Home Blog Page 650

Australia Tembus 32.000 Kasus Baru COVID-19 Hitungan Sehari, Afrika Selatan Mencabut Jam Malam

Li Mei dan Shang Jing 

Otoritas kesehatan Australia melaporkan bahwa rekor jumlah 32.000 kasus dikonfirmasi COVID-19 pada Jumat (31/12/2021). 

New South Wales, tempat Sydney berada, menambahkan lebih dari 21.000 kasus baru pada hari Jumat itu, menambah 6 kematian. Pihak berwenang meminta orang-orang untuk serius mempertimbangkan vaksinasi.

Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard berkata: “Hari ini, ada 69 orang di unit perawatan intensif di rumah sakit di seluruh negara bagian, dan 39 di antaranya tidak divaksinasi.”

Taiwan menambahkan 41 kasus baru imigrasi luar negeri pada Jumat, yang merupakan sehari dengan kasus imigrasi luar negeri terbanyak tahun ini.

Juru Bicara Pusat Komando Epidemi Pusat Taiwan, Zhuang Renxiang berkata : “Hari ini tidak ada kasus lokal, 41 kasus imigrasi luar negeri, dan nol kematian.”

Selain itu, tiga kasus hotel pencegahan epidemi di Kota Taipei telah dikonfirmasi, dan satu orang diketahui telah terinfeksi Omicron. Saat ini, ada total 60 kasus imigrasi Omicron di Taiwan.

19 kasus baru dikonfirmasi di Hong Kong pada Jumat, yang semuanya telah divaksinasi sepenuhnya. Empat anggota kru Cathay Pacific berturut-turut telah didiagnosis baru-baru ini, dan penularan komunitas Omicron pertama terjadi.

Afrika Selatan saat ini berada pada tingkat terendah dari peringatan lima tingkat.

Istana Kepresidenan Afrika Selatan mengumumkan pada Malam Tahun Baru bahwa puncak Omicron telah berlalu dan jam malam nasional telah dicabut.

Mondli Gungubele, Menteri Kantor Kepresidenan Afrika Selatan mengatakan “Omicron telah mencapai puncaknya, mencapai puncak manifestasi klinisnya, dan tidak memicu alarm di rumah sakit.”

Pihak berwenang menyatakan bahwa, mereka akan mengambil kesempatan untuk membuka ekonomi sebanyak mungkin.

Data menunjukkan bahwa setelah Afrika Selatan mencapai puncak epidemi dua minggu lalu dan lebih dari 37.000 kasus didiagnosis dalam sehari, jumlah kasus turun dengan cepat, dan hanya sekitar sepertiga dari periode puncak yang tersisa hingga Kamis 30 Desember. (hui)

Saat Dunia Menyambut Tahun Baru 2022, Orang-orang di Xi’an, Tiongkok Meratapi Kelaparan

0

oleh Li Yun, Gu Xiaohua, dan Shu Can 

Situasi epidemi di Shaanxi terus meningkat. Menurut data Komisi Kesehatan setempat, pada (31/12), diklaim ada 174 kasus baru yang dikonfirmasi di provinsi tersebut. Sejak Kamis (9/12/2021), Xi’an diklaim terdapat 1.451 kasus. Karena data epidemi versi pemerintahan Tiongkok tidak transparan, situasi sebenarnya masih belum terverifikasi.

Xi’an ditutup pada 23 Desember 2021, karena epidemi yang parah, menyebabkan kehidupan masyarakat setempat berada dalam situasi yang sulit.

“Begitu berita penutupan kota keluar, semua orang di Xi’an bergegas memborong makanan. Pemerintah menyerukan untuk tidak berebut berbelanja. Pemerintah mengatakan bahwa bahan makanan cukup, lalu Xu  tidak berebut berbelanja. Ada toko swalayan supermarket di lantai bawah di komunitas tempatnya berada. Akan tetapi, Ketika kota ditutup pada 23 Desember, pasar Swalayan membeli sejumlah besar sayuran dan menjualnya kepada penduduk komunitas,” ujar Xu, penduduk Distrik Yanta, Xi’an.

https://www.youtube.com/watch?v=2fh8t8WeLEc

Xu, mengatakan bahwa mereka pikir bahan pangan cukup dan tidak terburu-buru untuk membelinya, juga tidak menimbun sayuran. Celakanya, pada 27 Desember 2021, kontrol epidemi Xi’an ditingkatkan, dan warga tidak diizinkan keluar rumah lagi untuk membeli persediaan makanan.

Xu, juga menuturkan, ia bertanya kepada seorang staf tentang  warga yang tidak diizinkan untuk berbelanja. Pasalnya, warga sudah kehabisan stok makanan. Lalu apa yang harus warga makan. 

Kemudian staf itu berkata, “Saya tidak peduli, kamu mau makan apa.” Saat itu, warga menimpali kepadanya “Jika kamu tidak peduli dengan apa yang saya makan atau minum, bagaimana saya bisa bekerja sama dengan Anda, dan beberapa orang-orang datang menarik warga itu. Xu menghentikannya, pada saat itu mereka  berteriak dengan keras.”

Banyak warga Xi’an juga mengeluh di dunia maya, mereka menulis curahan hati mereka.  “Tidak bisa membeli makanan”, “Saya akan mati kelaparan”, “Xi’an telah menjadi kota yang lapar”, “Berita juga mengatakan bahwa makanannya berlimpah dan harganya tidak meningkat. Semuanya bohong… ·”, “Telur kehabisan stok”, “Makanan hampir habis” dan topik lainnya bermunculan di daftar pencarian viral.

Yao, yang bekerja di Distrik Xincheng, Xi’an, mengatakan bahwa pemerintah awalnya mengatakan bahwa warga dapat pergi keluar untuk membeli persediaan sekaligus dalam dua hari. Kemudian jadi berbeda ketika kontrol pandemi ditingkatkan, warga benar-benar dalam situasi tertutup. Tidak ada bahan makanan untuk dimasak, hanya bisa makan roti dan sisa makanan, tetapi itu hanya bisa bertahan 1-2 hari saja.

“Banyak orang tinggal di Xi’an sekarang, seperti saya, menyewa rumah. Banyak orang seperti ini. Mereka tidak bisa memasak, dan kemudian mereka tidak bisa membeli pangan. Saya merasa sangat sedih. Saya tidak menyangka  mengalaminya sendiri. Setelah ini, mungkin saya masih memiliki sesuatu untuk dimakan di rumah, mungkin saya  merasa bahwa saya dapat menghabiskan dua hari dengan tenang. Memikirkan jika besok atau lusa  bahan makanan sudah habis, masih tidak bisa membeli apa-apa, saya menjadi semakin panik,” kata Yao.  

Seorang netizen lokal berkata, “Saya merasa bahwa Xi’an bukan diserang epidemi, tetapi diserang kelaparan. Semua orang Tiongkok tahu bahwa Xi’an diserang wabah. Hanya orang Xi’an yang berpikir sedang diserang kelaparan.”

Hal lebih menyedihkan adalah banyaknya orang yang terjebak di Xi’an. Mereka tidur di jalanan Xi’an yang dingin, apa yang mereka makan? Bagaimana untuk bertahan hidup? tidak ada yang mengetahuinya. (hui/asr)

Sumber : NTDTV.com

Colorado Darurat! Angin Kencang Membantu Penyebaran Kebakaran Hutan Hingga Hanguskan Lebih dari 500 Rumah

ETIndonesia- Kebakaran hebat yang dipicu oleh angin kencang menyebar dengan cepat di negara bagian Colorado, AS, menghancurkan ratusan rumah pada Kamis (30/12/2021) dan melukai sedikitnya 6 orang, di sebelah timur Pegunungan Rocky dekat Denver. Akibatnya, warga terpaksa mengungsi dari dua kota tersebut.

Menurut Lembaga Cuaca Nasional Amerika Serikat (National Weather Service), hembusan angin Boulder County, Colorado, hingga 177 kilometer per jam, kebakaran yang bergerak cepat menyebabkan “bahaya yang mengancam jiwa” di daerah Superior dan Louisville. 

Badan Manajemen Darurat Boulder County mengatakan di Twitter bahwa pihak berwenang telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk semua penduduk di kota Superior dengan populasi sekitar 13.000 orang dan kotamadya tetangga Louisville dengan populasi lebih dari 18.000 orang.

Kantor Boulder dari Layanan Cuaca Nasional mentweet: “Seluruh Superior berada di bawah perintah evakuasi. Harus segera pergi!”

Api besar menyelimuti deretan rumah. Angin kencang menghembuskan asap ke segala arah, tempat parkir berkobar api yang membara, dan pepohonan serta rerumputan semuanya terbakar. 

Sheriff Boulder County, Colorado, AS mengatakan kepada media pada sebuah jumpa pers bahwa api padang rumput yang menyebar dengan cepat, diyakini telah dipicu oleh percikan dari kabel dan gardu induk di daerah Front Range yang gersang yang ditiup oleh angin kencang.

Dia mengatakan bahwa api menyapu sekitar 647,5 hektar lahan dan menghancurkan lebih dari 500 rumah dalam beberapa jam.

Sheriff Boulder County, mengatakan, seluruh tanah dari 370 rumah di sebelah barat Superior, 210 rumah di Kota Tua Superior, dan beberapa rumah lokal lainnya terbakar, serta kerusakan properti termasuk pusat perbelanjaan dan Hotel Superior One. Untungnya, belum ada laporan tentang orang hilang atau kematian. 

Media online The Colorado Sun melaporkan bahwa beberapa orang dirawat karena luka bakar dan ada rumah sakit menerima setidaknya 6 pasien yang terluka.

Gubernur Colorado Jared Polis mengatakan bahwa api melahap area lapangan sepak bola dalam beberapa detik, memberikan kesaksian lengkap kepada orang-orang tentang “kekuatan alam.”

Polis mengumumkan keadaan darurat di Colorado, menggeluarkan dana bencana untuk mendukung pekerjaan tanggap darurat Boulder County, dan mengizinkan Garda Nasional Colorado dan sumber daya Colorado lainnya untuk dimobilisasi bila diperlukan.

Pihak berwenang mengatakan bahwa ramalan mengatakan bahwa angin akan melemah pada (30/12) malam atau (31/12) pagi. Petugas pemadam kebakaran langsung ke lokasi kebakaran. Helikopter sprinkler dan pesawat pemadam kebakaran juga akan dikerahkan untuk memadamkan api.

The Washington Post melaporkan bahwa serangkaian kebakaran hutan di Amerika Serikat bagian barat musim panas ini, disebabkan oleh gelombang panas, kekeringan dan vegetasi kering.  Situasinya belum membaik bahkan di musim gugur dan musim dingin yang dingin. Colorado juga mengalami hujan salju yang memecahkan rekor tahun ini, dan diyakini bahwa kondisi kering yang disebutkan di atas dan angin kencang dengan cepat memperburuk kebakaran. (hui)

Sumber : NTDTV.com

2021 Menjadi Tahun Terpendek Dalam Sejarah, Bahkan 2022 Mungkin Lebih Pendek

0

 oleh Zhang Ni

Perusahaan profesional dalam bidang zona waktu ‘TimeAndDate’ mengumumkan bahwa tahun 2021 adalah tahun terpendek dalam sejarah, bahkan tahun 2022 mungkin lebih pendek

Petugas sains perusahaan tersebut, Graham Jones mengatakan kepada Newsweek bahwa tahun 2021 adalah 65 milidetik kurang dari tahun rata-rata sebelumnya, karena itu sebagai tahun terpendek dalam catatan sejarah.

Graham Jones mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh perubahan kecepatan rotasi bumi. Biasanya, hari rata-rata adalah 86.400 detik, meskipun panjang setiap harinya tidak selalu persis sama. Bahkan sedikit penyimpangan dalam kecepatan rotasi bumi akan menyebabkan perubahan halus dalam panjang atau pendeknya hari, hanya saja manusia tidak merasakannya.

“Kalau mau dihitung secara cermat panjang setiap hari dalam setahun, Anda akan menemukan bahwa ada hari yang lebih panjang dan ada hari yang lebih pendek, Faktor utama yang mempengaruhi panjang hari adalah orbit bulan dan jarak antara bulan dengan bumi,”  kata Jones. 

Jones mengatakan bahwa ini hanya berdampak jangka pendek terhadap kecepatan rotasi bumi, dan faktor lain seperti guncangan air di lautan dan pergerakan dalam perut bumi memiliki dampak jangka panjang terhadap kecepatan rotasi bumi. Kita masih tidak cukup memahami faktor-faktor tersebut, sehingga masih sangat sulit untuk memprediksi kecepatan rotasi bumi. Saat ini, kita hanya bisa memprediksi situasinya untuk 6 bulan ke depan.

Jones juga mengatakan bahwa dari catatan evolusi geologis dan catatan pengamatan gerhana matahari, dapat dikatakan bahwa dalam jangka waktu yang lama, kecepatan rotasi bumi seharusnya secara bertahap akan melambat, sehingga menyebabkan waktu dalam setahun secara bertahap menjadi lebih panjang.

“Yang menarik adalah tahun 2020, dimana kecepatan rotasi bumi tiba-tiba bertambah cepat,” kata Jones. 

“Meskipun kemudian ia melambat kembali. Tetapi tahun 2021, kecepatan rotasi bumi lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. jadi dari situasi ini saya melihat bahwa panjangnya tahun 2022 akan sedikit lebih pendek dari tahun 2021. Meskipun saya belum bisa memastikan,” tambahnya.

Data ini berasal dari International Earth Rotation Service (IERS), sebuah organisasi yang menyediakan standar referensi waktu bagi dunia. Berdasarkan perubahan kecepatan rotasi bumi, organisasi tersebut yang menentukan apakah waktu global perlu disesuaikan dengan menambahkan detik kabisat atau tidak. (sin)

Pria Xi’an Dipukul dan Ditendang Petugas Pencegahan Epidemi Saat Keluar Membeli Mantou

0

oleh Zhao Fenghua dan Chen Haiyue

Baru-baru ini, epidemi di Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi cukup merisaukan masyarakat karena penyebarannya yang terus meluas, dan metode pencegahan yang dilaksanakan petugas sangat keras. Dari video yang beredar di Internet menunjukkan bahwa seorang pria dipukuli dan ditendang oleh petugas pencegahan epidemi karena keluar rumah untuk membeli mantou. Seorang warga lainnya pergi menjenguk neneknya yang sudah tua, wajahnya sampai berdarah-darah akibat dipukul oleh seorang kader desa dengan batu bata.

Dalam video tersebut terlihat seorang pria berbaju putih membawa sekantong mantou di tangannya dan memotret personel pencegahan epidemi yang sedang bertugas. Tiba-tiba seorang petugas mengambil kesempatan saat warga tersebut lengah untuk merampas ponsel dari belakangnya, dan dua petugas lainnya kemudian bersama-sama meninju dan menendang pria tersebut hingga mantou jatuh berhamburan di lantai.

https://www.youtube.com/watch?v=fVfdnTJ1qBE

Pada 1 Januari, pihak kepolisian Kota Xi’an menyatakan bahwa pada 31 Desember 2021, terjadi perselihan paham antara seorang warga bermarga Wang yang mengenakan kemeja putih dengan personel pencegahan epidemi sehingga dipukuli. Terhadap penyerang bersangkutan, pihak kepolisian telah memberikan sanksi administratif sebagai hukuman.

Video lain yang diunggah netizen pada Hari Tahun Baru 2022 menunjukkan, seorang pria warga Kota Xi’an bermaksud menjenguk neneknya karena khawatir kehabisan makanan, akibatnya dia juga dipukuli oleh seorang kader desa hingga wajahnya berdarah-darah.

Pria yang dipukuli tersebut mengatakan : “Saya pergi menemui nenek saya di Desa Xiwu. Tetapi ditolak masuk oleh kader desa, bahkan melakukan pemukulan. Sun Zhaoqi (kader) menggunakan batu bata untuk menghantam wajah saya …”

Sejak 23 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, Kota Xi’an sudah memasuki hari ke-10 lockdown. Sejumlah besar warga telah menyampaikan permintaan tolong melalui Internet karena harga sayuran lokal yang terus melonjak, dan persediaan makanan hampir habis. (sin)

Larangan Ekspor Batu Bara Indonesia Selama 1 Bulan Menyulitkan Tiongkok Hadapi Musim Dingin dan Olimpiade Musim Dingin Beijing

Aboluowang.com

Musim dingin telah tiba, dan angin bertiup kencang. Di saat sebagian besar wilayah utara daratan Tiongkok tertutup salju, dan membutuhkan dalam jumlah besar batu bara untuk pemanas juga pembangkit listrik, pemerintah Indonesia tiba-tiba mengumumkan pada 31 Desember 2021 bahwa Stop ekspor batu bara selama 1 bulan mulai berlaku pada 1 Januari 2022, dengan alasan untuk mencegah terjadinya kekurangan pasokan listrik di Indonesia.

Sebuah tindakan yang tampaknya adalah langkah penyesuaian ekspor rutin bagi Indonesia, tetapi berdampak cukup besar bagi Tiongkok, karena selama periode sebelum ganti tahun. Tidak hanya orang pedesaan di Tiongkok yang akan membutuhkan batu bara untuk pemanasan, tetapi pembangkit listrik di Tiongkok juga sangat membutuhkan batu bara untuk memasok listrik bagi industri. 

Sedangkan batu bara Indonesia menyumbang 60% dari total batu bara impor Tiongkok. Jadi, begitu pasokan batu bara Indonesia terputus, sebagian besar warga masyarakat di daratan Tiongkok akan mengalami kesulitan besar untuk melewati Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 1 Februari mendatang, selain itu juga menghambat pabrik-pabrik yang ingin mulai beroperasi secara penuh. 

Selama Malam Tahun Baru, pemerintah Indonesia tiba-tiba mengeluarkan larangan tersebut, yang mengejutkan dan membuat kalang kabut pejabat pemerintah Tiongkok.

Menurut sebuah laporan situs berita ‘Kumparan’, bahwa pejabat Indonesia menyatakan bahwa karena pasokan batu bara untuk listrik rumah tangga di Indonesia sangat menurun, jika langkah-langkah menghentikan ekspor batu bara tidak diambil, maka pemadaman listrik berskala besar dapat terjadi di Indonesia.

Padahal Indonesia merupakan negara penghasil batu bara yang besar, menurut data resmi Indonesia dapat menghasilkan 644 juta ton batu bara pada tahun 2022. Konsumsi dalam negeri Indonesia diperkirakan hanya sebesar 190 juta ton, sehingga sisa surplusnya dapat diekspor untuk menghasilkan devisa. 

Oleh karena itu, ada pihak yang berspekulasi mengatakan bahwa Indonesia sedang menghadapi kekurangan pasokan batu bara mungkin hanya sebuah alasan yang dibuat-buat.

Pemerintah Tiongkok belakangan ini banyak berselisih dengan pihak Indonesia terkait eksplorasi minyak Indonesia di Laut Tiongkok Selatan. Jika Indonesia memutus pasokan batu bara sebagai tindakan balasan terhadap Tiongkok, hal itu akan berdampak tidak kecil terhadap pasokan listrik Tiongkok, terutama nanti pada 4 Februari, dimana Beijing akan menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin 2022. (sin)

Masuk Sekolah Lagi, Pemprov DKI Terapkan PTM Terbatas Sesuai SKB 4 Menteri

0

ETIndonesia- Berdasarkan kalender pendidikan bahwa tanggal 3 Januari 2022 merupakan hari pertama Semester Genap Tahun Ajaran 2021/2022, sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat serta melihat kondisi pandemi COVID-19 di Jakarta yang terkendali, maka Pemprov DKI Jakarta akan kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. 

Relaksasi kebijakan ini merujuk pada SKB 4 Menteri tertanggal 21 Desember 2021 Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 dan SK Kepala Dinas Pendidikan No. 1363 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas pada Masa Pandemi COVID-19, serta sesuai dengan kondisi PPKM Level 1 yang diterapkan di Jakarta.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan, PTM Terbatas dapat dilaksanakan dengan sejumlah ketentuan, yaitu capaian vaksinasi dosis 2 pada pendidik dan tenaga kependidikan di atas 80%, capaian vaksinasi dosis 2 pada masyarakat lansia di atas 50%, serta vaksinasi terhadap peserta didik yang terus berlangsung sesuai ketentuan perundang-undangan di tingkat kota/kabupaten.

“PTM Terbatas dilaksanakan setiap hari. Jumlah peserta didik dapat 100% dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari. Protokol kesehatan harus menjadi perhatian utama bagi seluruh warga sekolah,” tuturnya pada Minggu (2/1) dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Nahdiana menambahkan, bagi peserta didik yang belum dapat mengikuti PTM Terbatas di sekolah lantaran pertimbangan orangtua, dapat memberikan keterangan kepada pihak sekolah dan akan tetap memperoleh layanan pembelajaran secara daring, serta tetap mendapat hak penilaian. Diharapkan, orang tua dan masyarakat dapat memberikan dukungan agar pelaksanaan PTM Terbatas berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. 

Nahdiana juga menyebut, pihaknya akan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk melaksanakan Active Case Finding (ACF) atau melacak kasus secara aktif sebagai upaya mencegah penularan COVID-19 di lingkungan sekolah. 

Apabila warga sekolah terindikasi terpapar COVID-19, satuan pendidikan tersebut menghentikan sementara PTM Terbatas selama 5 hari pada rombongan belajar yang terdapat kasus COVID-19 dan pembelajaran dilaksanakan secara daring. Satgas COVID-19 di sekolah akan melakukan koordinasi dengan Satgas COVID-19 Kelurahan dan berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan penyemprotan disinfektan, termasuk melakukan tracing kepada warga sekolah yang berkontak erat. (asr)

Bagaimana Alexander Agung Menjadi Hebat (2)

0

Evan Mantyk

Entah fiksi atau faktual, ada banyak perkembangan indah dalam permadani sejarah Alexander Agung. Namun, mereka tidak secara koheren atau andal memberi tahu kita

bagaimana Alexander mendapatkan atribut ini. Dengan sendirinya, mereka membawa kita ke kisah sepele yang aneh dan tidak ada gunanya itu, sehingga semua siswa hari ini mungkin yang diingat hanyalah satu hal yang sangat tidak signifikan tentang bagaimana Alexander Agung meninggal. (“Dikarenakan seekor nyamuk!”)

Oleh karena itu, penting untuk mengalihkan perhatian kita ke sumber sejarah paling awal tentang Alexander Agung, sejarawan Yunani, Diodorus Siculus (90–30 SM), yang menulis berabad-abad sebelum semua sumber lain yang masih ada. Dari Diodorus, kita dapat dengan andal menemukan karakteristik menentukan yang benar-benar menghadirkan kepada kita pada sosok Alexander Agung.

Persaudaraan

Alexander tampaknya memiliki hubungan yang luar biasa dengan tentaranya —sebut saja persekutuan, persahabatan, memimpin dari depan, rendah hati, atau mungkin persaudaraan di sepanjang garis “kelompok saudara” Shakespeare dalam “Henry V”.

Bagaimanapun juga, Alexander dengan sempurna membayangkan dirinya sebagai seorang prajurit di lapangan, tanpa sedikit pun elitisme congkak atas anak buahnya dan pandangan mereka. Misalnya, ketika Alexander sedang bersiap untuk memasuki Asia dan memulai penaklukan besar-besaran atas Kekaisaran Persia, para penasihatnya menghentikannya dan menasihatinya untuk terlebih dahulu menentukan ahli waris jika dia meninggal. Namun, dia menolak atas dasar perspektif anak buahnya. Diodorus menulis:

“[Mereka] menasihatinya untuk menentukan ahli waris terlebih dahulu dan kemudian beralih mengajar ambisi penaklukannya yang besar, tetapi Alexander sudah tak sabar lagi dan enggan menunda, dan menentang ide mereka. Ini akan menjadi aib, katanya, untuk seseorang yang telah ditunjuk oleh Yunani untuk memimpin perang, dan yang telah mewarisi kekuatan ayahnya yang tak terkalahkan, untuk duduk di rumah merayakan pernikahan dan menunggu kelahiran anak-anak.”

Persaudaraan ini juga berarti bahwa ketika tiba saatnya untuk berperang, Alexander sering bergegas ke garis depan. Dia menunjukkan keberanian yang dia harapkan dari prajurit terendahnya. Ada banyak contoh tentang hal ini, tetapi satu insiden khusus menonjol di mana Alexander adalah orang pertama yang memanjat tembok kota India yang dikepung pasukannya. Begitu dia memasuki kota, dia mendapati dirinya dikelilingi oleh musuh di semua sisi.

“Orang-orang India tidak berani mendekatinya, tetapi melemparkan lembing dan menembakkan panah ke arahnya dari kejauhan. Dia terhuyung-huyung di bawah beban pukulan mereka ketika orang-orang Macedonia mengangkat dua tangga dan menaiki tangga secara massal, namun kedua tangga itu roboh dan para prajurit jatuh kembali ke tanah. Jadi raja [Alexander] ditinggalkan sendirian… Saat orang-orang India mengerumuninya, dia bertahan dari serangan mereka tanpa cemas. Dia melindungi dirinya di sebelah kanan dengan sebatang pohon yang tumbuh di dekat tembok dan di sebelah kiri oleh tembok itu sendiri dan menjauhkan orang- orang India, menunjukkan keberanian seperti yang Anda harapkan dari seorang raja yang memiliki catatan prestasinya. Dia sangat ingin melakukannya, jika itu adalah prestasi terakhir dalam hidupnya, yang sangat mulia. Dia pernah mendapatkan banyak pukulan pada helmnya, juga tidak sedikit pada perisainya. Namun akhirnya dia terkena panah di bawah dada dan jatuh dengan satu lutut, tumbang oleh pukulan itu.”

Lukanya memang serius, tetapi Alexander dapat diselamatkan dan pulih kembali. Sikap one man show seperti inilah yang memicu kesetiaan mutlak anak buahnya saat mereka menjelajah jauh ke negeri yang hanya mereka dengar dalam cerita dan legenda.

Kesantunan

Melalui lensa modern, tampaknya sebuah oxymoron1 untuk memuji seorang penakluk karena perilaku yang baik. Namun, sepanjang sejarah yang tercatat, perang dan konflik militer telah menjadi fakta sederhana dalam kehidupan manusia. Kemudian, karena perang adalah hal yang biasa, mereka yang menunjukkan sikap kesatria, kesopanan, kehalusan perilaku yang luar biasa, dan apa yang sekarang kita sebut tata krama dalam perang adalah apa yang harus kita rayakan. Ini adalah kasus yang terkait Alexander Agung.

Saingan utama Alexander adalah Kaisar Persia Darius III. Setelah Alexander mengalahkan Darius, dia menguasai semua keluarga dekat Darius sementara Darius sendiri melarkan diri. Alexander bisa saja mengeksekusi mereka, memenjarakan mereka, mengasingkan mereka, atau menurunkan status mereka menjadi rakyat jelata. Tapi malah sebaliknya, Alexander memperlakukan ibu Darius seolah-olah adalah ibunya sendiri dan memastikan bahwa sang ibu dan istri Darius diperlakukan dengan status yang sama persis seperti yang mereka nikmati sebelumnya. Catatan Diodorus:

“[Alexander] menghiasinya dengan perhiasan kerajaannya dan mengembalikannya ke martabat sebelumnya, dengan kehormatan yang pantas. Dia menyerahkan kepadanya semua mantan pelayan yang diberikan kepadanya oleh Darius dan menambahkan lebih banyak lagi, tidak kurang dari sebelumnya. Dia berjanji untuk menyediakan pernikahan para putri bahkan lebih murah hati daripada yang dijanjikan Darius, dan untuk membesarkan anak laki-laki itu sebagai miliknya dan untuk menunjukkan kepadanya kehormatan kerajaan. … Mengenai istri Darius, dia mengatakan bahwa dia akan menjaga martabat sang istri sedemikian rupa sehingga sang istri itu tidak akan mengalami apa pun yang tidak sesuai dengan kebahagiaan sebelumnya. Dia menam- bahkan banyak jaminan lain dari pertimbang- an dan kemurahan hati, sehingga para wanita menangis tak terkendali, begitu besar kegembiraan tak terduga mereka.”

Berbicara tentang episode ini, Diodorus meninggalkan kita dengan komentarnya sendiri: “Secara umum saya akan mengatakan bahwa dari banyak perbuatan baik yang dilakukan oleh Alexander, tidak ada yang lebih besar atau lebih layak dicatat dan disebutkan dalam sejarah selain ini.”

Alexander sangat memegang ucapannya dalam merawat ibu Darius sehingga sang ibu memandangnya bak putra sendiri dan merasa sangat terpukul ketika dia meninggal dalam usia begitu muda. Ini membuatnya sangat sedih sehingga dia menolak untuk makan dan meninggal lima hari setelah kematian Alexander.

Terakhir, ketika Alexander berhasil menemukan Darius, dia memperlakukan mayatnya dengan hormat dan memberinya pemakaman kerajaan. Ini adalah cara yang tepat bagi Alexander untuk memperlakukan sesama bangsawan. Atau seperti yang bisa kita katakan hari ini, itu adalah hal yang layak dan berkelas untuk dilakukan.

Iman

Akhirnya, ciri khas ketiga dari kebesaran Aleksander adalah imannya. Ini bisa disebut kesalehan, atau kepercayaan pada yang ilahi dan supranatural. Bagaimanapun, Alexander selalu menunjukkan penghormatan terhadap Dewa-Dewa Yunani kuno serta Dewa Mesir Amon,  dan  memperhatikan  pertanda—yaitu, tanda-tanda dari Surga yang dikomunikasikan melalui para imam, nabi, dan fenomena alam. Misalnya, sebelum penaklukannya yang besar atas Kekaisaran Persia akan dimulai, “Dia melakukan pengorbanan besar-besaran kepada para Dewa di Dium di Macedonia dan mengadakan kontes dramatis untuk menghormati Zeus dan Muses. … Dia merayakan festival selama sembilan hari, menamai setiap hari dengan salah satu Muses.”

Muses adalah putri-putri Zeus, Dewi langit Yunani, dan para Dewi yang bertanggung jawab atas seni. Mereka menginspirasi tarian, musik, dan puisi. (Bahkan, kata “musik” berasal dari nama mereka)

Ketika Alexander mencapai batas ekspansi besarnya di India, di luar perbatasan Persia, dia kembali memberi penghormatan: “Dia pertama kali mendirikan altar dua belas Dewa yang tingginya masing-masing lima puluh hasta.”

Ketika dia berhasil lolos dari tenggelam di sungai, dia kembali menyadari bahwa hidupnya ada di tangan para Dewa dan menghubungkan nasibnya sendiri dengan Achilles, manusia setengah Dewa dari mitologi Yunani. Diodorus menulis: “Dengan demikian, ketika ia selamat (dari tenggelam di sungai), dia berkorban kepada para Dewa karena telah melewati bahaya yang mematikan, yang mencerminkan bahwa dia, seperti Achilles, telah berperang melawan sungai.”

Mungkin yang paling jelas adalah ketika Alexander mengunjungi Kuil Amon dan dengan tulus mempertanyakan tujuan hidupnya sendiri, apakah dia dimaksudkan untuk menaklukkan dunia dan apakah dia telah berhasil menghukum mereka yang berada di balik pembunuhan ayahnya:

“Ketika Alexander dibawa oleh para imam ke kuil dan memuja Dewa untuk sementara waktu, orang yang memegang posisi nabi, seorang pria tua, datang kepadanya dan berkata, ‘Bergembiralah, Nak; Ambillah sebagai bentuk anugerah dari Dewa.’ [Alexander] menjawab, ‘Saya terima, Ayah; Karena di masa depan aku disebut sebagai anakmu. Tapi beritahu aku jika Anda memberi saya kekuasaan atas seluruh bumi.’ Imam sekarang memasuki bilik suci dan dan berdoa kepada Dewa dengan lantunan doa khusus, sang nabi berseru dengan pasti. Dewa telah mengabulkan permintaannya, dan Alexander berbicara lagi: ‘Yang terakhir. Hai Jiwa, pertanyaan terakhir saya mohon dijawab; apakah saya telah menghukum semua orang yang menjadi pembunuh ayah saya atau ada yang lolos dari saya?’”

Dari sini kita melihat bahwa Alexander menaruh kepercayaan penuhnya kepada seorang nabi yang tidak dikenalnya. Ini menunjukkan banyak kerendahan hati dan kesalehan dari seseorang yang, pada titik ini, raja dunia.

Bab-bab terakhir kehidupan Alexander semakin menerangi iman dan kebajikan lainnya. Itu akan dibahas lain kali. (yud)

Evan Mantyk, seorang guru bahasa Inggris di New York dan presiden Society of Classical Poets.

Dari Obat Menjadi Gula-Gula : Sejarah Obat yang Mengejutkan dari Marshmallow

0

Jennifer Mcgruther

Anda pasti akrab dengan marshmallow—permen spons yang manis dan lembut yang bisa Anda panggang di atas api unggun atau dibubuhkan ke dalam cangkir coklat panas saat udara dingin.

Rasanya manis, di atas  segalanya, dengan sedikit kandungan gizi kecuali beberapa gram protein yang berasal dari gelatin dan putih telur. Dua komponen inilah yang bertindak sebagai pembentuk kudapan manis ini, dan yang memberikan tekstur kenyal yang khas pada penganan itu.

Tapi jauh  sebelum  marshmallow  hadir di toko-toko permen dan kue, apotek telah menjualnya—sama seperti toko obat yang menjual pil obat pilek dan flu atau batuk. Para ibu membelinya untuk membantu meredakan sakit tenggorokan atau perut anak-anak yang teriritasi.

Marshmallow itu sendiri rasanya manis, namun tentu saja, yang pertama dan terutama, itu adalah obat.

Akar Kuno

Marshmallow mengambil namanya dari tanaman herbal marshmallow (Althaea officinalis), yang berasal dari Afrika Utara, Eropa Selatan, dan Asia Barat. Salah satu anggota dari keluarga Malvaceae atau mallow, marshmallow terkait dengan kelezatan kuliner lainnya seperti okra, kembang sepatu, dan bahkan kakao. 

Tanaman itu tumbuh setinggi tujuh kaki dan mekar dengan bunga lima kelopak cantik yang warnanya berkisar dari merah muda yang lembut hingga ungu pucat. Sementara seluruh tanaman dapat dimakan, akarnya memiliki nilai obat dan telah digunakan sebagai obat tradisional selama ribuan tahun. 

Di  musim  gugur, petani memanen tanaman, mengumpulkan akarnya dan membiarkannya mengering. Akar tanaman kaya akan pati mucilaginous, seperti pektin, yang memiliki kualitas menenangkan. Pati ini juga menjadi lengket dan seperti agar-agar bila dikombinasikan dengan air dan dimasak.

Di dalam literatur Yunani kuno, menggambarkan penggunaan tanaman ini untuk menenangkan peradangan, menyembuhkan luka, dan menenangkan  sakit  pencernaan, kadang-kadang menggabungkan getah dari akar rebus dengan anggur dan madu. Demikian pula, orang Mesir Kuno mengekstrak getah lengket dari akar tanaman dan mencampurkannya dengan madu, kacang-kacangan, polong-polongan, dan kadang- kadang biji-bijian untuk membentuk semacam permen lengket.

Tetapi meskipun marshmallow modern mungkin berakar pada peradaban Mediterania Kuno dan terus digunakan  sebagai  obat di sepanjang Abad Pertengahan, namun baru setelah tanaman itu bertemu dengan kudapan Prancis pada abad ke-18, maka penganan itu mulai menyerupai apa yang  kita kenal sekarang.

Masuk ke Prancis

Pembuat manisan Prancis  yang  bekerja di apotek mengembangkan resep untuk pâté de guimauve, atau pasta marshmallow, yang direkomendasikan untuk sakit tenggorokan dan sakit perut. Beberapa apotek abad ke-19 merekomendasikan agar pâté diambil sebagai obat dada, atau obat yang baik untuk paru-paru dan dada.

Tidak seperti marshmallow modern yang memiliki bentuk pasti, pâté de guimauve lebih longgar dan lebih kenyal. Resep-resepnya rumit dan seringkali membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuatnya. Penganan ini dibuat dengan merendam akar marshmallow lebih dulu sebelum merebusnya, sebuah proses yang memakan waktu sekitar setengah hari. 

Setelah itu, mereka akan menggabungkan pati dari akar dengan gum arab dan meringue yang terbuat dari putih telur kocok dan gula untuk membentuk pâté. Air mawar atau air bunga jeruk memberi rasa manis pada penganan tersebut, dan kemudian mereka akan membiarkan pâté mengering selama beberapa hari sebelum memotongnya menjadi permen hisap yang lengket.

Kecerdasan Amerika

Pergeseran terbesar untuk marshmallow datang pada akhir abad ke-19 dengan penemuan lembaran gelatin halus tanpa rasa oleh Charles Knox (dari Knox Gelatin). Sebelum penemuan ini, mengekstraksi gelatin, yang berasal dari perebusan tulang dan jaringan ikat hewan, merupakan proses yang panjang dan melelahkan. Versi gelatin kemasan sebelumnya telah ada sejak pertengahan abad ke- 19, tetapi versi Knox yang benar-benar populer. Lebih sederhana dan mudah digunakan.

Rasa netral gelatin membuatnya dapat digunakan secara merata dalam makanan manis atau gurih, dan strukturnya yang kenyal membuatnya cocok untuk makanan manis. Dengan cepat, gelatin mulai menggantikan gum arab dan akar marshmallow pada penganan marshmallow, hanya menyisakan meringue manis sebagai sisa terakhir dari gula-gula aslinya. 

Meninggalkan proses multihari yang padat karya untuk membuat pâté de guimauve demi sesuatu yang jauh lebih cepat masuk akal. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, orang-orang telah meninggalkan marshmallow sebagai obat tradisional dan menganggapnya sebagai manisan atau permen.

Awal 1900-an terjadi produksi massal marshmallow, sebagian besar dipimpin oleh Rochester Marshmallow Company. Setelah penganan ini mudah ditemui oleh hampir semua orang dan marshmallow bukan lagi dijual sebagai obat, tetapi sebagai permen.

Sepanjang tahun 1920-an, Amerika hampir terobsesi dengan marshmallow—menambahkannya ke hidangan manis dan gurih. Ketika industri makanan olahan di Amerika bertumbuh, sirup jagung fruktosa tinggi menggantikan gula dalam marshmallow, dan rasa buatan menggantikan rasa alaminya.

Dengan gerakan makanan alami dan artisanal baru-baru ini, ada sedikit kebangkitan minat pada marshmallow. Berbagai perusahaan sedang  memikirkan  kembali  suguhan manis dengan marshmallow vegan dan marshmallow yang dibuat tanpa sirup jagung fruktosa tinggi—tetapi mereka juga mudah dibuat di rumah. (artisanal = makanan yang dibuat dengan tangan menggunakan metode tradisional oleh pengrajin terampil, yang dikenal sebagai pengrajin makanan).

Cobalah resep marshmallow vanila madu buatan sendiri, yang membuang sirup jagung demi kombinasi madu dan gula—pertukaran yang lebih baik untuk Anda, bahkan jika mereka masih tidak memiliki kualitas obat dari asal muasal mereka. Nikmati dengan secangkir cokelat panas, atau berikan sebagai hadiah yang mengesankan dan menyenangkan. (aus)

Warga : Banyak Orang Melarikan Diri dari Xi’an yang Menghadapi Kehabisan Makanan dan Kesulitan untuk Berobat

0

oleh Xiong Bin dan Liu Fang

Sejak pecahnya epidemi di Xi’an pada 9 Desember, virus telah menyebar dengan cepat, dan langkah-langkah pengendalian terus ditingkatkan. Namun meski begitu, situasinya tidak membaik, sehingga lockdown terpaksa diberlakukan pada 23 Desember. 

Baru-baru ini, seorang netizen menyebutkan bahwa ada tiga orang yang nekad kabur dari kota untuk menghindari lockdown berkepanjangan, masing-masing dengan menerjang dinginnya air untuk menyeberangi Sungai Weihe, mengendarai sepeda sejauh hampir 100 Km selama 10 jam, dan seorang lagi berjalan kaki melintasi Pegunungan Qinling selama 8 hari 8 malam dengan tujuan untuk pulang ke rumah. Berita-berita ini telah memicu diskusi panas para netizen.

Ada lagi laporan pada 28 Desember yang menyebutkan bahwa, ada 2 orang pria dan seorang wanita mengarungi Sungai Weihe untuk melarikan diri dari Kota Xi’an, tetapi tidak lolos dari cegatan polisi yang berada di seberang sungai.

Seorang warga Xi’an bermarga Li mengatakan bahwa setelah penutupan penuh kota, ia tidak ada pendapatan dan kehilangan kebebasan. Banyak orang menghadapi kekurangan pangan, sehingga ada saja warga yang nekad untuk melarikan diri.

“Beras dan mie nyaris habis dalam 2 hari ini, entah bagaimana warga mau melewati hari hari mendatang. Selama lockdown pengeluaran untuk keperluan sehari-hari harus dibiayai sendiri. Tidak heran kalau beredar berita di Internet ada warga yang terpaksa kabur. Ketika jembatan diblokir mereka menyeberangi sungai,” kata warga bermarga Li ini.

Warga wanita Xi’an bermarga Wang menuturkan : “Warga tidak diperkenankan bekerja di kantor, yang berdagang di luar rumah pun tidak diizinkan. Semua toko-toko tutup. Bagaimana pengeluaran jika tidak ada pemasukan ? Mereka tidak peduli. Memang saat ini pencegahan epidemi menjadi prioritas, lebih mendesak sehingga warga tidak diperkenankan untuk keluar rumah.”

Akhir-akhir ini, warga Kota Xi’an mengeluh soal belanja keperluan sehari-hari, dan berobat ke dokter, tidak boleh keluar komunitas selain pergi melakukan tes asam nukleat setiap hari yang diadakan dalam komunitas. 

Seorang pria lansia bermarga Lin mengatakan bahwa tekanan darahnya mencapai 170, dan dia tidak juga diizinkan untuk berobat ke rumah sakit. Dilaporkan kepada pihak berwenang (polisi) pun tidak berguna, mereka tidak akan membantu.

“Kondisi kesehatan saya sedang memburuk. Usia saya sekarang sudah hampir 80 tahun. Saya menderita penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi. Persediaan obat sudah habis. Saya harus pergi ke rumah sakit tetapi dilarang. Mereka (petugas dari Biro Keamanan) tidak peduli dengan kebutuhan medis warga masyarakat. Malahan menyuruh saya untuk menuntut pemerintah,” kata pria lansia tersebut.

Mr. Gao warga Xi’an mengatakan : “Keluar rumah saja tidak diperbolehkan, jadi bagaimana berobat. Padahal anak saya yang patah tulang lengan perlu kembali ke rumah sakit untuk mencabut pen yang terpasang”.

Pada 29 Desember, terdapat seorang wanita hamil 9 bulan yang kebetulan berada sendirian di Kota Xi’an menyampaikan tulisan lewat sosmed kepada pemerintah Xi’an karena khawatir dengan kemampuannya dalam menanggung biaya kehidupan di Xi’an yang mahal, lagi pula semua rumah sakit bersalin tutup sehingga menghadapi bahaya saat kelahiran. Meminta agar ia diizinkan pulang ke tempat asalnya di Kota Luoyang untuk menjalani isolasi mandiri sambil menanti persalinan. Tetapi ditolak. (sin)

Sepanjang 2021 BNPB Catat 3.092 Kejadian Bencana, Didominasi Banjir dan Tanah Longsor

0

ETIndonesia- Sepanjang 2021 BNPB mencatat 3.092 kejadian yang didominasi bencana hidrometeorologi. Bencana yang paling sering terjadi yaitu banjir dengan 1.298 kejadian, disusul cuaca ekstrem 804, tanah longsor 632, kebakaran hutan dan lahan 265, gelombang pasang dan abrasi 45, gempa bumi 32, kekeringan 15 dan erupsi gunung api 1. 

Dari sejumlah bencana tersebut, tercatat warga menderita dan mengungsi 8.426.609 jiwa, luka-luka 14.116, meninggal dunia 665 dan hilang 95, sedangkan dampak kerusakan tercatat rumah sebanyak 142.179 unit, fasilitas umum 3.704, kantor 509 dan jembatan 438. Rincian kerusakan rumah yaitu rumah rusak berat 19.163 unit, rusak sedang 25.369 dan rusak ringan 97.647. 

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bencana pada tahun 2021 ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu bencana berjumlah 4.649 kejadian, sedangkan pada tahun ini 3.092 atau turun 33,5 persen. Namun menjadi perhatian, jumlah populasi yang meninggal dunia lebih tinggi.

BNPB mencatat korban meninggal pada tahun ini sebanyak 665 jiwa, atau naik 76,9 persen. Kenaikan tidak hanya pada jumlah korban jiwa tetapi juga korban luka-luka, warga terdampak dan mengungsi serta rumah rusak. Untuk itulah, pembelajaran dari rangkaian kejadian bencana diatas penting untuk dijadikan acuan bagi rencana kesiapsiagaan yang lebih baik di tahun-tahun ke depan.

Beberapa catatan refleksi penanggulangan bencana 2021 disampaikan BNPB dipengujung tahun yaitu pentingnya literasi kebencanaan. Hal tersebut perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya tentang kejadian bencana besar yang pernah terjadi di masa lalu, seperti peristiwa siklon tropis Flores yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1973 lalu yang kembali terjadi pada tahun ini.    

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, S.T., M.Si. menyampaikan literasi kebencanaan harus sampai kepada masyarakat. 

“Tidak cukup berhenti kepada pemerintah daerah saja. Masyarakat di wilayah rawan bencana juga harus mengetahui potensi bahaya di sekitar, seperti di NTT,” ujarnya dalam keterangannya.

Pembelajaran berikutnya mengenai upaya mitigasi risiko gempa dengan penguatan bangunan dan kesiapsiagaan masyarakat. Ini tidak hanya pada pembangunan rumah yang baru tetapi juga penguatan tempat tinggal warga yang sudah ada dan berada di kawasan rawan gempa bumi. Penguatan struktur bangunan atau _retrofitting_ menjadi salah satu pilihan, tentunya harus dengan biaya murah dan bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat. 

Masih terkait konteks tersebut, Lilik menambahkan perlu adanya mitigasi kultural dimana masyarakat diajak mengetahui langkah-langkah apabila gempa bumi terjadi, misalnya cara evakuasi, titik kumpul hingga simulasi atau latihan kesiapsiagaan. 

Selanjutnya, kejadian bencana pada 2021 ini tidak terlepas dari faktor alih fungsi peruntukan lahan. Menurut Lilik, permasalahn tata ruang, khususnya yang berbasis mitigasi risiko ini sesuatu yang mudah diucapkan tetapi pada tahapan implementasi masih menjadi tantangan, khususnya penekanan pada konteks penanggulangan bencana. Oleh karenanya, ia meminta peran dari masyarakat dalam kontrol sosial di lapangan. 

Di samping itu, catatan mengenai pemulihan daya dukung lingkungan juga harus dilakukan secara optimal. Kejadian hidrometeorologi basah pada tahun ini diperparah oleh menurunnya daya dukung lingkungan. Perubahan lansekap secara masif terlihat yang pada gilirannya menyebabkan degradasi lingkungan pada sisi hulu dan sepanjang aliran sungai. BNPB melihat perlu adanya upaya mempertahankan Kawasan lingkungan dan ekosistem yang sangat penting dalam mengurangi potensi banjir, khususnya pada DAS panjang yang perbedaan elevasi rendah. (BNPB/asr)