Home Blog Page 606

Rusia Memerintahkan Senjata Nuklir Bersiaga Penuh, Kedua Negara Berunding pada 28 Februari

oleh Chen Beichen

Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan peningkatan tajam ketegangan antara Timur dan Barat. Presiden Rusia Vladimir Putin pada 27 Februari memerintahkan senjata nuklir militer negara itu untuk memasuki keadaan siaga penuh sebagai tanggapan atas sanksi yang diberikan oleh negara-negara besar NATO.

Perintah itu berarti bahwa Putin telah memerintahkan senjata nuklir militer Rusia untuk meningkatkan kesiapan peluncuran secara menyeluruh, yang semakin meningkatkan risiko perang nuklir. Dalam pertemuan dengan pejabat senior, Putin mengatakan dia telah menginstruksikan menteri pertahanan Rusia dan kepala staf militer untuk menempatkan pasukan nuklir dalam Mekanisme Eksekusi Tempur Khusus.

Putin juga merujuk pada sanksi keuangan keras yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Rusia, termasuk terhadap diri pribadinya.

“Tidak hanya negara-negara Barat mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi pejabat senior negara anggota utama NATO juga membuat pernyataan agresif terhadap negara kita”, kata Putin dalam siaran televisi ketika menyampaikan perintah siaga senjata nuklir tersebut.

Putin mengatakan dia akan melakukan pembalasan berat terhadap negara mana pun yang secara langsung campur tangan dalam konflik antara Rusia dengan Ukraina minggu ini. Ia juga menekankan bahwa Rusia adalah negara berkekuatan nuklir besar dan memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir yang dapat digunakan secara aktual dalam pertempuran.

Putin membuat pengumuman itu saat pasukan Rusia menyerang kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, berbarengan dengan menekan pelabuhan strategis yang berada di Ukraina selatan. Associated Press melaporkan bahwa perkembangan ini menunjukkan bahwa pasukan Rusia tampaknya setelah melakukan serangan gelombang pertama terhadap bandara dan fasilitas bahan bakar Ukraina lalu beralih ke tahap invasi target baru.

Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB dalam sebuah wawancara pada hari Minggu memberi tanggapan terhadap Moskow.

“Presiden Putin terus meningkatkan perang ini dengan cara yang sama sekali tidak dapat diterima”, katanya. “Kita harus terus mengutuk tindakannya dengan cara yang paling kuat dan paling efektif”.

Perkembangan negosiasi Rusia – Ukraina

Kremlin mengatakan bahwa delegasi Rusia akan tiba di Gomel, Belarusia pada 27 Februari untuk pembicaraan damai dengan Ukraina. Sementara itu operasi militer Rusia tidak akan berhenti sampai pembicaraan dimulai, menyusul keuntungan dari keberhasilannya dalam melumpuhkan kota Kharkiv dan beberapa pelabuhan di Ukraina.

BBC melaporkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, tetapi tidak mengungkapkan rincian percakapan itu. Zelensky pernah menolak untuk berunding di tempat yang menjadi pementasan invasi.

“Warsawa, Bratislava, Budapest, Istanbul, Baku, kami mengusulkan kota-kota ini kepada Rusia, dan kami bersedia berunding di negara-negara yang kota-kotanya belum terkena rudal”, kata Zelensky. “Hanya dengan begitu pembicaraan bisa jujur ​​untuk mengakhiri perang”.

Tetapi ketika perang meningkat, Kantor Presiden Ukraina mengkonfirmasikan bahwa delegasi Rusia dan Ukraina akan diadakan pada 28 Februari pagi. Kedua belah pihak telah sepakat bahwa delegasi Ukraina akan bertemu dengan delegasi Rusia tanpa syarat di perbatasan Ukraina – Belarusia. dekat Sungai Pripyat.

“Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pesawat, helikopter, dan rudal yang ditempatkan di wilayah Belarusia akan tetap berada di darat selama perjalanan, pertemuan, dan kembalinya delegasi Ukraina”, lanjut kantor tersebut.

Presiden Ukraina ingin mencoba negosiasi meskipun pesimis terhadap hasilnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato singkat di televisi pada 27 Februari bahwa dirinya tidak menggantungkan banyak harapan terhadap pertemuan delegasi Ukraina dan Rusia pada 28 Februari.

“Saya akan berterus terang, seperti biasa. Saya tidak terlalu percaya dengan hasil pertemuan ini, tetapi biarkan mereka mencoba”, kata Zelensky. Dengan demikian agar tidak ada warga Ukraina yang meragukan bahwa dia, presiden, mencoba untuk menghentikan perang, dia tidak akan melewatkan kesempatan sekecil apapun.

“Dan ketika orang-orang kita ada di sana, presiden ada di sini, kepala staf ada di sini, perdana menteri ada di sini, militer ada di sini, panglima ada di sini. Kita semua akan membela negara dan perbatasan kita”, tambahnya.

Menteri Luar Negeri Ukraina : Persiapan nuklir Putin adalah usaha menekan Ukraina

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada 27 Februari bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin memerintahkan kekuatan pencegah (deterrent force) Rusia untuk bersiaga adalah untuk memberikan peringatan kepada delegasi Ukraina selama pembicaraan yang dijadwalkan pada hari Senin.

“Tapi kami tidak akan menyerah pada tekanan itu. Kami akan mendatangi pertemuan itu dengan cara yang sangat sederhana”, kata Dmytro Kuleba pada briefing di Kiev.

Kuleba mengatakan bahwa para pejabat Ukraina bersedia mendengarkan pendapat Rusia. (sin)

Beijing Bertahan Hidup di Tahun Macan, “Gelombang Badai Mengerikan” Semakin Berbahaya

0

Zhou Xiaohui

Pada 10  Februari lalu, surat kabar RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yakni People’s Daily  pada   rubrik komentar menerbitkan artikel berjudul: “Pemahaman yang Benar dan Ambil Tindakan Pencegahan Risiko yang Lebih Besar.” Dalam artikel tersebut kembali muncul kosa kata yang sempat muncul beberapa tahun belakangan ini, yakni  gelombang badai mengerikan [Jīngtāohàilàng  (驚濤駭浪)]. 

Di sini terdapat  dua lapisan makna,  yang Pertama adalah mendeskripsikan situasi yang berbahaya, kedua adalah melukiskan pertarungan yang sengit. Tidak diragukan, di tahun Macan ini gelombang badai mengerikan yang mengincar Zhongnanhai (pusat perkantoran dan kediaman para petinggi Partai Komunis Tiongkok di Beijing) sangat tidak lumrah, sepertinya akan lebih keras dibandingkan sebelumnya. 

Awal artikel menyebutkan, “Harus semakin baik merencanakan perkembangan dan keamanan, menjaga ambang batas keamanan pola perkembangan baru”, harus meningkatkan kemampuan  eksistensi di tengah yang disebut “berbagai gelombang badai mengerikan yang dapat diprediksi maupun yang sulit diprediksi”, harus “tanggap dini, dan tanggap selagi kecil, dengan sekuat tenaga mencegah terjadinya risiko atau bahaya yang lebih besar”. 

Kalimat-kalimat itu memperlihatkan kekhawatiran dari pihak penguasa yang begitu serius, yakni situasi saat ini sangat tidak aman, bila ada gejolak ombak yang tak dapat diprediksi datang menerpa, maka besar kemungkinan akan terjadi krisis dahsyat.

Setelah itu, artikel melakukan analisa konkret, bukan tidak mengkhawatirkan risiko yang sedang dihadapi saat ini, yaitu: Situasi internasional sulit  diprediksi,  lingkungan  di sekitar sangat kompleks dan sensitif, misi menstabilkan perkembangan reformasi sangat sulit dan berat. 

Walaupun risiko yang spesifik tidak berani diungkapkan secara jelas dalam artikel itu, namun dinilai dari boikot langsung maupun tidak langsung yang dialami RRT pada Olimpiade Musim Dingin Beijing dari berbagai negara, dan sepi- nya upacara pembukaan, dilihat dari sanksi baru yang dikeluarkan oleh Eropa dan Amerika, PKT (Partai Komunis Tiongkok) telah dihadapkan pada kenyataan akan mengalami kekalahan telak di tengah tren anti-komunisme internasional. 

Sebagai akibat dari ancaman Beijing yang terus meningkat terhadap Taiwan, negara-negara  di sekitar Tiongkok menjadi semakin tidak percaya pada Beijing, dan juga terus menjauhinya. Yang lebih parah lagi adalah, lockdown akibat pandemi, menyebabkan perekonomian dalam negeri yang sudah terpuruk itu, menjadi semakin anjlok, jeritan pilu terdengar, suara ketidakpuasan masyarakat menyebar dari atas sampai ke lapisan paling bawah.

Menghadapi situasi di dalam maupun luar negeri seperti ini, walaupun pemimpin tertinggi Zhongnanhai sejak awal telah menyadari risiko besar ini, dan dalam beberapa tahun terakhir “berulang kali mengingatkan”, dan mengemukakan berbagai tuntutan, telah berhasil meredakan sejumlah risiko. 

Namun artikel itu mengakui: “Di masa mendatang masih akan menghadapi tantangan berbagai risiko yang dapat diprediksi, dan juga yang sulit diprediksi. Selain dari dalam negeri juga dari luar negeri. Selain politik, ekonomi, budaya, sosial, dan lain-lain, juga dari alam. Selain yang tradisional ada juga yang non-tradisional.” Oleh sebab itu “selain harus mewaspadai peristiwa ‘angsa hitam’ juga harus mengantisipasi peristiwa ‘badak abu-abu’”.

Selain itu, dengan satu paragraf khusus artikel itu juga menyebutkan tentang pencegahan terhadap risiko moneter, dan disebutkan “mencegah timbulnya risiko  moneter sekunder yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian risiko pada bidang lain”, serta harus “memperkokoh tanggung jawab perusahaan untuk menyelamatkan diri sendiri”. Ini mungkin ada kaitannya dengan kudeta moneter yang dikobarkan oleh faksi Jiang sebelumnya.

Jelas, terhadap risiko yang akan timbul di tahun Macan, artikel itu menyampaikan risiko akan datang dari berbagai bidang, dan ruang lingkupnya luas, juga ada yang tidak dapat diprediksi. Penjelasan seperti itu jarang dijumpai sebelumnya. Bukankah ini mengisyaratkan bahwa gejolak ombak badai di tahun Macan ini akan lebih keras dan lebih berbahaya? Terlepas dari siapa yang memberi wewenang penulisan artikel tersebut, nuansa kekhawatiran yang begitu kental sangat jelas terasa.

Istilah “gelombang besar” paling awal menarik perhatian media massa adalah pada Desember 2018, ketika itu Xi Jinping mengucapkan kata-kata ini dalam pidatonya pada peringatan 40 tahun reformasi keterbukaan: “Setiap langkah dalam reformasi keterbukaan bukanlah hal mudah, di masa mendatang pasti akan dihadapi tantangan risiko seperti ini, bahkan akan menghadapi gelombang badai mengerikan yang sulit dibayangkan.”

Maka dari itu, sejak akhir 2018 itulah, istilah ini mulai sering ditujukan pada situasi dalam dan luar negeri, dan sejak saat itu, muncul pula ungkapan “gelombang badai mengerikan yang sulit dibayangkan” yang  sebelumnya teramat sangat jarang ditemui.

Waktu itu, perang dagang AS-RRT telah berkobar, dan kelompok yang berkepentingan di dalam negeri terus menerus menciptakan halangan, ekonomi mereka pun memburuk dengan cepat, semua ini mungkin dikategorikan sebagai gelombang mengerikan yang bergejolak.

Setelah tiga tahun lebih berlalu, gelombang badai mengerikan yang sulit dibayangkan itu bukan hanya tidak memperlihatkan tanda-tanda akan mereda, sebaliknya justru terus diungkit oleh media massa partai,yang mengisyaratkan di tahun Macan ini, “gelombang badai mengerikan” tersebut dipastikan akan lain daripada biasanya.

Saat ini di dalam negeri, Beijing mengambil tindakan keras terhadap berbagai lapisan masyarakat dan menutup negara dengan skala tertentu akibat perang dagang dan pandemi, telah mengakibatkan modal asing terus mengalir keluar, dan investasi masyarakat rendah, antusiasme konsumsi di kalangan rakyat biasa, kalangan menengah, maupun kalangan berduit serta keinginan warga asing membeli produk RRT juga telah merosot drastis, ini menandakan ekonomi Tiongkok telah mengalami masalah besar. Sementara perekrutan karyawan baru di BUMN anjlok drastis, PHK justru melonjak, banyak perusahaan swasta gulung tikar, banyak pekerja yang diliburkan dan pulang kampung lebih awal, mahasiswa sulit mencari pekerjaan, kemerosotan konsumsi dan berbagai kondisi yang terlihat di lingkungan sekitar, semuanya juga sedang menyampaikan fakta bahwa “musim dingin” telah tiba.

Di  forum  internasional,  Eropa dan AS yang baru tersadarkan dari mimpinya, telah menganggap PKT sebagai ancaman terbesarnya, dalam hal perdagangan, diplomatik, militer, iptek, bahkan dari segala aspek. AS maupun Eropa telah menempuh sikap berkompetisi secara berhadapan, bersama-sama menghadang ekspansi PKT di seluruh  dunia. Olimpiade Musim Dingin adalah batu penguji sikon PKT di tengah dunia internasional. 

Sementara itu sejumlah anggota parlemen AS dari Partai Republik telah mengajukan resolusi “UU Sanksi PKT”, yang akan mengincar pejabat RRT berikut keluarga mereka,  termasuk lebih dari 2.000 orang jajaran pemimpin tertinggi RRT, yakni anggota Kongres Rakyat Nasional berikut keluarga mereka. Jika resolusi ini berhasil diloloskan, maka hal itu akan menjadi suatu gelombang badai mengerikan yang berasal dari dunia internasional.

Akan tetapi, gelombang badai mengerikan di tahun Macan, walaupun mungkin bersumber dari hubungan AS-PKT, dan dari hubungan Eropa-RRT, namun yang lebih membahayakan mungkin justru bersumber dari dalam negeri dan internal partai PKT sendiri. Tantangan dalam hal ini yang dihadapi petinggi Beijing termasuk masalah konspirasi di internal partai, masalah berbagai permainan kepentingan, apakah korupsi dapat ditumpas hingga ke akar-akarnya? Masalah resistensi di dalam sistem internal partai yang birokrat serta hilang tu tasnya kepercayaan terhadap pejabat negara, warga terus menerus memberontak secara pasif maupun aktif. Sementara Xi Jinping belum juga menumpas habis faksi Jiang Zemin berikut antek-anteknya yang mengacau di dalam partai/pemerintahan, yang makin menguburnya ke dalam kubangan yang tak terhingga dalamnya.

Baru-baru ini, prediksi konglomerat AS,  George Soros yang meramalkan bahwa, Xi Jinping  tidak akan bisa menjabat kembali, serta artikel anti-Xi Jinping sepanjang 40.000 kata, adalah gelombang badai mengerikan yang pertama dari internal PKT yang menentang Xi Jinping, yang kemungkinan besar berasal dari faksi Jiang, pengaruhnya terhadap Zhongnanhai, terhadap internal PKT, terhadap pemerintahan berbagai negara dapat menimbulkan dampak yang tidak kecil, dan bagaimana Xi Jinping akan membalasnya? Seluruh dunia sedang menantikannya. Tapi bagaimanapun serangan balasan Xi, pasti akan menimbulkan gelombang badai mengerikan yang baru.

Bisa dibayangkan, dalam menghadapi satu demi satu gelombang badai mengerikan yang terus menerjang dari dalam maupun luar negeri, rezim komunis Tiongkok yang tadinya sudah goyah hanya bisa bertahan hidup dari hari ke hari, dengan berusaha tetap tegar, dan siapa tahu tak lama lagi pada suatu hari nanti akan diterjang sebuah ombak raksasa yang belum pernah ada sebelumnya, yang bakal meruntuhkan segalanya sampai tuntas, dan menguburnya di dasar samudera. (sud)

Pendeta AS Ajukan Banding ke Mahkamah Agung Setelah Vimeo Menghapus Video Kisahnya tentang Meninggalkan Homoseksualitas

Masooma Haq dan Steve Lance

Pendeta Kristen di Amerika Serikat, James Domen menuduh platform berbagi video nirlaba, Vimeo, menyensor video, salah satunya tentang bagaimana dia meninggalkan homoseksualitas. Domen berusaha agar kasusnya diadili oleh Mahkamah Agung karena dia percaya, dia harus memiliki hak untuk berbicara secara terbuka tanpa “dihilangkan” dari wacana publik.

“Dan tahukah Anda, jika Anda tidak setuju, tidak apa-apa tidak setuju, tetapi Anda tidak harus menyingkirkan saya. Jika seseorang tidak menyukai kontennya, jangan dengarkan,” kata Pendeta Domen kepada pembawa acara NTD Capitol Report, Steve Lance, selama wawancara 8 Februari.

“Ini bukan hanya Big Tech, ini adalah monopoli dari beberapa  perusahaan yang, hampir seperti mereka adalah bot yang memberi tahu orang-orang ‘di sinilah Anda harus percaya, jika Anda tidak setuju dengan apa yang kami yakini, kami akan melenyapkan Anda’,” ujar Domen menambahkan.

Domen telah mengajukan kasus terhadap Vimeo di Pengadilan Banding Amerika Serikat California untuk Putaran Kedua pada 2021 di mana hakim memutuskan mendukung Vimeo. Ia kini berusaha membawa kasusnya ke Mahkamah Agung.

“Kami berharap pengadilan akan melihat ketidakadilan, diskriminasi yang dilakukan kepada saya sebagai mantan homoseksual,” kata Domen pada konferensi pers 7 Februari.

Kasus Domen adalah contoh lain bagaimana Big Tech dilindungi dari akuntabilitas di AS karena Pasal 230, yang membuat platform media kebal dari persyaratan kebebasan berbicara yang meng- atur surat kabar dan berita TV.

Pada 2016, Domen mendirikan Church United, sebuah organisasi nirlaba yang membantu jaringan pendeta dan menavigasi pemerintahan dan budaya. Grup ini memiliki konten selama tiga tahun di Vimeo “Saya membagikan kesaksian saya tentang datang kepada Kristus, berbagi bagaimana saya berubah dari homoseksual menjadi heteroseksual, dan kurang lebih menceritakan kisah saya. Vimeo meng- hubungi saya dan berkata: Anda melanggar persyaratan kami, kami akan menghentikan akun Anda, menghapus video Anda,” kata Domen. 

“Tapi kami tidak menargetkan Anda hanya karena orientasi seksual Anda. Kami akan menghapus 89 video, tiga tahun kerja nonprofit para pendeta kami yang membagikan kisah mereka.”

The Epoch Times menghubungi Vimeo untuk memberikan komentar tentang mengapa mereka menghapus video Pendeta Domen. Vimeo tidak menanggapi, tetapi bagian dari perjanjian pengguna mereka menyatakan bahwa konten  yang  “melecehkan atau kasar; ujaran kebencian atau diskriminatif; mempromosikan atau mendukung kelompok teror atau kebencian” tidak diperbolehkan.

Dalam ringkasan kasus Domen, hakim banding menyimpulkan bahwa “Bagian CDA 230(c) (2) membuat Vimeo kebal dari gugatan ini, dan pengadilan distrik dengan tepat menolak klaim Pemohon”.

Bagian 230 dari Communications Decency Act Amerika Serikat melindungi perusahaan internet dari tanggung jawab atas penghapusan konten yang “tidak pantas” dengan itikad baik. Di jalur kampanye pada 2019, capres Joe Biden mengatakan kepada The New York Times bahwa Pasal 230 harus dicabut.

“Gagasan bahwa itu adalah perusahaan teknologi adalah Bagian 230 yang harus dicabut, harus segera dicabut, nomor satu (yang harus dilakukan). Baik bagi Zuckerberg dan platform lainnya,” kata Biden kepada  dewan redaksi NY Times pada 16 Desember 2019.

“Itu harus dicabut karena bukan hanya perusahaan internet. Itu menyebarkan kepalsuan yang mereka tahu salah.” Anggota parlemen di DPR dan Senat AS juga telah memperkenalkan undang-undang untuk mengekang kekuatan Big Tech tetapi Bagian 230 masih tetap berlaku. (zzr)

Penjodohan Bagi 30 Juta Lajang di Tiongkok, Haruskah Kekuasaan Publik Mengintervensi?

0

He Qinglian

Setelah kasus penjualan manusia yang terungkap oleh “ibu 8 anak  Xuzhou”, kali ini timbul lagi satu masalah baru: Sebanyak 30 juta lajang sulit mendapatkan jodoh, dan termasuk kategori “masuk akal sebagian” bagi penjualan manusia (Jia Pingwa*¹ yang pertama kali mengemukakannya, dan ditanggapi oleh sejumlah orang), sehingga muncullah dua pilihan yakni “terus membiarkan desa lajang membeli wanita” atau “membiarkan desa lajang musnah”.

Lalu ada yang merasa khawatir apabila kaum lajang tidak menikah akan menimbulkan masalah di usia lanjut mereka, serta pemerintahan Partai Komunis Tiongkok yang menyebabkan pembunuhan bayi perempuan.

Munculnya masalah ini, adalah dikarenakan tidak sedikit warga Tiongkok yang tidak mengerti. Masyarakat manusia sekarang ini, di bawah premis tidak melanggar hukum, maka kehidupan seksual, pernikahan, kelahiran, serta pendidikan anak telah menjadi hak asasi pribadi, selamanya juga bukan soal intervensi kekuasaan pemerintah, hanya negara berpaham sosialis seperti Uni Soviet, RRT, dan sebagainya lah yang tertarik dengan hal semacam ini.

Intervensi Pemerintah Terhadap Pernikahan dan Seksualitas adalah Penyakit Janin Komunisme (Sosialisme)

Ciri khas terbesar teori komunisme adalah tidak mengakui keberadaan zona pribadi manusia, segala harta benda milik pribadi harus dihapuskan, sistem keluarga dan satu suami satu istri akan dihapuskan. Buku karya Engels berjudul The Origin of the Family, Private Property, and the State adalah penjelasan terhadap legalitas kondisi masyarakat di masa mendatang. Oleh karena itu pula, intervensi terhadap kehidupan seksual, pernikahan, dan kelahiran telah menjadi penyakit bawaan janin komunisme (serta seluruh paham sayap kiri) yang tidak bisa dihapuskan secara tuntas.

Menurut data sejarah Revolusi Oktober Rusia*², pada masa itu perempuan berusia antara 16-25 tahun wajib menerima “komunalisasi seksual”, para revolusioner bisa menggunakan hak itu, yakni mengajukan izin kepada instansi revolusi terkait, dan tanda pengenal Bolshevik bisa “mempublikkan” 10 orang gadis.

PKT tentu saja meniru sang guru, dalam slogan revolusi pada periode Wilayah Soviet (di Tiongkok) terdapat seruan “serbu masuk Kota Yulin, satu orang akan memperoleh satu pelajar perempuan”. Dalam pelaksanaannya, karena jumlah pelajar perempuan sangat terbatas, tidak cukup untuk dibagikan, dengan sendirinya berubah menjadi dibagi menurut pangkat yang memiliki hak istimewa dalam angkatan revolusi. Pada periode Yan’an (1936-1949), jika seorang pemimpin revolusi menyukai wanita muda yang membelot ke revolusi, maka organisasi akan tampil untuk membujuknya (sebenarnya memerintahnya). 

Di awal pendirian pemerintahan Mao (1949), terjadi puncak bagi- bagi sumber daya seksual oleh para revolusioner,  terutama  adalah  para  kader  revolusi yang walaupun  sudah  memiliki  huángliǎnpó   (istri tua nan buruk) di desa, tapi masih menyukai wanita muda cantik yang berkulit putih dan berpendidikan dari kalangan keluarga kelas eksploitasi, hukum tidak mampu mengekang mereka, bahkan Mao Zedong pun tidak berdaya memaksa  para  revolusioner  itu  untuk  menjaga  pernikahan mereka  dengan “huángliǎnpó” mereka.  

Para  aktivis  dalam  gerakan Reformasi

Lahan (1950-1958) tentu saja juga ikut-ikutan berbagi “hasil rampasan kemenangan” mereka, dengan menjadikan istri muda dan anak perempuan para tuan tanah menjadi milik mereka sendiri.

Wartawan surat kabar Shanxi Daily, Lu Sunmin dalam artikel berjudul  “Heiyukou di Bawah Badai Condong ‘Kiri’” telah mencatat fakta sejarah ini: “Tidak hanya wanita- wanita milik para tuan tanah dan sasaran pengganyangan telah dialokasikan, bahkan para petani yang kaya pun tidak luput men- jadi sasaran. Petani kaya bernama Feng Wanli memiliki anak perempuan yang dialokasikan bagi buruh tani yang miskin.”

Setelah PKT merebut kekuasaan (1949), untuk menenangkan hati prajurit yang sudah tidak berperang lagi, Korps Konstruksi Xinjiang yang dipimpin oleh Wang Zhen membujuk “8.000 orang gadis Hunan turun ke Tianshan”, dan mengawinkan mereka secara paksa dengan para veteran itu. 

Setelah itu, perkawinan anggota revolusioner pada rezim Mao itu terus berlangsung hingga Revolusi Keterbukaan, sehingga ditetapkan aturan dengan dalih menjaga kemurnian barisan revolusioner: Bagi anggota yang mengabdi di kemiliteran, pemerintahan, atau jabatan di pabrik militer yang bersifat rahasia, dilarang meminang wanita yang berlatar belakang buruk seperti tuan tanah, kapitalis, dan sejenisnya. Para wanita tetangga penulis (yang kala itu masih tinggal di Tiongkok) tidak sedikit yang menjadi sasaran pemisahan suami-istri yang sah. Hingga pasca Reformasi Keterbukaan setelah PKT meninggalkan jalur pertarungan antar kelas, aksi partai intervensi dalam pernikahan barulah benar-benar berhenti.

Satu-satunya yang masih dipertahankan adalah program pembatasan kelahiran. Tidak sedikit negara Asia telah memberlakukan kebijakan pengendalian populasi penduduk, tapi perbedaannya dengan PKT terutama adalah dengan kecondongan kebijakan mempengaruhi keputusan kelahiran dalam keluarga, dan bukan ditetapkan secara mutlak seperti halnya di Tiongkok. Oleh sebab itu pula, skala populasi di Hong Kong, Taiwan, Indonesia (yang dikenal dengan Keluarga Berencana), dan lain-lain ditentukan oleh keputusan kelahiran keluarga, dan bukan dipaksakan oleh pemerintah. Singapura dulu juga pernah memberlakukan kebijakan yang mendorong penduduk yang berkualitas unggul untuk banyak melahirkan, serta membatasi keluarga miskin yang tingkat pendidikannya rendah untuk memiliki anak, namun telah mendapat kecaman keras, akhirnya hanya sempat diterapkan satu tahap.

Negara secara paksa mengambil alih keputusan kelahiran keluarga, ini berarti PKT telah campur tangan di zona pribadi rakyat,  dan telah menjadi penyakit bawaan lahir yang tidak bisa dihapuskan. 

Sedangkan mayoritas orang yang dibesarkan di Tiongkok, sama seperti PKT, tidak bisa membedakan antara zona pribadi dengan zona publik, hal ini terpapar  secara jelas dalam pembahasan kasus “ibu 8 anak Xuzhou” yang kemudian memicu topik baru penjodohan bagi kaum lajang yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, terutama telah mewujudkan hal ini.

Bedakan Zona Pribadi & Publik, Bermakna Bagi Perkembangan Sosial Tiongkok

Kekeliruan pertama: bagaimana nasib 30 Juta lajang? Pemerintah harus mengurus mereka, atau memobilisasi perempuan yang tersisa di kota-kota untuk menikahi lajang di desa. Ini adalah kesimpulan yang saya rangkum dari cuitan di akun Twitter saya. Tapi mereka tidak pernah berpikir, pernikahan adalah zona pribadi, kekuatan publik pemerintah tidak seharusnya turut campur tangan dalam hal ini. Hal tersisa yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah sebagai berikut: 

Jika pemerintah daerah tertentu bersedia membayar atau mendorong perusahaan agar mengadakan acara temu jodoh, mensponsori para lajang di desa untuk menghadirinya, lalu memobilisasi “wanita tersisa (di sini penulis hanya menggunakan istilah yang biasa digunakan di Tiongkok, tanpa ada sedikit pun maksud mendiskriminasi) yang berusia mapan” untuk juga menghadirinya, menyediakan tempat bagi mereka untuk bertatap muka, ini adalah kebijakan beretika dari pemerintah. Tapi jika selangkah lebih maju, melobi para wanita usia mapan untuk harus menerima para pria lajang tersebut, maka itu adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah.

Tokoh pemimpin dari Chicago School of Economics, yakni Gary S. Becker, selain memiliki prestasi gemilang di bidang kriminalitas ekonomi, juga menulis buku perintis yang berjudul A Treatise on the Family yang menganalisa pernikahan, keluarga, dan kelahiran umat manusia dari sudut pandang analisa ekonomi, dalam buku tersebut, Profesor Becker memberikan penjelasan standar terhadap keputusan pernikahan,  perceraian, kelahiran, dan pendidikan anak, karena interpretasinya itu telah menarik perhatian para ekonom, sosiolog, ahli demografi, dan ahli biologi serta psikolog, sehingga diterjemah- kan ke dalam banyak bahasa.  

Pada 1992, Becker meraih  hadiah  Nobel bidang ekonomi karena  “meluaskan analisa bidang mikro ekonomi hingga mencakup perilaku non-pasar manusia dan bidang luas lainnya yang saling berinteraksi satu sama lain”.

20 tahun silam, penulis pernah menulis sebuah resensi terhadap buku ini yang diberi judul, “Ilmu Ekonomi dalam Pernikahan”, secara singkat dan esensial menjelaskan konten utama dalam buku ini: Pada pasaran pernikahan, sumber daya yang dimiliki pria adalah kekayaan dan status, sumber daya ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sedangkan sumber daya yang dimiliki wanita adalah usia muda dan paras yang cantik, sumber daya ini akan terus merosot seiring dengan bertambahnya usia.

 Oleh sebab itu pula, status pria dan wanita di pasaran pernikahan tidak setara, sehingga membentuk semacam hukum pernikahan: Pria dapat mencari pasangan dengan status yang sama atau mencari wanita kelas bawah, dan wanita hanya bisa mencari pasangan dengan status yang sama atau pria kelas atas. Terlalu banyaknya pria kelas bawah adalah kondisi lumrah di tengah masyarakat manusia zaman sekarang.

Seiring dengan makin bertambahnya sumber daya yang dimiliki pria, dalam kehidupannya dapat memiliki banyak pasangan (atau secara bertahap mengganti pasangan), merupakan pencari yang efektif dalam pasar pernikahan. Wanita yang telah berusia paruh baya, akan menjadi pencari yang tidak efektif dalam pasar pernikahan. Oleh karena itu pula, ada “pencari yang tidak efektif” di pasar pernikahan di setiap masyarakat.

Baker tidak mengusulkan bagaimana memecahkan masalah bujangan, karena  ia bukan seorang sosialis, sehingga dia tidak memiliki “arogansi rasional” dari kaum  kiri, yang berpikir mampu menyelesaikan semua masalah sosial. Kaum kiri Amerika sekarang sangat  menyukai topik gender, termasuk praktik yang salah dalam mendorong anak di bawah umur untuk menjadi transgender, tetapi itu juga tidak mencampuri perihal pernikahan orang Amerika, itu sebabnya, ada banyak “lajang” pria dan wanita di Amerika Serikat.

Analisis data sensus yang dirilis oleh Pew Research Center pada Oktober 2021 menunjukkan bahwa persentase orang dewasa AS yang tidak menikah atau hidup dengan pasangan naik menjadi 38 persen pada 2019, dan kelompok itu “termasuk beberapa orang dewasa yang sebelumnya menikah (berpisah, bercerai, atau pasangannya meninggal), semua pertumbuhan penduduk yang belum menikah sejak 1990 berasal dari peningkatan jumlah orang yang belum pernah menikah”.

Terhadap orang yang mengemuka- kan harus membuat para “wanita tersisa” yang memiliki tiga kelebihan (pendidikan tinggi, pendapatan tinggi, status sosial tinggi) untuk dijodohkan dengan lajang desa yang memiliki “tiga kekurangan”, benar- benar sudah mendesak untuk dijodohkan, sehingga berkehendak mengatasnamakan “kelompok minoritas”, membuat pemerintah merencanakan kehidupan “wanita tersisa”, orang seperti ini sama sekali tidak memahami garis batas yang jelas antara zona publik dengan zona pribadi dalam kehidupan masyarakat modern dewasa ini.

Kekeliruan kedua:   lajang   tidak menikah, tidak ada keturunan, siapa yang merawatnya di usia tua? Ini juga merupakan semacam konsep tukar guling, dan berniat mengacaukan topik antara zona publik dan zona pribadi. Masalah jaminan hari tua di negara modern adalah tanggung jawab pemerintah pada zona publik, sedangkan lajang atau menikah adalah masalah perorangan pada zona pribadi.

Di pedesaan Tiongkok yang rata-rata  kurang  akan jaminan hari tuanya, apakah dengan adanya putra putri maka pasti akan menjamin masa tua orang tuanya? Ini adalah semacam kesimpulan yang telah disangkal oleh realita di Tiongkok saat ini. Ambil contoh dari artikel berjudul “Bunuh Diri Manula Tiongkok Posisi Ketiga Dunia, Fenomena Aneh Manula Desa Bunuh Diri, Memilukan Hati Setelah Membacanya” (Agustus 2020), kasus bunuh diri di dalam artikel tersebut hampir seluruhnya adalah keluarga yang memiliki putra dan putri. Ada manula yang sakit-sakitan, anak- anaknya merasa sangat terbebani, manula pun bunuh diri untuk meringankan beban anak-anaknya. Ada keluarga yang putra putrinya saling menolak tidak ingin merawat orang tuanya. Ada pula lantaran persengketaan keluarga, sehingga memaksa para manula di desa “bunuh diri”.

Pernyataan keliru dari melihat pepohonan tetapi hutannya tidak terlihat: Penenggelaman dan pembunuhan bayi perempuan sebagai akibat dari keluarga berencana PKT

Pernyataan ini mewakili “kebenaran politik (political correctness)” dari penentang politik RRT, tetapi itu bukan fakta, ia hanya bisa menjelaskan ada sejumlah orang yang asal berbicara. Budaya tradisional Tiongkok lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan, dan sudah ada tradisi menenggelamkan dan membunuh bayi perempuan sejak zaman dahulu, di bawah ini adalah beberapa artikel yang penulis temu- kan di internet, secara kronologisnya sebagai berikut:

“Kebiasaan Menenggelamkan Wanita di Tiongkok Utara Modern” (Penulis: Yang Jianli, Institut Sejarah Qing, 2007)

“Penenggelaman/pembunuhan bayi perempuan di Dataran Tengah kuno sangat serius sehingga dilarang keras di Dinasti Qing” (Jaringan Budaya Manchu, 2019), penulisnya adalah seorang etnis Manchu, dan ia menekankan kebijakan etika legislatif pemerintah Manchu, dan kurangnya implementasi yang efektif  bukanlah fokus artikel.

Penulis merangkum kesimpulan yang dituturkan di atas, agar pem- baca dapat secara lebih jelas memahami sudut pandang dari artikel ini:

Isu perkawinan dan kelahiran anak adalah bahwa ranah hak privat warga negara tidak termasuk ranah hak publik. Oleh karena itu, ruang lingkup kekuasaan publik pemerintah harus dibatasi, seperti:

Kekuasaan publik seharusnya melarang pernikahan paksa untuk penjualan dan pembelian perempuan, tetapi tidak seharusnya menjodohkan paksa bagi warga negara mereka sendiri;

Kekuasaan publik seharusnya melarang pembunuhan bayi, tetapi seharusnya mengembalikan pengambilan keputusan reproduktif kepada keluarga.

Masalah jaminan di hari tua termasuk dalam sistem kesejahteraan sosial dan tidak boleh dikaitkan dengan apakah ada anak atau tidak.

Jika Tiongkok masih mempertahankan keadaan batas-batas yang tidak jelas antara sektor publik dan swasta semacam ini, maka di masa depan Tiongkok akan  menyeret ekor panjang dari periode pra-modernisasi, bahkan jika telah berhasil mewujudkan demokrasi formal, ia juga tidak akan menjadi negara demokrasi yang substantif. (sud)

Keterangan:

*¹ Jia Ping’wa: Seorang penulis kontemporer di daratan Tiongkok, direktur Asosiasi Penulis RRT, ketua Asosiasi Penulis Provinsi Shaanxi. Saat ini ia adalah Dekan School of Humanities di Universitas Arsitektur dan Teknologi kota Xi’an.

*² Revolusi Oktober adalah revolusi yang dilakukan oleh pihak komunis Partai Bolshevik di  Rusia di bawah pimpinan Vladimir Lenin. Ini adalah revolusi perubahan pemerintahan kedua di Rusia pada 1917.

Ketika Negara Menjadi “Tuhan Baru”

0

oleh Iswahyudi 

“Kami tidak menyembah pemerintah. Kami hanya menyembah Tuhan.” Itulah salah satu jargon Presiden Trump ketika melawan arus dahsyat sosialisme yang menggerus sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara AS. Carl Jung dalam buku “The Undiscovered Self” mengatakan bahwa negara telah menggantikan Tuhan. Kediktatoran sosialis adalah agama. Dan perbudakan negara adalah bentuk ibadah.”

Sejak lahirnya totalitarianisme di abad ke-20, telah banyak karya mengulas seputar topik ini, salah satunya yang best seller adalah novel George Orwell pada 1984. Namun yang sering diabaikan adalah bahwa totalitarianisme lebih dari sekadar sistem politik, tetapi adalah agama yang fanatik, dan agama ini menyebar ke seluruh dunia dengan keganasan yang tidak terlihat sejak pertengahan abad ke-20.

Untuk membendung arus bangkitnya totalitarianisme, yang terpenting adalah harus mengetahui karakterstiknya. Seperti kata Sun Tzu, pahami musuh Anda jika ingin mengalahkannya. Tak lama setelah melarikan diri dari Nazi Jerman, ilmuwan politik Waldemar Gurian menulis bahwa gerakan totaliter yang muncul setelah Perang Dunia Pertama pada dasarnya adalah gerakan keagamaan. 

Tujuan mereka tidak hanya untuk mengubah  institusi  politik dan sosial, tetapi juga untuk merombak sifat manusia dan masyarakat. Dalam buku karyanya, “The Totalitarian  State”, ia menyebutkan bahwa totalitarianisme memiliki banyak karakteristik yang sama dengan agama-agama terorganisir. Misalnya, Kristen dan Islam dibangun di atas keyakinan akan masa keemasan masa depan  yang akan diantar dengan kedatangan Kristus yang kedua. Gerakan totalitarianisme memiliki ide yang sama – tetapi alih-alih Dewa atau nabi yang mengubah dunia, gerakan totaliter dibangun di atas keyakinan bahwa umat manusia dapat menciptakan  kembali dunia dan zaman keemasan baru dapat dibangun di bawah arahan negara yang maha kuasa dan maha mengendalikan.

Hannah Arendt dalam bukunya, “The Origins of Totalitarianism” mengatakan bahwa gerakan totaliter di masa lalu, zaman keemasan ini dibayangkan sebagai salah satu kemurnian ras, atau utopia. Komunis tentang kesetaraan, efisiensi, dan kemakmuran bagi semua. Hari ini “zaman keemasan” totaliter ini adalah di mana umat manusia hidup selaras dengan ibu bumi, atau dalam bentuknya yang lebih ekstrem, zaman di mana manusia menyatu dengan mesin dan melampaui batasan  biologis penyakit dan kematian. Karl Popper, dalam bukunya “The Open Society and its Enemies” mengatakan: “Upaya untuk membuat surga di Bumi selalu menghasilkan neraka.”

Visi utopis totalitarianisme selalu membawa korban dan berhasil merangsang antusiasme keagamaan massa. Dan visi utopis itu digunakan untuk meyakinkan penduduk bahwa tujuan utopis menghalalkan segala cara baik itu pengawasan massal, penyensoran, penindasan luas, penjara massa, atau bahkan pemusnahan sekelompok orang. Atau seperti yang dijelaskan Barry Goldwater:

“Mereka yang mencari kekuasaan absolut, meskipun mereka berusaha untuk melakukan apa yang mereka anggap baik, hanya menuntut hak untuk menegakkan surga versi mereka sendiri di Bumi. Dan izinkan saya mengingatkan Anda, mereka lah yang selalu menciptakan tirani paling kejam. Kekuasaan absolut memang korup, dan mereka yang mencarinya harus dicurigai dan harus ditentang.”

Dalam agama totaliterianisme, massa dibagi menjadi dua; orang-orang pilihan dan pendosa. Orang-orang terpilih secara naif percaya pada kemungkinan masa depan surgawi dan kemampuan negara untuk menjadi kendaraan untuk mewujudkan transformasi. Mereka adalah orang-orang saleh yang mengikuti perintah negara dengan ketaatan yang tidak diragukan lagi. Orang Jawa mengatakan, pejah gesang nderek si Anu (mati hidup ikut si Anu). Sedangkan pendosa adalah orang-orang yang tidak percaya, penghalang “kebaikan yang lebih besar” dan mencegah perjalanan sejarah ke depan, dan rumput liar yang harus dimusnahkan agar utopia totaliter berbunga sepenuhnya.

Zygmunt Bauman dalam buku “Modernity and the Holocaust” mengatakan bahwa menyingkirkan rumput liar (pendosa) hanyalah salah satu bagian dari gerakan keagamaan totaliter; warga negara yang tersisa harus diubah menjadi orang percaya sejati terhadap totaliter. Karena dalam totalitarianisme, tampilan luar dari kepatuhan saja tidak cukup. Berusaha mengendalikan pikiran terdalam dari para pengikutnya adalah hobinya. Giovanni Amendola menulis tentang fasisme Italia:

“…fasisme tidak bertujuan untuk memerintah Italia melainkan untuk memonopoli   kendali   hati   nurani Italia….

Fasisme membuat klaim yang sama sebagai agama Itu  tidak  menjanjikan kebahagiaan bagi mereka yang tidak bertobat.”

Agama totalitarianisme  mempunyai dua metode dakwah utama agamanya; demagogi dan pedagogi. Demagogi melalui penyebaran propaganda Negara melalui seni, sastra, musik, drama, dan festival. Sedangkan pedagogi dilakuan dengan cara indoktrinasi ideologis kaum muda melalui wajib belajar.

Strategi “teror dan cinta” adalah teknik lain yang digunakan untuk membawa massa ke dalam agama totaliter. Warga menjadi sasaran teror melalui perang yang sedang berlangsung, ketakutan yang terus- menerus menyebar, bendera palsu, dan ancaman kehilangan mata pencaharian, properti, pemenjaraan, atau kematian yang selalu ada. Namun pertunjukan teror ini diselingi dengan pertunjukan cinta; ritual seremonial diadakan untuk menghormati niat baik para pemimpin dan propaganda terus-menerus meyakinkan warga bahwa rezim peduli pada mereka dan bekerja keras untuk menjaga mereka aman dari bahaya dunia. Alexandra Stein menjelaskan dalam bukunya “Terror, Love  and Brainwashing”,….Seperti dalam Sindrom Stockholm, pelaku pelecehan dianggap sebagai tempat berlindung yang aman – seseorang atau entitas yang kepadanya seseorang dapat meminta bantuan, belas kasihan, pengampunan, kenyamanan.”

Alexandra Stein juga menulis bahwa rasa takut yang terus-menerus muncul bersamaan dengan janji bahwa kepatuhan ter- hadap rezim akan membawa keselamatan warga menciptakan orang percaya sejati yang akan melakukan apa pun yang diperintahkan rezim, bahkan jika perintah ini mengharuskan mereka untuk tidak mengakui teman dan keluarga, menghadapi masalah ekonomi kehancuran, menghabis- kan waktu di penjara atau bahkan pergi ke kuburan awal. Sebagai salah satu contoh, Nikolai Vilenchik, seorang pria yang setia kepada rezim Soviet, terpaksa menghabiskan 17 tahun di kamp kerja paksa Gulag untuk kejahatan yang tidak dilakukannya. Namun setelah dibebaskan dia tidak mengutuk rezim Stalinis, sebaliknya dia menyatakan: “Kami percaya pada Partai – dan kami tidak salah!”

Aleksandr Solzhenitsyn dalam buku “The Gulag Archipelago” menceritakan tentang pejabat politik dan pengikut partai yang berteriak “Hidup Stalin!” saat mereka dibawa keluar untuk ditembak oleh Polisi Rahasia Soviet. Sebagai bukti lebih lanjut untuk konversi agama massal yang  terjadi di bawah totalitarianisme, Hannah Arendt dalam “The Origins of Totalitarianism” menjelaskan:

“…fakta yang menakjubkan adalah (orang percaya sejati totaliter) adalah…(tidak mungkin) goyah (dalam kesetiaannya) ketika monster itu mulai melahap anak-anaknya sendiri dan bahkan jika dia sendiri menjadi korban penganiayaan, jika dia dijebak dan dihukum, jika dia dikeluarkan dari partai dan dikirim ke kerja paksa atau kamp konsentrasi. Sebaliknya, yang membuat heran seluruh dunia, dia bahkan mungkin bersedia membantu dalam penuntutannya sendiri dan membingkai hukuman matinya sendiri jika saja statusnya sebagai anggota gerakan tidak disentuh.”

Membendung Agama Totalitarianisme

Totalitarianisme adalah agama yang tidak pernah mencapai apa yang dijanjikannya. Ini menciptakan neraka di  Bumi  di mana banyak yang  dikorbankan untuk ‘Tuhan baru’ yang bernama negara, tetapi tidak ada seorang pun yang dikirim ke dunia utopis yang dijanjikan. Semakin banyak kekuasaan yang diberikan negara,  semakin korup individu yang mengoperasikan mesin negara dan semakin dunia jatuh ke dalam kekacauan. 

Totalitarianisme harus dihindari dengan cara apa pun, tetapi sayangnya agama ini sedang mengalami kebangkitan di zaman modern. Politisi dan orang lain dalam posisi kekuatan global sangat vokal tentang keinginan mereka untuk membuat kembali, membangun kembali atau mengatur ulang dunia dan massa diharapkan untuk mematuhi dan mencintai masyarakat baru yang  dipaksakan kepada mereka. Jika kepatuhan tidak datang secara sukarela, maka kekerasan sedang digunakan dengan frekuensi yang mengkhawatirkan. Thomas Sowell dalam buku, “The Vision of the Anointed” mengatakan “Mereka ingin menjadi gembala kita. Tapi itu mengharuskan kita untuk menjadi domba.”

Di masa tirani ini, kita masing-masing menghadapi pilihan: Menerima Tuhan palsu, negara dan membiarkan totaliter memimpin kita ke dalam apa yang Aleksandr Solzhenitsyn sebagai “tanah peluang yang tertutup”. “Hanya ada satu pilihan: bangkit untuk tugas zaman ini” Saran dari Aleksandr Solzhenitsyn.

Carl Jung yang telah menyaksikan agama totalitarianisme melanda seluruh Eropa, mengutip kata-katanya dalam buku, “Civilization in Transition” sangatlah tepat:

“Di manakah pikiran superior, yang mampu berefleksi, hari ini? Jika mereka ada sama sekali, tidak ada yang mengindahkan mereka: Sebaliknya ada amuk umum, kematian universal terhadap pengaruh yang memaksa individu tidak berdaya untuk membela diri. Namun fenomena kolektif ini adalah kesalahan individu juga, karena negara terdiri dari individu-individu. Oleh karena itu individu harus mempertimbangkan dengan cara apa dia dapat melawan kejahatan.”

Apa saja taktik yang dapat kita gunakan untuk melawan kejahatan ini? Salah satunya adalah berhenti membiarkan anak- anak kita diindoktrinasi dengan ide-ide totaliter. Kita dapat mengucilkan orang yang dengan membabi buta mematuhi perintah negara yang tidak bermoral – karena pengucilan adalah salah satu cara paling kuat untuk memengaruhi sosial. Kita dapat mengolok-olok dan menertawakan apa yang disebut kelas politisi dan birokrat “imam” dan menunjukkan kemunafikan mereka dan absurditas propaganda dan kebohongan mereka. Kita dapat membuat dan mendukung teknologi, seni, meme, video, buku, merchandise, atau musik yang menginformasikan, menginspirasi, dan menyebarkan pesan kebebasan.

Langkah lainnya adalah membantu membangun dan berpartisipasi dalam “ekonomi tandingan”, yang terdiri dari semua pertukaran sukarela yang dilakukan di luar pengawasan negara totaliter.

Sederhananya, kita dapat berusaha untuk hidup sebebas mungkin dalam pengakuan bahwa sementara kita sendirian tidak dapat membebaskan dunia, pembebasan pribadi kita sendiri menciptakan riak dalam masyarakat dan berfungsi sebagai contoh yang kuat bagi orang lain.

Dalam membuat pilihan apakah akan membantu melawan kebangkitan agama totaliter, kita harus menyadari bahwa pilihannya bukanlah antara mematuhi dan menjalani kehidupan yang mudah versus menolak dan mengundang kesulitan yang tidak perlu. 

Untuk kepatuhan ke totalitarianisme adalah pilihan yang paling berisiko karena didasarkan pada harapan naif bahwa kali ini akan berbeda, bahwa kali ini kekuasaan tidak akan merusak politisi dan pejabat negara, bahwa kali ini monster totaliter tidak akan melahap anak-anaknya dan menciptakan seorang pria membuat neraka di bumi. Tetapi seperti yang diperingatkan Solzhenitsyn:

“Selalu ada kepercayaan yang salah ini: ‘Tidak akan sama di sini; di sini hal-hal seperti itu tidak mungkin.’ Sayangnya, semua kejahatan abad kedua puluh mungkin terjadi di mana-mana di Bumi.” (Solzhenitsyn, Kepulauan Gulag). 

Ketidakadilan di suatu tempat adalah ancaman bagi keadilan di semua tempat. Buka mata buka telinga, siapa tahu virus agama totalitarianisme sudah menjangkiti para elite kita. (et)

BNPB Pastikan Video Lumpur Bergerak Pasca Gempa Bumi di Sumatera Barat Bukan Likuifaksi

0

ETIndonesia- Beberapa jam setelah gempabumi bermagnitudo 6.1 mengguncang Kabupaten Pasaman pada Jumat (25/2/2022), beredar video lumpur bergerak yang diasosiasikan seperti kejadian likuifaksi pascagempabumi Palu 2018 silam.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan berdasarkan kaji cepat dan pemetaan melalui udara oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, didapatkan dokumentasi visual dari pesawat nirawak atau _drone_ yang secara jelas memperlihatkan ada titik-titik longsoran di hulu Talamau, yang kemudian masuk ke sungai dan terbawa aliran sungai ke hilir dan menghantam beberapa rumah penduduk.

Foto : Hasil dokumentasi visual dari pesawat nirawak/drone pada titik longsoran di hulu Talamau yang terbawa arus sungai ke hilir menuju rumah penduduk. (BPBD Kabupaten Limapuluh Kota)

“Dari temuan fakta hasil kaji cepat dan pemetaan tersebut, maka fenomena yang terjadi di Pasaman dipastikan bukanlah likuifaksi, tetapi banjir lumpur akibat longsor yang terjadi di hulu,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/2/2022).

Foto : Hasil dokumentasi visual dari pesawat nirawak/drone pada titik longsoran di hulu Talamau yang terbawa arus sungai ke hilir menuju rumah penduduk. (BPBD Kabupaten Limapuluh Kota)

Kejadian ini lebih mirip dengan banjir sedimen yang terjadi di Sigi akibat luapan bah bercampur pasir dari Sungai Poi yang berasal dari longsoran akibat gempa 2018 Palu.

BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berpartisipasi meredam kabar dan informasi yang belum diyakini kebenarannya. (asr)

Serangan Putin Memblokir Ukraina : Sekitar 3.500 Tentara Rusia Tewas dan 200 Ditangkap

Luo Tingting

Selama tiga hari perang antara Ukraina dan Rusia.  Serangan Presiden Rusia Vladimir Putin diblokir, dan tentara Rusia mengalami  banyak korban.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan di Facebook bahwa pada 26 Februari waktu Kiev, total 14 jet tempur Rusia, 8 helikopter, 102 tank Rusia, 536 kendaraan tempur lapis baja, 15 artileri, dan beech ditembak. 1 set sistem rudal permukaan-ke-udara, lebih dari 3.500 tentara Rusia tewas dan terluka, dan 200 tentara ditangkap.

Militer Rusia juga menjelaskan situasinya. Menurut pengumuman terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, pada 26  Februari, tentara Rusia telah melumpuhkan 821 infrastruktur militer Ukraina, termasuk 14 lapangan udara militer, 19 pos komando, 24 sistem rudal pertahanan udara S-300  dan 48 stasiun radar.

Tentara Rusia juga mengklaim menembak jatuh 7 jet tempur Ukraina, 7 helikopter dan 9 drone, menghancurkan 87 tank dan kendaraan tempur lapis baja, 28 peluncur roket ganda, 118 kendaraan militer khusus dan 8 kapal angkatan laut Ukraina.

Setelah tiga hari tiga malam pertempuran sengit, tentara Rusia masih gagal merebut Kiev, ibu kota Ukraina. Militer Ukraina mengatakan pada 26 Februari bahwa mereka menghancurkan satu kolom yang terdiri dari lima tank Rusia, termasuk sebuah tank. Selain itu, 30 kilometer barat daya Kiev, pasukan terjun payung Rusia mencoba mendarat, dan kedua  pihak bertempur dengan sengit.

Keterangan Foto : Pada 26 Februari 2022, tentara Ukraina dan tentara Rusia bertempur dengan sengit di Kiev, dan kendaraan militer yang dibom masih menyala. (SERGEI SUPINSKY/AFP via Getty Images)

Pada hari yang sama, sebuah tempat tinggal bertingkat tinggi di Kiev terkena rudal, menyebabkan korban jiwa. Kereta bawah tanah Kiev telah ditutup, berfungsi sebagai “tempat perlindungan” pertahanan udara bagi penduduk.

Keterangan Foto : Pada 26 Februari 2022, sebuah tempat tinggal bertingkat tinggi di Kiev dihantam rudal hingga menimbulkan korban jiwa. (Chris McGrath/Getty Images)

Kantor berita Agence France-Presse mengutip seorang pejabat senior Pentagon yang mengatakan pada 26 Februari,  bahwa tentara Rusia mengirim “lebih dari 50%” pasukannya yang ditempatkan di perbatasan Ukraina, tetapi menghadapi perlawanan keras dari tentara Ukraina.

“Tentara Rusia tidak mencapai hasil yang diharapkan,” kata pejabat senior itu.

Kementerian Pertahanan Inggris mentweet: “Pasukan Rusia terus maju menuju Kiev, yang sebagian besar sekarang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota.”

“Rusia belum mendapatkan supremasi udara di Ukraina, secara signifikan membatasi kekuatan angkatan udara Rusia. Jumlah korban Rusia mungkin jauh melebihi jumlah yang diperkirakan dan diumumkan oleh Kremlin,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Pada saat yang sama, Inggris juga membantah laporan oleh Rusia bahwa mereka telah menduduki kota penting Melitopol di tenggara Ukraina. Inggris mengatakan bahwa pasukan Ukraina masih dengan keras melawan musuh di seluruh negeri.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy merilis sebuah video pada 26 Februari,  yang mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah memblokir kemajuan pasukan Rusia ke Kiev dan pada saat yang sama merusak rencana Rusia untuk menggulingkannya.

Zelensky berterima kasih kepada negara yang menentang perang dan meminta mereka untuk terus menekan Putin. “Hentikan mereka yang berbohong kepada Anda, berbohong kepada kami, dan berbohong kepada dunia. Ribuan tewas dan ratusan ditangkap.”

Ukraina yang diserang telah menerima dukungan luas dari masyarakat internasional.

Menurut laporan British Sky News pada 26 Februari, sebanyak 27 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara Eropa, telah memberikan bantuan militer ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro  Kuleba mengatakan bahwa senjata anti-tank, peralatan pertahanan udara, amunisi roket, mobil, rompi antipeluru, bahan bakar dan puluhan senjata dan peralatan bantuan asing telah tiba di Ukraina. (hui)

PM Inggris Jatuhkan Paket Sanksi Terbesar yang Pernah Ada Terhadap Rusia, Termasuk Pembekuan Aset Pribadi Hingga Bank

oleh Chen Beichen

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan di parlemen Inggris, House of Commons pada Kamis (24/2/2022) bahwa ia akan memberlakukan “paket sanksi terbesar dan terberat yang pernah dikenakan terhadap Rusia”. 

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa setelah sanksi terhadap lima bank Rusia pada 22 Februari, ia memutuskan untuk memberlakukan pembekuan aset pada bank milik negara Rusia VTB. Ia juga mengumumkan pelarangan terhadap perusahaan negara dan swasta Rusia dari pembiayaan keuangan di Inggris, dan membekukan lebih dari 100 aset pribadi dan entitas. Sanksi juga berlaku terhadap semua produsen utama yang melakukan perang”, termasuk perusahaan pertahanan terbesar Rusia Rostec yang “mendukung Putin”.

Johnson mengatakan dia  segera menangguhkan lisensi ekspor ke Rusia dan memperkenalkan undang-undang sesegera mungkin pada minggu depan, untuk melarang ekspor produk berteknologi tinggi ke Rusia, termasuk: serangkaian peralatan dan komponen teknis kelas atas dan utama untuk berbagai sektor seperti elektronik, telekomunikasi dan luar angkasa.

“Sanksi akan membatasi kemampuan militer, industri dan teknologi Rusia selama bertahun-tahun yang akan datang,” tegasnya.

Inggris juga akan melarang maskapai penerbangan nasional Rusia, Aeroflot, memasuki Inggris. Bahkan, bekerja dengan sekutu G7 dan NATO untuk menutup akses Rusia ke sistem pembayaran internasional SWIFT.

Johnson mengatakan dia juga mempertimbangkan untuk memperkenalkan undang-undang yang membatasi jumlah uang yang dapat disimpan oleh warga negara Rusia di rekening bank Inggris. Termasuk, mempertimbangkan RUU kejahatan ekonomi yang akan mengambil tindakan terhadap orang Rusia yang mengumpulkan uang di Inggris.

Johnson melanjutkan bahwa dia akan membentuk unit korupsi khusus di Badan Kriminal Nasional Inggris (NCA). Tujuannya, untuk menyelidiki secara menyeluruh aset Rusia yang menghindari sanksi dan korup yang disembunyikan di Inggris.

Selain itu, Inggris akan menjatuhkan sanksi kepada Belarus karena peran dukungannya dalam serangan ke Ukraina.

“Kami akan melanjutkan misi tanpa henti untuk menekan Rusia keluar dari ekonomi global selangkah demi selangkah, hari demi hari, minggu demi minggu,” kata Johnson. 

Dia juga berjanji kepada anggota parlemen bahwa Inggris akan terus memberikan bantuan senjata, ekonomi dan pertahanan ke Ukraina.

Putaran pertama sanksi yang diumumkan oleh pemerintah Inggris pada 22 Februari, menargetkan lima bank Rusia dan tiga miliarder Rusia, yang mana asetnya telah dibekukan.

Putin Memperingatkan kepada Komunitas Bisnis Rusia: Ekonomi akan Dibatasi

Presiden Rusia, Vladimir Putin memperingatkan para pemimpin bisnis Rusia pada Kamis 26 Februari, bahwa ia mengharapkan “pembatasan” dalam ekonomi Rusia, tetapi mengatakan Rusia telah mengambil “langkah-langkah yang diperlukan”.

“Saya ingin mengatakan terlebih dahulu – hal yang paling penting, sehingga Anda semua mengerti – apa yang terjadi adalah tindakan yang perlu,” kata Putin dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah padai Kamis.

“Mereka tidak memberi kami kesempatan tindakan lain. Mereka menciptakan risiko sedemikian rupa di ruang keamanan sehingga tidak mungkin bagi kami untuk merespons secara berbeda,” tambahnya. 

Putin mengatakan Rusia tetap menjadi bagian dari sistem ekonomi global, tetapi dia memperingatkan ekonomi Rusia akan lebih “dibatasi” dan meminta pebisnis untuk “bersatu” dengan pemerintah.

“Menurut pendapat saya, mitra kami harus memahami ini dan tidak menetapkan tugas untuk mengusir kami dari sistem ini (SWIFT). Tapi, karena alasan politik, pembatasan ini akan terjadi,” kata Putin. (hui)

Biden dan Eropa Jatuhkan Deretan Sanksi ke Rusia Hingga ke Orang Dekat Putin, Pentagon Kerahkan 7.000 Tentara ke Eropa

Chen Beichen/ Lin Qing

Rusia mengklaim melancarkan operasi militer khusus melawan Ukraina untuk memulai perang. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada Kamis (24/2/2022) mengumumkan sanksi tambahan terhadap Rusia, dengan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab penuh atas serangan di Ukraina.

“Putin adalah agresor. Putin memilih perang ini. Sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya,” ujar Biden berbicara di Gedung Putih.

“Sanksi baru akan membebani ekonomi Rusia, baik sekarang maupun dalam jangka panjang. Sanksi akan memaksimalkan dampak jangka panjang pada Rusia dan meminimalkan dampak pada Amerika Serikat dan sekutunya,” tambahnya.

Biden mengatakan Amerika Serikat tidak sendirian dalam menegakkan sanksi, dan bahwa 27 negara anggota UE dan anggota G7 akan bergabung untuk menyerang. 

“Agresi Putin terhadap Ukraina pada akhirnya akan sangat merugikan Rusia, baik secara ekonomi maupun strategis,” katanya.

Berikut rincian sanksi yang diumumkan Biden:

1. Putuskan lembaga keuangan terbesar Rusia Sberbank dan 25 anak perusahaannya dari sistem keuangan AS. Sberbank memiliki hampir sepertiga dari keseluruhan aset sektor perbankan Rusia.

2. Menerapkan sanksi blokade komprehensif terhadap bank VTB terbesar kedua di Rusia dan 20 anak perusahaannya.

3. Sanksi blokade penuh terhadap tiga bank besar Rusia lainnya, Otkritie, Sovcombank OJSC dan Novikombank.

4. Sberbank、AlfaBank、Credit Bank of Moscow、Gazprombank、Russian Agricultural Bank、Gazprom、Gazprom Neft、Transneft、Rostelecom、RusHydro、Alrosa、Sovcomflot.

4. Putuskan akses ke 13 perusahaan besar milik negara Rusia untuk mengumpulkan dana dari pasar AS, daftarnya meliputi: Sberbank、AlfaBank、Credit Bank of Moscow、Gazprombank、Russian Agricultural Bank、Gazprom、Gazprom Neft、Transneft、Rostelecom、RusHydro、Alrosa、Sovcomflot dan Kereta Api Rusia.

5. Sanksi kepada Sergei Ivanov、Andrey Patrushev 、Igor Sechin 、Andrey Puchkov、Yuriy Solviev、Galina Ulyutina和Alexander Vedyakhin。

5. Sanksi terhadap elit Rusia dan anggota keluarga, daftar tersebut mencakup beberapa tokoh yang dekat dengan Putin dan keluarga mereka, seperti: Sergei Ivanov, Andrey Patrushev, Igor Sechin, Andrey Puchkov, Yuriy Solviev, Galina Ulyutina dan Alexander Vedyakhin.

6. Sanksi terhadap sebanyak 24 pejabat Belarusia dan perusahaan. Menurut Gedung Putih, itu termasuk: dua bank milik negara yang penting di Belarus, sembilan perusahaan pertahanan, dan tujuh pejabat dan elit yang terkait dengan rezim.

7. Sanksi terhadap militer Rusia.

8. Sanksi atas impor teknologi Rusia tertentu.

Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa ini adalah sanksi AS skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia. Hal demikian mencakup 10 lembaga keuangan teratas Rusia, dan akan menyebabkan pukulan cepat bagi perekonomian negara itu.

AS Kerahkan 7.000 Tentara ke Eropa

Biden mengatakan dia telah mengizinkan pengerahan “pasukan darat dan udara yang sudah ditempatkan di Eropa” ke Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, dan Rumania. Sebagai bagian dari tanggapan NATO,  dia telah mengizinkan “pasukan tambahan AS” ke Jerman, termasuk beberapa yang telah disiagakan beberapa minggu yang lalu.

Biden mengatakan langkah itu bertujuan untuk menegaskan kembali komitmen AS untuk membela NATO.

“Kami juga mengambil langkah-langkah untuk membela sekutu NATO kami, terutama di timur,” kata presiden dalam pidatonya di Gedung Putih setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Biden melanjutkan: “Besok, NATO akan mengadakan pertemuan puncak di mana kami akan mempertemukan para pemimpin dari 30 sekutu dan mitra dekat untuk menegaskan kesatuan aliansi NATO dan untuk merumuskan langkah selanjutnya yang akan kami ambil untuk memperkuat keseluruhan aliansi NATO lebih lanjut. “

Presiden juga menjelaskan bahwa pasukan Amerika tidak akan pergi ke Eropa “untuk berperang di Ukraina”, tetapi untuk membela aliansi NATO.

Menteri Pertahanan AS memerintahkan pengerahan 7.000 tentara AS ke Eropa pada Kamis 26 Februari, kata seorang pejabat senior pertahanan kepada media tak lama setelah pengumuman Biden.

Biden: Sanksi terhadap Putin akan dibahas

Ditanya oleh wartawan di Gedung Putih, Biden mengatakan sanksi langsung terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin masih dibahas.

“Ini bukan gertakan,” katanya menanggapi pertanyaan Kaitlan Collins dari CNN.

Ketika ditanya oleh wartawan mengapa dia tidak secara pribadi memberikan sanksi kepada Putin pada hari itu, Biden tidak menjawab. (hui)

Hari Kedua Invasi! Ukraina Umumkan Berhasil Hancurkan 80 Tank, 516 Kendaraan Lapis Baja dan 10 Jet Tempur Rusia

oleh Luo Tingting

Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan pada Rabu (25/2/2022) bahwa lebih dari 80 tank Rusia dan 516 kendaraan tempur lapis baja telah dihancurkan dalam proses perlawanan atas invasi Rusia. Sebanyak 10 pesawat tempur, 7 helikopter, dan sekitar 1.000 tentara Rusia tewas.

Kementerian Pertahanan Ukraina merilis data ini di akun Twitter resminya.

(Tangkapan layar Twitter Kementerian Pertahanan Ukraina)

Reuters melaporkan pada 26 Februari, bahwa lebih dari 1.000 tentara Rusia t4elah tewas sejauh ini, kata para pejabat Ukraina. Namun Rusia belum merilis angka korban.

Kobaran Api kini memmbara ke sekitar Kiev, ibukota Ukraina. Pada Rabu (25/2/2022) malam, saksi mendengar peluru artileri dan tembakan sengit di barat Kiev. Di pagi hari 26 Februari, tembakan artileri yang sering berlanjut, tetapi masih ada jarak dari pusat kota.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan kepada penduduk Kiev membuat bom molotov untuk mengusir penjajah.

Komando Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa sebuah jet tempur Ukraina menembak jatuh sebuah pesawat angkut Rusia pada 25 Februari, itu ketika pasukan terjun payung Rusia menyerang pangkalan udara Vasil di barat daya Kiev.

Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan di Twitter bahwa pertempuran sengit terjadi di pintu masuk kota-kota timur Chernihiv dan Melitopol dan Khostomel, dengan sejumlah besar kasus kematian.

Secara terpisah, ledakan dan tembakan juga terdengar di dekat bandara di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, dekat perbatasan Rusia.

Militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah dihentikan di dekat kota timur laut Konotop dengan mengalami kerugian besar.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan lapis baja Rusia gagal masuk Chernihiv dan kemudian membuka rute baru.

Relawan sipil Ukraina dengan senjata menjaga jalan di Kiev pada 25 Februari 2022. (DANIEL LEAL/AFP via Getty Images)

Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan pidato yang disiarkan televisi pada 25 Februari, menyebut pemerintah Ukraina sebagai “teroris” dan menyerukan militer Ukraina untuk merebut kekuasaan.

Malam itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berselfie di jalan-jalan Kiev, bersumpah untuk tinggal dan mempertahankan ibukota.

“Kita semua di sini, militer kita di sini, warga kita di sini. Kita semua di sini untuk mempertahankan kemerdekaan kita, negara kita,” katanya di luar Istana Kepresidenan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan: “Pasukan Ukraina bertempur dengan gagah berani dan menyebabkan kerusakan nyata pada pasukan Rusia yang menyerang.”

Pasukan Rusia melancarkan serangan habis-habisan ke Ukraina pada 24 Februari dari wilayah utara, timur dan selatan. Pada hari pertama perang, militer Rusia mengklaim bahwa 83 infrastruktur militer darat Ukraina lumpuh akibat serangan itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mentweet pada 24 Februari bahwa sebanyak 137 warga Ukraina tewas dan 316 terluka setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran.

Saat perang berlangsung, jumlah korban di Ukraina terus meningkat.

Sejumlah besar orang Ukraina melarikan diri ke tempat yang aman untuk menghindari pertempuran. 

“Dalam waktu kurang dari 48 jam, lebih dari 50.000 pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara mereka, sebagian besar ke Polandia dan Moldova,” kata Komisaris Tinggi UNHCR Filippo Grandi di Twitter. 

“Ada lebih banyak orang yang bergerak menuju perbatasan,” kata Grandi. (hui)

Amerika Serikat dan Uni Eropa Sepakat Mengeluarkan Rusia dari SWIFT

NTD

Pengumuman yang dikeluarkan pada 26 Februari sore, Gedung Putih menyebutkan bahwa, Amerika Serikat bersama-sama dengan Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris dan Kanada mendukung penghapusan lembaga keuangan terpilih Rusia dari sistem pembayaran lintas batas global utama SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication).

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa sejumlah lembaga keuangan Rusia dikeluarkan dari sistem SWIFT”, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan kepada media.

Menurut laporan, semua bank Rusia yang telah dikenai sanksi oleh komunitas internasional akan dikeluarkan dari sistem layanan pembayaran internasional (SWIFT).

“Ini akan memastikan bahwa bank-bank (Rusia) ini terputus dari sistem keuangan internasional dan melumpuhkan kemampuan mereka untuk beroperasi secara global”, tulis dalam pernyataan itu.

Ursula von der Leyen mengatakan bahwa menghapus bank-bank Rusia dari sistem SWIFT akan mencegah mereka melakukan sebagian besar transaksi keuangan secara global dan secara efektif memblokir impor dan ekspor Rusia.

“Anda akan segera melihat efek yang mengerikan pada perbankan Rusia bahkan melampaui apa yang sudah terjadi”, kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada CNBC.

“Kami sekarang telah menargetkan semua 10 lembaga keuangan terbesar Rusia yang memegang hampir 80 persen dari total aset sektor perbankan Rusia”, kata pejabat tersebut menambahkan.

Sebelumnya, seorang pejabat Prancis mengatakan kepada Reuters pada 26 Februari bahwa diskusi Uni Eropa tentang mengeluarkan Rusia dari SWIFT hampir selesai. Pejabat yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa tidak ada negara anggota Uni Eropa yang menentang usulan tersebut, tetapi negosiasi masih berlangsung.

Bloomberg juga mengutip informasi dari sumber yang mengetahui masalah melaporkan bahwa pejabat pemerintahan Biden saat ini sedang mendiskusikan apakah akan mendorong UE untuk mengeluarkan arahan untuk mengecualikan Rusia dari SWIFT. Pejabat administrasi sedang mendiskusikan masalah ini dengan Federal Reserve, salah satu regulator SWIFT.

Mengeluarkan Rusia dari SWIFT awalnya tampak tidak mungkin, tetapi dengan invasi skala penuh Putin ke Ukraina, pejabat AS dan Eropa sekarang mencari hukuman yang lebih keras daripada sanksi yang diumumkan sebelumnya.

SWIFT adalah infrastruktur komunikasi keuangan yang menghubungkan industri perbankan global. Berbasis di Belgia dan dikelola oleh bank anggotanya, sistem memproses jutaan instruksi pembayaran setiap hari dari 11.000 lembaga keuangan di lebih dari 200 negara.

Pembiayaan lintas batas sangat penting untuk setiap sektor ekonomi, termasuk perdagangan, investasi asing, pengiriman uang, dan pengelolaan ekonomi oleh bank sentral. Bank menggunakan sistem SWIFT untuk mengirim pesan standar tentang jumlah pengiriman uang antar bank, jumlah yang ditransfer ke pelanggan, dan aset yang dibeli dan dijual. Memutus jalur ini dengan suatu negara, dalam hal ini mengeluarkan Rusia dari SWIFT akan sangat memukul semua sektor ekonomi Rusia. Seperti halnya Iran dan Korea Utara telah dikeluarkan dari sistem SWIFT.

Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, presiden Ukraina telah meminta Eropa dan Amerika Serikat untuk mengeluarkan Rusia dari SWIFT. Banyak negara anggota UE secara terbuka telah menyatakan dukungan ini. Jerman, yang sebelumnya menentang, akhirnya juga mengubah sikap karena tekanan opini publik.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba dalam pesan di Twitter pada 25 menyebutkan, bahwa ia melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mendesak AS untuk menggunakan semua pengaruhnya untuk melarang Rusia bergabung dengan SWIFT. (sin)

Anies Beberkan Pentingnya Pemerintahan Kota untuk Mewujudkan Program Pemerintah Pusat

0

ETIndonesia- Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat terpilih menjadi tuan rumah dalam rangkaian forum Internasional Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. Jakarta sendiri akan menjadi tuan rumah Urban 20 (U20) Mayors Summit 2022 yang dihadiri para pemimpin kota dunia untuk membahas solusi dan upaya pemulihan kota pascapandemi. 

Menyambut event internasional tersebut, digelar Urban 20 Talks dengan tema Kota, Desa dan Pemuda di Era Digital yang diselenggarakan di Hotel Pullman Bandung dan disiarkan secara daring di Youtube pada Kamis (24/2) malam.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, momentum Urban 20 Mayors Summit dan Presidensi G20 menjadi amat penting karena kota-kota dunia memegang implementasi program yang dicanangkan Pemerintah Pusat. Maka dari itu narasi-narasi dari tingkat kota dapat menjadi masukan untuk dibahas lebih lanjut pada forum G20 ke depan.

“Peran pemerintah kota menjadi sangat penting karena menjadi aktor kunci dalam melakukan implementasi dari program-program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan pemerintah kota memahami betul kondisi lapangan di wilayahnya, sehingga mampu mencari cara terbaik dalam melakukan implementasi aksi atau program pembangunan yang telah direncanakan,” jelas Anies.

Gubernur Anies kemudian turut memberikan pandangan terkait sumbangsih anak muda di era digital. Bahwa anak muda, khususnya yang tinggal kawasan urban, perlu diberikan ruang lebih agar dapat bereksplorasi dengan teknologi digital untuk mengembangkan ide gagasan dan menghasilkan trobosan.

“Salah satu contohnya kami memiliki Jakarta Smart City yang kebanyakan beranggotakan anak muda, hasilnya dapat dilihat dari salah satu aplikasi JAKI yang memenangkan medali emas di ajang ASEAN ICT Awards 2021 untuk kategori Public Sector pada Januari 2022 lalu,” terangnya.

Selain itu, stimulus untuk meningkatkan keterlibatan anak muda juga dilakukan dengan menciptakan ruang ketiga. Ruang tersebut digunakan untuk interaksi, yang kemudian didukung oleh teknologi untuk membuat mereka lebih kreatif dan produktif. Sehingga hal ini juga mendasari Pemprov DKI untuk terus memperluas jaringan layanan internet gratis untuk semua, melalui JakWifi. (PPID/asr)

Referensi 10 Film Komedi Romantis Untuk Ditonton Bersama Pasangan

0

Michael Clark

Sering diejek oleh banyak kritikus dan penggemar film “serius”, subgenre “komedi romantis” akan selamanya menjadi uang tunai untuk studio. Mereka relatif murah untuk diproduksi dan mudah didaur ulang. Alur plotnya tidak banyak berbeda, dan sangat sering dalam satu produksi tidak dapat dibedakan dengan yang sebelumnya.

Tidak berisiko untuk menyatakan bahwa mayoritas orang yang menyukai romcom (roman comedy) adalah wanita dewasa dan kebanyakan pria melihatnya dengan enggan atau acuh. Jarang Anda akan menemukan pria berkumpul dan mengajukan pertanyaan “Jadi bagaimana menurut Anda, teman-teman, apakah itu ‘Kamu Punya Surel’ (You’ve Got Mail) atau ‘Cinta Sebenarnya malam ini?’ (Love Actually tonight?).”

Di Februari yang didedikasikan untuk romansa, kemungkinan pria yang sudah menikah (atau mereka yang saat ini menjalin hubungan romantis dengan seorang wanita) menonton romcom cukup banyak. Ada beberapa film yang tidak hanya dapat ditoleransi untuk konsumsi pria, tetapi beberapa juga benar-benar menyenangkan.
Disajikan dalam urutan kronologis berdasarkan tanggal rilis, berikut adalah beberapa judul lama dan klasik yang kemungkinan akan menyenangkan dan menggelitik Anda.

‘City Lights’ (1931)

Untuk jangka panjang yang baik, Charlie Chaplin bukan hanya pemain paling populer di dunia, tetapi dia juga pembuat film paling menguntungkan di industri film. Ditulis, disutradarai, diproduksi, dicetak, diedit, dan dibintangi oleh Chaplin (sebagai karakter “Tramp” ikoniknya), “City Lights” dianggap oleh sebagian besar sebagai bukti kreativitasnya. Mengambil alih syuting 21 bulan yang belum pernah terjadi sebelumnya, ini adalah karya Chaplin yang paling menyentuh hati dan dengan sem- purna merangkum gagasan bahwa cinta memang buta.

‘It Happened One Night’ (1934)

Yang pertama dari tiga filmnya (“One Flew Over the Cuckoo’s Nest” dan “The Silence of the Lambs”) yang memenangkan semua Oscar “5 Besar” (Gambar, Sutradara, Skenario, Aktor, Aktris), film brilian Frank Capra dan komedi yang hampir sempurna. Clark Gable memerankan Peter, seorang reporter pengangguran yang bertemu dengan pewaris hartawan, Ellie (Claudette Colbert), dan terjalin kisah cinta.

‘The Philadelphia Story’ (1940)

Setelah serangkaian kegagalan, Katharine Hepburn membeli hak film untuk drama dengan nama yang sama oleh Philip Barry dan itu terbukti menjadi keselamatan profesionalnya. Tracy Lord (Hepburn) memiliki masalah yang membuat iri banyak wanita. Bercerai dari Dexter (Cary Grant) yang ramah, dia segera menjadi obsesi kuat bagi penulis “Mike” (James Stewart) saat bertunangan dengan kekasihnya, George (John Howard).

‘Roman Holiday’ (1953)

Memenangkan satu-satunya Oscar untuk penampilannya, Audrey Hepburn menyalakan layar sebagai Putri Ann, putri dari salah satu negara Eropa yang bosan dengan tugas kerajaannya selama kunjungan ke Roma, memutuskan untuk menjelajahi kota sendiri. Dia segera berpapasan dengan Joe (Gregory Peck), seorang jurnalis Amerika oportunistik yang awalnya mencoba untuk mendapatkan tugas untuk meliput kunjungan Putri Ann di Roma. Joe menyelamatkannya dan kemudian mereka jatuh cinta.

‘Groundhog Day’ (1993)

Begitu diterima dengan baik dan berpengaruh sehingga judulnya menjadi kata-kata buzz untuk menggambarkan film lain, “Groundhog Day” tidak dimulai sebagai romansa. Bill Murray berperan sebagai Phil, seorang pengamat cuaca TV yang takut meliput festival tahunan Pennsylvania, situasi yang memburuk ketika dia mendapati dirinya dalam lingkaran waktu yang berulang pada 2 Februari. Akhirnya menggunakan untuk keuntungannya, Phil akhirnya menjadi pria yang lebih baik sementara memenangkan hati produsernya yang ramah (Andie MacDowell).

‘Kate & Leopold’ (2001)

Film yang disutradarai, James Mangold ini dibintangi Meg Ryan dan Hugh Jackman sebagai karakter bagai minyak dan air. Dia dalam periklanan, dan dia adalah seorang bangsawan berusia seabad yang dibawa ke masa ini oleh cicit ilmuwannya Stuart (Liev Schreiber) yang juga mantan pacar Kate. Mangold dan penulis Steven Rogers sering membumbui lelucon namun melemparkan banyak kerutan dan tikungan, menjadikannya film thriller sekaligus komedi yang sangat segar dan orisinal.

‘Hitch’ (2005)

Will Smith berperan sebagai karakter utama, “dokter kencan” yang berbasis di New York yang disewa oleh pria yang ditantang secara romantis yang ingin menjerat wanita impian mereka. Klien terbaru Hitch adalah Albert (Kevin James), seorang akuntan yang firmanya mewakili pewaris dan sosialita Allegra (Amber Valetta), seorang wanita yang jauh lebih sederhana dari yang diharapkan. Ketika tidak bekerja dengan Albert, Hitch mulai jatuh cinta pada Sara (Eva Mendes), seorang reporter tabloid yang gigih mencari apa pun selain cinta.

‘Wedding Crashers’ (2005)

Produksi yang dimulai dengan urusan “ikatan pria” yang cabul di mana dua peng- acara perceraian (Vince Vaughn dan Owen Wilson) merusak acara pernikahan orang kaya di Washington, bukan untuk makanan dan minuman gratis. tapi untuk merayu tamu wanita mabuk. Acara terbaru mereka sedang dipandu oleh anggota kabinet kepresidenan William Cleary (Christopher Walken), yang dua putrinya yang lajang (Isla Fisher dan Rachel McAdams). Tabel berubah sementara peran gender dibalik dan tidak ada yang berjalan seperti yang direncanakan.

‘Definitely, Maybe’ (2008)

Bintang film “Deadpool” Ryan Reynolds berperan dalam kisah roman offbeat yang berfungsi ganda sebagai tamasya ayah- anak yang sangat baik. Dalam upaya untuk mengurangi pukulan perceraiannya, agen iklan Will (Reynolds) menceritakan sejarah romantisnya pada putri gadis remajanya, Maya (Abigail Breslin). Ini juga merupakan misteri yang muncul sebagai komedi: ibu Maya bisa jadi salah satu dari tiga karakter yang diperankan oleh Elizabeth Banks, Isla Fisher, dan Rachel Weisz.

‘Crazy, Stupid, Love’ (2011)

“Crazy, Stupid, Love” dibintangi Steve Carell sebagai Cal, yang, ketika film dibuka, istrinya, Emily (Julianne Moore) minta cerai. Cal mulai sering datang ke bar, dan dia tampak ketinggalan zaman. Jacob (Ryan Gosling) orang yang ditemui di bar, mengasihani Cal dan perlahan mengubahnya menjadi orang yang percaya diri. Pada saat yang sama, taktik jacob yang terbukti tidak berhasil dalam usahanya untuk merayu Hannah (Emma Stone) yang sulit ditebak.

Film-film ini tidak hanya dapat ditoleransi untuk konsumsi pria, tetapi beberapa juga benar-benar menyenangkan.(awp)

Michael Clark asal Washington, D.C., menyediakan konten film untuk lebih dari 30 media cetak dan online. Dia ikut mendirikan Atlanta Film Critics Circle pada 2017 dan merupakan kontributor mingguan untuk Shannon Burke Show di FloridaManRadio.com. Sejak 1995, Mr. Clark telah menulis lebih dari 4.000 ulasan film dan artikel terkait film. Dia menyukai komedi gelap, thriller, dan dokumenter.

Sebuah Misi Artistik

0

Annie Wu

Tumbuh di Salzburg, Austria, Johanna Schwaiger selalu dikelilingi oleh seni yang indah —mulai dari arsitektur Barok kota hingga air mancur megah dan taman umum. “Saya selalu berpikir bahwa master dari karya-karya ini berasal dari masa lalu, … memiliki keterampilan magis, dan saya pikir jika saya bisa belajar sedikit dari apa yang mereka ketahui, maka saya akan sangat bahagia,” katanya.

Ayahnya, seorang guru seni,  mengajarinya menggambar dasar dan teknik memahat. Bekerja dengan medium tanah liat memberinya kesenangan hakiki. “Ini menjadi dunia saya untuk mundur, kapan pun saya merasa perlu melarikan diri ke suatu tempat, seperti Alice memasuki negeri ajaibnya,” katanya. 

Saat ini, Johanna tidak hanya mencapai impian masa kecilnya untuk menjadi pematung, tetapi juga berupaya menginspirasi generasi seniman berikutnya untuk berkreasi dalam jenis seni yang begitu menggugah hatinya.

Dia datang ke Amerika Serikat pada 2017 untuk bekerja dengan New Masters Academy, platform tutorial online berbasis langganan bagi orang-orang yang ingin mempelajari teknik seni rupa. Pertama-tama, dia diundang untuk mengajar tutorial membuat patung di video. Hari ini, dia adalah direktur program akademi tersebut. 

Mirip dengan Netflix, orang dapat melakukan streaming video seniman kreatif yang mengajarkan kerajinan mereka dari seluruh dunia. Bahkan sekolah seni dan studio hiburan terkemuka, termasuk Walt Disney Animation Studios, Ringling College of Art and Design, dan National Sculpture Society, telah mendaftar untuk kursus tersebut.

Perjalanan Karir

Butuh beberapa waktu sebelum Johanna dapat memenuhi hasratnya atas pendidikan seni. Pada usia 15, dia mendaftar di sekolah lokal untuk pematung. Tapi meskipun sekolah mengajar ukiran kayu dan batu, namun dia ingin mempelajari patung figuratif tradisional, seperti para master era Renaisans, bersama dengan pelatihan menggambar tinta, patung tanah liat, dan pengecoran perunggu. Setelah lulus dari sekolah menengah, Johanna mencari studio dan sekolah di Salzburg, Wina, dan kota-kota Eropa terdekat lainnya, tetapi tidak ada yang mengajarkan teknik ini. 

Beberapa orang di dunia seni mengatakan kepada Johanna bahwa gaya realisme telah menjadi sesuatu dari masa lalu, jadi dia memutuskan untuk melatih dirinya dengan mempelajari karya-karya master  kuno  seperti Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael. Johanna juga mengambil jurusan sejarah seni di Universitas Salzburg, dan segera menerima komisi untuk melukis potret dan memahat figur untuk gereja dan kuburan, tetapi dia masih merasa perlu lebih banyak belajar. Pada usia 26, ia menemukan bahwa Akademi Seni Florence di Italia mengajarkan kurikulum tradisional. Setelah menyelesaikan pelatihannya di sana, ia kembali ke almamater SMA-nya dan mulai mengajar kursus seni figuratif tradisional.

Johanna sejak itu membuat misinya untuk melanjutkan silsilah tradisi seni klasik, melalui New Masters Academy, inisiatif pendidikan, dan studio seni pribadinya. 

Schwaiger terinspirasi oleh keanggunan dan kekuatan yang ditunjukkan oleh para seniman tari klasik Tiongkok. (Lux Aeterna Photography)

“Saya mencoba menginspirasi generasi muda untuk mengasah kerajinan mereka dan benar-benar fokus pada kerajinan sebanyak mungkin — dan membuat mereka mengerti bahwa jika Anda kuat dalam kerajinan Anda, itulah cara Anda menjadi bebas dalam berekspresi,” katanya dalam sebuah wawancara baru-baru ini yang diadakan di Fei Tian College di Middletown, New York, di mana dia mengajar kelas memahat musim panas selama empat minggu. 

Kini Johanna berusia 38 tahun, ia mengajar anatomi manusia di Fei Tian College dan cara menggambar dari model langsung. Baginya, ini tentang menghormati proses yang dipelopori oleh seniman klasik besar tradisi Barat.

 “Anda perlu menghormati masa lalu, apa yang dipelajari nenek moyang dan apa yang mereka bawa. Ini pada dasarnya mengambil obor dan membawa obor tersebut lebih jauh. Itulah yang saya yakini,” kata Johanna.

Terinspirasi dari Timur

Dalam proyek terbarunya, Johanna mengambil inspirasi dari budaya yang berbeda. Beberapa tahun yang lalu, dia dan suaminya menghadiri pertunjukan Shen Yun Performing Arts, perusahaan tari klasik Tiongkok terkemuka di dunia. Berbasis di New York, perusahaan ini berusaha untuk menghidupkan kembali 5.000 tahun peradaban Tiongkok melalui tarian dan musik. Tarian klasik Tiongkok khususnya, memiliki garis keturunan yang ditelusuri kembali ke istana kekaisaran dan drama kuno. Johanna tersentuh tidak hanya oleh penceritaan tetapi juga oleh kecakapan teknis para penarinya. 

“Saya dapat melihat bahwa ini adalah jenis keunggulan … yang diinginkan oleh para seniman di masa lalu. Dan itu benar-benar menggerakkan hati orang-orang dengan keindahan, dan dengan teknik yang luar biasa,” katanya.

Johanna berpikir untuk menangkap keanggunan dan kekuatan para penari yang dilihatnya di atas panggung melalui pahatan. “Yang sangat membuat saya takjub adalah variasi pose tarian yang bisa dilakukan para penari secara sinkron, sehingga keseluruhan koreografi seolah menjadi bahasa yang diceritakan di atas panggung,” katanya.

Melalui teman sesama seniman, Johanna baru-baru ini bertemu Celine Ma, seorang instruktur tari klasik Tiongkok berusia 22 tahun di Northern Academy of the Arts, sebuah sekolah menengah dan menengah swasta di Middletown, New York. Bersama-sama, mereka memikirkan kemungkinan pose yang bisa dilakukan sosok itu, dengan Celine Ma sesekali menirukan gerakannya. 

Pada awalnya, Johanna merasa sulit untuk menerjemahkan tarian, suatu bentuk seni yang bergerak,  ke dalam bentuk patung yang diam—terutama menyampaikan gerakan  ringan dan lapang dari para penari Tiongkok klasik. “Ini adalah momen yang Anda abadikan, jadi pose yang saya pilih bukanlah pose istirahat. Ini lebih seperti bunga yang mekar dalam posenya,” papar Johanna.

Patung Penari

Salah satu kaki penari menapak di lantai, tetapi sisa tubuhnya dipelintir ke arah penonton. Sementara itu, lengannya yang terulur menunjuk ke arah langit. “Saya mencoba memikirkan bagaimana tanaman tumbuh. Itu membantu saya membawa keanggunan itu ke dalam karya … seperti bunga membuka kelopaknya. Itulah gambaran yang saya coba ingat saat saya memahat ini,” kata Johanna.

Celine Ma mengatakan tentang gerakan tangan: “Ini mencapai ketinggian, seperti memberi orang harapan dan bertujuan untuk sesuatu yang lebih cerah dan lebih tinggi.” Dia tidak hanya terkesan dengan dedikasi Johanna terhadap seni, tetapi juga senang melihat tarian klasik Tiongkok direpresentasikan dalam bentuk seni lain. “Penari di masa lalu—kami tidak memiliki banyak rekaman yang terdokumentasi, dan banyak teknik yang hilang karena tidak mungkin seseorang menurunkan [mereka] selama ribuan tahun,” kata Celine Ma, mencatat bahwa itu sangat mendebarkan untuk melihat ”patung yang bisa abadi”.

Schwaiger mengatakan bahwa dia membayangkan bunga mekar saat membuat patung. (Lux Aeterna Photography)

Melalui pengerjaan proyek patung, Celine Ma juga memperoleh pemahaman baru tentang bagaimana seni Barat dan Timur dapat saling melengkapi. Dan dengan mendiskusikan postur patung itu, dia menjadi lebih sadar akan otot-otot yang dia gunakan saat menari, dan “keindahan bentuk manusia”.

Peran Seni dalam Masyarakat

Celine Ma berlatih tarian klasik Tiongkok selama tujuh tahun, mempelajari makna batin di balik bentuk seni tersebut. Dia mengatakan bahwa pelatihan membantunya untuk mewujudkan nilai-nilai yang dihargai dalam budaya Tiongkok kuno, seperti disiplin diri, bersedia menanggung kesulitan, dan memiliki pandangan optimis. Untuk menguasai bentuk seni, “Anda benar-benar harus membangun nilai-nilai ini di dalam diri Anda, dan itu adalah sesuatu yang datang dari hati Anda,” kata Celine Ma.

Johanna juga percaya bahwa seniman harus memupuk nilai-nilai yang baik untuk menciptakan sesuatu yang indah. “Seniman sangat harus membenamkan diri dengan ide keindahan untuk mengomunikasikannya kepada orang lain. Dan jika seniman memikirkan penonton, ingin penonton terhubung dengan keindahan itu, maka orang yang melihat seni akan merasakannya. Oleh karena itu, menurut saya seni sangat penting bagi masyarakat,” ujarnya.

Dia juga sangat percaya bahwa seni memiliki kekuatan untuk mengangkat orang. “Jika Anda melihat hal-hal yang anggun, hal-hal yang kuat, itu secara alami membantu Anda untuk terhubung dengan kebajikan-kebajikan ini. … Ini mengingatkan orang akan kualitas yang harus Anda miliki dalam diri Anda,” katanya. Karena itulah ia berharap suatu hari nanti dapat menciptakan seni publik yang dapat menginspirasi melalui keindahan—entah itu patung di sekolah, rumah sakit, atau alun-alun.

Johanna berencana untuk mencetak patung penarinya dalam logam perunggu, menggunakan teknik kuno yang dikenal sebagai “pengecoran lilin” yang hilang, dan dia berharap patung itu dapat ditempatkan di tempat umum suatu hari nanti. Dengan seni yang mempercantik lingkungan sekitarnya, “Anda suka menghabiskan waktu di sana, Anda ingin duduk dan berada di sana bersama dengan orang lain, dan Anda merasakan orang lain yang hadir—dan itu sangat penting bagi peradaban kita,” katanya. (aus)

Artikel ini awalnya diterbitkan  di  majalah American Essence