Home Blog Page 650

Gempa Magnitudo 7,4 Dirasakan Warga Wilayah Maluku Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami

0

ETIndonesia- Gempa bumi dengan magnitude 7,4 terjadi pada Kamis pagi (30/12), pukul 01.25 WIB atau 03.25 waktu setempat. Pusat gempa berada pada 45 km barat laut Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, dengan kedalaman 210 km. Masyarakat setempat merasakan guncangan kuat.

Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD melaporkan warganya merasakan guncangan kuat sekitar 3 detik. Guncangan mengakibatkan warga panik hingga keluar rumah.

Pihak BBPBD masih melakukan pemantauan dampak dan situasi pascagempa. Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak memicu terjadinya tsunami. 

Pantuan BMKG mencatat kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan Takur V – VI MMI, Tepa IV-V MMI, Saumlaki IV MMI, Tual dan Rote III MMI serta Sabu, Raja Ampat, Kota Sorong II MMI. Parameter VI MMI mendeskripsikan getaran dirasakan semua penduduk dan kebanyakan semua terkejut serta lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Pascagempa M7,4, gempa susulan dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi pada 03.32 WIB atau 05.32 waktu setempat. BMKG mencatat gempa M5,1 yang berpusat pada 36 km barat laut MBD dengan kedalaman 170 km. 

Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten MBD merupakan wilayah berada pada potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 17 kecamatan yang berada di kawasan kepulauan yang teridentifikasi pada potensi bahaya tersebut. Kabupaten tersebut juga memiliki potensi bahaya tsunami kateogir sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah kecamatan yang sama. 

Hingga kini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB masih memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami.  (asr)

Tahukah Anda Tentang Para Kaisar Tiongkok Tidak Diizinkan Meninjau Catatan Sejarahnya Sendiri?

Lucy Crawford – Visiontimes.com

Rakyat Tiongkok memiliki 5.000 tahun sejarah yang tercatat yang tidak pernah putus di dunia. Cang Jie (倉頡) yang menemukan karakter Tiongkok, adalah sejarawan Kaisar Kuning (黃帝) yang dihormati sebagai “nenek moyang kemanusiaan yang pertama.’ Sejak permulaan peradaban, orang-orang Tiongkok telah memiliki sebuah hubungan yang tidak terpisahkan dengan sejarah.

Orang-orang Tiongkok taat menghormati sejarah, dari sejarah biografi komprehensif yang pertama Shi Ji (史记)atau Catatan-Catatan Sejarah dari Sejarawan yang Agung hingga 24 sejarah resmi mengenai suksesi dinasti-dinasti, orang-orang Tiongkok telah secara akurat mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting peristiwa, kebijaksanaan yang mendalam, dan refleksi-refleksi mengenai sejarah. Sejarah berfungsi sebagai sebuah kendaraan penting untuk kelanjutan peradaban Tiongkok.

Catatan sejarah dari Sejarawan yang Agung berlangsung selama 3.000 tahun, dari zaman Kaisar Kuning yang legendaris hingga masa pemerintahan Kaisar Wu dari Han di zaman penulis sendiri, mengerdilkan Sejarah milik Herodotus, yang hanya menceritakan 50 tahun sejarah Barat, meskipun Herodotus dianggap sebagai bapak sejarah di Barat.

Di Tiongkok kuno, ada sejarawan penuh-waktu yang merekam sejarah saat sejarah itu terjadi. Menurut Kitab Han (漢書), “Sejarawan kiri mencatat kata-kata dan sejarawan kanan merekam peristiwa.” Dengan kata lain, kaisar-kaisar kuno tidak memiliki privasi karena kata-kata dan tindakan-tindakan mereka akan dicatat oleh sejarawan kirinya dan sejarawan kanannya setiap saat.

Kehadiran orang-orang seperti itu yang mendokumentasikan  setiap kata dan tindakan kaisar adalah sebuah bentuk pengawasan yang tidak terlihat yang akan memberikan banyak tekanan kepada para kaisar. Mereka merasa dibatasi, tidak hanya oleh orang-orang yang sezaman  dengan kaisar-kaisar, tetapi juga oleh generasi-generasi masa depan, untuk bertindak dan berbicara dengan suatu cara yang sangat terhormat.

Selain itu, ada satu aturan: kaisar tidak diizinkan untuk membaca apa yang dicatat oleh para sejarawan itu. Sebagian besar kaisar mematuhi aturan ini, tetapi ada beberapa pengecualian.

Menurut “Zizhi Tongjian (資治通鑒) atau Cermin Komprehensif untuk Membantu dalam Pemerintahan yang disusun oleh Sima Guang dari Dinasti Song, Kaisar Taizong dari Dinasti Tang, melanggar aturan ini. Kaisar Taizong naik takhta setelah membunuh kakak laki-laki dan adik laki-lakinya. Jelas-jelas, ia ingin melihat apa yang tercatat dalam sejarah.

Pada saat itu, sejarawan yang bertanggung jawab atas catatan tersebut adalah Chu Suiliang (褚遂良). Kaisar Taizong meminta catatan itu, dan Chu Suiliang menjawab, “Saya belum pernah mendengar seorang kaisar meminta untuk melihat catatan-catatan sejarah.” Atas dasar ini, Chu Suiliang menolak permintaan Kaisar Taizong.

Kaisar Taizong bertanya kepada Chu Suiliang, “Apakah anda harus membuat sebuah catatan mengenai semua hal yang saya lakukan?”

Chu Suiliang menjawab, “Ini adalah tanggung jawab saya.”

Pejabat lain di sebelah Chu Suiliang menambahkan, “Kesalahan Kaisar adalah seperti gerhana matahari dan gerhana bulan yang dapat dilihat orang-orang dengan jelas. Bahkan jika sejarawan tidak mencatatnya, orang-orang di dunia akan tetap akan mengingatnya.”

Namun, Kaisar Taizong masih bersikukuh ingin melihat apa catatan sejarah mengenainya. Ketika Fang Xuanling menjadi sejarawan, Kaisar Taizong kembali meminta catatan-catatan sejarah. Fang Xuanling pada awalnya menolak tetapi kemudian menyetujuinya.

Setelah membaca catatan “Insiden Xuanwumen,” di mana ia membunuh kedua saudaranya, Kaisar Taizong menyuruh sejarawan-sejarawan untuk “menghapus kata-kata tambahan dan mencatat insiden itu dengan jujur.” Kaisar Taizong tidak meminta agar catatan sejarah itu dihapus.

Sekitar 200 tahun kemudian, keturunan Kaisar Taizong, Kaisar Wenzong dari Dinasti Tang, juga ingin membaca catatan mengenai dirinya. Tentu saja, sejarawan-sejarawan yang bertanggung jawab kembali menolak.

Kaisar Wenzong bertanya, “Beberapa kaisar pernah membaca catatan sejarah sebelumnya, jadi mengapa anda tidak menunjukkannya pada saya sekarang?”

Sejarawan menjawab: “Itu adalah sebah pelanggaran tugas dari pihak para sejarawan sebelumnya. Jika kaisar sendiri bebas untuk melihat catatan sejarah, sejarawan akan mengelak dalam menyimpan catatan sejarah itu. Bagaimana evasive-generasi masa depan dapat mempercayai catatan sejarah seperti itu?” Kaisar Wenzong dari Dinasti Tang terpaksa membiarkan catatan sejarahnya apa adanya.

Kedua insiden ini direkam di dalam Zizhi Tongjian awalnya dimaksudkan sebagai sebuah buku teks sejarah untuk sang Kaisar. Judul Zizhi Tongjian berarti “mengingat peristiwa masa lalu, untuk memberikan informasi mengenai cara pemerintahan.” Yaitu, untuk memanfaatkan sejarah untuk pemerintahan sosial saat ini atau untuk belajar dari sejarah.

Selama periode Yuanyou dari Dinasti Song Kaisar Zhezong (memerintah tahun 1086-1094), seorang sejarawan bernama Lü Tao (呂陶) bertanggung jawab mencatat kata-kata dan perbuatan-perbuatan sehari-hari kaisar.

Suatu kali, seorang menteri mendekati Kaisar Zhezong dan memintanya untuk memecat orang-orang ini, termasuk sejarawan, seolah-olah ia ingin berbicara secara pribadi dengan sang Kaisar.

Lü Tao segera angkat bicara, “Sudah tidak pantas untuk meminta  pada Kaisar untuk memecat orang lain. Bagaimana anda dapat meminta untuk juga memecar sejarawan? Jika seorang menteri ingin melanjutkan diskusinya dengan Kaisar tanpa diketahui sejarawan, adalah jelas bahwa isinya adalah tidak terbuka dan tidak jujur.”

Sejarah Dinasti Song mencatat bahwa Kaisar Zhezong kemudian mengeluarkan sebuah dekrit yang menetapkan bahwa sejarawan harus hadir untuk pertimbangan masa depan, yang menyatakan bahwa hanya orang-orang dengan hati nurani yang bersalah dan skem yang bersalah dalam pikiran akan merasa khawatir akan apa yang dicatat oleh sejarawan. Jika seseorang adalah jujur dan berbelas kasih, maka tidak perlu khawatir mengenai apa yang dicatat sejarawan.

Tiongkok berutang catatan sejarah yang dirawat yang cermat dan sangat terperinci mengenai setiap aspek masyarakat hingga sistem kuno sejarawan-sejarawan yang setia. Melalui sejarah itulah, peradaban Tiongkok yang berusia 5.000 tahun dilestarikan dan diteruskan. (Vv)

Cadangan Biji-Bijian Tiongkok Melampaui Setengah dari Cadangan Global, Pakar : Akan Mendorong Kenaikan Harga Pangan Dunia

0

oleh Li Bei dan Wang Jiayi 

Sementara Partai Komunis Tiongkok terus menggembar-gemborkan mengenai panen gandum tahun ini, sejumlah data menunjukkan bahwa impor gandum Tiongkok tahun ini telah mencapai tingkat tinggi baru. Cadangan biji – bijian Tiongkok telah melebihi setengah dari cadangan biji-bijian global. Para ahli percaya bahwa hal ini akan semakin mendongkrak harga biji-bijian dan produk pangan dunia

Dalam Konferensi Kerja Pedesaan yang diselenggarakan oleh Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok pada 25 hingga 26 Desember, disebutkan bahwa perlu untuk memastikan bahwa produksi biji-bijian Tiongkok terus berada di atas 1,3 triliun kati (setara 650 juta ton) tahun depan. Angka ini dipatok sebagai garis bawah dari apa yang disebut “swasembada” gandum Tiongkok. Para pejabat mengklaim bahwa hasil panen gandum Tiongkok telah mencapai nilai ini selama 7 tahun berturut-turut.

Pada 8 Desember, Zeng Yande, Direktur Departemen Perencanaan Pembangunan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Tiongkok menyatakan bahwa, produksi biji-bijian Tiongkok telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi permintaan biji-bijian Tiongkok akan terus tumbuh setidaknya selama 30 tahun ke depan.

Menurut data terbaru dari Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok, tercatat dari bulan Januari hingga November tahun ini, impor biji – bijian Tiongkok telah melampaui 150 juta ton, meningkat 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana jumlah sereal telah naik 1 kali lipat, jagung 2 kali lipat, dan beras hampir 2 kali lipat (97%). 

Impor gabah Tiongkok dalam 11 bulan pertama tahun ini telah mencapai 23% dari patokan swasembada yang 650 juta ton gabah tahun ini.

Data terbaru dari Kementerian Pertanian AS menunjukkan bahwa Tiongkok telah menyita lebih dari setengah total stok biji-bijian utama dunia seperti jagung, beras, dan gandum.

Menurut proyeksi dari Kementerian Pertanian AS, bahwa pada semester pertama tahun depan, stok biji-bijian Tiongkok akan mencapai 69% dari stok biji-bijian global. Jagung akan mencapai 69%, beras akan mencapai 60%, dan gandum akan mencapai 51%. 

Proporsi cadangan biji – bijian utama di Tiongkok ini telah meningkat sekitar 20% dalam 10 tahun terakhir, menunjukkan bahwa pemerintah Tiongkok terus menyimpan sejumlah besar biji-bijian.

Jumlah penduduk Tiongkok kurang dari 20% jumlah penduduk dunia, yang tidak sebanding dengan persediaan makanan yang jumlahnya mencapai lebih dari setengah populasinya. Banyak ahli khawatir bahwa situasi ini akan mendongkrak harga pangan global dan memicu kemungkinan kelangkaan pangan di wilayah lain.

Akio Shibata, Direktur Japan Resources and Food Research Institute, percaya bahwa cadangan biji-bijian Tiongkok yang besar adalah salah satu alasan tingginya harga pangan global.

Indeks harga pangan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menunjukkan bahwa, pada bulan November tahun ini, harga pangan global telah naik sekitar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Qin Yuyun, direktur yang menangani masalah pangan Tiongkok mengatakan pada bulan November tahun ini bahwa total stok biji-bijian Tiongkok berada pada titik tertinggi dalam sejarah, dan stok gandum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk Tiongkok selama satu setengah tahun.

China Central Televisi (CCTV) pada 19 Desember memberitakan bahwa meskipun sering terjadi banjir dan bencana alam lainnya di Tiongkok tahun ini, serta terjadinya fluktuasi harga yang cukup besar di pasar pangan internasional, tetapi pasar biji-bijian Tiongkok masih memiliki persediaan yang cukup sehingga dapat mempertahankan kenaikan yang stabil dalam 11 bulan pertama tahun ini.

Zhang Litian, seorang komentator yang memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di industri biji-bijian Tiongkok, mengatakan kepada media ‘Epoch Times’, bahwa impor biji-bijian Tiongkok telah memecahkan rekor, yang telah membuktikan bahwa klaim pemerintah komunis Tiongkok tentang panen biji-bijian adalah bohong.

Karena jumlah impor biji-bijian tidak dapat dipalsukan, ada data bea cukai di sana. Ia percaya karena banyak sumber data yang mencerminkan bahwa permintaan biji-bijian Tiongkok itu adalah nyata, dan pemerintah Tiongkok berniat meningkatkan jumlah cadangan biji-bijian untuk pasokan dalam negerinya juga benar. 

“Partai Komunis Tiongkok percaya bahwa ketahanan pangan terkait erat dengan keselamatan rezimnya”, katanya.

Zhang Litian mengatakan bahwa sejak era Mao Zedong, Partai Komunis Tiongkok sudah mulai menyimpan makanan untuk persediaan perang. Untuk “mempersiapkan perang dan bersiap menghadapi krisis pangan”. 

Begitu pula sekarang, mengimpor bahan pangan dalam jumlah besar, di satu sisi untuk menutupi kekurangan produksi pangan dalam negeri dan memenuhi permintaan pangan domestik Tiongkok. 

Di sisi lain, PKT sekarang menghadapi pengepungan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, sedangkan negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Brazil, dan Australia merupakan sumber utama impor bahan pangan Tiongkok.

“PKT khawatir jika negara-negara ini bersatu, itu dapat mengancam ketahanan pangan mereka”, kata Zhang Litian.

Zhang Tianliang, seorang komentator di Amerika Serikat berpendapat bahwa PKT menimbun makanan untuk menanggapi krisis pangannya.

Komentator Wang Jian juga mengatakan di saluran medianya sendiri, bahwa Tiongkok pasti mengalami krisis pangan, tetapi krisis pangan Tiongkok sebenarnya juga menjadi krisis pangan global. Karena populasi Tiongkok menyita kurang dari 20% dari populasi global, tetapi persediaan biji-bijian Tiongkok justru menyita lebih dari setengah persediaan biji-bijian global. Dia percaya bahwa penimbunan bahan pangan berskala besar yang dilakukan Tiongkok tidak hanya mendorong naiknya harga pangan global, tetapi juga berarti ikut mengancam jumlah persediaan pangan global.

Akademi Ilmu Sosial Tiongkok memperkirakan bahwa pada akhir periode Repelita ke-14, Tiongkok berpotensi mengalami defisit biji-bijian sekitar 130 juta ton, yang merupakan 20% dari 650 juta ton hasil biji-bijian yang saat ini diklaim secara resmi oleh Tiongkok. Dan ini persis adalah jumlah impor biji-bijian Tiongkok tahun lalu.

Seorang sarjana AS bernama Lester Brown dalam laporannya berjudul “Siapa yang akan memberi makan Tiongkok” yang ditulis bersama Kementerian Pertanian AS pada tahun 1994, disebutkan bahwa industrialisasi Tiongkok yang berkecepatan tinggi telah menghancurkan sumber daya alamnya dan menyebabkan penggurunan tanah. Dengan meningkatnya populasi, Tiongkok perlu mengimpor sejumlah besar makanan untuk memberi makan kepada lebih dari satu miliar orang, yang akan menyebabkan harga pangan global naik. Selain itu juga akan mengganggu pasar pangan global.

Pada saat itu, PKT secara lisan mengkritiknya, dan baik media corong Partai Komunis Tiongkok “Renmin Rebao” dan Kantor Berita Xinhua mengklaim bahwa ia menciptakan “Teori Ancaman Tiongkok”. Tetapi pada awal tahun 1998, para pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok secara diam-diam menyetujui pernyataan Brown, meskipun mereka terus menyangkal soal Tiongkok menghadapi krisis pangan.

Zhang Litian mengatakan bahwa Tiongkok selalu minus stok persediaan pangan yang diakibatkan oleh sistem. Di satu sisi, lahan subur yang luas telah tercemar oleh industri atau digunakan sebagai lahan industri. Di sisi lain, kebijakan PKT yang menekan harga biji-bijian, ditambah lagi dengan berbagai pungutan pajak yang selangit, para petani jadi enggan menanam biji-bijian. Belum lagi soal banyak pekerja migran yang memilih kerja di kota, sehingga membiarkan lahan subur “ditumbuhi alang-alang”, akibatnya cadangan pangan Tiongkok terus berkurang.

Pada tahun 2004, Lester Brown juga menerbitkan sebuah artikel yang menyebutkan bahwa akibat kekurangan cadangan pangan Tiongkok dalam 4 dari 5 tahun terakhir, Tiongkok terpaksa mengimpor sejumlah besar biji-bijian dari luar negeri, yang akhirnya menyebabkan kenaikan harga pangan internasional.

Dia mengatakan bahwa meskipun produksi biji-bijian Tiongkok menurun, tetapi permintaannya terus meningkat, karena pendapatan penduduk meningkat, sehingga mereka sedang bergerak menuju bagian hulu dari rantai pangan. Dan, mengonsumsi lebih banyak produk ternak seperti daging babi, unggas dan hasil telurnya yang diberi makanan dengan biji-bijian.

Saat itu, Lester Brown sudah memperkirakan bahwa tidak lama lagi Tiongkok akan mengimpor dari pasar global biji-bijian hingga 50 juta ton setiap tahunnya, Hal ini akan membuat kelebihan kapasitas makanan dunia dan makanan murah yang terjadi dalam setengah abad terakhir menjadi bagian dari sejarah.

Kementerian Pertanian AS dalam sebuah pernyataan mengenai prospek stok bahan pangan bulan Juni tahun ini menyebutkan, bahwa hingga akhir periode perkiraan, impor kedelai Tiongkok diperkirakan akan meningkat dari 100 juta ton tahun ini menjadi 140 juta ton. (sin)

Tiongkok dan Rusia Tidak akan Benar-Benar Bergandengan Tangan Apalagi Berperang Demi Kesetiakawanan

oleh Li Yan

Baru-baru ini, terjadi ketegangan pada perbatasan Ukraina akibat penempatan pasukan siap perang Rusia dalam jumlah besar. Sedangkan di Selat Taiwan, situasi ketegangan akibat pesawat tempur Tiongkok terus mondar mandir melewati zona pertahanan Taiwan yang juga memicu fokus perhatian dunia. Akankah Tiongkok dan Rusia bersekongkol untuk menahan Amerika Serikat dan membuat negara adidaya itu gagal dalam menjaga perdamaian kawasan Asia Pasifik ? Para ahli mengatakan tidak mungkin, karena antara Tiongkok dan Rusia belum mencapai tingkat saling percaya yang setinggi itu.

Banyak orang memperkirakan bahwa Rusia mungkin akan menyerang Ukraina tahun depan. karena menempatkan 100.000 orang tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina.

Selain itu, pada pertengahan Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta NATO menarik semua pasukannya dari negara-negara anggota Eropa Timur, juga minta NATO tidak melakukan kegiatan militer apapun di wilayah Eropa Timur, Asia Tengah, dan Kaukasus yang merupakan wilayah bekas Uni Soviet.

Nikkei melaporkan bahwa negara Barat kemungkinan besar tidak akan menyetujui permintaan dari Rusia ini, tetapi Putin tidak akan menyerah begitu saja. Putin berencana untuk memasukkan kembali negara-negara bekas Uni Soviet ke dalam wilayah Rusia sebagai “halaman belakang”. Masalahnya adalah ini akan berdampak serius pada keamanan Eropa dan seluruh dunia.

Jika krisis Ukraina semakin dalam, kemungkinan besar Amerika Serikat akan kesulitan untuk memindahkan sejumlah pasukannya dari Eropa ke kawasan Indo-Pasifik. Dengan demikian, Tiongkok bahkan akan lebih berani mengganggu Taiwan dan melakukan ekspansi militer di Laut Tiongkok Timur dan Selatan.

Pada 29 November tahun ini, Kementerian Pertahanan AS merilis sebuah tinjauan tentang penempatan pasukan AS di seluruh dunia, yang menunjukkan bahwa AS tampaknya tidak bermaksud memindahkan kekuatan militer utamanya ke wilayah Indo-Pasifik untuk menghadapi komunis Tiongkok sebagaimana yang diperkirakan banyak orang.

Orang dalam di Washington mengatakan bahwa sebagian alasannya adalah bahwa Amerika Serikat dan Jepang belum menyelesaikan negosiasi soal penempatan militer AS di Jepang, sedangkan meningkatnya ketegangan di Ukraina dan Iran telah menghambat Amerika Serikat dalam melakukan penyesuaian mengenai penempatan militernya yang berskala besar.

Pembicaraan yang bertujuan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dilanjutkan minggu ini. Tujuan bersama Amerika Serikat, Eropa, Israel, dan negara-negara Teluk adalah untuk membatasi pengembangan teknologi rudal balistik Iran. Sejak Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir tersebut pada tahun 2018, pelanggaran yang dilakukan Iran terus meningkat.

Nikkei menunjukkan, argumen mengenai Tiongkok dan Rusia, berkonspirasi untuk memprovokasi ketegangan di Ukraina dan Taiwan adalah tidak tepat. Karena Tiongkok dan Rusia belum mencapai tingkat saling percaya yang setinggi itu.

Pakar : Tiongkok dan Rusia tidak akan berperang demi kesetiakawanan

Dari analisis media, menggambarkan bahwa negara-negara Barat harus mencatat tentang hubungan yang terjalin antara Tiongkok dengan Rusia tidak sekuat yang kelihatan. Kedua negara bertetangga ini memiliki perbatasan yang panjang dan terlibat baku tembak pada tahun 1969. Kemitraan mereka tidak dibangun berdasarkan persahabatan atau kepercayaan, tetapi pada penentangan terhadap Amerika Serikat.

Bertetangga dengan Tiongkok, Rusia pasti merasa tidak nyaman. Dikatakan oleh seorang ahli bahwa militer Rusia tidak pernah berhenti melakukan latihan dan simulasi pertempuran untuk mempersiapkan diri, bila terjadi konflik bersenjata dengan Partai Komunis Tiongkok.

Meskipun kedua negara satu sama lain saling memanfaatkan dalam menghadapi Amerika Serikat, tetapi Rusia tidak ingin terlibat dalam konflik di Selat Taiwan, dan Tiongkok pun tidak ingin terlibat dalam masalah di Ukraina.

Nikkei melaporkan bahwa begitu konflik antara Amerika Serikat dengan Tiongkok mengenai masalah Taiwan, meningkat menjadi perang skala penuh, Rusia mungkin saja terlibat di dalamnya melalui beberapa cara. Tetapi inilah yang diam-diam membuat Putin khawatir.

“Untuk menjaga muka Tiongkok, Putin menyatakan penentangannya terhadap kemerdekaan Taiwan, tetapi dia tidak pernah mengatakan dia akan menerima penyatuan Taiwan dengan kekuatan senjata”, kata Shinji Hyodo, Direktur Departemen Riset Kebijakan dari Riset Pertahanan Nasional Jepang.

“Rusia tidak berniat untuk membela Tiongkok berperang dengan Amerika Serikat di Selat Taiwan. Jika terjadi perang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, Rusia akan menjaga jarak dari konflik”.

Jika Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang berpikir bahwa mereka dapat segera melakukan intervensi antara dua kekuatan besar ini, pemikiran ini juga salah. Karena, bagaimanapun, Tiongkok dan Rusia saling membutuhkan, dan mereka selama ini bergabung untuk melakukan provokasi di Asia dan Eropa.

Dialog dengan Rusia berfokus untuk melawan tindakan hegemonik komunis Tiongkok

Pada paro kedua Oktober tahun ini, 10 unit kapal angkatan laut Tiongkok dan Rusia sekali lagi melewati Selat Tsugaru dan Osumi dan mengelilingi kepulauan Jepang. Pakar militer percaya bahwa Rusia diundang oleh Tiongkok untuk berpartisipasi dalam operasi tersebut.

Pada awal Juli 2017, kapal angkatan laut Tiongkok berlayar ke Laut Baltik untuk berpartisipasi dalam latihan bersama yang diprakarsai oleh Rusia. Ketika konflik antara Tiongkok dan Rusia dengan Amerika Serikat semakin dalam, diperkirakan latihan maritim  seperti itu akan lebih sering terjadi.

Bagaimana seharusnya dunia merespons situasi seperti ini ? Nikkei menjelaskan bahwa Barat perlu memahami tentang hubungan kompleks antara Tiongkok dengan Rusia, dan menemukan titik lemah dari kemitraan ini untuk dimanfaatkan dengan tepat.

Intinya adalah bahwa Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang harus menunjukkan bahwa mereka tidak akan pernah menyerah pada tekanan dari Beijing dan Moskow. Presiden AS Joe Biden juga perlu terus menunjukkan sikapnya. Ia siap memberikan dukungan militer kepada Ukraina untuk melawan intimidasi Rusia.

Pada 7 Desember tahun ini, Biden dan Putin melakukan pertemuan video selama sekitar 2 jam. Gedung Putih kemudian mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas pertemuan ini, yang menyebutkan bahwa Presiden Biden menyatakan keprihatinan yang mendalam dari Amerika Serikat dan sekutu Eropa tentang eskalasi militer Rusia terhadap Ukraina, dan menegaskan bahwa jika militer meningkat, Amerika Serikat dan sekutu akan menerapkan strategi ekonomi yang kuat beserta langkah-langkah lainnya sebagai tanggapan.”

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan kepada Reuters pada 8 Desember bahwa pembicaraan antara presiden Amerika Serikat dan Rusia memungkinkan peredaan tegangan terjadi.

“Kontak itu sendiri sudah memainkan peran pencegah dan moderasi”, kata Dmytro Kuleba. Ia juga mengatakan menghargai kontak diplomatik kritis yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat, dalam upayanya untuk membawa Rusia kembali ke meja perundingan”.

Nikkei akhirnya menyatakan bahwa cara terbaik untuk menangani hubungan Tiongkok-Rusia, adalah dengan menerapkan pendekatan dialog dan sanksi dua arah terhadap Rusia, sambil berfokus pada melawan tindakan hegemonik Tiongkok. (sin)

Hampir 300 Orang Tewas dan Terluka Akibat Jebolnya 2 Bendungan Hingga Banjir Besar di Brasil

oleh Zhao Feng dan Hua Linyi

Pihak berwenang Brasil pada Minggu (26/12/2021) memberitakan bahwa setelah berminggu-minggu hujan lebat di Negara Bagian Bahia yang terletak di bagian timur laut Brasil, 2 bendungan di wilayah itu jebol akibat tidak mampu menampung banyaknya air. Luapan air menimbulkan korban tewas sedikitnya 18 orang, dan luka-luka 280 orang lebih.

Pada Sabtu malam dan Minggu pagi, 2 bendungan di Bahia jebol hampir bersamaan akibat tidak mampu menampung besarnya air hujan.

Banjir melanda kota-kota di hilir. Kota Itabuna terkena dampak paling parah, banjir sampai menghancurkan jembatan dan merusak jalan.

Puluhan kota terendam, bahkan ketinggian air mencapai 2 meter pada beberapa daerah.

“Sangat menyedihkan melihat kota mereka menjadi seperti itu. Sangat menyedihkan. Ia  belum pernah melihat situasi seperti ini sebelumnya,” ujar warga.

Pihak berwenang telah mengirim tim penyelamat untuk mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah.

Gubernur Bahia Rui Castro menyatakan pada 26 Desember bahwa setidaknya 400.000 orang terkena dampak berkelanjutan dari banjir, dan setidaknya 1.000 orang telah dievakuasi dari sekitar 67 kota dan kabupaten.

Ia memuji semangat gotong royong warga.

“Saya telah menerima banyak video tentang orang-orang yang mengabaikan keselamatan dirinya untuk mengevakuasi para orangtua dan anak-anak yang lebih rentan. keluar dari daerah banjir. Mereka menyelam ke dalam air setinggi leher dengan pelampung. Itu adalah perjuangan, perjuangan untuk menyelamatkan kehidupan, pemda akan melakukan rekonstruksi,” katanya.

Pejabat meteorologi setempat mengatakan bahwa curah hujan pada Desember tahun ini, adalah enam kali lipat curah hujan rata-rata. (hui)

Lebih dari 100 Warga Tiongkok Terjebak Setelah Penerbangan AS Putar Balik, Orang Dalam Mengungkapkan Fakta Penyebabnya

The Epoch Times

Sebuah penerbangan baru-baru ini dari Seattle ke Shanghai dengan maskapai Delta Air Lines tiba-tiba putar balik di tengah jalan, sebagian besar  penumpangnya adalah warga Tiongkok. Konsulat Tiongkok kemudian mengeluarkan pernyataan, langsung menyalahkan perusahaan penerbangan AS. Namun demikian, orang dalam mengungkapkan cerita yang berbeda kepada The Epoch Times

Pada 25 Desember, Kedutaan Besar Tiongkok di Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa beberapa penerbangan dari Amerika Serikat ke Tiongkok ditunda atau dibatalkan, dan sebuah perusahaan penerbangan bahkan berbalik di tengah jalan.

Penerbangan pulang yang disinggung oleh Kedutaan dan Konsulat Tiongkok adalah penerbangan Delta Air Lines DL287 yang semula direncanakan terbang ke Shanghai, Tiongkok pada 21 Desember.

Penerbangan yang membawa 168 penumpang itu, berkali-kali tertunda sebelum lepas landas karena berbagai alasan seperti kesehatan penumpang dan pengisian bahan bakar. Setelah lepas landas pada 22 desember, nomor penerbangan diubah dari DL287 menjadi DL9891.

Setelah terbang selama sekitar 6 jam dan tiba di perbatasan Rusia, pramugari menginformasikan bahwa karena perubahan mendadak dari kebijakan masuk dari Tiongkok, kode kesehatan semua orang di dalam pesawat tidak lagi berlaku dan pesawat harus kembali. Pesawat akhirnya mendarat di Bandara Seattle pada 23 Desember.

Sebagian besar penumpang dalam penerbangan ini adalah warga negara Tiongkok, banyak di antaranya adalah mahasiswa internasional, yang telah mengembalikan apartemen sewaan mereka untuk kembali ke rumah. Penerbangan pulang Delta membuat para penumpang Tiongkok ini terdampar di Amerika Serikat dalam dilema.

Banyak media di daratan Tiongkok telah melaporkan kejadian tersebut, namun tidak jelas alasan penerbangan kembali tersebut, kebanyakan mengutip berbagai rumor, termasuk tuduhan penerbangan AS oleh Kedutaan Besar Tiongkok di Amerika Serikat.

Menurut sebuah laporan oleh media jaringan industri penerbangan internasional “Paddle Your Own Kanoo” pada 26 Desember, juru bicara Delta Air Lines mengatakan bahwa membatalkan penerbangan tidak memiliki pilihan, karena pesawat hanya mengetahui bahwa Komunis Tiongkok telah mengubah peraturan bandara setelah pesawat lepas landas. Delta mengatakan dalam pernyataan selanjutnya bahwa prosedur baru di Bandara Pudong Shanghai mengharuskan pesawat untuk tinggal di darat lebih lama dari yang dapat diatur oleh Delta Air Lines.

Menurut media Partai Komunis Tiongkok “Global Times”, Bandara Pudong Shanghai telah membantah bertanggung jawab, dengan mengatakan bahwa penerbangan Delta tidak memasuki Bandara Pudong atau memasuki Tiongkok, dan tidak jelas apa kebijakan anti-epidemi domestik saat ini. 

Orang dalam mengungkapkan kebenaran di balik putar baliknya maskapai Delta dan penumpang Tiongkok yang terperangkap

Namun, orang dalam Delta Air Lines mengatakan kepada wartawan bahwa pihak berwenang di Tiongkok tidak memberi tahu penumpang yang terjebak situasi sebenarnya, tetapi mengabaikan tanggung jawab.

Orang dalam Delta, yang meminta anonimitas karena dia tidak diberi wewenang oleh perusahaan, mengatakan, “Penerbangan itu baru diketahui setelah penerbangan lepas landas. Pramugari asing diharuskan menerapkan apa yang disebut periode karantina di Tiongkok.”

Orang dalam mengatakan bahwa Bandara Pudong untuk sementara telah memberitahukan penerapan langkah desinfeksi yang lebih ketat untuk pesawat yang masuk; dan persyaratan ini akan memungkinkan pesawat asing untuk tinggal di Bandara Pudong lebih lama dari waktu yang diizinkan oleh pihak bewenang di TIognkok untuk inspeksi dan karantina (biasanya 3 jam).  Dengan kata lain, setelah pesawat mendarat, pramugari asing harus menjalani tes karantina di daratan Tiongkok setidaknya selama dua minggu, sama seperti penumpang.

“Kebijakan pencegahan epidemi yang sewenang-wenang dan tidak masuk akal ini tidak hanya menetapkan ambang batas yang tidak dapat diatasi bagi penumpang Tiongkok yang ingin pulang, tetapi juga tak tertahankan bagi maskapai asing,” kata orang dalam itu, “Ia percaya ini adalah   alasan Delta di balik ketidakberdayaan.”

Orang tersebut juga mengungkapkan insiden Konsulat Tiongkok di Bandara Internasional Seattle-Tacoma.

Dia mengatakan, setelah penumpang Delta yang terbang balik terdampar di Seattle, konsulat Tiongkok mengirim personel ke Bandara Internasional Seattle, tetapi tidak membantu mengkoordinasikan pemulangan penumpang tetapi mengorganisir para penumpang yang tidak tahu alasan yang jelas untuk membuat keributan di perusahaan Delta. Polisi setempat tiba untuk menjaga ketertiban di tempat kejadian.

Dia menambahkan, “Konsulat Tiongkok bahkan mengorganisir beberapa media Tiongkok dan Inggris untuk melakukan wawancara di Bandara Seattle pada 25 Desember, secara sepihak menuduh Delta Air Lines, tetapi tidak menyebutkan bahwa Beijing melanggar praktik internasional dan mengharuskan isolasi pramugari pada penerbangan internasional. Itulah alasan sebenarnya mengapa warga Tiongkok tidak bisa kembali ke Tiongkok.”

Dia juga mengungkapkan bahwa pelanggaran  Tiongkok terhadap aturan internasional, telah memaksa Delta untuk menangguhkan semua penerbangan ke Tiongkok, dan oleh karena itu Delta tidak dapat mengatur penerbangan pengalihan untuk penumpang yang terjebak.

“Para penumpang Tiongkok masih terjebak di daerah itu dan sulit untuk kembali ke rumah. Delta dan penumpang Tiongkok yang terjebak semuanya adalah korban dari kebijakan anti-epidemi sewenang-wenang rezim Tiongkok.”

Menurut laporan media Taiwan, industri penerbangan Taiwan mengkonfirmasi pada 25 Desember bahwa sejak Bandara Shanghai Pudong mengumumkan peraturan desinfeksi pesawat yang lebih ketat pada 24 Desember, maskapai Eva Air dan Uni Air telah memutuskan untuk menangguh penerbangan keluar mulai dari 26 Desember hingga 3 Februari 2022, dari Songshan-Pudong, Kaohsiung -Pudong , dan perjalanan pulang akan dilanjutkan seperti biasa. Bandara Pudong Shanghai mengharuskan penerapan peraturan desinfeksi dan sterilisasi baru hingga 3 Februari tahun depan.

Reporter telah meminta Konsulat Jenderal Tiongkok di San Francisco untuk memberikan komentar, dan belum menerima tanggapan hingga berita ini diterbitkan.

Menurut data dari platform pelacakan penerbangan FlightAware, dalam tiga hari terakhir dari Jumat hingga Minggu, lebih dari 6.000 penerbangan di seluruh dunia dibatalkan, di antaranya bandara Tiongkok memiliki penerbangan yang paling banyak dibatalkan. (Hui)

Korsel Tambahkan Lebih dari Ribuan Kasus COVID-19 Selama 7 Hari Berturut-turut , Izinkan Penggunaan Pil Antivirus Pfizer

Li Mei dan Jiang Diya

Pengecualian daratan Tiongkok, lebih dari 279 juta jiwa didiagnosis di seluruh dunia, dan sekitar 5,4 juta jiwa meninggal dunia, pada Senin (27/12/2021). Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Australia melebihi 10.000 kasus dalam sehari, dan kematian pertama Omicron terjadi. Jumlah pasien yang sakit parah di Korea Selatan terus melonjak. Pihak berwenang  mengizinkan penggunaan pil anticovid yang diproduksi oleh Pfizer. Ada total 34 kasus Omicron di Taiwan, yang semuanya merupakan infeksi terobosan.

Taiwan menambahkan 16 kasus baru impor pada Senin 27 desember, di mana 6 orang di antaranya terinfeksi Omicron. Saat ini ada 34 kasus Omicron di Taiwan, yang semuanya merupakan kasus terobosan infeksi.

Tim nasional karate Taiwan yang berlaga di luar negeri yang dikonfirmasi terinfeksi pada hari Senin. Sejak kembali ke Taiwan Jumat lalu, sebanyak 12 orang telah didiagnosis.

Komisi Eropa mengumumkan  Taiwan  secara resmi bergabung dengan sistem “EU Digital COVID-19 Certificate”. Ini akan tersedia untuk diunduh oleh publik pada Selasa 28 desember.  Berlaku terhadap 27 negara anggota Uni Eropa dan 33 negara anggota non-Uni Eropa.

Korea Selatan menambahkan sebanyak 4.207 kasus yang dikonfirmasi dalam sehari, dengan total 1.078 pasien sakit kritis, dan lebih dari 1.000 kasus selama tujuh hari berturut-turut. Selain itu, 445 kasus infeksi Omicron telah terakumulasi.

Badan Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan  pada hari Senin  mengizinkan penggunaan darurat pil “Paxlovid” yang diproduksi oleh Pfizer Pharmaceuticals di Amerika Serikat.

Wakil Menteri Kesehatan Korea Kim Kang-li mengatakan “Paxlovid adalah pil pertama yang diluncurkan di Korea Selatan. Pil ini menggunakan berbagai metode pengobatan sesuai dengan kondisi pasien dan digunakan bersama dengan obat injeksi saat ini.”

Pihak berwenang mengatakan bahwa “Paxlovid” akan digunakan untuk mengobati orang dewasa yang dapat memperburuk penyakit parah dan pasien di atas usia 12 tahun.

Australia melaporkan kematian pertama Omicron pada Senin 27 Desember. Dia adalah seorang pria berusia 80-an yang tinggal di panti jompo di Sydney dan memiliki masalah kesehatan. Dia telah menerima dua dosis vaksin sebelumnya.

Jumlah kasus baru didiagnosis di Australia melebihi 10.000 kasus untuk pertama kalinya dalam sehari, sebagian besar di New South Wales dan Victoria.

Di Sydney, ada antrian panjang di luar pusat test COVID-19 massal. 

Namun demikian, selama liburan Natal akhir pekan lalu, kerumunan masih berbondong-bondong ke Pantai Bondi Sydney untuk merayakan Natal. (hui)

Setelah Kota Xi’an Ditutup Selama 5 Hari, Kasus Tetap Tinggi dan Warga di-tes COVID-19 Secara Massal

0

Qiao En

Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok telah ditutup sejak Kamis (23/12/2021), tetapi kasus penularan  masih tinggi.  Pada (27/12) pihak berwenang sekali lagi meningkatkan langkah pengendalian pandemi.

Menurut data resmi dari Komisi Kesehatan Nasional Partai Komunis Tiongkok, sebanyak 200 kasus baru dikonfirmasi di daratan Tiongkok pada (26/12) di mana sebanyak 150 kasus didiagnosis di Xi’an. 

Pada (26/12) jumlah infeksi yang dikonfirmasi di Xi’an dalam putaran epidemi ini telah mencapai 635 kasus, dan hampir 30.000 orang telah dikirim ke hotel untuk isolasi terpusat.

Sejak (27/12) Xi’an telah meningkatkan lebih lanjut tindakan pengendalian pandemi.  Kota tersebut telah meluncurkan babak baru penghitungan dan skrining. Semua penduduk tidak diizinkan keluar dan berkumpul, kecuali untuk pengambilan sampel test COVID-19  sebagaimana diperlukan. Kendaraan masyarakat untuk mencari nafkah juga tidak boleh digunakan untuk pencegahan dan pengendalian epidemi.

Di 235 area tertutup yang dibatasi oleh kota, satu orang per rumah tangga hanya diizinkan keluar untuk membeli makanan setiap dua hari. Akan tetapi sekarang semua penduduk diharuskan keluar hanya jika hasil tesnya negatif. Mereka yang bepergian dengan melanggar peraturan atau menolak untuk menjalani test akan dihukum dengan penahanan atau denda.

Meskipun demikian, artikel resmi harus mengakui: kinerja pencegahan epidemi Xi’an “mengecewakan.” Keterlacakan virus di Xi’an masih kacau, dan  aplikasi sistem kode kesehatan kolaps karena penggunaan skala besar, menyebabkan sejumlah besar penduduk menjadi bingung dan mengeluh. (hui)

1-dalam-200-Juta Kejadian, Saat Bayi Kembar Tiga Identik Merayakan Natal Pertama Mereka

0

oleh Caters News

Satu dari 200 juta kejadian,  tiga bayi kembar identik merayakan Natal pertama dengan orangtua mereka pada Desember 2021 ini. 

Megan Smyth (32) melahirkan 3 bayi kembar identik, Colby, Odyn, dan Rico, pada kehamilan 32 minggu.

Kini bayi-bayi yang sudah berusia 9 bulan, sudah pergi menemui Santa, mengunjungi pasar Natal, dan siap merayakan Natal di rumah baru mereka bersama orangtua mereka, Megan, dan ayah, Clayton (42).

Megan, yang berasal dari Normanton, Derby, Inggris, mengatakan dirinya “sangat terkejut” ketika dia pertama kali mengetahui bahwa dia akan memiliki bayi kembar tiga.

“Saya hanya terisak, dan Clayton menjadi pucat pasi ketika dokter memberitahu kami,” kenang Megan. 

(Courtesy of Caters News)

“Bayi Kembar memang terjadi di keluarga saya, tetapi itu masih benar-benar tidak terduga,” ujarnya.

Ketika membayangkan hidupnya merawat bayi kembar tiga, dia mengatakan  “mengembirakan.”  Keluarga juga berusaha menyediakan waktu bagi mereka untuk mengalami semua yang mereka bisa lakukan.

Adapun tibanya musim perayaan, orangtua menantikan pengalaman luar biasa itu.

“Kami tidak begitu yakin apa yang bisa kami lakukan dengan si kembar tiga untuk membuat mereka istimewa, karena jelas, mereka masih sangat muda, tapi ini Natal pertama mereka jadi kami ingin mereka mengalami semua hal Natal klasik itu,” kata Megan. 

“Kami biasanya tidak mendekorasi dengan pohon atau apa pun, pada tahun ini sangat berbeda bagi kami, bukan hanya karena bayi,” imbuhnya. 

(Courtesy of Caters News)

Selain itu, Megan mengatakan pihak keluarga mereka sangat menantikan untuk melihat wajah si kembar tiga saat mereka mengalami semuanya untuk pertama kalinya.

“Bagi saya, keajaiban Natal adalah anak-anak,” kata Megan. 

“Tahun lalu, kami berjalan melewati semua orang yang mengantre untuk melihat Santa. Wajah anak laki-laki yang satu ini sangat bagus, dia benar-benar bersinar karena dia sangat bersemangat,” katanya. 

Sekarang, dirinya menantikan  melihat “wajah kembar tiganya bersinar  dan melihat keajaiban melalui mata mereka.”

“Bagi saya, hal-hal seperti itulah yang dimaksud dengan Natal,” harapnya.

Sejauh ini, pasangan tersebut telah membawa si kembar tiga untuk melihat Santa, dan berfoto bersama, serta mengunjungi pasar Natal.

(Courtesy of Caters News)

“Kami selalu berusaha melakukan banyak hal sebagai sebuah keluarga,” kata Megan. 

“Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi, jadi rasanya murni untukku ketika aku membawa mereka keluar untuk melakukan hal ini. Kami  keluar untuk melakukan semua yang bisa kami pikirkan saat Natal,” tambahnya.

Untuk masuk dalam suasana semangat kemeriahan, pasutri ini telah membelikan pakaian bertema Natal dan jumper Natal kecil untuk mereka kenakan.

Karena pasutri ini baru saja pindah rumah, mereka memiliki keluarga yang mengunjungi mereka dan anak laki-laki mereka benar-benar dimanjakan, karena mereka menerima hadiah dari seluruh keluarga dan teman.

“Kita hampir tidak perlu memberikan mereka hadiah, saya sangat menantikan Natal yang agung ini,” pungkasnya. (asr)

Staf Epoch Times berkontribusi pada laporan ini

Kasus Omicron Melonjak, Prancis Meledak 100.000 Kasus dan AS 120.000 Kasus COVID-19 dalam Hitungan 24 Jam

Zhao Fenghua dan Huang Wei – NTD

Jumlah kasus baru dalam 24 jam  di Prancis pada Minggu (26/12/2021) melebihi 100.000 untuk pertama kalinya. Di Amerika Serikat, lebih dari 120.000 orang didiagnosis dalam waktu 24 jam. Negara Bagian New York menyatakan keadaan darurat.

Prancis memecahkan rekor baru 100.000 kasus baru di diagnosis dalam hitungan 24 jam pada 26 Desember, negara itu mempercepat pengesahan mandat wajib vaksin

Badan kesehatan masyarakat Prancis melaporkan pada 25 Desember bahwa dalam 24 jam terakhir, 104.611 orang baru didiagnosis dengan virus Komunis Tiongkok atau COVID-19. Angka ini menetapkan tertinggi sehari untuk hari ketiga berturut-turut. Jumlah kumulatif kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 9.908.371 kasus.

Pemerintah Prancis memutuskan untuk mempercepat penerapan langkah pemberian vaksin. Tanggal pengajuan undang-undang yang relevan kepada parlemen telah dimajukan dari 5 Januari tahun depan menjadi 27 Desember. Aturan ini akan berlaku paling cepat akhir Januari tahun depan.

Negara-negara Persemakmuran Inggris Memperketat Pembatasan Pencegahan Pandemi

Pada 26 Desember, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara semuanya memperketat aturan anti-epidemi mereka, termasuk pembatasan jumlah pertemuan; pembatasan jarak sosial yang ketat; pengetatan peraturan untuk bar, restoran, dan fasilitas rekreasi lainnya. Namun demikian, Inggris belum mengumumkan pembatasan baru.

Menyusul lonjakan kasus varian Omicron di Inggris, ilmuwan yang bertanggung jawab untuk melacak epidemi tersebut mengatakan bahwa, setengah dari orang-orang yang pilek dan gejala seperti pilek lainnya di London, sebenarnya terinfeksi COVID-19.

Putrinya Didiagnosis COVID-19, Perdana Menteri Israel Dikarantina di Rumah

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mulai karantina di rumah pada 26 Desember karena putrinya dinyatakan positif terkena COVID-19. Tapi hasil tes Bennett saat ini negatif.

Selain itu, Menteri Pendidikan Israel Yifat Shasha-Biton juga menjalani isolasi karena putrinya dinyatakan positif.

Jelang Australia Open Digelar,  Petenis  Kanada Dinyatakan Positif COVID-19

Petenis Kanada Denis Shapovalov, yang dikenal sebagai peringkat 14 dunia tenis putra, mengatakan pada 26 Desember bahwa setelah tiba di Sydney, ia dinyatakan positif terkena COVID-19. 

Shapovalov mengatakan di Twitter bahwa dia memiliki gejala ringan dan sedang dikarantina. Sejumlah pemain  terinfeksi jelang ajang ini digelar. Hal ini menjadi tantangan turnamen besar Australia Open.

Rata-rata 7 hari Dagnosis Baru di AS dalam Sehari Mencapai Rekor

Pada 24 Desember 2021, jumlah rata-rata selama tujuh hari kasus yang baru didiagnosis di Amerika Serikat dalam satu hari adalah 197.000 kasus, yang merupakan angka tertinggi di negara itu sejak Januari. Pasien yang meninggal dunia rata-rata 1.345 kasus dalam tujuh hari.

Karena penyebaran varian Omicron yang cepat, kasus baru harian di beberapa bagian timur laut dan barat tengah Amerika Serikat telah melonjak, melebihi tingkat puncak epidemi pada musim dingin lalu. (hui)