Home Blog Page 688

Hujan Lebat Menyebabkan Banjir di Lebak, Banten, Ada Warga Dilaporkan Hanyut

ETIndonesia- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Lebak, Banten, pada Senin (1/11) pukul 05.00 WIB memicu terjadinya banjir setinggi 50-100 sentimeter.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat banjir tersebut merendam sedikitnya 26 unit rumah yang ditinggali 26 KK di Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung. Selain itu satu gedung sekolah juga terdampak.

BPBD Kabupaten Lebak melaporkan tidak ada jatuhnya korban jiwa atas peristiwa tersebut, akan tetapi seorang warga sempat hanyut terseret arus banjir namun berhasil diselamatkan. Sementara itu ada dua warga yang mengalami kehilangan kesadaran atau pingsan akibat syok.

Dalam rangka percepatan penanganan banjir, BPBD Kabupaten Lebak telah berkoordinasi dengan lintas instansi untuk kaji cepat. Menurut laporan hingga pukul 20.30 WIB, banjir telah berangsur-angsur surut di beberapa titik.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca yang menyebutkan bahwa hujan deras yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Banten hingga Selasa (2/11).

BMKG juga telah menetapkan wilayah Provinsi Banten dalam level ‘siaga’ dari potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang sapat dipicu oleh faktor cuaca.

Guna mengantisipasi adanya dampak tersebut, BPBD Provinsi Banten telah meneruskan informasi peringatan dini kepada seluruh BPBD di provinsi Banten untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengambil langkah-langkah upaya mitigasi. Di samping itu, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi. (BNPB/asr)

Sungai Pawan Meluap, 13 Desa Terendam Banjir di Ketapang, Kalimantan Barat

ETIndonesia- Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Minggu pagi menyebabkan meluapnya sungai Pawan yang berada di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Minggu (31/10) pukul 16.00 WIB. Meluapnya sungai Pawan mengakibatkan banjir yang berdampak ke tiga belas desa di tiga kecamatan di Kab. Ketapang

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, merujuk pada laporan Pusdalops BNPB pada Senin (1/11), dari tiga kecamatan tersebut terdapat tiga belas desa terdampak antara lain, desa Simpang Tiga Semelangaan, desa Pangkalan Teluk, desa Sungai Kelik, desa Naga Tayap, dan desa Tanjung Medan yang terdapat di kecamatan Nanga Tayap. Selanjutnya desa Sandai Kiri, desa Istana, desa Jago Bersatu, desa Pantai Patah dan desa Muara Jejak yang berada di kecamatan Sandai. Kemudian desa Ulak Medang, desa Mayak dan desa Tanjung Pura di kecamatan Muara Pawan ikut terdampak. 

Banjir tersebut juga membuat 911 KK / 2.889 jiwa dan 911 unit rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) dikisaran 20 – 50 centimeter.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang melaporkan kondisi terakhir pada Senin (1/11) pukul 16.00 WIB, banjir di beberapa titik mulai surut dan BPBD terus mengupayakan percepatan penanganan dengan melakukan pengecekan ke rumah warga di lokasi terdampak, melakukan pendataan rumah dan fasilitas umum yang terdampak.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat. Wilayah yang berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat untuk Selasa (2/11) yaitu di sebagian wilayah kabupaten Ketapang, kabupaten Bengkayang, kabupaten Landak, kabupaten Sanggau, kabupaten Kayong Utara, kabupaten Kapuas Hulu dan kabupaten Melawi.

Kemudian hujan yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi pada Rabu (3/11) di sebagian wilayah kabupaten Ketapang, kota Singkawang, kabupaten Mempawah, kabupaten Sanggau, kabupaten Kayong Utara, kabupaten Kapuas Hulu, kabupaten Sambas, kabupaten Sintang, kota Pontianak dan kabupaten Kubu Raya.

Analisis inaRISK juga menunjukan Kabupaten Ketapang memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. BNPB mengimbau kepada pemangku kepentingan di daerah setempat dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi La Nina. La Nina merupakan anomali iklim yang dapat memicu peningkatan curah hujan dan diprediksi terjadi pada bulan Oktober 2021 hingga Februari 2022.

Masyarakat diharapkan mempersiapkan diri untuk evakuasi mandiri saat banjir melanda, antara lain memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih aman dari banjir. Kemudian mewaspadai adanya saluran air, lubang, dan tempat-tempat lain yang tertutup genangan banjir dan menghindari tersengat listrik dengan mematikan sumber listrik yang ada. (BNPB/asr)

Divonis Idap Kanker Prostat, SBY Telepon Jokowi untuk Rencana Berobat ke Luar Negeri

0

ETIndonesia- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menelpon Presiden Jokowi, setelah ia divonis mengidap kanker prostat. SBY mengabarkan bahwa dirinya akan berobat ke luar negeri.

“Sesuai dengan etika dan tata krama yang dianut Bapak SBY, beliau sudah menelepon Bapak Presiden Jokowi untuk melaporkan rencana berobat ke luar negeri,” kata Ossy Dermawan dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021).

Sebelumnya, Ossy juga membenarkan  SBY dalam waktu dekat akan melakukan medical check-up dan treatment di luar negeri.

“Sesuai dengan diagnosa dari tim dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer),” ujarnya.

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan baik melalui metode MRI, biopsi, positron emission tomography (PET) specific membrane antigen (SMA) scan, dan pemeriksaan yang lain, kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal.

Sesuai dengan kondisi kesehatan  SBY saat ini, kata Ossy, tim dokter menyimpulkan semua opsi terbuka untuk melakukan pengobatan dan penyembuhan SBY.

“Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan tim dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di luar negeri yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat,” lanjutnya.

Menurut dia, komunikasi yang dilakukan antara tim dokter Indonesia dan tim dokter negara sahabat tersebut berlangsung dengan baik dan pihak luar negeri sepakat dan bersedia untuk menangani  SBY. “Ketua tim dokter luar negeri dalam komunikasi langsung dengan Bapak SBY (via telemedicine), setelah mempelajari semua data kesehatan Bapak SBY, menyampaikan optimismenya untuk bisa mengatasi penyakit yang diderita Bapak SBY,” katanya. (asr)

Pertempuran Semikonduktor Amerika Serikat-Tiongkok di Jantung Persaingan Supremasi Teknologi

0

Antonio Graceffo

Semikonduktor berada di jantung persaingan Amerika Serikat-Tiongkok untuk supremasi teknologi. Semikonduktor adalah mahal dan kritis, dan rezim Tiongkok telah bersumpah untuk mengungguli belanja Amerika Serikat hampir 50 banding 1 dalam mengembangkan semikonduktor.

Semikonduktor, atau “chips,” sebuah adalah komponen integral dari produk teknologi, yang mendorong pembangunan ekonomi suatu negara.

Semikonduktor umumnya terbuat dari kristal berukuran nano (ukuran sepersejuta), yang paling umum adalah silikon. Juga disebut wafer silikon, semikonduktor lebih tipis dari sehelai rambut manusia dan mengandung sebanyak 40 miliar komponen.

Hanya sejumlah kecil perusahaan yang mampu memproduksi  semikonduktor berkualitas tertinggi, yang sangat kompleks. 

Selain membutuhkan pengetahuan ilmu pengetahuan yang canggih, pembuatan semikonduktor juga sangat padat modal”–semikonduktor adalah sangat mahal untuk dikembangkan dan diproduksi.

Sirkuit-sirkuit terpadu, yang terdiri dari material semikonduktor, digunakan dalam elektronik konsumen, termasuk komputer, telepon seluler/telepon pintar, kamera digital, server pusat data, televisi, mesin cuci, lemari es, mobil, dan konsol game.

Semikonduktor juga penting untuk perangkat keras militer dan pertahanan, dan digunakan dalam telekomunikasi, sistem panduan rudal,  sistem navigasi, simulator senjata, perangkat pencari jangkauan, dan sekering kedekatan. 

The U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) atau Badan Proyek Penelitian Canggih Pertahanan Amerika Serikat, yang bertanggung jawab untuk pengembangan teknologi baru yang digunakan untuk pertahanan nasional, membutuhkan semikonduktor untuk program peperangan elektronik.

Tiongkok adalah saingan utama Amerika Serikat dalam pertempuran untuk semikonduktor. Rencana lima tahun ke-14 Partai Komunis Tiongkok menyerukan otonomi dalam produksi semikonduktor. Tidak lama setelah rilis rencana tersebut, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengidentifikasi investasi di teknologi inti, yang mencakup chips, kecerdasan buatan, dan 5G, sebagai sebuah cara untuk mengejar ketinggalan dari Amerika Serikat.

Komunis Tiongkok sedang memompa uang untuk pembelian senjata, serta penelitian dan pengembangan semikonduktor dan teknologi canggih, untuk memodernisasi militernya. Di sisi lain, Amerika Serikat secara drastis memotong anggaran penelitian dan pengembangan militernya sejak akhir Perang Dingin dengan Uni Soviet.

Selama 20 tahun terakhir, pembuat chip Tiongkok telah menerima subsidi pemerintah lebih dari USD 50 miliar. Akibatnya, pada tahun 2019, ekspor chip Tiongkok mencapai USD 101 miliar. 

Partai Komunis Tiongkok membentuk sebuah dana investasi semikonduktor sebesar USD 58 miliar, sementara pemerintah daerah telah berjanji memberi tambahan USD 60 miliar. Selain itu, perusahaan semikonduktor diberikan pembebasan pajak perusahaan selama 10 tahun.

Rezim Tiongkok juga mengakuisisi pembuat chip dan membuang talenta dari pengembang chip asing, terutama dari Taiwan. Terlebih lagi, Beijing menawarkan subsidi dan insentif untuk memikat pembuat-pembuat chip asing agar pindah ke Tiongkok.

Taiwan adalah pemimpin dunia dalam semikonduktor”–bertanggung jawab atas 63 persen pasar global. Partai Komunis Tiongkok akan melakukan apa saja untuk mendapatkan bakat dan teknologi dari Taiwan. 

Serangan siber yang terulang kembali di Taiwan adalah sebuah contoh sejauh mana  Komunis Tiongkok akan bertindak, untuk mencuri teknologi chip Taiwan. 

Sebagai tanggapan, empat anggota parlemen Taiwan, mewakili Partai Progresif Demokratik (DPP), telah mengusulkan pengetatan undang-undang rahasia dagang Taiwan untuk mencegah Partai Komunis Tiongkok mendapatkan teknologi semikonduktor Taiwan atau modal manusia. 

Empat anggota parlemen Taiwan mengatakan bahwa minat Beijing untuk mencuri teknologi Taiwan, tidak hanya termotivasi secara finansial, tetapi juga sebuah upaya untuk membuat Taiwan miskin dan lemah, dan lebih rentan terhadap paksaan.

Tiongkok memiliki beberapa keberhasilan dengan mengembangkan semikonduktor sendiri. Chip kecerdasan buatan yang digunakan dalam komputasi awan telah dikembangkan oleh Alibaba. 

Chip Kirin Huawei, yang digunakan untuk peralatan 5G dan telepon pintar, dikatakan sebagus dan sebanding dengan chip yang dibuat oleh Samsung dan Qualcomm.

Namun Tiongkok masih tertinggal dari Amerika Serikat dalam hal pembuatan chip. Chipset Kirin Huawei sebenarnya diproduksi oleh sebuah perusahaan Taiwan,  Taiwan Semiconductor Manufacturing Corporation, yang menggunakan teknologi Amerika Serikat.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Corporation adalah perusahaan terkemuka di dunia, menyumbang 54 persen  semikonduktor global. Miniaturisasi adalah salah satu aspek terpenting dari pengembangan chip, dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Corporation saat ini sedang mengerjakan sebuah proses produksi 3-nanometer. Taiwan Semiconductor Manufacturing Corporation juga berharap untuk memiliki chip 2-nanometer tersedia pada tahun 2025.

Pembuat chip terbesar di Tiongkok, Semiconductor Manufacturing International Corporation  milik negara, sebagai perbandingan, baru mulai memproduksi chip 14-nanometer pada akhir tahun 2019, meninggalkan Tiongkok dua generasi di belakang para pemimpin industri.

Menurut Center for Strategic and International Studies (CSIS), Tiongkok membutuhkan waktu setidaknya 10 tahun untuk mengejar Amerika Serikat dalam pembuatan chip. 

CSIS mengatakan bahwa jangka waktu dapat diperpanjang, jika Amerika Serikat memutuskan akses Tiongkok ke teknologi dan pembiayaan. CSIS menganjurkan Amerika Serikat untuk memblokir ekspor semikonduktor dan peralatan manufaktur semikonduktor. Termasuk, mencegah Tiongkok dari membeli chip yang dibuat dengan peralatan Amerika Serikat dan mencegah Tiongkok memperoleh perusahaan pembuat chip Amerika Serikat.

Amerika Serikat telah mengambil sejumlah langkah untuk melindungi teknologi semikonduktornya dan untuk memperlambat kemajuan Tiongkok. The National Security Commission on Artificial Intelligence (NSCAI) atau Komisi Keamanan Nasional untuk Kecerdasan Buatan, menganjurkan penguatan undang-undang AS untuk mencegah Tiongkok memperoleh teknologi semikonduktor. 

Washington telah menjatuhkan sanksi pada Semiconductor Manufacturing International Corporation milik Tiongkok, karena chip Semiconductor Manufacturing International Corporation memiliki  aplikasi militer.

Di front domestik, CSIS  merasa pertahanan penting bagi pemerintah Amerika Serikat untuk berinvestasi di pembuat-pembuat chip. Dan, inilah yang sedang dilakukan Amerika Serikat. 

 The Creating Helpful Incentives to Produce Semiconductors (CHIPS) for America Act atau Menciptakan Insentif yang Bermanfaat untuk Memproduksi Semikonduktor untuk Undang-Undang Amerika Serikat, adalah sebuah Rencana Undang-Undang yang diusulkan di Kongres. Tujuannya, mengembalikan kepemimpinan Amerika Serikat dalam manufaktur semikonduktor, sebuah tujuan yang dapat dicapai dengan memberikan insentif ekonomi jangka panjang untuk penelitian dan Pengembangan.

 Di antara ketentuan pendanaan lainnya, Rencana Undang-Undang ini menyerukan penciptaan dana sebesar usd 10 miliar untuk mendorong investasi di fasilitas manufaktur semikonduktor.

THE CHIPS dimasukkan ke dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional. Rencana Undang-Undang Menciptakan Insentif yang Bermanfaat untuk Memproduksi Semikonduktor menciptakan sebuah Pusat Teknologi Semikonduktor Nasional, yang menyediakan dana untuk penelitian sektor penelitian dan perkembangan. 

NSCAI telah mengusulkan USD 35 miliar dalam bentuk hibah dan pendanaan untuk penelitian dan pembuatan chip. Ini sudah menjadi tambahan USD $37 miliar yang dijanjikan oleh Presiden Joe Biden.

Partai Komunis Tiongkok bersumpah untuk mengungguli belanja Amerika Serikat hampir 50 banding 1 dalam mengembangkan semikonduktor, tetapi Amerika Serikat adalah sebuah negara yang jauh lebih kaya. Pada tahun 2019, Partai Komunis Tiongkok  mengimpor chip komputer sebesar USD 300 miliar dalam, lebih dari belanja untuk minyak. 

Perang semikonduktor sangat mirip dengan eskalasi belanja militer Perang Dingin dengan Rusia. (Vv)

Antonio Graceffo, Ph.D., telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan dari Shanghai University of Sport dan memegan Tiongkok-MBA dari Shanghai Jiaotong University. Antonio bekerja sebagai profesor ekonomi dan analis ekonomi Tiongkok, menulis untuk berbagai media internasional. Beberapa bukunya tentang Tiongkok termasuk “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion” dan “A Short Course on the Chinese Economy.”

Komunis Tiongkok Mengimplementasikan Program Penerapan Hemat Pangan Nasional Jelang Tibanya Masa Sulit

0

NTD

Pada Senin 1 November 2021, pemerintah komunis Tiongkok meluncurkan Program Penerapan Hemat Pangan Nasional yang memicu perhatian lebih besar dari masyarakat internasional mengenai masalah pangan yang dihadapi pemerintah komunis Tiongkok

“Program Penerapan Hemat Pangan Nasional” yang dikeluarkan oleh Kantor Umum Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Kantor Umum Dewan Negara tersebut diumumkan pada Senin (1 November). 

Pernyataan dari Kelompok Kerja Pedesaan Pusat menyebutkan : “Permintaan pangan Tiongkok meningkat, sedangkan kendala sumber daya dan lingkungan menjadi semakin ketat”, juga “akibat epidemi global terus menyebar. Meningkatnya dampak perubahan iklim telah membuat lebih sulit untuk memastikan stabilitas rantai pasokan pangan”.

Pengumuman Hemat Pangan pada 1 November 2021

Program tersebut secara komprehensif juga menyinggung soal sisa makanan di restoran, kantin sekolah, makanan bisnis resmi, dan bahkan keluarga dan individu yang selama ini dianggap boros. 

Program selain mengharuskan industri katering untuk proaktif menyediakan hidangan dalam “porsi kecil”, tetapi juga mengharuskan media dan konsumen untuk melaporkan perilaku boros operator layanan katering.

Komentator percaya bahwa pemerintah komunis Tiongkok yang sejak tahun lalu, mulai mengeluarkan imbauan hemat pangan dan sekarang mendorong diimplementasikannya program hemat pangan nasional, ini jelas tidak konsisten dengan pernyataan mereka sendiri  yang menyebutkan bahwa tahun ini Tiongkok panen pangan dan tidak kekurangan cadangan pangan. Hal ini justru menunjukkan bahwa masalah krisis pangan yang dihadapi sudah semakin serius. (sin)

Epidemiolog AS : Vaksinasi Wajib Terhadap Anak-anak “Mengkhawatirkan”

Zachary Stieber

Seorang  epidemiolog mengatakan persyaratan wajib bagi anak-anak untuk vaksinasi COVID-19 mungkin bukan ide yang baik saat ini, karena efek samping dari vaksin tersebut adalah berhubungan dengan dosis injeksi.

Negara bagian di AS, California State mengumumkan pada 1 Oktober bahwa setelah Food and Drug Administration (FDA) menyetujui vaksin untuk kelompok usia anak-anak, semua siswa di negara bagian itu perlu divaksinasi. Saat ini, vaksin Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang disetujui untuk digunakan pada orang berusia 16 tahun atau lebih.

Hampir pada saat yang sama, banyak dewan sekolah di California, termasuk Sacramento City Unified School District,  mewajibkan semua siswa berusia 12 tahun ke atas untuk divaksinasi.

“Saya prihatin dengan hal ini,” kata Dr. Tracy Høeg, seorang ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, dari University of California Davis mengatakan dalam program “Wide Angle” New Tang Dynasty Television (NTD) berbahasa Inggris. Ia menyebutkan  putranya bersekolah di distrik tersebut.

Høeg memimpin penelitian yang memeriksa laporan yang diserahkan ke Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Ia menemukan bahwa anak laki-laki berusia antara 12 dan 15 tahun yang tidak memiliki masalah kesehatan serius, dirawat di rumah sakit setelah disuntik dengan vaksin Pfizer dosis kedua. Probabilitas adalah 6 kali lebih tinggi daripada ketika hanya satu dosis disuntikkan.

Ini karena peradangan jantung yaitu, miokarditis atau perikarditis, lebih mungkin terjadi pada remaja, terutama pria muda yang telah divaksinasi.

“Saya khawatir orangtua yang meragukan keamanan vaksin akan benar-benar kehilangan suara apakah anak-anak mereka menerima vaksin dosis kedua, Karena sejauh yang kami tahu, mereka mungkin sudah memiliki kekebalan yang sangat kuat terhadap COVID-19,”  kata Høeg.

Pejabat California menyatakan bahwa peraturan ini akan membantu mengekang lonjakan kasus virus Komunis Tiongkok di musim dingin dan seterusnya. Mereka menggambarkannya sebagai masalah sederhana menambahkan vaksin ke daftar vaksin, yang mana harus didapatkan oleh anak-anak di sekolah.

Misalnya, Distrik Sacramento mengutip Departemen Kesehatan Masyarakat California yang mengatakan: “Vaksinasi dapat mencegah penyebaran varian virus corona baru, dan juga dapat mengurangi cakupan orang yang rentan. Dengan memvaksinasi anak-anak berusia 12 tahun ke atas, kita dapat hidup normal kembali. Pada saat itu, keluarga (anggota) bisa lebih aman.” 

Pada 26 Oktober, FDA mengizinkan Pfizer divaksinasi terhadap anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun. Diharapkan kelompok penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS akan bertemu tentang masalah ini dan  dapat merekomendasikannya kepada semua anak.

Høeg mengatakan bahwa setelah otorisasi, anak-anak berisiko tinggi dapat memperoleh vaksin.Ini adalah kabar baik, tetapi jangan memaksa anak-anak untuk disuntik karena tidak ada data keamanan jangka panjang pada vaksin.

“Karena ini adalah vaksin yang sangat baru. Oleh karena itu, kami masih mempelajari keamanannya, terutama pada kelompok usia 5 hingga 11 tahun,” ujarnya.  

Ia mencatat, penelitian Pfizer terlalu kecil untuk mendeteksi potensi risiko miokarditis yang terkait dengan vaksinasi. (hui)

Kapal Induk Tercanggih di Dunia USS Gerald R. Ford Seharga Rp 184,4 Triliun Segera Beroperasi

Xia Luoshan

Angkatan Laut AS berencana untuk mengerahkan kapal induk USS Gerald Ford (CVN-78) untuk pertama kalinya pada tahun 2022. Karena kebutuhan untuk menyelesaikan serangkaian masalah dan penundaan verifikasi teknologi baru dan keandalan sistem, waktu penerapannya lebih lambat 4 tahun dari rencana awal pada tahun 2018.

USS Gerald R. Ford  saat ini merupakan salah satu kapal perang terbesar di dunia. Kapal ini sedang menjalani uji kegunaan sistem yang komprehensif. 

Panjangnya 337 meter dan tiang depannya 78 meter. Kecepatan melajunya kapal ini masih tetap rahasia, tetapi diperkirakan melebihi 30 knot. Angkatan penerbangan kapal induknya akan terdiri dari lebih dari 75 pesawat angkatan laut, termasuk jet tempur dan helikopter. 

Kapal induk senilai US$ 13 miliar ini saat ini dalam tahap pemeliharaan akhir sebelum melaut secara perdana. Nantinya akan segera digunakan untuk misi angkatan laut.

“Kami masih berharap setelah pengujian kegunaan selama enam bulan. Kami dapat berlayar sesuai jadwal. Kabar dari kapten dan galangan kapal sangat positif. Saya pikir kami akan menyesuaikan mentalitas kami dengan baik dan bersiap untuk penyebaran operasional,” kata Laksamana Muda Gregory Huffman, yang memimpin Carrier Strike Group 12 pada (25/10/2021) kepada USNI News.

Huffman mengatakan, penambahan kapal induk kelas Ford akan menambah jumlah armada kapal induk yang bisa dikerahkan. Ini akan memberikan kepada Angkatan Laut AS fleksibilitas yang lebih besar.

Penerapan teknologi baru pada USS Ford juga menjadikannya kapal induk tercanggih di dunia. Tingkat pengirimannya akan sekitar 30% lebih tinggi dari kapal induk yang ada, sebagian karena elevator elektromagnetik canggih, yang menggantikan elevator kabel yang relatif tidak efisien pada kapal induk kelas Nimitz. Hal demikian membuatnya lebih efisien untuk mengangkut amunisi dan persenjataan udara serta darat. 

Pada saat yang sama, sistem peluncuran pesawat elektromagnetik (EMALS) dapat meluncurkan pesawat lebih cepat daripada sistem ketapel uap di kelas Nimitz, dan mengurangi staf. Perangkat grabbing canggih menggantikan perangkat grabbing hidrolik Mark 7 yang membutuhkan perawatan berkala, dan dapat lebih andal pendaratan pesawat. 

Ford dan kapal lain dari kelas ini diharapkan memiliki masa kerja 50 tahun, dan dapat beradaptasi dengan modernisasi peralatan Angkatan Laut AS di masa depan. 

Pihak Militer AS percaya bahwa fleksibilitas Ford, seperti desain modular dari berbagai ruang di kapal, adalah aset yang beradaptasi dengan perkembangan masa depan. Selanjutnya akan membantunya mengikuti perkembangan teknologi baru dan perubahan di lingkungan pertempuran baru.

Huffman menjelaskan bahwa Ford dirancang dengan mempertimbangkan perubahan persyaratan teknis, yang menghadirkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang nyata. Sebagai contoh, konfigurasi kapal induk kelas Nimitz, jika ingin menambahkan teknologi baru dan persyaratan baru pada kapal induk ini, maka pekerjaan modifikasi akan sangat menantang. Tetapi Ford, menggunakan lebih banyak ide desain modular, sehingga dapat beradaptasi dengan peralatan baru atau sistem baru dengan lebih fleksibel. 

Ketika teknologi baru dan peralatan baru muncul, mereka akan dengan mudah diintegrasikan dengan sistem Ford. Bahkan, dengan cepat mencapai status operasional. Tidak perlu memulai dari awal seperti membangun kembali kapal tua. (hui)

Antony Blinken Bertemu dengan Wang Yi, AS Menentang Tindakan Beijing yang Membuat Situasi di Selat Taiwan Memanas

 Xia Yu

 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Komunis Tiongkok Wang Yi di Roma, Italia. 

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan kepada Reuters bahwa selama pertemuan selama satu jam dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia,  Blinken “dengan sangat jelas” menyatakan bahwa Washington menentang tindakan Beijing atas perubahan aspek  status quo di Selat Taiwan.

Baru-baru ini, Komunis Tiongkok sering menyerbu Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ)  Taiwan. Pada Minggu 31 Oktober, 8 pesawat militer Komunis Tiongkok lainnya menyerbu.

Departemen Luar Negeri AS  dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa, Menteri Luar Negeri Blinken menekankan pentingnya menjaga saluran komunikasi yang terbuka dan manajemen persaingan yang bertanggung jawab antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok.

Kemenlu AS  juga menyatakan keprihatinan tentang serangkaian tindakan yang diambil oleh Tiongkok (Komunis Tiongkok) untuk mengganggu tatanan internasional berbasis aturan dan melanggar nilai-nilai serta kepentingan, sekutu dan mitra kami, termasuk hak asasi manusia, Xinjiang, Tibet , Hong Kong, Laut Tiongkok Timur, Laut Tiongkok Selatan dan Taiwan.

Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan bahwa Menlu telah menegaskan bidang-bidang di mana Amerika Serikat dan Tiongkok, memiliki kepentingan bersama dan dapat bekerja sama, termasuk Korea Utara, Myanmar, Iran, Afghanistan, dan krisis iklim.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan kepada Reuters, bahwa Amerika Serikat ingin mengelola persaingan sengit antara dua ekonomi terbesar dunia secara bertanggung jawab.

Pertemuan Blinken dan Wang Yi, kali ini adalah yang pertama kalinya sejak konfrontasi sengit mereka di Anchorage, Alaska pada bulan Maret lalu, ketika pejabat AS dan Tiongkok secara terbuka mengkritik kebijakan satu sama lain yang jarang terjadi.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa, pertemuan Minggu di Roma “sangat jujur”, tetapi bermanfaat dan akan membantu meletakkan dasar bagi pertemuan puncak online antara Presiden AS Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akhir tahun ini.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi Washington adalah pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata utama Taiwan. Undang-undang mengharuskan Amerika Serikat untuk menyediakan sarana pertahanan diri bagi Taiwan.

Untuk waktu yang lama, Amerika Serikat telah mengadopsi kebijakan “ambiguitas strategis” tentang masalah “apakah akan melakukan intervensi militer untuk melindungi Taiwan ketika Komunis Tiongkok melancarkan serangan.” Namun demikian, Presiden Biden pekan lalu mengatakan bahwa Amerika Serikat akan melindungi Taiwan jika perlu.

Pejabat itu mengatakan bahwa Blinken menjelaskan bahwa Washington tidak mengubah kebijakan “satu Tiongkok” terhadap Taiwan.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada yang mengambil tindakan sepihak yang akan merusak status quo di Taiwan. Ini tidak berubah,” kata Blinken.

Kementerian Luar Negeri Komunis Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, Wang Yi menyatakan bahwa Tiongkok “menyatakan keprihatinan serius atas berbagai masalah bahwa Amerika Serikat merusak hak dan kepentingan sah Tiongkok, dan mengharuskan Amerika Serikat untuk mengubah arah dan mendorong hubungan Tiongkok-AS kembali ke jalur perkembangan yang sehat.”

 Komunis Tiongkok juga menyatakan bahwa Wang Yi menyampaikan kepada Blinken bahwa Taiwan adalah masalah paling sensitif antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken akan menghadiri Konferensi Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia. Dia mendesak Beijing untuk memenuhi kewajibannya sebagai kekuatan yang bertanggung jawab untuk membatasi emisi.

Associated Press melaporkan bahwa Blinken dan Wang Yi tidak membahas masalah perdagangan secara rinci, dan topik pembicaraan terutama di bidang politik. Keduanya tidak membahas uji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir baru-baru ini yang diluncurkan oleh Komunis Tiongkok. (hui)

Menteri Pendidikan Jerman Menyerukan Penutupan Semua Institut Konfusius

NTD

Menteri Pendidikan Jerman Anja Maria-Antonia Karliczek  baru-baru ini menulis surat kepada Dekan Universitas Jerman dan lembaga Pendidikan berbagai kota tentang pengaruh Institut Konfusius di negara itu.

Menurut sebuah laporan pada Jumat (29/10) oleh media Jerman, Der Spiegel, Menteri Pendidikan Federal Jerman Anja Karliczek menyerukan penghentian semua Institut Konfusius di Jerman. Ia meminta universitas untuk “mengevaluasi kembali peran Institut Konfusius di Jerman, Lembaga pendidikan tinggi dan menarik kesimpulan yang benar darinya.”

Dalam suratnya itu ia mengatakan,  dampak dari 19 Institut Konfusius pada pekerjaan universitas adalah “tidak dapat diterima.”

Beijing menggunakan Institut Konfusius untuk menyusup ke kampus-kampus Barat dan membangkitkan perhatian internasional.

Pekan lalu, Institut Konfusius di Universitas Duisburg-Essen dan Institut Konfusius di Universitas Hannover membatalkan dua presentasi online buku Jerman “The Biography of Xi Jinping” yang ditulis oleh seorang penulis Jerman di bawah campur tangan perwakilan pemerintahan komunis Tiongkok. (hui) 

PM Jepang yang Baru Melanjutkan Dukungan Terhadap Koalisi Quad, Tetapi Negara Memerlukan Militer yang Lebih Kuat untuk Melawan Agresi

Andrew Thornebrooke

Para ahli percaya bahwa Perdana Menteri Jepang yang baru, Fumio Kishida, akan terus meningkatkan komitmen Jepang terhadap koalisi Quad, tetapi upaya yang lebih besar untuk memperkuat militer Jepang akan diperlukan untuk mengamankan kawasan tersebut dari agresi  rezim Tiongkok.

Sebuah bidang utama yang menjadi perhatian adalah kemampuan Pasukan Bela Diri Jepang untuk secara memadai melakukan kegiatan militer bersama dengan sekutunya dalam Dialog Keamanan Segi Empat (QUAD), forum informal untuk koordinasi strategis antara Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat di Indo-Pasifik.

‘Manajer Aliansi’ Amerika Serikat dan Jepang, telah membual selama bertahun-tahun bahwa aliansi  tersebut tidak pernah lebih kuat, kata Grant Newsham, seorang rekan peneliti senior di Japan Forum for Strategic Studies. Seseorang cukup bertanya: Dibandingkan dengan apa?

“Kecuali Angkatan Laut Amerika Serikat dan Angkatan Laut Jepang, pasukan Amerika Serikat dan Pasukan Bela Diri Jepang benar-benar tidak dapat bekerja bersama-sama dengan sangat baik,” tambah Grant Newsham. Hal ini perlu diperbaiki.

Dorongan untuk membangun interoperabilitas antar pasukan pasukan Amerika Serikat dan Pasukan Bela Diri Jepang, secara efektif memperbolehkan militer mereka bekerja sebagai satu unit gabungan tunggal dalam pertempuran, merupakan sebuah fokus inti Dialog Keamanan Segi Empat atau QUAD dalam beberapa tahun terakhir. 

Selain itu, merupakan bagian sentral strategi sekutu untuk mengurangi petualangan oleh rezim Tiongkok, khususnya sehubungan dengan keamanan Taiwan”–pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu diklaim oleh Beijing sebagai miliknya dan mengancam akan mengambil secara paksa jika diperlukan.

Namun, pasukan berbasis darat Jepang belum berhasil membangun kemampuan interoperabilitas.

Pertahanan Jepang atas Kasus Taiwan

Setelah Perang Dunia II, konstitusi Jepang diamandemen untuk memungkinkan kekuatan pertahanan nasional sementara menghalangi pembangunan sebuah militer ekspedisi. Seiring waktu, kebijakan militer Jepang secara perlahan berevolusi untuk menggabungkan pertahanan sekutunya sebagai sebuah perpanjangan pertahanan diri Jepang.

Evolusi itu muncul pada Juni, ketika Menteri Pertahanan Yasuhide Nakayama membuat komentar bahwa melanjutkan kemerdekaan Taiwan secara de-facto dan pemerintahan Taiwan yang demokratis, perlu dilindungi untuk memastikan keamanan nasional Jepang sendiri.

Sejak itu, Jepang mengumumkan pendanaan untuk rudal dan unit-unit perang elektronik yang baru di seluruh Kepulauan Yaeyama, yang hanya berjarak 113 km dari Taiwan.

Grant Newsham mengatakan bahwa Pasukan Bela Diri Jepang, dengan segala profesionalisme dan teknologinya, masih kekurangan kemampuan bergabung yang diperlukan untuk memenangkan sebuah perang secara efektif melawan melawan sebuah kekuatan besar seperti Tiongkok.

“Secara militer, Jepang belum mengatasi kekurangan Pasukan Bela Diri Jepang dan mengembangkan kemampuan Pasukan Bela Diri Jepang yang diperlukan untuk memungkinkan Pasukan Bela Diri Jepang berperang melawan lawan yang serius,” kata Grant Newsham.

Amerika dan Jepang tampaknya tidak memiliki sebuah rencana operasi bersama jika terjadi sesuatu dengan Taiwan. Demikian Grant Newsham menambahkan. Juga tidak ada markas bersama Jepang-Amerika Serikat di Jepang, atau di mana pun, di mana operasi akan diarahkan, atau bahkan pelatihan dan latihan masa damai

Robert Eldridge, direktur untuk Asia Timur Laut di   Global Risk Mitigation Foundation dan periset senior di Japan Strategic Studies Forum, juga percaya bahwa pemerintahan Fumio Kishida perlu berkomitmen untuk melakukan sumber daya yang lebih besar, tak lain untuk secara nyata meningkatkan pertahanannya terhadap Taiwan jika Jepang berharap untuk berhasil menghalangi Tiongkok.

“Jepang tidak berbuat cukup untuk mengakhiri isolasi diplomatik Taiwan dan menjaga keselamatan dan keamanannya,” kata Robert Eldridge dalam sebuah email. “Pidato dan komentar adalah tidak cukup. Sementara mereka mengirim sebuah pesan, hal itu harus dicadangkan.”

Untuk itu, Robert Eldridge memuji komentar Yasuhide Nakayama mengenai Taiwan,  berharap pemerintah Fumio Kishida akan mengikutinya dengan komitmen diplomatik dan militer yang lebih baik, yang ia yakini orang-orang Jepang akan mendukung.

“Opini publik Jepang mendukung berbuat lebih banyak,  Sayangnya, sebagian besar politisi tidak memahami hal ini dan terus bertindak secara hati-hati,” kata Robert Eldridge.

Saatnya untuk Memilih

Sebuah masalah utama yang dihadapi dengan kedatangan pemerintah Fumio Kishida, kemudian, adalah bagaimana Jepang sebagai sebuah negara demokrasi akan membangun kemampuan baru dari keberhasilan keterlibatannya dengan Dialog Keamanan Segi Empat.

“Saya pikir Fumio Kishida akan terus mengikuti tren saat ini, tetapi itulah masalahnya,” kata Grant Newsham.

Pertahanan Jepang sama sekali tidak memadai secara keseluruhan, dan tanpa Amerika Serikat di sekitar Jepang, maka Jepang akan berada dalam masalah besar. Jepang tidak akan ada pilihan untuk menghadapi agresor Tiongkok, dan Jepang tidak ada pilihan sama sekali untuk tidak terlibatkan senjata nuklir.

Untuk itu, Grant Newsham mengatakan bahwa Jepang harus berbuat lebih banyak untuk membangun pelajaran yang dipetik oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan unsur maritim Pasukan Bela Diri Jepang selama latihan militer koalisi QUAD.

Selanjutnya, mengingat tujuan rezim Tiongkok untuk melemahkan legitimasi dan status demokrasi di mana-mana, Grant Newsham mengatakan bahwa contoh 

Jepang sebagai sebuah negara demokratis di Asia Timur akan efektif berlipat ganda setelah Jepang meningkatkan kapasitas militer semacam itu.

Grant Newsham mengatakan bahwa pada akhirnya Jepang adalah salah satu sekutu penting bagi Amerika Serikat. Bahkan, dedikasi Jepang terhadap prinsip demokrasi tidak boleh diabaikan.

“Tentu, kami memiliki beberapa perbedaan, tetapi Jepang adalah sebuah contoh yang bagus dari kebebasan individu, supremasi hukum, dan pemerintahan konsensual, begitu juga Taiwan dalam hal ini,” kata Grant Newsham. 

Sebuah aliansi Amerika Serikat-Jepang yang terkait erat dengan Pasukan Bela Diri Jepang dan pasukan Amerika Serikat, juga secara kokoh terhubung dan mampu untuk beroperasi bersama, atau akan menjadi, sangat stabil untuk kawasan tersebut dan secara global.

Demikian pula, Robert Eldridge mengatakan bahwa komitmen Jepang terhadap prinsip demokrasi menuntut tindakan yang lebih besar. Ia menambahkan bahwa waktu untuk memilih keterlibatan yang lebih besar dan tanggung jawab militer adalah semakin dekat.

Jepang dan pemerintah yang dipimpin Partai Demokrat Liberal secara keseluruhan, dan fraksi Fumio Kishida khususnya, secara historis berkomitmen pada prinsip-prinsip demokrasi pasca-perang, kata Robert Eldridge, yang mengacu pada Partai Demokrat Liberal yang berkuasa. Namun, ia ingin Fumio Kishida melakukannya dengan lebih tegas dalam kasus Tiongkok.

“(Jepang] perlu memahami bahwa dunia secara keseluruhan, kawasan tersebut khususnya, dan satu-satunya sekutu resminya, Amerika Serikat, mengharapkan Jepang untuk memainkan sebuah peran yang lebih besar,” kata Robert Eldridge. (Vv)

Tsai Ing-wen Konfirmasi Militer AS Berada di Taiwan, Bersedia Berbicara dengan Xi Jinping

Jin Shi – NTD

Presiden Republik Tiongkok Tsai Ing-wen baru-baru ini menerima wawancara eksklusif dengan media AS. Ia mengonfirmasi untuk pertama kalinya  ada pasukan AS yang aktif di Taiwan. Dia juga menyatakan bahwa dia bersedia untuk “duduk dan berbicara” dengan Xi Jinping

CNN menyiarkan wawancara dengan Presiden Republik Tiongkok Tsai Ing-wen pada Rabu 27 Oktober. Ini  merupakan wawancara pertama Tsai Ing-wen dengan media asing setelah terpilih kembali pada tahun 2020.

Dua poin yang disebutkan oleh Tsai Ing-wen dalam wawancara tersebut secara khusus telah menarik perhatian dunia luar. Salah satunya adalah dia mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa ada pasukan AS di Taiwan yang membantu pelatihan militer Taiwan. Ini adalah pertama kalinya sejak penarikan pasukan AS yang ditempatkan di Taiwan pada tahun 1979. 

Reporter CNN bertanya: “Berapa banyak anggota militer AS yang saat ini dikerahkan di Taiwan?”

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen: “Tidak sebanyak yang Anda pikirkan.”

Topik sensitif terkait “penempatan militer AS di Taiwan” telah diungkapkan oleh media sejak Oktober tahun ini .Sebelum ini, para pejabat Taiwan tidak menonjolkan diri.

Pada 25 Oktober, Presiden AS Biden menyatakan di sebuah program TV bahwa jika Taiwan diserang oleh Komunis Tiongkok, Amerika Serikat akan membela Taiwan.

Komentator  Tang Jingyuan menilai “perkataan Tsai Ing-wen tidak diragukan lagi menggemakan Biden. Yang kedua adalah bahwa Tsai Ing-wen mengirimkan sinyal yang sangat jelas kepada komunitas internasional melalui metode seperti itu: Amerika Serikat akan membantu Taiwan dan membela Taiwan.Ttidak hanya verbal, tetapi juga tindakan dan penyebaran.”

Aspek lain dari wawancara Tsai Ing-wen yang patut mendapat perhatian adalah bahwa Tsai Ing-wen mengatakan bahwa dia bersedia untuk “duduk dan berbicara” dengan Presiden Komunis Tiongkok Xi Jinping untuk menghindari kesalahpahaman dan salah penilaian.

Jadi, apakah ada kemungkinan”pertemuan Tsai dan Xi” di masa depan?  Tang Jingyuan mengatakan bahwa mengingat situasi saat ini di Selat Taiwan, dia tidak optimis tentang hal ini.

Pasalnya, Komunis Tiongkok sendiri menyebut prinsip “Satu Tiongkok”, mereka sebenarnya telah meniadakan status negosiasi timbal balik dengan pemerintah Taiwan. Meskipun Tsai Ing-wen telah merilis niat baik secara relatif rasional. Namun, dari perspektif otoritas Komunis Tiongkok, mereka tidak mungkin menerima pertemuan seperti itu.”

Baru-baru ini, ketika ketegangan antara kedua sisi Selat Taiwan meningkat, hubungan antara Amerika Serikat dan Taiwan terus semakin dalam. Pada hari Rabu 27 Oktober, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menyatakan mendukung partisipasi Taiwan dalam sistem PBB. Mengenai hal ini, Tsai Ing-wen mengatakan: Taiwan ingin menjadi bagian dari sistem PBB, “dan Tiongkok juga memiliki argumennya sendiri, dan ini harus dinilai oleh komunitas internasional.”

Dalam hal pertahanan, Tsai Ing-wen mengatakan bahwa selama dua tahun sisa masa jabatannya, ia akan mempercepat modernisasi militer Taiwan.

Pada bulan Agustus tahun ini, Taiwan mengumumkan bahwa mereka akan menghabiskan 1,4 miliar dolar AS untuk membeli pesawat tempur baru. Selain itu, dunia luar memperkirakan pesawat tempur F-16 Amerika adalah yang lebih baik. Pada bulan Desember tahun lalu, militer Taiwan telah mulai secara mandiri membangun armada kapal selam yang terdiri dari delapan kapal selam.

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan pada  Kamis 28 Oktober  bahwa militer Taiwan dan militer AS sering bertukar pikiran, tetapi pertahanan negara masih bergantung pada diri sendiri.

“Untuk negara sahabat lainnya atau tim mana pun yang dapat membantu kami, kami optimis (keberhasilannya), tetapi kami tidak bisa hanya mengandalkan (yang lain),” ujarnya. (hui)

Epidemi Mengepung Zhongnanhai, Ambulans Mondar Mandir di Beijing Mencapai Hampir 6.000 Kali dalam 10 Hari Terakhir

0

oleh Zhao Fenghua

Epidemi tampaknya semakin mendekati Zhongnanhai, kantor pusat pemerintahan komunis Tiongkok.  Distrik Xicheng di Beijing mulai menerapkan manajemen dan kontrol keluar masuknya warga, dan semua gedung bioskop di distrik dilarang beroperasi

Pada Sabtu (30/10) sore waktu setempat, konferensi pers Pusat Darurat Penanganan Epidemi Beijing menyatakan bahwa dalam 10 hari terakhir sejak 19 hingga 29 Oktober, sebanyak 565 buah mobil ambulans telah mondar mandir mengangkut pasien yang dicurigai terinfeksi COVID-19 mencapai 5.642 orang, termasuk 35 orang pasien positif dan 4.179 orang yang berkontak dekat dengan pasien.

Tercatat hingga (30/10) pukul 16:00 waktu setempat, pihak berwenang Beijing memberitahukan bahwa ada satu tambahan kasus lokal yang baru dikonfirmasi di Beijing. Sehingga laporan menjadi total ada 30 kasus lokal di kota Beijing selama putaran epidemi ini, termasuk 28 kasus yang dikonfirmasi dan 2 infeksi tanpa gejala. Karena sistem pemantauan epidemi pemerintah komunis Tiongkok yang tidak transparan, sehingga data aktual perlu diverifikasi lebih lanjut.

Biro Pariwisata Budaya Distrik Xicheng di Beijing, di mana tempat Zhongnanhai berada, mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa mengingat situasi epidemi yang semakin serius, mulai 30 Oktober hingga 14 November, bioskop di distrik tersebut akan ditutup sementara untuk umum.

Gedung-gedung bioskop besar dan tempat pertunjukan di Beijing telah berturut-turut dalam beberapa hari terakhir mengeluarkan pengumuman yang berisi membatalkan atau menangguhkan pertunjukan. Di area inti Beijing, termasuk Distrik Dongcheng dan Distrik Xicheng, semua hotel dilarang menyelenggarakan perjamuan pernikahan. (sin)