Home Blog Page 606

Presiden Ukraina Tolak Tawaran Evakuasi dari Amerika Serikat: ‘Saya Butuh Amunisi, Bukan Tumpangan’

Zachary Stieber

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak sebuah tawaran evakuasi dari Amerika Serikat, Ia menyatakan  tetap berada di negaranya saat pasukan Rusia semakin menguasai banyak wilayah, kata para pejabat Ukraina pada 26 Februari.

“Pertarungan ada di sini; Saya butuh amunisi, bukan suatu tumpangan,” kata Volodymyr Zelensky dalam sebuah penyataan.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah email, “Kami  mengetahui lokasi Presiden Volodymyr Zelenskyy dan berhubungan dekat dengan beliau dan timnya.”

“Kami terus memberikan dukungan kepada beliau dan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis, tetapi saya tidak akan membahas masalah keamanan,” juru bicara tersebut menambahkan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada Jumat 25 Februari, bahwa ia berbicara dengan Volodymyr Zelensky setelah sebuah KTT darurat Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO). Joe Biden mengatakan ia “memuji tindakan berani orang-orang Ukraina yang berjuang untuk membela negara mereka” dan “menyampaikan dukungan ekonomi, kemanusiaan, dan keamanan yang diberikan oleh Amerika Serikat serta upaya kami yang berkelanjutan untuk menggalang negara-negara lain untuk memberikan bantuan serupa.”

Pemerintahan Joe Biden juga dilaporkan meminta kepada Kongres sebesar  $6,4 miliar dolar AS untuk memberikan dukungan kepada Ukraina.

Volodymyr Zelensky berbicara kepada rakyat Ukraina sambil berdiri di Kyiv, ibukota Ukraina, pada hari Sabtu saat pertempuran pecah di jalan-jalan di sana.

“Selamat pagi rakyat Ukraina. Jangan percaya berita palsu. Saya berada di sini. Kita tidak akan meletakkan senjata kita. Kita akan membela negara kita. Senjata-senjata kita adalah kekuatan kita. Ini adalah tanah kita. Negara kami. Anak-anak kita. Kita akan melindungi mereka semua,” kata Volodymyr Zelensky dalam video tersebut, yang ia posting di media sosial.

Pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dan bertempur di beberapa wilayah Ukraina telah berkembang sejak saat itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menuntut agar rakyat Ukraina untuk melucuti senjata dan menggulingkan Volodymyr Zelensky.

Kyiv tetap berada di bawah kendali Ukraina, kata Volodymyr Zelensky dalam sebuah video terpisah yang  dirilis oleh pemerintahannya pada Sabtu pagi.

Tetapi selain pertempuran darat, serangan-serangan udara menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian Kyiv dan menyisakan tentara dan penduduk-penduduk sipil yang tewas dan terluka.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba membagikan sebuah foto dari sebuah bangunan apartemen yang rusak sebuah serangan udara, menulis bahwa “Kyiv, kota kita yang indah dan damai, selamat satu malam lagi di bawah serangan pasukan darat dan rudal-rudal Rusia.”

“Salah satu rudal telah menghantam sebuah apartemen perumahan di Kyiv. Saya menuntut dunia: sepenuhnya mengisolasi Rusia, mengusir para duta besar Rusia, melakukan embargo minyak Rusia, merusak ekonomi Rusia. Hentikan penjahat-penjahat perang Rusia!” Dmytro Kuleba menambahkan.

Tidak ada pasukan luar yang membantu pasukan Ukraina tetapi beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, telah memberikan -senjata dan bentuk bantuan lainnya.

“Kami terus memberikan dukungan bagi Ukraina untuk mempertahankan diri,” John Kirby, Sekretaris Pers Pentagon, mengatakan kepada wartawan-wartawan di Washington. 

“Saya akan sangat jelas di sini, kita akan memberikan bantuan keamanan tambahan untuk Ukraina. Kita akan. Bagaimana hal itu akan dilakukan masih sedang.”

Volodymyr Zelensky telah menekan NATO mengenai apakah Ukraina dapat bergabung tetapi “tidak seorang pun yang menjawab” katanya dalam video baru-baru ini. “Tetapi kami tidak takut, kami tidak takut apa pun. Kami tidak takut membela negara kami, kami tidak takut pada Rusia,” katanya.

NATO pada Jumat mengaktifkan pasukan tanggapannya untuk pertama kalinya dalam sejarah.

“Kami telah mengerahkan pasukan darat dan pasukan udara yang bertahan di bagian timur aliansi, dan aset-aset maritim di seluruh wilayah NATO,” aliansi, yang termasuk anggota yang adalah tetangga Ukraina, mengatakan dalam sebuah siaran pers.

Di bawah aturan-aturan NATO, sebuah serangan terhadap salah satu anggota NATO dianggap sebagai suatu serangan terhadap semua anggota NATO.

Para pejabat Rusia mengatakan mereka menginvasi Ukraina sebagian karena potensi Ukraina bergabung dengan NATO tidak dikesampingkan oleh para pemimpin Ukraina atau pejabat-pejabat NATO.

Perdana Menteri Finlandia mengatakan, setelah invasi tersebut bahwa langkah itu mengubah perdebatan mengenai apakah Finlandia harus bergabung, mendorong Maria Zakharova, seorang juru bicara Menteri Luar Negeri Rusia, untuk mengatakan Finlandia atau Swedia bergabung NATO akan memicu “konsekuensi militer dan politik yang serius.” (Vv)

Petunjuk Neuropsikolog untuk Mempertahankan Kemampuan Kognitif Individu dari Usia 20 – 70an Tahun

oleh Xia Yu

Meskipun mencegah penurunan kognitif tidak 100% dapat dikendalikan oleh siapa pun, tetapi jika kita secara konsisten mempertahankan kebiasaan sehari-hari yang bermanfaat bagi kesehatan otak, maka kita dapat menjaga otak kita agar tetap tajam untuk waktu yang lama dalam hidup kita. Yang tidak kalah pentingnya adalah, jangan pernah merasa terlalu dini atau terlambat dalam menerapkan kebiasaan baik ini.

Kemampuan kognitif meliputi daya ingat, kelancaran berbahasa, atensi dan konsentrasi. Memiliki kemampuan kognitif yang baik sepenuhnya mencerminkan kesehatan otak .

Situs web ‘wellandgood.com’ dalam artikelnya menyebutkan bahwa Dr. Mirella Diaz-Santos,  seorang neuropsikolog, asisten profesor di UCLA, dan spesialis Alzheimer berkenan memberi nasihat kepada orang-orang yang membutuhkan. 

Sesungguhnya melakukan kebiasaan baik buat mempertahankan kesehatan kognitif jangka panjang berada pada setiap kelompok usia, untuk itu Dr. Mirella Diaz-Santos menawarkan tips khusus tentang cara menjaga kesehatan otak sesuai kelompoknya.

Usia 20-an Tahun

Usia 20-an dapat dikatakan sebagai awal dari kehidupan mandiri seseorang, yang merupakan dasar untuk menentukan bagaimana seseorang itu ingin hidup di masa-masa mendatang. 

Dr. Mirella Diaz-Santos mengatakan : “Periode ini mungkin menjadi masa paling melelahkan bagi seseorang, jadi penting untuk mencari bantuan konseling jika merasa cemas”. 

Ia menjelaskan bahwa jika tidak diobati, kecemasan dapat mempengaruhi kesehatan otak.

Dalam hal makanan, Dr. Mirella menyarankan agar orang pada kelompok usia ini lebih memprioritaskan makan sayuran, buah-buahan, protein, serat, dan lemak sehat, karena ini semua yang mendukung kesehatan otak dalam jangka pendek dan panjang. 

Dia juga menyarankan agar minum banyak air, karena kurang minum air dapat merusak fungsi otak.

Mengenai tidur, Dr. Mirella mengatakan bahwa kurang tidur dalam jangka waktu lama adalah prediktor lain dari terjadinya serangan demensia. Orang-orang berusia 20-an membutuhkan antara lima setengah hingga delapan jam waktu tidur malam.

Selain itu, ia juga menyarankan agar kaum muda dalam kelompok usia ini untuk membangun koneksi sosial yang memprioritaskan persahabatan.

“Luangkan waktu untuk menelepon teman-teman Anda. Tidak hanya baik untuk pikiran Anda, tetapi juga baik untuk otak Anda”, kata Dr. Mirella.

Bernyanyi membantu orang bersosialisasi. (Shutterstock)

Usia 30-an atau 40-an tahun

“Banyak orang berusia 30-an dan 40-an, terutama wanita, merasakan efek dari stres terhadap seluruh tubuh mereka, termasuk otak”, kata Dr. Mirella Diaz-Santos. 

“Salah satu kondisi kesehatan terbesar yang mempengaruhi usia paruh baya banyak orang adalah tekanan darah tinggi yang ada hubungan yang erat dengan stres dan diet”.

Tekanan darah tinggi tidak hanya mempengaruhi kesehatan jantung, tetapi juga terkait dengan penurunan kognitif. Oleh karena itu, kebiasaan makan dan hidup yang melindungi jantung secara langsung juga melindungi kesehatan otak.

Tekanan darah tinggi tampaknya menjadi faktor yang mempercepat penurunan kognitif pada orang dewasa paruh baya dan para lansia, terlepas dari berapa lama tekanan darah telah meningkat atau tanpa memandang usia, itu semua dapat mengancam kesehatan otak. Demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Heart Association dalam jurnal Hypertension pada Desember tahun lalu. 

Stres juga dapat merusak otak, menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Neurology. Studi ini menemukan bahwa orang dewasa paruh baya dengan konsentrasi kortisol tinggi memiliki volume otak dan fungsi kognitif yang lebih rendah daripada mereka yang konsentrasi kortisolnya lebih rendah. Penelitian menemukan bahwa stres mungkin menjadi penyebab utamanya.

Sangat penting untuk merawat diri sendiri dengan mengkonsumsi makanan yang padat nutrisi dan manajemen stres, kata Dr. Mirella Diaz-Santos.

Tubuh kita selalu berusaha untuk menyesuaikan diri agar berada dalam keadaan seimbang, tetapi ketika stres menghadang, tubuh sering kali cenderung menjadi tidak seimbang. (sirtravelalot/Shutterstock)

Usia 50-an atau 60-an tahun 

Orang-orang dalam kelompok usia ini dapat menderita Alzheimer dini, jadi penting untuk mengetahui tanda-tandanya, yang paling menonjol adalah mulai kehilangan ingatan, alias sering lupa.

“Di usia 50-an dan 60-an dan seterusnya, penting untuk melakukan semua kemampuan yang ada untuk melindungi dan mengembangkan hipokampus, merupakan bagian otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan memori”, kata Dr. Mirella.

Dia menyarankan orang-orang pada kelompok usia ini untuk terus menantang diri mereka sendiri dengan mempelajari hal-hal baru, apakah itu bahasa baru, alat musik, atau bahkan aktivitas fisik yang membuat sel-sel otak tetap aktif.

Mempelajari suatu bahasa baru membutuhkan penggunaan jaringan saraf yang luas dan dapat mewakili alat yang ampuh untuk restrukturisasi neuroplastisitas otak. Sebuah studi ilmiah tahun 2019 menemukan bahwa ketika orang berusia 59 hingga 79 tahun membutuhkan waktu 4 bulan untuk belajar suatu bahasa baru, hal itu dapat menyebabkan lebih banyak neuroplastisitas, yakni kemampuan otak untuk membentuk dan mengatur kembali koneksi sinaptik sehingga kemampuan kognitif kognitif secara keseluruhan meningkat secara signifikan.

Gejala demensia sering mulai muncul pada usia paruh baya, tetapi dengan memahami hubungan antara hipokampus dan memori dapat memberi peringatan kepada mereka agar waspada terhadap memburuknya kondisi demensia. (Shutterstock)

Setelah usia 70 tahun

Sejauh ini, semua saran di atas yang diberikan oleh Dr. Mirella Diaz-Santos  berlaku untuk orang berusia di atas 70 tahun, termasuk mengkonsumsi makanan padat nutrisi, cukup tidur, mengelola stres, memperhatikan tanda-tanda demensia, dan mempelajari keterampilan baru.

Dr. Mirella juga secara khusus meminta orang-orang dalam kelompok ini untuk memelihara hubungan yang kuat dan ikatan sosial. 

Selama pandemi ini, jika memang tidak kondusif untuk bertemu secara langsung, pertimbangkan untuk bergabung dengan klub online yang diminati dan sisihkan waktu setiap hari untuk menelepon keluarga dan teman.

Keterangan Foto : Seiring bertambahnya usia seseorang, otak akan menua, atau terjadi perubahan neuropatologis. Ada orang yang dapat mendengarkan suara hati mereka dan memperlambat penurunan fungsi otak.  (Shutterstock)

Studi Harvard : Makan lebih banyak ‘buah dan sayuran berwarna’ dapat mencegah penurunan kognitif

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Harvard Neurology pada 28 Juli 2021 menunjukkan bahwa flavonoid (senyawa yang terdapat pada tumbuhan) dapat melindungi sel-sel otak manusia dan bahkan mengaktifkan fungsi otak, membuat berpikir lebih lincah, tajam dalam waktu singkat.

Makanan kaya flavonoid seperti stroberi dan jeruk dapat membantu memperlambat penurunan kognitif. (Shutterstock)

Flavonoid diakui sebagai salah satu antioksidan terkuat di dunia dan mudah diserap oleh tubuh. Senyawa makanan alami ini banyak ditemukan pada sayuran dan buah-buahan, seperti stroberi, blueberry, jeruk, apel, pisang, jeruk bali, seledri, paprika, dan banyak lagi. 

Flavonoid tidak hanya memberi warna cerah pada buah dan sayuran, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan dengan mengurangi stres oksidatif di otak. Jadi, secara efektif mencegah penurunan kognitif, dan mengurangi risiko demensia. (sin)

Negosiasi Menemui Kebuntuan, Pasukan Rusia Menyerang Kota Terbesar Kedua di Ukraina

oleh Zhang Ting

Seorang pejabat Ukraina menyebutkan bahwa pasukan artileri Rusia mengebom daerah pemukiman Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina pada Senin (28/2/2022), menyebabkan belasan orang warga sipil tewas.

Serangan itu terjadi di tengah pembicaraan gencatan senjata antara pejabat Rusia dan Ukraina di perbatasan Belarusia. Negosiasi pada hari Senin akhirnya tidak menghasilkan terobosan.

Invasi Rusia ke Ukraina merupakan serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II, sejauh ini pejabat kedua negara gagal mencapai kesepakatan dalam negosiasi awal yang menentukan seperti yang diharapkan Putin. Tapi Kharkiv di timur laut Ukraina telah menjadi medan pertempuran utama.

Oleg Synegubov, kepala administrasi regional mengatakan bahwa artileri Rusia menggempur daerah pemukiman di Kharkiv meskipun kota itu tidak ada pasukan Ukraina dan tidak dilengkapi infrastruktur strategis. Serangan itu menyebabkan sedikitnya 11 orang warga sipil tewas. 

“Itu terjadi pada siang hari, ketika orang pergi ke apotek, membeli bahan makanan atau minum air. Itu adalah suatu tindak kejahatan”, kata Oleg.

Sebelumnya, Anton Herashchenko, penasihat kementerian dalam negeri Ukraina telah mengatakan bahwa serangan roket Rusia di Kharkiv pada hari Senin itu menewaskan puluhan orang warga sipil.

Dari video yang dirilis oleh militer terlihat asap dan api membubung dari gedung apartemen yang terkena serangan roket.

Duta Besar Moskow untuk PBB di New York mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak akan menimbulkan ancaman bagi warga sipil Ukraina.

Kepala administrasi regional Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan, pertempuran juga terjadi sepanjang malam di sekitar kota pelabuhan Mariupol. Hanya ia tidak mengatakan apakah tentara Rusia menang atau kalah dalam pertempuran.

Kantor berita Interfax melaporkan bahwa pasukan Rusia berhasil menduduki dua kota kecil di tenggara Ukraina dan daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir.

Ibukota, Kyiv masih berada di bawah kendali pemerintah Ukraina, dan Presiden Volodymyr Zelensky yang mengenakan seragam militer terus memberi semangat kepada masyarakat Ukraina untuk terus berjuang melawan invasi Rusia.

Rambu-rambu lalu lintas di jalan-jalan kota Kyiv telah dipenuhi dengan tulisan yang berbunyi : Putin telah kalah perang. Seluruh dunia ada di pihak Ukraina.

Pembicaraan Rusia-Ukraina alami kebuntuan, sedang bersiap memasuki putaran kedua

Pembicaraan Rusia-Ukraina diadakan di Belarusia pada Senin 28 Februari. Ukraina telah mengatakan ingin memastikan gencatan senjata segera dan penarikan pasukan Rusia. tetapi pihak Kremlin menolak mengomentari tujuan Moskow.

Dengan mengutip ucapan penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, kantor berita RIA melaporkan bahwa setelah negosiasi pertama, delegasi kedua belah pihak kembali ke ibu kota masing-masing untuk konsultasi lebih lanjut, dan kemudian delegasi Rusia-Ukraina akan bertemu lagi untuk negosiasi kedua.

Rusia juga menghadapi isolasi dan gejolak ekonomi yang meningkat setelah negara-negara Barat bergabung untuk mengutuk dan menjatuhkan sanksi terhadap Moskow. Sanksi memiliki efek riak yang cukup luas terhadap dunia, itu terlihat dari merosotnya pasar saham global, kenaikan harga minyak mentah. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan mempertimbangkan kembali serangannya ke Ukraina. Ia lebih menganggap Barat sebagai “Empire of Lies”.

Pejabat AS : Pasukan Rusia akan mencoba mengepung Kyiv dalam beberapa hari ke depan

Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat pada Senin memperkirakan bahwa, pasukan Rusia akan mencoba mengepung Kyiv dalam beberapa hari mendatang. Mungkin menjadi lebih agresif karena frustrasi dengan penyerangan ke ibukota Ukraina yang lambat. 

Sirene serangan udara meraung-raung di jalan-jalan Kyiv yang kosong pada hari Senin, memperingatkan kemungkinan serangan rudal Rusia lainnya ketika kota itu bersiap untuk pertempuran yang lebih buruk ketika pasukan Rusia kian mendekat.

“Kami memperkirakan bahwa mereka (pasukan Rusia) ingin bergerak maju dan mencoba mengepung kota dalam beberapa hari ke depan”, kata pejabat AS itu. 

Selain itu ia menambahkan bahwa pasukan Rusia berada sekitar 25 kilometer (16 mil) dari pusat kota Kyiv.

Para pejabat AS percaya bahwa perlawanan yang gigih dari pasukan Ukraina telah memperlambat kemajuan militer Rusia. Rencana yang gagal itu menyebabkan sejumlah pasukan Rusia kehabisan bahan bakar dan pasokan lainnya.

Salah satu hasil yang mungkin, kata pejabat itu kepada wartawan, adalah penilaian ulang taktik mereka dan potensi mereka untuk menjadi lebih agresif dalam jumlah dan skala saat menyerang Kyiv. (sin)

Mulai 1 Maret Karantina dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri Hanya 3 Hari

0

ETIndonesia- Mulai 1 Maret mendatang, pemerintah akan memberlakukan kebijakan karantina selama tiga hari bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang sudah memperoleh vaksinasi lengkap dan dosis lanjutan atau booster.

Dikutip dari situs Setkab, hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai mengikuti Rapat Terbatas Mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Jokowi Minggu (27/02/2022) melalui konferensi video.

“Setelah mendengar masukan dari para pakar dan juga menganalisa data-data yang ada maka pada 1 Maret mendatang pemerintah hanya akan memberlakukan karantina tiga hari bagi PPLN yang sudah vaksinasi lengkap dan juga booster,” ujar Menko Marves.

Luhut mengungkapkan, dalam data yang diperoleh, kasus harian per populasi Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara yang sudah tidak lagi memberlakukan karantina. Namun, tingkat kematian atau case fatality rate Indonesia masih relatif lebih tinggi dan vaksinasi lengkap terhadap populasi yang ada juga masih lebih rendah.

“Dengan berbasis data tersebut, pemerintah tetap menggunakan pendekatan kehati-hatian dan bertahap dalam menentukan penyesuaian karantina PPLN,” ujarnya.

Dalam keterangan persnya, Luhut mengungkapkan bahwa pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) berjalan dengan lancar. Sejak pembukaan Bali bagi wisman, sudah lebih dari 1.600 wisatawan yang datang ke Bali dan lebih dari 50 persen di antaranya memilih untuk melakukan karantina bubble.

“Sebagian besar wisman memilih hotel bubble dengan rata-rata kamar per malamnya mencapai Rp3 juta. Rusia, Australia, Prancis, Amerika, serta Belanda mendominasi wisatawan yang datang ke Bali,” ungkapnya. (Setkab/asr)

Pesan “John Wick” Keanu Revees kepada Tiongkok

0

John Mac Ghlionn

Hubungan baik Hollywood dengan Tiongkok telah didokumentasikan dengan baik. Namun hubungan asmara aktor Hollywood dengan Tiongkok tidak.

Dalam beberapa tahun terakhir, aktor Amerika termasuk Michael Douglas, Michael Pitt, Frank Grillo (yang memainkan peran utama dalam ”Wolf Warrior 2” film Tiongkok terlaris dalam sejarah), Bruce Willis, dan Adrien Brody semuanya telah berkontribusi pada pro – Narasi Tiongkok.

Tentu saja, seseorang tidak dapat mendiskusikan aktor dan narasi pro-Tiongkok tanpa membahas John Cena, yang memiliki keberanian untuk menyebut Taiwan sebuah negara. Untuk “kecerobohan” itu, dia meminta maaf kepada Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dalam bahasa Mandarin yang fasih. Ada permintaan maaf, dan penampilan Cena layak mendapatkan Oscar.

Untungnya, ada satu aktor yang tidak tertarik untuk meminta maaf kepada PKT, yaitu Keanu Reeves. Ketika datang ke Tiongkok, tidak seperti aktor yang disebutkan di atas, bintang ”The Matrix” jelas memilih pil merah daripada biru.

Lahir di Beirut, Reeves, 57, bukan hanya aktor yang ulung. Dia juga kebetulan seorang musisi yang berprestasi. Pada 3 Maret, ia akan tampil di Konser Amal U.S. di hari jadi ke-35 Rumah Tibet, bersama antara lain Patti Smith, Trey Anastasio, dan Jason Isbell.

Didirikan atas permintaan Dalai Lama pada 1987, Tibet House adalah lembaga nonprofit pendidikan yang berbasis di New York yang berkomitmen untuk melestarikan dan melindungi tradisi filsafat, seni, dan budaya kuno Tibet.

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, PKT tertarik pada Tibet karena satu alasan yang sangat spesifik—sumber daya alamnya. Dataran tinggi Tibet, rumah bagi lebih dari 46.000 gletser, memiliki salah satu cadangan air tawar terbesar di dunia. Dikenal sebagai ”menara air” Asia, hampir seperempat miliar orang di 10 negara berbeda di seluruh Asia— Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, India, Laos, Burma (Myanmar), Nepal, Pakistan, Thailand, dan Vietnam—bergantung di ”menara” ini untuk air. Jangan salah, PKT ingin mengontrol suplai air di benua itu, karena itu obsesinya untuk mengontrol Tibet.

Mengambil sikap

Orang-orang Tibet putus asa. Sementara sebagian besar dunia duduk diam, Reeves siap mengambil sikap. Tidak mengherankan, orang Tiongkok tidak menyukainya.

Seperti yang dilaporkan The Hollywood Reporter baru-baru ini, aktor tersebut telah “menimbulkan kemarahan” jutaan nasionalis Tiongkok. “The Little Pinks” sekelompok pejuang digital muda, hiper-agresif, terlalu jingoistik sekarang menyarankan agar melarang Reeves, dan semua karyanya di Tiongkok. Bintang film ini dengan cepat menjadi “de facto persona non grata dalam lanskap hiburan Tiongkok” yang membuat kesediaannya untuk membela Tibet semakin mengesankan.

Reeves tidak perlu tampil. Dia tidak perlu melakukan apapun. Tapi dia menyumbang $380 juta, dan itu sesuatu yang patut dirayakan. Lagi pula, sudah lama sejak Hollywood berdiri melawan Tiongkok.

Faktanya, ini adalah bagian terbaik dari 30 tahun.

Pada 1993, Richard Gere, salah satu yang bintang terbesar di Hollywood, menjadi berita utama di seluruh dunia terutama di Tiongkok. Di Oscar, Gere naik ke panggung untuk mempersembahkan penghargaan untuk sutradara seni terbaik. Namun, sebelum mengumumkan pemenangnya, Gere, seorang penganut Buddha yang taat dan teman lama Dalai Lama, benar-benar keluar dari naskah, mengkritik pendudukan PKT di Tibet serta “situasi hak asasi manusia yang sangat mengerikan.” Karena mengatakan yang sebenarnya, Gere mendapat sanksi berat. Panitia melarang dia dalam ajang Oscar di masa depan, larangan yang masih ada sampai hari ini.

Jelas terlihat bahwa Gere telah membayar harga yang mahal untuk kejujurannya. Pada 2017, aktor tersebut mengatakan kepada The Hollywood Reporter bahwa ada “film yang saya tidak bisa masuk karena orang Tiongkok akan berkata, ’Tidak dengan dia’.” Dia berkata, ”Saya baru-baru ini memiliki episode di mana seseorang mengatakan mereka tidak dapat membiayai film saya karena itu akan membuat orang Tiongkok marah.”

Setahun sebelum wawancara yang agak menyedihkan ini, musisi Lady Gaga, seorang aktris yang hebat, bertemu dengan Dalai Lama. Karena itu, dia menemukan dirinya di posisi yang mirip dengan Tuan Gere. Artis itu sekarang dilarang  melakukan tur atau menjual barang dagangan di Tiongkok.

Kembali ke Mr. Reeves. Mengapa mengambil sikap? Mengapa membahayakan karir aktingnya? 

Ketika berbicara tentang film, pasar Tiongkok, jangan sampai kita lupa, sejauh ini adalah yang terbesar di dunia. Bagi Reeves, tampaknya ada hal yang lebih penting daripada uang. Pada 2019, The New Yorker menerbitkan karya menarik berjudul ”Keanu Reeves Terlalu Bagus untuk Dunia Ini”.

Setelah membaca bagian itu, sulit untuk tidak setuju. Dia jelas tampak terlalu baik untuk Hollywood, tempat yang penuh dengan kemegahan namun dengan moral yang mengkhawatirkan. Sementara banyak aktor berpura-pura membela sesuatu, Reeves dengan sebenarnya melakukannya. Untuk ini, dia layak mendapat banyak pujian. (awp)

John Mac Ghlionn adalah seorang peneliti dia dan penulis esai. Karyanya telah diterbitkan oleh New York Post, Sydney Morning Herald, Newsweek, National Review, dan The Spectator US, antara lain. Dia meliput psikologi dan hubungan sosial, dan me-miliki minat dalam disfungsi sosial dan manipulasi media

Rusia Memerintahkan Senjata Nuklir Bersiaga Penuh, Kedua Negara Berunding pada 28 Februari

oleh Chen Beichen

Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan peningkatan tajam ketegangan antara Timur dan Barat. Presiden Rusia Vladimir Putin pada 27 Februari memerintahkan senjata nuklir militer negara itu untuk memasuki keadaan siaga penuh sebagai tanggapan atas sanksi yang diberikan oleh negara-negara besar NATO.

Perintah itu berarti bahwa Putin telah memerintahkan senjata nuklir militer Rusia untuk meningkatkan kesiapan peluncuran secara menyeluruh, yang semakin meningkatkan risiko perang nuklir. Dalam pertemuan dengan pejabat senior, Putin mengatakan dia telah menginstruksikan menteri pertahanan Rusia dan kepala staf militer untuk menempatkan pasukan nuklir dalam Mekanisme Eksekusi Tempur Khusus.

Putin juga merujuk pada sanksi keuangan keras yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Rusia, termasuk terhadap diri pribadinya.

“Tidak hanya negara-negara Barat mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi pejabat senior negara anggota utama NATO juga membuat pernyataan agresif terhadap negara kita”, kata Putin dalam siaran televisi ketika menyampaikan perintah siaga senjata nuklir tersebut.

Putin mengatakan dia akan melakukan pembalasan berat terhadap negara mana pun yang secara langsung campur tangan dalam konflik antara Rusia dengan Ukraina minggu ini. Ia juga menekankan bahwa Rusia adalah negara berkekuatan nuklir besar dan memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir yang dapat digunakan secara aktual dalam pertempuran.

Putin membuat pengumuman itu saat pasukan Rusia menyerang kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, berbarengan dengan menekan pelabuhan strategis yang berada di Ukraina selatan. Associated Press melaporkan bahwa perkembangan ini menunjukkan bahwa pasukan Rusia tampaknya setelah melakukan serangan gelombang pertama terhadap bandara dan fasilitas bahan bakar Ukraina lalu beralih ke tahap invasi target baru.

Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB dalam sebuah wawancara pada hari Minggu memberi tanggapan terhadap Moskow.

“Presiden Putin terus meningkatkan perang ini dengan cara yang sama sekali tidak dapat diterima”, katanya. “Kita harus terus mengutuk tindakannya dengan cara yang paling kuat dan paling efektif”.

Perkembangan negosiasi Rusia – Ukraina

Kremlin mengatakan bahwa delegasi Rusia akan tiba di Gomel, Belarusia pada 27 Februari untuk pembicaraan damai dengan Ukraina. Sementara itu operasi militer Rusia tidak akan berhenti sampai pembicaraan dimulai, menyusul keuntungan dari keberhasilannya dalam melumpuhkan kota Kharkiv dan beberapa pelabuhan di Ukraina.

BBC melaporkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, tetapi tidak mengungkapkan rincian percakapan itu. Zelensky pernah menolak untuk berunding di tempat yang menjadi pementasan invasi.

“Warsawa, Bratislava, Budapest, Istanbul, Baku, kami mengusulkan kota-kota ini kepada Rusia, dan kami bersedia berunding di negara-negara yang kota-kotanya belum terkena rudal”, kata Zelensky. “Hanya dengan begitu pembicaraan bisa jujur ​​untuk mengakhiri perang”.

Tetapi ketika perang meningkat, Kantor Presiden Ukraina mengkonfirmasikan bahwa delegasi Rusia dan Ukraina akan diadakan pada 28 Februari pagi. Kedua belah pihak telah sepakat bahwa delegasi Ukraina akan bertemu dengan delegasi Rusia tanpa syarat di perbatasan Ukraina – Belarusia. dekat Sungai Pripyat.

“Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pesawat, helikopter, dan rudal yang ditempatkan di wilayah Belarusia akan tetap berada di darat selama perjalanan, pertemuan, dan kembalinya delegasi Ukraina”, lanjut kantor tersebut.

Presiden Ukraina ingin mencoba negosiasi meskipun pesimis terhadap hasilnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato singkat di televisi pada 27 Februari bahwa dirinya tidak menggantungkan banyak harapan terhadap pertemuan delegasi Ukraina dan Rusia pada 28 Februari.

“Saya akan berterus terang, seperti biasa. Saya tidak terlalu percaya dengan hasil pertemuan ini, tetapi biarkan mereka mencoba”, kata Zelensky. Dengan demikian agar tidak ada warga Ukraina yang meragukan bahwa dia, presiden, mencoba untuk menghentikan perang, dia tidak akan melewatkan kesempatan sekecil apapun.

“Dan ketika orang-orang kita ada di sana, presiden ada di sini, kepala staf ada di sini, perdana menteri ada di sini, militer ada di sini, panglima ada di sini. Kita semua akan membela negara dan perbatasan kita”, tambahnya.

Menteri Luar Negeri Ukraina : Persiapan nuklir Putin adalah usaha menekan Ukraina

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada 27 Februari bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin memerintahkan kekuatan pencegah (deterrent force) Rusia untuk bersiaga adalah untuk memberikan peringatan kepada delegasi Ukraina selama pembicaraan yang dijadwalkan pada hari Senin.

“Tapi kami tidak akan menyerah pada tekanan itu. Kami akan mendatangi pertemuan itu dengan cara yang sangat sederhana”, kata Dmytro Kuleba pada briefing di Kiev.

Kuleba mengatakan bahwa para pejabat Ukraina bersedia mendengarkan pendapat Rusia. (sin)

Beijing Bertahan Hidup di Tahun Macan, “Gelombang Badai Mengerikan” Semakin Berbahaya

0

Zhou Xiaohui

Pada 10  Februari lalu, surat kabar RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yakni People’s Daily  pada   rubrik komentar menerbitkan artikel berjudul: “Pemahaman yang Benar dan Ambil Tindakan Pencegahan Risiko yang Lebih Besar.” Dalam artikel tersebut kembali muncul kosa kata yang sempat muncul beberapa tahun belakangan ini, yakni  gelombang badai mengerikan [Jīngtāohàilàng  (驚濤駭浪)]. 

Di sini terdapat  dua lapisan makna,  yang Pertama adalah mendeskripsikan situasi yang berbahaya, kedua adalah melukiskan pertarungan yang sengit. Tidak diragukan, di tahun Macan ini gelombang badai mengerikan yang mengincar Zhongnanhai (pusat perkantoran dan kediaman para petinggi Partai Komunis Tiongkok di Beijing) sangat tidak lumrah, sepertinya akan lebih keras dibandingkan sebelumnya. 

Awal artikel menyebutkan, “Harus semakin baik merencanakan perkembangan dan keamanan, menjaga ambang batas keamanan pola perkembangan baru”, harus meningkatkan kemampuan  eksistensi di tengah yang disebut “berbagai gelombang badai mengerikan yang dapat diprediksi maupun yang sulit diprediksi”, harus “tanggap dini, dan tanggap selagi kecil, dengan sekuat tenaga mencegah terjadinya risiko atau bahaya yang lebih besar”. 

Kalimat-kalimat itu memperlihatkan kekhawatiran dari pihak penguasa yang begitu serius, yakni situasi saat ini sangat tidak aman, bila ada gejolak ombak yang tak dapat diprediksi datang menerpa, maka besar kemungkinan akan terjadi krisis dahsyat.

Setelah itu, artikel melakukan analisa konkret, bukan tidak mengkhawatirkan risiko yang sedang dihadapi saat ini, yaitu: Situasi internasional sulit  diprediksi,  lingkungan  di sekitar sangat kompleks dan sensitif, misi menstabilkan perkembangan reformasi sangat sulit dan berat. 

Walaupun risiko yang spesifik tidak berani diungkapkan secara jelas dalam artikel itu, namun dinilai dari boikot langsung maupun tidak langsung yang dialami RRT pada Olimpiade Musim Dingin Beijing dari berbagai negara, dan sepi- nya upacara pembukaan, dilihat dari sanksi baru yang dikeluarkan oleh Eropa dan Amerika, PKT (Partai Komunis Tiongkok) telah dihadapkan pada kenyataan akan mengalami kekalahan telak di tengah tren anti-komunisme internasional. 

Sebagai akibat dari ancaman Beijing yang terus meningkat terhadap Taiwan, negara-negara  di sekitar Tiongkok menjadi semakin tidak percaya pada Beijing, dan juga terus menjauhinya. Yang lebih parah lagi adalah, lockdown akibat pandemi, menyebabkan perekonomian dalam negeri yang sudah terpuruk itu, menjadi semakin anjlok, jeritan pilu terdengar, suara ketidakpuasan masyarakat menyebar dari atas sampai ke lapisan paling bawah.

Menghadapi situasi di dalam maupun luar negeri seperti ini, walaupun pemimpin tertinggi Zhongnanhai sejak awal telah menyadari risiko besar ini, dan dalam beberapa tahun terakhir “berulang kali mengingatkan”, dan mengemukakan berbagai tuntutan, telah berhasil meredakan sejumlah risiko. 

Namun artikel itu mengakui: “Di masa mendatang masih akan menghadapi tantangan berbagai risiko yang dapat diprediksi, dan juga yang sulit diprediksi. Selain dari dalam negeri juga dari luar negeri. Selain politik, ekonomi, budaya, sosial, dan lain-lain, juga dari alam. Selain yang tradisional ada juga yang non-tradisional.” Oleh sebab itu “selain harus mewaspadai peristiwa ‘angsa hitam’ juga harus mengantisipasi peristiwa ‘badak abu-abu’”.

Selain itu, dengan satu paragraf khusus artikel itu juga menyebutkan tentang pencegahan terhadap risiko moneter, dan disebutkan “mencegah timbulnya risiko  moneter sekunder yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian risiko pada bidang lain”, serta harus “memperkokoh tanggung jawab perusahaan untuk menyelamatkan diri sendiri”. Ini mungkin ada kaitannya dengan kudeta moneter yang dikobarkan oleh faksi Jiang sebelumnya.

Jelas, terhadap risiko yang akan timbul di tahun Macan, artikel itu menyampaikan risiko akan datang dari berbagai bidang, dan ruang lingkupnya luas, juga ada yang tidak dapat diprediksi. Penjelasan seperti itu jarang dijumpai sebelumnya. Bukankah ini mengisyaratkan bahwa gejolak ombak badai di tahun Macan ini akan lebih keras dan lebih berbahaya? Terlepas dari siapa yang memberi wewenang penulisan artikel tersebut, nuansa kekhawatiran yang begitu kental sangat jelas terasa.

Istilah “gelombang besar” paling awal menarik perhatian media massa adalah pada Desember 2018, ketika itu Xi Jinping mengucapkan kata-kata ini dalam pidatonya pada peringatan 40 tahun reformasi keterbukaan: “Setiap langkah dalam reformasi keterbukaan bukanlah hal mudah, di masa mendatang pasti akan dihadapi tantangan risiko seperti ini, bahkan akan menghadapi gelombang badai mengerikan yang sulit dibayangkan.”

Maka dari itu, sejak akhir 2018 itulah, istilah ini mulai sering ditujukan pada situasi dalam dan luar negeri, dan sejak saat itu, muncul pula ungkapan “gelombang badai mengerikan yang sulit dibayangkan” yang  sebelumnya teramat sangat jarang ditemui.

Waktu itu, perang dagang AS-RRT telah berkobar, dan kelompok yang berkepentingan di dalam negeri terus menerus menciptakan halangan, ekonomi mereka pun memburuk dengan cepat, semua ini mungkin dikategorikan sebagai gelombang mengerikan yang bergejolak.

Setelah tiga tahun lebih berlalu, gelombang badai mengerikan yang sulit dibayangkan itu bukan hanya tidak memperlihatkan tanda-tanda akan mereda, sebaliknya justru terus diungkit oleh media massa partai,yang mengisyaratkan di tahun Macan ini, “gelombang badai mengerikan” tersebut dipastikan akan lain daripada biasanya.

Saat ini di dalam negeri, Beijing mengambil tindakan keras terhadap berbagai lapisan masyarakat dan menutup negara dengan skala tertentu akibat perang dagang dan pandemi, telah mengakibatkan modal asing terus mengalir keluar, dan investasi masyarakat rendah, antusiasme konsumsi di kalangan rakyat biasa, kalangan menengah, maupun kalangan berduit serta keinginan warga asing membeli produk RRT juga telah merosot drastis, ini menandakan ekonomi Tiongkok telah mengalami masalah besar. Sementara perekrutan karyawan baru di BUMN anjlok drastis, PHK justru melonjak, banyak perusahaan swasta gulung tikar, banyak pekerja yang diliburkan dan pulang kampung lebih awal, mahasiswa sulit mencari pekerjaan, kemerosotan konsumsi dan berbagai kondisi yang terlihat di lingkungan sekitar, semuanya juga sedang menyampaikan fakta bahwa “musim dingin” telah tiba.

Di  forum  internasional,  Eropa dan AS yang baru tersadarkan dari mimpinya, telah menganggap PKT sebagai ancaman terbesarnya, dalam hal perdagangan, diplomatik, militer, iptek, bahkan dari segala aspek. AS maupun Eropa telah menempuh sikap berkompetisi secara berhadapan, bersama-sama menghadang ekspansi PKT di seluruh  dunia. Olimpiade Musim Dingin adalah batu penguji sikon PKT di tengah dunia internasional. 

Sementara itu sejumlah anggota parlemen AS dari Partai Republik telah mengajukan resolusi “UU Sanksi PKT”, yang akan mengincar pejabat RRT berikut keluarga mereka,  termasuk lebih dari 2.000 orang jajaran pemimpin tertinggi RRT, yakni anggota Kongres Rakyat Nasional berikut keluarga mereka. Jika resolusi ini berhasil diloloskan, maka hal itu akan menjadi suatu gelombang badai mengerikan yang berasal dari dunia internasional.

Akan tetapi, gelombang badai mengerikan di tahun Macan, walaupun mungkin bersumber dari hubungan AS-PKT, dan dari hubungan Eropa-RRT, namun yang lebih membahayakan mungkin justru bersumber dari dalam negeri dan internal partai PKT sendiri. Tantangan dalam hal ini yang dihadapi petinggi Beijing termasuk masalah konspirasi di internal partai, masalah berbagai permainan kepentingan, apakah korupsi dapat ditumpas hingga ke akar-akarnya? Masalah resistensi di dalam sistem internal partai yang birokrat serta hilang tu tasnya kepercayaan terhadap pejabat negara, warga terus menerus memberontak secara pasif maupun aktif. Sementara Xi Jinping belum juga menumpas habis faksi Jiang Zemin berikut antek-anteknya yang mengacau di dalam partai/pemerintahan, yang makin menguburnya ke dalam kubangan yang tak terhingga dalamnya.

Baru-baru ini, prediksi konglomerat AS,  George Soros yang meramalkan bahwa, Xi Jinping  tidak akan bisa menjabat kembali, serta artikel anti-Xi Jinping sepanjang 40.000 kata, adalah gelombang badai mengerikan yang pertama dari internal PKT yang menentang Xi Jinping, yang kemungkinan besar berasal dari faksi Jiang, pengaruhnya terhadap Zhongnanhai, terhadap internal PKT, terhadap pemerintahan berbagai negara dapat menimbulkan dampak yang tidak kecil, dan bagaimana Xi Jinping akan membalasnya? Seluruh dunia sedang menantikannya. Tapi bagaimanapun serangan balasan Xi, pasti akan menimbulkan gelombang badai mengerikan yang baru.

Bisa dibayangkan, dalam menghadapi satu demi satu gelombang badai mengerikan yang terus menerjang dari dalam maupun luar negeri, rezim komunis Tiongkok yang tadinya sudah goyah hanya bisa bertahan hidup dari hari ke hari, dengan berusaha tetap tegar, dan siapa tahu tak lama lagi pada suatu hari nanti akan diterjang sebuah ombak raksasa yang belum pernah ada sebelumnya, yang bakal meruntuhkan segalanya sampai tuntas, dan menguburnya di dasar samudera. (sud)

Pendeta AS Ajukan Banding ke Mahkamah Agung Setelah Vimeo Menghapus Video Kisahnya tentang Meninggalkan Homoseksualitas

Masooma Haq dan Steve Lance

Pendeta Kristen di Amerika Serikat, James Domen menuduh platform berbagi video nirlaba, Vimeo, menyensor video, salah satunya tentang bagaimana dia meninggalkan homoseksualitas. Domen berusaha agar kasusnya diadili oleh Mahkamah Agung karena dia percaya, dia harus memiliki hak untuk berbicara secara terbuka tanpa “dihilangkan” dari wacana publik.

“Dan tahukah Anda, jika Anda tidak setuju, tidak apa-apa tidak setuju, tetapi Anda tidak harus menyingkirkan saya. Jika seseorang tidak menyukai kontennya, jangan dengarkan,” kata Pendeta Domen kepada pembawa acara NTD Capitol Report, Steve Lance, selama wawancara 8 Februari.

“Ini bukan hanya Big Tech, ini adalah monopoli dari beberapa  perusahaan yang, hampir seperti mereka adalah bot yang memberi tahu orang-orang ‘di sinilah Anda harus percaya, jika Anda tidak setuju dengan apa yang kami yakini, kami akan melenyapkan Anda’,” ujar Domen menambahkan.

Domen telah mengajukan kasus terhadap Vimeo di Pengadilan Banding Amerika Serikat California untuk Putaran Kedua pada 2021 di mana hakim memutuskan mendukung Vimeo. Ia kini berusaha membawa kasusnya ke Mahkamah Agung.

“Kami berharap pengadilan akan melihat ketidakadilan, diskriminasi yang dilakukan kepada saya sebagai mantan homoseksual,” kata Domen pada konferensi pers 7 Februari.

Kasus Domen adalah contoh lain bagaimana Big Tech dilindungi dari akuntabilitas di AS karena Pasal 230, yang membuat platform media kebal dari persyaratan kebebasan berbicara yang meng- atur surat kabar dan berita TV.

Pada 2016, Domen mendirikan Church United, sebuah organisasi nirlaba yang membantu jaringan pendeta dan menavigasi pemerintahan dan budaya. Grup ini memiliki konten selama tiga tahun di Vimeo “Saya membagikan kesaksian saya tentang datang kepada Kristus, berbagi bagaimana saya berubah dari homoseksual menjadi heteroseksual, dan kurang lebih menceritakan kisah saya. Vimeo meng- hubungi saya dan berkata: Anda melanggar persyaratan kami, kami akan menghentikan akun Anda, menghapus video Anda,” kata Domen. 

“Tapi kami tidak menargetkan Anda hanya karena orientasi seksual Anda. Kami akan menghapus 89 video, tiga tahun kerja nonprofit para pendeta kami yang membagikan kisah mereka.”

The Epoch Times menghubungi Vimeo untuk memberikan komentar tentang mengapa mereka menghapus video Pendeta Domen. Vimeo tidak menanggapi, tetapi bagian dari perjanjian pengguna mereka menyatakan bahwa konten  yang  “melecehkan atau kasar; ujaran kebencian atau diskriminatif; mempromosikan atau mendukung kelompok teror atau kebencian” tidak diperbolehkan.

Dalam ringkasan kasus Domen, hakim banding menyimpulkan bahwa “Bagian CDA 230(c) (2) membuat Vimeo kebal dari gugatan ini, dan pengadilan distrik dengan tepat menolak klaim Pemohon”.

Bagian 230 dari Communications Decency Act Amerika Serikat melindungi perusahaan internet dari tanggung jawab atas penghapusan konten yang “tidak pantas” dengan itikad baik. Di jalur kampanye pada 2019, capres Joe Biden mengatakan kepada The New York Times bahwa Pasal 230 harus dicabut.

“Gagasan bahwa itu adalah perusahaan teknologi adalah Bagian 230 yang harus dicabut, harus segera dicabut, nomor satu (yang harus dilakukan). Baik bagi Zuckerberg dan platform lainnya,” kata Biden kepada  dewan redaksi NY Times pada 16 Desember 2019.

“Itu harus dicabut karena bukan hanya perusahaan internet. Itu menyebarkan kepalsuan yang mereka tahu salah.” Anggota parlemen di DPR dan Senat AS juga telah memperkenalkan undang-undang untuk mengekang kekuatan Big Tech tetapi Bagian 230 masih tetap berlaku. (zzr)

Penjodohan Bagi 30 Juta Lajang di Tiongkok, Haruskah Kekuasaan Publik Mengintervensi?

0

He Qinglian

Setelah kasus penjualan manusia yang terungkap oleh “ibu 8 anak  Xuzhou”, kali ini timbul lagi satu masalah baru: Sebanyak 30 juta lajang sulit mendapatkan jodoh, dan termasuk kategori “masuk akal sebagian” bagi penjualan manusia (Jia Pingwa*¹ yang pertama kali mengemukakannya, dan ditanggapi oleh sejumlah orang), sehingga muncullah dua pilihan yakni “terus membiarkan desa lajang membeli wanita” atau “membiarkan desa lajang musnah”.

Lalu ada yang merasa khawatir apabila kaum lajang tidak menikah akan menimbulkan masalah di usia lanjut mereka, serta pemerintahan Partai Komunis Tiongkok yang menyebabkan pembunuhan bayi perempuan.

Munculnya masalah ini, adalah dikarenakan tidak sedikit warga Tiongkok yang tidak mengerti. Masyarakat manusia sekarang ini, di bawah premis tidak melanggar hukum, maka kehidupan seksual, pernikahan, kelahiran, serta pendidikan anak telah menjadi hak asasi pribadi, selamanya juga bukan soal intervensi kekuasaan pemerintah, hanya negara berpaham sosialis seperti Uni Soviet, RRT, dan sebagainya lah yang tertarik dengan hal semacam ini.

Intervensi Pemerintah Terhadap Pernikahan dan Seksualitas adalah Penyakit Janin Komunisme (Sosialisme)

Ciri khas terbesar teori komunisme adalah tidak mengakui keberadaan zona pribadi manusia, segala harta benda milik pribadi harus dihapuskan, sistem keluarga dan satu suami satu istri akan dihapuskan. Buku karya Engels berjudul The Origin of the Family, Private Property, and the State adalah penjelasan terhadap legalitas kondisi masyarakat di masa mendatang. Oleh karena itu pula, intervensi terhadap kehidupan seksual, pernikahan, dan kelahiran telah menjadi penyakit bawaan janin komunisme (serta seluruh paham sayap kiri) yang tidak bisa dihapuskan secara tuntas.

Menurut data sejarah Revolusi Oktober Rusia*², pada masa itu perempuan berusia antara 16-25 tahun wajib menerima “komunalisasi seksual”, para revolusioner bisa menggunakan hak itu, yakni mengajukan izin kepada instansi revolusi terkait, dan tanda pengenal Bolshevik bisa “mempublikkan” 10 orang gadis.

PKT tentu saja meniru sang guru, dalam slogan revolusi pada periode Wilayah Soviet (di Tiongkok) terdapat seruan “serbu masuk Kota Yulin, satu orang akan memperoleh satu pelajar perempuan”. Dalam pelaksanaannya, karena jumlah pelajar perempuan sangat terbatas, tidak cukup untuk dibagikan, dengan sendirinya berubah menjadi dibagi menurut pangkat yang memiliki hak istimewa dalam angkatan revolusi. Pada periode Yan’an (1936-1949), jika seorang pemimpin revolusi menyukai wanita muda yang membelot ke revolusi, maka organisasi akan tampil untuk membujuknya (sebenarnya memerintahnya). 

Di awal pendirian pemerintahan Mao (1949), terjadi puncak bagi- bagi sumber daya seksual oleh para revolusioner,  terutama  adalah  para  kader  revolusi yang walaupun  sudah  memiliki  huángliǎnpó   (istri tua nan buruk) di desa, tapi masih menyukai wanita muda cantik yang berkulit putih dan berpendidikan dari kalangan keluarga kelas eksploitasi, hukum tidak mampu mengekang mereka, bahkan Mao Zedong pun tidak berdaya memaksa  para  revolusioner  itu  untuk  menjaga  pernikahan mereka  dengan “huángliǎnpó” mereka.  

Para  aktivis  dalam  gerakan Reformasi

Lahan (1950-1958) tentu saja juga ikut-ikutan berbagi “hasil rampasan kemenangan” mereka, dengan menjadikan istri muda dan anak perempuan para tuan tanah menjadi milik mereka sendiri.

Wartawan surat kabar Shanxi Daily, Lu Sunmin dalam artikel berjudul  “Heiyukou di Bawah Badai Condong ‘Kiri’” telah mencatat fakta sejarah ini: “Tidak hanya wanita- wanita milik para tuan tanah dan sasaran pengganyangan telah dialokasikan, bahkan para petani yang kaya pun tidak luput men- jadi sasaran. Petani kaya bernama Feng Wanli memiliki anak perempuan yang dialokasikan bagi buruh tani yang miskin.”

Setelah PKT merebut kekuasaan (1949), untuk menenangkan hati prajurit yang sudah tidak berperang lagi, Korps Konstruksi Xinjiang yang dipimpin oleh Wang Zhen membujuk “8.000 orang gadis Hunan turun ke Tianshan”, dan mengawinkan mereka secara paksa dengan para veteran itu. 

Setelah itu, perkawinan anggota revolusioner pada rezim Mao itu terus berlangsung hingga Revolusi Keterbukaan, sehingga ditetapkan aturan dengan dalih menjaga kemurnian barisan revolusioner: Bagi anggota yang mengabdi di kemiliteran, pemerintahan, atau jabatan di pabrik militer yang bersifat rahasia, dilarang meminang wanita yang berlatar belakang buruk seperti tuan tanah, kapitalis, dan sejenisnya. Para wanita tetangga penulis (yang kala itu masih tinggal di Tiongkok) tidak sedikit yang menjadi sasaran pemisahan suami-istri yang sah. Hingga pasca Reformasi Keterbukaan setelah PKT meninggalkan jalur pertarungan antar kelas, aksi partai intervensi dalam pernikahan barulah benar-benar berhenti.

Satu-satunya yang masih dipertahankan adalah program pembatasan kelahiran. Tidak sedikit negara Asia telah memberlakukan kebijakan pengendalian populasi penduduk, tapi perbedaannya dengan PKT terutama adalah dengan kecondongan kebijakan mempengaruhi keputusan kelahiran dalam keluarga, dan bukan ditetapkan secara mutlak seperti halnya di Tiongkok. Oleh sebab itu pula, skala populasi di Hong Kong, Taiwan, Indonesia (yang dikenal dengan Keluarga Berencana), dan lain-lain ditentukan oleh keputusan kelahiran keluarga, dan bukan dipaksakan oleh pemerintah. Singapura dulu juga pernah memberlakukan kebijakan yang mendorong penduduk yang berkualitas unggul untuk banyak melahirkan, serta membatasi keluarga miskin yang tingkat pendidikannya rendah untuk memiliki anak, namun telah mendapat kecaman keras, akhirnya hanya sempat diterapkan satu tahap.

Negara secara paksa mengambil alih keputusan kelahiran keluarga, ini berarti PKT telah campur tangan di zona pribadi rakyat,  dan telah menjadi penyakit bawaan lahir yang tidak bisa dihapuskan. 

Sedangkan mayoritas orang yang dibesarkan di Tiongkok, sama seperti PKT, tidak bisa membedakan antara zona pribadi dengan zona publik, hal ini terpapar  secara jelas dalam pembahasan kasus “ibu 8 anak Xuzhou” yang kemudian memicu topik baru penjodohan bagi kaum lajang yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, terutama telah mewujudkan hal ini.

Bedakan Zona Pribadi & Publik, Bermakna Bagi Perkembangan Sosial Tiongkok

Kekeliruan pertama: bagaimana nasib 30 Juta lajang? Pemerintah harus mengurus mereka, atau memobilisasi perempuan yang tersisa di kota-kota untuk menikahi lajang di desa. Ini adalah kesimpulan yang saya rangkum dari cuitan di akun Twitter saya. Tapi mereka tidak pernah berpikir, pernikahan adalah zona pribadi, kekuatan publik pemerintah tidak seharusnya turut campur tangan dalam hal ini. Hal tersisa yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah sebagai berikut: 

Jika pemerintah daerah tertentu bersedia membayar atau mendorong perusahaan agar mengadakan acara temu jodoh, mensponsori para lajang di desa untuk menghadirinya, lalu memobilisasi “wanita tersisa (di sini penulis hanya menggunakan istilah yang biasa digunakan di Tiongkok, tanpa ada sedikit pun maksud mendiskriminasi) yang berusia mapan” untuk juga menghadirinya, menyediakan tempat bagi mereka untuk bertatap muka, ini adalah kebijakan beretika dari pemerintah. Tapi jika selangkah lebih maju, melobi para wanita usia mapan untuk harus menerima para pria lajang tersebut, maka itu adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah.

Tokoh pemimpin dari Chicago School of Economics, yakni Gary S. Becker, selain memiliki prestasi gemilang di bidang kriminalitas ekonomi, juga menulis buku perintis yang berjudul A Treatise on the Family yang menganalisa pernikahan, keluarga, dan kelahiran umat manusia dari sudut pandang analisa ekonomi, dalam buku tersebut, Profesor Becker memberikan penjelasan standar terhadap keputusan pernikahan,  perceraian, kelahiran, dan pendidikan anak, karena interpretasinya itu telah menarik perhatian para ekonom, sosiolog, ahli demografi, dan ahli biologi serta psikolog, sehingga diterjemah- kan ke dalam banyak bahasa.  

Pada 1992, Becker meraih  hadiah  Nobel bidang ekonomi karena  “meluaskan analisa bidang mikro ekonomi hingga mencakup perilaku non-pasar manusia dan bidang luas lainnya yang saling berinteraksi satu sama lain”.

20 tahun silam, penulis pernah menulis sebuah resensi terhadap buku ini yang diberi judul, “Ilmu Ekonomi dalam Pernikahan”, secara singkat dan esensial menjelaskan konten utama dalam buku ini: Pada pasaran pernikahan, sumber daya yang dimiliki pria adalah kekayaan dan status, sumber daya ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sedangkan sumber daya yang dimiliki wanita adalah usia muda dan paras yang cantik, sumber daya ini akan terus merosot seiring dengan bertambahnya usia.

 Oleh sebab itu pula, status pria dan wanita di pasaran pernikahan tidak setara, sehingga membentuk semacam hukum pernikahan: Pria dapat mencari pasangan dengan status yang sama atau mencari wanita kelas bawah, dan wanita hanya bisa mencari pasangan dengan status yang sama atau pria kelas atas. Terlalu banyaknya pria kelas bawah adalah kondisi lumrah di tengah masyarakat manusia zaman sekarang.

Seiring dengan makin bertambahnya sumber daya yang dimiliki pria, dalam kehidupannya dapat memiliki banyak pasangan (atau secara bertahap mengganti pasangan), merupakan pencari yang efektif dalam pasar pernikahan. Wanita yang telah berusia paruh baya, akan menjadi pencari yang tidak efektif dalam pasar pernikahan. Oleh karena itu pula, ada “pencari yang tidak efektif” di pasar pernikahan di setiap masyarakat.

Baker tidak mengusulkan bagaimana memecahkan masalah bujangan, karena  ia bukan seorang sosialis, sehingga dia tidak memiliki “arogansi rasional” dari kaum  kiri, yang berpikir mampu menyelesaikan semua masalah sosial. Kaum kiri Amerika sekarang sangat  menyukai topik gender, termasuk praktik yang salah dalam mendorong anak di bawah umur untuk menjadi transgender, tetapi itu juga tidak mencampuri perihal pernikahan orang Amerika, itu sebabnya, ada banyak “lajang” pria dan wanita di Amerika Serikat.

Analisis data sensus yang dirilis oleh Pew Research Center pada Oktober 2021 menunjukkan bahwa persentase orang dewasa AS yang tidak menikah atau hidup dengan pasangan naik menjadi 38 persen pada 2019, dan kelompok itu “termasuk beberapa orang dewasa yang sebelumnya menikah (berpisah, bercerai, atau pasangannya meninggal), semua pertumbuhan penduduk yang belum menikah sejak 1990 berasal dari peningkatan jumlah orang yang belum pernah menikah”.

Terhadap orang yang mengemuka- kan harus membuat para “wanita tersisa” yang memiliki tiga kelebihan (pendidikan tinggi, pendapatan tinggi, status sosial tinggi) untuk dijodohkan dengan lajang desa yang memiliki “tiga kekurangan”, benar- benar sudah mendesak untuk dijodohkan, sehingga berkehendak mengatasnamakan “kelompok minoritas”, membuat pemerintah merencanakan kehidupan “wanita tersisa”, orang seperti ini sama sekali tidak memahami garis batas yang jelas antara zona publik dengan zona pribadi dalam kehidupan masyarakat modern dewasa ini.

Kekeliruan kedua:   lajang   tidak menikah, tidak ada keturunan, siapa yang merawatnya di usia tua? Ini juga merupakan semacam konsep tukar guling, dan berniat mengacaukan topik antara zona publik dan zona pribadi. Masalah jaminan hari tua di negara modern adalah tanggung jawab pemerintah pada zona publik, sedangkan lajang atau menikah adalah masalah perorangan pada zona pribadi.

Di pedesaan Tiongkok yang rata-rata  kurang  akan jaminan hari tuanya, apakah dengan adanya putra putri maka pasti akan menjamin masa tua orang tuanya? Ini adalah semacam kesimpulan yang telah disangkal oleh realita di Tiongkok saat ini. Ambil contoh dari artikel berjudul “Bunuh Diri Manula Tiongkok Posisi Ketiga Dunia, Fenomena Aneh Manula Desa Bunuh Diri, Memilukan Hati Setelah Membacanya” (Agustus 2020), kasus bunuh diri di dalam artikel tersebut hampir seluruhnya adalah keluarga yang memiliki putra dan putri. Ada manula yang sakit-sakitan, anak- anaknya merasa sangat terbebani, manula pun bunuh diri untuk meringankan beban anak-anaknya. Ada keluarga yang putra putrinya saling menolak tidak ingin merawat orang tuanya. Ada pula lantaran persengketaan keluarga, sehingga memaksa para manula di desa “bunuh diri”.

Pernyataan keliru dari melihat pepohonan tetapi hutannya tidak terlihat: Penenggelaman dan pembunuhan bayi perempuan sebagai akibat dari keluarga berencana PKT

Pernyataan ini mewakili “kebenaran politik (political correctness)” dari penentang politik RRT, tetapi itu bukan fakta, ia hanya bisa menjelaskan ada sejumlah orang yang asal berbicara. Budaya tradisional Tiongkok lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan, dan sudah ada tradisi menenggelamkan dan membunuh bayi perempuan sejak zaman dahulu, di bawah ini adalah beberapa artikel yang penulis temu- kan di internet, secara kronologisnya sebagai berikut:

“Kebiasaan Menenggelamkan Wanita di Tiongkok Utara Modern” (Penulis: Yang Jianli, Institut Sejarah Qing, 2007)

“Penenggelaman/pembunuhan bayi perempuan di Dataran Tengah kuno sangat serius sehingga dilarang keras di Dinasti Qing” (Jaringan Budaya Manchu, 2019), penulisnya adalah seorang etnis Manchu, dan ia menekankan kebijakan etika legislatif pemerintah Manchu, dan kurangnya implementasi yang efektif  bukanlah fokus artikel.

Penulis merangkum kesimpulan yang dituturkan di atas, agar pem- baca dapat secara lebih jelas memahami sudut pandang dari artikel ini:

Isu perkawinan dan kelahiran anak adalah bahwa ranah hak privat warga negara tidak termasuk ranah hak publik. Oleh karena itu, ruang lingkup kekuasaan publik pemerintah harus dibatasi, seperti:

Kekuasaan publik seharusnya melarang pernikahan paksa untuk penjualan dan pembelian perempuan, tetapi tidak seharusnya menjodohkan paksa bagi warga negara mereka sendiri;

Kekuasaan publik seharusnya melarang pembunuhan bayi, tetapi seharusnya mengembalikan pengambilan keputusan reproduktif kepada keluarga.

Masalah jaminan di hari tua termasuk dalam sistem kesejahteraan sosial dan tidak boleh dikaitkan dengan apakah ada anak atau tidak.

Jika Tiongkok masih mempertahankan keadaan batas-batas yang tidak jelas antara sektor publik dan swasta semacam ini, maka di masa depan Tiongkok akan  menyeret ekor panjang dari periode pra-modernisasi, bahkan jika telah berhasil mewujudkan demokrasi formal, ia juga tidak akan menjadi negara demokrasi yang substantif. (sud)

Keterangan:

*¹ Jia Ping’wa: Seorang penulis kontemporer di daratan Tiongkok, direktur Asosiasi Penulis RRT, ketua Asosiasi Penulis Provinsi Shaanxi. Saat ini ia adalah Dekan School of Humanities di Universitas Arsitektur dan Teknologi kota Xi’an.

*² Revolusi Oktober adalah revolusi yang dilakukan oleh pihak komunis Partai Bolshevik di  Rusia di bawah pimpinan Vladimir Lenin. Ini adalah revolusi perubahan pemerintahan kedua di Rusia pada 1917.

Ketika Negara Menjadi “Tuhan Baru”

0

oleh Iswahyudi 

“Kami tidak menyembah pemerintah. Kami hanya menyembah Tuhan.” Itulah salah satu jargon Presiden Trump ketika melawan arus dahsyat sosialisme yang menggerus sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara AS. Carl Jung dalam buku “The Undiscovered Self” mengatakan bahwa negara telah menggantikan Tuhan. Kediktatoran sosialis adalah agama. Dan perbudakan negara adalah bentuk ibadah.”

Sejak lahirnya totalitarianisme di abad ke-20, telah banyak karya mengulas seputar topik ini, salah satunya yang best seller adalah novel George Orwell pada 1984. Namun yang sering diabaikan adalah bahwa totalitarianisme lebih dari sekadar sistem politik, tetapi adalah agama yang fanatik, dan agama ini menyebar ke seluruh dunia dengan keganasan yang tidak terlihat sejak pertengahan abad ke-20.

Untuk membendung arus bangkitnya totalitarianisme, yang terpenting adalah harus mengetahui karakterstiknya. Seperti kata Sun Tzu, pahami musuh Anda jika ingin mengalahkannya. Tak lama setelah melarikan diri dari Nazi Jerman, ilmuwan politik Waldemar Gurian menulis bahwa gerakan totaliter yang muncul setelah Perang Dunia Pertama pada dasarnya adalah gerakan keagamaan. 

Tujuan mereka tidak hanya untuk mengubah  institusi  politik dan sosial, tetapi juga untuk merombak sifat manusia dan masyarakat. Dalam buku karyanya, “The Totalitarian  State”, ia menyebutkan bahwa totalitarianisme memiliki banyak karakteristik yang sama dengan agama-agama terorganisir. Misalnya, Kristen dan Islam dibangun di atas keyakinan akan masa keemasan masa depan  yang akan diantar dengan kedatangan Kristus yang kedua. Gerakan totalitarianisme memiliki ide yang sama – tetapi alih-alih Dewa atau nabi yang mengubah dunia, gerakan totaliter dibangun di atas keyakinan bahwa umat manusia dapat menciptakan  kembali dunia dan zaman keemasan baru dapat dibangun di bawah arahan negara yang maha kuasa dan maha mengendalikan.

Hannah Arendt dalam bukunya, “The Origins of Totalitarianism” mengatakan bahwa gerakan totaliter di masa lalu, zaman keemasan ini dibayangkan sebagai salah satu kemurnian ras, atau utopia. Komunis tentang kesetaraan, efisiensi, dan kemakmuran bagi semua. Hari ini “zaman keemasan” totaliter ini adalah di mana umat manusia hidup selaras dengan ibu bumi, atau dalam bentuknya yang lebih ekstrem, zaman di mana manusia menyatu dengan mesin dan melampaui batasan  biologis penyakit dan kematian. Karl Popper, dalam bukunya “The Open Society and its Enemies” mengatakan: “Upaya untuk membuat surga di Bumi selalu menghasilkan neraka.”

Visi utopis totalitarianisme selalu membawa korban dan berhasil merangsang antusiasme keagamaan massa. Dan visi utopis itu digunakan untuk meyakinkan penduduk bahwa tujuan utopis menghalalkan segala cara baik itu pengawasan massal, penyensoran, penindasan luas, penjara massa, atau bahkan pemusnahan sekelompok orang. Atau seperti yang dijelaskan Barry Goldwater:

“Mereka yang mencari kekuasaan absolut, meskipun mereka berusaha untuk melakukan apa yang mereka anggap baik, hanya menuntut hak untuk menegakkan surga versi mereka sendiri di Bumi. Dan izinkan saya mengingatkan Anda, mereka lah yang selalu menciptakan tirani paling kejam. Kekuasaan absolut memang korup, dan mereka yang mencarinya harus dicurigai dan harus ditentang.”

Dalam agama totaliterianisme, massa dibagi menjadi dua; orang-orang pilihan dan pendosa. Orang-orang terpilih secara naif percaya pada kemungkinan masa depan surgawi dan kemampuan negara untuk menjadi kendaraan untuk mewujudkan transformasi. Mereka adalah orang-orang saleh yang mengikuti perintah negara dengan ketaatan yang tidak diragukan lagi. Orang Jawa mengatakan, pejah gesang nderek si Anu (mati hidup ikut si Anu). Sedangkan pendosa adalah orang-orang yang tidak percaya, penghalang “kebaikan yang lebih besar” dan mencegah perjalanan sejarah ke depan, dan rumput liar yang harus dimusnahkan agar utopia totaliter berbunga sepenuhnya.

Zygmunt Bauman dalam buku “Modernity and the Holocaust” mengatakan bahwa menyingkirkan rumput liar (pendosa) hanyalah salah satu bagian dari gerakan keagamaan totaliter; warga negara yang tersisa harus diubah menjadi orang percaya sejati terhadap totaliter. Karena dalam totalitarianisme, tampilan luar dari kepatuhan saja tidak cukup. Berusaha mengendalikan pikiran terdalam dari para pengikutnya adalah hobinya. Giovanni Amendola menulis tentang fasisme Italia:

“…fasisme tidak bertujuan untuk memerintah Italia melainkan untuk memonopoli   kendali   hati   nurani Italia….

Fasisme membuat klaim yang sama sebagai agama Itu  tidak  menjanjikan kebahagiaan bagi mereka yang tidak bertobat.”

Agama totalitarianisme  mempunyai dua metode dakwah utama agamanya; demagogi dan pedagogi. Demagogi melalui penyebaran propaganda Negara melalui seni, sastra, musik, drama, dan festival. Sedangkan pedagogi dilakuan dengan cara indoktrinasi ideologis kaum muda melalui wajib belajar.

Strategi “teror dan cinta” adalah teknik lain yang digunakan untuk membawa massa ke dalam agama totaliter. Warga menjadi sasaran teror melalui perang yang sedang berlangsung, ketakutan yang terus- menerus menyebar, bendera palsu, dan ancaman kehilangan mata pencaharian, properti, pemenjaraan, atau kematian yang selalu ada. Namun pertunjukan teror ini diselingi dengan pertunjukan cinta; ritual seremonial diadakan untuk menghormati niat baik para pemimpin dan propaganda terus-menerus meyakinkan warga bahwa rezim peduli pada mereka dan bekerja keras untuk menjaga mereka aman dari bahaya dunia. Alexandra Stein menjelaskan dalam bukunya “Terror, Love  and Brainwashing”,….Seperti dalam Sindrom Stockholm, pelaku pelecehan dianggap sebagai tempat berlindung yang aman – seseorang atau entitas yang kepadanya seseorang dapat meminta bantuan, belas kasihan, pengampunan, kenyamanan.”

Alexandra Stein juga menulis bahwa rasa takut yang terus-menerus muncul bersamaan dengan janji bahwa kepatuhan ter- hadap rezim akan membawa keselamatan warga menciptakan orang percaya sejati yang akan melakukan apa pun yang diperintahkan rezim, bahkan jika perintah ini mengharuskan mereka untuk tidak mengakui teman dan keluarga, menghadapi masalah ekonomi kehancuran, menghabis- kan waktu di penjara atau bahkan pergi ke kuburan awal. Sebagai salah satu contoh, Nikolai Vilenchik, seorang pria yang setia kepada rezim Soviet, terpaksa menghabiskan 17 tahun di kamp kerja paksa Gulag untuk kejahatan yang tidak dilakukannya. Namun setelah dibebaskan dia tidak mengutuk rezim Stalinis, sebaliknya dia menyatakan: “Kami percaya pada Partai – dan kami tidak salah!”

Aleksandr Solzhenitsyn dalam buku “The Gulag Archipelago” menceritakan tentang pejabat politik dan pengikut partai yang berteriak “Hidup Stalin!” saat mereka dibawa keluar untuk ditembak oleh Polisi Rahasia Soviet. Sebagai bukti lebih lanjut untuk konversi agama massal yang  terjadi di bawah totalitarianisme, Hannah Arendt dalam “The Origins of Totalitarianism” menjelaskan:

“…fakta yang menakjubkan adalah (orang percaya sejati totaliter) adalah…(tidak mungkin) goyah (dalam kesetiaannya) ketika monster itu mulai melahap anak-anaknya sendiri dan bahkan jika dia sendiri menjadi korban penganiayaan, jika dia dijebak dan dihukum, jika dia dikeluarkan dari partai dan dikirim ke kerja paksa atau kamp konsentrasi. Sebaliknya, yang membuat heran seluruh dunia, dia bahkan mungkin bersedia membantu dalam penuntutannya sendiri dan membingkai hukuman matinya sendiri jika saja statusnya sebagai anggota gerakan tidak disentuh.”

Membendung Agama Totalitarianisme

Totalitarianisme adalah agama yang tidak pernah mencapai apa yang dijanjikannya. Ini menciptakan neraka di  Bumi  di mana banyak yang  dikorbankan untuk ‘Tuhan baru’ yang bernama negara, tetapi tidak ada seorang pun yang dikirim ke dunia utopis yang dijanjikan. Semakin banyak kekuasaan yang diberikan negara,  semakin korup individu yang mengoperasikan mesin negara dan semakin dunia jatuh ke dalam kekacauan. 

Totalitarianisme harus dihindari dengan cara apa pun, tetapi sayangnya agama ini sedang mengalami kebangkitan di zaman modern. Politisi dan orang lain dalam posisi kekuatan global sangat vokal tentang keinginan mereka untuk membuat kembali, membangun kembali atau mengatur ulang dunia dan massa diharapkan untuk mematuhi dan mencintai masyarakat baru yang  dipaksakan kepada mereka. Jika kepatuhan tidak datang secara sukarela, maka kekerasan sedang digunakan dengan frekuensi yang mengkhawatirkan. Thomas Sowell dalam buku, “The Vision of the Anointed” mengatakan “Mereka ingin menjadi gembala kita. Tapi itu mengharuskan kita untuk menjadi domba.”

Di masa tirani ini, kita masing-masing menghadapi pilihan: Menerima Tuhan palsu, negara dan membiarkan totaliter memimpin kita ke dalam apa yang Aleksandr Solzhenitsyn sebagai “tanah peluang yang tertutup”. “Hanya ada satu pilihan: bangkit untuk tugas zaman ini” Saran dari Aleksandr Solzhenitsyn.

Carl Jung yang telah menyaksikan agama totalitarianisme melanda seluruh Eropa, mengutip kata-katanya dalam buku, “Civilization in Transition” sangatlah tepat:

“Di manakah pikiran superior, yang mampu berefleksi, hari ini? Jika mereka ada sama sekali, tidak ada yang mengindahkan mereka: Sebaliknya ada amuk umum, kematian universal terhadap pengaruh yang memaksa individu tidak berdaya untuk membela diri. Namun fenomena kolektif ini adalah kesalahan individu juga, karena negara terdiri dari individu-individu. Oleh karena itu individu harus mempertimbangkan dengan cara apa dia dapat melawan kejahatan.”

Apa saja taktik yang dapat kita gunakan untuk melawan kejahatan ini? Salah satunya adalah berhenti membiarkan anak- anak kita diindoktrinasi dengan ide-ide totaliter. Kita dapat mengucilkan orang yang dengan membabi buta mematuhi perintah negara yang tidak bermoral – karena pengucilan adalah salah satu cara paling kuat untuk memengaruhi sosial. Kita dapat mengolok-olok dan menertawakan apa yang disebut kelas politisi dan birokrat “imam” dan menunjukkan kemunafikan mereka dan absurditas propaganda dan kebohongan mereka. Kita dapat membuat dan mendukung teknologi, seni, meme, video, buku, merchandise, atau musik yang menginformasikan, menginspirasi, dan menyebarkan pesan kebebasan.

Langkah lainnya adalah membantu membangun dan berpartisipasi dalam “ekonomi tandingan”, yang terdiri dari semua pertukaran sukarela yang dilakukan di luar pengawasan negara totaliter.

Sederhananya, kita dapat berusaha untuk hidup sebebas mungkin dalam pengakuan bahwa sementara kita sendirian tidak dapat membebaskan dunia, pembebasan pribadi kita sendiri menciptakan riak dalam masyarakat dan berfungsi sebagai contoh yang kuat bagi orang lain.

Dalam membuat pilihan apakah akan membantu melawan kebangkitan agama totaliter, kita harus menyadari bahwa pilihannya bukanlah antara mematuhi dan menjalani kehidupan yang mudah versus menolak dan mengundang kesulitan yang tidak perlu. 

Untuk kepatuhan ke totalitarianisme adalah pilihan yang paling berisiko karena didasarkan pada harapan naif bahwa kali ini akan berbeda, bahwa kali ini kekuasaan tidak akan merusak politisi dan pejabat negara, bahwa kali ini monster totaliter tidak akan melahap anak-anaknya dan menciptakan seorang pria membuat neraka di bumi. Tetapi seperti yang diperingatkan Solzhenitsyn:

“Selalu ada kepercayaan yang salah ini: ‘Tidak akan sama di sini; di sini hal-hal seperti itu tidak mungkin.’ Sayangnya, semua kejahatan abad kedua puluh mungkin terjadi di mana-mana di Bumi.” (Solzhenitsyn, Kepulauan Gulag). 

Ketidakadilan di suatu tempat adalah ancaman bagi keadilan di semua tempat. Buka mata buka telinga, siapa tahu virus agama totalitarianisme sudah menjangkiti para elite kita. (et)

BNPB Pastikan Video Lumpur Bergerak Pasca Gempa Bumi di Sumatera Barat Bukan Likuifaksi

0

ETIndonesia- Beberapa jam setelah gempabumi bermagnitudo 6.1 mengguncang Kabupaten Pasaman pada Jumat (25/2/2022), beredar video lumpur bergerak yang diasosiasikan seperti kejadian likuifaksi pascagempabumi Palu 2018 silam.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan berdasarkan kaji cepat dan pemetaan melalui udara oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, didapatkan dokumentasi visual dari pesawat nirawak atau _drone_ yang secara jelas memperlihatkan ada titik-titik longsoran di hulu Talamau, yang kemudian masuk ke sungai dan terbawa aliran sungai ke hilir dan menghantam beberapa rumah penduduk.

Foto : Hasil dokumentasi visual dari pesawat nirawak/drone pada titik longsoran di hulu Talamau yang terbawa arus sungai ke hilir menuju rumah penduduk. (BPBD Kabupaten Limapuluh Kota)

“Dari temuan fakta hasil kaji cepat dan pemetaan tersebut, maka fenomena yang terjadi di Pasaman dipastikan bukanlah likuifaksi, tetapi banjir lumpur akibat longsor yang terjadi di hulu,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/2/2022).

Foto : Hasil dokumentasi visual dari pesawat nirawak/drone pada titik longsoran di hulu Talamau yang terbawa arus sungai ke hilir menuju rumah penduduk. (BPBD Kabupaten Limapuluh Kota)

Kejadian ini lebih mirip dengan banjir sedimen yang terjadi di Sigi akibat luapan bah bercampur pasir dari Sungai Poi yang berasal dari longsoran akibat gempa 2018 Palu.

BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berpartisipasi meredam kabar dan informasi yang belum diyakini kebenarannya. (asr)

Serangan Putin Memblokir Ukraina : Sekitar 3.500 Tentara Rusia Tewas dan 200 Ditangkap

Luo Tingting

Selama tiga hari perang antara Ukraina dan Rusia.  Serangan Presiden Rusia Vladimir Putin diblokir, dan tentara Rusia mengalami  banyak korban.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan di Facebook bahwa pada 26 Februari waktu Kiev, total 14 jet tempur Rusia, 8 helikopter, 102 tank Rusia, 536 kendaraan tempur lapis baja, 15 artileri, dan beech ditembak. 1 set sistem rudal permukaan-ke-udara, lebih dari 3.500 tentara Rusia tewas dan terluka, dan 200 tentara ditangkap.

Militer Rusia juga menjelaskan situasinya. Menurut pengumuman terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, pada 26  Februari, tentara Rusia telah melumpuhkan 821 infrastruktur militer Ukraina, termasuk 14 lapangan udara militer, 19 pos komando, 24 sistem rudal pertahanan udara S-300  dan 48 stasiun radar.

Tentara Rusia juga mengklaim menembak jatuh 7 jet tempur Ukraina, 7 helikopter dan 9 drone, menghancurkan 87 tank dan kendaraan tempur lapis baja, 28 peluncur roket ganda, 118 kendaraan militer khusus dan 8 kapal angkatan laut Ukraina.

Setelah tiga hari tiga malam pertempuran sengit, tentara Rusia masih gagal merebut Kiev, ibu kota Ukraina. Militer Ukraina mengatakan pada 26 Februari bahwa mereka menghancurkan satu kolom yang terdiri dari lima tank Rusia, termasuk sebuah tank. Selain itu, 30 kilometer barat daya Kiev, pasukan terjun payung Rusia mencoba mendarat, dan kedua  pihak bertempur dengan sengit.

Keterangan Foto : Pada 26 Februari 2022, tentara Ukraina dan tentara Rusia bertempur dengan sengit di Kiev, dan kendaraan militer yang dibom masih menyala. (SERGEI SUPINSKY/AFP via Getty Images)

Pada hari yang sama, sebuah tempat tinggal bertingkat tinggi di Kiev terkena rudal, menyebabkan korban jiwa. Kereta bawah tanah Kiev telah ditutup, berfungsi sebagai “tempat perlindungan” pertahanan udara bagi penduduk.

Keterangan Foto : Pada 26 Februari 2022, sebuah tempat tinggal bertingkat tinggi di Kiev dihantam rudal hingga menimbulkan korban jiwa. (Chris McGrath/Getty Images)

Kantor berita Agence France-Presse mengutip seorang pejabat senior Pentagon yang mengatakan pada 26 Februari,  bahwa tentara Rusia mengirim “lebih dari 50%” pasukannya yang ditempatkan di perbatasan Ukraina, tetapi menghadapi perlawanan keras dari tentara Ukraina.

“Tentara Rusia tidak mencapai hasil yang diharapkan,” kata pejabat senior itu.

Kementerian Pertahanan Inggris mentweet: “Pasukan Rusia terus maju menuju Kiev, yang sebagian besar sekarang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota.”

“Rusia belum mendapatkan supremasi udara di Ukraina, secara signifikan membatasi kekuatan angkatan udara Rusia. Jumlah korban Rusia mungkin jauh melebihi jumlah yang diperkirakan dan diumumkan oleh Kremlin,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Pada saat yang sama, Inggris juga membantah laporan oleh Rusia bahwa mereka telah menduduki kota penting Melitopol di tenggara Ukraina. Inggris mengatakan bahwa pasukan Ukraina masih dengan keras melawan musuh di seluruh negeri.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy merilis sebuah video pada 26 Februari,  yang mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah memblokir kemajuan pasukan Rusia ke Kiev dan pada saat yang sama merusak rencana Rusia untuk menggulingkannya.

Zelensky berterima kasih kepada negara yang menentang perang dan meminta mereka untuk terus menekan Putin. “Hentikan mereka yang berbohong kepada Anda, berbohong kepada kami, dan berbohong kepada dunia. Ribuan tewas dan ratusan ditangkap.”

Ukraina yang diserang telah menerima dukungan luas dari masyarakat internasional.

Menurut laporan British Sky News pada 26 Februari, sebanyak 27 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara Eropa, telah memberikan bantuan militer ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro  Kuleba mengatakan bahwa senjata anti-tank, peralatan pertahanan udara, amunisi roket, mobil, rompi antipeluru, bahan bakar dan puluhan senjata dan peralatan bantuan asing telah tiba di Ukraina. (hui)