Home Blog Page 606

10% Polisi Hong Kong Kena COVID-19, Rumah Sakit Menjejali Kantong Mayat di Bawah Tempat Tidur Pasien yang Sekarat

Jing Zhongming

Kasus COVID-19 di Hong Kong tidak terkendali, angka kematian melonjak, dan sistem medis yang  dulunya memimpin dunia, kini  kolaps. Mayat rumah sakit tidak punya tempat untuk meletakkannya, dan dijejalkan di bawah tempat tidur pasien yang sekarat. Sistem kepolisian, yang diandalkan oleh pihak berwenang untuk karantina wajib, juga memiliki satu dari 10 orang yang terinfeksi.

Jumlah kematian harian Hong Kong akibat COVID-19 tetap di atas 100 kasus selama beberapa hari. Pada 6 Maret, 153 pasien meninggal di rumah sakit umum, dan karena sekolah telah dimulai kembali, ada 233 kasus kematian baru pada hari itu.

Dalam seminggu terakhir, tingkat kematian di Hong Kong meningkat tiga kali lipat, menjadikannya tingkat kematian tertinggi di negara maju. Pada 6 Maret, jumlah rata-rata kematian per juta penduduk adalah 25,5 di Hong Kong, 4,28 di Amerika Serikat, 2,89 di Korea Selatan, 1,86 di Singapura, dan 1,68 di Jepang.

Di bawah dampak epidemi, sistem medis Hong Kong yang dulu dibanggakan telah runtuh selama berhari-hari.

Dr. Liang, yang bekerja di rumah sakit umum di Hong Kong, telah memposting di Facebook selama beberapa hari, merekam situasi tragis saat ini di rumah sakit.

Dia mengatakan bahwa situasi rumah sakit umum di Hong Kong saat ini lebih buruk daripada rumah sakit kelas tiga di India. Rumah sakit menerima ratusan pasien yang dikonfirmasi setiap hari, sebagian besar adalah lansia dari panti jompo. Banyak dari mereka hanya bisa berbaring di tempat tidur tandu lipat lebih dari sepuluh sentimeter di atas tanah. Sudah ada sekitar 100 orang di koridor ruang gawat darurat, dan ratusan lainnya ditempatkan di tempat penampungan sementara. “Dengan mudah dapat menginjak mereka jika Anda tidak hati-hati”.

Dr. Liang dengan enggan mengatakan bahwa pada satu titik, seperlima staf medis di departemen tempat dia bekerja sedang cuti sakit, dan staf medis lainnya kelelahan. Untuk pasien yang terinfeksi, tidak banyak yang bisa dilakukan perawatan medis. Mereka hanya bisa memberikan oksigen, obat intravena, obat penghilang rasa sakit, dan antibiotik. 

“Mereka (pasien” merintih atau berteriak kesakitan, tapi kami tidak ada waktu untuk melihat mereka, mereka hanya berbaring dan menunggu nasib mereka,” tulisnya. 

Dr Liang menggambarkan situasi tragis saat ini kepada putri seorang pasien tua: “Sekitar 400 pasien telah menunggu tempat tidur di rumah sakit selama beberapa hari. Staf medis dan pasien seperti awak dan penumpang Titanic, setelah kapal jatuh ke gunung es. , semua orang berjuang di laut.”

Dr. Liang mengatakan, “membungkus jenazah sudah menjadi rutinitas kami sehari-hari. Kami akan meletakkan kantong mayat di bawah tempat tidur pasien yang akan meninggal. Saya telah mengalami dua jam kerja telah ada lima pasien meninggal.”

Pada 2 Maret, di bangsal luar sementara Rumah Sakit Caritas di Hong Kong, staf rumah duka sedang memproses mayat. (DALE DE LA REY/AFP via Getty Images)

Dr. Liang mengatakan kepada Central News Agency bahwa dia hanya bisa melihat pasien berjuang untuk mengambil napas terakhirnya, “Sulit bagi saya juga, tetapi kami tidak punya waktu untuk berhenti atau menangis, karena banyak pasien yang masuk ke rumah sakit, dan kami hanya bisa membantu Para pasien yang masih hidup untuk terus berjuang.”

Dalam menghadapi pandemi yang melonjak, pemerintah Hong Kong masih menerapkan kebijakan “nol kasus” Beijing dan memaksakan apa yang disebut “test penuh”. Namun, kepolisian Hong Kong, yang mengandalkan karantina wajib resmi, juga menghadapi dilema infeksi skala besar.

Jumlah petugas polisi garis depan yang harus mengkarantina diri mereka sendiri atau anggota keluarga mereka, telah melonjak dari 300 hampir dua minggu lalu menjadi lebih dari 3.000, terhitung lebih dari 10% dari seluruh pasukan. Dilaporkan bahwa polisi sedang mempelajari pendirian kamar di Pusat Panggilan Polisi Remaja Pat Heung dan Rumah Liburan Polisi Tung Tze untuk isolasi petugas polisi yang dikonfirmasi. (sin)

Pria Penerima Xeno Transplantasi Jantung Babi Meninggal Dunia 2 Bulan Kemudian

oleh Chen Beichen

Rumah sakit di Baltimore, Maryland, AS pada Rabu (9/3/2022) mengumumkan bahwa pasien pertama di dunia yang menerima xeno transplantasi jantung babi meninggal, setelah dua bulan menyelesaikan prosedur terobosan global dalam bidang medis.

David Bennett, seorang pria di Amerika Serikat yang berusia 57 tahun telah melakukan operasi pada bulan Januari tahun ini. Ia menjadi pasien pertama di dunia yang menerima xeno transplantasi dengan jantung babi yang dimodifikasi secara genetik dalam operasi yang berlangsung selama tujuh jam. Dokter yang merawat pernah mengatakan : “Kondisi pemulihan pasien cukup menggembirakan setelah 3 hari operasi. Transplantasi adalah pilihan terakhir yang terpaksa diambil, meskipun masih belum diketahui apakah jantung ini dapat menopang hidupnya untuk waktu yang lama”.

Bennett meninggal dunia pada Selasa 8 Maret di University of Maryland Medical Center.

Para dokter tidak mengungkapkan penyebab pasti kematian Bennett, selain mengatakan bahwa kondisinya mulai memburuk beberapa hari lalu. Rata-rata penerima transplantasi berisiko mengalami penolakan, infeksi, dan komplikasi lainnya.

Kasus xeno transplantasi dengan jantung babi

Menurut Associated Press, kandidat untuk menjalani xeno transplantasi adalah pekerja serabutan bernama David Bennett dari Hagerstown, Maryland. Bennett merupakan pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menerima transplantasi jantung manusia dan sudah bertahun-tahun lamanya hanya terbaring di tempat tidur. Rumah Sakit Maryland melakukan eksperimen terobosan pada dirinya di bawah Penggunaan Welas Asih dari Food and Drug Administration (FDA) AS.

Bennett, memiliki masalah gagal jantung dan aritmia, dan riwayat tidak mengikuti instruksi medis, jadi dianggap tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung manusia, yang memerlukan penggunaan obat imunosupresif secara ketat, ia juga tidak memenuhi syarat untuk opsi lain, seperti menggunakan pompa jantung implan, kata dokter.

Setelah operasi transplantasi pada 7 Januari, putra Bennett mengatakan kepada The Associated Press bahwa ayahnya telah mengetahui jika transplantasi belum tentu berhasil. Beberapa kasus xeno transplantasi sebelumnya mengalami kegagalan akibat tubuh pasien dengan cepat menolak organ hewan.

Kali ini, ahli bedah di Maryland menggunakan jantung dari babi yang diedit gen nya. Para ilmuwan telah membuat 10 modifikasi genetik pada babi, menghapus gen babi yang memicu penolakan ultracepat dan menambahkan gen manusia untuk membantu tubuh menerima organ.

Babi yang dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam transplantasi Bennett disediakan oleh Revivicor, sebuah perusahaan obat regeneratif di Blacksburg, Virginia.

Pada awalnya, jantung babi berfungsi normal, dan Rumah Sakit Negara Bagian Maryland memposting pembaruan rutin yang memperlihatkan adalah pemulihan kondisi Bennett. Bulan lalu, rumah sakit merilis video dia bersama ahli terapi fisik sedang menonton Super Bowl dari ranjang rumah sakit.

Laporan menyebutkan bahwa jantung babi yang dimodifikasi secara genetik menunjukkan, mampu membuat Bennett bertahan hidup lebih lama dari catatan xeno transplantasi sebelumnya. Yakni pada tahun 1984, bayi sekarat di California yang ditransplantasi dengan jantung babon dapat bertahan hidup selama 21 hari.

Hewan babi telah lama digunakan dalam pengobatan manusia, termasuk cangkok kulit babi dan implantasi katup jantung babi. Tetapi tidak ada kasus transplantasi dengan seluruh organ jantung yang berhasil dan membuat pasien bisa bertahan hidup lebih lama.

“Kami ikut berduka atas meninggalnya Tuan Bennett, yang telah membuktikan dirinya sebagai pasien yang berani dan mulia yang terus berjuang sampai akhir hayatnya”, kata ahli bedah Bartley Griffith dalam sebuah pernyataan.

Keluarga Bennett juga menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada pihak rumah sakit yang telah merawat dan melakukan operasi. (sin)

Perwira Militer Rusia yang Tertangkap di Ukraina Secara Terbuka Meminta Maaf kepada Rakyat Ukraina

oleh Chen Beichen

Hingga memasuki hari ke-13 perang Rusia-Ukraina, media Ukraina secara berturut-turut merilis video secara online tentang perwira beserta 2 tentara Rusia yang tertangkap pihak militer Ukraina, yang secara terbuka meminta maaf kepada rakyat Ukraina.

Menurut saluran berita Ukraina 24, perwira Rusia yang ditangkap, adalah seorang komandan berpangkat letnan kolonel, bernama Astakhov Dmitry Mikhailovich, ia beserta 2 orang tentara lainnya meminta maaf kepada pihak Ukraina melalui konferensi pers pada 2 Maret. 

Dalam video tersebut, Astakhov Dmitry Mikhailovich dan bawahannya mengatakan bahwa mereka disesatkan oleh instruksi untuk menyerang Ukraina, ia mengacu pada pengumuman Moskow untuk menyerang Ukraina karena nasionalis, Nazi telah merebut kekuasaan (Ukraina).

Mikhailovich mengatakan mereka diberitahu di Rusia bahwa wilayah Ukraina telah dikendalikan oleh rezim fasis, tetapi jelas bahwa informasi itu adalah sepihak.

Mikhailovich mengatakan bahwa kecurigaannya semakin kuat ketika dirinya menemukan petinju favoritnya, Oleksandr Usyk dan Vasiliy Lomachenko kembali ke Ukraina dari negara asing untuk ikut bertempur.

Usyk adalah juara tinju kelas berat dunia. Lomachenko telah memenangkan tiga gelar dunia kelas berat dan dua medali emas Olimpiade. Keduanya telah kembali ke Ukraina untuk ikut berperang.

Mikhailovich melalui konferensi pers memohon pengampunan dari rakyar Ukraina, mengatakan bahwa mereka sudah siap untuk masuk penjara, karena berpartisipasi dalam serangan ke Ukraina, atau untuk menjalankan ganjaran hukuman apa pun yang pantas kami terima.

“Saya merasa malu karena menyerang negara ini, saya tidak tahu mengapa kami melakukannya, kami hanya memiliki sedikit informasi. Kami telah membawa kesedihan kepada rakyat Ukraina,” katanya. 

“Saya tidak dapat menemukan kata-kata yang lebih tepat untuk mengungkapkan permintaan maaf kami kepada seluruh rakyat Ukraina,” tambahnya.

“Saya hanya dengan tulus berharap kepada Anda untuk memaafkan mereka yang datang menemui Anda dengan mengangkat kedua tangan mereka (menyerah), atau mereka yang terluka”. Meskipun dirinya bisa mengerti jika pihak Ukraina tidak bersedia memaafkan Rusia,” ungkapnya. 

Pada saat ini, belum dikonfirmasi apakah Mikhailovich berada di bawah tekanan untuk membuat pernyataan tersebut.

Jonathan Turley, seorang profesor di Fakultas Hukum Universitas Washington dan ketua hukum kepentingan publik, mempertanyakan dalam sebuah posting blog : “Apakah Memotret Tawanan Perang Rusia merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa ?” tetapi ia juga menyebutkan : “Ukraina berkewajiban untuk mematuhi pakta itu, terlepas dari kesulitannya di medan perang yang bergejolak”.

“Konvensi itu hanya akan berhasil jika diterapkan secara timbal balik. Jika aturan diterapkan secara selektif, Rusia juga akan mengklaim status khusus yang sama dalam perlakuan terhadap tawanan perang Ukraina”. (Sin)

Perang Ukraina-Rusia : Terbentuknya Poros Otoriter ‘Perang Dingin Baru’ (3)

oleh Antonio Graceffo

Saat negara-negara paling berpengaruh di dunia bersatu dalam tanggapan keras terhadap invasi Ukraina, menjatuhkan sanksi-sanksi ekonomi yang melumpuhkan Rusia, Amerika Serikat sedang berusaha untuk mematahkan poros Beijing-Moskow, dengan kemungkinan sanksi-sanksi terhadap perusahaan Tiongkok yang terus mendukung Rusia.

Amerika Serikat telah menanggapi ancaman yang berkembang dari komunis Tiongkok dengan mendirikan Pusat Misi Tiongkok dan dengan mendaftar sekutu-sekutu untuk menahan Tentara Pembebasan Rakyat.

The Central Intelligence Agency (CIA), Kementerian Pertahanan, dan Kongres bersatu dalam pendiriannya melawan Tiongkok dan Rusia. Direktur Badan Intelijen Pusat William Burns mengidentifikasi Tiongkok sebagai tantangan dan prioritas utama bagi CIA, yang menjamin pendirian Pusat Misi Tiongkok yang baru. Rencana Undang-Undang kebijakan pertahanan Amerika Serikat tahun lalu sebesar USD 768 miliar–—terbesar dalam sejarah–—secara khusus menargetkan ancaman dari Tiongkok dan Rusia. 

Rencana Undang-Undang  tersebut juga menggarisbawahi perlunya memerangi teknologi yang mengganggu, terutama teknologi-teknologi yang dikembangkan oleh Tiongkok, seperti rudal-rudal hipersonik, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum.

Rencana Undang-Undang tersebut juga mencakup USD 7,2 miliar untuk Inisiatif Penanggulangan Pasifik, yaitu konsisten dengan strategi Amerika Serikat yang secara geografis mengisolasi militer Tiongkok. “Pengendalian,” “kemitraan,” dan “aliansi-aliansi” adalah kata-kata yang sering digunakan oleh anggota-anggota parlemen Amerika Serikat ketika membahas perlunya menumbuhkan sekutu untuk bangkit melawan rezim Tiongkok.

Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan meningkatkan keamanannya untuk bertahan melawan agresi Tiongkok. Anggaran pertahanan Amerika Serikat mengalokasikan uang untuk pelatihan gabungan dan patroli dengan negara-negara ini serta Australia, Inggris, Selandia Baru, India, dan negara-negara Eropa lainnya.

Ancaman Uni Soviet lama memunculkan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO). Hari ini, mandat NATO telah diperluas untuk mencakup Tiongkok. Aliansi-aliansi lainnya yang dipimpin Amerika Serikat memusatkan perhatian untuk mengendalikan Tiongkok termasuk Five Eyes, Dialog Keamanan Kuadrilateral, dan AUKUS.

Ke depan, pemerintahan Joe Biden berencana untuk mempromosikan “konektivitas yang lebih besar” di antara negara-negara demokrasi Barat, yang semakin memperluas jaringan sekutu-sekutu Amerika Serikat.

Washington juga melarang investasi di banyak perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok, sementara melarang teknologi Tiongkok tertentu dari Amerika Serikat. Lebih banyak lagi tindakan keras yang komprehensif terhadap teknologi Tiongkok dapat memiliki beberapa efek positif. 

Pertama, hal itu akan menghambat upaya-upaya propaganda Beijing, khususnya melalui aplikasi dan media sosial. 

Dan kedua, hal itu akan menurunkan pendapatan Tiongkok, yang akan memberi Beijing lebih sedikit uang untuk ekspansi militer. Lebih-lebih lagi, menghentikan investasi teknologi antara kedua negara akan mencegah rezim Tiongkok untuk memperoleh teknologi Amerika Serikat, menghalangi kemajuan Tiongkok.

Gedung Putih telah meminta Tiongkok untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Sejauh ini, Partai Komunis Tiongkok telah menolak untuk menyebut hal itu sebagai sebuah invasi, dan bahkan abstain dari pemungutan suara di PBB untuk memaksa Rusia mundur dari Ukraina. 

Partai Komunis Tiongkok telah meminta kedua belah pihak untuk bertindak dengan menahan diri dan untuk mencapai sebuah solusi yang dinegosiasikan. Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Beijing melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa Beijing menghormati kedaulatan Ukraina.

Pada awal krisis Ukraina, tampaknya Partai Komunis Tiongkok akan mendukung Rusia dan bahwa sanksi-sanksi ekonomi terhadap Rusia akan mendorong Moskow lebih dalam ke orbit Beijing. Namun, sekarang, Partai Komunis Tiongkok tampaknya mundur sedikit, tetapi masih harus dilihat seberapa jauh Tiongkok mundur.

Washington diperkirakan akan meminta Beijing untuk bergabung dalam sanksi terhadap Rusia. Gedung Putih pada 24 Februari melarang penjualan chip Amerika Serikat ke Rusia dan sedang bersiap untuk menekan Tiongkok untuk melakukan hal yang sama. Memotong akses Rusia ke chip tersebut akan sangat menghambat kemampuan Rusia untuk mengobarkan sebuah perang modern.

Tiongkok adalah pemasok terbesar Rusia, menyediakan 70 persen chip Tiongkok untuk Rusia melalui perusahaan seperti Semiconductor Manufacturing International Corp. dan Lenovo Group Ltd. Larangan Amerika Serikat meluas ke teknologi yang dibuat dengan input Amerika Serikat, di mana pun komponen sebenarnya diproduksi, mempengaruhi beragam perusahaan Tiongkok. Semiconductor Manufacturing International Corp, berpotensi ditargetkan untuk sanksi Amerika Serikat jika terus mengekspor ke Rusia.

Presiden Joe Biden memperingatkan bahwa “Vladimir Putin akan menjadi paria di panggung dunia internasional. Negara mana pun yang menyetujui agresi Rusia yang memalukan terhadap Ukraina akan ternoda oleh hubungan tersebut.” 

Meskipun Joe Biden tidak menyebut nama Tiongkok, maksud Joe Biden adalah jelas. Jika Partai Komunis Tiongkok menolak untuk mundur dari dukungannya terhadap Rusia, Amerika Serikat akan menyiapkan sanksi-sanksi tambahan yang akan menekan Tiongkok keluar dari pengaturan perdagangan yang menguntungkan dengan Eropa dan negara-negara Barat lainnya.

Tiongkok tetap menjadi faktor yang tidak diketahui dalam apa yang mungkin menjadi sebuah perang NATO melawan Rusia. Akibatnya, rilis sebuah dokumen strategi pertahanan nasional Amerika Serikat telah ditunda, hingga menjadi jelas apakah Amerika Serikat akan berperang di satu atau dua front.

Para analis percaya bahwa respon Amerika Serikat terhadap Rusia akan berdampak pada perilaku Partai Komunis Tiongkok terhadap Taiwan. Pada saat yang sama, beberapa orang percaya bahwa krisis Ukraina ini akan memperkuat perlawanan Barat terhadap kebangkitan Tiongkok. 

Dan, sementara Partai Komunis Tiongkok mungkin melihat reaksi Amerika Serikat terhadap Rusia untuk memutuskan langkah selanjutnya, Amerika Serikat dapat melihat tanggapan Moskow untuk memprediksi perilaku Partai Komunis Tiongkok, jika sanksi-sanksi serupa dan isolasi ekonomi dikenakan pada Tiongkok. (Vv)

Antonio Graceffo, Ph.D., telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai dan meraih gelar MBA Tiongkok dari Universitas Jiaotong Shanghai. Graceffo bekerja sebagai profesor ekonomi dan analis ekonomi Tiongkok, menulis untuk berbagai media internasional. Beberapa bukunya tentang Tiongkok termasuk “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion” dan “A Short Course on the Chinese Economy.”

Perang Ukraina-Rusia : Terbentuknya Poros Otoriter ‘Perang Dingin Baru’ (2)

oleh Antonio Graceffo

Sanksi ekonomi oleh Barat dapat mendorong Rusia lebih dekat ke  komunis Tiongkok, dengan poros otoriternya Rusia dan Tiongkok yang meluas untuk mencakup sejumlah negara di orbit Tiongkok  dan Rusia.

Meskipun Rusia dan Tiongkok sedang mengintensifkan aliansi-aliansi mereka, Rusia dan Tiongkok tidak memiliki perjanjian pertahanan yang resmi. Satu-satunya sekutu resmi Tiongkok adalah Korea Utara. 

Namun demikian, Partai Komunis Tiongkok sedang membangun hubungan dengan rezim-rezim otoriter lainnya melalui penjualan teknologi pengawasan, dan dengan cara memberikan pelatihan mengenai cara mengendalikan populasi dan menyensor internet. 

Melalui hal-hal ini dan kepentingan ekonomi lainnya, negara-negara  yang diharapkan untuk bergabung di pihak Tiongkok adalah Iran, Venezuela, Pakistan, Afghanistan, Kamboja, dan mungkin negara-negara lain yang merupakan bagian Inisiatif Belt and Road (juga dikenal sebagai “One Belt, One Road”).

Afghanistan cenderung mendukung Tiongkok, tetapi tidak dalam posisi untuk mengobarkan sebuah perang di luar negeri. 

Banyak negara yang bergabung dalam Inisiatif Belt and Road sangat berutang budi kepada Tiongkok dan mungkin merasa perlu untuk satu suara dengan Beijing di Perserikatan Bangsa-Bangsa—–tetapi sebagian besar  negara-negara ini tidak mampu membantu Tiongkok dalam sebuah perang dan banyak negara-negara ini yang tidak mau membantu Tiongkok dalam sebuah perang. Kamboja  hampir menjadi sebuah negara bawahan Tiongkok, tetapi sekali lagi, kemampuan militer Kamboja cukup terbatas.

Beijing tampaknya berupaya memproyeksikan kekuatan lunak melalui partisipasi dalam organisasi-organisasi dan acara-acara global, seperti Olimpiade, tetapi diragukan bahwa Beijing akan memenangkan sekutu-sekutu baru. Partai Komunis Tiongkok sedang menghadapi kesulitan karena negara-negara maju dan kaya tidak mungkin meninggalkan pihak Amerika Serikat untuk bergabung dengan kubu Tiongkok.

Sebelumnya, Partai Komunis Tiongkok mengandalkan posisi Tiongkok sebagai pabrik dunia dan pemodal-pemodal global untuk menggalang dukungan. Namun, sekarang, tampaknya kekuatan industri saja tidak akan cukup untuk membantu Beijing pulih dari diplomasi kehancuran Beijing atau riwayat Beijing mengenai kesepakatan yang gagal dan tindakan-tindakan agresif.

Tidak seperti Tiongkok, Rusia memiliki sekutu-sekutu resmi. Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif terdiri dari enam negara: Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakstan, Kirgistan, dan Tajikistan. Republik-republik Asia Tengah yang tersisa adalah Turkmenistan dan Uzbekistan, meskipun bukan bagian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, jelas- jelas berada dalam lingkup pengaruh Rusia. Selain itu, Republik-republik Asia Tengah bergantung pada perdagangan dengan Tiongkok, sehingga mustahil Republik-republik Asia Tengah akan memunggungi poros Tiongkok-Rusia.

Kuba adalah sekutu Rusia di Amerika. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Kuba Miguel Díaz-Canel telah membahas pembentukan “kemitraan yang strategis.” Pada Januari, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan kepada jaringan Televisi Rusia RTVI bahwa Rusia dapat menempatkan aset-aset militer di Kuba jika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya tidak menyerah pada masalah Ukraina.

India menentang Partai Komunis Tiongkok dan telah bergerak lebih dalam ke orbit Amerika Serikat, meskipun melanjutkan pembelian senjata-senjata dari Rusia.

Menurut sebuah laporan 2020 oleh Stimson Center, sekitar 70 persen hingga 85 persen peralatan militer India berasal dari Rusia. New Delhi juga telah meningkatkan pembeliannya untuk senjata-senjata Amerika Serikat, tetapi India tidak dapat beroperasi secara militer tanpa dukungan dari Rusia, menurut sebuah laporan Congressional Research Service (CRS) 2021.

Sikap mendua di bidang politik ini bekerja untuk India, sampai sekarang, sebagai invasi Rusia ke Ukraina dapat memaksa India untuk memihak. Sejauh ini, New Delhi telah gagal mengutuk invasi tersebut, dan Washington meningkatkan tekanan agar India bergabung dengan seluruh sekutunya dalam mengirimkan sebuah pesan yang kuat dan terpadu ke Rusia.

Mirip dengan India, Vietnam dan Tiongkok memiliki sebuah sejarah diplomatik yang mengkhawatirkan. Kebencian Vietnam terhadap Tiongkok telah membuat Vietnam semakin berada dalam lingkup Amerika Serikat, meskipun Rusia adalah pemasok senjata-senjata terbesar bagi Vietnam. Sementara Hanoi memiliki tidak secara khusus mengutuk invasi tersebut, media Vietnam meliput peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung tanpa bias pro-Rusia yang biasa mereka lakukan.

Hal ini meninggalkan Vietnam dalam ketidakpastian berada di sisi mana yang disukainya. Ada kemungkinan bahwa ketidakpercayaan Hanoi terhadap Partai Komunis Tiongkok lebih kuat daripada kesukaan Hanoi pada Rusia. Atau, fakta bahwa Amerika Serikat adalah mitra dagang terbesar Vietnam mungkin menjadi faktor pendukung Vietnam bergabung dengan aliansi yang dipimpin Amerika Serikat.

Junta Myanmar telah berbicara untuk mendukung invasi tersebut. Menghadapi sendiri serangkaian sanksi-sanksi Barat,  Junta Myanmar  bergantung pada Partai Komunis Tiongkok untuk perdagangan dan investasi. Junta Myanmar juga membeli senjata dari Tiongkok dan Rusia, serta Ukraina, Serbia, dan India.

Selain menjual senjata-senjata ke Junta Myanmar, Serbia telah menolak untuk bergabung dengan sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia. Serbia membeli senjata dari Tiongkok dan Rusia, sedangkan Federasi Rusia adalah mitra dagang terbesar kelima bagi Serbia.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Uni Eropa dan NATO, termasuk Inggris, Jerman, dan Kanada, semuanya telah memberi isyarat keselarasan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat. Di Asia-Pasifik, Selandia Baru, Australia, Jepang, Taiwan, Singapura, dan Indonesia mengecam Rusia.

Hal ini meninggalkan Rusia dan Tiongkok dengan sedikit pendukung penyamun, sebagian besar negara-negara yang lebih kecil dengan kemampuan ekonomi dan militer yang terbatas. Selain itu, bahkan kemitraan antara Beijing dengan Moskow dapat menjadi sangat terganggu oleh sanksi Barat, sehingga Partai Komunis Tiongkok akan menjauhkan diri dari Rusia. (Vv)

Antonio Graceffo, Ph.D., telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai dan meraih gelar MBA Tiongkok dari Universitas Jiaotong Shanghai. Graceffo bekerja sebagai profesor ekonomi dan analis ekonomi Tiongkok, menulis untuk berbagai media internasional. Beberapa bukunya tentang Tiongkok termasuk “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion” dan “A Short Course on the Chinese Economy.”

Perang Ukraina-Rusia : Terbentuknya Poros Otoriter ‘Perang Dingin Baru’ (1)

oleh Antonio Graceffo

Rezim Tiongkok bertekad untuk menguasai dunia di bidang ekonomi, politik, dan militer pada 2049, yang merupakan sebuah ancaman yang lebih besar daripada  yang pernah dilakukan Uni Soviet. Saat aliansi-aliansi terbentuk di seluruh dunia, beberapa analis percaya bahwa sebuah perang dingin baru sudah hadir di sini, dipercepat oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Makalah Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengenai pembangunan militer Tiongkok menyatakan, “Beijing berusaha untuk membentuk kembali tatanan internasional agar lebih selaras dengan sistem otoriter dan kepentingan-kepentingan nasionalnya, sebagai suatu komponen penting dari strateginya untuk mencapai ‘peremajaan besar bangsa Tiongkok.’”

Menguasai dunia di berbagai bidang tidak pernah dibahas  selama Perang Dingin dengan Uni Soviet, di mana pembahasan terbatas pada ranah militer.

Dalam hal-hal di bidang ekonomi, tampaknya Tiongkok sedang dalam kecepatan untuk menyalip Amerika Serikat. Pertumbuhan Tiongkok sebesar 4,8 persen, sementara di bawah target dasar Partai Komunis Tiongkok sebesar 5 persen, masih jauh lebih besar dari pertumbuhan Amerika Serikat. 

Jika Tiongkok terus berada pada kecepatan ini, peneliti Jepang mengatakan bahwa ekonomi Tiongkok dapat melampaui Amerika Serikat Serikat pada 2033.

Berbeda dengan perang dingin yang berkembang dengan Tiongkok, Tembok Berlin menciptakan sebuah penggambaran geografis antara Timur dengan Barat, yang mengendalikan Uni Soviet di balik Tirai Besi. Tembok Berlin juga mencegah komunikasi dan perdagangan dari menjangkau di luar wilayah-wilayah yang dikuasai Soviet.

Sebaliknya, Amerika Serikat adalah mitra dagang terbesar Tiongkok, di mana sebagian besar pertumbuhan Tiongkok didorong oleh masuknya modal asing. 

Investasi langsung luar negeri di Tiongkok meningkat lebih dari 14 persen pada 2021, dan Amerika Serikat adalah salah satu investor top. 

Melalui ekspor teknologi dan sebuah program pemaksaan ekonomi dan sosial yang ditargetkan informasi media yang sesat, Partai Komunis Tiongkok mampu memproyeksikan gagasan-gagasannya dan pengaruhnya ke seluruh dunia.

Kebijakan luar negeri Partai Komunis Tiongkok ditargetkan untuk membangun sebuah “komunitas tujuan bersama.” Sejak tahun 2019, Partai Komunis Tiongkok semakin banyak menggunakan militernya sebagai bagian  kebijakan luar negerinya. 

Pada 2020, ada suatu pergeseran dalam membangun aliansi-aliansi dengan memberikan bantuan COVID; ketika hal ini gagal, Beijing kembali ke sebuah perdagangan dan strategi yang dipimpin militer. 

Ekspansi Tiongkok di bidang ekonomi mendukung ambisi-ambisi militer Partai Komunis Tiongkok dengan cara menyediakan uang untuk investasi, diperlukan untuk modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat serta meningkatkan basis manufaktur dan industri Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok Membentuk Sekutu

Tiongkok memiliki 14 perbatasan darat, termasuk dengan Afghanistan, Bhutan, India, Kazakstan, Korea Utara, Kirgistan, Laos, Mongolia, Burma (umumnya dikenal sebagai Myanmar), Nepal, Pakistan, Rusia, Tajikistan, dan Vietnam. Selain itu, Tiongkok berbagi perbatasan laut dengan Brunei, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, dan Taiwan.

Beijing memiliki sengketa teritorial dengan sebagian besar negara-negara ini. Pengembangan sebuah blok pro-Tiongkok regional adalah tidak mungkin, sebagai akibat  tindakan-tindakan Partai Komunis Tiongkok yang agresif di Laut Tiongkok Selatan, serangan-serangan di Kepulauan Senkaku, dan pelanggaran-pelanggaran teritorial Bhutan, serta pertempuran-pertempuran kecil dengan India, di mana pasukan Tiongkok bertempur, dan terbunuh, untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar 40 tahun. Bukannya membuat Tiongkok merasa lebih aman, masing-masing tindakan ini hanya mendorong sekutu-sekutu untuk lebih dekat ke Amerika Serikat.

Kepercayaan Barat pada pemimpin Tiongkok Xi Jinping adalah rendah, di mana banyak yang  mengkhawatirkan  organisasi-organisasi internasional—–seperti  Organisasi Perdagangan Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Interpol–—akan berada di bawah kendali Tiongkok.

Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Tiongkok  memilih menentang intervensi dalam genosida, termasuk genosida terhadap Muslim Uighur yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok. Di Organisasi Kesehatan Dunia, Partai Komunis Tiongkok menyarankan cara-cara untuk mengendalikan COVID-19, sambil menjual alat pelindung diri (APD) dan vaksin-vaksin ke seluruh dunia untuk melaksanakan rencana tersebut. 

Xi Jinping menawarkan teknologi Tiongkok untuk membantu meningkatkan komunikasi Interpol. Xi Jinping juga mengklaim bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalan (juga dikenal sebagai “Satu Sabuk, Satu Jalan”), yang akan menghasilkan triliunan  dalam bunga dan kontrak-kontrak konstruksi bagi Partai Komunis Tiongkok, adalah sebuah kesejahteraan masyarakat internasional.

Partai Komunis Tiongkok menikmati dukungan yang kuat. Akibatnya, Xi Jinping tampaknya semakin puas dengan mendapatkan sekutu-sekutu melalui paksaan ekonomi daripada dengan memenangkan teman-teman melalui inisiatif-inisiatif kekuatan lembut yang populer.

Sementara itu, Rusia tetap menjadi sekutu Partai Komunis Tiongkok yang paling kuat dan potensial.

Dalam minggu-minggu menjelang invasi Rusia ke Ukraina, Tiongkok dan Rusia membentuk sebuah perjanjian, yang mungkin menjadi awal bagi Tiongkok dan Rusia bersaing dalam persaingan pendukung, ​​sekutu, dan lawan dalam sebuah perang dingin baru. 

Kedua negara itu memiliki menandatangani sebuah kontrak gas selama 30 tahun. Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Tiongkok dan Rusia juga bersatu dalam pemungutan suara untuk menolak sanksi-sanksi yang diusulkan terhadap Korea Utara karena pengujian rudal.

Partai Komunis Tiongkok berencana untuk secara paksa mencaplok Taiwan, sebuah langkah yang hanya disetujui oleh 7 persen rakyat Taiwan. Sebuah pernyataan bersama baru-baru ini, yang dikeluarkan oleh Vladimir Putin dan Xi Jinping, mengatakan Rusia mendukung Tiongkok mengenai Taiwan, sementara Partai Komunis Tiongkok mendukung Rusia mengenai Ukraina.

Stephen J. Hadley, mantan penasihat keamanan nasional di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush, menyebut pernyataan itu sebagai “sebuah manifesto untuk  kepemimpinan global Vladimir Putin dan Xi Jinping.” Menurut pernyataan itu, Partai Komunis Tiongkok juga mendukung Rusia untuk “menentang pembesaran NATO lebih lanjut.” 

Pernyataan itu tidak secara khusus menyatakan bahwa Tiongkok akan berjuang untuk Rusia atau sebaliknya, meskipun kedua negara itu bersatu dalam menentang norma-norma dan pengaruh Amerika di dunia. 

Pernyataan itu secara eksplisit menyatakan bahwa Rusia dan Partai Komunis Tiongkok akan membangun sebuah koalisi negara-negara yang berpikiran sama, yang oleh para pengamat Barat disebut sebuah “poros otoriter.”

Bagian kedua dari seri ini akan mengeksplorasi negara-negara mana yang masuk ke dalam poros otoriter. Beberapa negara sedang tersedot ke dalam konflik tanpa disadari, hanya karena menjadi bagian lingkup pengaruh Tiongkok atau Rusia. (Vv)

Antonio Graceffo, Ph.D., telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai dan meraih gelar MBA Tiongkok dari Universitas Jiaotong Shanghai. Graceffo bekerja sebagai profesor ekonomi dan analis ekonomi Tiongkok, menulis untuk berbagai media internasional. Beberapa bukunya tentang Tiongkok termasuk “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion” dan “A Short Course on the Chinese Economy.”

Gunungapi Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 5 Kilometer, Ratusan Warga Mengungsi

0

ETIndonesia- Gunungapi Merapi mengalami peningkatan aktivitas yang ditunjukkan dengan munculnya luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 5.000 meter dan mengarah ke arah tenggara pada Rabu (9/3) sejak pukul 23.18 WIB. Selain itu teramati pula lava pijar sebanyak 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya APG masing-masing adalah pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.

Kemudian APG kembali terjadi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter pada Kamis (10/3) dini hari pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik.

BPPTKG menyatakan pada pukul 01.30 aktivitas Gunungapi Merapi telah melandai. Adapun pascakejadian APG sebelumnya, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran.

Peristiwa APG menurut laporan BPPTKG juga memicu terjadinya hujan abu di beberapa wilayah seperti di Pos Pengamatan Gunungapi Babadan, Desa Tlogolele, Desa Ketep, Desa Jati, Desa Soronalan dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan, Desa Paten, Desa Sengi dan Desa Krinjing di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian juga Desa Balai Rante di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

“Atas adanya peristiwa APG hingga hujan abu vulkanik itu, sebanyak 253 warga mengungsi sementara ke tempat yang aman. Adapun rinciannya adalah 60 warga di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan 193 warga di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta,” ujar Muhari dalam keterangan tertulisnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten dan BPBD Kabupaten Sleman telah melakukan pendampingan serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi tersebut.

BPBD Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Magelang dan BPBD Kabupaten Sleman telah berkoordinasi dengan BPPTKG dan lintas instansi terkait guna melakukan kaji cepat, monitoring lanjutan serta mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar lereng Gunungapi Merapi.

BPBD telah meminta seluruh warga yang berada di dekat lereng Gunungapi Merapi agar segera menjauh dari zona bahaya.

Warga juga diminta agar dapat segera berkumpul di tempat (titik kumpul) yang sudah di tetapkan guna memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman.(asr)

Taiwan Gelar Hari Perempuan Internasional, Tsai Ing-wen Pimpin Pembukaan “Taiwan Gender Equality Week”

ETIndonesia- Komisi Status Perempuan PBB sesi ke 66 (CSW 66) dan LSM Taiwan “Yayasan Promosi dan Pengembangan Hak Perempuan/Foundation of Women’s Rights Promotion and Development” (FWRPD) bersama-sama menyelenggarakan “Pekan Kesetaraan Gender Taiwan/Taiwan Gender Equality Week” (TGEW) .

Selama dua tahun terakhir, acara ini menarik perhatian komunitas internasional. Tahun ini, sejalan dengan tema CSW 66 “Kebijakan dan Solusi Perubahan Iklim, Lingkungan dan Pengurangan Risiko Bencana untuk Mencapai Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan”, selain mengadakan forum online “Climate Justice Leaders Forum” internasional dan mengundang LSM Taiwan untuk berpartisipasi dalam pertemuan paralel LSM CSW, demi memperluas skala dan spesifikasi program, juga diadakan resepsi “Women’s Power Night” pada Hari Perempuan Internasional/ Women’ Day.

 “Women’s Power Night” rencananya akan digelar di Hotel Taipei pada pukul 18:00 pada Women’s Day Selasa (8/3/2022), dengan Menteri Luar Negeri Taiwan Wu Zhaoxie sebagai tuan rumah.

Selain mengundang utusan wanita dari berbagai negara, menteri perempuan dari Yuan Eksekutif, perwakilan perempuan dari perusahaan Taiwan, cendekiawan dan pakar di bidang kesetaraan gender dan perlindungan lingkungan, serta ketua LSM lokal dan internasional, secara khusus turut mengundang Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk menghadiri acara tersebut dan menyampaikan pidato singkat untuk memimpin pembukaan rangkaian kegiatan “Pekan Kesetaraan Gender Taiwan” tahun ini, berikut rekaman pidato dari wakil presiden negara Palau dan pejabat wanita Amerika untuk berbagi pengalaman negara mereka dalam mempromosikan perubahan iklim.

Dekorasi ruangan acara difokuskan pada perlindungan lingkungan hijau dan perubahan iklim. Disamping menunjukkan perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan promosi kesetaraan gender, tamu undangan juga dapat memahami tindakan Taiwan dalam memerangi perubahan iklim dengan cara yang intelektual dan menarik.

 “Women’s Power Night” akan disiarkan langsung di Facebook Kementerian Luar Negeri Taiwan (facebook.com/mofa.gov.tw). Masayarat Indonesia bisa menyaksikan acara International Women’s Day ini.

Selain itu, forum internasional online dijadwalkan akan diadakan pada  15 Maret, pukul 20:30 waktu Taipei. Dengan tema “Climate Justice Leaders Forum “. Sejumlah kalangan kelas atas internasional akan diundang untuk menghadiri forum tersebut. Forum akan terbagi dalam 3 sesi, yakni forum tokoh politik, keynote speech dan tokoh LSM.

Pada Forum Pemimpin Politik, Menteri Urusan Ekonomi Taiwan Wang Meihua akan berbagi pengalaman tentang kebijakan dan langkah Taiwan untuk mendorong partisipasi perempuan dan mempromosikan energi bersih.

Mantan pemimpin Partai Hijau Inggris Sir Natalie Louise Bennett akan berbagi inisiatif kebijakan lingkungan Partai Hijau, Menteri Pendidikan Kepulauan Marshall Kitlang Kabuya juga akan menyampaikan pidato tentang negara-negara kepulauan Pasifik yang saat ini sedang menghadapi tantangan iklim yang parah.

Dialog para pemimpin LSM dilakukan oleh Tara DePorte, pendiri dan CEO Human Impact Institute di Amerika Serikat, Ann K. Singeo, CEO kelompok konservasi lingkungan Palau Ebiil Society, dan aktivis perempuan iklim Taiwan Wang Xuanru, yang akan berbagi pengalaman berharga masing-masing dalam mempromosikan perlindungan lingkungan dan perubahan iklim.  Semua sesi forum akan disiarkan langsung di Facebook dan YouTube Kementerian Luar Negeri Taiwan.

Pertemuan paralel Forum CSW LSM tahunan adalah forum internasional yang penting bagi pertemuan masyarakat sipil di berbagai negara untuk mempromosikan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. Kementerian Luar Negeri Taiwan secara aktif membantu LSM untuk berpartisipasi.

Selain hampir 20 LSM yang berpartisipasi dalam CSW66 tahun ini , juga secara sukses telah menyelenggarakan 27 konferensi paralel yang merupakan pencapaian rekor tertinggi saat ini.

Pada 14-24 Maret mendatang, mereka akan berbagi pengalaman dengan komunitas internasional tentang pencapaian nyata orang Taiwan dalam mempromosikan kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi perempuan dan memerangi perubahan iklim, serta menunjukkan kreativitas, eksekusi, dan ketahanan yang bersemangat perempuan Taiwan untuk membantu mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

Disamping itu, tahun ini Kementerian Luar Negeri Taiwan dan Asosiasi Hak Perempuan Taiwan juga bersama-sama memproduksi film pendek “Power of Women”  yang berdurasi 1 menit 20 detik tentang tantangan perubahan iklim terhadap perempuan global, dan bagaimana perempuan Taiwan beraksi serta bergabung dalam perang melawan pemanasan global. Tautan video (https://fb.watch/bBaeji3N3D/) silahkan ditonton. Untuk informasi kegiatan rangkaian Pekan Kesetaraan Gender Taiwan 2022, silakan merujuk ke: https://www.tgew.org/. (TETO Indonesia/asr)

Selama Berlangsungnya Dua Sesi, Jumlah Warga Positif COVID-19 di Shanghai Setiap Hari Bertambah

0

oleh Li Lan

Selama sidang Dua Sesi yang berlangsung di Beijing, jumlah kasus baru yang didiagnosis di Kota Shanghai meningkat setiap hari. Sebagaimana yang dilaporkan pihak berwenang Shanghai, jumlah kasus lokal pada 7 Maret telah mencapai 27,5 kali lipat dari 1 Maret. Berikut adalah laporannya.

Dalam seminggu dari 1 hingga 7 Maret, jumlah transmisi lokal Kota Shanghai, termasuk kasus yang dikonfirmasi dan infeksi tanpa gejala terus bertambah. Menurut data resmi, ada 2 kasus lokal terjadi pada 1 Maret, pada 7 Maret sudah bertambah menjadi 55 kasus.

The Westin Hotel Shanghai telah diblokir pada 7 Maret karena ditemukannya seorang tamu yang terinfeksi.

Seorang anggota staf Westin Hotel Shanghai (terletak di Distrik Huangpu, Shanghai) yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan : “Hasilnya belum keluar. masih diduga. Tatapi dia pasti diharuskan untuk menjalani beberapa kali uji asam nukleat, padahal uji asam nukleat tamu kami ini belum selesai diperiksa. Rekan-rekan saya yang masuk (Hotel) semua dicegah untuk keluar, jadi tak satu pun yang boleh pulang”.

Di Area Baru Pudong yang berada di seberang Sungai Huangpu, ada siswa SD Zhuyuan beserta orang tuanya langsung dibawa paksa oleh petugas untuk menjalani karantina.

Seorang warga yang tinggal di Jalan Liubu, Area baru Pudong yang berdekatan dengan Sekolah Dasar Zhuyuan mengatakan : “(Anak-anak dibawa pergi oleh petugas untuk menjalani karantina karena salah satu orang tua mereka didiagnosis positif tertular. (Saat ini) hanya uji asam nukleat yang dilakukan. Jika hasil uji asam nukleat menunjukkan kejanggalan, mereka akan dibawa pergi oleh mobil 120 (ambulans)”.

Wanita itu juga mengabarkan bahwa pusat perbelanjaan terdekat, Wenfeng Plaza pada 7 Maret juga telah diblokir karena ada orang yang tertular COVID-19. (sin)

Rusia Tempatkan Hampir 100% Militernya di Perbatasan, Pemimpin Tentara Pro-Rusia di Ukraina Timur Terbunuh

NTDTV.com

Seorang pejabat AS memperkirakan jumlah militer Rusia yang ditempatkan di perbatasannya mencapai 150.000 tentara. “Ini adalah perkiraan maksimum kami saat ini,” kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama seperti dikutip oleh CNA.

Dia mengatakan Departemen Pertahanan AS juga telah memerintahkan 500 tentara tambahan ke Eropa selama akhir pekan, sehingga total pasukan AS saat ini di Eropa menjadi 100.000 orang. Amerika Serikat sedang berusaha untuk mencegah perang di Ukraina menyebar ke negara-negara anggota NATO.

Sebuah Video menunjukkan kendaraan militer Rusia “siap bertempur” di Rostov pada 22 Februari 2022 di tengah ketegangan dengan Ukraina. 

Pemimpin kelompok militer pro-Rusia di Ukraina timur tewas

Vladimir Zhoga, pemimpin kelompok militer anti-Ukraina Batalyon Sparta di wilayah Donetsk Ukraina timur, ditembak dan tewas dalam pertempuran di kota timur Volnovakha.

Pemimpin Republik Donetsk, Denis Pushilin, mengkonfirmasi kematian Zhoga melalui Telegram.

Separatis pro-Rusia mendirikan apa yang disebut “Republik Rakyat Donetsk” di Ukraina timur Sejak “Spartan Batalyon” dibentuk pada tahun 2014, mantan pemimpinnya Arsen Pavlov terbunuh. Dia didakwa dengan beberapa kejahatan perang dan dunia luar menggambarkan anggotanya sebagai neo. -Nazi.

Pada tahun 2015, Kyiv Post menerbitkan rekaman audio panggilan telepon Pavlov dengan media berita, di mana dia mengatakan telah menembak 15 tahanan.

Pada tahun 2016, Pavlov terbunuh oleh bom rakitan di lift apartemennya, dan Zoga mengambil alih sebagai pemimpin. (hui)

Sikap Ambigu Beijing Dalam Invasi Rusia

0

oleh: Fadjar Pratikto

Dalam diplomasinya Beijing mengakui “integritas teritorial” Ukraina, tetapi sejauh ini menolak untuk menyebut serangan Rusia ke Ukraina sebagai invansi. Sikap ambigu Beijing bisa dilihat saat KTT Keamanan München berlangsung dua pekan lalu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan “norma mendasar” dari hubungan internasional mencakup penghormatan terhadap “kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial” negara mana pun, termasuk Ukraina.

Setelah pidato Wang Yi berselang beberapa hari, Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina melalui jalur darat, udara dan laut, dari tiga arah, dan menggenapi apa yang telah diprediksi oleh intelijen Barat selama beberapa bulan terakhir.

Posisi Tiongkok dalam konflik Rusia-Ukraina diperjelas lagi dalam konferensi pers pada 24 Februari 2022, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengkritik para wartawan yang menggunakan kata “invasi” sebagai metode pertanyaan “khas Barat”. Ketika roket Rusia menghantam kota-kota di Ukraina, Hua kembali mengulangi apa yang menjadi tanggapan standar Tiongkok terhadap konflik tersebut, dan menyerukan “semua pihak agar menahan diri demi mencegah situasi menjadi tidak terkendali.”

Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun, pekan lalu mengecam segala bentuk tindakan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia. Ia menyebut langkah ini justru menyulitkan rekonsiliasi di wilayah itu.

Meski begitu, sejauh ini Tiongkok belum mengeluarkan statement yang mengecam secara langsung tindakan ini. Bahkan, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu justru memutuskan untuk mengimpor lebih banyak gandum dari Moskow saat Rusia menyerang Ukraina.

Propaganda Tiongkok

Secara resmi sikap Tiongkok terlihat berusaha netral terhadap invansi Rusia, namun opini publik di Tiongkok tak bisa dipungkiri. Dukungan kepada Rusia yang melakukan serangan militer ke Ukraina terus mengalir di media sosial Tiongkok. Mereka juga mengambil kesempatan untuk ‘menyerang’ negara-negar barat melalui media sosial, yang sebelumnya memaksa Tiongkok untuk mengambi sikap atas serangan yang dilakukan Rusia itu. 

Mereka juga sangat mendukung Presiden Putin, yang mereka sebut “Kaisar Putin” serta memuji citra hiper Alpha-nya. Mereka menyebit Putin sebagai pemimpin yang memerintah dengan tegas dan karismatik.

Dukungan warganet terhadap Putin tentu tidak lepas dari para influencer dan buzer Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang dikenal handal di media sosial. Mereka lah yang selama ini memperngaruhi opini publik rakyat Tiongkok sehingga seolah-olah menjadi aspirasi masyarakatnya.

Rejim partai komunis Tiongkok sendiri telah bekerja keras untuk mengendalikan narasi online, dengan memo yang diduga bocor tentang instruksi untuk liputan media tentang konflik tersebut. Moderator telah diberitahu untuk menghapus posting yang “anti-Rusia” dan “pro-Barat”, menurut dokumen yang secara tidak sengaja diposting di akun Weibo dari Beijing News.

Pihak Weibo sendiri mengakui sebanyak 622 postingan dihapus karena ‘konten berbahaya’. Weibo juga telah menangguhkan 105 akun karena memposting ‘konten tidak aman” terkait serangan Rusia ke Ukraina. Hal serupa dilakukan media sosial Douyin. Mereka mengatakan telah menghapus 6.400 video dan memotong 1.620 streaming langsung yang bermasalah.

Tidak hanya bersikap ambigu, media partai komunis Tiongkok juga turut mempropagandakan narasi yang cenderung membela tindakan Presiden Putin dalam menyerang Ukraina. Melalui media sosial Weibo, disebarluaskan narasi  seolah-olah Rusia adalah seorang suami yang baik sedangkan Ukraina adalah seorang istri yang gak tahu diri dan menghianati suaminya. 

Narasi yang dimuat Weibo inilah yang menyebar luas ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Cerita perumpamaan dalam narasi yang tersebar secara masif di media sosial kita itulah yang menjadi salah satu sebab banyak masyarakat Indonesia yang “mendukung” Putin dalam invasinya ke Ukraina. 

Cerita dalam narasi ini sederhana dalam memahami sengketa Rusia-Ukraina sehingga mudah dicerna oleh masyarakat kita yang kita tahu  tingkat literasi sejarahnya minim, padahal narasi ini tidaklah tepat untuk menggambarkan hubungan historis antara Rusia dan Ukraina yg penuh darah dan air mata.

Genosida Holodomor

Saat ini beredar counter terhadap narasi yang berasal dari Weibo yang mengumpamakan hubungan Rusia-Ukraina seperti sepasang suami istri yang bermasalah. Disebutkan dalam counter itu, Rusia dan Ukraina sebenarnya memiliki sejarah kelam yang panjang, sehingga membuat mereka hampir gak mungkin disatukan lagi dalam sebuah negara. 

Salah satu sejarah kelam Ukraina yg membuat mereka tak sudi lagi bersatu dengan Rusia adalah sejarah HOLODOMOR yang bahkan bisa dikategorikan sebagai genosida terhadap orang Ukraina.

Faktanya, Holodomor merupakan peristiwa kematian masal penduduk Ukraina sepanjang tahun 1932 – 1933 karena kebijakan gila rejim Stalin sang pemimpin Soviet saat itu. 

Di masa itu Stalin menjalankan program kolektivisasi pertanian dengan memaksa para petani di seluruh Uni Soviet untuk menyerahkan lahan pribadi, peralatan pertanian, dan ternak mereka. Lalu para petani ini dipaksa untuk berkerja di pertanian kolektif milik negara di daerah Rusia. Stalin berpendapat dengan sistem pertanian kolektif semacam ini Soviet bisa menghasilkan hasil pertanian besar yg nantinya di jual ke luar negri untuk membiayai sektor Industri dan militer Uni Soviet.

Namun rakyat Ukraina menolak program pertanian kolektif ini karena mereka beranggapan hal ini semacam perbudakan dan cuman menguntungkan sektor industri dan militer di pusat (Rusia).

Penolakan ini membuat Stalin murka dan mencanangkan gerakan “Dekulakisasi” yang merupakan kampanye kekerasan untuk menangkap dan mendeportasi orang-orang yang dianggap membangkang terhadap program pertanian kolektif ini. Orang-orang yang menoak ini disebut sebagai kaum “Kulak” yang berarti musuh negara yang harus dilenyapkan.

Sekitar 500.000 sampai 1 juta orang Ukraina yang membangkang dan menolak program Stalin ini dipenjara atau dibuang ke Siberia yg dingin dan tandus bersama keluarganya, lalu harta dan tanahnya disita oleh negara/ Rusia. Bahkan sering kali mereka ditinggalkan begitu saja di Siberia ini tanpa makanan maupun tempat berlindung yang memadai, yang mengakibatkan sebagian besar meninggal di Siberia khususnya anak-anak dan orang tua.

Selain itu Stalin juga menetapkan pajak yg sangat tinggi bagi masyarakat Ukraina sehingga mereka tak bisa memenuhi kewajiban pajaknya, akhirnya tanah dan hartanya terpaksa disita.

Tak cukup sampai disitu, Stalin juga sering memotong jatah makanan di desa-desa Ukraina sehingga terjadi kelaparan masal di Ukraina ini. Ditambah lagi dengan aturan keras yg menyatakan siapa pun yang ditemukan mengambil makanan dari ladang tempat mereka bekerja, akan ditangkap dan dieksekusi di tempat. Sementara itu, blokade militer dibangun di sekitar desa untuk mencegah masuknya makanan dari luar ke desa-desa di Ukraina. Dibawah rejim Stalin, rakyat Ukraina dibikin sangat menderita dan sengsara.

Kebijakan gila Stalin ini mengakibatkan hampir ribuan orang Ukraina meninggal setiap harinya karena kelaparan, penyakit, maupun dibunuhi tentara merah Stalin. Total selama kebijakan ini diterapkan ada sekitar 3 – 10 juta orang Ukraina meninggal (menurut data PBB). Nantinya peristiwa ini lebih dikenal sebagai peristiwa HOLODOMOR, yg membuat orang Ukraina menjadi membenci Rusia dan sejak lama ingin pisah dari Uni Soviet. 

Pada tahun 2008 setelah Ukraina merdeka sepenuhnya dari Rusia, pemerintah Ukraina mendirikan museum peringatan peristiwa Holodomor ini di bukit Pechersk (dekat Kiev) yg berisi dokumentasi dan foto-foto korban era kelam Holodomor ini. Museum HOLODOMOR ini sendiri ditandai dengan patung seorang gadis kecil kurus kelaparan yg memegang seikat gandum, selain versi real museum Holodomor juga ada versi dunia mayanya di : https://holodomormuseum.org.ua/en/

Nah dari sejarah kelam ini kita bisa lihat sebenarnya Rusia bukanlah suami yang baik-baik amir, tapi lebih cenderung suami yang sering melakukan KDRT kepada istri-istrinya. Jadi wajar saja istrinya mencari pria lain yang lebih baik seperti NATO atau Amerika.

Partai Komunis Tiongkok berperan membalikan fakta yang sebenarnya tentang Ukraina, dan memanaskan perang opini kedua negara yang bertikai itu. Sikap ambigu rejim PKT ini secara tidak langsung “mendukung” Rusia dalam invansinya ke Ukraina.

Penulis adalah Koordinator Global Human Right Effort (GHURE)

Pria atau Wanita yang Lebih Disukai oleh Penyakit Jantung ? 7 Cara Menjaga Kesehatan Jantung

oleh Dietitian Lisa Roth Collins

[Catatan Editor] Ada sejumlah perbedaan antara jantung pria dan wanita, sehingga kemungkinan menderita penyakit jantung juga berbeda. Pria atau wanita yang bagaimana yang memiliki risiko rendah terkena penyakit jantung ? Bagaimana menjaga kesehatan jantung ?

Meskipun tidak mudah untuk menjaga kesehatan jantung, tetapi juga tidak sulit kalau benar-benar dilakukan. Memahami fungsi dan struktur jantung penting dalam memutuskan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk melindungi kesehatan jantung. Menemukan cara alami dan efektif untuk mencapai tujuan ini adalah bagian paling penting.

Letak perbedaan antara jantung pria dan wanita 

Pria dan wanita berbeda dalam banyak hal, begitu pula pada organ jantung. Misalnya :

● Volume jantung wanita serta proporsi beberapa ventrikel (bilik jantung) wanita lebih kecil daripada pria.

● Detak jantung wanita lebih cepat daripada pria, tetapi jumlah darah yang dipompa per detak jantung pria lebih banyak daripada wanita.

● Sebagian jantung wanita memiliki dinding bilik yang lebih tipis dan pembuluh darahnya juga lebih halus.

● Saat menghadapi tekanan atau stres, jantung wanita akan berdetak lebih cepat dan darah yang dipompa menjadi lebih banyak. Tetapi stres justru menyebabkan arteri pada jantung pria menyempit, meningkatkan tekanan darah.

● Plak yang menumpuk di pembuluh darah dapat menyebabkan serangan jantung. Plak pada pria biasanya lebih keras dan mempengaruhi tiga arteri utama jantung. Sedangkan pada wanita, plak relatif lebih lunak dan biasanya menyebabkan penyumbatan pada satu atau dua arteri utama. Tapi plak yang lebih lembut cenderung lebih mudah terkelupas dari dinding pembuluh darah dan beredar dalam darah, memicu penyakit jantung.

● Jantung wanita karena terpengaruh oleh estrogen (hormon seks wanita), pada masa sebelum dan sesudah menopause, daya proteksi estrogen terhadap jantung melemah, jadi meningkatkan risiko penyakit jantung.

● Saat terjadi serangan jantung, pria biasanya mengalami rasa nyeri pada dada seperti diremas-remas, sedangkan wanita biasanya mengalami nyeri hebat di punggung atau perut bagian atas, disertai keluarnya keringat, sesak napas, rasa mual dan lainnya.

● Pria lebih mungkin meninggal dunia karena serangan jantung.

● Wanita lebih mungkin mengalami palpitasi atau jantung berdebar-debar.

● Pria biasanya mengalami serangan jantung pada usia yang lebih muda daripada wanita.

● Wanita memiliki masa pemulihan yang lebih lama daripada pria setelah terkena serangan jantung.

Detak jantung istirahat (rest heart rate) dan variabilitas detak jantung (heart rate variability, HRV)

Anda mungkin mendengar dua istilah ini dari dokter Anda. Atau jika Anda memiliki alat pelacak olahraga atau menggunakan perangkat serupa yang dapat dikenakan pada anggota badan, Anda mungkin juga sudah memperhatikan kedua istilah ini. Apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh kedua istilah itu ?

Denyut jantung istirahat adalah berapa kali jantung Anda berdetak per menit dalam keadaan tenang. Pada saat itu, jantung memompa darah paling sedikit, menyediakan oksigen yang dibutuhkan seluruh tubuh. Penelitian yang dilakukan Women’s Health Initiative (Prakarsa Kesehatan Wanita) menunjukkan bahwa antara 60 dan 100 denyut per menit adalah normal. Dalam rentang ini, wanita dengan detak jantung per menit yang lebih rendah cenderung tidak mengalami serangan jantung.

Sebuah artikel yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) pada tahun 2009 menyebutkan :  Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 129.135 orang wanita pascamenopause, menunjukkan bahwa wanita dengan detak jantung istirahat lebih dari 76 detak per menit memiliki risiko 26% lebih tinggi mengalami serangan jantung, bahkan kematian dibandingkan wanita dengan detak jantung istirahat kurang dari 62 detak per menit.

Variabilitas detak jantung (HRV) adalah ukuran variasi dalam interval waktu antara setiap detak jantung. Ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom juga mengatur indikator penting tubuh seperti tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan. Variabilitas detak jantung, yang sebelumnya diukur menggunakan elektrokardiogram, sekarang dapat diukur kapan saja, di mana saja menggunakan perangkat yang dapat dikenakan di pergelangan tangan atau ditempelkan di dada.

Pada umumnya variabilitas detak jantung (HRV) orang akan berubah menjadi rendah ketika menghadapi situasi kecemasan dan stres. Orang dalam keadaan santai akan memiliki variabilitas detak jantung yang lebih tinggi. Oleh karena itu, individu dengan variabilitas detak jantung yang lebih tinggi dapat diartikan memiliki jantung yang lebih sehat dan kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi stres.

Bagaimana secara alami meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah penyakitnya ?

Kabar baiknya adalah bahwa dengan mengubah beberapa gaya hidup, Anda sudah dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah serangan jantung dengan tanpa minum obat. Melindungi jantung Anda adalah garis pertahanan pertama melalui perubahan pola makan dan gaya hidup.

1. Kurangi asupan gula 

Anda mungkin hanya berpikir bahwa asupan gula hanya akan membuat berat badan bertambah, tetapi sebenarnya ia juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Sebuah studi yang dilakukan selama 15 tahun yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) pada tahun 2014, menunjukkan hubungan antara asupan gula berlebih dengan penyakit jantung. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi 25% lebih banyak kalori dalam bentuk gula per hari memiliki risiko dua kali lipat meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10% kalori harian mereka dari gula.

2. Mempertahankan diet yang sehat

Menurut ‘US News and World Report’, diet yang paling menyehatkan jantung adalah diet gaya Mediterania, diet Ornish (rejimen vegetarian), dan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

3. Memastikan kualitas tidur yang baik

Tidur 7 hingga 9 jam sehari adalah yang terbaik untuk kesehatan jantung dan kesehatan fisik secara umum. Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam laporan ‘Current Cardiology Review’ menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan penyakit kardiovaskular.

4. Mengkonsumsi suplemen

Salah satu suplemen yang paling menyehatkan jantung adalah ekstrak bawang putih tua (Aged Garlic Extract. AGE). Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat suplemen ini bagi kesehatan kardiovaskular. AGE dapat mencegah atau bahkan membalikkan akumulasi plak di pembuluh darah, sehingga menunda perkembangan aterosklerosis, dapat secara signifikan mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik, dan mengurangi kandungan kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL, yang biasa dikenal sebagai kolesterol jahat). Suplemen kesehatan jantung lainnya termasuk Q10 (koenzim Q10), magnesium, asam lemak omega-3, serat, dan teh hijau.

5. Mengolah raga

Otot baru lentur, sehat jika sering digerakkan, tidak terkecuali jantung. Usahakan untuk melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang setidaknya selama 150 menit per minggu, akan lebih baik jika ditambah dengan latihan yang sedikit berbeban. Jika Anda sudah lama tidak berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli kesehatan.

6. Jangan makan terlalu banyak

Makan terlalu banyak selain berdampak buruk pada sistem pencernaan, juga pada jantung. Makan terlalu banyak dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur dan menjadi cepat, meningkatkan risiko serangan jantung.

7. Jaga suasana pikiran dan hati yang tenang

American Heart Association memperingatkan bahwa stres kronis dapat menyebabkan penyakit jantung. Sebuah penelitian yang diterbitkan di majalah ‘The Lancet’ pada tahun 2017 menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan tekanan darah dan mendorong peingkatan resiko penyakit kardiovaskular. Jadi, sebaiknya melibatkan diri dalam aktivitas yang membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari, seperti meditasi, berjalan kaki, visualisasi, menari, yoga, tai chi, pernapasan dalam, membuat catatan harian dan sebagainya.

Epilog

Dengan memahami ciri-ciri jantung, menjalani pola hidup yang sehat, dan memeriksakan tekanan darah, detak jantung, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin, sebagian besar wanita mampu menjaga kesehatan jantung dengan cara alami.

Tentang penulis : Lisa Roth Collins adalah ahli gizi holistik dan manajer pemasaran terdaftar untuk situs kesehatan ‘Naturally Savvy’.

Artikel asli diterbitkan oleh ‘Naturally Savvy’ dan dipublikasikan dengan izin oleh The Epoch Times. 

Volodymyr Zelensky Tak Lagi Bersikukuh Bergabung dengan NATO, Siap Bicarakan Soal Masa Depan Ukraina Timur

 oleh Chen Beichen

Rusia dan Ukraina telah berperang selama 13 hari, dan kedua belah pihak menemui jalan buntu dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya dalam sebuah wawancara dengan media ‘ABC’ mengatakan bahwa dirinya bersedia untuk tidak lagi terjerat dalam masalah bergabung dengan NATO, dan bersikap terbuka untuk membahas isu tentang teritorial di Ukraina timur. Pernyataan Zelensky tersebut mungkin menjadi isyarat awal dari pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

“Setelah kami mengetahui bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina, saya sudah lama tidak mempermasalahkannya lagi”, kata Zelensky kepada ABC News tentang perubahan pola pikirnya dari sebelumnya yang berusaha untuk bergabung dengan NATO.

Ia mengatakan, NATO takut akan hal-hal kontroversial, takut berkonfrontasi dengan Rusia. Zalensky tidak pernah ingin menjadi negara yang bertekuk lutut untuk meminta bantuan dari pihak lain. Pihaknya tidak ingin menjadi negara seperti itu, dan ia pun tidak ingin menjadi presiden seperti itu. 

NATO telah secara terbuka dalam KTT Bucharest 2008 berjanji untuk menerima penggabungan Ukraina, tetapi tidak merinci kapan atau bagaimana.

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, pada bulan November tahun lalu, Rusia untuk pertama kalinya mengutip niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO sebagai alasan untuk mengirim pasukan besar ke garis depan perbatasan, dan pernah menuntut jaminan keamanan yang komprehensif dari Amerika Serikat dan NATO, termasuk janji bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO, tetapi telah ditolak.

Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa poin kunci untuk situasi saat ini adalah agar dirinya dapat berdialog langsung dengan Putin. Zelensky mengatakan : “Bahkan jika dia (Putin) tidak berpikir bahwa dialah yang memulai, tetapi dia harus tahu satu hal penting, yaitu tidak diragukan lagi bahwa dia memiliki kemampuan untuk menghentikan perang ini”.

Zelensky mengatakan bahwa dirinya bersedia melakukan diskusi tentang masa depan wilayah Donetsk dan Lugansk yang telah dideklarasikan oleh Moskow.

“Orang-orang yang memilih saya tidak siap untuk menyerah. Kami tidak siap menerima ultimatum (Rusia), tetapi kami dapat berdiskusi dengan Rusia tentang masa depan Krimea dan wilayah Donbas di Ukraina timur”.

“Yang penting bagi saya adalah bagaimana kehidupan penduduk di sana yang ingin menjadi warga negara Ukraina. Pada saat yang sama, saya juga tertarik untuk mendengar pendapat mereka yang ingin menjadi warga negara Federasi Rusia. Kita harus mendiskusikan masalah ini”.

Video wawancara media ‘ABC’ yang dirilis pada Senin 7 Maret, tidak merinci waktu pasti wawancara yang mereka lakukan. (Sin)