Home Blog Page 552

Boris Johnson Kunjungan Mendadak ke Kyiv, Inggris Berencana Melatih Pasukan Ukraina Skala besar

Li Xin

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menggelar kunjungan mendadak ke Kyiv pada Jumat (17/6/2022). Ia mengumumkan kesediaan Inggris untuk memberikan pelatihan militer skala besar untuk tentara Ukraina. Ini adalah kunjungan keduanya ke Ukraina sejak invasi Rusia, dan dia tidak mengungkapkan informasi apa pun kepada dunia luar sebelumnya.

Kunjungan mendadak  Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dimaksudkan untuk menunjukkan dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengannya dan menyebutnya sebagai “teman baik”.

Downing Street mengatakan Johnson menawarkan selama kunjungannya untuk meluncurkan program pelatihan militer besar-besaran untuk tentara Ukraina, yang berpotensi melatih hingga 10.000 tentara setiap 120 hari.

Pada konferensi pers bersama dengan Zelensky, Johnson mengatakan kunjungannya dirancang untuk mengirim pesan yang jelas dan sederhana bahwa Inggris mendukung rakyat Ukraina sampai akhirnya memenangkan perang.

“Itulah mengapa saya memberi Presiden Zelensky program pelatihan militer baru yang dapat mengubah persamaan perang ini – memanfaatkan kekuatan terbesar, keinginan Ukraina untuk menang,” kata Johnson.

Menurut Downing Street, rencana tersebut akan menggunakan keahlian Inggris untuk melatih pasukan Ukraina, sehingga mereka dapat “dengan cepat menyebarkan, membangun kembali, dan memperkuat perlawanan”. Melalui pelatihan, tentara akan belajar “keterampilan memenangkan pertempuran di garis depan, serta pelatihan medis dasar, keamanan siber, dan taktik kontra-eksplosif”.

Kantor Johnson juga mengatakan Inggris juga akan mengundang mitra internasional untuk berpartisipasi dalam skema tersebut.

Jika Zelensky menerima tawaran itu, kedua pihak akan membahas ukuran pelatihan. Pelatihan ini diharapkan berlangsung di luar Ukraina.

Inggris telah melatih lebih dari 22.000 warga Ukraina di  program sebelumnya dari tahun 2015 hingga Rusia menginvasi Ukraina pada Februari. (hui)

SpaceX Meluncurkan 3 Roket dalam 48 Jam, Elon Musk Mempercepat Realisasi Rencana Starlink

oleh Li Qingyi

Selama 3 hari dari 17 hingga 19 Juni, perusahaan SpaceX milik Elon Musk secara terpisah telah meluncurkan tiga roket ke ruang angkasa dalam rangka mempercepat realisasi rencana Starlink. Selain itu, perusahaan SpaceX pekan lalu telah memecat beberapa karyawannya yang secara terbuka mengkritik Musk

Pada 19 Juni pagi Waktu AS Bagian Timur, perusahaan SpaceX kembali meluncurkan roket yang membawa satelit FM15 milik perusahaan komunikasi GlobalStar untuk ditempatkan di orbit rendah Bumi.

Kendaraan peluncurnya, Falcon 9 kembali ke Bumi tak lama setelah peluncuran, dan berhasil mendarat di sebuah kapal pendarat tak berawak yang ditempatkan di Samudra Atlantik.

Ini merupakan peluncuran roket ke-26 SpaceX tahun ini dan yang ketiga dalam 48 jam.

Pada 17 Juni, SpaceX meluncurkan 53 satelit Starlink dari Kennedy Space Center di Florida.

Keesokan harinya, satelit radar Jerman diluncurkan dari Stasiun Luar Angkasa Vandenberg di California.

Rencana Starlink Elon Musk mulai diluncurkan pada Februari 2018, proyek ini bertujuan untuk menyediakan layanan Internet berkecepatan tinggi ke setiap sudut dunia termasuk kedua kutub bumi.

Sementara itu, menurut The New York Times bahwa perusahaan SpaceX pekan lalu, telah memecat beberapa karyawannya setelah mereka menulis surat terbuka yang mengutuk perilaku pendiri perusahaan Elon Musk dalam beberapa bulan terakhir. Surat menyebutkan bahwa perilaku publik miliarder itu dan tulisan yang ia sampaikan lewat Twitter sering kali membuat orang beralih perhatian dan merasa tidak nyaman.

Gwynne Shotwell, presiden dan chief operating officer SpaceX, mengatakan dalam email bahwa surat itu membuat karyawan lain tidak nyaman dan marah karena mereka merasa terancam dan terpaksa menandatangani sesuatu yang tidak mewakili pandangan mereka.

Elon Musk saat ini sedang menyelesaikan akuisisi perusahaan Twitter Inc senilai USD. 44 miliar. (sin)

Media Inggris : Tedros Secara Pribadi Mengungkapkan COVID-19 Mungkin Berasal dari Laboratorium Wuhan

 oleh Zhao Fenghua

Menurut laporan Media Inggris “Daily Mail” pada 18 Juni, meskipun pernyataan publik Tedros Adhanom tentang asal mula virus adalah bahwa semua hipotesis dimungkinkan,namun ia secara pribadi pernah mengatakan bahwa virus Covid-19 bocor dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok.

Sebuah sumber mengatakan kepada media bahwa Tedros baru-baru ini mengungkapkan kepada seorang politisi senior Eropa, bahwa penjelasan paling kredibel tentang asal usul penyebaran virus komunis Tiongkok itu adalah bahwa kecelakaan dahsyat yang terjadi di sebuah laboratorium di Kota Wuhan. Sehingga menyebabkan wabah menyebar dari sana mulai akhir tahun 2019.

Pada awal Juni, sebuah tim WHO yang terdiri dari para ahli dari 20 negara lebih yang bertugas menyelidiki asal mula epidemi COVID-19 merilis laporan pertama mereka. Laporan merekomendasikan untuk melakukan penyelidikan yang lebih mendalam terhadap pasar makanan laut Huanan di Wuhan. Selain itu, tanpa mengesampingkan kemungkinan terjadi kebocoran virus dari laboratorium.

Sampai sekarang, diperkirakan wabah virus COVID-19 telah membunuh lebih dari 18 juta orang di seluruh dunia.

Sebelum meninggalkan kantor, mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pernah mengungkapkan bahwa, menurut intelijen yang dipegang oleh Badan Intelijen AS, karyawan di Institut Virologi Wuhan telah mengalami gejala serupa dari infeksi virus COVID-19 pada beberapa pekan sebelum otoritas Tiongkok mengeluarkan pernyataan resmi yang memperingatkan publik. (sin)

Beberapa Tahapan Keruntuhan Ekonomi dan Apa yang Akan Terjadi Berikutnya

0

Tuomas Malinen

Sekarang banyak orang mulai berpikir, bagaimana ekonomi AS akan mendarat – hard landing atau soft landing? Seringkali, sebelum krisis ekonomi menerjang, orang-orang cenderung merasa tidak nyaman dengan perekonomian. Mereka merasa ekonomi akan runtuh dengan ​ serius, tetapi tidak dapat menentukan dengan tepat apa yang akan terjadi

Ketika inflasi meroket, realitas ekonomi membuat kebangkitan secara besar-besaran dalam kehidupan orang-orang biasa. Yakni, kembalinya Ekonomi makro. 

Pada bulan September tahun 2008, ketika krisis keuangan global meledak, bank investasi terkenal Lehman Brothers runtuh dan betapa seriusnya krisis yang terjadi diketahui oleh kebanyakan orang. Setidaknya sejak musim gugur tahun 2007, sejumlah ekonom, seperti penulis, telah menyaksikan suramnya perkembangan dunia sekuritisas dan meningkatnya tekanan terhadap perbankan. Sebenarnya, pada akhir tahun 2006, kami telah memperingatkan mahasiswa PhDnya bahwa ada sesuatu yang salah dengan ekonomi dunia. Pada Januari tahun 2008, penulis melakukan short selling saham AS dengan setiap sen yang ia miliki dan yang dapat dipinjam.

Sekarang, beberapa orang mulai melihat-lihat dan bertanya-tanya bagaimana reaksi sektor real estate, yang mana telah melihat lonjakan harga sejak tahun 2019. Yang lainnya sedang mempertimbangkan kesehatan sektor korporasi, yang lain mempertimbangkan keadaan bank, dan beberapa khawatir tentang kenaikan secara drastis dalam imbal hasil obligasi negara Eropa. Yang benar-benar mengganggu, adalah mereka semua punya alasan untuk khawatir.

Kita akan menjadi lebih dari sekadar resesi atau krisis ekonomi “normal”. Ini kemungkinan merupakan kombinasi yang menghancurkan dari krisis tumpang tindih, yang kita sebut “krisis ekonomi multi-sisi”. Kami telah memperingatkan kerapuhan ekonomi global sejak Maret tahun 2017. Kemudian  menemukan bahwa ekonomi dunia tidak pernah benar-benar pulih dari krisis keuangan global. Dalam laporan perkiraan Desember 2017, penulis mengungkapkan :

“Karena pada dasarnya semua ketidakseimbangan cenderung menjadi tren yang berkembang, krisis yang membayangi akan menjadi yang terbesar di dunia sejak 1930-an. penulis menyebutnya ‘badai sempurna’.”

Sebuah “badai yang sempurna” adalah kombinasi dari lima faktor:

“Semuanya Bubble”

Zombifikasi ekonomi global

Utang Tiongkok yang Berlebihan

Runtuhnya Perbankan Eropa

Akhir dari pembelian aset alias quantitative easing (QE) dan awal Quantitative Tightening (QT) atau dengan tujuan memperketat uang yang beredar di masyarakat. 

Dalam laporan tersebut, penulis juga menyebutkan:

“Jika bank sentral dan Tiongkok benar-benar menjalankan rencananya (pengetatan dan deleveraging), dan mengingat Tiongkok mungkin juga kehabisan opsi, maka tahun 2018 kemungkinan akan menjadi tahun ketika sinyal krisis pertama muncul. Ini termasuk seriusnya turbulensi pasar, bank mengalami “Kegagalan, dan kemungkinan respons panik dari otoritas pusat. Pada tahun 2019, krisis mencapai puncaknya ketika upaya terakhir otoritas pusat untuk menguatkan gelembung aset global menjadi lelah. 

Akhir tahun 2018 adalah periode volatilitas pasar yang cukup besar, dengan misalnya Dow Jones Industrial Average mencatat penurunan Malam Natal terbesar yang pernah ada. Kita belum melihat bank gagal, tetapi perlu dicatat bahwa Tiongkok mulai membanjiri sektor perbankan dengan likuiditas pada awal Desember karena industri berada di bawah tekanan yang meningkat.

Pada awal tahun 2019, The Fed memiliki “poros”, dan pada pertengahan September, pasar repo runtuh. Pada dasarnya, satu-satunya yang luput dalam perkiraan kita adalah bahwa pihak berwenang tidak akan dapat mempertahankan pasar pada akhir tahun 2019. Sekarang kita tahu bahwa mereka masih memiliki banyak alat pada saat itu.

Pada Desember tahun 2018, penulis terus menyuarakan peringatan keras tentang arah ekonomi global. Laporan prakiraan tersebut berjudul: “Crash and Way Out: A Special Report on the Global Journey to Depression and Recovery”. Dalam laporan tersebut, penulis menguraikan tiga kemungkinan skenario untuk ekonomi dunia: depresi global, keruntuhan sistemik, dan dongeng.

Skenario Depresi Global merinci jalan menuju krisis ekonomi global. Keruntuhan sistemik menggambarkan skenario di mana sektor keuangan global ambruk. Dongeng adalah skenario “bailout global”. Di dalamnya, penulis berasumsi bahwa bank sentral akan menyelamatkan ekonomi dunia, yaitu, mereka akan memberikan dukungan likuiditas  yang hampir tak terbatas kepada pemerintah, rumah tangga, perusahaan, dan pasar modal “mengambil alih”.

Pada Desember 2019, kami melanjutkan ramalan penulis tentang kehancuran ekonomi. Laporan prakiraan adalah Laporan Khusus Keruntuhan Ekonomi 2020-2023. Dalam laporan tahun 2019, penulis menguraikan tahapan keruntuhan ekonomi yang akan datang. Mereka bernama Onset, Counterattack, Flood, Calamity, dan Recovery.

“Awal (Onset)” menggambarkan “kejutan” yang akan memicu krisis. Di sini berasumsi bahwa kejutan itu bisa datang dari sektor perbankan atau pasar kredit Eropa. Itu datang dalam bentuk virus, mengancam runtuhnya pasar kredit dan perbankan Eropa.

Kemudian memperkirakan bahwa pihak berwenang akan meluncurkan serangan balik untuk menghentikan kepanikan di pasar keuangan agar tidak menyebar ke perekonomian. penulis menyampaikan :

“Upaya ini dapat mencakup re-starting  dan mempercepat program pelonggaran kuantitatif, stimulus fiskal, peningkatan proteksionisme, dan bahkan mungkin menyerukan monetisasi utang secara langsung.”

Pada dasarnya, inilah yang terjadi.

Upaya penyelamatan ekonomi dunia gagal, atau terpaksa mundur, diikuti dengan kegagalan komersial secara besar-besaran. Pada tahap itu, penulis berasumsi bahwa pukulan ke pasar aset dan kredit akan menyebabkan kegagalan massal perusahaan “zombifikasi”. Bencana ekonomi akan terjadi. Adegan yang digambarkan agak mengerikan:

“Pengangguran dan kemiskinan bisa meledak karena runtuhnya pasar modal dan kebangkrutan. Pemerintah akan mencoba untuk menyelamatkan bank-bank vital, yang akan membutuhkan dana yang tidak dimiliki banyak negara, seperti Zona Euro. Ini membuat jaminan untuk deposan satu-satunya. Dalam menghadapi realitas fiskal baru dan mencolok, dana pensiun dan skema perlindungan sosial lainnya bisa menghadapi pemotongan secara drastis berangkat dari keputusasaan pemerintah.

Diperkirakan juga bahwa depresi global akan berakhir dalam 4-5 tahun dan fase terburuk dari krisis akan berlangsung tiga tahun sebelum kita memasuki fase recovery.

Penulis telah memperbarui blog dengan berbagai tahap kerusakan. Sekarang, kita jelas berada di ujung pertarungan karena inflasi yang melonjak, yang berarti kita memasuki perairan ekonomi yang sangat dalam dengan banjir dan bencana di depan kita.

Kedua fase ini akan menciptakan krisis ekonomi multifaset, yang akan diuraikan di kolom berikutnya. (hui)

Tuomas Malinen adalah Chief Executive Officer dan Associate Professor Ekonomi. Dia bekerja di bidang akademis selama 10 tahun, mempelajari pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pendapatan dan krisis ekonomi. Saat ini, Toumas bekerja untuk GnS Economics, sebuah perusahaan konsultan makroekonomi berbasis di Helsinki yang mengkhususkan diri dalam peramalan dan analisis skenario, dan mendidik masyarakat tentang berbagai risiko yang dihadapi ekonomi dunia dan pasar keuangan global.

Artikel ini mewakili pandangan penulis saja dan tidak mencerminkan posisi The Epoch Times.

Industri Semikonduktor Jerman Siap Investasi Triliunan di Indonesia

ETIndonesia- Industri semikonduktor merupakan urat nadi yang memegang peran esensial dalam percepatan transformasi digital. Seiring berkembangnya era industri 4.0, kebutuhan chip semikonduktor terus bertumbuh.


“Kami melihat, permintaaan semikonduktor yang meningkat ini merupakan peluang investasi yang strategis. Indonesia perlu merebut peluang tersebut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (17/6/2022) dalam siaran persnya.


Menperin mengemukakan, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian memacu tumbuhnya industri semikonduktor. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.


 “Selain itu, adanya perkembangan perangkat telekomunikasi dan otomotif khususnya kendaraan listrik (electrical vehicle/EV), serta digitalisasi di banyak sektor, juga semakin membuka kesempatan bagi industri semikonduktor,” paparnya.


Agus optimisitis, pengembangan industri semikonduktor di tanah air dapat diakselerasi, misalnya dengan bergabung ke dalam ekosistem industri semikonduktor dunia dan memasuki rantai pasok chip global.

“Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan negara pemain chip global, salah satunya adalah Jerman,” ungkapnya.


 Melalui pertemuan pada kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, Indonesia dan Jerman sepakat untuk meningkatkan investasi di bidang industri berteknologi tinggi dan membuka peluang untuk mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia agar industri tersebut dapat berperan dalam rantai pasok chip global.

PT Infineon Technologies Batam, telah berkomitmen untuk peningkatan investasi sebesar EUR35,37 juta (Rp569,3 miliar) untuk peningkatan kapasitas 65 juta per minggu pada tahun 2025, dan akan bertambah menjadi EUR83,57 juta (Rp1,3 triliun) untuk kapasitas 150 juta per minggu sampai 2030.

PT Infineon Technologies Batam merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri semikonduktor, dan telah berinvestasi di Indonesia sejak 1996. Kapasitas produksi PT Infineon Technologies Batam pada tahun 2020 mencapai 15 juta pcs per minggu dan meningkat menjadi 22 juta pcs per minggu tahun 2021.


Menperin menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengakselerasi transformasi industri 4.0 melalui program Making Indonesia 4.0. Langkah strategis yang dijalankan, antara lain melalui peningkatan awareness, penilaian kesiapan, pendampingan transformasi industri 4.0, pelaksanaan project transformasi, launching ekosistem industri 4.0, penghargaan INDI 4.0 dan national lighthouse industry 4.0, serta conferences dan expo industri 4.0.


“Kami menetapkan PT Infineon Technologies Batam sebagai National Lighthouse Industri 4.0 pada tahun ini, setelah melalui berbagai tahapan verifikasi. Sebelumnya di tahun 2021, PT Infineon Technologies Batam telah menerima anugerah INDI 4.0 dari kami untuk kategori Smart Factory,” jelas Menperin.


Infineon merupakan perusahaan keempat di Indonesia yang ditetapkan sebagai National Lighthouse Industri 4.0, menyusul PT. Akebono Brake Astra Indonesia, PT. Pupuk Kalimantan Timur, serta PT. Indolakto-Purwosari. National Lighthouse Industri 4.0 menjadi contoh dalam transformasi digital dan penerapan teknologi 4.0. Perusahaan-perusahaan ini dianggap layak menjadi role model bagi pelaku industri di sektornya serta dapat menjadi mitra dialog pemerintah dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia.


Mengutip data Kementerian Investasi/BKPM, pada 2021, nilai transaksi dagang antara Indonesia dan Jerman mencapai USD6 miliar. Dalam kurun 2017-2021, investasi langsung dari Jerman ke Indonesia tercatat sebanyak US$1 miliar.


Pada kuartal I tahun 2022, investasi Jerman ke Indonesia berada di peringkat 12 dengan nilai USD98,4 juta. Tahun ini, investasi dari negara tersebut ditargetkan mencapai USD248 juta. (Kemenprin/asr)

Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok Terutama Minyak Goreng, Ini yang Dilakukan Mendag Baru

ETIndonesia- Hari kedua bekerja sebagai Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan kembali turun ke Pasar Koja Baru, Jakarta Utara hari ini, Jumat (17/6/2022). Mendag Zulhas menegaskan komitmennya untuk segera mengeksekusi perintah Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan harga-harga barang kebutuhan pokok (bapok), terutama minyak goreng (migor).

“Hari kedua bekerja, semaksimal mungkin harus cepat menyerap dan memetakan persoalan yang ada. Jadi saya akan fokus sisa waktu setahun dua tahun urus ketersediaan pangan dan harga terjangkau. Saat ini, saya sedang memantau efektivitas program migor 2 liter per 1 KTP. Program ini diharapkan tidak ada hambatannya,” ujar Mendag Zulhas dalam siaran pers Kemendag.

Mendag Zulhas menegaskan, Kemendag sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Kepala Satgas Migor yang saat ini masih efektif.

Kami terus kaji, koordinasi juga berjalan baik. Insya Allah, akan ada solusi segera. Meski sifatnya bertahap, kita utamakan kepentingan rakyat,” imbuhnya.

Mendag Zulhas menjelaskan, Pemerintah akan memastikan semua berjalan dengan skema yang ada. Domestic Market Obligation (DMO), Domestic Price Obligation (DPO), dan minyak goreng curah rakyat akan tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau.

“Tadi saya cek di sini harga wajarnya sebesar Rp15.000 per kilogram. Kami terus upayakan agar semakin sesuai. Saya juga memperhatikan tentang kualitas dan kebersihan migor curah. Kita harus pikirkan bersama-sama karena hingga saat ini negara yang masih memiliki migor curah hanya Indonesia dan Bangladesh,” ujar Mendag Zulhas.

Menurut Mendag Zulhas, untuk memastikan harga terjangkau, pemerintah berharap adanya kerja sama antara masyarakat dan pelaku usaha untuk melaporkan ke Satgas Pangan atau lembaga- lembaga terkait jika ada pelanggaran di lapangan.

Tadi pagi saya meminta untuk membuat crisis center (pusat krisis) dan task force (satuan tugas) migor. Saat ini juga sudah ada hotline (saluran telepon). Kemendag akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk menyukseskan ini,” pungkas Mendag Zulhas.

Mendag Zulhas juga mengatakan akan memastikan koordinasi dengan Menteri Pertanian untuk memastikan kondisi pasokan bapok sehingga dapat menjamin keterjangkauan harga bapok.

Mengenai pertanian, cabai dan sebagainya. Pulang dari sini saya akan kontak menteri pertanian, kami akan koordinasi, agar diketahui penyebab kenaikan harga dan mencari jalan keluarnya bersama-sama,” ungkap Mendag Zulhas. (Kemendag/asr)

Jepang Waspada! Kapal Tiongkok dan Rusia Muncul di Perairan Pantai Jepang Selama Beberapa Hari

Chen Ting

Informasi  yang dirilis oleh Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang menyebutkan Pasukan Bela Diri Maritim menemukan total 9 fregat angkatan laut Rusia, kapal patroli rudal, kapal pasokan komprehensif, dan kapal medis sekitar pukul 06.00 pagi pada Jumat (17/6/2022). Kapal-kapal tersebut berlayar di Laut Okhotsk, sekitar 40 kilometer sebelah utara Tanjung Soya, Hokkaido.

Sembilan kapal Rusia sedang berlayar ke barat pada saat itu, dan kemudian berlayar melalui Cape Soya ke Laut Jepang. Pihak Jepang mengirim pesawat patroli dan kapal rudal untuk pengumpulan dan pengawasan intelijen.

Sekitar pukul 06:00 pada 17 Juni 2022, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang mengkonfirmasi bahwa total 9 kapal, termasuk fregat angkatan laut Rusia, kapal patroli rudal, kapal pasokan komprehensif, dan kapal medis, berlayar di Laut Okhotsk, sekitar 40 kilometer utara Cape Soya, Hokkaido. (Disediakan oleh Kementerian Pertahanan Jepang)

Staf Gabungan Jepang juga menyatakan  bahwa Pasukan Bela Diri Maritim juga mengkonfirmasi bahwa dari 16 Juni hingga 17 Juni, sebanyak tujuh kapal lainnya berlayar ke selatan dari perairan Hokkaido melalui Samudra Pasifik, melewati Boso Semenanjung di Prefektur Chiba, dan muncul di Perairan Kepulauan Izu di selatan melewati antara Pulau Sumiju dan Pulau Tori.

Dari 16 Juni hingga 17 Juni 2022, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang mengkonfirmasi bahwa tujuh kapal Rusia berlayar ke selatan dari perairan Hokkaido melalui Samudra Pasifik, melewati Semenanjung Boso di Prefektur Chiba, dan muncul di perairan Kepulauan Izu di selatan Tokyo. (Disediakan oleh Kementerian Pertahanan Jepang)

Pada saat yang sama, angkatan laut  Tiongkok juga muncul di perairan dekat Jepang.

Staf Gabungan Jepang menyatakan (tautan) bahwa sekitar tengah hari pada Kamis, 16 Juni, Pasukan Bela Diri Maritim menemukan sebuah kapal perusak berpeluru kendali Tipe 055 Angkatan Laut Tiongkok dan sebuah kapal perusak berpeluru kendali Tipe 052D di perairan sekitar 230 kilometer barat daya Rebun Island, Hokkaido Ke arah timur laut, lalu berlayar ke timur melalui Cape Soya.

Pada 13 Juni, dua kapal perusak rudal berpemandu Tiongkok juga ditemukan oleh Pasukan Bela Diri Maritim sekitar 200 kilometer sebelah barat Pulau Fukue, Prefektur Nagasaki, Jepang.

Sekitar tengah hari pada 16 Juni 2022, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang menemukan kapal perusak berpeluru kendali Tipe 055 Angkatan Laut Tiongkok dan kapal perusak berpeluru kendali Tipe 052D yang berlayar ke timur melalui Cape Soya di Hokkaido. (Disediakan oleh Kementerian Pertahanan Jepang)

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan bahwa dia akan memperhatikan pergerakan kapal-kapal  Tiongkok dan Rusia di perairan sekitar Jepang.

Meskipun tidak mungkin untuk mengkonfirmasi apakah operasi maritim  Tiongkok dan Rusia dalam beberapa hari terakhir adalah latihan bersama.  Namun demikian, temuan tersebut memang meningkatkan ketegangan di Indo-Pasifik.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa armada Pasukan Bela Diri Maritim akan dikerahkan dalam latihan perang gabungan. Pasukan bela Diri Jepang bergerak di 11 negara Indo-Pasifik dan wilayah asing, sebagai latihan angkatan laut bersama dengan sekutu termasuk Amerika Serikat, seperti dikutip kantor berita Kyodo.  Yang mana, tujuan utamanya adalah untuk menghadapi ancaman rezim Tiongkok. 

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, pengerahan armada tempur tersebut akan berlanjut hingga 28 Oktober. Armada Angkatan laut sejumlah negara akan berlabuh di negara-negara kepulauan Pasifik seperti Kepulauan Solomon, Tonga, dan Fiji untuk pertama kalinya. Armada Jepang juga akan berpartisipasi dalam latihan Lingkar Pasifik , yang mana merupakan latihan angkatan laut multinasional terbesar di dunia, termasuk Australia, Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. 

Unggulan armada Jepang  adalah Izumo, salah satu dari dua kapal induk de facto Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, bersama dengan dua kapal perusak, sebuah kapal selam dan pesawat patroli. 

Selain wilayah Pasifik Selatan Prancis, Kaledonia Baru (Nouvelle-Calédonie), 11 negara tersebut adalah Amerika Serikat, India, Australia, Kepulauan Solomon, Tonga, Papua Nugini, Palau, Vanuatu, Fiji, Vietnam, dan Filipina. (hui)

Elon Musk Menggelar Percakapan Langsung dengan Karyawan Twitter, Apa Saja yang Dikatakannya ?

Xia Yu  

Akuisisi Elon Musk terhadap Twitter masih sedang berlangsung pada Kamis (16/6/2022). Elon Musk dan karyawan Twitter menggelar percakapan secara langsung. Ini adalah langkah yang tidak biasa pada saat tawaran $44 miliar belum ditutup.

Elon Musk membuat kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter pada April lalu. Sejak saat itu ia berulang kali berselisih dengan Twitter terkait jumlah bot atau akun palsu di platform tersebut.

Harry Kraemer, mantan CEO Baxter International dan seorang profesor di Kellogg School of Management Universitas Northwestern, mengatakan kepada The Associated Press bahwa kesepakatan tersebut “tidak dapat dijamin (sukses) sampai selesai.” Masih banyak langkah yang akan ditempuh sebelum masalah pembelian tuntas.

Kraemer menuturkan, berdasarkan  pengalaman dirinya, sangat tidak biasa dan hampir aneh, bagi seseorang yang belum selesai membeli perusahaan untuk melakukan percakapan dengan karyawan dari perusahaan yang ingin dibeli.

Kegiatan  ini tidak terbuka untuk umum. Rapat digelar melalui konferensi video. Bloomberg melaporkannya melalui sumber yang mengetahui situasi tersebut.

Menurut Bloomberg, dalam percakapan dengan karyawan Twitter, Elon Musk mengatakan bahwa dia mengusulkan untuk membuat pengguna Twitter membayar untuk verifikasi. Dia juga mengatakan bahwa kebebasan berbicara bukanlah kebebasan ekstrem, dan mengusulkan Twitter untuk mencapai tujuan 1 miliar pengguna. 

Menanggapi kekhawatiran karyawan Twitter tentang bekerja dari rumah, Musk mengatakan bahwa karyawan dan kontributor perusahaan yang “sangat baik” memiliki hak untuk bekerja dari rumah.

Sumber itu mengatakan kepada Bloomberg, bahwa karyawan Twitter diundang untuk mengajukan pertanyaan kepada Musk dan manajemen perusahaan terlebih dahulu, dan karyawan mengajukan sejumlah besar pertanyaan dalam semalaman. Mereka juga mengajukan pertanyaan tentang bonus.

Mengapa Membeli Twitter?

Pertanyaan pertama adalah tentang mengapa Elon Musk membeli Twitter. Musk menjelaskan bahwa dia menyukai platform dan begitulah cara dia mengekspresikan dirinya. 

Elon Musk juga mengatakan bahwa media berbohong tentang kemajuan kesepakatan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Musk mengatakan sebagian besar dari apa yang dia baca tentang kesepakatan tersebut bersifat negatif, dan kemudian dia berbicara tentang pentingnya kebebasan berbicara, kata seseorang yang akrab dengan masalah tersebut.

Musk mengatakan pengguna Twitter harus dapat mengatakan “hal-hal yang sangat keterlaluan” selama mereka berada dalam batas-batas hukum. Dia menambahkan bahwa kebebasan berbicara tidak berarti kebebasan ekstrem tercapai atau freedom of speech doesn’t mean freedom of reach. 

Work From Home

Mengenai kebijakan Work From Home yang paling diperhatikan oleh karyawan Twitter, Musk mengatakan bahwa jika karyawan berkinerja baik di tempat kerja, mereka masih bisa produktif dari jarak jauh. Dia menambahkan bahwa jika seseorang adalah “kontributor yang baik”, mereka masih dapat bekerja dari jarak jauh.

Twitter  memiliki kebijakan kerja dari rumah atau kerja jarak jauh yang tak terbatas sejak awal pandemi.

Elon Musk juga membahas masalah penghargaan. Dia mengatakan bahwa sebagai perusahaan swasta, Twitter akan memiliki struktur kompensasi yang mirip dengan SpaceX, perusahaan swasta lain di mana Musk adalah CEO, dengan penghargaan saham dan opsi dan  bisnis yang likuid  setiap enam bulan.

Musk juga membahas ide PHK. Pendapatan harus lebih tinggi dari biaya, dan menyarankan PHK akan didasarkan pada tinjauan kinerja. “Perusahaan harus sehat,” kata Musk tentang keuangan Twitter.

Musk Berbicara tentang Visi Twitter

Musk menguraikan tujuannya  menumbuhkan basis pengguna Twitter menjadi 1 miliar pengguna aktif bulanan/harian. Dia juga mengatakan kepada karyawan Twitter bahwa salah satu pemikirannya adalah bahwa pengguna harus membayar untuk diverifikasi sebagai pengguna asli melalui alat seperti Twitter Blue.

Selama percakapan, Musk membahas salah satu kekurangan Twitter yang dia lihat: Platform bukanlah platform pilihan bagi pembuat konten yang suka membuat video dan menempatkannya di platform seperti YouTube.  Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, Elon Musk menunjuk pada kemampuan platform lain untuk memonetisasi konten dengan cara yang tidak bisa dilakukan Twitter.

Langganan dan iklan adalah kunci pendapatan Twitter. Kedua model tersebut, kata Musk, membuat dirinya semakin concern dengan akun bot.

Musk mengatakan dia ingin iklannya menghibur, dan dia tidak ingin orang mempromosikan “produk buruk.” Salah satu tujuannya, kata Musk, adalah membuat platform Twitter menjadi mahal, sehingga “pasukan robot” menjadi tidak layak.

Dia juga berbicara tentang penipuan dan algoritma. Setiap algoritma yang digunakan perusahaan untuk mengurangi atau mengontrol spam harus open source. Ia mengusulkan, Twitter menggunakan verifikasi sebagai cara untuk menentukan peringkat konten di platform.

Sikap Politik Musk

Ketika ditanya tentang sikap politiknya, Musk mengatakan dia mendukung “politik moderat” dan bahwa dia “sangat dekat dengan sentris”, tetapi ingin mengizinkan pandangan ekstrem di platform Twitter selama sesuai dengan hukum.

Musk menambahkan bahwa hingga minggu ini, dia telah memilih Demokrat pada setiap pemilihan (sebelumnya).

Musk memilih kandidat Partai Republik dalam pemilihan khusus Texas pada Selasa 14 Juni.

Musk ditanya apakah dia akan menjadi CEO Twitter. Dia tidak menyerah kepada peran, tetapi prioritasnya adalah untuk mendorong peningkatan produk. Kalau mau jadi CEO, lowongannya banyak, katanya. Dia menambahkan bahwa dia tidak terlalu peduli apa judulnya, tetapi orang-orang perlu mendengarkannya.

Musk mengatakan dia tidak terlalu terobsesi dengan judul, tetapi dia ingin “mendorong produk ke arah tertentu.”

CNBC melaporkan bahwa pada papan pesan Slack yang digunakan secara internal oleh karyawan Twitter, sebagian besar karyawan memiliki komentar negatif tentang pertemuan tersebut, dengan alasan bahwa kata-kata Musk mengkonfirmasi kekhawatiran mereka tentang PHK, pekerjaan jarak jauh, lebih sedikit moderasi konten, dan masalah inklusi dan Keragaman.

Para karyawan mengirim memo tentang bagaimana membangun diri mereka menjadi orang-orang hebat, Musk dengan sarkastis berkat bahwa karyawan hebat dapat terus bekerja dari jarak jauh tanpa takut diberhentikan. (hui)

Kesepakatan Gas Israel-Eropa Akan Mengubah Geopolitik dan Keamanan Energi Eropa

0

oleh James Gorrie

Minggu ini, Israel secara resmi menempatkan dirinya sebagai pemasok energi ke Eropa, salah satu pasar terbesar di dunia.

Pengumuman kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Israel, Mesir, dan Uni Eropa pada 15 Juni di Forum Gas Mediterania Timur. Kesepakatan ini menjadi yang terbesar bagi Eropa dan Israel. Dorongan Eropa untuk mencari sumber alternatif gas alam sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina.

Kesepakatan Besar untuk Eropa dan Israel

Selama beberapa dekade, Eropa  mengandalkan gas alam Rusia, dan sumber daya Rusia, untuk energi. Akan tetapi, Moskow  berulang kali mematikan pasokan gas ke negara-negara Eropa sesuka hati, sebagai cara untuk mempengaruhi kebijakan.

Ketika mendapatkan akses baru dari  gas alam Israel, memungkinkan Eropa  menjauh dari Rusia sebagai sumber energinya, terutama untuk pasokan gas alam.

Langkah ini merupakan kemajuan besar bagi Israel, karena memanfaatkan ladang gas alam Leviathan di lepas pantainya di Mediterania Timur sebagai hidangan pembuka ke pemasok energi global. Rencana transportasinya sederhana, dan akan memungkinkan ekspor gas dimulai lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang.

Perubahan Rencana

Awalnya, rencana jangka panjang adalah membangun jaringan pipa dari ladang gas di Mediterania Timur ke Siprus, kemudian ke Yunani, dan terus ke Eropa Barat. Rencana tersebut  ditentang oleh Turki, yang mengklaim kepemilikan gas alam. Turki juga mengklaim hak teritorial untuk setiap pipa yang mengalir melalui Siprus atau melintasi garis maritim yang diklaim Turki dan Libya ada di antara kedua negara mereka.

Tetapi menurut perjanjian terbaru, tidak ada jaringan pipa baru yang perlu dibangun. Sebaliknya, rencananya adalah menggunakan jaringan pipa yang ada, mengalir dari Israel dan Yordania ke fasilitas gas alam cair Mesir. Dari sana, gas alam cair (LNG) akan diangkut langsung ke pasar Eropa melalui jalur pelayaran yang ada ke pelabuhan Eropa dalam beberapa tahun.

Israel Untung, Rusia Buntung

Ketika ekspor LNG ke Eropa meningkat selama beberapa tahun ke depan, Israel akan memperoleh aliran masuk pendapatan yang luar biasa dari pelanggan Eropanya dengan mengorbankan Rusia. Saat ini, Eropa bergantung kepada Rusia dengan sekitar 40 persen pasokan gas alamnya. 

Kantor pusat perusahaan Gazprom Germania, unit Jerman dari perusahaan gas alam Rusia Gazprom, di Berlin, pada 30 Maret 2022. (Sean Gallup/Getty Images)

Pada tahun 2021,  mewakili $ 119 miliar pendapatan tahunan yang mengalir dari Eropa ke Rusia. Aliran pendapatan akan lebih tinggi karena harga energi terus meningkat. Gas alam tidak lain adalah aset strategis, karena merupakan bagian terbesar dari perdagangan Rusia-Eropa, yang mana terdiri dari 36 persen dari total anggaran negara.

Kemenangan Diplomatik di Dunia Arab

Kesepakatan ini lebih dari sekadar rejeki nomplok bagi Israel. Ini juga menunjukkan seberapa baik Israel dan mitra Arabnya, Mesir, dapat bekerja sama untuk keuntungan ekonomi bersama mereka.

Pesan kerjasama serta saling menguntungkan  akan terlihat dan terdengar dengan lantang dan jelas di seluruh dunia Arab. 

Bukan sekedar angan-angan belaka bahwa kerjasama Mesir akan menarik lagi negara-negara Arab lainnya, untuk bisa mendapatkan keuntungan dari hubungan yang lebih baik dengan Israel.

Lebih jauh lagi, ketika pengiriman gas alam cair mulai tiba di Eropa, maka secara fundamental akan mengubah keseimbangan kekuatan antara Rusia dan Eropa.

Berita Buruk untuk Rusia

Ini menjadi kabar baik bagi Eropa dan Israel, tapi  kabar buruk bagi Rusia dan Vladimir Putin. Dari sudut pandang ekonomi, dampak Eropa meninggalkan Rusia sebagai pemasok minyak dan gas alam, akan menjadi bencana besar bagi perekonomian Rusia.

Rusia mungkin harus segera menemukan pasar baru. 

Perlu dicatat bahwa Tiongkok sudah membeli energi Rusia, memberkani Rusia pendapatan yang menyaingi pasar Eropa, bahkan dengan harga diskon—tetapi  mungkin tidak bertahan selamanya.

Tetapi, kesepakatan gas Israel-Eropa, juga sangat bermasalah bagi Rusia dari perspektif geopolitik. Tanpa kekuatan untuk mempengaruhi atau menghukum Eropa dengan ancaman menahan pasokan gas alam, Rusia hanya memiliki sedikit hal lain yang dapat digunakan untuk mempengaruhi kebijakan Eropa.

Memang, Moskow memahami hal ini sebaik siapa pun, yang menambahkan tingkat kerumitan tertentu, jika bukan risiko, pada perjanjian baru.

Bagaimana Reaksi Moskow?

Bagaimana, misalnya, akan atau dapatkah Moskow bereaksi terhadap perkembangan ini?

Seperti dicatat,  bisa dianggap sebagai ancaman bagi Rusia, jika bukan tindakan perang ekonomi. Ini tentu saja bukan kekurangan energi atau makanan, tetapi efek bersihnya bisa serupa.

Moskow dapat menafsirkan perjanjian gas alam baru dalam konteks bahwa Uni Eropa dan Israel (dua kritikus terkemuka invasi Ukraina) bekerja sama—jika tidak berkonspirasi—untuk merampas pasar terpenting Rusia.

Itu benar. Dan, bisa menyebabkan Rusia menderita kesulitan ekonomi yang besar. Selain itu, pengaruh geopolitik Rusia di Eropa dan seluruh dunia juga akan berkurang.

Akankah Moskow mengambil sikap menunggu dan melihat terhadap Israel dan Uni Eropa, dengan harapan dapat meyakinkan salah satu pihak untuk tidak melanjutkan kesepakatan?

Atau akankah  menggunakan blokade angkatan laut atas pengiriman gas alam ke Eropa untuk melindungi kepentingan ekonominya?

Banyak yang mungkin bergantung pada keadaan hasil perang Rusia melawan Ukraina, yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tetapi begitu Eropa bebas dari gas Rusia, Eropa tidak akan lagi menjadi sandera pemerasan Rusia, meskipun masih berisiko diganggu oleh Moskow secara militer.

Alasan yang sama juga berlaku untuk Israel, dan sangat menyadari kehadiran militer Rusia di perbatasan utaranya. Lebih banyak lagi perang dari Rusia atas terjadinya kesepakatan ini. 

Setelah semuanya, kartu apa lagi yang akan dimainkan Rusia? (asr)

Berdasarkan Karakteristik Kepribadian Xi Jinping, Probabilitas Berbagi Kekuasaan dan Membentuk Aliansi Xi-Wang Sangat Kecil

0

oleh Wen Rui 

Menjelang Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, ada cendekiawan  yang mencoba memprediksikan apa yang bakal terjadi dalam kepemimpinan Tiongkok berdasarkan karakteristik kepribadian Xi Jinping. Tidak peduli apakah Li Keqiang akan tetap menjabat atau tidak, tetapi prediksi mengarah pada Xi Jinping tidak akan berbagi kekuasaan, ia juga tidak akan membentuk aliansi dengan Wang Qishan.

Universitas Nasional Chengchi (National Chengchi University. NCCU) Taiwan mengadakan seminar pada 17 Juni. Dalam pertemuan tersebut, profesor Kou Chien-Wen, direktur Institut Hubungan Internasional di NCCU menganalisis pengaruh dari karakteristik kepribadian Xi Jinping terhadap gaya kepemimpinannya.

Profesor Kou yang menganalisis berdasarkan pengalaman pertumbuhan Xi Jinping di tahun-tahun awal dan isi wawancaranya dengan media di masa lampau, ia mendapatkan gambaran tentang 6 poin ciri khas kepribadian, 3 poin kognisi politik dan gaya kepemimpinan Xi Jinping.

Tahun 1962, ketika Xi Jinping masih berusia 9 tahun, ayahnya Xi Zhongxun diturunkan dari jabatannya akibat dicap sebagai “elemen anti-Partai” oleh rezim Mao Zedong. Sejak usia 13 tahun, sebagai anggota dari keluarga Xi Zhongxun, Xi Jinping terkena dampaknya, dicap sebagai seorang kontra-revolusioner dan terpaksa menjalani “pembuangan” yang panjangnya sampai 7 – 8 tahun. Selama itu Xi Jinping muda harus bertahan hidup sendiri, kehilangan rasa aman karena tidak boleh bertemu keluarganya dan mendapat kritikan. Ini juga merupakan suatu  perubahan besar dalam kehidupan pribadinya. 

Profesor Kou Chien-Wen mengatakan bahwa pengalaman itu membuat Xi Jinping yakin bahwa “esensi dari politik adalah perjuangan”. Jadi ia tidak bersedia berbagi kekuasaan, bahkan di hadapan Perdana Menteri Li Keqiang dan Wakil Presiden Wang Qishan pun demikian.

Profesor Kou percaya bahwa setelah Kongres Nasional ke-20 pada bulan Oktober tahun ini, Tidak peduli apakah Perdana Menteri Li Keqiang akan tetap menjabat atau tidak, Xi Jinping tidak akan membagi kekuasaan. Juga tidak akan ada aliansi Xi Jinping – Wang Qishan sebagaimana rumor yang beredar di dunia luar.

Profesor Kou mengatakan bahwa, Xi Jinping membuat perbedaan yang jelas antara “kelompok kawan” dengan “kelompok lawan”. Hal ini mencerminkan bahwa Xi Jinping memiliki “pandangan dunia ganda”. Ia dapat menempatkan kawan-kawan lamanya pada posisi penting dan merawat mereka, sementara lawan politiknya akan diatasi dengan metode otokratis dan perjuangan. Ini tidak hanya berlaku dalam politik domestik, tetapi juga dalam politik internasional.

Adapun gaya kepemimpinan Xi Jinping, Profesor Kou menganalisis bahwa pengalaman menjalani “pembuangan” dengan menjalani kehidupan di pedesaan, telah menumbuhkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi tekanan tinggi. Pada saat yang sama, Xi Jinping pandai menyembunyikan keunggulannya, dan dia bisa bersikap rendah hati dan sabar sebelum dia memperoleh kedudukan atau kekuasaan.

Profesor Kou mengatakan bahwa Xi Jinping memuja kekuasaan dan kepemimpinan yang kuat, berani memberontak dan tidak berpegang pada aturan. Hal ini mencerminkan karakteristik psikologis umum dari para generasi kedua Merah dan generasi Revolusi Kebudayaan.

Pada 2018, PKT yang diketuai oleh Xi Jinping menghapus batas masa jabatan kepala negara dan wakilnya melalui amandemen konstitusi. Dengan demikian dunia luar memperkirakan bahwa Xi Jinping akan melanjutkan masa jabatan ketiganya setelah disahkan dalam Kongres Nasional ke-20 nanti. Pada saat itu, Xi yang berusia 69 tahun akan melanggar aturan lisan “7 Naik 8 Turun” untuk para anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral PKT (usia 67 tahun dapat tetap menjabat, 68 tahun wajib pensiun).

Profesor Kou Jian-Wen menduga bahwa pada Kongres Nasional ke-20 nanti, kemungkinan besar hanya Xi Jinping yang akan tetap menjabat meskipun melampaui batasan usia.

Jika aturan lisan “7 Naik 8 Turun” masih diberlakukan, Maka setelah Kongres Nasional ke-20 nanti, akan ada 11 orang pejabat di seluruh Politbiro yang melampaui batasan usia. Di antara mereka, yaitu Li Zhanshu dan Han Zheng yang menjabat sebagai anggota Komite Tetap Politbiro. Di jabatan anggota Politbiro, ada Xu Qiliang, Wang Chen, Liu He, Sun Chunlan, Yang Jiechi, Chen Xi, Yang Xiaodu, Zhang Youxia dan Guo Shengkun. Kesembilan orang ini juga sudah memasuki usia pensiun.

Namun, Yuan Hongbing, seorang ahli hukum yang tinggal di Australia sebelumnya pernah mengatakan kepada media The Epoch Times, bahwa sebagai pemimpin nasional, usia tidak lagi menjadi standar ukuran siapa yang bisa naik dan turun. Pada Kongres Nasional ke-20, Xi Jinping hanya mengandalkan satu kriteria untuk menyusun kabinetnya, yakni orang yang sepenuhnya setia dan dapat diandalkan secara politik. (sin)

Seorang Korban Tewas Akibat Ledakan dan Kebakaran Hebat di Pabrik Petrokimia Shanghai

0

oleh Luo Tingting

Kebakaran terjadi di Sinopec Shanghai Petroleum Chemical Industry Company Limited, Shanghai pada 18 Juni pukul 4:00 pagi. Sebuah ledakan besar terdengar di tempat kejadian, dan kobaran api besar membumbung tinggi memerahkan langit pagi hari itu, pihak berwenang dari pabrik petrokimia mengatakan bahwa satu orang korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

Pada hari yang sama, Sinopec Shanghai Petroleum Chemical Industry Company Limited dalam pesannya di Weibo resminya menyebutkan, bahwa kebakaran terjadi di area etilena glikol dalam pabrik tersebut. Perusahaan telah meluncurkan rencana penanganan tingkat pertama dan saat ini dalam tanggap darurat.

Menurut berita yang dirilis oleh Dinas Kebakaran Shanghai : Pada 18 Juni pukul 4:28 pagi, kebakaran terjadi di dalam pabrik area etilena glikol. Seluruh personil dari Dinas Kebakaran di wilayah sekitar pabrik, Distrik Jinshan, Fengxian, telah dikerahkan untuk mengatasi kobaran api yang cukup besar.

Video yang beredar  menunjukkan bahwa api berkobar sangat besar di tempat kejadian kebakaran sampai-sampai langit berubah merah, asap hitam mengepul tinggi dan ledakan keras terdengar dari waktu ke waktu. Meski mobil pemadam kebakaran sudah menyemprotkan air, tapi api masih membara.

Seorang warga sekitar mengatakan kepada media : “Saat itu saya masih tidur, tiba-tiba merasakan tempat tidur bergetar, setelah itu saya mendengar suara ledakan di luar. Saya segera bangun dan melihat kobaran api di luar, diikuti oleh sebuah suara ledakan lainnya”.

Seorang netizen Shanghai menuliskan pesannya di Weibo : “Siapa yang memahami perasaan sedang dibangunkan oleh suara bom yang menggelegar pada jam 4:30 pagi itu, waktu itu kaca jendela nyaris pecah, saya pikir terjadi gempa bumi”.

Di luar pintu gerbang Sinopec Shanghai Petroleum Chemical Industry, banyak kerumunan warga yang datang menyaksikan dan mengambil gambar dengan ponsel mereka.

Media Xinhuanet yang mengutip informasi dari personel Dinas Kebakaran Zona Industri Petrokimia Shanghai memberitakan bahwa pada pukul 9:00 pagi hari itu, api pada dasarnya sudah dapat dikuasai, tetapi mengingat luas dan sulitnya lokasi, mungkin saja belum seluruh titik api dapat dipadamkan.

Menurut berita terbaru dari Sinopec Shanghai, seorang karyawan mengalami lecet di lengan, dan seorang pengemudi kendaraan pengangkut pihak ketiga tewas seketika. Soal penyebab kejadian, pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan.

Kebakaran di pabrik petrokimia Shanghai telah membangkitkan perhatian opini publik online, dan netizen telah meninggalkan pesan : “Untuk kembali mengoperasikan pabrik yang sudah lama berhenti karena lockdown, kemungkinan berbuat salah lebih tinggi daripada ketika produksi berjalan seperti biasa”. “Ya Tuhan ! Shanghai tahun ini benar-benar sial”. “Bencana alam dan bencana buatan manusia”. (sin)

Anak-anak di Tiongkok Didiagnosis Mengidap Diabetes Pasca Mendapatkan Vaksin COVID-19 Buatan Tiongkok

0

Eva Fu

Air mata bercucuran dari kelopak mata seorang bocah TK berusia 5 tahun, ketika setiap kali ia melihat teman sebayanya menyantap cemilan—yang mana kini  sudah menjadi sesuatu barang mewah bagi bocah itu sejak dia divonis mengidap diabetes tipe 1 pada akhir Januari lalu. Hasil diagnosis tersebut diketahui setelah 1 setengah bulan lalu, dia mendapatkan dosis kedua dari vaksin COVID-19 buatan Tiongkok.

Bahkan, bekas tusukan memenuhi setiap jari dari kedua tangan anak laki-laki itu. Dikarenakan, tusukan jari  diperlukan untuk memantau kadar gula darahnya, menurut penuturan ayahnya. Bocah itu mendapat empat dosis insulin setiap hari, setiap makanan ditimbang dan harus diukur  kadar karbohidratnya.

Bocah itu adalah salah satu dari sekelompok antara 600 dan 1.000 anak-anak di Tiongkok yang didiagnosa mengidap diabetes tipe 1 antara Oktober dan Mei lalu, menurut surat terbuka yang ditandatangani oleh para orangtua dalam kelompok ini. 

Beijing menggencarkan kampanye nasional pada akhir Oktober untuk menyuntik anak-anak berusia 3 hingga 11 tahun—kelompok usia yang mencakup sebagian besar pasien diabetes.

Tepat pada 31 Mei, menjelang Hari Anak Internasional, para orangtua bocah-bocah ini menulis surat terbuka untuk memohon perhatian publik.

“Kami awalnya tidak menghubungkannya dengan vaksin, tetapi berpikir bolak-balik, anak-anak kami tidak memiliki perubahan gaya hidup atau pola makan, satu-satunya perubahan adalah mendapatkan vaksin,  mereka mengalami gejala pasca vaksinasi,” tulis mereka dalam surat  pertama kali diterbitkan di situs yang dikelola oleh Wei Boxing, seorang aktivis perawatan kesehatan Tiongkok.

Surat itu mendapatkan lebih dari 300.000 view dan 800 komentar pada 11 Juni. Banyak komentator adalah para orangtua yang cemas mengatakan bahwa mereka berada pada kondisi serupa. Mereka meninggalkan nomor telepon mereka dan meminta untuk ditambahkan ke grup di media sosial WeChat yang berisi orang-orang yang mengatakan bahwa mereka atau anggota keluarganya  mengalami KIPI setelah mendapatkan vaksin COVID-19 buatan Tiongkok.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan menyerang dirinya sendiri dan menghancurkan sel beta di pankreas yang memproduksi insulin, yang mana mengatur kadar gula darah. 

Tanda-tandanya termasuk rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, lekas marah, sering lapar, kelelahan, dan penglihatan kabur. Biasanya terjadi pada bocah dan anak remaja, terutama di antara mereka yang berusia sekitar 13 dan 14 tahun, meskipun dapat muncul pada usia berapa pun, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Gen dan paparan virus dan faktor lingkungan lainnya dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

Surat dari para orangtua tersebut mencuat beberapa bulan setelah ratusan orangtua menuduh  vaksin COVID-19 menyebabkan anak-anak mereka terkena leukemia. Banyak dari mereka yang didiagnosis dengan leukemia berusia antara 3 dan 11 tahun.

Di Tiongkok sekitar 86,4 persen dari mereka yang berusia antara 3 dan 11 tahun, dan semua dari mereka yang berusia antara 12 dan 17 tahun, telah divaksinasi penuh pada pertengahan Februari.

Para Orangtua dari anak-anak pengidap diabetes yang baru didiagnosis mengatakan bahwa mereka awalnya memulai grup di WeChat untuk berbagi tips pengobatan. Mereka memulai dua grup lagi setelah keanggotaan grup pertama bertambah menjadi 500 anggota, kapasitas maksimum yang diizinkan untuk grup WeChat. Sekitar 600 dari mereka telah mendaftarkan nama asli mereka ke grup tersebut, menurut surat terbuka tersebut.

Sirnanya Masa-masa Bahagia

Seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun mendapat dosis pertama yang diatur oleh sekolah TK nya pada 5 November, diikuti dengan dosis kedua sebulan kemudian. Dia kemudian mulai mengalami peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil sejak 15 Januari, kata ayahnya.

Kesenangan masa kecil yang dia nikmati bersama teman-temannya menjadi hal yang sulit didamaikan, terutama pada 1 Juni, Hari Anak Internasional, ketika semua anak-anak TK merayakannya dengan menikmati hidangan prasmanan.

“Dia menangis  keras karena kami selalu membawanya pulang untuk makan,” ujar ayahnya Wang Bin (alias), dari kota pelabuhan Ningbo di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur kepada The Epoch Times sehari berikutnya. Untuk menghibur putra mereka, istri Wang membelikannya sayap ayam dan kue untuk makan malam.

Setelah itu, kadar glukosa darah anak laki-laki mereka melonjak hingga 306 mg/dL, tingkat berbahaya yang menurut mereka bisa membuatnya koma.

Sang ibu, yang berhenti dari pekerjaannya setelah diagnosis putranya, bergegas memberi anak itu suntikan insulin. Dia dengan cemas menyaksikan gula darahnya berubah sesudahnya dan nyaris tidak menutup matanya sepanjang malam.

Wang, seorang sopir pengiriman, berpikir untuk membeli monitor glukosa untuk meminimalkan penderitaan putranya, tetapi biayanya—450 yuan ($67) setiap setengah bulan—terlalu mahal untuk keluarga, mengingat Wang adalah satu-satunya pencari nafkah dan mereka memiliki tanggungan untuk membayar kredit mobil dan hipotek. 

Sebagian besar keluarga Tiongkok, seperti Wang, hanya memiliki satu anak karena kebijakan satu anak selama beberapa dekade yang hanya dihapuskan pada tahun 2016. Bagi orangtua, anak-anak mereka adalah “untuk apa kami hidup dan semua yang kami miliki,” demikian yang tertulis dalam surat mereka.

“Setiap kali seorang anggota baru bergabung [grup WeChat], jantung kami akan berdetak kencang,” tulis orangtua tersebut. 

“Diabetes tipe 1 adalah penyakit seumur hidup. Anak-anak kita telah kehilangan kegembiraan masa kanak-kanak dan remaja. Mereka telah menjadi sekelompok pasien.”

Klaim ‘Kebetulan’

Wei, seorang aktivis perawatan kesehatan, mengatakan di situs webnya bahwa dia telah menerima informasi lebih dari 300 kasus diabetes di mana gejala muncul setelah mengambil vaksin  buatan Tiongkok sendiri.

Sebagian besar kasus, terkait dengan Sinopharm dan Sinovac, dua produsen vaksin COVID-19 terbesar di Tiongkok. Beberapa pasien telah mendapatkan vaksin dari Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, yang telah disetujui untuk digunakan di Kolombia, Indonesia, dan Uzbekistan bersama Tiongkok. Dua yang pertama adalah vaksin yang tidak aktif, artinya mengandung salinan virus yang telah dimatikan, sedangkan yang kedua adalah vaksin subunit protein, yang dibuat dengan protein virus yang diisolasi.

Di antara sampel yang dianalisis Wei, sekitar dua pertiganya berada di kelompok usia 3-12 tahun.

Pihak berwenang Tiongkok tidak mengkonfirmasi atau menyangkal apakah efek samping tertentu mungkin timbul dari vaksin.

“Kami masih dalam proses memahami reaksi vaksin yang tidak teratur dan diagnosisnya. Ini mengharuskan kami untuk terus meningkatkan,” kata Wang Huaqing, kepala ahli yang memimpin program imunisasi nasional di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, pada konferensi pers pada akhir Mei. 

Dia mengatakan bahwa siapa pun yang dicurigai mengalami  efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)  harus melaporkannya kepada otoritas kesehatan, dan sekelompok ahli multidisiplin akan menyelidiki kasus tersebut sebelum memberikan pendapat.

“Jika Anda merasa tidak sehat setelah vaksinasi, terutama jika gejalanya  parah, segera pergi ke dokter,” katanya.

Tetapi terlepas dari jaminan resmi, otoritas imunisasi lokal secara seragam mengabaikan kekhawatiran para orangtua, hanya memberitahukan kepada mereka, dalam laporan evaluasi “hampir identik”, bahwa diabetes tersebut hanya “kebetulan” atau “tidak terkait” dengan vaksin, kata mereka dalam surat itu. Pihak berwenang mengatakan hal yang sama kepada para orangtua yang mana anak mereka didiagnosis menderita leukemia setelah inokulasi.

Dalam tanggapan 30 Mei terhadap laporan kasus, di mana seorang bocah mulai menunjukkan gejala diabetes tipe 1 tiga hari setelah disuntik dengan vaksin COVID-19 pada tahun 2021, pejabat kesehatan provinsi Guangdong mengatakan  “tidak menghalangi hubungan sebab akibat dengan vaksinasi,” tetapi mengatakan kasus  “tidak mungkin menjadi reaksi yang merugikan terhadap inokulasi pencegahan.” Mereka mencatat bahwa anak-anak tersebut memiliki kadar gula darah tinggi sebelum vaksinasi.

“Sejujurnya, kami tidak berpikir pemerintah daerah harus terburu-buru mengambil kesimpulan seperti itu,” tulis orang tua anak-anak penderita diabetes tersebut. 

“Perkembangan medis adalah hasil dari studi klinis. Karena anak-anak kita menderita diabetes tipe 1 setelah suntikan vaksin, dan mereka termasuk dalam kelompok tertentu, bahkan jika tidak ada bukti sebelumnya yang menunjukkan bahwa keduanya terkait, apa yang terjadi pada mereka harus mendapat perhatian serius.”

Dong Yuhong, yang sebelumnya bekerja sebagai ahli medis senior untuk pengembangan obat antivirus di perusahaan farmasi internasional Novartis, juga keberatan dengan penolakan dari pihak berwenang.

“Menyimpulkan asesmen ‘vaksin COVID-19 tidak ada hubungannya dengan leukemia dan diabetes tipe 1’ tanpa analisis medis yang cermat adalah tidak bertanggung jawab,” kata Dong, yang saat ini menjadi kepala petugas ilmiah untuk perusahaan biotek Swiss kepada The Epoch Times. Masalah dengan pernyataan tersebut adalah “Mutlak Sepenuhnya.”

Tiongkok memiliki salah satu tingkat terendah diabetes Tipe 1 secara global: rata-rata 1,01 pasien di setiap 100.000 orang, dan sekitar 1,93 pada kelompok usia 0-14, menurut studi BMJ berbasis penduduk 2018.

Dong mencatat studi klinis dan kasus yang memperingatkan kemungkinan peradangan jantung dari mRNA dan vaksin COVID-19 berbasis protein, dan mereka yang menandai risiko hepatitis akut dari vaksin mRNA. Keduanya adalah kondisi autoimun yang tampaknya menjadi penyebab lonjakan protein vaksin. 

Dengan analogi yang sama, “secara teori, vaksin dapat memicu respons imun yang menargetkan sel beta penghasil insulin. “Ini bukan tidak mungkin,” katanya. 

Ini dapat berlaku untuk semua jenis vaksin COVID-19,  termasuk vaksin mRNA, tidak aktif dan berbasis protein.

Sebuah studi March Lancet terhadap 181.280 pasien COVID-19 menemukan bahwa mereka yang terinfeksi  40 persen lebih mungkin terkena diabetes tipe 2. Francis Collins, direktur National Human Genome Research Institute, menulis dalam posting blog Juni 2021 menyoroti “hubungan yang mengganggu” antara diabetes dan infeksi COVID-19 akut, mengutip dua penelitian yang didanai NIH yang mengkonfirmasi infeksi sel beta pankreas terhadap orang yang meninggal dunia karena COVID-19.

Dong mengatakan hal demikian  seharusnya meningkatkan kewaspadaan tentang potensi risiko terhadap vaksin. Pasalnya, baik itu vaksin atau virus, keduanya mengandung protein lonjakan yang bisa memicu diabetes.

“Terinfeksi dan mendapatkan vaksin dapat menyebabkan serangan autoimun dan peradangan kronis,  mengakibatkan kerusakan pada sel insulin.”

Apakah Vaksin Penyebabnya?

Ketika Tiongkok menyatakan vaksinasi tidak wajib, para orangtua berada di bawah tekanan yang cukup besar untuk membuat anak-anak mereka divaksinasi. Putra Yang Yi (alias) berusia 12 tahun baru saja menyelesaikan operasi usus buntu ketika guru meminta kelasnya untuk melakukan suntikan kedua. Baik putra Yang dan Wang mengambil suntikan vaksin Sinovac.

“Guru mengatakan mereka tidak bisa pergi ke sekolah jika mereka tidak divaksinasi, jadi setiap orang harus mendapatkan suntikan,” kata Yang kepada The Epoch Times. Dia menundanya selama sebulan sebelum mendapatkannya pada pertengahan Desember.

Tak lama setelah itu, Yang mulai melihat anak laki-laki tersebut makan dan minum lebih banyak dari biasanya, bahkan ketika berat badannya mulai turun. Dia didiagnosis menderita diabetes tipe 1 pada Maret.

“Tidak ada seorang pun dalam riwayat keluarga kami yang menderita diabetes,” katanya. 

Yang percaya banyak orang-orang yang belum mempublikasikan diagnosis diabetes mereka. Di kota asalnya Hefei, ibu kota provinsi Anhui di Tiongkok timur, dia mengetahui setidaknya 30 kasus serupa.

“Secara tertulis, mereka [pihak berwenang] mengatakan  kebetulan. Tidak ada satu organisasi pun yang berani menyarankan bahwa vaksin mungkin menjadi penyebabnya, tetapi mereka mengetahuinya dengan baik di dalam hati mereka, Vaksin adalah penyebabnya,” ujarnya.

Hanya sedikit yang dibahas di outlet berita Tiongkok tentang potensi efek samping dari vaksin buatan lokal, bahkan ketika kekhawatiran berkembang luas di media sosial. Akan tetapi, penelitian sebelumnya telah menghubungkan vaksin COVID-19 lainnya dengan diabetes.

Di Jepang, setidaknya dua wanita, masing-masing berusia 51 dan 73 tahun, menderita diabetes tipe 1 setelah mendapatkan vaksin mRNA Moderna. Tidak ada kerabat wanita yang memiliki penyakit autoimun, menurut studi kasus.

Bahkan bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes, faktor luar seperti vaksinasi masih memungkinkan untuk mempercepat perkembangan penyakit, meskipun sulit untuk menilai seberapa besar peran masing-masing elemen.

Wu Ming (alias) dari Provinsi Fujian di pantai tenggara Tiongkok, seperti para orangtua lainnya yang berbicara dengan The Epoch Times, percaya bahwa kasus diabetes bukanlah insiden yang terisolasi. Anaknya yang berusia 3 tahun, sekarang dalam keadaan tergantung insulin, mulai sering buang air kecil di malam hari sejak Maret, sebulan setelah dosis pertama vaksin COVID-19. Setelah suntikan vaksin Sinovac lain pada bulan Maret diikuti dengan suntikan vaksin meningokokus, ia dikirim ke rumah sakit selama dua minggu karena ketoasidosis diabetikum, penumpukan asam darah yang dikenal sebagai keton yang dapat mengancam jiwa.

“Ketika kami pergi untuk membeli alat tes gula darah, seorang penjual bertanya kepada kami dengan heran: ‘Apakah kalian mendapatkannya untuk anak Anda? Apakah karena vaksin?’ Bahkan mereka memiliki kewaspadaan serupa,” katanya.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, serta cabang di provinsi  Zhejiang, Henan, dan Fujian tidak dapat dihubungi melalui telepon untuk memberikan komentar.

The Epoch Times juga telah menghubungi Sinovac, Sinopharm, dan Chongqing Zhifei Biological Products Co., perusahaan induk dari Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, atas tuduhan dari para orangtua tersebut. (asr)

Gu Xiaohua berkontribusi pada laporan ini

Kasus COVID-19 Kembali Naik, Jokowi : Waspada, Waspada, Waspada

ETIndonesia- Presiden Jokowi meminta masyarakat agar waspada di tengah kasus harian Covid-19 di Tanah Air yang kembali meningkat. Meskipun positivity rate Indonesia masih di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Sejak awal meskipun belum naik, dulu kan saya sudah ngomong, enggak sekali, dua kali, tiga kali, waspada, waspada, waspada, baik oleh yang Omicron maupun yang BA.4, BA.5,” katanya usai menghadiri acara Silaturahmi dengan Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, pada Jumat, 17 Juni 2022

Presiden pun berharap tidak ada kenaikan kasus Covid-19 dalam kurun waktu ke depan. Untuk itu, Presiden terus mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan suntikan ketiga vaksin Covid-19 atau booster sebagai salah satu langkah antisipasi.

“Kita berharap tidak ada kenaikan, tapi saya kira antisipasi kita sudah saya sampaikan juga sebulan, dua bulan yang lalu booster semuanya booster,” ujarnya.

Presiden juga menjelaskan bahwa pemerintah telah menyediakan vaksin Covid-19 dalam jumlah yang banyak sehingga masyarakat bisa segera mendapatkan suntikan ketiga vaksin Covid-19 atau booster.

“Vaksinnya ada, masih ada puluhan juta. Itu segera, minta semuanya. Sekarang ini kita ingin melakukakan booster mencari pesertanya itu yang kesulitan,” tandasnya.

(BPMI Setpres/asr)

Rudal Taiwan Mampu Menyerang Beijing dan Bendungan Tiga Ngarai

Andrew Thornebrooke

Seorang politisi top di Taiwan memperingatkan bahwa Taiwan memiliki rudal yang mampu menargetkan Beijing, yang mana akan mempertahankan diri dari invasi  rezim partai komunis Tiongkok.

You Si-kun, presiden Legislatif Yuan Taiwan, mengatakan bahwa Taiwan memiliki rudal jelajah supersonik yang mampu menghantam Beijing jika rezim komunis Tiongkok pada akhirnya menyerang pulau itu. 

Hal demikian disampaikannya ketika menjelaskan tentang kekuatan  Rudal Yun Feng milik Taiwan. 

Rudal seri Yun Feng diproduksi di dalam negeri di Taiwan. Pertama kali diakui secara publik pada 2012 dan memasuki produksi massal pada 2019.

You, yang menjabat sebagai perdana menteri Taiwan pada awal 2000-an, mengatakan bahwa dia sebelumnya tidak diizinkan untuk mengungkapkan kemampuan penuh rudal tersebut kepada publik. Sekarang setelah diproduksi secara massal, bagaimanapun,  jangkauannya cukup untuk mencapai ibu kota Tiongkok, Beijing, serta Bendungan Tiga Ngarai, yang merupakan pembangkit listrik terbesar di dunia.

Berbicara dengan Jaringan Luar Negeri Taiwan, You mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap invasi Rusia yang sedang berlangsung ke Ukraina, membuatnya percaya bahwa rakyat Taiwan perlu mengambil peran yang lebih aktif dalam mempersiapkan invasi komunis.

Apalagi, kata dia, Taiwan tidak boleh bergantung kepada bangsa-bangsa di dunia untuk menyelamatkan diri. Sebaliknya, harus bersiap untuk bertarung sampai peluru penghabisan. Dikarenakan, membantu diri sendiri sangat penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Taiwan layak diselamatkan, seperti yang ditunjukkan oleh perlawanan terhadap agresi Rusia di Ukraina.

Kemudian,  negara-negara demokrasi dunia akan terdorong untuk membantu Taiwan, dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan menjadi musuh Australia, Jepang, dan Amerika Serikat.

You mengatakan bahwa, selain menyerang daratan dengan rudal supersonik, Taiwan akan menggunakan selat 100 mil antara keduanya untuk memasang pertahanan besar dan menenggelamkan kapal perang PKT sebelum mereka bisa mencapai pulau itu.

Partai Komunitas Tiongkok harus menyeberangi Selat Taiwan untuk menyerang Taiwan, yang berbeda dengan serangan Rusia ke Ukraina. 

You secara merendahkan menyebut komunis Tiongkok sebagai “Kekaisaran,” mengacu pada kebijakan luar negeri pembangkangnya, dan mengatakan bahwa pulau Taiwan tidak akan pernah ditelan oleh PKT.

You kemudian memperingatkan ; Jika Anda ingin mendarat, Anda akan bertarung di tepi pantai. Jika pendaratan berhasil, semua orang di Taiwan harus bertekad untuk mati seperti di Ukraina, Pergi dan jangan biarkan Tiongkok menelan Taiwan.”

Sementara itu,  dikutip dari Reuters 2 Juni, dari pemandu wisata hingga seniman tato, beberapa orang di Taiwan kini gencar mengambil pelajaran menembak untuk pertama kalinya dalam hidup mereka saat invasi Rusia ke Ukraina.  

Tekanan militer rezim Tiongkok yang meningkat, dikombinasikan dengan konflik di Ukraina, telah memicu perdebatan tentang bagaimana meningkatkan pertahanan di Taiwan, yang mempertimbangkan apakah akan memperpanjang wajib militer.

Sejak perang di Ukraina dimulai tiga bulan lalu, terjadi peningkatan pemesanan hampir empat kali lipat untuk pelajaran tentang cara menembakkan airsoft gun, atau perangkat berdaya rendah yang dirancang untuk menembakkan proyektil non-logam. 

 Max Chiang, kepala eksekutif Polar Light, yang berbasis di pinggiran ibu kota, Taipei mengatakan, semakin banyak orang berpartisipasi untuk ambil bagian. 

Beberapa dari mereka yang datang ke lapangan tembak tahun ini belum pernah memegang senjata sebelumnya,  seraya menambahkan bahwa jumlahnya meningkat “tiga kali lipat atau empat kali lipat” sejak dimulainya konflik Ukraina, yang diklaim Moskow sebagai “operasi militer khusus.”

Beberapa orang di Taiwan khawatir bahwa rezim  Tiongkok, yang tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya, dapat meningkatkan tekanan, mengambil keuntungan dari Barat yang terganggu oleh upaya untuk mendukung dan melengkapi Ukraina dalam merespon Moskow.

Taiwan telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya, tetapi melaporkan tidak ada gerakan militer yang tidak biasa oleh Beijing.

Mereka yang bersiap menghadapi ancaman dari rezim Tiongkok termasuk Su Chun, seorang seniman tato berusia 39 tahun yang bertekad untuk belajar cara menggunakan senapan angin.

Ia yakin, pelatihan senjata akan berguna jika pemerintah memanggil pasukan cadangan seperti dirinya untuk mengusir invasi Tiongkok. 

Penggunaan airsoft gun, populer untuk simulasi militer, diajarkan sebagai olahraga kompetisi di Taiwan, yang mengontrol kepemilikan senjata dengan ketat, tetapi banyak gerakan dan taktik yang terlibat menyerupai keterampilan tempur, dari postur menembak hingga membidik.

Di lapangan tembak Taipei pada suatu Minggu sore, belasan orang membawa senapan angin untuk pertama kalinya saat pelatih menjelaskan pedoman keselamatan dan detail dasar.

Ada kebutuhan “mendesak” untuk mempelajari lebih lanjut tentang senjata setelah perang di Ukraina, kata pemandu wisata Chang Yu, yang menghadiri kursus tingkat awal bersama istrinya.

Selain pelatihan senjata, beberapa politisi di Taiwan  mendesak masyarakat untuk mulai memikirkan rencana bertahan hidup, saat sebagian besar kota tanpa listrik dan pasokan air selama berhari-hari.

Lin Ping-yu dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa, yang mencalonkan diri untuk kursi dewan, mengatakan perang Ukraina telah mendorongnya untuk menyiapkan perlengkapan bertahan hidup untuk keluarganya, lengkap dengan persediaan makanan darurat dan baterai, jika terjadi yang terburuk.

Sedangkan Amerika Serikat akan mempertahankan kapasitasnya untuk melawan kekuatan apa pun yang mengancam keamanan Taiwan, sebagaimana dikatakan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin pada 11 Juni ketika dia memperingatkan “meningkatnya paksaan” dari Beijing.

Berbicara pada Dialog Shangri-La di Singapura, Austin mengatakan rezim Tiongkok telah menjadi “lebih koersif dan agresif” dalam klaim teritorialnya, mengutip kegiatan maritim ilegal Beijing di Laut China Selatan yang disengketakan.

Austin mengatakan, pihaknya telah melihat peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah intersepsi yang tidak aman dan konfrontasi di laut oleh pesawat dan kapal PLA [Tentara Pembebasan Rakyat]. 

Pernyataannya tersebut mengutip sebuah insiden pada bulan Februari lalu, ketika sebuah kapal Angkatan Laut PLA mengarahkan laser ke kapal Australia. Bahkan, Pesawat tempur serta jet tempur PLA dalam beberapa pekan terakhir melakukan serangkaian intersepsi berbahaya terhadap pesawat sekutu yang beroperasi secara legal di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan.

Tetapi, kata Austin, taruhannya “sangat mencolok di Selat Taiwan. 

Ia juga menegaskan, telah menyaksikan peningkatan yang stabil dalam aktivitas militer yang provokatif dan tidak stabil di dekat Taiwan. hal demikian,  termasuk pesawat PLA yang terbang di dekat Taiwan dalam jumlah rekor dalam beberapa bulan terakhir, dan hampir setiap hari. 

Ketegangan lintas selat telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Beijing telah melakukan serangan terbesar kedua ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan pada 30 Mei dengan 30 pesawat tempur PLA.

PKT yang saat ini memerintah Tiongkok sebagai negara satu partai, dan menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri. Pemimpin PKT Xi Jinping  bersumpah untuk menyatukan kedua entitas, dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk melakukannya.

Namun, Taiwan telah sepenuhnya memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, dan tidak pernah berada di bawah kendali PKT.

Amerika Serikat tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka sejak 1979. Namun, Washington mempertahankan komitmennya terhadap Taipei, yang digariskan dalam Undang-Undang Hubungan Taiwan, di mana menjamin akan memberi Taiwan kemampuan militer yang diperlukan untuk membela diri dan mempertahankan kemerdekaannya secara de facto. (asr)

Sengitnya Pertarungan AS-Tiongkok untuk Supremasi Luar Angkasa

Andrew Thornebrooke

Perlombaan senjata terus berkembang pesat antara Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan Amerika Serikat. Beberapa domain persaingan sama tingginya dengan ruang angkasa. Kini, teknologi luar angkasa komersial akan menentukan perlombaan  inovasi militer.

Penggunaan berbagai fasilitas saat ini mulai dari GPS, Wi-Fi, transaksi bank hingga sistem pertahanan rudal semua memerlukan infrastruktur satelit.  Karena itu, tak mengherankan  Amerika Serikat dan Tiongkok berinvestasi secara besar-besaran dalam antariksa militer dan dan kemampuan counterspace mereka.

Apa yang sering diabaikan dalam perlombaan ini, adalah bagaimana setiap negara berjibaku ingin keluar sebagai pemenang.

Memang, selama dekade terakhir, visi Tiongkok dan Amerika Serikat untuk luar angkasa masa depan semakin berbeda, dan sarana yang digunakan setiap negara untuk memanfaatkan industri luar angkasa  telah berkembang dengan visi tersebut.

Di Tiongkok, arsitektur statis yang berkembang dirancang untuk mengatur dan mengarahkan industri luar angkasa sebagai satu bagian dari keseluruhan masyarakat, berbarengan dengan keseluruhan negara komunis. Sementara itu, Amerika Serikat bertaruh besar kepada perusahaan Amerika  berinovasi dalam jawaban baru untuk mengamankan perdamaian di perbatasan terakhir.

Yang pasti, hubungan antara kedua negara dan industri antariksa masing-masing, akan menentukan karakter militer dan perang mereka selama beberapa dekade mendatang.

Namun demikian, untuk memahaminya, pertama-tama perlu dipahami  seperti apa kompetisinya dan bagaimana kompetisi bisa sampai sekarang. 

Kompetisi Luar Angkasa AS–Tiongkok

Persaingan komersial dan militer antara Tiongkok dan Amerika Serikat telah meningkat selama bertahun-tahun karena hubungan antara kedua negara terus merosot. Mungkin tidak ada tempat yang lebih benar daripada di domain luar angkasa, yang sangat penting bagi teknologi militer dan sipil di seluruh dunia.

Pentagon saat ini berusaha untuk mengurangi ketidakpastian dalam operasi luar angkasa, bahkan ketika Tiongkok sedang mengembangkan senjata untuk digunakan melawan aset luar angkasa AS. 

Pakar pertahanan telah memperingatkan bahwa Tiongkok sedang membangun gudang senjata luar angkasa yang komprehensif, sikap yang tampaknya dibenarkan oleh komentar baru-baru ini dari Letnan Jenderal Michael Guetlein dan Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall dari Angkatan Luar Angkasa AS.

Guetlein mengatakan bahwa Amerika Serikat harus bertindak untuk mengembangkan kapasitas mempertahankan diri di luar angkasa, sementara Kendall mengatakan secara lebih khusus bahwa Amerika Serikat perlu mengembangkan senjata luar angkasa baru yang ofensif untuk mempertahankan diri.

Demikian juga,  laporan  2020 oleh U.S.–China Economic and Security Review Commission  (USCC)  menemukan bahwa rezim komunis yang berkuasa di Tiongkok, menerapkan rencana jangka panjang secara sistematis mencuri teknologi AS. Tujuannya untuk mempercepat program militer ruang angkasanya. 

Gambar video ini disediakan oleh SpaceX, misi SpaceX Falcon 9 untuk meluncurkan 53 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi dari Space Launch Complex 4 East (SLC-4E), lepas landas dari Vandenberg Space Force Base, California, pada 13 Mei 2022. (SpaceX melalui AP)

“Partai Komunis Tiongkok (PKT) sedang menjalankan strategi jangka panjang untuk mengeksploitasi teknologi, bakat, dan modal AS untuk membangun ruang militer dan program tandingannya serta memajukan kepentingan strategisnya dengan mengorbankan Amerika Serikat,”demikian bunyi laporan itu. 

“Pengejaran Zero-sum atas superioritas ruang angkasa merugikan daya saing ekonomi AS, melemahkan keunggulan militer AS, dan merusak stabilitas strategis. Singkatnya, sebagai ancaman bagi keamanan nasional AS,” tambah laporan itu. 

Sebagian besar persaingan antariksa Tiongkok-Amerika saat ini berasal dari fakta bahwa Amerika Serikat dan Tiongkok tidak berkolaborasi dalam pengembangan atau eksplorasi ruang angkasa. Sejak Kongres AS meloloskan The Wolf Amendment pada 2011, NASA secara eksplisit dilarang bekerja sama dengan Tiongkok dalam masalah ruang angkasa.

Pakar pertahanan dan keamanan mengatakan bahwa program luar angkasa Tiongkok adalah ancaman militer langsung ke Amerika Serikat. The Wolf Amendment  adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk melarang transfer teknologi yang tidak diinginkan ke Tiongkok dari Amerika Serikat.

Maksud dari amandemen tersebut, seolah-olah untuk memblokir PKT dari teknologi AS untuk membatasi kecepatan kemajuan teknologinya. Namun, rencana tersebut tidak berhasil, dan PKT tetap dapat terus maju dengan menciptakan sistem ruang angkasa saingannya sendiri secara rahasia, yang mana tidak cukup diketahui oleh Amerika Serikat untuk mencegahnya secara memadai. Misalnya, uji senjata hipersonik tahun lalu.

Semua ini telah menciptakan permintaan yang mendesak untuk teknologi ruang angkasa generasi berikutnya di Tiongkok dan Amerika Serikat. Apakah teknologi tersebut semacam roket, pemrosesan gambar, pengumpulan data cuaca, komunikasi broadband, atau yang lainnya, militer negara masing-masing  sedang terburu-buru untuk memperoleh dan mengirimkannya sebelum negara lain dapat melakukannya.

Yang pasti, PKT saat ini tertinggal dalam perlombaan ini. Amerika Serikat memiliki sekitar 2.700 satelit di orbit, sementara Tiongkok saat ini memiliki kurang dari 500. Namun demikian, sebagian besar infrastruktur satelit itu sudah ketinggalan zaman, dan sangat rentan terhadap serangan yang dapat menyebabkan kegagalan berjenjang pada banyak sistem.

“Ketika satu satelit komunikasi A.S. rusak pada 1998, bukan hanya sistem televisi dan pesan yang gagal,Sistem kartu kredit berhenti memproses pembayaran, radar cuaca menjadi buta, dan pengemudi yang frustrasi mendapati diri mereka tidak dapat mengisi bahan bakar kendaraan mereka karena SPBU otomatis mati,”  tulis James Black, seorang analis senior  think tank Rand Europe. 

Dengan demikian, faktor pendorong No. 1 dalam menilai kelemahan atau kekuatan sistem berbasis ruang angkasa saat ini adalah ketahanannya yang diukur dengan ukuran kluster satelitnya. 

Atas tujuan ini, Tiongkok dan Amerika Serikat mencari industri luar angkasa komersial yang sedang berkembang untuk mendapatkan jawaban terukur dan terjangkau tentang bagaimana mereka bisa mendapatkan sebanyak mungkin satelit dan berjalan secepat mungkin.

SpaceX, misalnya, mengoperasikan sekitar 2.000 satelit, empat kali lebih banyak dari PKT. Selain itu, konstelasi satelit Starlink menunjukkan kemampuannya menahan serangan militer asing dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Demikian juga, sebuah perusahaan telekomunikasi milik negara Tiongkok telah mengumumkan rencana untuk menempatkan 10.000 mikrosatelit di orbit pada 2030.

Apa yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan ini, dan bagaimana pemerintah dapat memanfaatkannya, adalah isu sentral di jantung perlombaan ruang angkasa baru, dan akan menentukan keberhasilan atau kegagalan strategi nasional dan militer dalam beberapa dekade mendatang.

Namun demikian, metode yang dikembangkan Tiongkok dan Amerika Serikat untuk memanfaatkan teknologi tersebut sangat berbeda.

Roket Long March 5B lepas landas dari situs peluncuran Wenchang di Pulau Hainan, Tiongkok pada 5 Mei 2020. Varian lain dari roket Long March digunakan untuk membawa rudal hipersonik Tiongkok ke orbit pada Juli. (STR/AFP via Getty Images)

Statistik Baru: Jawaban Tiongkok untuk Pengembangan

Sementara industri luar angkasa Tiongkok dikelola oleh serangkaian organisasi militer dan sipil yang kompleks, sebagian besar program ini diorganisir secara langsung atau tidak langsung oleh sayap militer PKT, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA),  khususnya Pasukan Dukungan Strategisnya (PLASSF), yang berkantor pusat di Xi’an di  barat Tiongkok. 

Selain ruang angkasa, PLASSF mengawasi integrasi kemampuan perang siber, elektronik, dan psikologis PKT, dan secara konsisten berusaha untuk memanfaatkan semua domain ini bersama-sama dalam mengejar tujuan strategis Tiongkok untuk mendominasi ruang angkasa.

Dua entitas utama PLA untuk mengembangkan program luar angkasa adalah milik negara yakni China Aerospace Science and Technology Corp (CASC) dan China Aerospace Science and Industry Corp (CASIC), yang dulunya merupakan satu entitas tetapi dipisah untuk mempromosikan kompetisi.

CASC melakukan sebagian besar penelitian PKT dan peluncuran luar negeri untuk PLA, sementara CASIC mengembangkan semua rudal Tiongkok.

Sementara itu, ada semakin banyak perusahaan ruang angkasa swasta di Tiongkok, yang mendorong banyak inovasi ruang angkasa PKT.

Perusahaan-perusahaan itu, bagaimanapun, sebagian besar menerima arahan mereka tentang apa yang harus dikembangkan dari PLA dan entitas terkaitnya seperti CASC dan CASIC, yang menyalurkan uang dan tujuan tonggak ke perusahaan untuk memenuhi tujuan strategis Partai.

Dengan cara ini, menurut satu laporan oleh Center for a New American Security, sebuah think tank yang berbasis di Washington, perusahaan milik negara Tiongkok secara bersamaan dipisahkan dari inovasi industri swasta sambil juga mengarahkannya. Pasalnya, PLA, sebagai pengguna akhir utama teknologi ruang angkasa, mengelola program penelitian dan pengembangan untuk sistem senjata dan ruang angkasa sambil berkoordinasi dengan komunitas pertahanan sipil.

Sebuah laporan terpisah oleh USCC  mencatat bahwa “Beijing secara konsisten menginvestasikan dana dan kemauan politik tingkat tinggi untuk program luar angkasanya, yang mana telah mendorong kemajuannya stabil dalam mencapai tonggak penting.”

“Atas peran ini, Beijing bercita-cita untuk memimpin inovasi dan eksplorasi terkait ruang angkasa internasional dan membangun sistem infrastruktur yang canggih untuk melayani sektor luar angkasanya.”

Dengan cara ini, model PKT dalam pengembangan ruang angkasa adalah bentuk statisme yang tidak mengejutkan bagi negara komunis, di mana inovasi perusahaan swasta diarahkan ke arah mana dan tenaga mereka dimasukkan atas dalih untuk kebaikan negara.

Bagi AS, Komersialisme Baru

Bagi banyak orang, model PKT untuk pengembangan ruang angkasa mungkin tampak hanya sebagai versi berat dari proses akuisisi tradisional militer AS, di mana birokrasi pertahanan dengan lesu menginvestasikan jumlah yang semakin besar ke beberapa perusahaan pertahanan khusus untuk teknologi kustom.

Namun demikian, Amerika Serikat menjauh dari model itu, dan mengejar pendekatan komersial pertama untuk pengembangan teknologi untuk aset berbasis ruang angkasanya.

Sementara Amerika Serikat secara tradisional menyukai kontrak yang panjang dan mahal untuk proyek yang dipesan lebih dahulu, sekarang Amerika Serikat mengubah strateginya, dan memilih untuk membeli teknologi komersial pertama termasuk satelit untuk analitik, broadband, pencitraan, dan pengumpulan data.

Memang, hal demikian adalah harapan Angkatan Luar Angkasa AS untuk mengkooptasi teknologi ruang angkasa komersial yang tersedia, dan ramah biaya, untuk semua upayanya kecuali yang disebut misi tanpa kegagalan seperti pertahanan rudal.

Jadi, bahkan ketika PKT tampaknya mengambil panduan dari panduan lama Amerika Serikat dalam memanfaatkan negara untuk membeli dari sektor komersial terarah, Amerika Serikat memprioritaskan pembelian teknologi penggunaan ganda yang telah melayani pasar komersial dan tidak sepenuhnya bergantung pada dana pemerintah.

Menurut Strategi Luar Angkasa AS , Pentagon “akan memanfaatkan dan mendukung industri luar angkasa sipil dan komersial domestik yang berkembang” untuk memerangi tantangan Tiongkok terhadap “kebebasan operasi di luar angkasa.”

U.S. Space Command atau Komando Luar Angkasa AS menganggap pendekatan akuisisi-melalui-kolaborasi ini diperlukan di zaman teknologi luar angkasa yang terus berkembang dan terus berkembang, jika pemerintah harus mendanai dari awal, akan ketinggalan zaman pada saat mereka mulai beroperasi.

“Aktivitas ruang komersial telah berkembang secara signifikan baik dalam volume maupun keragaman, menghasilkan bentuk-bentuk baru kemampuan komersial dan layanan yang memanfaatkan teknologi yang sudah dikomoditaskan, dan hambatan lebih rendah untuk masuk pasar,” demikian menurut strategi tersebut.

Selain itu disebutkan juga : “Perkembangan ini berkontribusi pada industri luar angkasa yang berkembang didorong oleh inovasi dan investasi kewirausahaan, teknologi canggih, penurunan biaya, dan peningkatan permintaan untuk layanan berbasis ruang angkasa. [Pentagon] memiliki peluang untuk memanfaatkan inovasi dan investasi hemat biaya yang didorong oleh sektor swasta, menghadirkan peluang kolaborasi untuk mengembangkan kemampuan yang mengubah permainan dengan proses akuisisi yang lebih efisien dan responsif.”

Dengan demikian, subkomite Komite Angkatan Bersenjata DPR AS pada kekuatan strategis pada 8 Juni, setuju bahwa teknologi komersial akan menjadi pusat strategi luar angkasa AS, dan bahwa militer akan memainkan peran menetapkan standar untuk satelit Barat dan kendaraan peluncuran antarmuka, untuk memastikan bahwa militer dapat menggunakan teknologi dari perusahaan mana pun yang dibelinya.

‘Gold Rush’ untuk Manufaktur Luar Angkasa

Kebutuhan strategis untuk inovasi komersial ini mungkin membuat Pentagon lebih bergantung pada kejeniusan di balik bisnis individu, tetapi juga menyebabkan ledakan manufaktur di antara perusahaan luar angkasa yang sedang naik daun di Amerika Serikat, yang mana sekarang berusaha untuk memiliki produk yang diambil untuk digunakan oleh militer AS.

Peter Beck, CEO perusahaan manufaktur kedirgantaraan Rocket Lab, mengatakan ada “demam emas” yang nyata di antara perusahaan luar angkasa untuk mendapatkan aset di orbit untuk meraup penjualan dan kontrak pemerintah yang menguntungkan.

Ia mengatakan, pemerintah mulai memberi makan semua industri swasta, investasi, dan menciptakan lebih banyak kemampuan untuk banyak negara. 

Peter Beck berujar : “Saya berkembang pesat dan hanya NASA yang melakukan hal-hal luar biasa. Sekarang, perusahaan komersial melakukan hal-hal yang luar biasa dan  bukan untuk hal yang terbatas.”

Dalam pidatonya di Kamar Dagang Amerika Serikat, Beck mengatakan dorongan untuk menempatkan teknologi komersial di garis depan dalam inisiatif pemerintah adalah mendemokratisasikan ruang, dengan memungkinkan perusahaan publik untuk memimpin inovasi yang akan meningkatkan dan melindungi bangsa.

Terlebih lagi inisiatif tersebut sudah membuahkan hasil.

Sementara lembaga pemerintah seperti NASA telah berulang kali berjuang untuk bersaing dengan Tiongkok dalam perlombaan baru ke bulan, bahkan gagal menciptakan pakaian luar angkasa sesuai anggaran, industri swasta di Amerika Serikat telah melonjak ke level tinggi terbaru.

Rocket Lab sendiri, misalnya, sedang merencanakan misi tak berawak ke bulan, Mars, dan Venus. Industri ini diperkirakan akan mencapai nilai $1,4 triliun pada 2030.

Yang pasti, kata Beck, langkah-langkah itu tidak akan mungkin terjadi tanpa koordinasi dan pendanaan dari pemerintah, dan khususnya dari Badan Intelijen Pertahanan dan NASA. Namun demikian, dalam memilih memelihara bakat industri daripada mengembangkan dari awal, Amerika Serikat telah meningkatkan kapasitasnya.

Luar Angkasa di Era Teknosfer

Upaya sengit  mempercepat dan mengamankan teknologi militer serta sipil, baik di luar angkasa dan lainnya, mendorong Amerika Serikat dan Tiongkok mengembangkan teknologi yang berbeda dan saling tidak dapat dipahami, menurut laporan baru Center for Strategic and International Studies, sebuah think tank yang berfokus pada keamanan.

Decoupling inovasi digital, sistem, dan aliran data antara negara-negara Barat dan Tiongkok, peningkatan statistik PKT dan kepemimpinan perusahaan standar Amerika Serikat, menambah tren yang telah ada sejak Wolf Amendment  pada 2011, dan menciptakan dua teknosfer yang sangat berbeda dan bersaing.

“Persaingan geopolitik secara keseluruhan antara Tiongkok dan Barat membuatnya tidak mungkin bahwa decoupling teknologi akan berkurang, Keduanya melihat teknologi sebagai metode untuk mempromosikan pandangan dunia masing-masing sambil melihat upaya satu sama lain sebagai fokus pada kompetisi keamanan nasional.”

Apa yang tersisa untuk disaksikan adalah bagaimana arsitektur ruang angkasa yang direncanakan secara terpusat, otoriter, terbuka dan bebas dibuat berbeda, dan bagaimana mereka berkompetisi. (asr)

Andrew Thornebrooke adalah reporter The Epoch Times yang meliput isu-isu terkait Tiongkok dengan fokus pada pertahanan, urusan militer, dan keamanan nasional. Dia memegang gelar master dalam sejarah militer dari Universitas Norwich