Home Blog Page 522

Xi Menegaskan Sekutu dengan Rusia dan Anti-AS, Biden Berjuang Tangani Masalah Internal dan Eksternal

Li Lan dan koresponden khusus Luo Ya mewawancarai dan melaporkan

pada KTT BRICS, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan,  Xi Jinping kembali secara terbuka menyatakan posisinya bersekutu dengan Rusia untuk melawan Amerika Serikat dan tujuan dari “komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia”.

Ketika menghadapi ambisi hegemonik partai Komunis Tiongkok yang semakin terwujud, bagaimana respon Amerika Serikat dan sekutunya, dan ke mana arah persaingan kekuatan besar? 

Lima negara BRICS yakni Tiongkok, Rusia, India, Brasil, dan Afrika Selatan, aliansi negara-negara pasar berkembang, mengadakan forum bisnis di Beijing. Tiongkok adalah presiden BRICS tahun ini, dan Xi Jinping mengundang Putin untuk hadir dalam konferensi tersebut. Keduanya sangat kompak. Xi Jinping menyebut sanksi sebagai “pedang bermata dua” pada 22 Juni serta mengkritik Barat karena menyalahgunakannya.

Analis percaya bahwa pidato BRICS Xi Jinping dimaksudkan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang tatanan global, menunjukkan apa yang disebut sikap kekuatan besar dan sekali lagi secara terbuka menekankan sikap menyatukan Rusia dan melawan Amerika Serikat.

Li Linyi, seorang komentator urusan terkini mengatakan “Kongres PKT ke-20 akan segera tiba, dan ketangguhan partai Komunis Tiongkok lebih merupakan deklarasi internal.”

Professor Feng Chongyi, University of Technology Sydney, Australia mengatakan Xi Jinping melakukan banyak hal, dia memiliki logika politik internal, dia belum tentu diplomasi murni, dia ingin mengekspor untuk penjualan domestik. Salah satunya adalah urusan internal, yaitu, bagi para nasionalis di Tiongkok, selama mereka tangguh di luar, mereka akan menambah poin. Tetapi jika anda pergi ke dunia luar, anda akan menciptakan musuh,  jika semakin banyak orang di dunia tidak puas, maka akan kehilangan poin dan  gagal.”

Bahkan, sikap tegas Xi Jinping membentuk sekutu dengan Rusia telah menyadarkan Eropa yang semula tidak peduli dengan urusan Indo-Pasifik.

Pekan depan, KTT NATO dan KTT G7 akan digelar secara bersamaan. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada 22 Juni, bahwa negara-negara anggota NATO akan membahas tantangan Tiongkok untuk pertama kalinya. Gedung Putih juga mengungkapkan bahwa G7 akan meluncurkan inisiatif infrastruktur baru.

Sementara itu, tetangga dekat Tiongkok lebih waspada dari sebelumnya. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, yang mengunjungi India, mengatakan pada 22 Juni, bahwa dunia harus waspada terhadap ambisi ekspansi militer Tiongkok. Pemerintah Jepang juga terus memprotes atas seringnya tindakan ofensif kapal-kapal Tiongkok di perairan yang disengketakan antara kedua negara.

Analisis percaya bahwa partai Komunis Tiongkok menuduh Barat memegang mentalitas Perang Dingin, tetapi dirinya sendiri justru bertindak sesuai dengan model Perang Dingin.

Beberapa hari  lalu, kapal induk ketiga partai Komunis Tiongkok “Fujian” secara resmi diluncurkan dan diberi nama, yang diyakini ditujukan kepada Taiwan dan Amerika Serikat. Selain itu, Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok mengklaim bahwa mereka berhasil menguji teknologi intersepsi anti-rudal . Pada saat yang sama, Komunis Tiongkok terus memperkuat kerjasamanya dengan negara-negara “semenanjung Afrika” dan negara-negara kepulauan Pasifik serta memperluas pangkalan militernya di luar negeri.

Professor Feng Chongyi mengatakan, “Tiongkok tidak pernah menyerah dalam memerangi Perang Dingin. Jika rezim ingin bertahan, maka harus mempertahankan ideologinya dan mempertahankan cara pemerintahan totaliter. Ini adalah DNA-nya. 

Di Amerika Serikat, Biden secara pribadi telah mengkonfirmasi bahwa dia berencana untuk bertemu dengan Xi Jinping, tetapi waktunya belum ditentukan. Mungkin melibatkan masalah tarif, situasi di Selat Taiwan, dan menghindari kecelakaan timbal balik antara kedua belah pihak.

Saat ini, pemerintahan Biden menghadapi kesulitan memerintah sebelum digelarnya pemilu paruh waktu.

Jajak pendapat Gallup menunjukkan bahwa 87 persen orang Amerika percaya negara itu menuju ke arah yang salah. 57% tidak puas dengan pemerintahan Biden. Pemerintahan Biden sangat ingin menurunkan harga barang yang meroket saat ini. Biden juga ingin membuat keputusan akhir untuk memotong tarif hukuman terhadap Tiongkok.

Komentator urusan saat ini Li Linyi mengatakan “begitu AS memotong tarif, Xi Jinping dapat segera menyatakan kemenangannya dalam perjuangan diplomatik melawan AS di dalam partai, sehingga tekanan pada kesalahan diplomatiknya jauh lebih sedikit.”

Adapun perebutan kekuasaan intra-partai yang sengit sebelum Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, analisisnya percaya bahwa tidak peduli siapa yang berkuasa, ambisi dan garis partai Komunis Tiongkok untuk mendominasi dunia tidak akan berubah.

Professor Feng Chongyi mengatakan “Li Keqiang yang legendaris dan kelompoknya, belum memutuskan untuk mengubah negara, mengubah warna, dan mengubah rezim totaliter komunis ini. Akan tetapi, utopia komunisme telah runtuh, jadi dia mengandalkan Ideologi yang membuat Tiongkok kuat yaitu nasionalisme. (hui)

Tangani PMK, Ini Langkah yang Dikeluarkan Pemerintah

ETIndonesia- Pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Tanah Air, dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 23 Juni 2022, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan melarang hewan hidup terutama sapi untuk bergerak di daerah yang terdampak PMK. 

“Pertama untuk daerah berbasis level mikro seperti di penanganan Covid di PPKM, ini akan diberikan larangan hewan hidup dalam hal ini sapi untuk bergerak di daerah level kecamatan yang terdampak penyakit mulut dan kuku atau kita sebut dengan daerah merah,” ujar Airlangga dalam keterangannya usai mengikuti rapat terbatas.

Selain itu, pemerintah juga akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK yang akan dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto bersama dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait.

“Kemudian juga disetujui untuk pengadaan vaksin yang khusus untuk tahun ini, itu sekitar 28 atau 29 juta dosis dan seluruhnya akan dibiayai dengan dana dari KPCPEN,” ungkap Airlangga.

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi turut memberikan arahan untuk terus mempersiapkan obat-obatan, vaksinator, dan mekanisme keluar masuk peternakan. Menurut Airlangga, pengawasan _biohazard_ melalui disinfektan penting untuk terus dilakukan.

“Selanjutnya terkait dengan pergantian terutama terhadap hewan yang dimusnahkan ataupun dimatikan paksa, pemerintah akan menyiapkan ganti terutama untuk peternak UMKM sekitar Rp10 juta per sapi,” ucap Airlangga.

Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangannya mengatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan turun langsung ke lapangan untuk mengatasi permasalahan PMK di Tanah Air sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dapat waktu dekat.

“Setelah ini akan dilaksanakan rapat-rapat koordinasi dan turun ke daerah, khususnya daerah-daerah yang merah, sehingga mohon dari aparat pemerintah daerah, para gubernur, bupati, wali kota menyiapkan sehingga kita bisa bersama-sama menangani penyakit mulut dan kuku pada ternak di negeri kita ini secepat mungkin,” tandasnya. (BPMI Setpres/asr)

Penyebab Terjadinya Kesulitan Menarik Uang Tunai Banyak Tempat di Tiongkok

Jin Shi dan koresponden khusus Luo Ya – NTD

Setelah rush money terjadi di banyak bank desa di Henan, Tiongkok, kota-kota besar seperti Shenzhen dan Shanghai juga mengalami kesulitan serupa. Apa kemungkinan alasan di balik ini?

Seorang Penduduk Shenzhen mengungkapkan, ketika berada di Bank of China setempat, orang harus datang mengantre pada pukul 6 atau 7 pagi, dan ketika pukul 10.00 pagi, ia pun masih mengantre. Bahkan, disampaikan pada saat itu sudah  tidak ada nomor antrian lagi, dan  orang-orang tidak dilayani lagi.”

Hao, seorang warga Distrik Longgang, Shenzhen, mengatakan kepada NTD pada Rabu 22 Juni, bahwa bank telah mengalami kesulitan untuk menarik uang dalam beberapa waktu.

Mr Hao juga mengungkapkan “Sudah dua atau tiga bulan. Ia ingin menarik uang setelah pergi ke beberapa bank pertanian, tetapi mereka tidak punya uang tunai. Ia melihat ada beberapa penabung yang tidak dapat menarik uang tunai mereka dan tidak bisa mendapatkannya.”

Di Shanghai, antrean panjang deposan berbaris di depan banyak bank setelah lockdown dicabut. “Tidak mudah mendapatkan nomor antrian bank” pernah menjadi pencarian panas di internet.

Wang dari Distrik Pudong, Shanghai mengungkapkan: “Bank tidak dapat menarik uang. Terlalu banyak orang yang datang. Orangtua dan pensiunan tidak punya uang, menyebabkan antrian di bank .”

Awal bulan ini, pembobolan beberapa bank desa di Henan mempengaruhi 400.000 deposan, melibatkan jumlah hampir RMB. 40 miliar . Beberapa deposan korban berencana pergi ke Zhengzhou, ibukota provinsi, untuk membela hak-hak mereka. Akan tetapi, menemukan bahwa kode kesehatan mereka telah berubah menjadi merah dan perjalanan mereka diblokir.

Orang media dan komentator urusan saat ini Wen Zhao mengungkapkan, setelah berita ledakan bank desa dan kota di Henan, tabungan RMB.40 miliar menghilang, dan Biro Politik Komite Sentral segera melanggar aturan dan mengadakan pertemuan 10 hari kemudian, rapat tersebut mendesak lembaga keuangan untuk berbenah,  ia khawatir sistem keuangan Tiongkok memiliki masalah besar secara keseluruhan.”

Hal serupa juga terjadi di Dandong, Liaoning, banyak orang di luar bank, beberapa warga mengatakan banyak bank di Dandong tak bisa mendapatkan uang.

Pejabat  partai Komunis Tiongkok tampaknya secara tidak langsung mengonfirmasi bahwa bank kehabisan uang tunai di mana-mana. Kantor pusat Bank Rakyat Tiongkok di Shanghai  pada 20 Juni mengatakan bahwa alokasi uang tunai pada paruh pertama Juni, hampir empat kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Orang media dan komentator urusan saat ini Wen Zhao mengatakan jika semua orang merasa sulit untuk menarik uang dari bank, bagi ia tampaknya ada kecurigaan.  Pemerintah telah menyalahgunakan tabungan penduduk untuk membersihkan pencegahan epidemi. Apalagi pembersihan pencegahan telah berlangsung tiga tahun seperti berperang tiga tahun, keuangan pemerintah daerah anjlok dalam kesulitan besar.”

Situs keuangan “Asian Markets” pada 12 Juni menyebutkan, baru-baru ini merilis sebuah artikel analisis, menunjukkan bahwa bank Tiongkok sedang dalam krisis , tetapi telah diabaikan oleh dunia. (hui)

Perwakilan Dagang AS : Kebijakan Tarif Terhadap Tiongkok Adalah Alat Tawar Menawar Penting

oleh Yi Ru

Pemerintahan Biden AS bermaksud untuk mengurangi pembebanan tarif terhadap impor komoditas dari Tiongkok untuk mengekang laju inflasi. Namun, pada 22 Juni, Perwakilan Dagang AS Katherine Tai mengatakan bahwa efek dari pelonggaran tarif terhadap pengendalian inflasi jangka pendek mungkin sangat terbatas. Katherine juga mengatakan bahwa tarif adalah alat tawar-menawar yang penting, dan negosiator perdagangan tidak akan pernah melepaskan alat tawar-menawar ini.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan beberapa tarif impor atas komoditas dari Tiongkok, hal demikian sebagai upayanya untuk mengekang laju inflasi.

Para ahli mengatakan bahwa, Katherine mungkin berpikir bahwa pemerintahan Biden akan membuat konsesi terhadap masalah tarif yang diberlakukan di AS, sehingga Katherine memberikan tanggapannya.

Davy Jun Huang, seorang ekonom yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan : “Amerika Serikat telah menggunakan kebijakan tarif untuk menekan komunis Tiongkok, berharap Tiongkok mau mematuhi beberapa langkah yang tuntut oleh Amerika Serikat dalam hal seperti aturan dan keadilan perdagangan dan kekayaan intelektual”.

Yan Huixin, wakil kepala eksekutif WTO di China Economic Research Institute mengatakan bahwa pelonggaran tarif AS oleh pihak berwenang Tiongkok dapat ditafsirkan sebagai “lawan sudah bersedia mundur”.

Selain itu, Yan Huixin menjelaskan, dengan melonggarkan tarif dapat menimbulkan persepsi, pertama, seakan konflik kepentingan antara AS dengan komunis Tiongkok telah berkurang, dan pihak Tiongkok pasti akan menafsirkannya sebagai suatu niat yang baik. Tetapi, kalau pun seluruh tarif benar-benar dicabut, tidak lain hanyalah murni keinginan Amerika Serikat untuk mengekang lajunya inflasi yang dianggap mendesak, harga barang-barang naik saat ini, tetapi ini tidak berarti bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah membaik. 

Biden dan Gedung Putih sedang dalam diskusi panas, mengenai apakah akan menurunkan tarif pada serangkaian komoditas yang diimpor dari daratan Tiongkok sebagai cara untuk mengekang inflasi. Tetapi apakah inflasi benar-benar disebabkan oleh pembebanan tarif termaksud ?

Ekonom makro Taiwan Wu Jialong : “Inflasi di Amerika Serikat saat ini tinggi, dan belum ada tanda-tanda menurun, alasannya bukan tarif, mengapa ? Karena setelah kita tinjau, tarif pertama sudah mulai diberlakukan sejak 6 Juli 2018, dan yang kedua pada 23 Agustus. Kemudian, pada paruh kedua tahun 2019, semua tarif baru diberlakukan, dan tidak ada inflasi yang terjadi selama periode ini. Tidak juga terjadi inflasi pada 2020 ketika wabah COVID-19 merebak hebat”.

Jadi, jika beberapa tarif diturunkan atau dihapus, apakah itu akan membantu penurunan inflasi AS ?

Wu Jialong mengatakan : “Karena dalam campuran barang-barang yang dibutuhkan konsumen di AS, bagian dari komoditas yang diimpor menyumbang sekitar 18% hingga 20%, dan bagian ini pun tidak sepenuhnya terisi oleh komoditas yang diimpor dari daratan Tiongkok. Sekarang Anda ingin mengurangi atau melanggarkan tarif dari komoditas yang diimpor dari Tiongkok, hal ini tidak akan menurunkan laju inflasi secara keseluruhan, meskipun berdampak tetapi sangat kecil dan tidak berarti”.

Katherine Tai dalam sidang dengan pendapat tentang anggaran 2023 di Kantor Perwakilan Dagang mengatakan bahwa tekanan inflasi pada akhirnya akan mereda, tetapi Amerika Serikat masih akan menghadapi tantangan strategis jangka panjang dari kebijakan ekonomi yang dipimpin negara Tiongkok.

Wu Jialong menjelaskan : “Pengurangan tarif oleh Amerika Serikat akan menyebabkan masalah politik yang serius, yaitu, Tiongkok tidak butuh membuat konsesi tetapi Amerika Serikat yang terpaksa mengurangi atau membatalkan tarif yang ditetapkan sendiri. Hal ini secara tidak langsung akan mendorong komunis Tiongkok untuk tidak memenuhi komitmen perdagangannya terhadap Amerika Serikat. Meskipun tindakan Biden ini dapat meninggalkan kesan terhadap pemilihnya bahwa inflasi yang terjadi hari ini berasal dari pembebanan tarif yang dibuat oleh pemerintahan Trump. Tetapi hal ini tidak berguna, karena dorongan naiknya inflasi bukan berasal dari faktor tarif”.

Para ahli semua percaya bahwa inflasi AS terutama berasal dari kenaikan harga bahan baku, kenaikan upah, dan paket stimulus fiskal AS yang telah meledakkan ekspektasi kuat untuk permintaan bahan baku.

Wu Jialong mengatakan : “Mari kita mendalaminya, alasan sebenarnya dari kenaikan harga pasar bahan baku pada April 2021 atau kuartal kedua tahun 2021, adalah bahwa pemerintahan Biden sendiri mengajukan banyak rencana stimulus ekonomi dalam waktu 3 bulan setelah ia menjabat sebagai presiden. Belum lagi mengenai pembangunan infrastruktur, investasi, dan subsidi keluarga, dan lain-lain. Total berbagai program itu mencapai lebih dari USD. 6 triliun. Stimulus fiskal inilah yang  menyuntikkan daya beli ke ekonomi riil, sehingga mendorong permintaan bahan baku. Jadi bahan baku mulai naik harga dan kemudian mendorong inflasi, begitulah yang terjadi”.

Kenaikan harga minyak saat ini juga menjadi salah satu penyebab naiknya tingkat inflasi.

Davy Jun Huang mengatakan : “Karena inflasi di AS tinggi saat ini tingkat dukungan terhadap Biden dan Partai Demokrat terancam. Sehingga mereka akan secara serius mempertimbangkan cara untuk mengurangi inflasi. Anda lihat itu karena kenaikan harga minyak baru-baru ini, Biden sudah mulai melonggarkan salah satu kebijakan seperti akuisisi gas alam dan bahan bakar minyak”.

Wu Jialong memaparkan, jika Biden ingin melawan inflasi, ia mungkin perlu sesegera mungkin mempelajarinya bersama Organisasi Negara Pengekspor Minyak. Atau Biden perlu berpikir ulang dan memberikan lampu hijau untuk mengeksploitasi minyak serpih dan gas serpih di Amerika Serikat. Harga minyak akan segera turun dan inflasi pun segera mereda.

Para ahli yakin sekali bahwa menurunkan tarif impor komoditas asal daratan Tiongkok, bukanlah alat yang efektif untuk memerangi inflasi. (sin)

Mengapa Xi Jinping Berdialog dengan Putin?

0

Wang He

Pada 15 Juni lalu, adalah untuk kedua kalinya dalam tahun ini Xi Jinping berdialog dengan Putin lewat telepon. 

Kali pertama adalah pada 25 Februari lalu, yakni pada hari pertama Putin melancarkan “operasi militer khusus” terhadap Ukraina. Awalnya, baik Putin maupun Xi Jinping tidak menyangka Rusia akan terjebak dalam kubangan perang ini. 

Namun, setelah lebih seratus hari berperang, dilihat dari sudut pandang pola strategis global, jika dikatakan Rusia adalah pihak yang kalah paling besar, maka karena mendukung Rusia secara terbatas Tiongkok pun menjadi pihak yang kalah di urutan kedua; dan setelah lebih seratus hari, Xi Jinping harus memperjuangkan tiga kali menjabat berturut-turut di ajang “Kongres Nasional ke-20 PKT (Partai Komunis Tiongkok)” pada akhir tahun ini. 

Oleh sebab itu, dialog Xi Jinping dengan Putin di telepon, bagi Xi Jinping yang sedang menahan tekanan politik teramat besar, niatnya adalah melontarkan sejumlah sinyal penting.

Mengindikasikan Xi Jinping Masih Kuasai Situasi Politik PKT

Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap situasi politik internasional, telah kita saksikan bersama; pengaruh terhadap situasi politik di Tiongkok pun cukup mendalam, mungkin tidak kalah dengan dampak yang timbul akibat runtuhnya Uni Soviet dulu. 

Dari semula mendukung penuh Rusia sampai mendukung Rusia secara terbatas, dari menjaga jarak dengan Rusia sampai berkoordinasi terbatas dengan AS dan Eropa, ada berbagai jenis sudut pandang politik. 

Di kalangan sesama petinggi PKT, sikap mereka terhadap Rusia terdapat perselisihan serius, dan konfrontasi sengit.

Yang cukup disoroti kalangan asing adalah, pada 14 Juni lalu, Beijing mengumumkan Wakil Menlu yang menempati posisi pertama yakni Le Yucheng dimutasi menjadi Wakil Direktur Administrasi Radio dan Televisi Nasional.

Le Yucheng adalah satu-satunya anggota alternatif pusat PKT pada jajaran Wakil Menlu, dan ia dipandang sebagai kaki tangan Xi, pro-Rusia, dan kandidat kuat Menlu berikutnya. 

Pada 4 Februari lalu, Putin berkunjung ke Beijing untuk bertemu dengan Xi Jinping, dan menandatangani pernyataan bersama yang berskala tinggi. Hasil dari pertemuan tersebut dijelaskan oleh Le Yucheng kepada media massa, “Hubungan antara Tiongkok dan Rusia tidak ada batas atas, tidak ada titik akhir, hanya ada pos pengisian bahan bakar,” ujarnya.

Tak lama setelah Putin kembali ke negaranya, perang terhadap Ukraina pun dikobarkan, hal ini membuat Xi Jinping berada dalam posisi sangat pasif.

Le Yucheng dimutasikan keluar dari Kemenlu, oleh kalangan luar dinilai sebagai tamparan bagi Xi Jinping. Kebijakan PKT terhadap Rusia kemungkinan besar akan dirombak. 

Dan, lewat dialog di telepon dengan Putin kali ini, Xi Jinping menyatakan “sejak tahun ini, menghadapi perubahan yang bergejolak di seluruh dunia, hubungan Beijing dan Moskow tetap mempertahankan perkembangan yang baik”, menunjukkan dirinya masih memegang kekuasaan besar membuat keputusan, dengan niat meluruhkan semua rumor yang beredar.

Memamerkan Hubungan Xi dan Putin Sangat Baik

Pada 4 Februari lalu pernyataan bersama PKT dan Rusia menyebutkan “persahabatan yang tidak ada batasnya, dan kerja sama tanpa pantangan”, walaupun Beijing tidak mengecam Rusia sebaliknya justru agak mendukung Rusia menginvasi Ukraina. Akan tetapi terpaut sangat jauh dari harapan Rusia, khususnya setelah posisi Rusia tidak menguntungkan dalam perang tersebut. 

Surat kabar Washington Post memberitakan, Moskow setidaknya telah 2 kali memberi tekanan terhadap Beijing, dan meminta agar Beijing memberikan lebih banyak dukungan. Sedangkan Beijing tidak bisa menemukan cara untuk memberikan dukungan finansial bagi Rusia dengan kondisi tidak melanggar sanksi yang berlaku. Sementara Tiongkok sendiri juga tidak ingin mendapatkan sanksi tingkat kedua dari Eropa maupun AS karena memberikan bantuan bagi Rusia. 

Oleh sebab itu, Rusia menjadi sangat tidak senang. Surat kabar Inggris The Sun bahkan memberitakan Putin telah melontarkan kata-kata “yang tajam dan kasar” terhadap Xi Jinping.

Xi Jinping sendiri pernah mengatakan: “Presiden Putin adalah sahabat saya yang terbaik.” Putin juga pernah mengatakan, “Teman saya yang paling berharga adalah Xi Jinping.” Apakah kali ini hubungan kedua- nya akan runtuh?

Lewat dialog kali ini, telah menunjukkan keduanya saling mendukung. Menurut naskah berita kantor berita Xinhua News, “Putin menyatakan, di bawah kepemimpinan kuat Xi Jinping, Tiongkok meraih prestasi pertumbuhan yang unggul, Rusia menyatakan selamat atas pencapaian ini.”

Tentu saja, telepon kali ini juga amat penting bagi Putin. 

Pertama, situasi perang tidak menguntungkan, suara menentang perang di dalam negeri semakin keras, supremasi kekuasaan Putin menjadi rusak parah, dia sangat membutuhkan dukungan dari luar negeri. 

Kedua, media massa memberitakan Putin menderita sakit keras, terekam foto/video Putin berbicara dengan nafas terengah-engah, dan terus terbatuk- batuk. Bahkan agen rahasia Kremlin mengungkapkan pada 12 Mei malam, Putin sempat menjalani operasi dan lain-lain. Sangat mendesak untuk membuktikan kondisi fisiknya sehat, dan masih menggenggam erat kekuasaan negara. Berbicara di telepon dengan Xi Jinping adalah suatu pilihan yang baik.

Menyatakan Pembenaran Kebijakan Rusia dan Luasnya Ruang Strategis Beijing

Antara Tiongkok, Rusia, Amerika, dan Eropa, terdapat beberapa hubungan segitiga, seperti Tiongkok-AS-Rusia, Tiongkok-AS-Eropa, dan AS-Eropa-Rusia, yang saling  terhubung satu sama lain. Masing-masing pihak berusaha keras untuk mengembangkan ruang strategisnya sendiri. 

Begitu Perang Rusia- Ukraina dimulai, situasi pun berubah drastis. AS dan Eropa bersatu melawan Rusia, Tiongkok dan Rusia saling bergandeng tangan. Tetapi, PKT belum berani benar-benar merangkul Rusia, ia masih  ingin  menjaga kondisi “bertarung tapi tidak sampai merusak” dengan AS, dan masih berniat mendapatkan keuntungan darinya.

Di antaranya, AS sangat menyoroti masalah aliansi Tiongkok dengan Rusia. Dengan keras memperingatkan Beijing agar tidak memberikan bantuan konkret apa pun kepada Rusia. 

PKT memang tidak berani melanggar batas, tapi juga merasa tercekik, dan hendak melawan untuk menunjukkan “pamornya sebagai negara  besar”.  Dialog di telepon Xi Jinping dengan Putin, adalah satu alat/cara yang paling baik.

Melalui hal itu, Xi Jinping berusaha menunjukkan pembenaran kebijakannya terhadap Rusia, dan luasnya ruang strategis Tiongkok: 

Pertama, AS pernah berpikir untuk “menggandeng Rusia melawan Beijing”, tapi sudah tidak mungkin lagi lantaran meletusnya perang Rusia-Ukraina; 

Kedua dalam perang ini, kekuatan negara Rusia sangat terkuras, untuk berseteru dengan Barat Rusia harus bersandar pada Tiongkok, menjadikan dirinya sebagai saudara lebih muda, dominasi hubungan Rusia-Tiongkok harus diserahkan ke tangan PKT; 

Ketiga, karena perang ini, Uni Eropa terkena dampak cukup besar, dan terus merosot. PKT lebih di atas angin dalam hal hubungan antara Tiongkok dengan Eropa; 

Keempat, saat ini antara petinggi AS dengan Rusia tidak ada interaksi secara langsung, sedangkan interaksi antara Tiongkok dengan AS sangat intens, seperti  pertemuan  Menteri  Pertahanan pada 10 Juni lalu, kemudian disusul pada 13 Juni, Diplomat dan Wakil Pimpinan Nasional Yang Jiechi bertemu dengan Sullivan. 

Oleh sebab itu dalam hubungan segitiga antara AS-Tiongkok-Rusia, bisa dibilang PKT berada di posisi yang menguntungkan, membentuk kekangan yang efektif terhadap Amerika.

Kesimpulan

Dialog Xi dan Putin melalui telepon kali ini, telah direncanakan  dengan  seksama oleh Beijing. Tetapi, karena  memakai  kacamata yang berubah warna untuk melihat dunia ini, dan menanti perkembangan Perang Rusia-Ukraina, akibatnya telah mendorong dirinya sendiri ke dalam jebakan. Perang Rusia-Ukraina dan sikap Tiongkok terhadap Rusia, membuat masyarakat internasional semakin jelas melihat sifat asli PKT. 

Selain AS tidak mengurangi tekanannya terhadap Beijing yang membuat mereka tidak memiliki ruang untuk bernapas.  Bahkan Uni Eropa pun makin menjauh dari Tiongkok, sedangkan Jepang semakin jelas menyatakan tidak akan membiarkan  tragedi  Ukraina terulang di Asia, situasi PKT di dunia internasional semakin sulit.

Dialog telepon Xi Jinping dan Putin, dilihat dari konten beritanya, pada dasarnya hanyalah sekedar basa basi, bersandiwara, dan sekadar tontonan saja. (sud)

Perdana Menteri Sri Lanka : Negara Tidak Mampu Membeli Minyak, Ekonomi Runtuh Akibat Lilitan Utang

NTD

Selama beberapa bulan terakhir ini Sri Lanka yang dililit hutang telah kekurangan persediaan makanan, bahan bakar dan tenaga listrik. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan ekonomi negara telah “runtuh” ​​dan bahkan tidak mampu membeli minyak.

Utang yang besar, berkurangnya pendapatan dari pariwisata, guncangan dari pandemi COVID-19, ditambah lagi dengan melonjaknya harga bahan baku, telah membebani secara signifikan perekonomian Sri Lanka. Karena itu di mana-mana terlihat warga sipil Sri Lanka mengantri untuk membeli kebutuhan seperti bahan bakar, obat-obatan dan lainnya.

PM. Ranil Wickremesinghe yang juga merangkap Menteri Keuangan Sri Lanka memikul tanggung jawab yang berat untuk menstabilkan ekonomi.

Seorang petugas keamanan Sri Lanka sedang berjaga-jaga di sebuah pompa bensin di Kolombo pada 19 Juni 2022. (AFP/Getty Images)

Menurut Central News Agency yang mengutip laporan The Associated Press bahwa kepada Kongres Sri Lanka Ranil Wickremesinghe memberitakan : “Kita telah menghadapi situasi yang jauh lebih serius daripada hanya kekurangan bahan bakar, gas, listrik, makanan. Ekonomi kita telah benar-benar runtuh. Ini adalah situasi terburuk yang kita alami sekarang”.

Kepada anggota Kongres Ranil Wickremesinghe mengungkapkan : “Ceylon Petroleum Corp. (BUMN Sri Lanka) saat ini memiliki utang sebesar USD. 700 juta, jadi tidak ada negara atau organisasi di dunia yang bersedia menyediakan bahan bakar buat negara kita, atau bahkan tidak mau menukarkan bahan bakar dengan uang tunai”.

Ia mengatakan pemerintah telah gagal bertindak tepat waktu untuk membalikkan keadaan karena cadangan devisa Sri Lanka menyusut drastis.

Ranil mengatakan : “Seandainya saja ada setidaknya beberapa tindakan awal untuk memperlambat keruntuhan ekonomi, kita tidak akan menghadapi situasi sulit seperti sekarang ini. Tapi kita telah kehilangan kesempatan itu dan sekarang sudah kian terlihat tanda-tanda bakal jatuh ke dasar jurang”.

Sri Lanka terutama mengandalkan kredit berpagu USD. 4 miliar dari negara tetangga India untuk mengatasi masalah kesulitan ekonominya. Tetapi Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa India tidak mampu menahan Sri Lanka secara jangka panjang.

Antrean kendaraan beroda 3 di depan SPBU Ceylon Petroleum Corporation di Kolombo pada 20 Juni 2022. (Ishara S. Kodikara/AFP/Getty Images)

Sri Lanka telah mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan pembayaran utang luar negerinya sebesar USD. 7 miliar yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) meluncurkan pembicaraan bailout di Sri Lanka pada 20 Juni. Namun seorang pejabat senior Sri Lanka harus dikawal oleh polisi sebelum ia bisa pergi ke lokasi negosiasi, karena masyarakat yang marah dan tidak puas dengan krisis ekonomi memblokir pintu masuk dan keluar Gedung Kementerian Keuangan.

Sri Lanka harus mengeluarkan rata-rata USD. 5 miliar per tahun untuk melunasi utangnya hingga tahun 2026. (sin)

Apakah 26 Pejabat Senior PKT “Gugur” Sebagai Korban Meletusnya Perang Mempertahankan Xi Jinping ?

0

NTD

Seminggu terakhir, Komisi Pusat Inspeksi Disiplin Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menjatuhkan hukuman disiplin terhadap 26 orang pejabat senior. Di samping itu Zhongnanhai juga mengeluarkan aturan yang melarang kerabat pejabat senior berbisnis. Ada komentator yang berpendapat bahwa sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa jelang Kongres Nasional ke-20, pertikaian antar pejabat di tingkat tinggi berkembang semakin sengit, sampai Sekjen PKT Xi Jinping menggerakkan “perang mempertahankan kekuasaan”.

Menurut sebuah laporan di situs web Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin dan Komisi Pengawasan Negara pada 20 Juni, bahwa sejak 13 hingga 19 Juni, ada 16 orang pejabat yang menjalani penyelidikan, dan 10 orang diantaranya masuk dalam daftar pelanggaran disiplin partai dan urusan pemerintahan.

Di antara mereka, keenambelas orang pejabat yang menjalani pemeriksaan adalah :

Zhang Wufeng, mantan sekretaris dan direktur Biro Cadangan Biji-bijian dan Bahan Negara. Guo Jingang, wakil manajer umum Shanxi State-owned Capital Operation Co., Ltd. Wei Jie, wakil ketua Zhongyuan Bank Co., Ltd.. Zhou Hong, wakil direktur Departemen Urusan Sipil Provinsi Heilongjiang. Li Dayong, mantan wakil kepala Grup Inspeksi dan Pengawasan Disiplin Perusahaan Minyak Nasional Tiongkok. Fu Xiaodong, mantan presiden China Development Bank Cabang Henan. Meng Bing, sekretaris Masyarakat Hukum Provinsi Liaoning. Zhao Zhigang, wakil kepala jaksa Kejaksaan Provinsi Jiangsu, dan lain-lain.

Selain itu, 10 orang pejabat dikenakan hukuman ganda berupa pemecatan dari anggota partai (PKT) dan pemecatan dari jabatan pemerintah. Mereka antara lain adalah :

Lu Jianxin, mantan wakil manajer umum Shanxi Publishing and Media Group Co., Ltd.. Chen Qiang, mantan direktur Komite Tetap Kongres Rakyat Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning. Lu Kaiwang, mantan kapten Tim Investigasi Kriminal dari Departemen Keamanan Publik Daerah Otonomi Guangxi Zhuang. Chen Shengliang, mantan direktur Biro Keamanan Publik Kota Chaozhou, Provinsi Guangdong. He Yemin, mantan wakil direktur Departemen Keuangan Administrasi Umum Kepabeanan. Zheng Wenbin, mantan wakil kepala Distrik Minhang, Shanghai dan mantan kepala Biro Keamanan Umum Kota Cabang Distrik Minhang.

Analisis : Kampanye anti korupsi PKT bagaikan membasmi lalat hanya di sekitar toilet

Opini publik yang beredar adalah tampaknya daftar pelanggaran disiplin yang dirilis Komisi Pusat Inspeksi Disiplin itu sudah disiapkan terlebih dahulu oleh otoritas Xi Jinping. Karena Kongres Nasional semakin mendekat, perselisihan semakin sengit, dengan menggerakan “perang mempertahankan kekuasaan” Xi Jinping dapat mengatasi musuh politiknya melalui anti-korupsi, meskipun efektivitasnya terhadap pembasmian korupsi sangat kecil. 

Dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Asia, Mr. Mao, seorang komentator urusan terkini mengatakan, bahwa dari langkah-langkah yang diambil Xi Jinping dalam mencegah penyebaran epidemi yang “Nol Kasus Infeksi”, hingga permintaan Dewan Negara untuk sesegera mungkin memulihkan kegiatan transportasi dan produksi, kebijakan yang saling konflik ini membuat perbedaan ideologis yang terjadi menjadi semakin serius.

Tetapi dia mengatakan bahwa kampanye anti-korupsi PKT tersebut bagaikan “membasmi lalat hanya di sekitar toilet”, yang jelas tidak memecahkan masalah secara mendasar. Karena korupsi yang terjadi di Tiongkok itu merupakan korupsi yang bersifat sistemik. Jadi tidak ada gunanya hanya dengan mengandalkan metode yang dipakai Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin.

Xi Jinping : Anti-korupsi ada perjuangan politik yang tidak boleh kalah

Kantor Berita resmi Xinhua melaporkan bahwa ketika Politbiro mengadakan “studi kolektif” pada tanggal 17 Juni, Xi Jinping yang hadir menekankan bahwa kampanye anti-korupsi adalah perjuangan politik besar yang tidak boleh kalah, dan Xi juga menuntut agar anggota Politbiro dan pejabat tinggi PKT lainnya untuk “mempertahankan standar tertinggi”, “bersedia introspeksi diri juga menjaga keluarga dan kerabatnya, termasuk segala urusan yang berkaitan dengan mereka”.

2 hari kemudian, yakni 19 Juni, Kantor Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan aturan yang melarang pasangan, anak-anak pejabat senior PKT menjalankan bisnis. Selain itu juga meminta pejabat untuk melaporkan secara jujur keadaan sebenarnya dari kerabat mereka yang melakukan kegiatan bisnis.

“Peraturan” itu juga menyatakan bahwa pejabat yang tidak melaporkan secara jujur, atau memanfaatkan kekuasaannya untuk mencari keuntungan bagi kerabat mereka, dan kerabat mereka yang melanggar peraturan dengan menitipkan kepemilikan, melakukan investasi yang anonim, atau memakai cara lainnya akan dimintai pertanggungjawaban.

Pada saat yang sama, Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin telah meluncurkan penyelidikan besar-besaran terhadap para pejabat senior.

Ahli : Xi Jinping mengintimidasi orang-orang yang menentangnya

Dalam hal ini, Chen Weijian, pemimpin redaksi Beijing Spring dan seorang media senior mengatakan kepada Epoch Times pada 20 Juni bahwa jika Xi Jinping ingin terpilih kembali di Kongres Nasional ke-20, ia harus mengintimidasi orang-orang yang menentang dirinya. “Kini kader senior, termasuk anggota keluarganya, wajib melaporkan hartanya. Ini memang ancaman yang sangat besar bagi anggota partai. Artinya Xi Jinping mengendalikan mereka semua. Siapapun yang tidak patuh dan tidak jujur ​​bisa ia jatuhkan”.

Namun, beberapa analis percaya bahwa peraturan baru ini hanya digunakan untuk membodohi rakyat jelata. Dalam lingkungan pejabat PKT, mana ada pejabat yang tidak melakukan korupsi ? Jadi peraturan semacam ini hanyalah sarana yang dimanfaatkan oleh pejabat tinggi untuk melenyapkan para penentang. Setelah “Angin berlalu” situasi menjadi tenang lalu korupsi pun pulih kembali.

Wu Zuolai, seorang ilmuwan politik independen mengatakan kepada VOA : “Ketika rambut terjambak seluruh badan bergerak, itu pada dasarnya hanya berpura-pura, sebagai hembusan angin belaka. “Penerbitan dokumen semacam itu menjelang Kongres Nasional ke-20 selain untuk menekan mereka-mereka yang secara terang-terangan dan ceroboh menjarah sumber daya negara. Alasan lain yang mungkin adalah menghilangkan orang-orang yang menentang Xi Jinping”. (sin)

Mahasiswa Taiwan Membuat Peta Ribuan Fasilitas dan Pangkalan Militer Partai Komunis Tiongkok

Qiao An – NTD

Joseph Wen adalah mahasiswa tahun keempat di Departemen Musik Universitas Soochow di Taiwan. Setahun lalu, setelah melihat peta garis besar dari briefing militer Taiwan yang diterbitkan oleh majalah perkapalan Tiongkok, ia memutuskan  menciptakan hal yang sama untuk menghadapi partai Komunis Tiongkok.

Dalam lebih dari setahun, Joseph Wen menghasilkan peta skala besar pangkalan militer partai Komunis Tiongkok berdasarkan bahan resmi terbatas, artikel jurnal, referensi laporan media, situs ensiklopedia, serta peta Google, Baidu, dan AutoNavi.

Di peta ini, total sekitar 1.200 fasilitas militer parta Komunis Tiongkok yang ditandai, termasuk pangkalan darat, laut, udara dan roket, lembaga inti pemerintah dan militer, tempat pelatihan besar, akademi militer, dan pabrik militer di dalam dan di luar Tiongkok. Di Xiamen, yang paling dekat dengan Kinmen Taiwan, lebih dari sepuluh instalasi militer telah ditandai.

Namun, Joseph Wen juga mengatakan bahwa ia hanya menyajikan informasi publik secara objektif, tanpa ada nuansa politik.

Joseph Wen mengatakan, tidak ada yang menginginkan perang. Ia pikir apakah yang akan terjadi kedua sisi selat itu perang atau damai, selalu baik bagi semua orang untuk mengetahui lebih banyak.”

Saat ini, peta pangkalan militer partai Komunis Tiongkok yang dibuat oleh Joseph Wen telah dilihat hampir 600.000 kali. (hui)

Sejarah Kutukan dalam Tradisi Nusantara

0

Iswahyudi

“Peraturan dan undang-undang diciptakan untuk dilanggar,” itulah barangkali motto orang zaman sekarang. Undang-undang banyak sekali diciptakan tapi penegakannya yang menjadi tanda tanya. Bahkan untuk menjamin hukum tetap tegak, akhirnya melibatkan teknologi. Ada yang memberlakukan sistem kredit sosial ala orwellian dan sejenisnya. Yang ujung-ujungnya melahirkan tirani teknologi. Pertanyaannya, bagaimana tradisi Nusantara kuno agar hukum, janji atau peraturan tidak dilanggar dan diingkari. Salah satunya melalui sumpah kutukan. Tapi seberapa efektifkah jika diterapkan di masa sekarang?

Tradisi kutukan hadir karena suatu masyarakat meyakini adanya kehidupan tingkat tinggi, Dewa, Tuhan, dan Budha. Masyarakat tradisional meyakini bahwa setiap perbuatan baik ataupun jahat ada balasannya. Ada hukum tabur tuai,

Dalam khasanah filosofi Jawa ada istilah “sabdo pandito ratu, tak keno wola-wali”. Sekali terucap, pantang menjilat ludah sendiri. Ukuran integritas orang kuno terefleksi pada perkataannya. Beda dengan elite sekarang mudah membuat janji-janji kampanye dengan visi yang muluk-muluk tapi akhirnya semua diingkari sendiri. Tidak menyadari bahwa ketika ia membuat janji, maka ia menarik energi pengharapan konstituennya pada apa yang dijanjikan, namun ketika diingkari itu berarti ia merusak harapan dari konstituennya. Ia telah meminjam atau mencuri salah satu energi hidupnya yaitu harapan. Ada peribahasa mengatakan janji adalah hutang. Elite sekarang ketika mereka tidak dapat mewujudkan janjinya, akhirnya ia membuat janji lagi. Dan itu terus berulang. Janji adalah hutang. Hu- tang cukup dibayar dengan janji. Itulah akhir dari pilar integritas dari suatu kelompok masyarakat. Krisis kepercayaan dan krisis integritas.

Bagi orang kuno, kata-kata adalah mempunyai magi (kekuatan). Kata-kata adalah doa. Semakin diimani dan diyakini sepenuh jiwa sebuah kata yang  tadinya hanya sebuah pikiran akhirnya jadi kenyataan. Apalagi terucap dari seorang raja, brahmana, atau orang laku spiritual. Dan kutukan mempunyai daya penegak hukum bagi masyarakat kuno walaupun tidak ada yang mengawasi, begitu melanggar kutukan maka kutukan akan menjadi kenyataan.

Berikut ini sejarah kutukan dalam sejarah Nusantara:

Kutukan Mpu Gandring

Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam sejarah berdirinya Kerajaan Singasari. Keris ini dikenal memiliki kutukan, yang dikeluarkan oleh pembuatnya yaitu Mpu Gandring. Isi kutukan Mpu Gandring adalah bahwa keris ini akan meminta tujuh korban dari kalangan penguasa Kerajaan Singasari. Kutukan keris ini pun benar-benar berlaku, yang mengakibatkan terbunuhnya raja-raja Kerajaan Singasari. Bagaimana kutukan ini terjadi? Ken Arok memesan keris ke Mpu Gandring, tapi tak kunjung selesai dan sempurna. Karena kurang sabar, Ken Arok merebut dan menusukkannya ke dada Mpu Gandring. Sebelum meninggal, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa keris itu akan membunuh 6 raja dan itu terbukti 6 raja telah mati yaitu Tunggul Ametung, Kebo Ijo, Ken Arok, Ki Pengalasan, Anusapati, dan Tohjaya. Menyadari keris itu membawa kutukan, Ranggawuni memusnahkannya dengan membuangnya ke kawah gunung berapi.

Kutukan Kebo Iwa ke Gajah Mada

Kebo Iwa dan Gajah Mada adalah musuh bebuyutan. Gajah Mada mempunyai Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara di bawah panji Majapahit. Kebo Iwa adalah penguasa Bali, dan sangat sulit bagi Gajah Mada menaklukkannya. Akhirnya Gajah Mada bersiasat dan menemukan sebuah cara untuk menaklukkan Kebo Iwa. Ia mengundang Kebo Iwa ke tanah Jawa dengan suatu iming-iming yang sulit ditolak. 

Patih Gajah Mada menjanjikan Kebo Iwa untuk menikahi putri dari Kerajaan Majapahit yang terkenal akan kecantikannya. Gajah Mada juga akan memberikan sebuah sumur sebagai mas kawin. Kebo Iwa tidak menolak tawaran tersebut. Dirinya mendatangi Kerajaan Majapahit dengan harapan mendapat apa yang sudah dijanjikan Gajah Mada. Namun, Kebo Iwa justru ditangkap oleh Gajah Mada, dan dibuang ke sumur yang seharusnya menjadi mas kawin pernikahannya. Meskipun begitu, Kebo Iwa berhasil keluar dari sumur tersebut, dan menantang Gajah Mada bertarung satu lawan satu. Gajah Mada menyanggupi keinginan Kebo Iwa.

Terjadilah pertempuran yang melelahkan. Menjelang akhir pertempuran, Gajah Mada mengutarakan alasan dia ingin mengalahkan Kebo Iwa karena ingin mewujudkan tujuannya untuk menyatukan Nusantara.

Kebo Iwa yang mendengar ungkapan dari  Gajah Mada, memutuskan untuk mengalah, dan memberikan nyawanya dengan cuma-cuma kepada Sang Patih. Tetapi, Kebo Iwa sempat mengucapkan sebuah kalimat sumpah serapah sebelum ajalnya. Dia mengatakan, kalau Nusantara yang dipimpin oleh Gajah Mada akan terus dijajah oleh bangsa lain sampai kapanpun. Ramalan tersebut benar adanya. Indonesia sempat berkali-kali dijajah oleh Portugis, Belanda, hingga Jepang, meskipun akhirnya bisa bebas dari jeratan kolonial. Dan walaupun sudah merdeka tapi terasa tidak bulat.

Lima Kutukan dalam Prasasti Sriwijaya

Sriwijaya sebagai imperium Nusantara juga menggunakan kutukan untuk menjaga kesetiaan para bawahannya terhadap raja. Mayoritas kutukan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang tidak taat terhadap raja. Berikut 5 prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berisi kutukan:

(1) Prasasti Telaga Batu. Dalam Prasasti Telaga Batu tertulis bahwa barangsiapa melanggar prasasti tersebut, maka dia akan mati. “Selain itu, aku perintahkan mengawasi kalian … akan mati … dengan istri- istrimu dan anak-anakmu … anak-cucumu akan dihukum oleh aku. Juga selain … engkau akan mati oleh kutukan ini. Engkau akan dihukum bersama anak- anakmu, istri-istrimu, anak-cucumu, kerabatmu, dan teman-temanmu.” (2) Prasasti Boom Baru, yang berbunyi “…(apabila) ia tidak bakti dan tunduk (bertindak lemah lembut) kepadaku (raja) dengan …dibunuh ia oleh sumpah dan di(suruh) supaya hancur oleh … (Śrīwijaya).” (3) Prasasti Kota Kapur, berisikan permintaan kepada Dewa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, prasasti ini juga berisi hukuman bagi orang yang melakukan kejahatan dan melakukan pengkhianatan terhadap raja. (4) Prasasti Karang Berahi, berisi kutukan bagi wilayah yang tidak tunduk terhadap Kerajaan Sriwijaya. (5) Prasasti Palas Pasemah, menceritakan tentang keberhasilan Kerajaan Sriwijaya dalam menduduki wilayah Lampung Selatan dan berisi kutukan bagi orang-orang yang tidak taat kepada raja. Orang tersebut akan terbunuh oleh kutukan 

Kutukan Prasasti Sangguran (Minto Stone)

Prasasti Sangguran pada 928 yang berisi kutukan kini telantar di pekarangan rumah milik keluarga bangsawan Lord Minto di kawasan Hawick, Roxburghshire di perbatasan Skotlandia dan Inggris. Sejarawan Inggris, Peter Brian Ramsey Carey mengatakan bahwa keluarga Minto turun-temurun tertimpa kesialan karena tak kunjung mengembalikannya ke Indonesia. 

“Mereka tertimpa sial terus-menerus. Mereka sudah tidak punya kediaman lagi, sudah dijual pada Jepang, kemudian berutang. Saya kira harus ada yang memberi tahu secara halus bahwa dengan mengembalikan prasasti, namanya akan harum, malapetaka keluarga Minto juga akan diangkat. Jangan main- main dengan benda pusaka,” ujar Peter usai Curator’s Talk pameran “Aku Diponegoro” di Galeri Nasional, Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, pada (6/2/2015) seperti dilansir dari detik.com.

Dan bukan hanya keluarga Minto yang jadi korban kutukan. Bupati Malang, Kiai Tumenggung Kertanegara atau biasa disapa Kyai Ranggalawe, adalah bupati yang mengizinkan pemindahan prasasti itu dari wilayah asalnya di Desa Ngandat, Malang. Kyai Ranggalawe hidup sampai 1820, namun anehnya, berbeda dengan penerusnya, semua ingatan lokal atas Kyai Ranggalawe ini tampaknya telah terhapus. Bahkan situs makamnya pun tidak diketahui.

Selain itu Thomas Stamford Raffles merupakan Gubernur Jenderal Inggris di Jawa yang pada prinsipnya bertanggung jawab atas pemindahan Prasasti Sangguran itu pada 1812 mengalami serangkaian ketidakberuntungan pada tahun-tahun setelah prasasti itu dipindahkan yang tampaknya akibat dari  kutukan  prasasti itu bahwa “sepanjang hidupnya, dia akan menderita” sampai makamnya juga tidak ditemukan.

Prasasti Tuhannaru dari Kerajaan Majapahit pada 1323

Prasasti yang ditemukan  di  Sidoteko,  Mojokerto itu diterjemahkan oleh Jan van Den Veerdonk dalam “Curses in Javanese Royal Inscriptions form Singasari-Majapahit Period, 1222-1486 M,” jurnal Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde (2001). Isi kutukannya sebagai berikut:

“… Dewa, Engkau harus membunuh mereka, mereka harus engkau bunuh. Jika mereka dalam perjalanan melewati ladang terbuka, semoga mereka digigit ular berbisa. Di hutan, mereka akan kehilangan arah, diserang harimau. Di air, mereka dilahap buaya, di laut mereka digigit ikan ganas. Jika mereka menuruni gunung mereka akan menabrak batu bergerigi, jatuh ke jurang berbatu, mereka akan meluncur ke bawah, hancur berkeping-keping. Jika mereka keluar saat hujan, semoga mereka disambar petir, jika mereka tinggal di rumah, mereka akan terbakar halilintar, mereka tidak akan punya waktu melihat apa yang menyambar mereka. Saat mereka berperang mereka diserang dari kiri, kanan, semoga kepala mereka terbelah, dada mereka robek, perut mereka sobek hingga ususnya terburai, otak mereka dijilat, darah mereka diminum, dagingnya dilahap, hingga kematian menjemputnya. Mereka akan dibawa ke neraka Rorawa, dan jika mereka lahir kembali, itu dalam keadaan buruk. Itu yang akan terjadi pada mereka yang berbuat jahat…” Kutukan juga ada di Prasasti Waringin Pitu, Prasasti Cangu, dan Prasasti Kudadu.

Menurut Veerdonk, bagian kutukan dalam prasasti akan diawali dengan deskripsi persiapan upacara pengucapan kutukan. Setelah itu dilanjutkan  doa  kepada Dewa tertentu dan makhluk gaib lainnya. Mereka inilah yang diyakini berada di mana pun dan menjadi saksi setiap pelanggaran atas ketentuan prasasti. Baru kemudian tertera peringatan dan permohonan atas hukuman mengerikan bagi para pelanggar.

Menurut arkeolog Universitas Gadjah Mada, Tjahjono Prasodjo, kutukan (sapatha) dalam prasasti merupakan cara agar semua orang patuh pada keputusan penguasa. Sanksi yang dipilih ini memang lebih bersifat sakral kedewaan,  bukan sanksi atau denda sebagaimana pada masa sekarang. “Saya kira pada zamannya, ketika orang sangat percaya  dengan  kekuatan kutukan, itu adalah cara yang paling efektif untuk mengamankan dan melindungi kelangsungan sebuah penetapan atau piagam,” ujar Tjahjono dilansir dari Historia.id (11/2/2016).

Hari ini, tren melanggar sumpah jabatan dan janji kampanye sudah menjadi hal yang lumrah. Itu terjadi karena menganggap jabatan bukan sebagai tanggung jawab atau misi suci dari Sang Pencipta tapi sebagai kesempatan untuk memperkaya diri dan melanggengkan kekuasaan. Setiap sumpah jabatan selalu membawa nama Tuhan dan Kitab Suci, tapi jarang sekali disertai kutukan. Ini mungkin sebuah terobosan di tengah pejabat yang punya kebiasaan abuse of power. Kutukan sepertinya perlu masuk prolegnas RUU Sumpah Kutukan. (et)

Sungai Meluap, Sejumlah Wilayah Perkotaan Guangzhou Diterjang Banjir Besar! Ada Orang yang Hanyut

0

Shang Jing – NTD

Curah hujan lebat terus menerus terjadi dalam beberapa hari terakhir di Tiongkok. Permukaan air Pearl River Basin di Guangzhou telah meningkat secara menyeluruh. Pada 15 Juni, dipengaruhi oleh naiknya permukaan air, banjir besar terjadi di kedua sisi Sungai Pearl di Guangzhou, dan jalan-jalan mengalami banjir yang parah.

Banjir yang disebabkan oleh hujan deras di Desa Qishi, Kabupaten Lianping, Guangdong, TIongkok, Kini memasuki rumah warga. bahkan, desa tersebut kini sudah menjadi lautan.

Selama beberapa hari hujan lebat di Guangdong menyebabkan banjir bandang. 

Sebuah video menunjukkan bahwa pada 14 Juni, sepasang suami istri di Kabupaten Boluo, Huizhou, Guangdong, tersapu banjir dengan mobil mereka dan keberadaan mereka masih tidak diketahui.

Pada 15 Juni, di beberapa daerah di pusat kota Guangzhou juga banjir.  Air dari Sungai Zhu  meluap ke tanggul dan mengalir ke jalanan di sepanjang pantai. Di dua daerah tepi sungai “Yuancun” dan “Taman Haeyin” jalanan sudah tidak lagi terlihat, hanya pagar pembatas atau tiang lampu yang terlihat setelah direndam oleh banjir. 

Video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa air sungai meluap  dan mengalir ke daerah perkotaan Guangzhou. Beberapa daerah dataran rendah  tergenang, dan air hampir terendam di atap mobil. Kendaraan tidak dapat melarikan diri tepat waktu dan hanya bisa terendam di air.  Pengemudi dan penumpang terpaksa turun dari mobil dan melarikan diri. Jumlah korban sebenarnya masih tidak diketahui.

Ketika Kota Guangzhou masih berada di dalam kepungan banjir, waduk terbesar kedua di Provinsi Guangzhou, Waduk Fengshuba di hulu Sungai Dongjiang, membuka pintu airnya yang menyebabkan terjadinya banjir skala besar. Disebutkan bahwa banjir saat ini sebenarnya adalah bencana buatan manusia.

Observatorium Meteorologi memperkirakan bahwa dalam minggu depan, Guangzhou akan terus diguyur hujan lebat. Sedangkan hujan yang turun di daerah setempat akan disertai angin kencang. (hui)

Tidak Ada Mobil Tesla yang Boleh Beroperasi pada Musim Panas di Beidaihe Tiongkok

0

oleh Chang Chun

Mulai 1 Juli, pemerintah Tiongkok melarang kendaraan listrik Tesla memasuki wilayah Beidaihe dengan alasan terkait dengan “urusan negara”, demikian Reuters melaporkan baru-baru ini. Mengapa pihak berwenang Tiongkok begitu waspada terhadap mobil listrik Tesla, khususnya menjelang pertemuan tahunan Partai Komunis Tiongkok di Beidaihe pada musim panas ini ? 

Pada 20 Juni, Reuters mengutip informasi dari seorang pejabat polisi lalu lintas Beidaihe memberitakan bahwa mulai 1 Juli, daerah Beidaihe di Qinhuangdao, Provinsi Hebei akan melarang masuknya kendaraan listrik pabrikan Amerika Serikat Tesla. Pejabat polisi tersebut tidak memberikan alasan khusus, kecuali hanya mengatakan bahwa itu terkait dengan “urusan nasional”.

Berdasarkan kebiasaan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun, pejabat senior PKT menghabiskan musim panas di Beidaihe sekalian mengadakan pertemuan dan reuni, tetapi tanggal pertemuan itu selalu dirahasiakan. Karena Kongres Nasional PKT ke-20 akan diadakan pada musim gugur tahun ini, sehingga pertemuan Beidaihe kali ini dianggap sebagai pertemuan penting untuk menentukan para calon pejabat di Politbiro.

Larangan ini sekali lagi menunjukkan kewaspadaan PKT terhadap kendaraan listrik Amerika Serikat Tesla.

Tahun lalu, The Wall Street Journal yang mengutip sumber orang dalam yang mengetahui masalah, pernah melaporkankan bahwa pihak berwenang Tiongkok membatasi personel militer, staf perusahaan BUMN menggunakan kendaraan Tesla. Menurut penilaian keamanan yang dilakukan oleh otoritas Tiongkok sebelumnya, bahwa kamera kendaraan Tesla dapat merekam gambar setiap saat dan memperoleh berbagai data, seperti kapan, bagaimana dan di mana mobil digunakan, serta daftar kontak di ponsel yang digunakan saat kendaraan berjalan. Pihak berwenang khawatir terhadap beberapa data mereka, apakah mungkin dikirim ke Amerika Serikat.

Hui Huyu, mantan dosen di Universitas Sains dan Teknologi Xi’an mengatakan : “Di satu sisi, menunjukkan bahwa pangsa pasar mobil Tesla relatif tinggi. Di sisi lain, mencerminkan bahwa PKT sebenarnya memiliki kekhawatiran yang tinggi terhadap perusahaan asing semacam ini, atau katakanlah ia tidak mempercayai segala sesuatu yang tidak dapat dikendalikannya”.

Belum lama ini, ketika Xi Jinping menginspeksi Kota Meishan di Provinsi Sichuan, ada netizen juga yang memberikan bocoran video bahwa polisi lalu lintas di Chengdu mengambil tindakan yang “diskriminatif” dengan mengalihkan mobil Tesla ke jalur lalu lintas yang tidak memasuki kawasan perkotaan Chengdu. 

Lan Shu, seorang komentator urusan terkini di Amerika Serikat mengatakan : “Belum tentu PKT memiliki bukti langsung yang menunjukkan Tesla adalah ancaman nyata. Tetapi selama segala apa pun yang dianggap memiliki hubungan dengan tugas politik, dia tidak peduli berapa besar untung ruginya. Coba Anda pikirkan, mana dasar hukumnya untuk melarang warganya yang membeli kendaraan produksi dalam negeri mereka tetapi dibatasi penggunaannya ? Hanya partai seperti komunis Tiongkok yang menempatkan kepentingan partai di atas segalanya, baru dapat mengambil keputusan yang sewenang-wenang”.

Sebenarnya pengembangan Tesla di Tiongkok tidak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh pihak pemerintah Tiongkok. Pada bulan Juli 2018, Tesla memasuki Tiongkok sebagai kepemilikan tunggal dan membangun pabrik besar di Shanghai untuk produksi lokal. Waktu itu Tesla menikmati pelayanan yang premium dari pihak berwenang Shanghai, termasuk memperoleh harga tanah untuk pabrik yang 10% lebih rendah dari harga pasaran, jumlah pinjaman dari perbankan Tiongkok setinggi RMB. 10 miliar, tingkat bunga preferensial di tingkat perusahaan milik negara, serta menyalakan “lampu hijau” dengan mempercepat proses persetujuan pembentukan perusahaan dan produksi. Volume dan pangsa penjualan Tesla dari bulan Januari hingga Juni 2020 menempati peringkat pertama pada pasar kendaraan listrik murni di daratan Tiongkok.

Hui Huyu menjelaskan bahwa dari PKT menaruh kewaspadaan yang tinggi terhadap Tesla, bisa kita lihat dari mana rasa aman pihak berwenang berasal ? Dalam masyarakat normal, orang membangun hubungan saling percaya berdasarkan jaminan hukum, moralitas, dan kontrak sosial, tetapi PKT justru sebaliknya.

“PKT tidak mematuhi hukum, moral, kontrak, kesepakatan dan lain-lainnya. Jadi dari mana rasa aman ini berasal ? Caranya yaitu berusaha mengendalikan segala sesuatu milik Anda, dan Anda harus mematuhi perintah saya. Lalu, begitu ada sesuatu yang tidak berhasil dikendalikan, ia akan merasa sangat tidak aman. Jadi jika Anda melihat PKT mengadakan suatu pertemuan, maka seluruh Tiongkok berusaha dikendalikan. Itu tidak heran, termasuk warga yang membuat petisi, menuntut haknya”, kata Hui Huyu.

Pendiri Tesla Elon Musk juga memiliki layanan satelit “Starlink” yang berpotensi menembus blokade jaringan PKT yang sebelumnya telah memicu ketakutan rezim. Namun, Tesla mengumumkan tahun lalu bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk menggunakan layanan Starlink di daratan Tiongkok, sehingga semua data layanan yang terkait dengan mobil Tesla hanya disimpan di daratan Tiongkok.

Lan Shu, seorang komentator urusan terkini di Amerika Serikat, menganalisis bahwa setelah Rusia menginvasi Ukraina, PKT mungkin lebih takut pada Tesla.

Lan Shu mengatakan : “Ada laporan bahwa Musk telah menggunakan sistem satelit luar angkasanya untuk membantu tentara Ukraina melawan Rusia. Jadi sebenarnya yang dikhawatirkan PKT dari Elon Musk adalah sistem yang digunakan untuk mobil Tesla, dan sistem satelit luar angkasanya. Ada kekhawatiran tentang apakah antar jaringan itu saling  mendukung”.

Hingga berita tersebut diturunkan, Elon Musk belum menanggapi soal larangan Tesla di Beidaihe. (sin)

Lockdown Shanghai Tak Ada Ujungnya, Tiongkok Menghadapi Gejolak Besar

0

Forum Elit – Epochtimes dan NTD

  • Setelah berlangsungnya lockdown selama dua bulan yang tak pernah terlihat dalam  kurun waktu seabad, Shanghai akhirnya mencabut lockdown mulai 1 Juni. Namun demikian, kehidupan masyarakat, operasional perusahaan, serta  modal asing mungkin masih tak kembali seperti sedia kala. Rapuhnya sistem kredit masyarakat Tiongkok  mulai menimbulkan efek domino. 
  • Sementara itu, perebutan kekuasaan tingkat tinggi terus berlanjut ketika gencarnya pemblokiran Shanghai.
  • Sebaliknya, menjelang mendekatnya Konferensi Beidaihe, para pucuk pimpinan partai Komunis Tiongkok bergelut  di sekitar dua garis yakni pencegahan epidemi dan menstabilkan ekonomi. Dampak yang dimunculkan tak terhindarkan terhadap masyarakat Tiongkok. Kini Tiongkok terjerembab dalam pergolakan yang lebih besar

Awal bulan ini, sebuah artikel populer New York Times berjudul “Relief, Reunion, and New Anxieties: Apa Artinya ‘Kembali ke New Normal’ di Shanghai,” membahas bagaimana 25 juta penduduk Shanghai pasca lockdown selama delapan minggu,yang mana  justru berakhir dengan status quo. 

Menurut pengantar artikel, penutupan kota berdampak besar kepada para pebisnis di Shanghai. Bahkan, beberapa pabrik garmen kecil dan menengah, mungkin perlu dua bulan lagi agar pabrik dapat kembali berproduksi secara normal. 

Pengusaha lainnya menyebutkan logistik saat ini masih terdampak, bahkan jika lockdown dicabut, kekurangan bahan baku akan mempengaruhi produksi pabrik. Singkatnya, dari perspektif makro, Shanghai tidak akan kembali ke masa lalu dalam waktu singkat.

Menurut data ekonomi resmi yang dirilis oleh Partai Komunis Tiongkok pada 15 Juni, pada Mei tahun ini, nilai tambah perusahaan industri Tiongkok di atas ukuran yang ditentukan meningkat sebesar 0,7% Year over year (YoY). Angka ini membalikkan penurunan 2,9% pada bulan April. Namun, indeks produksi industri jasa Tiongkok turun 5,1% YoY di bulan Mei, dan penjualan ritel barang-barang konsumsi turun 6,7% YoY. 

Sedangkan tingkat pengangguran berbasis survei turun menjadi 5,9 persen dari 6,1 persen pada April, masih di atas target resmi Tiongkok yang kurang dari 5,5 persen tahun ini. Secara khusus, tingkat pengangguran yang disurvei di 31 kota besar rebound menjadi 6,9%, yang mencatatkan rekor tertinggi. 

Sebuah laporan Reuters pada 15 Juni menunjukkan bahwa operasional pabrik di Tiongkok telah membaik, akan tetapi data konsumsi dan pekerjaan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi masih lemah, dan ketatnya kebijakan pencegahan epidemi  masih menyeret perekonomian. 

Situs resmi Biro Statistik Kota Shanghai pada 17 Juni mengklaim, nilai total output perusahaan industri Shanghai di atas ukuran yang ditentukan turun 27,6% YoY di bulan Mei, dan nilai pengiriman ekspor perusahaan industri turun 19,6 %.

Baru-baru ini, Song, seorang pengusaha Shanghai yang tinggal di Amerika Serikat,  mengatakan dalam program “Forum Elite” NTD dan Epoch Times  bahwa banyak perusahaan Tiongkok pindah ke Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Lebih dari 90 persen produk berasal dari Tiongkok, dan sekarang ada di sana. Secara bertahap beberapa produk dari Amerika Selatan, Vietnam, India, dan banyak produk dari negara lain, dan rantai industri sudah mulai menyebar.

Song menilai keruntuhan ekonomi Tiongkok saat ini tidak dapat diubah. Pasalnya, relokasi perusahaan atau relokasi kantor pusat dapat menyebabkan putusnya seluruh rantai industri. Oleh karena itu, sangat sulit  memulihkan  rantai industri di masa depan yang membutuhkan waktu puluhan tahun.

Song mengatakan bahwa dirinya telah tinggal di Shanghai selama lebih dari 50 tahun. Melalui penutupan kota seperti itu, dia merasa bahwa orang-orang Shanghai  benar-benar datang dengan beberapa ide subversif, karena mereka merasa bahwa tinggal di Tiongkok, bahkan tinggal di Shanghai akan melibatkan  masalah hidup dan mati. Kini, mereka  merasa mungkin ada yang salah dengan propaganda partai Komunis Tiongkok. Sekarang orang-orang Shanghai berencana untuk melarikan diri dan pergi ke luar negeri. Mereka bahkan, tidak berencana untuk kembali lagi ke Tiongkok.

Song menunjukkan secara khusus bahwa dia percaya bahwa apa yang disebut penutupan kota oleh Xi Jinping sebenarnya sudah direncanakan. Tujuannya untuk menghilangkan privatisasi pribadi secara total dan membiarkan perusahaan-perusahaan itu tutup dengan sendirinya.

Mr Song berkata bahwa banyak temannya berbisnis di Tiongkok. Setelah Shanghai sempat ditutup selama dua bulan, banyak perusahaan mungkin telah memutuskan rantai modal dan banyak rantai industri mereka. Sekarang mereka perlu memulihkan rantai industri ini. Apalagi, sebagian besar perusahaan swasta tersebut benar-benar  berada di ambang kehancuran, dan beberapa  benar-benar telah kolaps.

Dr. Yang Jingduan, seorang pakar  akupunktur dan pengobatan Tiongkok internasional, pengobatan integratif dan psikiatri dalam episode “Forum Elite” ini mengatakan bahwa penutupan kota di Shanghai mengancam kehidupan dan kebebasan orang-orang. Hal demikian mendatangkan trauma secara serius di jiwa orang-orang Shanghai. Apalagi, meninggalkan kenangan mendalam di pikiran dan jiwa orang-orang yang tidak akan pernah terlupakan. Selain itu,  berdampak jangka panjang pada masa depan Shanghai dan masa depan Tiongkok.

Dr. Yang Jingduan menuturkan, untuk bertahan hidup, banyak orang Tiongkok menderita Sindrom Stockholm dan memiliki banyak perasaan tidak baik yang tak dapat dijelaskan terhadap pemerintah dan Partai Komunis. Selain itu, orang Tiongkok juga banyak mengalami sindrom stres pascatrauma, sehingga mereka menjauhi politik dan pemerintahan, dan mereka sangat takut.  Penutupan kota tersebut langsung mengancam keberlangsungan kehidupan warga. Dikarenakan mereka tidak  memiliki pekerjaan, tidak ada gaji, tidak ada makanan, dan tidak ada tempat untuk berobat. Ini secara langsung mengancam keberadaan dan kebebasan warga. Pada akhirnya, toleransi warga sudah mencapai ambang batas.

Tak hanya itu, penutupan Shanghai kali ini memperburuk penurunan angka kelahiran di Tiongkok. Jika kondisi kehidupan dasar setiap orang dibatasi atau bahkan terancam karena tindakan penguncian yang ekstrem, sulit untuk membayangkan bahwa orang-orang bersedia untuk membawa kehidupan baru ke dunia ini, atau membangun keluarga di bawah faktor yang tidak menentu.

Menurunnya tingkat kesuburan penduduk Tiongkok membuat bonus demografi pembangunan ekonomi Tiongkok lenyap, yang juga akan memperburuk penarikan modal asing. Selain itu, masyarakat Tiongkok sendiri menghadapi keruntuhan secara total terhadap kepercayaan sosial, yang akan menimbulkan krisis dominasi internal yang lebih serius.

Shi Shan, editor senior dan pemimpin redaksi The Epoch Times, berkomentar dalam edisi “Forum Elite” ini bahwa pemerintah Shanghai akan menyerahkan penutupan kota kepada komite lingkungan setelah lockdown dicabut, yang akan menyebabkan krisis percaya diri secara serius.

Ia mengatakan salah satunya adalah runtuhnya hubungan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan ada juga dua lapisan hubungan yang juga runtuh. Pertama, hubungan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dan yang lainnya adalah hubungan antara pemerintah akar rumput dan pemerintah kota Shanghai. Dikarenakan, nantinya orang-orang di komite lingkungan  ingin mengatakan, soal pagar besi  dan segala macam tindakan blokade terkait pihak Kota. Konkritnya, pihak Kota meminta mereka untuk melakukannya. 

“Mereka juga sekarang membuang kesalahan dan melemparkan tekanan ke tingkat komite lingkungan, apa yang harus pihak komite lakukan selanjutnya?  Ketika pihak Kota memberi perintah, apakah pihak komite akan mengeksekusinya atau tidak? Shi Shan menilai, bahwa menjelang dekonstruksi masyarakat mana pun, ada krisis yang berkaitan dengan kepercayaan, dan dalam proses dekonstruksi dan runtuhnya semua sistem otokratis tersebut, maka  dimulai dari tingkat akar rumput. Ini terjadi ketika  Dinasti Qin ambruk. Seperti kemunculan seseorang seperti Liu Bang, direktur biro keamanan publik kantor polisi setempat, yang memulai masalah, dan  dimulai pada tingkatan ini,” ujarnya.

Shi Shan juga menunjukkan bahwa Wall Street Journal menerbitkan sebuah artikel yang mengatakan bahwa Komunis Tiongkok sekarang berada dalam sistem jalur ganda. Jadi pada akhirnya, kita harus sampai pada kesimpulan dalam jangka pendek, jika tidak, robekan sosial di Tiongkok akan mulai merobek mereka, dan akhirnya akan benar-benar hancur.  Mr Shi Shan berkata, Komunis Tiongkok sekarang menuju ke arah kehancuran dengan jalur yang sangat sederhana. Kedua  pihak jelas merupakan kontradiksi seperti permainan zero-sum. Bagaimana cara mengatasi kontradiksi ini? Jika tidak ada tingkat persatuan dan koordinasi yang tinggi di dalam partai, masalah ini mungkin akan diselesaikan di konferensi Beidaihe.

Konferensi Beidaihe adalah pertemuan liburan yang diadakan oleh partai Komunis Tiongkok setiap musim panas di Resor Beidaihe, Qinhuangdao, Hebei. 

Pada 15 Mei lalu, Kantor Umum Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan aturan “Pendapat Tentang Penguatan Partai Membangun Kader Pensiunan di Era Baru”, yang mewajibkan pensiunan kader dan anggota Partai untuk secara ketat mematuhi disiplin Partai dan tidak secara sewenang-wenang membahas kebijakan utama Komite Sentral Partai serta menyebarluaskan komentar politik yang negatif. 

Sebelumnya banyak komentar yang percaya, bahwa aturan dikeluarkan  dikarenakan Xi Jinping mengeluarkan dokumen peringatan publik sebelumnya untuk mencegah pengepungan para tetua partai Komunis Tiongkok yang menentangnya di pertemuan Beidaihe, yang berarti sengitnya pertikaian di pucuk partai Komunis Tiongkok. 

Program  baru “Forum Elite”  yang diluncurkan oleh NTD dan The Epoch Times adalah forum TV  yang didasarkan pada dunia Tiongkok. Mengungkapkan pandangan mendalam tentang kebenaran sejarah.

Edisi “Forum Elite” kali ini berfokus pada sekuel dari model penutupan Shanghai, dan membahas dampak penutupan Shanghai terhadap situasi politik,  ekonomi  serta serangkaian masalah sosial  yang terjadi di Tiongkok.  (hui)

Jembatan Kebakaran, Hong Kong Dilanda Pemadaman Listrik Besar-besaran

Qiao An – NTD

Kebakaran terjadi di jembatan kabel dekat Stasiun Long Ping dari MTR Yuen Long di Hong Kong, pada (21/6) sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Akibat dahsyatnya kobaran api, terdengar banyak ledakan di lokasi kejadian. Sekitar pukul 20.00, badan jembatan terhempas dari tengah dan sebagian ambruk.

Akibat kebakaran, pemadaman listrik skala besar terjadi di distrik Yuen Long, Tin Shui Wai dan Tuen Mun, serta rumah sakit dan kereta api juga terdampak.

Menurut keterangan perusahaan pemasok listrik Hong Kong, CLP sebanyak 160.000 pelanggan terkena dampaknya.

Pihak berwenang Hong Kong telah mengaktifkan Pusat Pemantauan dan Dukungan Darurat. Selain itu, menginstruksikan CLP untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan menyerahkan laporan untuk mencegah terjadinya insiden serupa. (hui)

Anies Cetuskan Nama Baru Jalan, Gedung dan Zona Khusus di Jakarta, Ini Nama-namanya

ETIndonesia- Pemprov DKI Jakarta mengabadikan sejumlah tokoh Betawi sebagai nama jalan, gedung dan zona khusus dalam rangka menjadikan Jakarta sebagai kota yang semakin menghargai budaya dan sejarah.

Pengabadian tokoh Betawi pada ruang publik juga dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan atas jasa para tokoh bagi masyarakat. Secara simbolis, peresmian nama-nama jalan tersebut dilakukan di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022).

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam sambutannya, pemberian nama jalan ini sebagai bentuk penghormatan untuk mengenang kontribusi besar tokoh Betawi dan ulama yang mewarnai perjalanan Jakarta dan bangsa.

“Pada sore yang teduh ini, kita bisa berkumpul bersama di Kampung Budaya Betawi Setu Babakan menyaksikan upacara penetapan nama-nama tokoh Betawi yang perannya di masa lalu berdampak pada perjalanan kehidupan Jakarta dan Indonesia. Mereka adalah pribadi yang dikenang karena mereka memberikan manfaat bagi sesama, mereka ini adalah pribadi yang kita kenang karena hidupnya dihibahkan untuk kemajuan,” terang Gubernur Anies, seperti dikutip melalui Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Senin (20/6).

Gubernur Anies juga memaparkan bagaimana masyarakat Betawi telah menjadi perekat dan memperkuat simpul kebangsaan, terlebih masyarakat Betawi dengan kehangatannya menerima anak bangsa dari seluruh Indonesia di Jakarta.

“Betapa besar kontribusi masyarakat Betawi terhadap simpul kuatnya kebangsaan Indonesia. Di balik megahnya sebuah kota, ada simpul persatuan dan simpul tersebut tak mungkin tumbuh erat jika tak difasilitasi masyarakat Betawi. Maka dari itu, Indonesia punya hutang budi besar pada masyarakat Betawi karena di tempat ini tenun kebangsaan itu dirajut oleh kehangatan masyarakat Betawi yang menyambut kita semua dari berbagai wilayah Indonesia dengan kesetaraan,” ujarnya.

“Karena itu, kontribusi masyarakat Betawi tersebut di berbagai sektor perlu diabadikan, sehingga nampak bagi kita pribadi yang berkontribusi dan harapannya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa di kota ini telah tumbuh besar pribadi yang disebut nama-nama jalan,” tambahnya.

Selain itu, dengan adanya penamaan jalan ini harapannya juga akan membuat generasi baru menyadari bahwa hadirnya para tokoh Betawi bukan sekarang saja, ini merupakan perjalanan lintas waktu dan lintas generasi yang cukup panjang.

Gubernur Anies juga menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta ingin menjadikan jalan di Jakarta sebagai ‘museum peradaban’ yang dapat dikenang oleh warga Jakarta lintas generasi ketika mereka sedang berjalan kaki maupun berkendara melewati jalan tersebut.

“Kita merasa bersyukur, Jakarta memiliki banyak tokoh yang nantinya menjadi ‘museum peradaban’ di tengah kota. Ketika kita lewat jalan itu, kita akan sadar nama itu dan kontribusinya, sekaligus di Jakarta kami ingin melakukan perbaikan nama jalan yang akan ditata sebagai penunjuk sesungguhnya,” ucapnya.

Penetapan jalan ini juga menjadi bagian ikhtiar untuk membuat kota Jakarta makin informatif dan menjadi rujukan. Selain itu, perubahan nama ini juga sudah dibahas mendalam dengan berbagai pihak agar tidak menyulitkan  warga.

“Perubahan nama jalan ini sudah dibahas dengan kepolisian, BPN, Dinas Dukcapil dan secara bertahap bisa dengan nama baru. Ini bagian ikhtiar kita untuk bisa sama-sama membuat perubahan ini tidak menyulitkan, justru memudahkan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana menambahkan, proses pengabadian tokoh Betawi dan Jakarta sebagai nama jalan dilaksanakan dengan mempertimbangkan nilai sejarah dan ketokohan nama yang diusulkan maupun nilai historis atas nama jalan eksisting yang akan digantikan. Setelah melalui proses pengkajian dari aspek sejarah, selanjutnya dilaksanakan komunikasi dan pembahasan lebih detail dengan para sejarawan, Forum Pengkajian dan Pengembangan Perkampungan Budaya Betawi, serta tokoh-tokoh Betawi.

Daftar usulan nama jalan yang telah dibahas bersama pihak-pihak terkait, kemudian diproses dan dievaluasi sesuai dengan ketentuan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 28 Tahun 1999 tentang Pedoman Penetapan Jalan, Taman dan Bangunan Umum di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.  Usulan nama-nama jalan yang sudah disosialisasikan dan mendapatkan penerimaan yang baik dari masyarakat, selanjutnya ditetapkan dalam Keputusan Gubernur.

“Pada penetapan tahap pertama ini, terdapat 32 nama jalan, gedung, dan zona yang diubah secara serentak di 5 wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Dengan rincian 8 ruas jalan di Jakarta Pusat, 1 ruas jalan di Jakarta Utara, 2 ruas jalan di Jakarta Barat, 4 ruas jalan di Jakarta Selatan, 5 jalan di Jakarta Timur, 2 jalan di Kepulauan Seribu, 5 gedung di 5 wilayah kota, dan 5 zona di Perkampungan Budaya Betawi Jakarta Selatan,” kata Iwan.

Iwan menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta juga telah mengantisipasi dampak perubahan nama jalan terhadap berbagai dokumen administrasi kependudukan, kepemilikan properti, dan kepemilikan kendaraan bermotor yang ada di masyarakat. Salah satunya dengan melakukan koordinasi bersama pihak terkait, seperti Dirlantas Polda Metro Jaya, Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi DKI Jakarta, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi DKI Jakarta, serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI Jakarta.

“Pada masa mendatang, Pemprov DKI akan melanjutkan proses perubahan nama jalan pada ruas jalan-jalan yang memiliki bentang cukup panjang, sehingga semakin memudahkan dalam sistem pencarian alamat. Perubahan alamat tersebut direncanakan menggunakan nama para pahlawan/tokoh Nasional sehingga ruas-ruas jalan di DKI Jakarta dapat menjadi ‘museum peradaban’ tidak hanya pada skala lokal, tapi juga pada skala nasional. Dengan perubahan tersebut, kami berharap Jakarta dapat menjadi simpul yang dapat mempererat dan mempersatukan seluruh warga Indonesia secara harmonis,” jelas Iwan.

Sementara itu, keluarga besar H.M Saleh Ishak yang diwakili oleh Rusdi Saleh mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta yang telah menetapkan nama H.M.Saleh Ishak menjadi nama jalan di jalan Kebon Kacang Raya sisi Selatan, Jakarta Pusat.

“Kami mengucapkan rasa terima kasih kepada Pak Anies Baswedan yang telah menetapkan nama jalan tersebut sebagai tanda cinta dan rasa hormat kepada ayah kami, seorang Pahlawan Betawi, H.M.Saleh Ishak yang disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata,” kata Rusdi Saleh.

Engkar Nori sebagai perwakilan keluarga dari Mpok Nori juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta atas penghargaan berupa penetapan nama jalan Mpok Nori di Jalan Bambu Apus, Jakarta Timur.

“Semoga dengan adanya penghargaan ini menjadi motivasi untuk generasi penerus Seniman Betawi,” ucap Engkar Nori.

Adapun rincian nama jalan yang diubah sebagai berikut:

Di Jakarta Pusat

1.    Tino Sidin adalah seorang tokoh seni lukis dan pendidikan melukis/menggambar anak yang  terkenal karena mengisi pogram TV di TVRI, juga dikenal pada era revolusi kemerdekaan berperan dalam militer. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Cikin VII.

2.    Mahbub Djunaidi adalah seorang tokoh yang dikenal sebagai ketua umum pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), juga dikenal sebagai wartawan, sastrawan, kolumnis, agamawan dan politikus. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Srikaya, sekitar Kebon Sirih.

3.    Raden Ismail adalah kemenakan dari pahlawan nasional MH Thamrin yang aktif di dunia seni peran yang pernah berkeliling hingga ke Singapura, Malaya dan Thailand bersama grup opera dan dikenal sebagai aktor Betawi era 1950-an. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Buntu.

4.    A. Hamid Arief adalah seorang aktor Indonesia yang aktif pada era tahun 1950-1980-an. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Tanah Tinggi 1 Gang 5.

5.    H. Imam Sapi’ie adalah Pahlawan Kemerdekaan yang berjuang melawan penjajah, pernah diangkat menjadi Menteri Urusan Keamanan Rakyat pada zaman revolusi. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Senen Raya.

6.    Abdullah Ali adalah seorang putra Betawi yang dijuluki maestro dan legenda perbankan Indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan SMP 76.

7.    M. Mashabi adalah seorang pemusik yang turut serta memperkenalkan gaya musik melayu modern. Namanya ditetapkan sebagai nama jalan di Jalan Kebon Kacang Raya sisi Utara.

8.    H.M Saleh Ishak merupakan putra asli Jakarta dan Pahlawan Kemerdekaan pada tahun 1945-1950an. Namanya ditetapkan sebagai nama jalan Kebon Kacang Raya sisi Selatan.

Di Jakarta Utara

1.    Mualim Teko merupakan ulama Betawi yang wafat di Kapuk Teko. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di depan Taman Wisata Alam Muara Angke.

Di Jakarta Barat

1.    Guru Ma’mun adalah seorang intelektual sekaligus ulama Betawi di Rawa Buaya Cengkareng, Jakarta Barat. Namanya dijadikan nama jalan di Jalan Rawa Buaya.

2.    Syekh Junaid Al Batawi adalah ulama Betawi yang menyebarkan agama Islam di Betawi pada abad ke-18. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Lingkar Luar Barat (dari Pasar Cengkareng ke arah Kamal).

Di Jakarta Selatan

1.    H. Rohim Sa’ih yang pernah menyediakan lahan untuk disewakan guna pembuatan Perkampungan Budaya Betawi yang sekarang kita kenal dengan Zona Embrio. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Bantaran Setu Babakan barat.

2.    KH. Ahmad Suhaimi adalah seorang tokoh masyarakat yang dikenal sebagai penggagas berdirinya Masjid Baitul Ma’mur (kini menjadi Masjid Raya Baitul Ma’mur), juga beberapa masjid di sekitar Kelurahan Srengseng. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Bantaran Setu Babakan Timur.

3.    KH. Guru Amin adalah seorang ulama yang turut berjuang melawan penjajahan pada masa revolusi. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Raya Pasar Minggu sisi utara.

4.    Hj. Tutty Alawiyah adalah seorang mantan Menteri pemberdayaan perempuan, akademisi/dosen, dan ulama Wanita. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jalan Warung Buncit Raya.

Di Jakarta Timur

1.    Mpok Nori adalah seorang komedian Betawi. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Jalan Bambu Apus Raya.

2.    H. Bokir bin Dji’un adalah seorang seniman topeng Betawi yang namanya diusulkan untuk sebagian ruas Jalan Raya Pondok Gede, yakni dari Hek sampai Prapatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

3.    Haji Darip adalah seorang yang piawai dalam ilmu bela diri, pendakwah dan pejuang pada masa revolusi yang dijuluki Panglima Perang Klender. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Jalan Bekasi Timur Raya.

4.    Entong Gendut adalah seorang pejuang terhadap perlawanan rakyat dari daerah Tanjung Oost (saat ini kampung Gedong, Condet). Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Jalan Budaya.

5.    Rama Ratu Jaya adalah seorang guru bela diri yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada tahun 1869. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Jalan BKT sisi barat.

Di Kepulauan Seribu

1.    Habib Ali bin Ahmad adalah seorang yang dikenal sebagai ulama dan mubaligh yang pertama kali menyebarkan Islam di Pulau Panggang dan sekitarnya. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Pulau Panggang.

2.    Kyai Mursalin adalah seorang yang dikenal sebagai ulama yang piawai dalam ilmu bela diri. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Pulau Panggang. (PPID DKI Jakarta)