setelah di-tata laksana dengan MIS-C, ternyata hasilnya berbeda dengan MIS-C sebelumnya. Hingga kini, penyebab dari ginjal akut misterius tersebut masih belum konklusif.

Ia juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak mempercaya isu simpang siur tentang kasus tersebut.

“Kita harapkan masyarakat tetap tenang dan tidak panik, tetap waspada, pahami betul tentang bagaimana cara mengenali apakah urinnya cukup atau tidak,” ujar dr. Piprim Yanuarso.

Dikutip dari situs sehatnegeriku.kemkes.go.id, Juru Bicara Kementerian Dr. M Syahril mengatakan telah meminta fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya gagal ginjal pada anak dengan aktif melaporkan setiap kasus yang mengarah pada gagal ginjal akut pada anak.

Sebagai bentuk kewaspadaan dini, Kemenkes meminta masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk aktif melakukan pemantauan umum dan gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti penurunan volume urine yang dikeluarkan, demam selama 14 hari, gejala ISPA, dan gejala infeksi saluran cerna.

“Gagal ginjal akut pada anak ini memiliki gejala yang khas yakni penurunan volume urin secara tiba-tiba. Bila anak mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut,” imbaunya. (Kemenkes RI/CNN Indonesia)

Gedung Putih Merilis Strategi Keamanan Nasional, Pakar : Situasi Konfrontasi yang Komprehensif

NTD Asia-Pasifik

Gedung Putih merilis strategi keamanan nasionalnya, dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengumumkan berakhirnya era “pasca-Perang Dingin”, menekankan bahwa persaingan dengan partai komunis Tiongkok tidak akan mengadopsi model perang Dingin AS-Soviet.

Ilmuwan politik telah menafsirkan bahwa Amerika Serikat dan Tiongkok telah memasuki panorama “Perang Dingin yang baru”, yaitu pertempuran ideologis yang menentukan antara kebebasan dan komunisme. Amerika Serikat tidak berbicara tentang Perang Dingin yang baru. PKT akan berpikir bahwa Amerika Serikat menipu musuh, tetapi Amerika Serikat mungkin memiliki tiga interpretasi.

Jake Sullivan pada 12 Oktober berkata : “Era Pasca Perang Dingin sudah berakhir, Ada persaingan antara kekuatan besar untuk membentuk apa yang terjadi selanjutnya. Persaingan dan perlawanan terhadap ekspansi PKT akan menentukan masa depan.

Sullivan menegaskan kembali bahwa AS tidak akan berperang dalam Perang Dingin baru, tidak akan mengadopsi model Perang Dingin era AS-Soviet, dan tidak akan memaksa negara-negara untuk memihak.

Song Guocheng, seorang peneliti senior di Pusat Hubungan Internasional di National Chengchi University di Taiwan mengatakan: “Laporan strategis (AS) memposisikan Rusia sebagai apa yang disebut pengganggu tatanan internasional, tetapi memposisikan PKT sebagai pengganggu internasional. “

Song Guocheng percaya bahwa dari laporan AS, kita dapat memahami bahwa ini sebenarnya adalah pola strategis internasional baru yang dapat disebut “perang dingin yang baru”. Jalan Amerika Serikat meliputi: tekanan ekstrem, penahanan tanpa batas, persaingan kelas atas, keunggulan senjata, pengoptimalan aliansi, dan tekanan kepada Tiongkok.

Song Guocheng berkata: “Selain itu,  mungkin untuk menyebabkan rezim PKT meledak dan menghancurkan situasi seperti itu melalui tekanan eksternal ganda, baik domestik maupun asing.”

Ia juga mengatakan : “Jika Anda tidak suka menggunakan perang dingin baru, kami akan menggunakan perang dingin baru . Yang pertama adalah perang dingin dan perang panas, dan ancamannya mungkin terhuyung-huyung; yang lain adalah persaingan dan konfrontasi, yang mungkin saja terjadi. Ini paralel satu sama lain; yang lain adalah perang konvensional. Krisis perang nuklir itu tumpang tindih; lalu akhirnya ada perang fisik dan perang virtual, itu mungkin situasi aplikasi campuran. Yang disebut perang dingin baru yang indah, itu mungkin dari dasar laut ke luar angkasa, dari daratan ke chip, dari nyata kepada yang tidak berwujud, serba situasi konfrontasi.”

Ming Ju-zheng,  Professor Political Science  dari Departemen Ilmu Politik di National Taiwan University (NTU) Taipei mengatakan kepada NTD bahwa “(Pihak AS) baru saja merilis strategi keamanan nasional. Terlihat kuat dan lengkap, tetapi dapat bergerak lebih maju lagi .”

Namun demikian, ia percaya bahwa indikator kunci apakah akan memerangi komunisme sampai akhir, “program komunisme tertinggi, dari awal hingga akhir, adalah menghilangkan kapitalisme, menghilangkan nilai-nilai universal, dan menerapkan kediktatoran satu partai untuk memperbudak seluruh umat manusia.”

Song Guocheng berkata, “Dunia di masa depan akan menjadi perang ideologis dan hasil dari konfrontasi jangka panjang. Secara khusus, PKT selalu menjadi starter Perang Dingin, akan terus berperang, dan akan berperang lagi di masa depan. Amerika Serikat juga telah menempatkan sepuluh masa depan pada tahun ini untuk diposisikan sebagai saat terakhir pertarungan antara Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok.” (hui)

Betapa Menyedihkannya Nasib Para Prajurit Wajib Militer Rusia dalam Perang

Zhou Ziding

Pasukan wajib militer Rusia mengalami nasib yang menyedihkan. Bukankah banyak Wumao atau pasukan 50 sen di Tiongkok yang ingin pergi ke Rusia untuk mendukung operasi militer Putin ? Kami akan menunjukkan kepada Anda hari ini bagaimana pemerintah Rusia memperlakukan tentara wajib militer di negaranya.

Beberapa video yang bocor di Twitter menunjukkan staf kantor wajib militer Rusia memberitahukan kepada para tentara wajib militer, bahwa mereka hanya disediakan seragam dan senjata. Anda pun pada akhirnya perlu membeli peralatan lainnya. Daftar peralatan operasi militer yang dibutuhkan dari Internet memiliki banyak item, mulai dari ransel besar, ransel kecil, kantong tidur, rompi, rompi anti peluru dan helm. Anda mungkin perlu membelinya sendiri. Bahkan peralatan medis seperti torniket, tisu steril, yodium, perban, tidak tersedia bagi mereka. Walaupun medical kit tidak tersedia, tapi helm dan rompi anti peluru juga tidak tersedia, apakah anda misalnya bersedia berperang dengan peralatan yang seadanya? 

Militer  Rusia tidak menawarkannya, tetapi helm dan pelindung tubuh tersedia di mana-mana di situs web Rusia. Anda tidak perlu memikirkannya, Anda tahu bahwa elemen korup dari militer Rusia mengambil pembelian militer dan menjualnya secara online. Ini yang terjadi di negara  itu, sistemnya sudah menjadi seperti itu, ketika anda mengetahuinya apakah Anda bersedia berperang? Otoritas bahkan tidak peduli dengan hidup atau mati Anda, dan dia akan menempatkan Anda di garis depan untuk melawan negara lain dan menggunakan Anda sebagai umpan meriam. Disarankan agar semua para Wumao pergi saja untuk mengalaminya sendiri. Jika ada perang, itu akan menjadi akhir yang sama.

Pasokan Senjata dan Peralatan yang Tak Memadai

Video berikut telah beredar di Internet dalam beberapa hari terakhir, dan kami akan memberikan pengantar singkat kepada Anda.

Seorang petugas wanita memberitahukan kepada para tentara bahwa perlu membawa kantong tidur. Selain kantong tidur, Anda juga membutuhkan senter dan perlengkapan lainnya. Apakah Anda mengerti?

Para tentara menjawab, jadi kita tidak akan mendapatkan apa-apa menjadi tentara?

Petugas wanita menjawab bahwa Anda harus melakukannya sendiri. Tentara akan memberikan kalian seragam dan pelindung tubuh, dan sisanya kalian perlu menyiapkannya sendirii, termasuk obat-obatan, torniket, dan tas torniket pasukan kami tidak cukup

Para rekrutan wajib militer berkata :  saya tidak bisa mendapatkan satu set torniket. Tourniquets tidak lagi tersedia di apotek.

Petugas wanita itu berkata, mintalah pembalut wanita kepada istri, pacar atau ibumu. Murah dan akan berhasil. Para prajurit terkejut dan bertanya pembalut wanita untuk apa?.

Petugas wanita itu menjawab, masukkan ke dalam lubang peluru, dan setelah dimasukkan, tampon akan membengkak dan menyumbat luka. Itu yang saya pakai selama perang di Chechnya.

Dari video yang beredar ini, kita dapat melihat bahwa perlengkapan perang Rusia sangat terbatas, dan tidak ada gunanya mengerahkan 300.000 pasukan lagi.

Selama Perang Dunia II meletus, Uni Soviet didukung oleh Inggris dan Amerika Serikat. Sedangkan pasokan terus dikirimkan. Banyak orang-orang meremehkan bagaimana Kebijakan Lend-Lease membantu Uni Soviet. Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat memberikan total USD. 11,3 miliar kepada Uni Soviet. Pada saat yang sama, memberikan Uni Soviet 4.102 tank Sherman, 1.386 tank M3, dan Inggris menyediakan lebih dari 1.500 tank Matilda.  Amerika Serikat juga memberi Uni Soviet 11.400 pesawat, termasuk 4.719 jet tempur P-39 Cobra. Jika termasuk Inggris, Uni Soviet memperoleh total sekitar 18.200 jet tempur dari Inggris dan Amerika Serikat melalui Lend-Lease Act, yang merupakan 30% dari produksi pesawat militer masa perang Soviet. Selain itu, Inggris dan Amerika Serikat juga menyediakan bahan bakar penerbangan, bahan bakar tank, kendaraan lapis baja, ranjau, dan perlengkapan militer lainnya dalam jumlah besar. Sekarang tidak ada sekutu di belakang untuk mendukung Anda, apa yang diperjuangkan Rusia?

Pelatihan Rekrutan Wajib Militer yang Tidak Memadai

Dilihat dari video yang diposting di Internet, beberapa tentara wajib militer di daerah perbatasan menerima AK-47 yang berkarat, dan bautnya pun berkarat sehingga tidak bisa ditarik. Tidak hanya ada masalah besar dengan senjata dan peralatan, tetapi pelatihan juga tidak mencukupi.

Baru-baru ini, Brigade Ukraina ke-92 Ukraina menangkap tentara Rusia pertama yang dimobilisasi di wilayah Kupyansk. Prajurit itu mengatakan bahwa dirinya hanya melayani 3 hari dan dimobilisasi dari wilayah Rostov. Tentara Rusia yang ditangkap bahkan menunjukkan dokumen rancangannya ke Ukraina. Karena kurangnya komandan dan persediaan di garis depan, dia memutuskan untuk melarikan diri segera setelah dia tiba di Ukraina. Rencana awalnya adalah menyeberangi perbatasan dengan berjalan kaki untuk pulang ke Rusia. Sungguh disayangkan bahwa rencananya gagal, dan dia tersesat di tengah jalan dan tidak kembali ke Rusia. Akan tetapi dia bertemu dengan tentara Ukraina di jalan, jadi dia dengan senang hati ditangkap.

Dari cerita prajurit ini, kita bisa melihat dua masalah. Rusia sama sekali tidak melakukan pelatihan yang efektif terhadap tentara yang dimobilisasi, dan mereka adalah umpan meriam yang sempurna ketika mereka pergi ke medan perang. Pertanyaan kedua adalah bahwa para tentara yang dimobilisasi ini tahu persis bahwa pemerintah Rusia tidak memperlakukan mereka sebagai manusia dan menempatkan mereka di medan perang tanpa pelatihan. Mengapa mereka harus bekerja keras untuk negara ini? Banyak strategi perang  yang menjadi kebijakan terbaik. Mereka pada akhirnya lari. Belum ada perang, tetapi beberapa orang sudah melarikan diri. Jika perang dimulai, tentara akan dikalahkan seperti gunung es. Tidak ada yang mau bekerja keras untuk pemerintah ini.

Menanggapi situasi mobilisasi Rusia, Ukraina kembali melakukan perang psikologis. Kali ini adalah Presiden Zelensky. Dalam video 26 September, Zelensky meminta para tentara Rusia, untuk menyerah. Anda akan mendapatkan tiga hak. Pertama-tama kami akan memperlakukan Anda dengan sangat sopan, sesuai dengan semua konvensi, dengan kata lain, kami akan memperlakukan Anda lebih baik daripada tentara Rusia memperlakukan Anda. Poin 2, tidak ada yang akan tahu tentang penyerahan Anda, pihak Rusia tidak tahu bahwa Anda menyerah secara sukarela. Poin ketiga adalah jika Anda tidak ingin kembali ke Rusia karena berbagai keadaan, dan tidak ingin ditukar, tidak masalah, kami juga akan menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan Anda. Dalam bagian ini, saya pikir pengalaman pelanggan di Ukraina benar-benar bagus, dan bahkan menyerah juga memberi Anda pemikiran yang sangat bijaksana.

Kebingungan dalam proses rekrutmen

Masalah besar ketiga yang muncul dari mobilisasi Rusia kali ini adalah penangkapan orang yang tidak pandang bulu, dan proses rekrutmen yang sangat kacau. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan mobilisasi 300.000 orang, terutama pasukan cadangan yang telah bertugas. Namun demikian, belakangan diketahui bahwa bukan itu masalahnya, dan banyak orang paruh baya dan lanjut usia berusia 40-an dan 50-an juga dibawa ke medan perang. Kami melihat foto-foto tentara para Rusia yang dimobilisasi di Krimea, beberapa dengan rambut botak dan beberapa dengan rambut abu-abu.

Selain itu, mobilisasi paksa menyebabkan eksodus massal dan aksi protes nasional. Wajib militer Rusia yang kacau dan tergesa-gesa ini  memiliki tiga konsekuensi yang jelas. Yang pertama adalah kualitas rekrutan tidak merata, dan moral para prajurit rendah. Kedua, ada protes besar-besaran di seluruh negeri, dan ribuan orang telah ditangkap. Yang ketiga adalah bahwa sejumlah besar pemuda Rusia melarikan diri. Dilaporkan bahwa sejauh ini, hampir 300.000 pemuda Rusia telah melarikan diri dari perbatasan Rusia. Enam bulan lalu, Rusia menginvasi Ukraina, dan terutama wanita dan anak-anak yang melarikan diri dari Ukraina. Setengah tahun kemudian, Rusia dimobilisasi untuk perang, dan sebagian besar pemuda  melarikan diri dari Rusia.

Penerbangan tiket kelas ekonomi dengan sekali penerbangan saat ini dari Moskow ke Dubai, Uni Emirat Arab, telah mencapai US$ 5.000, yang hampir semahal tiket pesawat saat ini dari Amerika Serikat kembali ke daratan Tiongkok. Ada antrian panjang mobil di perbatasan Finlandia, Georgia, Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia.

Menurut laporan dari pemerintah  Kazakhstan, negara itu menerima 100.000 orang Rusia pada minggu pertama wajib militer Rusia. Dan, dalam sembilan hari sejak diputuskan, 80.000 orang memasuki Georgia. Gambar satelit menunjukkan konvoi 20 kilometer di perbatasan ke Georgia. Pada tahun 2008, Rusia mengambil keuntungan dari Olimpiade Beijing untuk menyerang Georgia dan membuat semburan baja di  Georgia. Pada tahun 2022, mengambil keuntungan dari Olimpiade Musim Dingin Beijing, Rusia menginvasi Ukraina, dan sebagai hasilnya, semburan baja alternatif ditempatkan di gerbang Georgia. Terkadang Anda berpikir nasib ini adalah lelucon, yang sangat menarik.

Mediazona, situs berita independen Rusia, melaporkan: “Di antara [wajib militer] adalah lulusan universitas kedokteran militer, serta ahli bedah, ahli anestesi, dan ahli traumatologi dari universitas kedokteran sipil. Di seluruh negeri, dokter mulai menerima Panggilan dari Kantor Pendaftaran dan Rekrutmen Angkatan Darat.”

Lusinan stan perekrutan lokal dibakar selama aksi protes meletus di seluruh Rusia. Seorang pengunjuk rasa lainnya diduga menembak dan melukai seorang komandan dewan perekrutan. Menurut sebuah laporan oleh The Washington Post pada 23 September, otoritas Rusia secara tidak proporsional menargetkan etnis minoritas dan pengunjuk rasa sebagai rekrutan. Di wilayah Krimea di Ukraina, yang diduduki oleh Rusia, penduduk asli Tatar Krimea merupakan 90 persen dari semua tentara yang terdaftar, menurut kelompok hak asasi CrimeaSOS.

Ketika tangan besi otoritarian berlaku, Anda hanya bisa tahu seperti apa rasanya jika Anda merasakannya sendiri. Oleh karena itu, disarankan jika anda sebagai pendukung Putin untuk melakukan yang terbaik, karena Anda sangat mendukung Putin, Anda sebaiknya memesan tiket untuk pergi ke Moskow dan bergabung dengan legiun asing Rusia. Menurut dekrit Rusia terbaru, setelah 12 bulan, Anda dapat memperoleh kewarganegaraan Rusia. Kesempatan yang bagus, jangan lewatkan, setelah semua ini berlalu tidak ada kesempatan lagi. (hui)

Risiko Krisis Keuangan yang Melanda Secara Global

0

Jeffrey A. Tucker 

Hampir tiga tahun lalu, para ahli keuangan global dan kesehatan masyarakat berpikir bahwa mereka memiliki segalanya di bawah kendali. Mereka percaya bahwa mereka secara berhati-hati mengkalibrasi mesin kekuatan, mendorong dan menarik semua tuas yang tepat, memuntir dan memutar knop pada panel kontrol mereka, untuk mengelola pandemi dengan cara penghentian sementara serta mengurangi kerugian dengan skema pengeluaran dan pencetakan uang baru dalam jumlah besar.

Ini terjadi di seluruh dunia.

Tak ada yang berhasil seperti yang direncanakan semula. Virus menyapu penduduk dunia dan kita dibiarkan dengan kekacauan besar. Tragisnya,  hanya menjadi semakin memburuk. Dan, waktunya pun sangat buruk. Pasalnya, semua terjadi di tengah rencana gila lainnya untuk secara paksa dan cepat mengubah pasokan energi dunia dari bahan bakar fosil menjadi angin dan matahari. Banyak negara di seluruh dunia saat ini, juga Amerika Serikat, menghadapi krisis energi yang nyata selain inflasi yang semakin intensif dan pemutusan rantai pasokan yang berkelanjutan.

Pelajaran dari semua ini adalah bahwa para perencana tidak memegang kendali sebanyak yang mereka yakini. 

Tindakan mereka menyebabkan reaksi dan dampak tak terduga yang tidak mungkin diprediksi sebelumnya. Misalnya, akhir pekan ini penulis menerima catatan dari penerbit buku bahwa mereka kehabisan kertas krem ​​dan harus menggunakan warna putih. Mempelajari lebih jauh, kami menemukan bahwa kekurangan kertas yang dimulai akhir musim panas semakin parah.

Mengapa ini bisa terjadi? Pada musim semi 2020 di Amerika Serikat, Departemen Keuangan, yang didukung oleh Federal Reserve membanjiri perekonomian dengan triliunan uang dolar baru. Suku bunga efektif nol. Hal ini mendorong ledakan perumahan liar bersama dengan serbuan kayu lapis untuk konstruksi, yang melonjak harganya. Pemasok juga memperlengkapi kembali dari kertas ke kayu lapis, menyiapkan kondisi untuk kekurangan nanti, dan di sinilah kita.

Kasus lain dari efek tak terduga menyangkut semikonduktor. Produsen AS telah terbiasa selama beberapa dekade untuk menggunakan strategi persediaan tepat waktu. Ketika lockdown tiba, mereka menghentikan pesanan mereka selama enam bulan. Pabrikan chip membutuhkan bisnis, dengan demikian memperlengkapi kembali pabrik untuk menyediakan chip untuk laptop, konsol game, dan smartphone untuk kelas Zoom dan menempatkan produsen mobil di posisi terdepan. Ketika produsen mobil sudah siap, Chip menghilang.  

Pada gilirannya mendorong Amerika Serikat untuk memprioritaskan pembuatan chip domestik, yang pada gilirannya memicu pembatasan ekspor ke Tiongkok. Pada Minggu ini, orang Amerika yang bekerja di industri chip di Tiongkok diberitahu bahwa mereka harus berhenti bekerja kecuali mereka mendapatkan izin khusus.

Di sektor demi sektor, pembantaian terus terakumulasi. Metafora lain mungkin domino jatuh dalam gerakan lambat.

Sejauh ini, keuangan global belum terpukul seperti tahun 2008. Itu adalah satu-satunya berkah dalam 30 bulan terakhir. Setidaknya bank dan uang masih bekerja dan tidak ada krisis likuiditas besar yang kita hadapi… masih belum. Tetapi ketika orang-orang melihat kebijakan Fed hari ini, orang-orang pun bertanya-tanya.

Tingkat dana federal AS sebesar 3 persen tidak tinggi menurut standar historis yang panjang tetapi hanya baru-baru ini seperti tahun lalu, mereka secara efektif nol. Hal ini membuat strategi pengetatan The Fed menjadi yang paling ekstrem dalam waktu singkat, kenaikan 5.000 persen dari tahun ke tahun. Ini telah membuat industri perumahan yang dulu booming jatuh dari jurang. Kita sedang menunggu untuk melihat apa efeknya. Kita mungkin tidak melihat rumah “di bawah air” seperti yang kita lakukan pada tahun 2008 hanya karena tidak ada rumah saat ini yang dapat dibiayai kembali hari ini untuk apa pun, yang mendekati apa yang dibeli hanya beberapa tahun yang lalu, tetapi kita dapat melihat dampak lainnya.

Tindakan The Fed di sini memiliki semua arogansi yang kita lihat dalam lockdown, dan, dalam hal ini, sanksi terhadap Rusia: keyakinan bahwa keputusan kebijakan saja dapat mengubah dan membuat ulang lintasan sejarah terlepas dari kondisi lain. The Fed menyebabkan inflasi dan telah berusaha untuk mematikannya, seolah-olah ada tombol on-off yang dapat mereka akses. Ini tidak berbeda dengan perencana penyakit yang mengira mereka bisa mengendalikan virus yang sangat menular. Dan, tidak berbeda dengan keyakinan bahwa beberapa sanksi perdagangan akan mengintimidasi pemimpin asing yang kuat untuk mengambil haluan yang berbeda atau mundur.

Virus sebenarnya di sini adalah arogansi kekuasaan!

Lingkungan resesi, krisis energi, dan inflasi global—sebagian besar pemerintah di dunia mengikuti jalan bodoh yang sama—telah mengganggu pasar uang internasional dengan cara yang mengejutkan. Penulis mengasihani pembaca Amerika hari ini yang melihat berita utama tentang inflasi tinggi tepat di sebelah berita utama tentang dolar yang menguat. Apa artinya ini? Keduanya bisa benar: dolar bisa sangat lemah dan jatuh dalam hal daya beli barang dan jasanya, sementara pada saat yang sama menjadi sangat kuat dalam hal hubungan perdagangannya dengan mata uang lain.

Mari kita berhenti sejenak untuk mengamati  pasar untuk mata uang fiat ini di mana mereka semua berdagang satu sama lain adalah anomali historis. Sistem ini didirikan pada tahun 1974 sebagai sistem moneter yang dikenal dengan istilah be-all-and-end-all. Sudah jelas sepuluh tahun kemudian bahwa ini bukan masalahnya. Sistem seperti itu mengacaukan perencanaan bisnis dan membawa biaya besar lainnya.

Pemerintahan Reagan mencoba untuk mengakhiri sistem pada tahun 1986 di bawah desakan Menteri Keuangan James Baker, yang berusaha untuk mewujudkan sistem tingkat bunga tetap. Tetapi dengan semua pemerintah dan wilayah perdagangan negara lain mempertahankan kebijaksanaan fiskal, ini terbukti tidak mungkin. Jadi kita terjebak dengan apa yang kita miliki.

Dolar yang kuat membuat impor barang ke negara-negara yang tidak menggunakan standar dolar, menjadi sangat mahal dibandingkan hanya setahun  lalu, memperkenalkan tekanan keuangan besar bagi perusahaan, pemerintah, dan bank sentral. 

The Fed percaya bahwa pihaknya berkewajiban untuk mendukung mereka yang membutuhkan dengan pinjaman sementara yang sedang berlangsung melalui perjanjian pembelian kembali semalam. Ini efektif seperti perjanjian pegadaian: uang tunai untuk agunan dan dibayar kembali keesokan harinya, jika hanya untuk menjaga orang, atau dalam hal ini seluruh negara, melalui kesulitan keuangan. The Fed dalam hal ini menjadi pegadaian: ia memiliki kelebihan uang tunai yang disimpan dalam utang AS sehingga secara efektif meminjamkan ke bank sentral asing.

Repurchase Agreement (Repo) terbalik ini sangat mahal hanya dalam beberapa bulan terakhir, setelah tidak digunakan sama sekali untuk bagian yang lebih baik dari tahun sebelumnya. The Wall Street Journal melaporkan secara sepintas data yang kami miliki menunjukkan: “Peminjaman dari apa yang disebut jendela diskon Fed untuk pinjaman darurat meningkat dalam beberapa pekan terakhir, menjadi $ 7,67 miliar pada Rabu, level tertinggi sejak Juni 2020. The Fed juga meminjamkan $6,5 miliar kepada dua bank sentral asing minggu lalu, bagian dari pengaturan tetap untuk memperpanjang dolar dan mengurangi tekanan di pasar pendanaan dolar.”

Mengapa The Fed bisa melakukan ini? dikarenakan memiliki kelebihan uang tunai dalam jumlah besar tetapi ini sebenarnya bukan peluang keuntungan, melainkan mekanisme stabilisasi. Pasien berdarah dan The Fed memiliki sekotak Band-Aids di tangan dan terus menerapkannya, di seluruh dunia.

Masalahnya: tidak satu pun dari ini semua sebagai perbaikan nyata.  Hanyalah menjadi semacam improvisasi untuk menghadapi krisis global yang muncul dan telah mengirim jutaan orang ke jalan-jalan untuk memprotes meroketnya harga-harga dan penurunan standar hidup, seolah-olah akan ada gunanya. Itu tidak akan terjadi karena kerusakan sudah terjadi. Kita menyaksikan penguraian gerak lambat yang sebenarnya terjadi sangat cepat menurut standar sejarah apa pun.

“Yang terburuk belum datang,” kata Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada konferensi pers Kamis 6 Oktober. Memang seperti itu. Resesi bersifat global. Pada titik tertentu, krisis likuiditas akan datang kembali dan kita mungkin merindukan ketenangan tahun 2008. (asr)

Jeffrey A. Tucker adalah pendiri dan presiden Brownstone Institute, dan penulis ribuan artikel di pers ilmiah dan populer, serta 10 buku dalam lima bahasa, yang terbaru “Liberty or Lockdown.” Dia juga editor The Best of Mises. Dia menulis kolom harian tentang ekonomi untuk The Epoch Times dan berbicara secara luas tentang topik ekonomi, teknologi, filsafat sosial, dan budaya.

Para Ahli Menguak Ambisi Beijing di Balik Penanaman Modal pada 96 Pelabuhan di Dunia

 oleh Jiang Feng

Penetrasi Partai Komunis Tiongkok ke negara-negara Barat telah meningkat dari bentuk ideologis menjadi kepemilikan secara fisik. Hingga saat ini Beijing telah berinvestasi di hampir 100 pelabuhan di seluruh dunia dengan tujuan mengirimkan cabang partainya ke berbagai negara melalui armada lautnya yang sangat besar.

Sejak kantor berita corong PKT “Xinhua” dan media pemerintah Tiongkok lainnya kehilangan pengaruh akibat mereka ditetapkan sebagai “misi asing” di Amerika Serikat pada bulan Februari tahun ini, serta Institut Konfusius yang tersebar di banyak negara mengalami penutupan, membuat upaya untuk mengekspor ideologi komunisme khas Beijing ke luar negeri menjadi terhambat dan sulit. Namun, rezim Beijing telah mengakuisisi atau menanamkan modal di sejumlah besar pelabuhan dan lahan yang penting secara strategis di berbagai negara dengan ambisi politik yang dapat terlihat jelas.

Sejauh ini, sebuah BUMN yang dijuluki sebagai perusahaan pelayaran terbesar Tiongkok, COSCO (COSCO SHIPPING Lines Co., Ltd.), dan perusahaan Tiongkok lainnya telah menanamkan modal atau memiliki saham di 96 pelabuhan di berbagai negara di dunia, termasuk lima lokasi di Amerika Serikat : Miami, Houston, Long Beach, Los Angeles, dan Seattle.

Pada 9 Oktober, “Newsweek” menerbitkan sebuah artikel berjudul “Saham Tiongkok di Pelabuhan Dunia Membuat Orang Lebih Tertarik Terhadap Pengaruh Politiknya” yang ditulis oleh Didi Kirsten Tatlow, seorang peneliti senior di Asosiasi Kebijakan Luar Negeri Jerman. Artikel tersebut menyebutkan, bahwa di Jerman, China Logistics Group telah menyewa Wilhelmshaven, sebuah kota di Jade Bight di pantai Laut Utara Jerman dengan masa sewa selama 99 tahun. Wilhelmshaven hanya berjarak 3 mil dari Heppenser Groden yang merupakan pangkalan angkatan laut dan logistik terbesar Jerman. Kapal-kapal Korps Marinir Jerman dibangun dan diperbaiki di sini, kapal selam acap berkunjung ke sini, dan latihan militer  gabungan NATO juga diadakan di sini.

Saat ini, Beijing telah mengincar targetnya yang ke-97 : Mereka sedang gencar bernegosiasi untuk mengakuisisi 35% saham terminal “Tollerort” Hamburg, Jerman.

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan bahwa meskipun pelabuhan peti kemas Tolerrot hanya sebagian kecil dari keseluruhan Pelabuhan Hamburg, tetapi melalui bagian ini, pemerintah komunis Tiongkok dapat mempengaruhi arah perdagangan dan politik Pelabuhan Hamburg.

Jan Ninnemann, seorang profesor logistik di Sekolah Administrasi Bisnis Hamburg mengatakan kepada “Newsweek” bahwa mengambil saham di terminal memiliki arti strategis yang besar. Karena pemegang saham memiliki suara terhadap keluar masuknya kapal-kapal, kapan kargo mana yang dibongkar atau dimuat terlebih dahulu, juga terhadap tujuan kargo. Analis lainnya menekankan bahwa pemrosesan volume besar data perusahaan, transportasi, dan pribadi dalam rantai pasokan di era digital seperti saat ini, bukan tidak mungkin pihak Tiongkok memasang peralatan komunikasi internet buatan Tiongkok untuk memproses data-data tersebut. Sehingga memungkinkan Tiongkok memiliki akses ke lembaga pemerintah asing.

Sebuah artikel tahun 2021 yang ditulis bersama oleh mantan sekretaris perdagangan internasional Inggris Liam Fox dan mantan penasihat keamanan nasional AS Robert Mcfarlane menyebutkan, bahwa Tiongkok memiliki 96 pelabuhan di seluruh dunia, beberapa di antaranya berada di lokasi kunci untuk perdagangan maritim. Hal ini membuat Beijing langsung mendapatkan keuntungan strategis dengan tanpa perlu mengorbankan seorang prajurit,  sebutir peluru pun.

Ahli teori militer abad ke-19 Alfred Thayer Mahan dalam “Pengaruh Kekuatan Laut terhadap Sejarah” (The Influence of Sea Power upon History) secara sistematis menjelaskan pentingnya pengendalian terhadap maritim, menekankan bahwa pelabuhan adalah salah satu dari tiga pilar kekuatan laut. Sekarang para pemimpin PKT telah menggunakannya sebagai suatu ukuran atau standar.

Sejak tahun 2013, hampir setiap tahun Sekjen PKT Xi Jinping mengunjungi sebuah pelabuhan, termasuk inspeksi ke Pelabuhan Zhoushan Ningbo pada Maret 2020, dan pelabuhan Yunani Piraeus pada tahun 2019.

Setelah berkuasa, Xi Jinping mengedepankan konsep strategis “Jalan Sutera Maritim Abad 21” pada tahun 2013, ia mencoba untuk menghubungkan pelabuhan berbagai negara dari pantai Tiongkok di Samudra Hindia sampai ke Lautan Pasifik Selatan, dan bahkan pantai-pantai di Benua Eropa.

Di Yunani, Tiongkok telah mengakuisisi pelabuhan Piraeus. Pelabuhan ini terletak di Laut Aegean, yang dikenal sebagai “Persimpangan Laut”, yang membentang di benua Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Dalam bahasa Yunani berarti “lokasi untuk mengawasi lalu lintas laut”.

Di Panama, kota paling selatan di Amerika Tengah, Tiongkok memiliki saham 3 pelabuhan di Terusan Panama yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik.

Di Peru, Amerika Latin, COSCO Group mengakuisisi 60% saham Port Chancay.

Di Afrika, Tiongkok telah mengakuisisi saham di 61 pelabuhan dari 30 negara.

Di Timur Tengah, Tiongkok telah mengakuisisi pelabuhan di Maroko, Mesir, Arab Saudi, Irak, Uni Emirat Arab, Oman — dan bahkan Israel, sekutu Amerika Serikat.

Alasan tersembunyi dari obsesi Beijing untuk memperoleh pelabuhan di berbagai negara adalah mereka dapat melayani tujuan militer Tiongkok.

Menurut penelitian Isaac Kardon, seorang ahli maritim di U.S. Naval War College di Rhode Island, kapal angkatan laut Tiongkok telah melakukan kunjungan ke pelabuhan atau “perhentian teknis” di 32 pelabuhan yang diakuisisi oleh perusahaan Tiongkok.

Eyal Pinko, mantan kepala intelijen di Kantor Perdana Menteri Israel yang mantan perwira angkatan laut mengatakan bahwa pelabuhan tersebut dapat dengan mudah digunakan untuk mengumpulkan intelijen angkatan laut. 

“Anda dapat melacak pergerakan dan komunikasi kapal, dan begitu Anda memiliki teritori dan mengoperasikan pelabuhan itu Anda bisa melakukan apapun yang Anda mau, Anda adalah penguasa di sana”, katanya.

“Negara yang mobile ” dan “Benteng Pertempuran”

Sejalan dengan keberhasilan dalam mengakuisisi pelabuhan global, pemerintah komunis Tiongkok berniat membuat armada lautannya menjadi “negara yang mobile” dan “benteng pertempuran”. 

Meskipun COSCO SHIPPING Lines Co., Ltd. mengklaim dirinya hanya sebagai mitra bisnis modern di luar negeri, tetapi di Tiongkok, Xu Lirong, Sekretaris Party yang ditancapkan sebagai Ketua COSCO SHIPPING Group telah mengungkapkan, bahwa COSCO SHIPPING Group selalu berpegang teguh pada prinsip “mengibarkan panji partai, mengikuti arahan partai dan mengoperasikan pelayaran dengan menjunjung tinggi kepentingan Ibu Pertiwi”.

Menurut laporan media resmi PKT “Guangming Daily” pada bulan Oktober tahun lalu, COSCO Shipping Group didirikan pada tahun 2016 sesuai dengan “strategi implementasi keputusan utama Komite Pusat Partai”. Ia adalah perusahaan BUMN Tiongkok paling awal yang memasukkan “kepemimpinan partai (PKT) dan persyaratan kerja pembangunan partai (PKT)” ke dalam akte pendiriannya.

Menurut laporan media pemerintah Tiongkok, COSCO Shipping Group telah membentuk 205 unit komite partai, 144 unit cabang partai umum, dan 12 organisasi partai yang ditancapkan dalam perusahaan sekunder mereka di luar negeri. Mengklaim bahwa COSCO adalah “negara yang mobile”, dan organisasi partai adalah jiwanya. Dengan adanya organisasi partai dalam setiap kapalnya, maka armada lautan mereka telah menjadi “benteng pertempuran” yang cukup tangguh.

Menurut catatan dalam daftar 1,95 juta anggota Partai Komunis Tiongkok yang diperoleh reporter Epoch Times pada bulan Desember 2020, setidaknya 40 buah kapal COSCO SHIPPING memiliki cabang partai, termasuk COSCO Houston, COSCO New York, COSCO France, COSCO Belanda, COSCO Piraeus, dan lainnya.

Ada 29 orang anggota PKT yang ditancapkan pada COSCO Houston, 23 orang di COSCO New York, 42 ​​orang di COSCO Prancis, 24 orang di COSCO Belanda, dan 64 orang di COSCO Piraeus. Kegiatan utama dari setiap cabang partai di kapal itu mungkin meliputi memantau aktivitas di pelabuhan luar negeri maupun di laut lepas.

Membeli tanah di dekat pangkalan militer

Sementara secara agresif membeli pelabuhan di berbagai negara, pemerintah Tiongkok juga secara agresif membeli tanah di dekat pangkalan militer AS.

Pada 2021, pemimpin pemrosesan makanan Tiongkok yang berbasis di Shandong, Fufeng Group, mengakuisisi 370 hektar lahan pertanian di utara Grand Forks, North Dakota. Lahan pertanian itu berjarak kurang dari 20 mil dari Pangkalan Angkatan Udara Big Fox yang memiliki teknologi drone rahasia.

Secara kebetulan, sejak 2016, GH American Energy, anak perusahaan dari perusahaan terdaftar Tiongkok “Guanghui Energy”, telah berturut-turut membeli sebidang tanah yang luas untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin di Val Verde County, Texas, yang salah satunya lahannya berjarak kurang dari 20 mil dari Pangkalan Angkatan Udara Laughlin. Bos Guanghui Energy adalah Sun Guangxin, orang terkaya di Xinjiang yang pernah bertugas di militer Tiongkok selama hampir 10 tahun.

Pada 2017, pemerintah Tiongkok menawarkan untuk menghabiskan USD. 100 juta untuk membangun taman Tiongkok yang penuh hiasan, termasuk sebuah pagoda di Arboretum Nasional di Washington, D.C. Namun, pejabat kontra intelijen AS menemukan bahwa pagoda rencananya akan ditempatkan di salah satu titik tertinggi di Washington, D.C., yang hanya berjarak 2 mil dari US Capitol, sebuah lokasi yang ideal untuk mengumpulkan sinyal intelijen.

Sarana penetrasi lainnya yang dipakai PKT adalah Huawei. Pada tahun 2021, perusahaan telekomunikasi Tiongkok Huawei telah mendirikan hampir 1.000 BTS di lima negara bagian barat Amerika Serikat. FBI menemukan bahwa banyak dari BTS itu berada di dekat pangkalan militer AS di negara bagian yang berada di Midwestern. Penyelidik FBI percaya bahwa stasiun pangkalan Huawei dapat mengidentifikasi dan mengganggu komunikasi pada spektrum khusus Kementerian Pertahanan AS, termasuk yang dimiliki Komando Strategis, badan yang mengawasi senjata nuklir AS. (sin)

Korban Tewas Akibat Ledakan di Tambang Batu Bara Turki Menjadi 41 Orang

Li Qingyi

Pihak berwenang Turki mengonfirmasi pada  Sabtu (15/10) bahwa jumlah korban tewas akibat ledakan di tambang utara meningkat menjadi 41 orang. 

Sebuah tambang batu bara di kota Amasra di Bartin, sebuah kota dekat Laut Hitam di Turki utara, runtuh setelah ledakan pada 14 Oktober malam yang menjebak 110 orang penambang.

Pihak berwenang mengerahkan 149 personel dan 31 ambulans dan kendaraan lainnya untuk berpartisipasi dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Dikonfirmasi pada 15 Oktober, bahwa setidaknya 41 orang tewas dan 15 orang dalam pencarian dan penyelamatan, 58 orang lainnya melarikan diri.

Ledakan tambang adalah kecelakaan terburuk Turki dalam beberapa tahun.

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleiman Soylu berkata: “11 orang terluka sedang dirawat di rumah sakit”.

Presiden Recep Tayyip Erdogan bertolak ke lokasi bencana tambang untuk menyampaikan belasungkawa. Ia mengatakan bahwa mayat penambang terakhir yang hilang telah ditemukan, sehingga jumlah korban tewas menjadi 41 orang

Erdogan berkata: “Kami berharap tidak akan lagi ada risiko yang tidak perlu di tambang.”

Erdogan kemudian menghadiri pemakaman seorang penambang berusia 22 tahun yang tewas.

Jaksa Turki telah meluncurkan penyelidikan penyebab ledakan, tetapi indikasi awal disebabkan oleh biogas. (hui)

Ribuan Orang di Tunisia Turun ke Jalan Saat Krisis Ekonomi Memicu Ketidakpuasan

Central News Agency via NTD.com

Ribuan warga Tunisia  di ibukota Tunis pada 15 Oktober turun ke jalan. Mereka mengkritik Presiden Kais Saied karena merebut kekuasaan dan menuntut seseorang bertanggung jawab atas krisis ekonomi dalam jangka panjang di negara itu.

Kais Said meluncurkan perebutan kekuasaan yang dramatis pada Juli tahun lalu, diikuti oleh amandemen konstitusi dan karier pemerintahan satu orang. Para kritikus mengatakan ini berarti kembalinya Tunisia, satu-satunya negara yang menegakkan demokrasi selama Musim Semi Arab, gelombang revolusi Arab.

Kantor berita Agence France-Presse melaporkan bahwa para demonstran di Tunisia pada 15 Oktober meneriakkan slogan “Mundur! Mundur!”, “Revolusi melawan diktator Said” dan “Kudeta harus dikalahkan” dan slogan-slogan lainnya.

Pawai  diselenggarakan oleh koalisi oposisi Front Keselamatan Nasional,  juga termasuk partai Ennahdha. Partai Baath Islam, sebuah partai yang diilhami Islam, mengadakan Kongres sampai Said membubarkannya.

Beberapa pengunjuk rasa menyebut meningkatnya keputusasaan rakyat di bawah pukulan ganda kemiskinan dan pengangguran. Jika Said tidak pergi, “Tunisia tidak memiliki masa depan”.

Front Keselamatan Nasional telah mengumumkan bahwa mereka akan memboikot pemungutan suara Desember untuk memilih Kongres yang baru namun terbatas.

Partai Free Destourian, saingan ideologis terbesar dari Partai Baath Islam, juga melancarkan demonstrasi di ibu kota. Beberapa orang berusia 60-an mengatakan bahwa Saeed “tidak melakukan apa-apa dan situasinya semakin buruk dari hari ke hari”.

Kementerian dalam negeri Tunisa mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 1.500 orang menanggapi protes yang dipimpin oleh partai Baath Islam; demonstrasi itu dihadiri oleh hampir 1.000 orang. (hui)

Mitos yang Hancur Lebur, Nilai Tukar Renminbi Anjlok

0

Shi Shan

Pada 28 September lalu, nilai tukar  RMB (Renminbi, mata uang RRT)  terjun bebas hingga menyentuh atau turun sebesar 878 basis poin dibandingkan hari sebelumnya, sedangkan nilai tukar RMB offshore anjlok hingga menembus angka 7,26. 

Dalam setahun terakhir, RMB telah turun sekitar 12%. Hal ini menarik perhatian dari banyak pihak. Pada 29 September lalu, Tiongkok mengeluarkan sinyal kuat melindungi RMB, sehingga nilai tukar RMB sedikit merangkak naik.

Jatuhnya nilai tukar RMB ini, akan menimbulkan beberapa permasalahan besar bagi Tiongkok. 

Masalah pertama adalah, jika dihitung dengan mata uang USD, PDB dan PDB perkapita akan mengalami “pertumbuhan negatif”, misalnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 3%, maka jika dihitung dengan mata uang USD akan terjadi pertumbuhan negatif 9%, hal ini akan menjadi kondisi yang sangat sulit untuk dijelaskan oleh Departemen Propaganda RRT. 

Dulu,perekonomian Tiongkok melampaui AS, tidak hanya karena digoreng oleh para pakar mereka, sebagian akademisi di luar negeri juga beranggapan demikian, tapi begitu RMB anjlok, maka angka ini pun akan sulit untuk dihitung.

Masalah kedua adalah berdampak terhadap ekspektasi para investor. Sederhananya, modal besar yang diinvestasikan di Tiongkok, harus mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang, jika ekspektasi turunnya RMB benar terjadi, akan membuat investor menjadi lebih hati-hati. 

Jika setahun sebelumnya Anda berinvestasi USD di Tiongkok, dikonversikan ke RMB akan mendapatkan keuntungan  modal 5%, akibatnya pada saat ditukar kembali ke USD, malahan telah berkurang 10%, tentu saja ini adalah investasi yang merugikan. 

Oleh sebab itu, Li Keqiang di saat bicara soal ekonomi disebutkan mengenai “enam stabilitas” dan “enam jaminan”, di antaranya adalah “stabilkan ekspektasi” dan “jaminan ekspektasi” adalah sangat penting, karena bagi pemodal asing, ekspektasi arah pergerakan nilai tukar RMB, akan sangat menentukan investasi mereka.

Ketiga, anjloknya RMB, juga menimbulkan masalah inflasi impor (imported inflation, red.). Ekonomi Tiongkok sangat bergantung pada perdagangan luar negeri, ia adalah negara pengimpor terbesar dunia dalam bidang: Minyak bumi, bahan pangan, semikonduktor, dan lain sebagainnya. Anjloknya RMB berarti biaya produksi dalam negeri akan menanjak, yang menyebabkan kenaikan harga barang.

Keempat, beban biaya akibat pengeluaran modal (capital expenditure, red.) yang meningkat drastis. Saat ini Tiongkok memiliki utang luar negeri sebesar USD 2,7 triliun (41.285 triliun rupiah), di antaranya utang yang jatuh tempo tahun ini dan tahun depan adalah mayoritas. Anjloknya nilai tukar RMB, itu berarti beban biaya bagi perusahaan dan lembaga finansial Tiongkok meningkat drastis.

Masalah utang luar negeri, sebagian besar adalah utang instansi dan lembaga pemerintah. Khususnya lembaga pemerintah, misalnya utang luar negeri pemerintah tingkat provinsi atau kota, akan mengalami tekanan yang teramat besar. Sebab sepanjang tahun ini pendapatan pemerintah daerah Tiongkok menurun. Untuk membayar utang dalam mata uang USD, harus menukar 12% lebih banyak dengan mata uang RMB dibandingkan sebelumnya, ini berarti semakin memperunyam masalah.

Ini hanya masalah teknis saja, dengan kata lain, kencangkan ikat pinggang, dengan hidup hemat, dan pengiritan, masalah ini masih bisa diatasi. Tetapi bagaimana jika nilai tukar RMB terus anjlok? Jika tekanannya terus-menerus membesar hingga tahap tertentu, ekonomi akan mengalami situasi kemerosotan yang bersifat kehancuran, maka pasti akan menimbulkan lebih banyak masalah yang serius.

Sebenarnya, beberapa waktu lalu pada suatu masa, menguatnya mata uang USD telah menjadi topik yang disoroti seluruh dunia, Beijing juga sangat khawatir dan mencemaskan hal ini. Sejak pertengahan tahun ini, media massa resmi RRT kerap memublikasikan berbagai macam artikel, yang isinya mengutuk “hegemoni dolar AS”, termasuk belum lama ini di New York, Menlu RRT, Wang Yi juga mengkritik AS telah memanfaatkan “hegemoni dolar AS” untuk merampas kekayaan negara lain.

Apakah hegemoni dolar AS itu memang eksis? Faktanya, memang benar eksis. Namun hegemoni dolar AS tidak eksis secara tunggal, karena ada penyebab sejarah dan realitanya. Penyebab sejarah adalah pasca PD-II mata uang dunia membentuk sistem Bretton Woods, untuk menstabilkan transaksi internasional dan mengurangi risiko, maka mata uang USD dan emas dijadikan sebagai patokan. Sistem Bretton Woods sudah runtuh di era 1970-an, mata uang USD dan emas pun kemudian decoupling, tapi mata uang USD masih menjadi mata uang utama dalam transaksi internasional.

Sekarang dalam cadangan devisa berbagai negara di dunia, mata uang USD masih mencakup bobot 60%, lebih dari 60% penyelesaian transaksi internasional menggunakan mata uang USD, sekitar 45% mata uang USD dipergunakan di luar wilayah AS, terutama semua perhitungan produk komoditas menggunakan mata uang USD, misalnya minyak bumi.

Tapi kondisi semacam ini tidak seperti “hegemoni” yang dipaksakan, melainkan ditimbulkan oleh sistem internasional pasca PD-II, Amerika Serikat sebagai badan ekonomi terbesar dunia memiliki kekuatan militer dan pengaruh politik yang paling kuat, juga memainkan peran menjaga ketertiban internasional di seluruh dunia, semua ini adalah pondasi yang harus ada dalam “hegemoni dolar AS”.

Dulunya di dunia ini bukan tidak pernah eksis hegemoni mata uang lain, contohnya mata uang rubel Uni Soviet. Organisasi yang disebut Comecon atau Council for Mutual Economic Assistance yang dipimpin oleh Uni Soviet, secara hukum menetapkan mata uang transaksi menggunakan rubel. Pada masa puncaknya negara yang menjadi anggotanya mencapai belasan negara Eropa, dan belasan negara lainnya dari Asia termasuk RRT, Afrika, dan juga Amerika Latin hampir saja menjadi anggotanya. 

Tetapi mengapa organisasi ini kemudian jatuh? Uni Soviet juga sebagai negara pemenang utama dalam PD-II, kekuatan militernya juga sama kuat, ketika kapasitas ekonominya paling besar pernah mencapai 70% lebih dari Amerika, namun mengapa sistem transaksi rubel tidak bisa berhasil, dan tidak terjadi “hegemoni rubel”? Hal ini tentu ada hubungannya dengan sistem ekonomi yang sama sekali berbeda. 

Negara-negara tersebut adalah negara dengan sistem ekonomi terencana, mata uang dan rakyat semua negara sama-sama tidak bebas, nilai tukar antara mata uang, pada dasarnya “direncanakan” oleh Uni Soviet, yang secara langsung hanya menguntungkan dirinya saja, bahkan pasar pun tidak digunakan. Begitu terjadi transaksi antar-negara, lalu ditemukan terjadi kerugian, maka diri sendiri “merencanakan” mata uangnya masing-masing.

Jadi, “hegemoni dolar AS” sebenarnya adalah hasil dari semacam sistem ekonomi bebas. Ia beroperasi berdasarkan perilaku pasar. Hal ini agak mirip dengan bursa efek, di dalam bursa efek terdapat berbagai macam transaksi insider trading dan konspirasi, tapi secara keseluruhan bursa itu relatif adil, ketika skala pasar membesar hingga taraf tertentu, sangat sedikit orang yang mampu “mengendalikan”-nya.

Seperti artikel yang diterbitkan kantor berita Xinhua News Agency Juli lalu, dengan mewawancarai seorang ekonom Meksiko sekaligus Direktur Institut Pengembangan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi Meksiko (Instituto para el Desarrollo Industrial y el Crecimiento Económico), Jose Luis de la Cruz Gallegos, yang menuding The Fed menaikkan suku bunga yang berdampak buruk bagi perekonomian Meksiko. 

Akademisi ini mengatakan, kenaikan suku bunga oleh The Fed telah mengakibatkan merosotnya perekonomian AS, sedangkan kemerosotan ekonomi AS juga akan menyeret perekonomian Meksiko menjadi ikut turun, khususnya terwujud dalam hal pengiriman uang luar negeri, pariwisata, dan finansial. Pasar dalam negeri AS yang tidak bergairah, konsumsi serta investasi juga akan terus melemah, dan sebagai negara sumber impor Amerika, produksi industri Meksiko juga menghadapi penurunan demand.

Dengan kata lain, “hegemoni dolar AS” adalah disebabkan karena orang AS sedikit mengeluarkan uang, sehingga berdampak pada ekspor Meksiko. Tetapi The Fed tentu saja hanya mempertimbangkan kepentingan AS, menurut kata orang AS, dolar AS adalah milik kami, masalah itu adalah milik kalian. Jika Anda ingin adanya lembaga seperti The Fed AS memperhatikan Anda, maka sebaiknya Anda tidak menggunakan mata uang peso lagi, gantilah dengan mata uang dolar AS, dan lebih baik menggabungkan diri dengan AS.

Belakangan ini indeks USD terus menguat, selain karena The Fed menaikkan suku bunga, juga karena ada faktor perang. Rusia memobilisasi perang, bahkan mengancam penggunaan senjata nuklir, kapital seluruh dunia pun pada hengkang diungsikan ke AS, inilah penyebab menguatnya dolar AS. Belum lagi adanya masalah petro-dolar. Mengapa transaksi minyak bumi Timur Tengah menggunakan dolar AS, selain karena dulu AS membeli paling banyak minyak bumi, juga karena AS adalah satu-satunya kekuatan yang mampu menjaga perdamaian di Timur Tengah.

Siapakah yang mampu menjaga kedamaian di kawasan produsen minyak bumi Timur Tengah selain AS? Tiongkok beserta Uni Soviet dan Rusia sekarang jelas tidak mampu. Konflik antar-negara di Timur Tengah sangat besar, seperti antara Iran dan Arab Saudi, antara negara Arab dengan Israel, antara sesama negara Arab sendiri, sulit untuk menyelesaikan konfliknya. Pasca PD-II, keberadaan pasukan AS di Timur Tengah, pada dasarnya telah menjaga perdamaian umum di kawasan tersebut.

Oleh karena itu, di balik hegemoni dolar AS, tentu saja dikarenakan adanya satu-satunya kekuatan militer yang besar yang dapat dengan cepat ditempatkan di berbagai penjuru dunia, yakni pasukan AS, juga adanya sebuah sistem dan aturan yang relatif adil.

Dikatakan relatif adil, maksudnya tentu saja orang Amerika juga mengutamakan kepentingannya sendiri. Dulu, Charles de Gaulle (Presiden Prancis 1959-1969) sangat membenci AS yang meraup keuntungan dengan dolar AS, juga pernah membeli emas dengan semua cadangan devisanya. Namun pondasi ekonomi zaman sekarang adalah mata uang kredit, mungkinkah dunia kembali ke era mata uang logam mulia? Itulah sebabnya sistem dolar AS adalah sistem terbaik yang bisa menjadi pilihan manusia modern saat ini.

Situasi global, yang disebut lama terpisah pasti akan menyatu, dan lama menyatu pasti akan berpisah, atau dikatakan lama berperang pasti akan damai, lama berdamai pasti akan perang. Sebelum AS, adalah eranya Kerajaan Inggris Raya, selama 65 tahun Ratu Victoria berkuasa, yang disebut sebagai Periode Damai Victoria, masa itu adalah hegemoni pound sterling Inggris. Setelah dua kali perang dunia, AS menjadi hegemon yang mendominasi dunia, maka muncullah hegemoni dolar AS.

Menilai dengan kepala dingin, sejak 1945 sampai sekarang, selama 77 tahun, boleh dibilang merupakan masa damai Amerika, di dunia ini tidak terjadi perang dunia yang berskala besar, umat manusia hidup di era yang relatif damai. Di era ini, jumlah populasi melonjak drastis, kekayaan juga meningkat pesat, kemiskinan jauh berkurang, usia rata-rata manusia juga meningkat, kemajuan teknologi semakin pesat, status warga negara lemah dari negara-negara kecil juga relatif meningkat.

“Reformasi Keterbukaan” oleh Deng Xiaoping, selalu menekankan harus senantiasa memanfaatkan kondisi eksternal di lingkungan dunia yang damai ini, memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk peningkatan ekonomi. Yang dimaksud di sini adalah masa damai Amerika ini.

Kembali ke Topik RMB

Sekarang PKT sedang menghadapi sebuah masalah yang sangat besar, perekonomian Daratan Tiongkok secara diametris bertentangan dengan ekonomi utama Barat. AS sedang mengalami perekonomian yang terlalu bergairah, inflasi parah, tingkat pengangguran rendah, maka itu harus menaikkan suku bunga.

 Sedangkan di RRT karena secara ketat harus menerapkan Zero COVID, mengakibatkan seluruh negeri menjadi berbalik arah, jadi sebaliknya, RRT sekarang justru sangat rendah tingkat pertumbuhan ekonominya, konsumsi sangat lesu, investasi tidak bergairah, dan tingkat pengangguran begitu tinggi, maka dari itu RRT harus mengurangi suku bunga untuk menstimulus ekonomi. 

Mengurangi suku bunga menyebabkan nilai tukar RMB menjadi anjlok, ekspektasi investasi pun berubah, nilai aset menyusut, tetapi jika mengikuti jejak AS dan Barat menaikkan suku bunga, itu berarti akan semakin memperunyam kondisi ekonomi yang sedang lesu, situasinya akan semakin memburuk.

Justru karena dilema yang saling berbenturan seperti inilah, maka media resmi RRT berturut-turut merilis artikel yang mengkritik “hegemoni dolar AS”. Tetapi The Fed tentu saja mengutamakan kondisi perekonomian AS, apakah pada saat RRT mengatur suku bunga RMB, akankah mempertimbangkan kondisi ekonomi negara AS atau negara lain? Tentu saja tidak.

Akan tetapi, PKT memiliki yang disebutnya “keunggulan sistem”, ia selain bisa lolos dari berbagai instrumen finansial dan keuangan, lolos dari berbagai aturan dan hukum, secara legal mengendalikan nilai tukar, juga bisa menggunakan cara-cara ilegal lainnya untuk mengendalikan hubungan permintaan dan pasokan antara RMB dengan USD. Misalnya melarang atau menunda mengalirnya akun modal valuta asing ke luar negeri, atau membatasi warga Tiongkok individu menggunakan mata uang asing, melarang warganya bepergian ke luar negeri, dan lain sebagainya.

Tapi di sisi lain, jika PKT memaksa mengendalikan nilai tukar RMB, maka akan menabrak sasaran strategis dan besar, yakni “internasionalisasi RMB”. Jadi saat ini, PKT akan mengambil langkah agak lunak, berusaha mengendalikan RMB agar tidak anjlok, setidaknya dalam suatu lingkup tertentu mencegah agar tidak menempuh cara keras dengan langsung memotongnya.

Maka dari itu RMB kemungkinan akan merosot secara perlahan, dan kembali ke level pada 2007 lalu, yakni sekitar 8 yuan (RMB )ditukarkan menjadi 1 dolar (USD), tapi jika terus merosot lagi, maka penguasa mungkin akan mengambil sejumlah tindakan drastis.

Sesungguhnya, melemah dan menguatnya mata uang, tidak begitu besar kaitannya dengan nilai tukar. Di era 1980-an, nilai tukar resmi 1 dolar (USD) terhadap RMB adalah sekitar 2,5 yuan, jauh lebih kuat daripada sekarang, tapi pada waktu itu RMB adalah mata uang yang sangat lemah, karena tidak bisa dipertukarkan dengan bebas, sama sekali bukan mata uang yang bisa diperjual-belikan bebas. Yang dimaksud dengan mata uang yang kuat, masih harus diwujudkan dengan sebuah lingkungan ekonomi yang terbuka dan bebas. Sementara serangkaian rancangan top terkait ekonomi yang diterapkan PKT saat ini, sepertinya justru sangat bertolak belakang. Jadi secara jangka panjangnya, RMB sama sekali tidak berjaya. (sud)

Taiwan Memperkuat Kerja sama Internasional Untuk Melawan Penipuan Telekomunikasi Transnasional di Era Pasca Pandemi

0

oleh Komisaris Li Hsi-ho, Badan Investigasi Kriminal Republic of China (Taiwan)

Internet berperan besar di kehidupan sehari-hari di dunia pascapandemi. Bekerja, belajar, berbelanja, atau melakukan transaksi lain secara online telah menjadi hal yang biasa. Namun, layanan keuangan digital yang telah berkembang dari kegiatan ini menjadi target yang mudah bagi organisasi kriminal, dan membuat investigasi kriminal bagi kepolisian menjadi semakin rumit.

Pada tahun 2021, Taiwan melaporkan kerugian terkait penipuan sebesar NT$5,61 miliar (setara US$186 juta), yang menunjukkan bahwa penipuan telah merusak pembangunan ekonomi nasional secara serius. Penipuan ini telah memberikan tantangan yang besar kepada negara-negara di seluruh dunia.

Baru-baru ini, jenis penipuan menjadi lebih beragam dan kompleks, metode penipuan telah berinovasi. Penipuan cryptocurrency yang baru-baru ini terjadi telah menghebohkan publik karena para korban menderita kerugian besar.

Saat menangani beberapa kasus penipuan, polisi Taiwan kerap menghadapi dilema bahwa server, akun pembayaran, atau platform perdagangan cryptocurrency yang digunakan oleh para pelaku tersebut berada di luar negeri. Di satu sisi, tidak mungkin untuk memblokir uang yang ditipu secara tepat waktu, dan juga sulit untuk melacak tersangka.

Pengiriman dana palsu dan aliran keuangan ilegal yang melibatkan pencucian uang atau penghindaran pajak tidak hanya menyebabkan kegagalan kontrol keuangan nasional tetapi juga mengikis kepercayaan terhadap pemerintah pusat di seluruh negara di dunia.

Kerja sama antara polisi berbagai negara dan polisi Taiwan tidak hanya mengurangi jumlah kasus penipuan, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi administrasi pemerintah di seluruh dunia.

Kerja sama lintas negara diperlukan demi memerangi penggunaan mata uang virtual untuk pencucian uang

Dengan karakteristik “risiko tinggi dan imbalan yang tinggi”, penipuan mata uang virtual terus dipromosikan di pasar investasi. Pada saat yang sama, karena masyarakat umum tidak terbiasa dengan mekanisme mata uang virtual, jenis investasi ini telah menjadi alat umum bagi sindikat kriminal.

Belakangan ini, polisi di Taiwan menemukan bahwa sebagian besar kejahatan yang dilakukan oleh sindikat kriminal yang menggunakan mata uang virtual untuk pencucian uang adalah kasus penipuan investasi. Para korban dibujuk oleh kelompok kriminal untuk mendaftar sebagai anggota platform investasi palsu. Ketika korban mencoba untuk menarik dana setelah menghasilkan keuntungan, sistem layanan pelanggan yang dioperasikan oleh kelompok kriminal mengharuskan korban membayar pajak tambahan 10% hingga 20% sebelum penarikan pengguna dapat disetujui. Bahkan, jika korban mengisi ulang dana, sindikat kriminal akan berusaha untuk mencari berbagai alasan agar korban dapat seterusnya mengisi ulang dana tersebut, misalnya, biaya transaksi harus dibayar sebelum penarikan dapat disetujui, dan lain sebagainya.

Sindikat kriminal telah mengubah metode kriminal mereka dari metode memperoleh rekening utama menjadi metode menggunakan wallet mata uang virtual, yang dapat mengurangi risiko tertangkap oleh polisi saat penarikan dana. 

Kelompok kriminal menggunakan sistem nama asli untuk memverifikasi manajemen pertukaran mata uang virtual dan membuka rekening utama. Begitu korban menerima uang dari rekening yang ditunjuk oleh sindikat kriminal, mereka segera mentransfer uang lapis demi lapis, dan mentransfer uang tersebut ke cold wallet (cold wallet adalah wallet atau tempat penyimpanan aset crypto yang bersifat offline), lalu ditukar dengan mata uang flat di bursa lain. Karena crypto wallets tidak memiliki ukuran otentikasi pengguna, dan tidak ada batasan jumlah transaksi untuk mentransfer, maka fasilitas ini mudah digunakan sebagai alat pencucian uang.

Sebagian besar korban, pelaku, dan lokasi kejahatan mungkin berlokasi di negara yang berbeda. Hanya melalui kerja sama antar negara, modus kejahatan ini dapat diberantas dengan tepat.

Polisi berupaya keras memberantas sindikat yang terlibat dalam perdagangan manusia, untuk menjaga harkat dan martabat manusia

Saat jumlah pengangguran meningkat semenjak pandemi, sindikat kriminal mendirikan ruang komputer di seluruh dunia, dan merekrut anggota dalam skala besar melalui iklan online.

Sindikat penipuan ini menggunakan slogan-slogan menarik seperti “pekerjaan mudah” dan “kekayaan yang cepat”, menjanjikan pekerjaan yang stabil sesuai hukum di negara tujuan. Namun saat para korban tiba di sana, ternyata pekerjaan itu melibatkan penipuan, bahkan paspor mereka disita, kebebasan pribadi dibatasi, dan dipukuli atau dijual kembali kepada perusahaan ilegal lainnya, bahkan juga diancam akan mengambil organ tubuh mereka sebagai kompensasi.

Perdagangan manusia adalah salah satu masalah hak asasi manusia yang serius yang perlu diselesaikan secara global. Sindikat kriminal menggunakan kemudahan internet untuk merekrut orang-orang dari berbagai negara agar terlibat dalam kegiatan ilegal di ruang komputer yang tersebar di seluruh dunia.

Selama bertahun-tahun, polisi Taiwan telah berupaya keras dalam memerangi kejahatan lintas negara tersebut. Tahun ini, kepolisian Taiwan telah menerima laporan warga Taiwan yang ditahan dan dipaksa untuk terlibat dalam kegiatan penipuan di Kamboja, Filipina, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain oleh organisasi ilegal atau sindikat yang didirikan oleh warga negara China. Kerja sama internasional sangat dibutuhkan untuk pemberantasan dan  penyelamatan secara bersama.

Pada tahun 2021 di Taiwan, polisi Taiwan dan polisi Vietnam bersama-sama menangkap sindikat penipuan, dan ditemukan bahwa orang Vietnam yang tinggal melebihi batas waktu di Taiwan dipaksa melakukan kejahatan penipuan, korban penipuan adalah orang Vietnam, dan pendapatan ilegal terhitung sebesar VND3,29 miliar (setara US$140.000). 

Bekerja sama dengan lembaga penegak hukum asing, polisi Taiwan juga telah berhasil memecahkan sejumlah penipuan lintas negara dan sindikat perdagangan manusia, seperti pada tahun 2020 dengan Montenegro dan pada tahun 2021 dengan Turki.

Kerja sama dengan Montenegro berhasil menangkap 92 tersangka dan lebih dari 2.000 korban, dengan kerugian mencapai lebih dari US$21 juta. ini adalah upaya bersama untuk menjaga harkat dan martabat manusia.

Kontribusi Taiwan memberikan manfaat bagi dunia

Taiwan sangat mementingkan supremasi hukum dan hak asasi manusia. Konstitusi Taiwan menyatakan konsep kedaulatan rakyat, dan dengan jelas mendefinisikan perlindungan kebebasan dan hak-hak rakyat. Pemerintah juga secara tegas melarang tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Kejahatan internasional sering melibatkan banyak negara, dan mengakibatkan banyak investigasi menjadi terhenti. 

Di era pascapandemi, metode kriminal terus berkembang dan melahirkan metode baru. Menghadapi metode kriminal yang baru, pengalaman penyelidikan dan penangkapan sangat diperlukan. Polisi Taiwan bersedia berbagi pengalaman dari kasus yang berhasil dipecahkan.

Selain itu, kejahatan telekomunikasi dan penipuan siber saat ini telah melintasi batas negara dan menjadi sindikat kriminal lintas negara dengan organisasi dan pembagian kerja yang lengkap. Ini tidak hanya menantang kedaulatan nasional negara-negara di dunia, tetapi juga merugikan ekonomi dan keamanan publik. Taiwan bersedia bertukar data intelijen dan membantu negara lain untuk mencegah terjadinya kejahatan di luar negeri dan menindak sindikat kriminal di dalam negeri.

Tugas penting aparat kepolisian adalah menjaga ketertiban masyarakat, dengan mengutamakan keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat. Menghadapi jenis kejahatan yang semakin beragam, polisi dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks. Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam untuk perencanaan di masa mendatang, dan merespons secara akurat guna memerangi kejahatan.

Di masa mendatang, polisi Taiwan akan selalu bekerja sama dengan mitra global, baik dalam mencegah terjadinya pandemi maupun memerangi kejahatan. Dengan demikian, tidak boleh ada kesenjangan geografis di dunia, dan komunitas internasional dapat mengandalkan Taiwan.

Xi Jinping Berulang Kali Menekankan Keamanan Politik, Kongres Nasional Berlangsung dalam Suasana Tiongkok Terkepung Krisis

0

oleh Xia Dunhou, Luo Ya dan Liu Fang 

Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 resmi dibuka pada Minggu 16 Oktober pagi. Dalam laporan Xi Jinping selama 104 menit, kata “keamanan” muncul sebanyak 50 kali, di antaranya “keamanan nasional” disebutkan sampai 17 kali. Menurut analisis luar, Kongres Nasional ke-20 diadakan di tengah berbagai krisis yang sedang mengepung pemerintah komunis Tiongkok. Namun gagasan untuk “melindungi Partai Komunis Tiongkok” masih merupakan tugas dan tujuan inti rezim Beijing.

Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang dalam pembukaan Kongres mengatakan : “Para wakil rakyat, Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok secara resmi dibuka sekarang”.

Kongres Nasional ke-20 yang diadakan di Beijing telah dihadiri oleh 2.340 delegasi dan delegasi undangan khusus. Semua anggota Komite Tetap Politbiro terakhir juga datang mengikuti acara.

Dalam laporannya, Xi Jinping merangkum apa yang disebut “prestasi” pada masa kepemimpinannya yang berlangsung selama sepuluh tahun terakhir, dan menyampaikan usulan tugas dan tujuan untuk masa jabatan mendatang.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengatakan dalam pidatonya : “Kita harus berpegang pada prinsip keamanan rakyat, keamanan politik sebagai fondasi, keamanan ekonomi sebagai fondasi, ilmu militer, teknologi, budaya dan jaminan sosial sebagai jaminan, dan promosi keamanan internasional sebagai dasar untuk mengkoordinasikan keamanan eksternal dan keamanan internal”.

Kolumnis Epoch Times Wang He dalam komentarnya mengatakan : “Keamanan nasional yang diutarakan Xi Jinping dalam pidatonya itu tidak ada kaitannya dengan keselamatan dari 1,4 miliar rakyat Tiongkok, tetapi keselamatan partainya, yang paling-paling anggotanya cuma sebanyak 90 juta orang, bahkan sebagian dari mereka hanya dijadikan “tumbal” untuk membesar-besarkan jumlah anggota partai. Jadi yang menentukan kebijakan partai, yang mengendalikan urat nadi perekonomian nasional sesungguhnya adalah ratusan keluarga dan segelintir kepentingan pribadi”.

Laporan Xi Jinping dalam Kongres kembali menekankan soal kebijakan pencegahan dan pengendalian dinamis yang menghendaki terwujudnya Nol Kasus. Zhang Hai, seorang korban COVID-19 Wuhan mengatakan bahwa diteruskannya kebijakan itu hanya akan memicu lebih banyak keluhan publik.

Zhang Hai mengatakan : “Dengan tingkat pencegahan epidemi yang berulang, warga sipil Tiongkok pasti akan melakukan perlawanan karena tidak tahan dengan pembatasan yang super ekstrem itu. Mereka pasti akan mengekspresikan suara hati mereka sendiri. Sudah terdapat banyak contoh tentang perlawanan itu yang dapat dilihat lewat Internet. Dalam situasi seperti itu, bagaimana pemerintah bisa mencapai keamanan politik yang sebenarnya ? Ia hanya akan menciptakan lebih banyak konflik”.

Pemerintahan partai  komunis Tiongkok saat ini menghadapi berbagai krisis, termasuk populasi yang menua, penurunan pertumbuhan ekonomi, real estate yang lesu, sistem keuangan yang rapuh, dan bencana sekunder yang acap muncul akibat pencegahan epidemi. Beberapa hari yang lalu, ada protes di Jembatan Sitong di Beijing, warga sudah mulai menentang tes asam nukleat yang tak ada henti-hentinya dan menuntut hak asasi manusia.

Media Barat umumnya memprediksikan bahwa Xi Jinping akan terpilih kembali untuk memasuki masa jabatan ketiga. Kolumnis The Epoch Times Wang He percaya bahwa sistem yang dianut PKT benar-benar sudah rusak serius, bahkan siapa pun yang berkuasa hasilnya akan sama saja. Jalan sudah buntu, kejayaan tak akan berpihak kecuali kehancuran. (sin)

Bagaimana Jembatan Krimea Diledakkan?

NTD

Apakah Jembatan Krimea yang dijadikan jalur pengangkutan militer Rusia ke Ukraina terputus akibat ledakan truk pembawa bom atau penembakan rudal balistik ? Putin sangat marah kemudian meluncurkan rudal ke sejumlah tempat di Ukraina. Simak uraian ini selengkapnya 

Pada 8 Oktober, hanya sehari setelah Putin berulang tahun, sebuah ledakan terjadi di Jembatan Krimea atau lazim juga disebut Jembatan Kerch yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan Rusia.

Jembatan Kerch dibangun setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 dengan total biaya mencapai USD. 3,7 miliar. Putin sendiri yang meresmikan penggunaan jembatan tersebut pada tahun 2018 dengan mengemudikan kendaraan pribadinya melintasi jembatan tersebut. Jembatan ini memiliki banyak makna simbolis bagi Ukraina dan Rusia. Serangan di Jembatan Kerch yang dipilih pada hari kedua ulang tahun Putin, selain membuat kerusakan fisik jembatan, tetapi secara psikologis juga merupakan penghinaan terhadap Putin.

Total panjang Jembatan Kerch adalah 19 mil dan terdiri dari empat jembatan, yakni dua jalur jembatan untuk kendaraan yang masing-masing searah. Dan dua jembatan untuk kereta api, yang masing-masing juga searah. Jembatan yang mengalami kerusakan adalah 1 jembatan untuk kendaraan yang runtuh akibat ledakan. Dan kerusakan pada jembatan kereta api karena pada saat ledakan terjadi sedang melintas sebuah kereta api yang sarat dengan bahan bakar kemudian terbakar. Artinya, di antara empat jembatan tersebut, satu jembatan untuk kendaraan ambruk dan tidak dapat digunakan, dan satu jembatan kereta api rusak sehingga untuk sementara waktu tidak dapat digunakan. Tapi masih ada jembatan untuk kendaraan dan jembatan untuk kereta api yang bisa digunakan.

Wakil perdana menteri Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa jalur jembatan untuk kendaraan yang tidak mengalami kerusakaan masih terus dibuka untuk lalu lintas tetapi diatur bergantian lewat. Saat ini, Jembatan Kerch dibuka untuk 10 kendaraan dalam satu arah setiap setengah jam. Di masa mendatang mungkin akan ditingkatkan menjadi 50 atau bahkan 100 kendaraan. Di jembatan yang mengarah ke Krimea, konvoi kendaraan yang ingin meninggalkan Krimea panjangnya telah mencapai beberapa kilometer.

Setelah serangan itu, pejabat Ukraina tidak mengakui atau pun menyangkal melakukan peledakan. Sama seperti ketika pangkalan udara Saki Rusia dibom pada bulan Agustus tahun ini. Meskipun banyak orang memiliki dugaan kuat bahwa Ukraina yang melakukan peledakan jembatan, tetapi terdapat beberapa pendapat tentang cara mereka melakukannya. Di bawah ini ada beberapa posibilitas yang disajikan untuk pertimbangan.

Empat posibilitas meledakkan Jembatan Kerch

Cara pertama : Serangan menggunakan rudal balistik

Rudal balistik asal Ukraina sendiri memiliki jangkauan yang terlalu dekat, hanya 100-an kilometer, bahkan sulit untuk menjangkau Krimea, apalagi jembatan yang berada di paling timur di Krimea ini. Namun, Amerika Serikat baru-baru ini memberikan M142 HIMARS yang mampu menjangkau 70 kilometer kepada Ukraina. HIMARS juga dapat meluncurkan rudal taktis Angkatan Darat AS ATACMS, yang memiliki jangkauan 300 kilometer dengan kecepatan terminal Mach 34. Ia memiliki kemampuan mengancam yang tidak dapat diremehkan. Namun, menurut kami, penggunaan rudal taktis Angkatan Darat secara militer dan politik adalah tidak mungkin.

Pertama jika ditinjau dari sudut pandang militer, kekuatan destruktif dari rudal balistik tidak mencukupi.

Rudal taktis Angkatan Darat tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan Jembatan Kerch. Rudal taktis Angkatan Darat memiliki berat 1.600 pound, yang sebagian besar berisi bahan bakar, seluruh hulu ledak hanya seberat 375 pound, atau kurang dari 350 pound. Bahan peledak ini dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada permukaan jalan, tetapi tidak cukup untuk menghancurkan konstruksi jembatan. Dari rekaman video terlihat kobaran api dari ledakan bahkan menyulut kereta api yang melintas di jembatan yang berada di sisi jembatan jalan raya. Untuk meledakkan jembatan beton bertulang, dibutuhkan setidaknya belasan ton bahan peledak. Ini adalah kelemahan terbesar dari penggunaan rudal balistik karena hulu ledaknya tidak cukup kuat.

Pada bulan Agustus tahun ini, Ukraina terus meluncurkan roket dengan menggunakan M142 HIMARS untuk menyerang Jembatan Antonivka yang melintas di Sungai Dnieper. Seperti yang dapat dilihat dari gambar, roket-roket ini hanya mampu melubangi permukaan jembatan, tetapi tidak dapat sepenuhnya merusak konstruksi jembatan beton bertulang. Jadi hulu ledak yang dibawa rudal taktis Angkatan Darat seperti HIMAS jelas tidak mungkin merusak konstruksi, membuat Jembatan Kerch ambruk kecuali untuk membuat beberapa lubang di struktur betonnya.

Kedua, dari sudut pandang militer, rudal balistik sangat mudah salah mata atau salah sasaran.

Rudal balistik dengan jangkauan 300 kilometer harus dipasang setidaknya dari lokasi yang berjarak belasan kilometer. Sedangkan di front Kherson, Rusia memiliki sejumlah besar rudal darat – udara dan radar anti-serangan udara. Meskipun kinerja pasukan pertahanan udara Rusia kali ini sangat buruk, tetapi kami tidak percaya bahwa radar Rusia tidak dapat melihat objek terbang di udara yang berjarak lebih dari sepuluh kilometer, objek dengan kecepatan 3 atau 4 Mach itu menghasilkan banyak panas di angkasa yang mudah terdeteksi radar.

Kami dapat memaklumi jika Rusia gagal menemukan Neptune, rudal anti-kapal jelajah Ukraina. Namun kami pikir sangat mungkin bahwa Rusia akan menemukan rudal balistik dalam keadaan terbang. Sejauh ini, Rusia tidak pernah memberikan laporan tentang adanya serangan rudal balistik, sehingga dugaan Ukraina menggunakan rudal balistik untuk menyerang jembatan dianggap kecil.

Dan penggunaan rudal balistik juga secara politis tidak dimungkinkan. Sampai sekarang belum ada berita yang mengatakan bahwa Amerika Serikat telah memberi Ukraina rudal balistik taktis Angkatan Darat. Laporan pada bulan Oktober menunjukkan bahwa Ukraina terus meminta AS untuk rudal balistik taktis Angkatan Darat, dan berjanji akan meminta izin AS terlebih dahulu sebelum penggunaannya. Jika Amerika Serikat tidak setuju, mereka tidak akan menggunakannya, tetapi meskipun demikian, Amerika Serikat belum memberikan persetujuannya.

Ukraina saat ini tidak memiliki akses ke rudal balistik taktis Angkatan Darat, bahkan jika Ukraina telah memperoleh rudal tersebut. Juga sulit bagi Amerika Serikat untuk menyetujui penggunaan rudal Ukraina untuk menyerang Jembatan Kerch.

Cara kedua : Serangan menggunakan drone

Penggunaan drone secara militer juga dianggap hal yang mustahil. Akar penyebabnya adalah masalah jumlah amunisi yang harus dibawa. Amunisi total yang dibawa oleh drone TB2 adalah ratusan pound, yang tidak mungkin menyebabkan kerusakan dahsyat terhadap jembatan. Dan drone TB2 itu membutuhkan perintah komunikasi yang tidak lebih jauh dari jarak 150 kilometer. Padahal Jembatan Kerch berada di luar jangkauan drone Ukraina.

Cara ketiga : Serangan menggunakan peledak yang diletakkan di bawah jembatan

Jika militer Ukraina menggunakan pasukan khusus untuk menempatkan bahan peledak di bawah jembatan, ini menjadi masalah bagaimana harus secara aman mengangkut puluhan ton bahan peledak ke bawah Jembatan Kerch kemudian dipasang dengan tanpa ketahuan orang. Nyaris tidak mungkin untuk menggunakan cara tersebut karena di bawah Jembatan Kerch pun dijaga ketat oleh pihak Rusia. Terlebih lagi, jika Ukraina benar-benar memiliki kemampuan untuk secara diam-diam mengangkut ratusan ton bahan peledak ke dasar Jembatan Kerch, mengapa mereka tidak sekaligus meledakkan keempat Jembatan Kerch, tetapi cuma satu ?

Ambil contoh kasus yang terjadi saat Perang Dunia II dimana Italia mengirim 3 torpedo berawak ke Alexandria, Mesir untuk menyerang Armada Mediterania Inggris. Akibat serangan itu 2 kapal perang dan satu kapal tanker minyak Inggris tenggelam ke dasar laut. Artinya, jika Ukraina memiliki kemampuan untuk melakukan serangan mendadak, Ia tentu berusaha untuk menghancurkan sebanyak mungkin peralatan musuh. Alih-alih hanya meledakkan 1 dari keempat jembatan yang ada.

Cara keempat : Serangan menggunakan truk bermuatan bahan peledak

Rusia menyebutkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi pemilik truk yang meledak. Sebagaimana dilaporkan oleh US Post, bahwa pemilik mobil melalui sebuah video yang diunggah menyebutkan, dirinya tidak memiliki kaitan dengan ledakan itu, karena ketika ledakan terjadi truk sedang digunakan oleh sepupu ayahnya. Pamannya ini biasa menerima order pengangkutan melalui situs web. Namun kehilangan kontak dengannya setelah ledakan terjadi. Pemilik truk berasal dari Krasnodar, Rusia yang terletak persis di sebelah timur Jembatan Kerch.

Satu hal yang kami perhatikan adalah arah truk saat ledakan terjadi. Truk itu tidak melaju dari Semenanjung Krimea menuju Rusia, tetapi dari Taman Peninsula menuju ke Krimea. Arah ini sangat penting karena arah dari Krimea menuju ke Rusia lebih ketat dalam pemeriksaannya dan jaraknya pun lebih dekat ke Ukraina. Namun jika di arah yang berlawanan, yaitu arah yang memasuki Krimea dari Rusia, pemeriksaan yang dilakukan pihak Rusia jauh lebih longgar.

Menurut informasi yang diberikan oleh pemilik truk, diduga setelah menemukan informasi yang relevan dari pemilik truk di Internet, pihak keamanan Ukraina kemudian memberikan order pengangkutan untuk mengirim barang ke Krimea. Setelah bertemu dengan paman pemilik truk, ia kemudian disandera atau dibunuh dan memasukkan sejumlah besar bahan peledak ke dalam truk, menyamarkan identitas, lalu meledakkan truk setelah melaju di atas jembatan.

Jika demikian kejadiannya, berarti ada seorang agen badan intelijen yang dikorbankan. Oleh karena itu, posibilitas yang lebih besar adalah setelah melakukan pemesanan pengiriman secara online, pihak yang akan melakukan peledakan menyamarkan bahan peledak yang mau dikirim sebagai barang lain, sehingga pemilik truk tidak mengetahui hal itu. Setelah GPS dan perangkat detonasi jarak jauh terpasang, bom diledakkan dari jarak jauh ketika melaju di atas Jembatan Kerch. Pendekatan ini lebih masuk akal. Menurut saluran Telegram dari media independen Rusia “Baza”, melalui pemantauan kamera ngawasan pra-kejadian, diketahui bahwa pengemudi truk tersebut adalah pamannya pemilik truk Samir Yusubov.

Saat ini, dugaan kuat peledakan itu dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina melalui truk yang mengangkut bahan peledak.

Balas dendam Rusia atas pemboman Jembatan Krimea

Setelah peledakan Jembatan Krimea, Putin sangat marah, karena itu besar kemungkinan Menteri Pertahanan Jenderal Sergey Shoygu dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia Jenderal Valery Gerasimov akan mengundurkan diri. Pada 10 Oktober, Rusia meluncurkan serangan rudal gelombang baru ke Kiev, ibu kota Ukraina. Banyak tempat di Kyiv terkena serangan udara. Menurut data yang dikumpulkan Ukraina, Rusia total telah meluncurkan sedikitnya 84 rudal ke Ukraina, lebih dari 43 di antaranya berhasil dicegat dan jatuh. Serangan udara itu telah menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 105 orang warga sipil lainnya. Ironisnya, Gedung Samsung di Kyiv juga dihantam rudal Rusia, meskipun Samsung dari sekarang belum menarik diri dari pasar Rusia. Banyak fasilitas mata pencaharian dan pembangkit listrik rusak akibat gempuran rudal. Dalam pertemuannya dengan Majelis Umum PBB, Ukraina menuduh Rusia sebagai “negara teroris”.

G7, yang terdiri dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Kanada, dan Jepang menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa “serangan sembrono Moskow terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang”. “Kami akan meminta pertanggungjawaban Presiden Putin dan pemimpin Rusia lainnya yang relevan”, kata para pemimpin G7.

Kami percaya bahwa tujuan utama Ukraina meledakkan Jembatan Krimea adalah untuk memutuskan jalur pasokan militer Rusia. Meskipun 3 orang warga sipil menjadi korban serangan itu. Namun, serangan Rusia ke Ukraina terutama ditujukan untuk melumpuhkan fasilitas sipil. Sejumlah bangunan dan alun-alun telah menjadi sasaran penembakan rudal. Belum lagi kuburan massal yang ditinggalkan Rusia dan bukti pembantaian tentara Rusia di Irpin, Izum dan tempat-tempat lainnya. Sebelum peledakan Jembatan Kerch, Rusia terus menyerang kota-kota seperti Odessa dan Kharkiv, menyebabkan sejumlah banyak korban sipil. Kini semua orang jadi tahu siapa sebenarnya yang bertindak sebagai teroris. (sin)

CEO Gettr: Beijing Akan Tahu Lebih Banyak tentang Diri Anda daripada Anda Sendiri

Daniel Y.Teng

Ketika orang memikirkan “pelanggaran data”, reaksi alami mereka adalah khawatir kehilangan informasi, seperti kata sandi. Namun, Jason Miller, pendiri aplikasi media sosial Gettr, mengatakan bahwa terdapat lebih banyak lagi risiko.

“Tentang bagaimana mereka akan mengetahui lebih banyak tentang susunan mental Anda daripada Anda sendiri, dan itu menakutkan,” katanya kepada The Epoch Times pada 1 Oktober.

Aplikasi yang didukung oleh negara Tiongkok, seperti TikTok—yang menargetkan kelompok Gen Z dan Alpha—tidak hanya mengumpulkan data dari penggunanya, tetapi juga memberi Beijing kemampuan penuh untuk secara psikologis membuat profil pengguna yang nantinya akan menjadi generasi penerus maupun pemimpin di masa depan, menurut Miller.

Mantan penasihat administrasi Trump itu sedang berada di Sydney untuk CPAC Australia, Konferensi Aksi Politik Konservatif.

Menurutnya, perusahaan yang berbasis di Tiongkok, dan, tentunya, Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berkuasa, sekarang memiliki akses ke semua informasi pengguna,  termasuk  detail  kartu kredit dan kata sandi, dari aplikasi seperti TikTok dan, pada saat yang sama, akan melakukan “analisis psikografis dari seluruh generasi”.

“Jadi, katakanlah putri tertua saya berusia 13 tahun, dan mereka mulai melacaknya ketika dia membuat akun. Satu dekade kemudian, dia kuliah, mereka kemudian telah memiliki satu dekade data analisis psikografis pada seseorang yang telah mereka kenal dengan baik,” kata Miller.

Menurutnya, data ini akan memberikan wawasan bagi PKT tentang wawasan yang apa generasi muda di negara lain tentang masalah seperti Taiwan atau ketika “virus berikutnya diluncurkan”.

Mereka  akan  tahu  apa  yang akan menggerakkan opini publik dalam waktu yang sangat singkat,” kata Miller. “Kita majukan dengan cepat 10 atau 20 tahun lagi, dan katakan putri saya mencalonkan diri. Bayangkan kemampuan manipulatif bagi mereka untuk memiliki analisis psikografis dari seluruh generasi pemimpin politik dan pemilih, tidak hanya di Amerika Serikat tetapi di seluruh dunia.

“Mereka akan tahu apa yang akan Anda ‘sukai’; menggeser ke atas, kiri, atau kanan; dan konten apa yang akan Anda tanggapi bahkan sebelum Anda melakukannya. Dan pikirkan bagaimana mereka akan menggunakannya untuk memanipulasi pemerintah lain, orang- orang di negara lain—dan mereka baru saja memulai.”

Teknologi Besar Tiongkok dan Ambisi Partai Komunis Tiongkok (PKT)

Pertanyaan telah lama muncul tentang bagaimana perusahaan teknologi  yang didukung negara Tiongkok menggunakan data yang mereka kumpulkan.  Beberapa merek teknologi paling terkenal   di   dunia berbasis di Tiongkok, termasuk Tik-Tok  (ByteDance),   Huawei, HikVision, WeChat (Tencent), dan pembuat drone terbesar di dunia, DJI.

Perusahaan yang berbasis di Tiongkok tunduk pada hukum di bawah Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang memaksa kerja sama atas permintaan rezim.

Khususnya, Undang-Undang Intelijen Nasional 2017 memaksa perusahaan yang berbasis di Tiongkok untuk berbagi data dengan PKT jika diperintahkan untuk melakukannya, dan doktrin fusi sipil militernya berarti bahwa teknologi yang dikembangkan di sektor sipil dapat digunakan kembali untuk Tentara Pembebasan Rakyat milik rezim.

Pendekatan ini—bersama dengan pencurian teknologi dari institusi Barat—telah membantu Tiongkok membuat lompatan di beberapa bidang mutakhir, termasuk kecerdasan buatan dan komputasi kuantum.

Sebagai tanggapan, Arthur Herman, seorang rekan senior di lembaga    pemikir  konservatif Hudson Institute, telah memperingatkan para pemimpin AS untuk tetap berada di depan kurva guna mempertahankan keunggulan teknologi atas Beijing.

“Fakta bahwa kami unggul tidak berarti kami akan  menang,” kata Herman sebelumnya kepada The Epoch Times

“Ini seperti kelinci dan kura-kura. Kami seperti kelinci, kami telah berlari ke depan … tetapi orang Tiongkok bergerak maju ke arah kami, perlahan tapi pasti.”

Senator Australia, James Patterson telah meminta para pemimpin politik di seluruh dunia untuk memanfaatkan kekuatan perusahaan Teknologi Besar di Lembah Silikon yang harus tetap beroperasi di bawah hukum Amerika Serikat.

“Meskipun kami banyak menuai berbagai hubungan yang membuat frustrasi dengan para raksasa teknologi kami sendiri, kami memang harus tetap memilih apakah kami ingin mereka menang dalam persaingan dengan mereka, maupun dengan rekan-rekan mereka di negara-negara otoriter,” kata Paterson. “Google, Facebook, Microsoft, dan Amazon yang menetapkan aturan internasional dalam hal teknologi, ataukah Tencent, ByteDance, Huawei, dan HikVision.” (osc)