Home Blog Page 551

Kepala Perusahaan Penambangan Tiongkok di Rwanda Dihukum Penjara Karena Mencambuk Penambang Rwanda

oleh Xu Jian

Pengadilan di Rwanda telah menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada seorang kepala dari perusahaan penambangan asal Tiongkok di Rwanda karena melakukan penyambukan terhadap seorang pekerja Rwanda pada tahun lalu. Rekaman video kejadian ini telah beredar secara online

Kantor berita Agence France-Presse melaporkan bahwa Sun Shujun, kepala dari sebuah perusahaan penambangan timah asal Tiongkok di Rwanda barat, telah didakwa oleh pengadilan setempat dan dijatuhi hukuman pada Selasa 19 April, karena melakukan penyambukan terhadap pekerja Rwanda. 

Hakim setempat Jacques Kanyarukiga mengatakan bahwa terdakwa Sun Shujun telah dengan jelas terbukti melakukan kekerasan dan hukuman fisik terhadap korban yang merupakan tindak pidana serius, dan untuk itu ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Seorang pria asal Rwanda Renzaho Alexis juga dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena keterlibatannya dalam tindak pidana itu.

Sun Shujun yang berusia 43 tahun mengaku bersalah karena melakukan kekerasan terhadap 2 orang pekerja asal Rwanda, tetapi ia menjelaskan bahwa alasannya adalah karena para pekerja tersebut terus mencuri hasil penambangan yang membuatnya geram. 

Sun dalam argumentasinya menjelaskan bahwa dirinya telah membayar kepada kedua korban tersebut uang kompensasi sebesar lebih dari 1 juta franc Rwanda (setara USD.1.000,-) dan menandatangani surat berdamai dengan mereka.

Tetapi penuntut menuduh Sun melakukan kekerasan terhadap 4 orang pekerja, dan bahwa para korban ini menerima kompensasinya karena mereka terluka dan takut kepada kepala penambangan ini.

Setelah vonis dijatuhkan, Sun Shujun pun langsung diborgol dan dibawa pergi oleh petugas polisi. Sun memiliki waktu 30 hari untuk mengajukan banding.

Tahun lalu, sebuah video beredar luas secara online yang menunjukkan seorang pria asal daratan Tiongkok yang sedang marah mencambuki seorang pria yang diikat ke tiang dengan tali saat ia meringkuk di tanah. Ketika itu ada sekelompok kecil orang berjaket oranye berada di dekatnya untuk menonton.

Pada Rabu, kedutaan besar Tiongkok untuk Rwanda mengeluarkan pernyataan yang membenarkan putusan pengadilan setempat yang dikeluarkan sehari sebelumnya. (sin)

Bencana Kelaparan Besar 2.0 ? Duka Seorang Ibu Tua di Shanghai yang Berteriak Minta Tolong di Tengah Malam Buta Karena Lapar

0

NTDTV.com

Lockdown kota yang sangat ketat ditambah dengan manajemen otoritas terkait larangan masyarakat berkegiatan di luar tempat tinggal yang acak-acakan telah menimbulkan bencana kemanusiaan di Kota Shanghai. Harga barang pokok membumbung tinggi, masyarakat tidak memiliki uang karena tidak boleh bekerja, toko-toko tutup, pembelian online dilarang. Sehingga sebagian besar warga sipil di Shanghai mengalami krisis pangan, bahkan tak jarang beredar berita lewat Internet bahwa warga lansia juga anak muda yang menemui ajal karena kelaparan. 

Sebuah video tentang seorang lelaki tua yang berpegangan pada gerbang besi sebuah komunitas untuk meminta bantuan pada larut malam telah beredar di Internet, dan para netizen menyesalkan bahwa abad ke-21 akan melihat terulangnya kelaparan.

Pada 21 April, beredar di media sosial Tiongkok sebuah rekaman video mengenai seorang ibu berusia lanjut dalam sebuah komunitas di Shanghai yang menutupi perutnya dengan satu tangan dan satu tangan lagi memegang pagar besi gerbang yang tertutup sambil terus-menerus berteriak minta tolong di tengah malam buta yang sepi dan sunyi. Suara ratapannya membuat banyak orang yang mendengar sulit memejamkan mata.

Warganet yang mengunggah video tersebut berkomentar : “Seorang ibu tua yang kelaparan sampai terus menerus berteriak minta tolong di tengah malam buta ! Tidak tega saya mendengarnya ! Sulit untuk bisa saya terima, bagaimana fenomena ini justru terjadi di kota modern seperti Shanghai ini ! Tetapi bukan terjadi di masa Bencana Kelaparan Besar ? Partai Komunis Tiongkok harus musnah ! Tuhan pasti tidak akan mentolerir !”

Saat ini Kota Shanghai, Provinsi Jilin, Provinsi Liaoning, Provinsi Heilongjiang, Provinsi Jiangsu, Daerah Otonomi Guangxi dan beberapa wilayah lainnya sedang menerapkan apa yang diistilahkan “Manajemen Penutupan” dan menutup mata terhadap krisis pangan yang dialami rakyat. Sering ada laporan warga mati kelaparan atau melakukan bunuh diri. Sejumlah warganet mengeluhkan : Bagaimana rakyat kelaparan hebat terjadi di era persediaan pangan yang cukup berlimpah ? Ada warganet lain yang berkomentar : Saya tidak mengerti mengapa selama Bencana Kelaparan Besar tahun 1960 itu, orang-orang yang kelaparan tidak melarikan diri. Sekarang saya baru sadar bahwa bukan mereka tidak mau melarikan diri, tetapi jalan untuk melarikan diri itu semua tertutup.

Warganet lain memposting cerita yang ia dengar dari ayahnya mengenai bagaimana pejabat desa memblokir pantai di Kota Shanghai selama Bencana Kelaparan Besar tahun 1960-an, sehingga penduduk desa pun tidak dapat mengambil makanan hasil laut dan terpaksa menemui ajal karena tidak ada lagi makanan. Saya merasa sangat beruntung karena belum lahir di saat itu. Tetapi setelah berada di tengah-tengah lingkungan Shanghai yang kena lockdown ketat sekarang, saya pun patut berwaswas — Jangan terlalu cepat untuk merasa beruntung !

Ada netizen menyebutkan : Sebelum sistem Partai Komunis Tiongkok runtuh, bencana buatan manusia di daratan Tiongkok tidak akan berhenti.

Saat ini, virus varian Omicron dianggap tidak terlalu membahayakan kesehatan manusia, tetapi bencana sekunder yang disebabkan oleh pencegahan epidemi komunis Tiongkok telah jauh melebihi bahaya virus itu sendiri. Namun, dalam konteks pertikaian sengit dalam tubuh Partai Komunis Tiongkok, apakah kebijakan “Nol kasus infeksi” ini akan tetap dipertahankan ?Tampaknya ya, karena kebijakan ini sekarang telah menjadi “perjuangan garis” yang berhubungan  dengan hidup matinya para pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok. Pihak yang berkuasa saat ini terpaksa mati-matian merealisasikan target “Nol kasus” untuk memastikan “keamanan politik” mereka.

Ketika Mao Zedong, pemimpin Partai Komunis Tiongkok yang bersikeras untuk merealisasikan target “Lompatan Jauh ke Depan” (berlangsung dari tahun 1958 hingga 1960 dengan tujuan membangkitkan ekonomi Tiongkok melalui industrialisasi secara besar-besaran dan memanfaatkan jumlah tenaga kerja murah) yang tidak masuk akal, yang menyebabkan bencana kelaparan hebat dan membuat puluhan juta penduduk mati kelaparan. Mao  akhirnya terpaksa mengakui kesalahannya dan mundur. Selanjutnya, Mao Zedong meluncurkan Revolusi Kebudayaan untuk mendapatkan kembali kekuasaan. (sin)

Menhan Rusia Klaim Militernya Menduduki Mariupol, Ukraina Membantah

Chen Ting 

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Kamis (21/4) mengumumkan bahwa Mariupol telah diduduki, hanya sekitar 2.000 pejuang Ukraina yang tersisa di Azovstal.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan 1.478 pejuang Ukraina telah menyerah dan pabrik baja telah diblokir, seperti dilaporkan kantor berita Reuters, mengutip kantor berita Interfax.

Shoigu mengatakan akan memakan waktu berhari-hari bagi tentara Rusia untuk mengalahkan Ukraina yang bertempur di pabrik baja.

Tak satupun dari klaim ini dapat diverifikasi secara independen. Bahkan, pejabat Ukraina menyangkal bahwa Mariupol telah jatuh.

Laporan itu lebih lanjut mengutip tanggapan Putin. Ia mengucapkan selamat kepada Shoigu atas keberhasilan operasi dan menginstruksikan bahwa tidak perlu melanjutkan serangan terhadap pabrik baja, tetapi harus diblokir sehingga “lalat” tidak dapat melewatinya.

Putin menegaskan bahwa Rusia akan menjamin kehidupan pejuang Ukraina di pabrik baja jika mereka menyerah. Tentara Ukraina telah berulang kali menolak untuk menyerahkan posisi mereka di sana, dengan mengatakan mereka melindungi sekitar 1.000 warga sipil di dalam pabrik baja.

Pemandangan udara dari Pekerjaan Besi dan Baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol di Ukraina selatan pada 12 April 2022. (Citra satelit © 2022 Maxar Technologies/AFP)

Namun, beberapa media internasional menduga bahwa pernyataan Rusia tidak mewakili perubahan situasi Mariupol.

Koresponden “The Guardian” Moskow Andrew Roth  menganalisis bahwa pernyataan itu dibuat pada pertemuan Kremlin, dan tujuannya mungkin untuk memberikan Rusia alasan untuk menghentikan serangan terhadap pabrik baja karena perlawanan sengit di Ukraina. Serta medan yang kompleks pabrik dan terowongan, sangat sulit bagi militer Rusia untuk beroperasi.

“Dalam hal ini, perlu mempertimbangkan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan tentara dan pejabat kami. Tidak perlu naik ke katakombe ini dan merangkak di bawah fasilitas industri ini,” kata Putin.

Tentara Rusia berjalan di jalan-jalan Mariupol pada 12 April 2022. (Alexander Nemenov/AFP via Getty Images)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukannya tidak memiliki cukup “senjata berat” untuk mengalahkan pasukan Rusia di Mariupol.

Dia mengatakan ada dua cara untuk mengakhiri kebuntuan di kota. Satu, harus menyediakan tentara Ukraina dengan senjata berat yang kuat, yang lainnya adalah saluran diplomatik. Namun, sementara Ukraina menawarkan untuk mengadakan pembicaraan tanpa syarat tentang Mariupol, Rusia tampaknya tidak mau menanggapi.

“Sejauh ini, Rusia belum menyetujui ini,” kata Zelensky. (hui)

IMF Memangkas Perkiraan Pertumbuhan Global Saat Perang Rusia-Ukraina Melanda

Dipengaruhi oleh banyak faktor seperti epidemi dan perang Ukraina-Rusia. Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 dan 2023 menjadi 3,6%

oleh Zeng Yihao dan Zhang Qiling dari NTDTV Asia Pasifik

Dana Moneter Internasional (IMF) merilis World Economic Outlook pada 19 April, merevisi tingkat pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022 dan 2023 menjadi 3,6%, dibandingkan dengan laporan yang diperbarui pada Januari sebelum pecahnya perang Rusia-Ukraina. Masing-masing  turun 0,8 dan 0,2 poin persentase .

“Prospek ekonomi global telah sangat berkurang, terutama karena invasi Rusia ke Ukraina. Krisis ini meletus karena ekonomi global belum sepenuhnya pulih dari epidemi,” kata Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath.

Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa ekonomi AS akan tumbuh sebesar 3,7 persen tahun ini dan 2,3 persen tahun depan, keduanya turun 0,3 poin persentase dari pembaruan Januari. Tingkat pertumbuhan ekonomi zona euro untuk tahun ini dan berikutnya adalah 2,8% dan 2,3%, turun 1,1 dan 0,2 poin persentase dari laporan Januari.

Selain itu, di bagian inflasi, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pada tahun 2022, tingkat inflasi negara maju akan menjadi 5,7%, dan tingkat inflasi market negara berkembang menjadi 8,7%, lebih tinggi dari perkiraan dalam setahun. Pada Januari, masing-masing 1,8 dan 2,8 poin persentase lebih tinggi.

“Inflasi, bagi banyak negara, telah menjadi bahaya dan nyata,” ujar Gita Gopinath.

Pasar khawatir bahwa permintaan akan terpengaruh, dan harga minyak internasional turun tajam pada tanggal 19 April. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun $5,65, atau 5,2%, menjadi $102,56 per barel di New York Mercantile Exchange. London North Sea Brent untuk pengiriman Juni juga merosot $5,91, atau 5,2%, menjadi $107,25 per barel. (hui)

Waktu Ultimatum Rusia Telah Lewat, Tentara Ukraina di Pabrik Baja Azov Meluncurkan Serangan Balik

Han Fei – NTD

Rusia telah mengeluarkan “ultimatum” kedua kepada tentara Ukraina yang ditempatkan di “Mariupol”. Sekarang tenggat waktu telah berlalu, tetapi tidak ada situasi di mana banyak orang menyerah. Militer Ukraina merilis rekaman terbaru. Pasukan Mariupol yang tersisa berhasil menyerang konvoi militer Rusia dan setidaknya tiga kendaraan militer meledak dan terbakar di tempat.

Gambar yang dirilis oleh Korps Azov Ukraina pada Senin 18 April menunjukkan bahwa pasukan yang tersisa dikepung oleh Rusia, tetapi mereka berhasil naik ke permukaan  dan berhasil menyergap konvoi Rusia. 

Dalam gambar, konvoi tentara Rusia berhenti di pinggir jalan karena jalan rusak.Pada saat ini, setidaknya 9 tentara Ukraina diam-diam mendekati konvoi tentara Rusia di bawah penutup bus yang ditinggalkan di hutan, dan kemudian melepaskan tembakan ke arah konvoi tentara Rusia. Sedikitnya tiga kendaraan militer Rusia meledak dan terbakar.

Video lain yang dirilis oleh Korps Azov menunjukkan bahwa beberapa pasukan Ukraina memanfaatkan medan untuk menjatuhkan bom di kendaraan militer Rusia yang ditandai dengan kata “Z” di sisi lain tembok. Pasukan Rusia dikepung dan harus bersembunyi di bawah mobil untuk mencoba menyelamatkan nyawa mereka.

Pasukan Mariupol yang tersisa mengabaikan “ultimatum” dan melawan dengan keras. Tetapi komandan brigade Korps Marinir Angkatan Darat ke-36 meminta bantuan. Tentara Rusia sangat besar dan mungkin hanya bisa bertahan selama beberapa hari atau jam lagi.

“Ini adalah panggilan kami kepada dunia. Ini mungkin panggilan terakhir dalam hidup kami. Kami mungkin hanya memiliki beberapa hari atau jam yang tersisa. Selain personel militer,  warga sipil juga akan menjadi korban untuk perang ini,” kata Sergei Volina, komandan Brigade Marinir Ukraina ke-36.

Kepala perunding Ukraina, Mykhailo Podolyak, mentweet pada Rabu 20 April bahwa pembicaraan khusus dengan Rusia sudah siap di Mariupol, tetapi menekankan bahwa pembicaraan harus tanpa syarat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengatakan bahwa dia bekerja dengan para diplomat dalam bantuan asing untuk memastikan bahwa pasokan senjata dan bantuan militer tiba lebih cepat.

“Situasi di timur dan selatan masih sangat serius. Para penyerang mencoba menggunakan putaran baru serangan skala besar untuk memenangkan semacam kemenangan, setidaknya sesuatu yang akan memungkinkan mereka untuk mempromosikan  Rusia,” kata Zelensky.

Sebuah video yang dirilis oleh dewan kota Ukraina pada hari Rabu menunjukkan antrian panjang bus dan ambulans di Orikhiv menunggu untuk berangkat ke Mariupol yang terkepung untuk mengevakuasi warga sipil. Ukraina  setuju untuk membuka jalur aman di luar Mariupol, tetapi wakil perdana menteri Ukraina mengatakan koridor kemanusiaan “tidak berfungsi seperti yang direncanakan hari ini”.

“Tentara Rusia menggagalkan setiap upaya untuk mengatur koridor kemanusiaan, dan untuk menggagalkan upaya kami untuk menyelamatkan orang-orang kami dan penduduk yang telah jatuh ke tangan penjajah,” ujar Zelensky.

Pemerintah kota Mariupol mengatakan orang-orang yang tersisa telah kehilangan pasokan listrik, pemanas dan barang-barang kebutuhan hidup selama berminggu-minggu, menggambarkan situasi lokal sebagai “bencana”. (hui)

Epidemi Shanghai Belum Mereda, Warga Terima Makanan Kedaluwarsa dan Berkualitas Rendah Hingga Ada yang Sakit Perut Setelah Menyantapnya

0

Fang Xiao

Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 di Shanghai terus meningkat. Ada laporan kematian selama beberapa hari berturut-turut. Lockdown yang diterapkan di Shanghai mengakibatkan terjadinya kekurangan makanan dan persediaan lainnya. Beberapa warga melaporkan tentang paket makanan yang dibagikan di Kota Zhoupu, Area Baru Pudong, Shanghai telah kedaluwarsa dan berkualitas rendah.  Beberapa warga mengalami sakit perut dan diare setelah menyantapnya.

Kematian Akibat COVID-19 di Shanghai Selama 4 hari Berturut-turut Diduga Hanya Sebagian Sisi Puncak Gunung Es

Menurut laporan resmi pada 21 April, Shanghai menambahkan 2.634 kasus lokal yang dikonfirmasi dan 15.861 kasus infeksi tanpa gejala pada 20 April, dengan total 18.495 kasus. Sebanyak 8 kasus kematian lokal baru dilaporkan, dengan usia rata-rata 77,5 tahun dan yang tertua pada usia 93 tahun.

Pejabat Shanghai mengumumkan kasus kematian baru selama beberapa hari berturut-turut, dengan total 25 kasus kematian dilaporkan dalam empat hari terakhir yakni pada 17, 18, 19, dan 20 April. 

Sebagai catatan partai Komunis Tiongkok selalu menyembunyikan kebenaran epidemi. Sehingga dunia luar umumnya mempertanyakan keaslian data resmi yang dipublikasikan. 

Komisi Kesehatan Shanghai juga menekankan bahwa 25 orang yang meninggal dunia itu berusia antara 60 dan 101 tahun. Mereka telah lama menderita sakit sebelum ajal tiba. 

Situs web BBC berbahasa Tionghoa melaporkan pada 20 April bahwa Jin Dongyan, seorang profesor dan ahli virologi di Departemen Biokimia Sekolah Kedokteran Li Ka Shing di Universitas Hong Kong, menganalisis bahwa dunia luar tidak memiliki cara  mengetahui mengapa pihak berwenang memilih untuk mengakui kasus kematian sekarang. Sangat tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari 25 juta orang di Shanghai yang meninggal dunia dalam wabah ini. Dia menggambarkan angka kematian resmi saat ini sebagai “mungkin hanya satu sisi dari puncak gunung es”.

Warga Shanghai Menerima Pasokan Perusahaan “Berhati Hitam” Hingga Viral di Medsos

Pada 21 April, topik yang terkait dengan “makanan kedaluwarsa, palsu, dan buruk yang mengalir ke materi keamanan Shanghai” dan “Penduduk Shanghai yang menerima materi dari perusahaan dengan catatan buruk” menduduki daftar pencarian terpanas di medsos daratan Tiongkok.

China Central Broadcasting Network melaporkan pada 21 April, bahwa baru-baru ini, telah menerima keluhan dari beberapa penduduk Shanghai bahwa ada masalah keamanan pangan seperti kedaluwarsa, pemalsuan merek, dan tanggal produksi palsu dalam barang jaminan yang didistribusikan dari 10 hingga 20 April 2022.

Seorang penduduk yang tinggal di Kota Kangqiao, Area Baru Pudong melaporkan bahwa dalam paket hadiah dari persediaan bergaransi yang dibagikan pada 20 April, seekor ayam b merek Sanzhenzhai telah kedaluwarsa. Tanggal yang samar-samar terlihat pada kemasan makanan adalah 13 April 2022, dan umur simpan adalah 6 bulan. Akan tetapi melalui kode ketertelusuran di balik kemasan, ditemukan bahwa tanggal produksi sebenarnya dari produk tersebut adalah 31 Agustus 2021, yang memang benar-benar sudah kedaluwarsa. Warga mengatakan bahwa beberapa tetangga di masyarakat mengalami sakit perut dan diare setelah menyantapnya.

Warga menduga produk ini bukan satu-satunya produk yang dipalsukan tanggal kemasannya, misalnya ada warga yang menerima barang bernama “Mie Juxiang” pada 19 April lalu, dan tanggal produksinya ditandai 19 April, warga sebuah masyarakat di Pudong menerimanya pada 20 April. Tanggal produksi minyak kedelai kelas satu merek Wanjiayan ditampilkan hanya sehari  lalu, dan tanggal produksi beras merek Jinniyuxiang juga pada 19 April. Penduduk yang diwawancarai percaya bahwa “dalam lingkungan penutupan dan kontrol yang ketat, logistik yang terlalu cepat membuat orang meragukan keaslian tanggal produksi.”

Selain itu, beberapa penduduk di Pudong dan Minhang mengatakan bahwa Mie Longkou, Mie Longren, Mie Long D, dan Mie Yukou muncul di produk yang mereka terima, tetapi mereka tidak menerima Mie Longkou seperti biasanya. Warga Jalan Yangjing di Pudong juga memposting di WeChat bahwa minyak benih jagung “Bunga Emas Naga” dikemas seperti arwana.

Beberapa warga mengatakan bahwa nasi, bacon, bebek asin, bebek saus, sosis, dan makanan lainnya kurang segar, dan ada yang berbau apek.

Pada 19 April, sejumlah penduduk Kota Zhoupu, Area Baru Pudong, Shanghai melaporkan di Internet bahwa produk-produk yang mereka terima adalah merek yang tidak dikenal, bermasalah dengan kualitas, dan memiliki catatan buruk dari perusahaan produksi.

Dongfang.com Zongxiang Video melaporkan pada 20 April, bahwa penyelidikan Tianyancha menemukan bahwa mustard dalam persediaan yang diterima oleh penduduk Kota Zhoupu diproduksi oleh Zhejiang Wenfu Food Co., Ltd., yang didenda 5.000 yuan pada Desember 2021 karena melanggar peraturan.

Mie dalam persediaan diproduksi oleh Deyang Qiaoma Food Co., Ltd. Perusahaan telah dikenakan 4 hukuman administratif, dan ada catatan hasil pengambilan sampel makanan yang tidak memenuhi syarat.

Seorang penduduk Jalan Dongming Road di Shanghai mengatakan bahwa, keluarganya juga menerima produk yang sama seperti Kota Zhoupu, seember deterjen cucian yang disebut “Hui Yijie”.

Selain itu, ada Lou Laoqi mustard dan pasta gigi dendrobium. Deterjen dan pasta gigi laundry keduanya merek yang belum pernah ia dengar. Terlihat produknya kasar, jadi ia tidak berani menggunakannya.

Warga melaporkan bahwa komunitas telah ditutup selama lebih dari 20 hari, dan saluran pengadaan gratis di sekitarnya tidak lancar. Dan, produk-produk yang dibagikan oleh pemerintah sudah kedaluarsa dan jelek.

Sebelumnya, di antara produk-produk pendukung keseharian yang didistribusikan di Kota Meilong, Distrik Minhang, Shanghai, beberapa daging babi memiliki masalah kualitas seperti terlalu berlemak, busuk, dan rasa yang aneh, yang menyebabkan dampak buruk.

Pada 21 April, Zhou Peng (nama samaran), penduduk Taman Huili, Kota Zhoupu, Distrik Nanhui, Shanghai, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa dia baru saja tiba di Shanghai selama sebulan untuk bekerja sebagai pekerja pengiriman air. Dia mengatakan lockdown lokal dimulai pada 25 Maret. Sekitar 1 April, ia mendapatkan sekali kiriman makanan, termasuk sebotol minyak dan lima kati sayuran. Pada tanggal 18 April, materi didistribusikan untuk kedua kalinya, tetapi kualitas materi tidak terlalu bagus.

“Saya seorang pekerja pengiriman air. Setiap hari setelah makan dan lalu tidur, dan tidur dan makan. Pada 19 April, saya menjalani dua tes asam nukleat, diikuti oleh satu asam nukleat sehari dan satu antigen sehari. Saya tidak tahu kapan. penguncian akan dicabut, dan saya merasa putus asa,” ujarnya.  

Ia juga mengatakan, sudah mendengar  akan ditutup sebelumnya, jadi ia menimbun beberapa persediaan, cukup untuk sekitar seminggu. Setelah persediaan habis, para tetangga di lantai atas membantu sedikit. Kemudian ia membeli di komunitas sayuran, nasi, dan mie. Ia membeli dua ratus Yuan kemarin. Untuk 60 butir telur berharga 110 yuan, dan sekantong beras seberat 20 pon berharga 90 yuan. Ia tidak berani membeli daging karena terlalu mahal.”

Beberapa pejabat rendah di Shanghai telah dipecat

Baru-baru ini, beberapa pejabat tingkat rendah di Shanghai diberhentikan setelah pejabat menuduh mereka melakukan pencegahan epidemi yang tidak efektif. Pada 20 April, Komisi Inspeksi dan Pengawasan Disiplin Kota Shanghai melaporkan 3 masalah negatif tipikal dalam pencegahan dan pengendalian epidemi, dan 3 pejabat lainnya dicopot dari jabatan mereka karena pencegahan epidemi yang buruk.

Pejabat yang diberhentikan termasuk Ji Bei, anggota Komite Area Perumahan Kedua Taman Sinar Matahari, Kota Caolu, Area Baru Pudong, pekerja sosial, Hu Baisong, anggota dan wakil direktur Kantor Wilayah Distrik Minhang, Sekretaris Cabang Umum Partai dan Direktur dari Komite Lingkungan Daerah Perumahan Shangda, Kota Jinze, Distrik Qingpu, Chen Jianguo.

Pada 21 April, pejabat Shanghai mengeluarkan berita lain bahwa rumah duka di Distrik Jiading, Shanghai, menolak untuk menyediakan layanan pemakaman yang relevan dengan melanggar peraturan dengan alasan pencegahan dan pengendalian epidemi. Tiga kader cabang partai rumah duka dimintai pertanggungjawaban. (sin)

Reporter The Epoch Times Gu Xiaohua berkontribusi pada artikel ini

Aneh ! Laporan Investigasi Resmi Pertama Tidak Menyinggung Soal Penyebab Kecelakaan China Eastern Airlines

0

oleh Li Lan

Kecelakaan pesawat China Eastern Airlines pada 21 Maret merupakan bencana penerbangan paling mematikan di Tiongkok dalam 28 tahun terakhir. Tiga puluh hari kemudian, pada hari Rabu 20 April, pihak berwenang Tiongkok secara resmi merilis laporan hasil investigasi pertamanya. Namun, tidak menyimpulkan penyebab insiden tersebut

Pada 21 Maret, pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU5735 jatuh di sebuah lembah di Wuzhou, Provinsi Guangxi dalam penerbangannya dari Kota Kunming menuju Guangzhou. Seluruh penumpang dan awaknya yang berjumlah 132 orang meninggal dunia.

Sebelum jatuh, pesawat masih terbang datar dengan kecepatan 846 km/jam pada ketinggian jelajah sekitar 8.900 meter, dan kemudian jatuh ketinggian lebih dari 6.000 meter dalam waktu hanya 1 menit, yang akhirnya menghantam tanah secara nyaris vertikal dengan hidung pesawat ke bawah.

Pada 20 April, Administrasi Penerbangan Sipil Republik Rakyat Tiongkok merilis laporan penyelidikan awal atas insiden tersebut, yang mencakup informasi seperti riwayat penerbangan, anggota awak, pemeliharaan kelaikan udara, dan distribusi puing-puing. 

Menurut laporan itu, penerbangan MU5735 sendiri, staf yang terkait dengan penerbangan, pemeliharaan penerbangan, laporan pra-penerbangan, kargo yang dibawa, status peralatan pesawat sepanjang penerbangan, kondisi cuaca semuanya berjalan normal, termasuk komunikasi antara pesawat dan stasiun kontrol lalu lintas udara juga tidak ada yang mencurigakan. 

Laporan tersebut menyebutkan bahwa pesawat baru hancur setelah menghantam tanah, dan puing-puing pesawat yang ditemukan termasuk ekor vertikal, stabilizer horizontal, sayap kiri dan kanan, bagian badan pesawat dan bagian kokpit.

Dua perekam dalam kotak hitam pesawat mengalami kerusakan parah akibat benturan, sehingga pekerjaan pemulihan dan analisis data masih berlangsung. Demikian kata laporan itu. Kedua perekam yang masing-masing terdiri dari rekaman suara dalam kokpit telah ditemukan pada 23 Maret, dan kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis dan kembali ke Beijing pada 8 April. Namun demikian, sejauh ini tidak ada informasi resmi yang dirilis. Sedangkan rekaman lainnya berupa perekam data penerbangan, telah ditemukan pada 27 Maret.

Ada netizen yang menyindir : Setelah membaca (laporan), tampaknya sama sekali tidak ada masalah (teknis) kecuali seluruh penumpang dan awaknya mengalami kecelakaan pesawat.

Ada juga netizen dengan blak-blakan menulis komentar : Memberikan laporan yang sama saja seperti tidak memberikan laporan … Jangan memberitahu kita bahwa itu terkait dengan faktor kesalahan manusia !

Menurut analisis orang dalam industri, kotak hitam adalah salah satu aspek investigasi kecelakaan, dan faktor manusia adalah aspek penting lainnya. Co-pilot pesawat yang mengalami kecelakaan itu, Zhang Zhengping, 59 tahun, adalah seorang pilot senior dengan kinerja dalam penerbangan yang tidak perlu diragukan. Dia telah menjabat sebagai kapten dan instruktur untuk pesawat Boeing 737 dalam waktu yang cukup lama, dan juga dinobatkan sebagai Kapten Bintang 5. Sedangkan kapten MU5735 bernama Yang Hongda berusia 32 tahun itu adalah murid dari co-pilot Zhang Zhengping.

Setelah kecelakaan tersebut terjadi, pihak berwenang Tiongkok melakukan pengawasan secara ketat terhadap keluarga para korban dan laporan media. Ada apa ?? (sin)

Pesawat Cessna Jatuh di Daerah Ramai di Ibukota Haiti, 6 Orang Tewas

NTDTV.com

Pesawat kecil jatuh di daerah yang ramai di ibukota Haiti Port-au-Prince pada 20 April. Surat kabar Haiti ‘Le Nouvellite’ melaporkan bahwa enam orang tewas dalam kecelakaan itu.

Administrasi Penerbangan Sipil Haiti menyatakan bahwa pesawat Cessna-207 yang mengalami kecelakaan itu lepas landas dari Port-au-Prince dengan tujuan ke Jacmel pada pukul 15:44 waktu AS Bagian Timur. Pada pukul 16:04 Administrasi Penerbangan Sipil menerima peringatan bahaya yang dikirim oleh pesawat tersebut. Namun tak lama setelah itu pesawat jatuh di kompleks Carrefour.

Kepala polisi setempat Pierre Belamy Samedi mengatakan bahwa pesawat yang terdapat 5 orang, pada saat itu sedang berusaha untuk melakukan pendaratan darurat di kompleks Carrefour, namun, sempat menabrak truk yang membawa botol minuman soda. Insiden menyebabkan pengemudi juga tewas. Pilot pesawat akhirnya juga tak tertolong setelah dilarikan ke rumah sakit.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa baik puing-puing pesawat maupun barang-barang muatan truk tampak berserakan di tengah jalan, dan banyak penduduk yang datang untuk melihat.

Kartu identitas Dominika American Academy of Pilots Aviation Training (ENALAS) milik pilot Amado Gutierrez ditemukan di antara puing-puing pesawat. (hui)

Pencegahan Epidemi ala Revolusi Kebudayaan : Lansia yang Menolak Vaksin Tetap Dibawa Paksa

0

NTDTV.com

Pemerintah Tiongkok dalam menangani pencegahan epidemi dengan cara tangan besi telah dituduh oleh masyarakat sebagai ‘Revolusi Kebudayaan 2.0’. Otoritas Kota Shenzhen yang menerapkan vaksinasi wajib, membuat warga lansia yang karena kondisi tertentu menolak vaksinasi, tetap dibawa paksa untuk menerima vaksinasi oleh petugas yang datang ke rumah. Video yang diposting online berikut menunjukkan seorang wanita lansia digotong ramai-ramai oleh petugas menuju lokasi penyuntikan vaksin. Video lain menunjukkan, petugas masuk ke dalam rumah warga untuk memaksakan suntikan vaksin.

Video yang diposting di Twitter menunjukkan seorang wanita tua berbaju merah yang rambutnya sudah memutih, meski sudah berteriak, tetap digotong paksa oleh 4 orang petugas berpakaian pelindung. 

Menurut berita online, peristiwa itu terjadi pada 15 April di Bulong Street, Distrik Longgang, Shenzhen, karena wanita lansia itu menolak untuk mendapatkan suntikan booster, jadi dibawa paksa oleh petugas.

Ada juga video yang diposting online tetapi tidak diketahui lokasinya, menunjukkan bahwa beberapa pria dengan paksa masuk ke dalam kamar tidur warga, lalu memegangi penghuni yang masih berada di atas tempat tidur, dan membiarkan seorang pria berpakaian putih untuk menyuntikkan vaksin ke lengan tangan warga tersebut.

Sejumlah netizen menuduh fenomena yang terjadi ini seperti pengulangan Revolusi Kebudayaan dan saat menerapkan Keluarga Berencana. 

Ada netizen yang mencibir dengan menyebutkan : Jika fenomena pemaksaan seperti ini terus berlanjut … bisa jadi suatu saat nanti, wanita yang tidak bersedia memiliki anak ketiga, akan dibawa paksa untuk menerima inseminasi buatan ?

Beberapa hari yang lalu, Kota Shenzhen memberlakukan wajib vaksinasi bagi seluruh warga. Slogan-slogan bertulisan seperti ‘Jika tidak divaksinasi, Anda akan diberi kode kuning’, ‘Jika tidak divaksinasi, Anda akan dilarang masuk ke komunitas ini’, ‘Jika tidak divaksinasi, aplikasi Anda untuk manfaat pencegahan epidemi akan terpengaruh’ dan sebagainya berada di mana-mana.

Pemerintah setempat juga mengancam warga sipil bahwa kode kesehatan mereka akan dikuningkan jika menolak divaksinasi. Hal mana akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk tidak bisa keluar rumah, tidak boleh naik kendaraan umum, tidak boleh masuk kerja, tidak bisa pergi ke lokasi belanja, dan sebagainya. (sin)

Warga Shanghai Takut Tertular Virus, Memilih Menolak untuk Sering Melakukan Tes Asam Nukleat

0

oleh Chen Jie, Li Shanshan dan Bo Ni 

Sejak penutupan Kota Shanghai, otoritas terus memaksa warga sipil untuk melakukan tes asam nukleat bahkan sampai berulang kali, walau tes sangat berpotensi untuk menimbulkan infeksi silang karena warga harus berkumpul, berbaris menanti giliran. Banyak warga Shanghai sekarang memilih untuk memasang tanda di bagian depan pintu tempat tinggal mereka, tulisan yang menunjukkan bahwa mereka menolak untuk menjalani lagi tes asam nukleat

Sejak Minggu 17 April, banyak warga Shanghai memasang tanda-tanda bertuliskan seperti ‘Hasil Uji Antigen Negatif, Tidak Mau Lagi Tes Asam Nukleat’, ‘Selama ini Hasil Negatif, Tidak Mau Lagi Ikut Tes A.N’ dll,. Mereka mulai menolak persyaratan pengujian asam nukleat resmi yang sering dilakukan. Beberapa warga  mengatakan bahwa penolakan berkaitan dengan kekhawatiran justru terjadi penularan di saat melakukan tes.

Warga Shanghai bermarga Wang mengatakan : ” Mereka memaksa Anda untuk melakukan tes asam nukleat walau tak seorang pun penghuni dalam gedung ini yang terdiagnosis positif. Mereka hanya mendesak warga untuk terus, terus dan terus menjalani tes, seakan-akan yang positif itu yang lebih diharapkan. Tidak ada yang positif terinfeksi, untuk apa lagi pergi ke sana menjalani tes ? Saya tidak mengerti”.

Warga yang tinggal di Distrik Pudong ini mengungkapkan, bahwa warga di distrik tersebut bisa mendapatkan makanan setelah menjalankan tes asam nukleat. Dia percaya bahwa ada udang di balik batu otoritas mendesak warga melakukan tes, itu pasti melibatkan kepentingan.

“Bagaimana asam nukleat yang sudah diproduksi begitu banyak jika tidak habis terjual ? Jadi desakan untuk melakukan tes itu pasti berkaitan dengan kepentingan. Saya memberitahu Anda, epidemi ini tidak akan pernah berakhir, pabrik yang memproduksi asam nukleat tentu menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Coba bayangkan, mengapa warga di beberapa tempat malahan dihadiahi sayuran usai menjalani tes asam nukleat ? Mereka menarik warga datang mengikuti tes dengan cara memberikan hadiah langsung. Warga bisa memperoleh hadiah langsung usai menjalani tes, namun jika warga menolak melakukannya, mereka tidak mau mempedulikan hidup matinya warga tersebut”, kata warga bermarga Wang.

Ada beberapa warga yang menyatakan bahwa mereka tidak lagi percaya terhadap pemerintah, sehingga memilih menolak untuk melakukan tes asam nukleat.

Mrs. Tan, seorang wanita warga Shanghai mengatakan : “Mereka selalu berbohong. Mereka akan bersikeras memasukkan Anda ke golongan yang positif terinfeksi meskipun hasil tes menunjukkan negatif. Mengapa saya enggan melakukan tes, karena saya tidak lagi percaya terhadap mereka. Mereka melakukan tes demi keuntungan materi semata, mau cari uang, bukan mengatasi masalah. Komunis penjahat ini selalu berbuat demikian, rakyat jelata yang terus diperas”.

Mrs. Sui juga tidak percaya terhadap otoritas. Ia mengatakan, alasan menolak tes asam nukleat selain takut tertular virus saat melakukan tes, juga khawatir dijadikan kelinci percobaan oleh pihak yang berkepentingan.

“Ada dua macam pendapat. Pertama, ikuti saja melakukan tes, toh hasilnya negatif, tetapi yang bersangkutan khawatir justru tertular virus saat berada di lokasi tes, jadi mereka menolak tes. Pendapat kedua adalah, akibat dijadikan kelinci percobaan, orang yang hasil tesnya negatif malahan menjadi positif, sehingga banyak orang enggan melakukannya”, kata Mrs. Sui.

Pada 19 April, Wang Sicong, putra konglomerat Tiongkok Wang Jianlin yang memiliki lebih dari 40 juta penggemar di akun Weibo-nya, juga mengatakan bahwa mulai sekarang dirinya tidak mau lagi melakukan tes asam nukleat dengan alasan bahwa yang dites setiap hari itu bukanlah untuk menemukan yang positif atau negatif, tetapi tes itu lebih pada pengujian terhadap sifat kepatuhan karena intimidasi, juga tes untuk mengetahui kesetiaan dan ketulusan warga sipil. Tak lama kemudian, akunnya diblok oleh pihak berwenang. (sin)

85 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran 2022, 13.968 Fasilitas Kesehatan Hingga 340 Pos Kesehatan Disiapkan

0

ETIndonesia- Pemerintah memperkirakan sebanyak 85 juta orang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman saat lebaran mendatang.

Mengantisipasi adanya pemudik yang sakit ataupun butuh pertolongan medis yang cepat dan memadai, Kementerian Kesehatan menyiapkan 13.968 fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Terdiri dari 10.292 puskesmas, 3.034 rumah sakit, 251 Public Safety Center (PSC), 51 KKP dan 340 Pos Kesehatan.

“Ada 13.968 fasilitas kesehatan di seluruh provinsi sudah kita siapkan untuk melayani masyarakat baik dalam perjalanan mudik maupun di daerah tujuan agar akses dan pelayanan kesehatan semakin kuat,” kata juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi di Jakarta pada Rabu (20/4/2022) dikutip dari situs Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes menyediakan 340 pos kesehatan yang dilengkapi dengan ambulance roda dua dan roda empat yang ditempatkan di berbagai rest area di jalan toll, pintu exit toll, jalur toll, jalur jalan raya non toll dan beberapa lokasi wisata.

“Adanya pos kesehatan ini diharapkan bisa meminimalisir risiko kesehatan selama perjalanan mudik, supaya mudik sehat, aman dan nyaman,” imbuhnya.

Selain menyiapkan pos kesehatan di sepanjang jalur mudik, pada saat yang sama Kemenkes mendorong masyarakat yang akan mudik Lebaran untuk menyegerakan vaksinasi booster COVID-19. Karena dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, risiko penularan COVID-19 juga akan meningkat.

Dibutuhkan perlindungan tambahan salah satunya dengan pemberian vaksinasi booster COVID-19. Vaksinasi booster penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga perjalanan mudik jadi lebih aman, nyaman dan selamat sampai tujuan.

“Lewat vaksinasi kita bisa mencegah risiko terinfeksi COVID-19 maupun dirawat dengan gejala berat ataupun risiko kematian akibat COVID-19. Kami mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 lengkap dua dosis yang dilanjutkan dengan booster,” ungkap dr. Nadia.

Dikatakan dr. Nadia, sampai saat ini lebih dari 392 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan kepada 60% total populasi di Indonesia. Capaian sasaran untuk dosis pertama telah mencapai 73,36% dan dosis kedua mencapai 60,25% dari total populasi Indonesia.

Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis ketiga (booster) masih relatif rendah. Dilaporkan dari 34 provinsi di Indonesia, baru 9 provinsi yang sudah mencapai 30% cakupan vaksinasi booster, sementara sisanya masih dibawah 30%. Perlu dilakukan percepatan agar cakupan vaksinasi booster meningkat termasuk optimalisasi vaksinasi menjelang mudik lebaran dengan menyediakan sentra vaksinasi di tempat umum maupun tempat ibadah.

dr. Nadia berharap mudik Lebaran 2022 bisa menjadi momentum bagi peningkatan cakupan vaksinasi booster COVID-19.

“Bagi yang akan mudik lebaran, segera lakukan vaksinasi booster. Siapkan diri kita semua dalam keadaan sehat, agar kita dapat melindungi diri kita dan keluarga kita saat melakukan perjalanan, saat tiba dan saat kembali dari kampung halaman,” imbau dr. Nadia. (asr)