Home Blog Page 606

Kudeta Militer Burkina Faso Gulingkan Presiden Roch Kabore

Qiao An – NTDTV.com

Kudeta militer terjadi di Burkina Faso, Senin (24/1/2022). Presiden Roch Kabore dicopot dari jabatannya, parlemen dibubarkan dan pemberontak mengumumkan penutupan perbatasan.

Di televisi pemerintah, militer Burkina Faso membacakan pengumuman penggulingan Presiden Roch Kabore dan pengambilalihan pemerintah, dengan nama “Jaminan dan Pemulihan Gerakan Patriotik”. Militer mengatakan bahwa pengambilalihan akan berlangsung tanpa kekerasan. Para tahanan ditahan di tempat yang aman.

Pengumuman tersebut mencatat bahwa situasi keamanan di Burkina Faso memburuk dan Presiden Kabore tidak mampu menanggapi tantangan yang dihadapi negara, termasuk pemberontakan dari kelompok sipil bersenjata.

Organisasi “Jaminan dan Pemulihan Gerakan Patriotik” juga mengatakan bahwa, mereka akan berkonsultasi dengan semua departemen negara bagian dan mengajukan jadwal untuk memulihkan ketertiban konstitusional pada waktu yang wajar.

Sehari sebelumnya, telah terjadi baku tembak sengit di kamp militer di ibukota Burkina Faso dan kota-kota lain. Selanjutnya, pemerintah membantah desas-desus tentang “kudeta”. Presiden Kabore menandatangani dekrit presiden malam itu untuk memberlakukan jam malam nasional. Namun keberadaan Kabore saat ini tidak diketahui.

Uni Eropa pada Senin 24 Januari menyatakan keprihatinan atas situasi di Burkina Faso, menyerukan militer untuk membebaskan Kabore. (hui)

Kasus Corona Melesat Tinggi per 26 Januari : Bertambah 7.010 Kasus Positif, Terbanyak di Jakarta dengan 3.509 Kasus

0

ETIndonesia- Laporan yang dirilis oleh Satgas Penanganan COVID-19 per Rabu (26/1/2022) menunjukkan penambahan pasien yang terinfeksi COVID-19 berjumlah 7.010 kasus dan 7 kasus meninggal dunia.

Angka ini meningkat tajam setelah sehari sebelumnya Selasa (25/1/2022) dengan laporan penambahan 4.878 kasus dan kematian 20 kasus.

Rincian penambahan kasus antara lain di DKI Jakarta berjumlah 3.509 kasus, Jawa Barat 1.619 kasus, Banten 1.133 kasus.

Sedangkan di Jawa Timur dengan penambahan 238 kasus, Bali 139 kasus, Jawa Tengah 111 kasus dan Sumatera Utara dengan 26 kasus.

Secara total pasien yang terinfeksi COVID-19 di Indonesia berjumlah 4.301.193 orang dengan kesembuhan 4.127.662 orang dengan kematian 144.254 orang. (asr)

Karyawan Baru yang Terlihat Udik Ini Hanya Bisa Diam Saat Dibuli Rekan Kerjanya, Kata-kata Atasannya Membuat Pembuli Diam Membisu!

0

ETIndonesia. Sebuah perusahaan merekrut seorang karyawan baru, karyawan baru ini terlihat bodoh dan kampungan, tapi rajin dan penurut.

Ketika para karyawan lama memintanya mengerjakan bagian (pekerjaan) mereka, karyawan yang baru ini, sebut saja namanya Billy, mau saja dan pasrah mengerjakan pekerjaan mereka.

Namun dibalik “kebodohannya”, pasti ada mata yang melihat segala perbuatan dan kerja kerasnya.

Suatu hari, bos perusahaan itu mau membuka kantor cabang, bos meminta atasan Billy untuk mengelola kantor baru itu.

Tapi, atasan Billy justru merekomendasikan Billy, si karyawan baru untuk jadi pimpinan di sana.

Mendengar rekomenasi itu, bos pun mengiyakan dan Billy pun naik jabatan.

Keputusan bos itu menjadi pembicaraan para karyawan lama, mereka heran kenapa bukan karyawan lama yang dikirim ke kantor cabang, justru karyawan baru yang mendapat posisi itu ?

“Dia adalah satu – satunya karyawan yang tidak takut merasa dirugikan dibandingkan dengan yang lain.

“Secara diam-diam dia telah menguasai pekerjaan yang dilakukan semua karyawan.

“Sementara karyawan lain takut dirugikan (mengerjakan pekerjaan yang bukan menjadi bagiannya), setiap hari hanya mengerjakan tugasnya masing-masing, dan bermalas-malasan jika kondisi memungkinkan, ” jelas pimpinan pada karyawan lama.

Semuanya pun diam membisu mendengar penjelasan itu.

Cerita ini memberitahu kita : Ada kalanya tidak perlu selalu mempertimbangkan untung rugi(mengerjakan suatu pekerjaan yang bukan menjadi bagiannya), jika selalu perhitungan, maka seumur hidup kamu hanya akan menjadi pelayan (bawahan).

Tidak ada siapapun yang akan memberimu uang untuk belajar, selama kamu bersikap baik, tidak terlalu perhitungan, maka kamu pasti akan bersinar.

Sebaliknya ada orang yang sedikit saja merasa kesulitan, lantas tidak mau mengerjakan, sosok orang seperti ini tidak akan pernah bisa menjadi orang yang membanggakan.

Kamu harus tahu, semua yang kamu lakukan sekarang adalah jalan yang dibukakan untukmu kelak.

Mungkin dalam jangka pendek, kamu lebih susah dari orang lain, tapi di masa depan, kamu pasti akan jauh lebih mudah berhasil dibanding dengan orang-orang yang banyak perhitungan dan hanya mengerjakan satu pekerjaan sesuai dengan hasil yang diterima, dan suatu hari nanti kamu akan merasa semua yang kamu lakukan itu pantas dan layak!!

Tidak peduli di mana pun kamu berada, kalau terlalu banyak perhitungan, maka seumur hidup kamu hanya akan menerima hasil sebagai seorang pegawai toko biasa.

Menyaksikan rekan kerja naik jabatan, iri dengan pendapatan orang lain yang lebih tinggi, asal tahu saja keberhasilan setiap orang itu adalah hasil dari upaya kerasnya.

Tidak ada sesiapa pun yang langsung menjadi orang sukses begitu lahir, sikap kamu sekarang menentukan masa depanmu.

Perjalanan hidup ini sangatlah luas dan tak terbatas !

Sering sekali dalam hidup kita, karena merasa lebih senior, lebih berpengalaman, menjadikan kita orang yang sombong dan susah melihat ke bawah.

Jadi tidak heran, ketika kita sombong, Tuhan tidak akan segan – segan “menghancurkan ego” kita dengan cara mengangkat orang yang kita hina, yang kita pandang sebelah mata itu tiba – tiba naik naik ke atas kita dalam waktu singkat.

Jadi, mari kita jadi orang yang peduli dengan siapa pun yang ada di sekitar kita, yang di bawah kita, atau pun di atas kita, hormatilah sebagaimana hormat itu harus ada pada setiap diri manusia. (jhn/yant)

Sumber: coco01.net

Gadis Cantik Ini dengan Telaten Merawat Neneknya yang Sudah Renta

0

ETIndonesia. Semasa kanak-kanak, banyak orang yang menghabiskan hari-harinya tumbuh besar ditemani dan dirawat oleh kakek-neneknya. Biasanya para ibu yang sibuk dengan pekerjaannya menyerahkan buah hatinya dalam pengawasan kakek-nenek.

Namun, ketika anak tumbuh dewasa, kakek-nenek pun sudah senja, lantas bagaimana kamu memperlakukan kakek-nenek yang telah merawat dan mengasuhmu sejak kecil ?

Seorang gadis Phiilipina bernama Jen Ampler mengunggah ke Facebook serangkaian foto neneknya yang berusia 98 tahun itu bersama dengannya.

Jen juga menumpahkan perasaannya yang bercamnpur aduk itu ke media sosial, dan tak disangka unggahan fotonya itu seketika menjadi viral, menyentuh hati puluhan ribu netizen di Philipina.

Jen yang dirawat dan diasuh oleh neneknya sejak lahir itu kini telah tumbuh menjadi gadis yang cantik, dan seiring dengan itu, neneknya pun juga semakin senja, usia sang nenek sekarang 98 tahun , kini neneknya tidak mampu lagi untuk makan maupun mandi sendiri.

Sekarang saatnya ganti Jen yang menyuapi neneknya,

“ Aku tidak sanggup menahan linangan air mata saat aku menyuapi dan membantumu mandi, karena aku selalu ingat engkaulah yang merawat dan menyuapiku saat aku mash kecil dulu!” Kata Jen dengan air mata berlinang.

Darah Jen seketika berdesir ketika mendengar neneknya berkata bahwa dia tidak sangup berjalan lagi saat Jen menyuruh neneknya mencoba untuk berdiri dan berjalan.

“Nek, ayo semangat! Nenek pasti bisa,” kata Jen memberi semangat pada neneknya.

“Sekarang nenek sudah tua, Jen pasti akan merawat nenek,” tutur Jen dengan bibir bergetar.

Sekarang nenek Jen tidak bisa berjalan lagi, tidak mampu untuk merawat dirinya lagi, untuk itu, Jen bersedia menjadi tangan dan kaki neneknya, merawat neneknya dengan sebaik mungkin. Meski

Jen seorang gadis remaja berjiwa muda, tapi ia tak pernah mencampakkan neneknya.

Ia merawat dan mengasuh neneknya dengan tulus dan sepenuh hati.

Cinta dan kasih sayang Jen kepada neneknya ini pun seketika menyentuh puluhan ribu netizen!

Setelah dewasa, dimana karena sibuk dengan studi atau pekerjaan, kamu meninggalkan kampung halaman, berangkat ke kota meniti karier, dan seiring dengan itu, secara berangsur-angsur jarak kamu pun menjadi jauh dan tidak lagi akrab dengan sosok orang yang paling dekat denganmu itu.

Namun, yang paling mereka rindukan adalah kamu dan kamu. Waktu menjadikanmu dari seorang bocah ingusan menjadi seorang remaja yang dewasa, sebaliknya mereka lambat laun menjadi tua karena dimakan waktu yang terus bergulir.

Jadi, bagi teman-teman yang masih memiliki orang tua dan kakek-nenek, luangkanlah waktu dan temani mereka saat mereka masih sehat !

Jangan sampai menunggu mereka semakin senja, lemah dan tidak bisa mendengar atau melihat dengan jelas lagi atau bahkan telah tiada, karena semuanya sudah terlambat.

Sayangi dan curahkan kasih sayangmu selagi masih bisa.(jhn/yant)

Sumber: beautieslife

Hal yang Paling Layak untuk Dibagakan oleh Seorang Pemimpin

0

ETIndonesia. Bukan kekuasaan yang diberikan berdasarkan jabatan, itu akan membuat seseorang menjadi sombong ; Juga bukan keuntungan pribadi yang melimpah, itu juga akan membuat seseorang rentan terlena pada keuntungan saat itu, melainkan : Membuat setiap karyawan bisa memiliki prestasi atau keberhasilan yang diwujudkannya sendiri.

Ini adalah sebuah kisah nyata di Jepang :

Sebuah perusahaan di Ginza, di distrik Chūō, Tokyo, Jepang, ingin membangun sebuah gedung perkantoran, setelah beberapa kali mencari lokasi.

Perusahaan tersebut akhirnya menemukan sebuah lahan kosong yang cocok, tetapi lahan kosong ini milik seorang wanita tua dari desa.

Perusahaan mengutus wakil presiden direktur berkunjung rumah pemilik lahan sambil membawa kado besar, dengan maksud membujuknya agar mau menjual lahannya.

Namun, tak disangka beberapa kali sudah berkunjung ke rumah wanita tua itu, tapi si nyonya tetap saja menolak menjual lahannya, sehingga membuat kesal wakil presdir tersebut.

Sementara itu, dari sisi sang nyonya sendiri juga merasa terganggu, lalu memutuskan langsung ke Tokyo, menemui wakil presiden tersebut dan akan membicarakan hal tersebut secara jelas, dan dia akan mempertahankan posisinya tidak akan menjual lahannya.

Hari itu adalah pagi yang dingin, sang nyonya pun berangkat ke Tokyo.

Ketika tiba di perusahaan itu, baru disadari olehnya datang terlalu pagi, dan ketika bermaksud jalan-jalan di luar, sang nyonya bertemu dengan seorang karyawati muda perusahaan tersebut.

Melihat si nyonya, karyawati itu pun menyapa dengan sopan, dan saat melihat mantel si nyonya basah oleh embun salju, ia pun mencoba menyekanya dengan kain, kemudian mengajaknya masuk ke dalam untuk menghangatkan badan.

Si nyonya merasa tersentuh dengan sikap kayawati muda itu, terlintas dalam benaknya, saya tidak kenal dengan karyawati itu, tapi mengapa begitu baik padaku, pasti sikap dan perlakuan bos perusahaan ini sangat baik, sehingga karyawannya bisa begitu loyal dan berdedikasi untuk perusahaan.

Sambil merenung di tempat, akhirnya si nyonya mengubah keputusannya semula, dan bersedia menjual lahannya pada perusahaann ini.

Tak disangka, kekuatan pengaruh dari seorang gadis muda jauh lebih dahsyat daripada kado tebal dari seorang wakil presdir.

Kuncinya terletak pada karyawan bersangkutan yang telah menemukan makna dan nilai dari pekerjaan mereka.

Dan ini adalah “Sebab (Faktor)’ yang sehari-hari diakumulasikan sang pemimpin—memperhatikan budaya perusahaan yang dikembangkan masing-masing karyawan, “Akibatnya (hasil)”,tentu saja mendapatkan buah yang manis.

Berikan sebuah lingkungan aktif yang menghormati dan menghargai, agar setiap individu bisa memancarkan semangan kerja, memiliki karyawan seperti itu, adalah berkah bagi perusahaan, sekaligus kebanggaan terbesar bagi pemimpin.(jhn/yant)

Sumber: lifecoachtw.pixnet.net

KontraS Kecam Praktek Perbudakan Modern di Rumah Bupati Langkat Non Aktif, Sayangkan Sudah Berlangsung Lama

0

ETIndonesia- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam keras praktik perbudakan modern yang yang terjadi di Rumah Bupati Langkat non aktif, Terbit Rencana Perangin Angin.

Penemuan kerangkeng dan dugaan praktik perbudakan ini berawal dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Terbit Rencana sebagai penerima suap dari kontraktor yang menggarap proyek infrastruktur di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Adapun lokasi dari kerangkeng berada pada lahan belakang rumah Bupati dan praktik tersebut telah berlangsung lebih dari 10 tahun.

Koordinator Badan Pekerja KontraS, Fatia Maulidiyanti menyayangkan sikap institusi lainnya seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Langkat yang seakan mendukung praktik kerangkeng walaupun sudah mengetahui sejak lama.

“Padahal Bupati jelas tidak memiliki otoritas melakukan pembinaan atau rehabilitasi terhadap pengguna narkotika. Hal ini menandakan bahwa institusi lain yang membiarkan praktik tersebut tidak mengerti konsep dasar hak asasi manusia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/01/2022).  

Selain itu, sampai saat ini belum ada jaminan keamanan dan informasi secara pasti mengenai kondisi puluhan korban yang menempati kerangkeng tersebut. Sejauh ini juga belum ada pihak manapun yang berhasil menjalin komunikasi dan meminta keterangan korban maupun keluarganya.

Sementara itu, berdasarkan temuan Migrant Care, setidaknya ada dua kompleks penjara sebagai tempat tinggal para pekerja. Praktik semacam ini dapat dipastikan sebagai bentuk perbudakan modern (modern slavery) yang merupakan kejahatan lintas batas dan sangat memprihatinkan.

Selain perbudakan, para korban juga mengalami bentuk pelanggaran HAM dan tindakan tidak manusiawi lainnya seperti tempat tinggal yang tidak layak, pembatasan ruang gerak, perampasan kemerdekaan seseorang, tindakan penyiksaan, upah yang tidak layak, makanan yang tidak layak dan dihalanginya akses informasi dengan pihak luar.

“Kami menilai bahwa kejahatan ini tidak hanya dilakukan oleh Bupati Langkat, melainkan melibatkan banyak pihak baik yang dilakukan secara sengaja maupun dalam bentuk pembiaran. Sehingga kuat dugaan bahwa praktik ini dilakukan secara terencana mengingat jumlah korban cukup banyak yakni sebanyak 40 orang,” ujarnya.

Atas dasar tersebut, Fatia menilai bahwa rangkaian tersebut merupakan kejahatan terstruktur dan pelanggaran serius terhadap kemanusiaan.

Oleh karena itu, Fatia menyerukan :

Pertama, Komnas HAM untuk segera melakukan investigasi dan membongkar secara tuntas praktik pelanggaran HAM yang terjadi pada peristiwa kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat;

Kedua, LPSK RI untuk segera menjamin hak atas rasa aman dengan melakukan perlindungan terhadap para korban. Selain itu LPSK juga harus segera melakukan pemulihan efektif (effective remedies) bagi para korban perbudakan baik secara fisik maupun psikologis;

Ketiga, Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Polda Sumatera Utara untuk mengusut secara tuntas dan berkeadilan dengan menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam praktik perbudakan di rumah Bupati Langkat tersebut. (asr)

Ekonomi Tiongkok Tumbuh 8,1% ? Pengusaha : Jika Demikian Saya Tidak Gulung Tikar !

0

 oleh Yi Ru

Biro Statistik Nasional Tiongkok mengumumkan pada 17 Januari bahwa produk domestik bruto (PDB) Tiongkok tahun lalu telah mengalami kenaikan sebesar 8,1%. Namun demikian, secara triwulanan justru menunjukkan adanya penurunan : Triwulan 1 tumbuh 18,3%, Pertumbuhan triwulan 2 turun menjadi 7,9%. Triwulan 3  turun lagi menjadi 4,9%, dan triwulan 4 pertumbuhan tinggal 4%.

Li Hua (nama samaran), seorang pengusaha perhotelan di selatan daratan Tiongkok mengatakan kepada reporter ‘Epoch Times’, bahwa tidak ada seorang pun warga daratan Tiongkok yang mempercayai data pemerintah komunis Tiongkok.

“Rekor terindah sedunia yang diciptakan komunis Tiongkok adalah saat mereka dalam situasi paling miskin, saat PKT baru merebut kekuasaan dan mendirikan RRT. Mereka mengklaim bahwa angka pertumbuhan ekonomi telah mencapai angka yang tertinggi dalam sejarah. Katanya hasil panen gandum berlipat ganda, tetapi justru pada saat itu, jumlah rakyat yang mati kelaparan paling banyak.”

Li Hua juga menyinggung soal jika ekonomi tumbuh baik sebagaimana dikatakan pemerintah, perusahaannya tidak akan gulung tikar. 

“Hotel saya tutup bulan lalu karena tidak ada bisnis. Saya tahu bahwa banyak toko yang ditutup dan ganti bos, tetapi bukan ganti bos lalu masalah teratasi. Pertama karena jumlah pengangguran terlalu banyak, mereka mencoba wirausaha karena tidak dapat menemukan pekerjaan. Bahkan jika mereka mengalami kegagalan, mereka juga ingin mencoba. Tingkat kegagalan usaha akibat ganti bos mencapai 70%,” katanya.

Li Hua mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah hidup dengan cara “menggerogoti modal” sambil menunggu dan melihat situasi, tetapi dia sangat bingung terhadap prospek perkembangan di masa depan.

Mengenai pertumbuhan PDB tahunan sebesar 8,1% tahun lalu, pakar keuangan Taiwan Edward Huang mengatakan kepada ‘Epoch Times’ pada 18 Januari, bahwa dunia luar percaya bahwa angka tersebut bukan angka sebenarnya.

“Alasan utama mengapa dunia luar umumnya mempertanyakan angka ini adalah karena situasi usaha di daratan Tiongkok secara keseluruhan sangat tidak kondusif, termasuk kena dampak epidemi, penarikan modal asing, kebijakan pemerintah sendiri untuk menekan industri tertentu. Dan pada kuartal keempat, kebijakan regulasi pihak berwenang menjadi semakin ketat. Selain itu juga terpengaruh oleh gelombang baru epidemi. Saya curiga angka ini dibesarkan,” kata Edward Huang

Edward Huang juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan 1 tahun lalu yang 18,3% itu dipengaruhi oleh periode dasar.

“Pada kuartal pertama tahun 2020, epidemi berkecamuk di Tiongkok. Lockdown perkotaan dan bisnis tutup terjadi dari Kota Wuhan sampai ke seluruh negeri, sehingga ekonomi Tiongkok jatuh sampai ke dasar jurang. Karena periode dasar triwulan 1 tahun sebelumnya rendah, maka tingkat pertumbuhan tahunan untuk triwulan 1 tahun lalu jadi tinggi.”

Menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok, produk domestik bruto pada triwulan 1 tahun 2020 adalah RMB. 20.650,4 miliar, turun sebesar 6,8% year over year. Data resmi juga menunjukkan, bahwa  pertumbuhan triwulan 1 tahun 2020 lebih rendah dari pertumbuhan triwulan 4 tahun 2019.

Frank Tian Xie, profesor tetap di Aiken School of Business University of South Carolina mengatakan kepada ‘Epoch Times’, bahwa otoritas Tiongkok mulai membersihkan dan melanjutkan pekerjaan dan produksi pada kuartal kedua setelah wabah. Mereka berhasil menggaet keuntungan besar melalui pemasokan komoditas Tiongkok ke pasar internasional yang permintaannya cukup tinggi saat epidemi sedang merajalela. Sedangkan sebagian dari pertumbuhan tahun lalu terutama ada hasil sumbangan dari ekspor dan pembangunan infrastruktur.

“Saat ini, tren ekspor juga terus menurun. Karena produksi masing-masing negara di dunia mulai perlahan pulih, termasuk juga persiapan peralihan dari rantai pasokan kian matang, saya pikir permintaan terhadap produk Tiongkok akan melemah. Oleh sebab itu situasi ekspor tidak akan cerah”, kata Frank Tian Xie.

Frank Tian Xie mengatakan bahwa di antara troika pertumbuhan ekonomi (ekspor, investasi, konsumsi), dalam hal investasi di bidang infrastruktur, gelembung di pasar real estat Tiongkok sangat serius. Kasus gagal bayar utang Evergrande telah menunjukkan masalah ini.

Akibat pengetatan pengawasan oleh otoritas sejak bulan September tahun lalu, pasar properti Tiongkok menjadi kian lesu. Raksasa real estat Tiongkok Evergrande Group menjadi fokus perhatian dunia karena krisis utang. 

Pada Oktober, efek domino dari kasus Evergrande muncul, dan satu demi satu perusahaan real estat besar juga gagal membayar utang mereka. 

Menurut data yang tidak lengkap dari Majalah Time, setidaknya ada 274 perusahaan real estat Tiongkok gulung tikar yang tercatat hingga bulan September tahun lalu. Rata-rata satu perusahaan bangkrut setiap hari.

Selama tahun lalu, setelah pemerintah Tiongkok menghentikan IPO perusahaan Ant Group, kemudian mengambil tindakan untuk membersihkan berbagai raksasa platform online, menindak industri hiburan, pendidikan luar sekolah dan sebagainya, akibatnya banyak orang kehilangan pekerjaan.

Frank Tian Xie mengatakan bahwa tingkat konsumsi saat ini berada dalam situasi sangat lemah, “Di bawah epidemi, meskipun beberapa industri ekspor masih aktif berproduksi, tetapi sebagian besar industri terpaksa mem-PHK sejumlah besar karyawan, industri katering dan jasa tutup, sehingga tingkat pengangguran memuncak. Jadi, kemampuan konsumsi masyarakat sangat lemah.”

Sebuah laporan survei oleh Bank Sentral Tiongkok pada bulan September tahun lalu mengungkapkan bahwa, lebih dari separuh responden mengaku sudah tidak memiliki tabungan dalam dua tahun terakhir.

Laporan survei kuartal ketiga bank sentral tentang penabung di perkotaan yang dirilis pada bulan Oktober tahun lalu menunjukkan bahwa kesediaan investasi dan konsumsi turun.

Mengenai ekonomi Tiongkok tahun ini, Edward Huang mengatakan bahwa pada paruh pertama tahun ini, jika pemerintah Tiongkok gagal dalam mencegah penyebaran Omicron dan terus menerapkan lockdown ketat kota. Maka dapat diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok tidak akan membaik.

Edward juga mengatakan bahwa karena Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 akan segera diadakan, akibat prioritas tekanan adalah menjaga stabilitas politik, maka tidak menutup kemungkinan akan ada lebih banyak pembatasan terhadap kegiatan ekonomi, sehingga tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi relatif lebih besar tahun ini.”

Frank Tian Xie mengatakan bahwa ekonomi Tiongkok sebenarnya sedang menghadapi krisis yang serius, dan konsumsi yang lesu serta krisis real estate akan membuat ekonomi Tiongkok tahun ini semakin tertekan. “Tahun ini, penutupan pabrik, kebangkrutan usaha kecil, dan pengalihan rantai industri akan terus berlanjut, dan konsumsi akan terus melemah.”

Frank Tian Xie mengatakan bahwa, pemerintah Tiongkok hanya bisa menggunakan cara mengucurkan dana untuk mendukung real estat agar tidak bangkrut sekarang. “Untuk membantu Evergrande melewati kesulitan. Tetapi jumlah utang Evergrande benar-benar besar, dan banyak perusahaan real estat juga sedang menghadapi masalah yang sama. Mungkin saja pemerintah bisa menunda waktu meletusnya gelembung real estat. Tapi gelembung itu cepat atau lambat akan meletus juga”.

Li Hua, pengusaha perhotelan mengatakan : “Tidak ada cara yang baik untuk menyelesaikan masalah yang saya hadapi. Perekonomian Tiongkok tampaknya tidak akan membaik, dan itu akan menyebabkan beberapa konsekuensi yang kejam.” (sin)

Kado Terakhir yang Ditinggalkan Sang Anak untuk Oragtuanya

0

ETIndonesia. Leland Shoemake, seorang bocah 6 tahun asal Georgia Williamson, AS, ini bernasib malang meninggal dunia pada 25 September lalu karena meningitis. Karena tidak ingin membuat kedua orang tuanya sedih, Leland yang penuh perhatian ini meninggalkan sebuah kado untuk mereka, dan sontak hal ini membuat orang tua Leland tak tahan membendung air matanya menangis sedih ketika mengetahuinya.

Setelah kepergian Leland, untuk pertama kalinya kedua orang tua Leland pulang ke rumah tanpa bisa melihat Leland lagi untuk selamanya. Ketika sang ibu merapikan kamar Leland, sang ayah Tim menemukan secarik kertas di ruang tamu tempat yang paling disukai Leland untuk melukis. Air mata Tim berkaca-kaca dan tak kuasa menahan tangisnya saat membaca isi surat putranya, ia pun segera memperlihatkan isi surat terakhir Leland kepada isterinya. Dalam surat itu berbunyi “Aku selalu ada di sisi kalian, terima kasih ayah-ibu, aku sayang sama kalian, ayah ibu tercintaku.”

Meski hanya beberapa patah kata, tapi ayah Leland bisa merasakan ketabahan putranya, Leland tak tega melihat orant tuanya larut dalam kesedihan. Amber, ibunya Leland mengatakan, “Segenap hati saya hancur sampai tidak bisa lagi menggambarkan perasaan saya saat itu, ini merupakan tangisan perih kami yang paling lama untuk pertama kalinya sejak kepergian putra tercinta kami untuk selamanya.” Leland kerap melukis, atau menulis pesan untuk ayah ibunya, tetapi hanya surat ini mengandung makna yang luar biasa, karena itu mereka memutuskan membingkaikan pesan terakhir putranya itu dan menggantungkannya di ruang tamu.

Leland adalah anak yang pintar, di akun facebooknya, Amber menulis pesan singkat “Leland sudah menunjukkan kecerdasannya sejak usia 1 tahun, ia tahu abjad bahasa Inggris, angka, warna, bentuk, dan 20 huruf individual umum. Kami sayang dan cinta pada si kutu buku ini, ia suka sekolah, belajar hal-hal baru, paling senang melihat program sejarah, cuaca, dokumenter dan hal-hal apa saja yang berhubungan dengan sejarah ia selalu menyukainya.”Leland bukan hanya seorang bocah yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu, ia juga trampil dalam pergaulan sosial, suka berbincang-bincang dengan semua orang, bahkan Leland yang memiliki kepribadian yang ramah ini membuat orang tuanya mendapatkan teman-teman baru. Sungguh terlalu cepat rasanya bocah ramah yang hebat ini pergi untuk slamanya. Tapi dalam hati ayah-ibu pasti tidak akan pernah lupa kalau Leland adalah anak yang penuh perhatian !

Setelah melihat kisah Leland yang menyentuh hati ini, benar-benar merasakan bahwa cinta dan kasih sayang itu sebaiknya jangan ditunda, dan jangan segan-segan untuk mengatakan cinta dan kasih sayang Anda itu dengan penuh semangat ! (Secretchina/Jhn/Yant)

Kasus Aktif Harian Jakarta Bertambah 1.708 Kasus, Total 12.196 Pasien Terinfeksi COVID-19 yang Masih Dirawat/Isolasi

0

ETIndonesia- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per Selasa (25/1/2022) naik sejumlah 1.708 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 12.196 orang yang masih dirawat/isolasi. 

“Perlu digarisbawahi bahwa 10.299 orang dari jumlah kasus aktif (84,4%) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sementara itu, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 2.190 orang sehingga total 883.490 kasus, yang mana 1.829 (83,5%) di antaranya juga merupakan transmisi lokal,” terangnya. 

Selain itu, Dwi turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Dari 1.697 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.166 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 531 lainnya adalah transmisi lokal. 

Sementara itu, upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas. Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 20.562 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 19.533 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.190 positif dan 17.343 negatif.

Selain itu, dilakukan pula tes Antigen per Selasa sebanyak 48.062 orang dites, dengan hasil 1.523 positif dan 46.539 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR. 

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 857.688 dengan tingkat kesembuhan 97,1%, dan total 13.606 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%. 

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,3%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%. (asr)

Tidak Lagi Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Omicron Mulai Mendominasi Transmisi Lokal

0

ETIndonesia-  Data Kementerian Kesehatan per 1-22 Januari 2022 melaporkan jumlah kasus konfirmasi nasional terus meningkat dalam 4 minggu terakhir. Proporsi kasus didominasi transmisi lokal, tidak lagi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Pada 22 Januari 2022 sebanyak 90,1% kasus konfirmasi nasional merupakan transmisi lokal.

Selanjutnya, data terakhir yang dihimpun Kemenkes menunjukkan kasus konfirmasi di Indonesia sebanyak 1.626 kasus. 20 pasien di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan 2 pasien meninggal dunia.

“Yang perlu kita lakukan yang pertama adalah kita tidak perlu panik tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi. Kita perlu, memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers virtual, Senin (24/1/2022).

Untuk memaksimalkan protokol kesehatan, data PeduliLindungi boleh dibuka publik sehingga masyarakat bisa melihat lokasi-lokasi mana yang menerapkan disiplin protokol kesehatan. Hal ini dapat membantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi di fasiltas publik maupun di kantor.

Di samping itu, pemerintah juga terus gencarkan pelaksanaan surveilans. Karena kasus Omicron semakin banyak maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing. Pasalnya metode genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron.

“Untuk tracing kasus kita akan menggunakan PCR yang lebih cepat dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron. SGTF sudah kita distribusikan dan akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah,” ucap Menkes Budi. (Kemenkes RI/asr)

Otodidak, Alternatif Jalan Menuju Kebebasan Pendidikan

0

SAM SORBO

Saya telah melakukan homeschooling pada ketiga anak saya selama beberapa tahun ini ketika menyadari saya sedang menemukan jalan buntu. Anak sulung saya adalah seorang entertainer yang berdedikasi. Pintar, cukup rajin, dan selalu terlibat dalam segala aktivitas, Braeden semacam uji coba homeschooling saya yang bisa dikatakan cukup sukses. Bisalah saya menandai satu, bagi seorang ibu pemula yang memulai perjalanan home-schoolingnya dengan penuh keraguan dan kegelisahan.
Anak kedua saya, Shane, adalah seorang ahli matematika.

“Bu, saya ingin mengerjakan 30 halaman matematika hari ini.” “Ok!” Tentu saja, saya akan memintanya.

Dia menyelesaikan buku kerja matematika kelas satu pada Halloween tahun itu. Shane menyukai matematika, dan saya cukup menyukai matematika untuk menjadi tutor kalkulus yang dicari di masa kuliah.

Sejak kecil, putri saya suka menggambar. Untuk memberdayakannya, saya menyampaikan padanya jika dia benar-benar tertarik pada sesuatu, dia harus melakukannya setidaknya 15 menit setiap hari, sebagai cara untuk mempelajari keahliannya. Saya tahu dia akan menggali lebih dalam dan mengasah keterampilannya atau sebaliknya, dia akan menemukan sedari awal jika itu bukan panggilannya. Octavia mulai melakukan dua atau tiga jam aktivitas seni setiap hari, bahkan meneliti seni rupa dan seniman lain untuk ditiru. Dia sangat berbakat dalam imajinasi dan juga kemampuan mengekspresikannya.

Jadi, saat dia berusia 12 tahun, saya kebingungan. Saya seorang entertainer dan insinyur, tetapi satu hal yang pasti saya bukan seorang seniman!

“Tuhan, apa yang harus saya lakukan dengan ini? Saya tidak memiliki bakat seperti dia. Bagaimana saya bisa mengajarkan homeschooling itu? ”

Saya juga mulai bertanya-tanya tentang bagaimana seseorang akan mengarahkan seniman pemula untuk menggali bakat mereka lebih dalam, dan seseorang menyampaikan, biasanya seniman pemula akan mengambil kelas anatomi untuk mempelajari bagaimana menggambarkan bentuk manusia dengan lebih baik. Eureka! Sesuatu yang konkret akhirnya dapat dilakukan untuk memperdalam studi anak saya. Dan ini menimbulkan ide dari pendidikan sekolah dasar tentang mengidentifikasi dan menugaskan guru yang tepat untuk pekerjaan itu.

Aku langsung menuju ke atas, ke kamar Octavia dan menemukannya, seperti biasa, di mejanya, sedang menggambar. Saya menceritakan ide-ide yang baru saja saya kumpulkan dan bertanya kepadanya, “Jadi, bisakah kita bersama-sama mencari kelas anatomi?”

“Oh, Bu,” jawabnya, agak geli dengan kenaifanku. “Lihat.” Dia membuka salah satu buku sketsanya dan menunjukkan kepada saya dua halaman bolak-balik gambar lutut manusia, di dalam dan di luar, dalam berbagai posisi. Dia telah melakukan penelitiannya sendiri tentang anatomi manusia, setelah lama menyadari bahwa hal itu akan menjadi kunci dalam meningkatkan kemampuannya. Dia, saya menyadari saat itu, telah melakukannya secara otodidak.

Saya masih dalam paradigma lama guru memberikan pengetahuan dan siswa menyerap informasi yang telah dicerna sebelumnya. Meskipun saya sudah cukup lama melakukan pendidikan di rumah, saya masih belajar homeschooling.

Dari plot twist yang mengejutkan ini, saya menyadari bahwa guru yang ideal untuk anak dapat ditemukan dari dalam diri. Tunjukkan pada anak di mana menemukan pengetahuan baru, memberi dorongan untuk mengeksplorasi, dan menumbuhkan pola pikir yang bebas. Anak kecil membutuhkan bimbingan tentang apa yang harus dipelajari, tetapi pada akhirnya bakat mereka paling baik ditemukan dan dikembangkan dari dalam. Begitu api itu menyala, mereka sering kali dapat menentukan jalan terbaik bagi diri mereka ke depan.

Itu bukan berarti meninggalkan anak melakukan sendiri di setiap kesempatan. Beberapa hal sulit dipelajari tetapi bermakna dalam jangka panjang. Putra saya Shane ingin berhenti bermain piano. Saya tidak mengizinkannya, untungnya. Kemudian, saat dia beranjak remaja, dia tumbuh sebagai anak yang mencintai piano dan meminta saya untuk mencarikannya guru piano yang lebih baik. Dia tahu apa yang dia butuhkan, untuk berkembang. Dan dia menyukainya sekarang. Dia mengatakan kepada saya betapa sedihnya dia ketika mengetahui beberapa hari yang lalu seorang teman baru telah diizinkan untuk berhenti bermain piano sebelumnya.
Sekolah umum telah menerapkan budaya pembelajaran semacam itu selama beberapa dekade. Luangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan bagaimana sekolah atau administrator atau pendidik mengetahui apa yang mereka lakukan: Itulah yang diajarkan kepada mereka. Sementara ada beberapa siswa unggul di kelas dan diminta untuk menyampaikan pidato perpisahan, namun banyak siswa lainnya yang tertinggal—tersesat dalam perjalanan mereka sendiri.

Paradigma otodidak mungkin akan membantu mereka jauh lebih baik dalam mengidentifikasi bakat mereka dan memanfaatkan potensi penuh yang mereka miliki secara lebih efektif, bijaksana, dan menyenangkan. Mencari kesesuaian untuk anak-anak kita dengan mengirim mereka ke sekolah atau bahkan mencoba meniru budaya sekolah ke dalam rumah sepenuhnya kontra-produktif ketika, sebagai budaya, kita menghargai masing- masing individu adalah berbeda.

Paradigma homeschool tradisional juga memiliki kekurangan, karena mengikuti struktur sekolah yang tidak sempurna. Orang yang mengejar pendidikan seperti sekolah umum di rumah memiliki tingkat kelelahan tertinggi.

Saya mendapatkan pelajaran penting dari anak saya hari itu, dan saya masih butuh waktu untuk memprosesnya sepenuhnya. Anak-anak secara alami ingin tahu.

Memaksa mereka untuk fokus pada sesuatu yang tidak menarik selama berjam-jam sehari akan menyia-nyiakan bakat dan potensi bawaan mereka, mengalihkan perhatian mereka dari apa yang benar-benar mereka cintai. Dapat dikatakan itu adalah gangguan pendidikan yang pada akhirnya membuat mereka putus asa untuk belajar. Kita merugikan anak-anak kita dengan menyamaratakan pendidikan sesuai cara lembaga sekolah, pada bakat dan kemampuan unik mereka.

Belajar sendiri mengubah tanggung jawab dari orang tua dengan memberdayakan para orang tua sebagai pemandu, bukan dosen. Ini menawarkan pada siswa kesempatan untuk menentukan nasib dan tanggung jawab sendiri, serta kebebasan untuk belajar dengan kecepatan dan kepuasan yang diinginkan. Mari belajar menuju kebebasan pendidikan untuk anak-anak kita dan orangtua mereka. (feb)

Sam Sorbo adalah aktris pemenang penghargaan, penulis, dan pembawa acara “School’s Out With Sam Sorbo” di Epoch TV, yang telah mendidik tiga anaknya di rumah selama lebih dari satu dekade. Buku-bukunya “ They’re YOUR Kids” (Reveille Press, 2017 ), “Teach from Love: A School Year Devotional for Families” (Broadstreet, 2019 ), dan “Words for Warriors” (Humanix, 2021 ) tersedia di SamSorbo. com

Di Balik Tanah Harapan “Metaverse”

0

oleh Iswahyudi

Seorang Sufi mengatakan bahwa dunia fisik kita adalah ilusi. Dunia sejati adalah alam ilahian/ alam ruh, alam nilai, akhirat, dunia seberang, nirwana, alam kadewataan atau apapun namanya. Di situlah asal mula kita dan kampung halaman di mana jiwa seseorang berpulang, sangkan paraning dumadi.

Berabad-abad para laku spiritual, pertapa, kultivator, brahmana, biksu, para sufi, orang suci, dan para filsuf mencurahkan upaya, mengajarkan cara untuk tidak terlena dengan dunia, agar tidak terlekat, tersesat, dan mengambil jarak serta menanam kesadaran bahwa tempat ini hanyalah transit bukan destinasi. Muncullah ajaran agama, kepercayaan, jalan suci (Tao), dan kebijaksanaan yang bisa menjadi road map perjalanan untuk kembali ke alam sejati.

Baik dari era berburu, bertani dan beternak, era industri, era teknologi infor- masi, sampai era kebijaksanaan, pergulatan manusia berada pada dua kutub; yaitu (1) dunia sebagai destinasi vs (2) dunia sebagai transit. Para penganut kutub pertama berusaha mengumpulkan sumber daya, kuasa, pengaruh, pengetahuan, dan kebijaksanaan agar bisa bahagia, berkuasa, hidup abadi, atau bahkan kalau bisa menjadi ‘Tuhan’.

Kubu ini dilandasi pemikiran bahwa manusia dilahirkan dari ruang kosong/ hampa, acak tanpa tujuan, dan netral nilai. Pertarungan untuk bertahan hidup (struggle of fitness) menjadi moral utama. Homo homini lupus (manusia memangsa manusia) menjadi laku hidupnya. Dalam sejarah peradaban manusia sering kali pandangan kutub pertama ini sering mendominasi. Sementara kutub yang kedua, memandang dunia ini sekedarnya.

Gold, Glory dan Girl dipandangnya dengan sangat hambar bahkan menjadikannya sebagai alat menempa nilai. Menciptakan peradaban spiritual, ilahiah, semi dewa semi manusia. Sejatinya kontestasi antara dua kutub paradigma ini berlangsung abadi hingga kini.

Sekilas Dunia Metaverse

31 Oktober 2021, Mark Zuckerberg mengumumkan perubahan nama Facebook menjadi Meta. “Saya percaya metaverse adalah bab berikutnya untuk internet, dan ini adalah bab berikutnya untuk perusahaan kami juga Misi kami tetap sama tentang menyatukan orang Mulai sekarang kita akan menjadi metaverse bukan facebook Saya mendedikasikan energi kami untuk ini lebih dari perusahaan lain di dunia dan jika ini adalah masa depan yang ingin Anda lihat, maka saya berharap Anda akan bergabung dengan kami, karena masa depan akan melampaui apa pun yang dapat kita bayangkan.”

Itulah poin-poin penting yang disampaikan Mark pada pidatonya.

Metaverse itu sebenarnya apa? Metaverse adalah sebuah konsep dunia virtual di mana seseorang dapat membuat dan menjelajah bersama pengguna internet lainnya dalam bentuk avatar dirinya sendiri. Orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, atau perangkat lainnya. Namun, sebenarnya istilah Metaverse ditulis oleh Neal Stephenson di novel Snow Crash pada 1992. Secara etimologi Meta berarti melampaui, Verse adalah alam semesta.

Cara kerja atau sejumlah kegiatan atau hal-hal yang bisa dilakukan di Metaverse, antara lain: (1) Horizon, yang merupakan dunia virtual yang dapat memilih atau membuat tanah sendiri seperti taman, kantor, tempat bermain, pantai, pegunungan, luar angkasa atau tempat manapun yang ingin dituju. (2) Avatar yang merupakan identitas/ sosok virtual lengkap dengan sifat, karakter, atribut seperti manusia di dunia nyata. Secara asal-usul kata avatar dalam terminologi Hindu, berarti inkarnasi dari Roh Keilahian yang datang ke bumi untuk menegakkan kebenaran. Tapi dalam dunia digital sebuah avatar dimaknai sebagai representasi grafis dari pengguna atau karakter atau persona pengguna. (3) Kegiatan virtual, Pengguna dapat melakukan aktivitas yang sama di dunia nyata seperti berolahraga, menonton film, menonton konser, kuliah, bekerja, dan lain-lain. (4) Kumpul bersama, Pengguna dapat bertemu dengan pengguna lain untuk meeting, berpesta ataupun sekedar nongkrong bersama. (5) Belanja, Pengguna dapat berbelanja dan bertransaksi layaknya berbelanja langsung ke toko atau mal. (6) Masuk ke arena permainan, dimana pengguna dapat masuk ke dalam game layaknya seperti film “Ready Player One” atau Film “Free Guy”. Memasuki metaverse seseorang memerlukan perangkat khusus untuk bisa merasakan pengalaman tiga dimensi. Bisa dikatakan bahwa Facebook adalah sampul dari sebuah buku, dan metaverse adalah halaman-halaman dan jilid-jilid buku dunia digital itu sendiri.

Dilihat dari paradigma dunia kaum sufi, tokoh spiritual, brahmana, Budha, kultivator, orang suci, dan pertapa, dunia metaverse adalah turunan ketiga dari dunia sejati dimana semua jiwa dan nilai bermula dan menuju. Dunia sejati diturunkan ke alam dunia. Alam dunia diturunkan menjadi dunia maya. Dunia maya diturunkan
lagi menjadi metaverse. Itulah posisi metaverse itu.

Metaverse: Tanah harapan atau disrupsi kemanusiaan versi tercanggih

Untuk mewujudkan dunia metaverse ada beberapa komponen penting; (1) Internet yang cepat dan stabil adalah syarat utama, (2) Virtual Reality (VR), yaitu perangkat atau teknologi yang memungkinkan kita masuk ke dalam dunia metaverse.

Beberapa perusahaan pengembang VR ini seperti Oculus oleh Facebook, Tesla Studio yang mengembangkan TeslaSuit, dan sebagainya. Proyek terbaru yang sedang digarap Facebook, berjuluk Nazare, saat ini sedang mengembangkan VR berupa ka- camata dengan sebutan AR Glasses, yang akan lebih memudahkan lagi untuk masuk ke dunia metaverse. (3) Augmented Reality (AR), yang merupakan teknologi untuk memasukkan dunia virtual ke dalam dunia nyata. Contoh yang sudah kita gunakan saat ini adalah filter Instagram atau media sosial lainnya. (4) Artificial Intelligence (AI), yang digunakan untuk mendukung metaverse dengan kecerdasan buatan setara manusia dalam pengoperasian dunia virtual yang sempurna. (5) Sosial dan Ekonomi, Metaverse juga membutuhkan komponen sosial dan ekonomi untuk bisa berjalan sesuai kenyataan. Media sosial seperti Facebook, Line, Dicord, dan lain-lain tidak terlepas dari pengoperasian metaverse untuk memungkinkan individu berinteraksi, berkomunikasi dan membangun kehidupan sosial. Selain itu juga diperlukan cryptocurrency atau mata uang digital, serta teknologi yang mendukung proses pembayaran seperti PayPal, transaksi jual-beli, e-market, e-wallet, dan lain-lain.

Kehadiran metaverse menjadi harapan baru bagi dunia teknologi dan kehidupan manusia di masa depan. Banyak hal dapat dimudahkan dengan adanya metaverse, namun demikan banyak juga hal yang ha- rus dipersiapkan dengan matang untuk menghasilkan dunia virtual yang dapat memenuhi aktivitas dan kebutuhan manusia layaknya di dunia nyata.

Tidak dapat dihindari bahwa ancaman seperti keamanan privasi, kecanduan teknologi, pengaruh terhadap kesehatan, keseimbangan mental juga mungkin membuat kita berpikir dua kali sebelum memasuki metaverse nanti.

Tak bisa dipungkiri dalam perjalanan perkembangan fase peradaban manusia tidak lepas dari penaklukan, hegemoni dan penjajahan. Dunia digital sebelum metaverse sudah banyak menimbulkan gelombang hegemoni dan disrupsi. Disrupsi pengetahuan dengan munculnya mesin pencari Google yang mengebiri peran guru dan pendidik sebagai rujukan pengetahuan.

Disrupsi sosial dengan munculnya situs media sosial semisal Facebook, yang mempunyai pengguna di akhir 2021 hampir mencapai 3 miliar penduduk melebihi jumlah penduduk negara manapun di dunia. Disrupsi alat transportasi yang menyebabkan rontoknya bisnis transportasi konvensional. Disrupsi gaya berbelanja dan menikmati hiburan dengan munculnya marketplace digital, game online, Netflix dan lain-lain. Dalam bidang pengawasan dan kontrol sosial telah melahirkan negara polisi orwellian di Tiongkok yang modelnya lambat laun mulai ditiru negara lain yang mengancam kebebasan dan demokrasi.

Kemunculan Big Tech juga secara langsung bisa mendisrupsi entitas dan ke- daulatan sebuah negara.

Semisal Facebook dengan 3 miliar warga negara digitalnya, sumber daya digitalnya, ‘ideologi negaranya’,‘konstitusinya’, dan sekaligus mata uang, yang kapitalisasi pasar Facebook-nya bisa melebihi GDP sebuah negara. Facebook dan big tech yang lainnya pada pilpres AS kemarin bisa menghilangkan identitas digital seorang POTUS Donald Trump karena dianggap melanggar konstitusi negara adi daya digital Facebook dan Twitter. Walaupun Donald Trump adalah seorang presiden ia masih juga jadi warga negara digital Facebook, Twitter dan sejenisnya yang mempunyai konstitusi sendiri.

Kemunculan mesin disruptor kebudayaan yaitu aplikasi Tik Tok, membuat tren penyeragaman koreografi, budaya, preferensi, selera musik yang secara tidak disadari dengan cepat mematahkan suatu generasi dari kebudayaan nasionalnya. Kini Tik Tok mempunyai pengguna yang terus meningkat mengejar pendahulunya. Mencerabutkan generasi sekarang dari generasi sebelumnya.

Gaya imperialisme ala abad ke-18, 19, 20 kini sudah tidak relevan lagi. Rempah-rempah tak seboomming di era kolonial, minyak bumi sudah menipis, mineral terus menerus berkurang. Kontestasi selanjutnya adalah bagaimana menambang data dan menaklukkan pikiran dan perasaan manusia di dunia.

Media sosial sebelum kemunculan metaverse telah berhasil (1) memetakan pemikiran manusia di dunia lintas batas negara dan peradaban, (2) mengumpulkan dan menambang data untuk memenuhi bahan mentah kecerdasan buatan (AI) yang pada akhirnya ingin menggantikan kecerdasan manusia dan menggiring perilaku manusia lewat sabda dewa algoritma.

Sekilas metaverse akan memperlakukan kita bak seorang avatara yaitu so- sok ilahiah yang jika ia inginkan sesuatu dengan niat pikirannya akan terwujud. Bisa melakukan perjalanan lintas dimensinya yang seolah nyata. Ini bisa dimaknai sebagai sanjungan sekaligus cacian bagi kemanusiaan itu sendiri. Manusia diajak untuk berimajinasi bahwa sangat mungkin menjadi Tuhan. Avatar itu sosok messias, juru selamat, yang mempunyai kemampuan kedewataan.

Visi ini mengingatkan sebuah syair di lagu internasionale yang mengatakan bahwa tidak ada maha juru selamat dan tidak ada Tuhan. Metaverse malah mendorong imaginasi manusia untuk menjadi sang avatara. Tuhan itu sendiri. Padahal dunia metaverse tanpa sumber energi (black out) akan kiamat begitu saja.

Semua ilusi kedewaan dan keavataraan lenyap seketika. Dan celakanya ketika jiwa-jiwa yang seharusnya kembali ke alam hakiki yang sebenarnya telah terjebak ke dalam dimensi ilusi yang sangat dalam yang dibuat metaverse. Metaverse bisa jadi bukan tanah harapan, tapi upaya membius kesadaran akan tanah harapan yang sesungguhnya dirindukan sejak jauh lampau. Ini bisa jadi sebuah jebakan bagi kemanu- siaan dan upaya menyegel jalan untuk pulang.

Xi Jinping Merendahkan Nadanya dalam Pidato Forum Davos

0

Zhong Yuan

Pada 17 Januari lalu, Xi Jinping menyampaikan pidatonya pada Davos World Economic Forum 2022, dibandingkan setahun sebelumnya, pidato kali  ini telah meninggalkan istilah berskala tinggi “pemerintahan global (global governance)” dan berharap agar negara-negara makmur dapat “menempuh kebijakan ekonomi yang bertanggung jawab”. 

Perubahan signifikan pada pola dunia dan situasi di Tiongkok selama setahun terakhir, telah membuat pemimpin Tiongkok mau tidak mau harus meredam sikap hegemoninya, dan berbelok serta berupaya berjanji melanjutkan “reformasi  keterbukaan”, tak lain demi menahan investasi asing. Pidato pemimpin Partai Komunis Tiongkok -PKT- secara keseluruhan terpaksa merendahkan nadanya.

Tak Lagi Ungkit “Global Governance” Dengan Skala Tinggi

Setahun lalu, yakni 25 Januari 2021 lalu, Xi Jinping juga menyampaikan pidato daring pada forum Davos, judul yang diberitakan Xinhua News adalah “membuat obor multilateralisme menerangi perjalanan umat manusia melangkah maju ke depan”, pada headline Xinhua News itu juga ditambahkan keterangan, “Menekankan menyelesaikan persoalan zaman, harus mempertahankan dan menerapkan multikulturalisme, mendorong di- bangunnya komunitas nasib bersama umat manusia.”

Pidato Xi Jinping pada waktu itu, khususnya adalah secara terbuka meneriakkan kepada Biden, sebagai persiapan menyetarakan diri, secara menyeluruh berpartisipasi bahkan memimpin “pemerintahan global”.

Setahun kemudian, Xinhua News memberitakan pidato Xi Jinping dengan judul “Keyakinan Teguh, Berani Maju, Bersama Menciptakan Dunia Indah di Era Pasca Pandemi”, juga ditempatkan sebagai berita utama. Akan tetapi, konten tambahannya menyusut drastis, hanya menyebutkan “semoga cahaya matahari menerangi umat manusia, Tiongkok yakin dapat menyumbangkan ajang Olimpiade yang sederhana, aman dan menarik, mendeteksi perubahan zaman, menata jalan yang benar dari umat manusia”.

Jelas, media corong PKT juga telah mencium konten yang sangat berbeda.  Tidak  berani  lagi menyebut dengan skala tinggi “menyelesaikan persoalan zaman” dan “membangun komunitas nasib bersama umat manusia”. Seiring dengan pupusnya harapan “Timur bangkit Barat turun”, niat pemimpin PKT berupaya memimpin dunia pun sepertinya telah sirna.

Pidato setahun lalu pernah dikemukakan, “makna utama multilateralisme adalah permasalahan internasional dirundingkan bersama, nasib dan masa depan dunia ditentukan bersama oleh setiap negara”, “tidak menciptakan egosentris”, “tidak dapat membiarkan satu negara atau hanya beberapa gelintir negara main perintah”, “tidak bisa memberi kuasa hanya kepada yang lebih kuat”, harus “merombak dan menyempurnakan sistem pemerintahan global”. 

Pidato setahun kemudian hanya mengatakan, “mencampakkan pemikiran perang dingin, mewujudkan berdampingan secara damai dan win-win solution”, “antarnegara tak dapat dihindari terdapat konflik dan perselisihan, tetapi memainkan win-lose solution tidak akan menyelesaikan masalah”, “harus mempertahankan dialog dan bukan konfrontasi”. 

Setahun terakhir ini, PKT terus menerus memprovokasi AS dan Barat. Pada akhirnya telah menyadari perbedaan kekuatan yang ada, dalam pidato itu pemimpin PKT juga telah menyebutkan satu kalimat yakni menentang “paham hegemoni dan politik kekuasaan”, namun jelas mulai menurunkan posisi-nya sendiri, dan sama sekali tidak ada  lagi nada tinggi “pemerintahan global” seperti tahun sebelumnya. 

Pidato Xi Jinping bahkan menyebutkan, “berbagai kepungan dan tekanan, bahkan konfrontasi, hanya akan merugikan serta sama sekali  tidak ada untungnya”. Kalimat ini telah mengungkap kenyataan bahwa selama setahun terakhir PKT terus dikucilkan dunia, sehingga mengubah nadanya menjadi rendah, hal ini semestinya dikarenakan ketidakberdayaan.

“Decoupling, Putus Pasokan dan Sanksi” Semuanya Mengena

Setahun lalu, pidato Xi Jinping mengutarakan, menentang “pemanfaatan pandemi untuk melakukan ‘pemerintahan global’ serta melakukan decoupling dan ketertutupan”, dan berharap “menjaga stabilitas kelancaran rantai pasokan industri global”. Juga disebutkan menentang “penciptaan ‘kelompok kecil’ dan ‘perang dingin baru’”; “harus menjaga konsep komunitas nasib bersama manusia”, “tidak membuat tembok penghalang tinggi yang dapat meretakkan hubungan perdagangan, investasi, dan teknologi”, “mengukuhkan posisi kelompok G20 sebagai forum utama tata kelola ekonomi global”.

Selama setahun terakhir, satu persatu kekhawatiran pemimpin PKT itu telah menjadi kenyataan, globalisasi tengah semakin cepat meninggalkan Tiongkok, PKT sendiri masih saja terus mengacau dan membuat rantai pasokan menjadi genting. 

“Komunitas nasib bersama umat manusia” yang diprakarsai PKT kian hari kian suram. Akan tetapi, QUAD yang dibentuk AS-Jepang-Australia-India, KTT G7+4, aliansi militer AS dan UE, aliansi militer AS-Inggris-Australia atau AUKUS, dan NATO yang justru semakin membesar dan membentuk ruang lingkup yang berbeda, “komunitas bersama” yang berbeda. PKT tidak hanya tidak bisa  ambil bagian dalam “pemerintahan global”, bahkan secara sengaja telah dikucilkan oleh semua negara.

Pada tahun 2021 lalu, pemimpin PKT tidak menghadiri KTT G20, berinisiatif telah melepaskan forum kerjasama internasional krusial yang terakhir, dalam pidato tahun ini juga tidak disebutkan lagi.

Pidato setahun lalu masih menyebutkan, “prestasi teknologi seharusnya menciptakan kemakmuran bagi umat manusia dan bukan menjadi cara untuk membatasi apalagi menghambat perkembangan negara lain”, tidak bisa “semena-mena menyatakan decoupling, memutus pasokan dan memberi sanksi” serta “perang dagang, dan perang iptek”.

Setahun kemudian, menghadapi kenyataan pahit, pidato PKT mau tidak mau harus mengakui, “telah terjadi banyak arus yang berlawanan dan jeram yang berbahaya”, serta menghimbau agar “berusaha membongkar tembok dan bukan membangun tembok (ketertutupan), membuka diri dan bukan memisahkan diri, melebur dan bukan decoupling (melepas keterkaitan)”. PKT tidak hanya tidak berani lagi mengungkit soal hegemoni dunia, juga jelas takut akan diisolasi sepenuhnya oleh dunia, bagaimana mungkin tidak merendahkan sikapnya?

Dalam pidato tahun ini juga disebutkan, “rantai pasokan mata rantai industri global sangat kacau, harga produk komoditas terus melonjak naik, pasokan energi sangat kritis dan berbagai risiko lainnya saling silang sengkarut”.  “Lingkungan inflasi rendah global mengalami perubahan yang signifikan”, “jika kebijakan moneter badan ekonomi utama ‘mengerem mendadak’ atau ‘berbelok mendadak’, akan timbul efek limpahan atau spill- over negatif yang sangat serius”, semoga “pemuka negara-negara maju dapat menempuh kebijakan ekonomi yang bertanggung jawab, menjaga efek limpahan akibat kebijakan tersebut, untuk menghindari dampak serius terhadap negara-negara berkembang lainnya”.

Pada 2022, AS dan negara Barat telah mempersiapkan kenaikan suku bunga dan meredam inflasi; PKT justru melakukan sebaliknya, bersiap hendak mengurangi suku bunga, dan pelonggaran  kuantitatif    untuk menstimulus ekonomi. Xi Jinping menyerukan “pemuka negara-negara maju” harus “bertanggung jawab”, ini berarti mengakui bahwa RRT hanyalah sebuah negara  berkembang, walaupun suka menepuk dada sebagai badan ekonomi kedua terbesar di dunia. Faktanya  pengaruhnya terhadap ekonomi dunia sangat terbatas, sebaliknya perekonomian negara Barat justru berpengaruh sangat besar terhadap Tiongkok.

Perbedaan pidato Xi Jinping setahun sebelum dan sesudahnya sangat mencolok, gertak sambal PKT pun langsung telah menampakkan wujud aslinya.

Yang Berani Dijanjikan PKT Semakin Sedikit

Setahun lalu, pidato Xi Jinping mengklaim bahwa Tiongkok “terlepas dari kemiskinan” secara tuntas, tahun ini tidak disebutkan lagi.

Pidato setahun lalu masih menyebutkan Tiongkok memiliki “keunggulan pasar dan potensi konsumsi dalam negeri yang sangat besar”, “menyuntikkan lebih banyak tenaga pendorong bagi kebangkitan dan pertumbuhan ekonomi dunia”.

Pidato setahun kemudian hanya menyebutkan, “walaupun mendapat tekanan teramat besar dari perubahan lingkungan ekonomi baik dalam maupun luar negeri, namun ketangguhan ekonomi Tiongkok sangat ulet, penuh potensi, dan fundamental positif jangka panjang tidak berubah.”

Pemimpin PKT tentunya tidak bisa mengeluarkan hasil rapat kerja ekonomi sebulan lalu, kala mana para pemimpin PKT di luar kebiasaan mengakui “ekonomi menghadapi tiga lapis tekanan yakni penyusutan permintaan, lonjakan pasokan, ekspektasi melemah”; dan sekarang sudah tidak mampu lagi menggambarkan kue besar “keunggulan pasar dan potensi konsumsi dalam negeri yang sangat besar”. 

Dalam pidato setahun lalu masih disebutkan, “Tiongkok akan terus mendorong inovasi teknologi”, “memperbesar investasi teknologi”, “membangun pola perkembangan baru dan mewujudkan perkembangan berkualitas tinggi”.

Pidato setahun kemudian tidak lagi menyinggung  inovasi teknologi, hanya disebutkan “akan tetap teguh mendorong reformasi keterbukaan”, “menyambut baik berbagai modal untuk dikelola di Tiongkok secara legal dan taat hukum”.

Seiring dengan berbagai kegagalan seperti “Lompatan Jauh Chip”, inovasi mandiri pun menjadi omong kosong belaka, pemimpin PKT pun hanya bisa berharap agar hengkangnya investasi asing lebih diperlambat. 

Tetapi, pidato Xi Jinping di satu sisi menyebutkan “reformasi keterbukaan”, namun di sisi lain menekankan “memainkan peran pemerintah yang lebih baik, bergeming sedikitpun dalam mengukuhkan dan mengembangkan ekonomi publik, tidak goyah sedikitpun dalam mendorong, mendukung, dan mendatangkan perkembangan ekonomi non-pemerintah”. Slogan budaya partai yang saling bertolak belakang seperti ini, hanya akan memperbesar kekhawatiran perusahaan investasi asing.

Dalam pidatonya juga disebutkan “menjadi makmur bersama”, tetapi dijelaskan sebagai  “bukan melakukan  egalitarianisme”, disebutkan pula pada akhirnya akan membagi “kue” sama rata. 

Kata-kata ini sepertinya memberikan obat penenang bagi perusahaan investasi asing, tapi sama saja hendak menutupi fakta namun justru terbongkar segalanya.  Kata-kata ini juga membuat rakyat Tiongkok memahami bahwa “menjadi makmur bersama” tidak akan “merata” hingga menjangkau setiap warga, melainkan hanya permainan membagikan rampasan kepada para elit politik PKT saja.

Pidato juga menyebutkan kerjasama internasional dalam perubahan iklim global, tapi disebutkan “tidak mungkin dirampungkan dalam sekali tindakan”, tujuannya masih saja “sebelum 2030 mencapai puncak emisi karbon”.

Di awal 2022 ini, Xi Jinping untuk pertama kalinya bersuara di forum internasional, hampir tidak memberikan janji apapun. Walaupun ia terus mengatakan “perubahan besar yang belum pernah ada  dalam seabad terakhir”, juga telah memperkenalkan tahun macan dalam penanggalan Tiongkok yang disebutkan “macan adalah simbol keberanian dan kekuatan”, tapi konten pidatonya justru sepenuhnya melemah, sama sekali tidak ada lagi kepercayaan diri perayaan seratus tahun PKT.

Pidato yang low profile seperti ini, kemungkinan hendak membangun momentum terakhir bagi Olimpiade Musim Dingin Beijing Februari mendatang, mungkin juga menunjukkan betapa seramnya pertikaian internal PKT menjelang Kongres Nasional ke-20.  Terlebih lagi juga merefleksikan fakta ketidak-berdayaan PKT dalam menghadapi kesulitan dari dalam  maupun luar negeri. (sud)