https://www.youmaker.com/video/fb35d441-206b-4c00-a252-646be1513f2c
Tiongkok Mengonfirmasi 2 Kasus Antraks, Termasuk 1 Kematian
Frank Yue
Para pejabat telah mengonfirmasi terjadinya dua kasus antraks di Tiongkok utara, termasuk satu kematian pada awal Agustus lalu.
China CDC Weekly melaporkan pada 15 Agustus, dua kasus antraks yang dikonfirmasi dari Binzhou, Provinsi Shandong.
Pihak berwenang mengidentifikasi, tidak ada kasus lebih lanjut dalam minggu-minggu berikutnya, menurut klaim laporan itu.
Salah satu pasien adalah seorang siswa berusia 14 tahun yang meninggal dunia pada 6 Agustus. Pasien lainnya adalah seorang pria berusia 35 tahun yang memiliki kontak erat dengan keluarga siswa tersebut.
Gejala awal siswa tersebut antara lain demam, kelelahan, muntah, diare, dan kejang-kejang pada 28 Juli. Pada hari yang sama, ia menerima perawatan awal di klinik desanya. Dua hari kemudian, gejalanya meluas hingga pingsan mendadak, rahang kaku, dan leher kaku, sementara ia menerima cairan infus di klinik desa. Sehari berikutnya, dia dipindahkan ke rumah sakit setempat, dan meninggal dunia pada 6 Agustus.
Para ahli menarik kesimpulan awal bahwa remaja itu meninggal dunia karena antraks usus atau meningitis, demikian laporan China CDC Weekly.
Investigasi menemukan bahwa pria berusia 35 tahun itu, menyembelih seekor sapi yang sakit di kediaman siswa pada 25 Juli. Organ dalam sapi itu mengeluarkan bau aneh dan darah hitam.
Otoritas perawatan kesehatan setempat mengidentifikasi, pasien yang lebih tua sebagai kasus suspect pada 8 Agustus dan kemudian mendiagnosis kondisinya sebagai antraks kulit. Dia saat ini sedang menjalani perawatan karantina di rumah sakit khusus.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) provinsi setempat, menempatkan semua kontak erat dikarantina selama 12 hari. Pihak berwenang selanjutnya menerapkan obat pencegahan ke lebih dari 4.700 kontak erat. Tidak ada kasus tambahan yang diidentifikasi pada 24 Agustus.
Selama bulan Agustus, kasus serupa terjadi di provinsi lain juga menjadi headline media.
Pada 8 Agustus, CDC Beijing mengumumkan kasus inhalasi antraks pada seorang penduduk dari Chengde, Provinsi Hebei. Pasien memiliki riwayat kontak erat dengan ternak.
Pada 12 Agustus, CDC Kabupaten Wenshui, Luliang, Provinsi Shanxi, melaporkan, dugaan kasus antraks pada sembilan warga Desa Baoxian, yang mengalami lepuh, edema, limfoma, dan jerawat pada anggota badan mereka.
Untuk memerangi wabah klaster musiman, CDC Tiongkok mengadakan konferensi pelatihan teknis virtual tentang pencegahan dan pengendalian antraks pada 25 Agustus, menurut buletin situs webnya. Para peserta termasuk pejabat CDC nasional dan provinsi dan ahli penyakit menular.
Antraks adalah penyakit menular yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, biasanya ditularkan dari hewan peliharaan atau hewan liar. Meski jarang terjadi, manusia bisa terkena antraks jika bersentuhan dengan kulit, bulu, atau daging hewan yang terinfeksi.
Menurut CDC AS, para penangan surat, personel militer, dan petugas tanggap darurat juga dapat terkena penyakit ini jika terjadi serangan bioteroris. (asr)
Keluar dari Mulut Harimau, Seorang Veteran Inggris Membawa 450 Orang untuk Melarikan Diri dari Afghanistan
Xu Jian
Seorang veteran Inggris yang terdampar di Kabul memimpin 450 orang melintasi wilayah yang dikendalikan oleh organisasi ISIS dan Taliban. Ia melakukan perjalanan mendebarkan untuk melarikan diri dari mulut harimau
Media Inggris, Telegraph melaporkan pada 30 Agustus bahwa Ben Slater, 37 tahun, adalah ketua Nomad Concepts Group, yang beroperasi di Kabul. Ketika negara-negara mengevakuasi Afghanistan, Kantor Luar Negeri Inggris gagal memberikan dan 50 anggota staf organisasi itu izin evakuasi udara, jadi Slater memutuskan untuk membawa personel ini dan 400 warga Afghanistan melintasi wilayah yang diduduki oleh kelompok militan.
Saat ini, rencana pelarian rinci Slater telah dikirim ke Kantor Luar Negeri Inggris dan Kementerian Pertahanan, berharap tentara Inggris dapat membantu mereka di lapangan dan mengirim mereka kembali ke Inggris ketika mereka tiba di negara ketiga.
Slater bertugas di Royal Gendarmerie dan menjabat sebagai pengawal duta besar Inggris di luar negeri. Saat Inggris melakukan evakuasi melalui udara dari Afghanistan, Slater membantu puluhan orang mengungsi. Namun demikian, ketika dia meminta pemerintah Inggris untuk membantu dirinya dan karyawannya mundur, dia tidak mendapatkan visa yang sesuai.
Jadi Slater memutuskan untuk “membantu dengan diri sendiri”, dia akan membawa 50 staf dan 400 warga Afghanistan, dan mencari cara untuk melarikan diri. Ini akan menjadi perjalanan jarak jauh. Ia berharap otoritas FCDO (British Foreign Affairs, Commonwealth and Development Office, mengeluarkan visa untuk mereka, atau setidaknya telah berbicara dengan negara tujuan untuk mengizinkan mereka yang kurang beruntung untuk masuk.
Saat ini, pemerintah Inggris merekomendasikan bahwa siapa pun yang memenuhi syarat untuk menetap di Inggris harus terlebih dahulu pergi ke negara tetangga Afghanistan, kemudian kembali ke Inggris dari sana. Tetapi orang luar khawatir bahwa pejabat Kantor Luar Negeri Inggris, belum dapat bernegosiasi dengan Pakistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Menurut laporan, para pejabat Inggris khawatir, Rusia akan mendorong negara-negara tetangga di Afghanistan untuk tidak menerima warga negara Barat dalam transit, atau untuk memfasilitasi pengungsi Afghanistan yang berniat pergi ke Inggris dan negara-negara lain.
Saat ini, Taliban meyakinkan kepada para pemimpin dunia bahwa mereka akan mengizinkan orang untuk pergi melintasi perbatasan, tetapi Slater dan anggotanya mengatakan bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya mempercayai janji Taliban.
Beberapa waktu lalu, sebanyak 90 negara mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan: “Kami telah menerima jaminan dari Taliban, bahwa semua warga negara asing dan setiap warga Afghanistan yang telah memperoleh izin negara kami diizinkan untuk pergi ke luar negeri dengan cara yang aman dan tertib.” (hui)
Varian Virus Mutan Mu Menyerang 26 Negara Hingga Netizen Zhangjiajie, Tiongkok Mengungkap ‘Kekacauan Vaksin’
Pada Rabu 1 September, dengan pengecualian Daratan Tiongkok, lebih dari 217 juta orang di seluruh dunia didiagnosis setidaknya 4,51 juta kasus kematian. Organisasi Kesehatan Dunia – WHO- secara resmi menamai varian Mu, yang telah menyerang ke 26 negara. Pada musim sekolah pertama, Kementerian Pendidikan Taiwan memberikan “penyaringan cepat” kepada para guru. Netizen di Zhangjiajie, Tiongkok mengungkap “kekacauan vaksin”, karena telah terjadi polisi secara paksa menangkap orang dan dipaksa untuk vaksin
Li Mei dan Li Linzhao
Varian virus “B.1.621” yang menyebar dari Kolombia pada Januari tahun ini, secara resmi dinamai “Mu” oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Varian terdaftar sebagai variant of interest (voi).
WHO menyatakan bahwa “varian Mu memiliki serangkaian mutasi yang mungkin memiliki karakteristik lolos dari kekebalan.”
Pada awal Agustus, mutan Mu menulari sebuah panti jompo di Belgia. Sebanyak 21 warga didiagnosis dan 7 orang meninggal dunia. Semuanya telah menyelesaikan dua dosis vaksinasi.
Saat ini, virus varian Mu telah menyebar ke setidaknya 26 negara di Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Eropa, dan tingkat penularan di Kolombia mencapai 39%.
Sementara itu, Taiwan menambahkan 1 kasus lokal pada 1 September, 5 kasus diimpor dari luar negeri, 3 kasus di antaranya adalah infeksi terobosan, dan 2 kasus divaksinasi dengan dua dosis vaksin buatan Tiongkok.
Pada akhir Mei, Taiwan meningkatkan kewaspadaan anti-epidemi ke Level 3 dan menutup sekolah. Pada 1 September, sekolah mengakhiri liburan musim panas terlamanya. Pada hari pertama sekolah, para siswa sangat senang.
Anak-anak berkata : “Sangat membosankan di rumah, dan kemudian menjaga protokol kesehatan, dan kemudian saya dapat kembali ke sekolah. Sungguh bahagia.”
Kementerian Pendidikan Taiwan memberikan pemeriksaan cepat kepada guru yang tidak ingin divaksinasi untuk memastikan keamanan kampus.
Sedangkan dari daratan Tiongkok, ada laporan kekacauan vaksinasi secara paksa di banyak tempat di Tiongkok. Seorang netizen di Zhangjiajie, Hunan menggambarkan bagaimana dia ditangkap oleh polisi dan dipaksa untuk mendapatkan vaksin.
Zhang Jianping, seorang netizen dari Zhangjiajie, Hunan menyebutkan: “Perintah dari kantor polisi: menangkap dirinya. Selama pergumulan, beberapa orang dari kantor polisi melemparkan ponselnya ke jalanan, dan menginjaknya sampai rusak, mereka menangkap dirinya dengan mobil polisi dan membawa ke kantor polisi. Kepala kantor polisi mengatakan harus divaksin, dan ia bersikeras tidak setuju. Polisi berkata, ia memiliki neurosis, dan segera dibawa ke rumah sakit saraf untuk pemeriksaan dan akan diisolasi. ”
Zhang Jianping mengatakan bahwa, polisi memanggil banyak tetangga untuk membujuknya agar mendapatkan vaksin. Selama periode tersebut, video yang dia ambil telah dihapus, akun WeChatnya telah diblokir, dan seseorang mengiriminya pesan vaksinasi.
Netizen itu mengatakan, setelah dipaksa divaksin, kepalanya agak sakit, bengkak, dan sedikit pusing. (hui)
Korea Utara Menolak 3 Juta Dosis Vaksin Sinovac yang Disediakan oleh Komunis Tiongkok
oleh Xu Jian
Beberapa minggu terakhir, Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi COVAX telah mengusulkan untuk memberi Korea Utara 3 juta dosis vaksin Sinovac buatan Tiongkok, tetapi telah ditolak oleh Korea Utara. COVAX adalah program internasional di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang didanai pemerintah Barat untuk memberikan bantuan berupa vaksin kepada negara-negara berpenghasilan rendah
Pada Rabu 1 September, juru bicara UNICEF menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan Masyarakat Korea Utara menolak menerima batch vaksin buatan Tiongkok tersebut dengan alasan bahwa karena pasokan vaksin terbatas, Korea Utara mengharap COVAX dapat memberikan vaksin tersebut kepada negara-negara yang berdampak lebih parah.
Tetapi, tampaknya agak kontradiktif bahwa sebelumnya Korea Utara telah mengajukan permintaan bantuan vaksin kepada COVAX, lantaran negara miskin tidak memiliki uang untuk membeli vaksin. Meskipun Korea Utara belum menerima vaksin apa pun. Awal tahun ini, COVAX berencana mengirimkan sekitar 2 juta vaksin AstraZeneca, tetapi mengalami penundaan.
Rezim Kim Jong-un melaporkan “nol kasus” epidemi COVID-19 di negaranya kepada Organisasi Kesehatan Dunia, tetapi perbatasannya masih ditutup. Media resmi mendesak warga sipil Korea Utara, tetap waspada dalam mengantisipasi penyebaran virus asal Wuhan tersebut. Kim Jong-un mengatakan bahwa wabah virus berkaitan dengan kelangsungan hidup negara.
Media pemerintah Korea Utara juga secara terbuka mengkritik vaksin tersebut, terus-menerus melaporkan kasus-kasus yang terjadi terhadap orang yang divaksinasi di Amerika Serikat dan Eropa. Pada Mei, surat kabar resmi utama Korea Utara menyatakan bahwa vaksin bukanlah obat mujarab untuk semua masalah.
Wall Street Journal mengutip ucapan Menteri Luar Negeri Rusia saat mengatakan kepada wartawan pada Juli melaporkan, bahwa Moskow telah berulang kali mengusulkan untuk memasok Pyongyang dengan vaksin buatan Rusia. Namun demikian, belum jelas apakah rezim Kim Jong-un bersedia atau tidak menerimanya.
Amerika Serikat dan Korea Selatan baru-baru ini, membahas kemungkinan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara yang mungkin termasuk pemberian vaksin.
Wall Street Journal dalam laporannya juga menyebutkan bahwa pakar kesehatan yang akrab dengan infrastruktur Korea Utara mengatakan bahwa, orang luar sangat skeptis terhadap klaim Pyongyang yang “nol kasus” di Korea Utara.
Menurut informasi yang disebarkan Institut Strategi Keamanan Nasional yang dikelola oleh badan intelijen Korea Selatan, bahwa alasan Pyongyang tidak mau menerima vaksin buatan Tiongkok adalah, karena banyak negara seperti Chili, Mongolia, Seychelles, Indonesia dan lainnya justru jumlah kasus paparan COVID-19 memuncak setelah vaksinasi berskala besar dilakukan.
Pada Mei tahun ini, kabarnya ada seorang pejabat senior Korea Utara yang meninggal setelah menerima suntikan obat-obatan buatan Tiongkok, yang menimbulkan ketidakpuasan Kim Jong-un. Setelah itu, pihak berwenang langsung melarang rumah sakit di seluruh Korea Utara menggunakan obat-obatan buatan Tiongkok, termasuk vaksin untuk COVID-19.
Wall Street Journal melaporkan bahwa Korea Utara masih sangat tertutup terhadap fakta mengenai epidemi di negaranya. Pada Juni, Kim Jong-un tidak merinci apa yang salah di negara itu, tetapi menyebutkan bahwa situasi epidemi telah menjadi serius, dan menegur pejabat senior atas kesalahan mereka.
Saat ini, media resmi Korea Utara mengimbau warga masyarakat Korea Utara untuk memakai masker di tempat umum. Kepada pejabat di departemen inspeksi dan karantina ditegaskan, agar tidak berkompromi atau memberikan kelonggaran kepada siapa pun dalam menjalankan tugas mencegah penyebaran virus komunis Tiongkok (COVID-19). (sin)
Terbitkan Larangan Game Online Terketat Sepanjang Sejarah, Komunis Tiongkok Tingkatkan Campur Tangan Kehidupan Pribadi
Jin Shi
Belajar mengajar Sekolah dasar dan menengah di daratan Tiongkok telah dimulai. Pada malam pembukaan sekolah, pihak berwenang memberikan kepada para remaja “hadiah pembukaan sekolah”, yang mengejutkan banyak siswa.
Menurut pemerintah, demi kesehatan fisik dan mental, anak-anak dilarang bermain game online pada hari kerja untuk anak di bawah umur. Sebaliknya mereka hanya dapat bermain satu jam setiap malam akhir pekan, tidak lebih dari tiga jam seminggu.
Peraturan game online baru yang “paling ketat dalam sejarah” ini, setara dengan mengizinkan pemerintah memainkan peran orangtua, yang secara langsung menetapkan bahwa anak-anak dapat bermain game selama beberapa jam. Akibatnya memicu kegemparan di opini publik.
Adapun apakah peraturan baru akan memiliki efek, banyak orang tidak optimis. Seperti kata pepatah: “Ada kebijakan di atas dan penanggulangan di bawah.”
Bagi mereka yang ingin bermain game, mereka mungkin selalu menemukan cara.
Pemain game online Mr. Zhou berkata: “Apakah Anda akan melarangnya mencari akun lain untuk bermain? Ada banyak akun online yang dapat dibeli untuk dimainkan oleh orang dewasa.”
Namun, sebuah artikel ulasan di media partai komunis Tiongkok, “Harian Rakyat” menyatakan bahwa, penerapan langkah-langkah baru tidak mengizinkan “diskon atau perilaku fleksibel”. Dalam hal mengatur industri game, “negara ini berlaku kejam kali ini.”
Menanggapi tindakan pemerintah, perusahaan game online Tencent mengatakan, akan menggunakan pendaftaran nama asli dan teknologi pengenalan wajah, untuk membatasi anak di bawah umur bermain game.
Faktanya, Komunis Tiongkok telah mengawasi game online. Pada awal tahun 2019, pemerintah Tiongkok melarang anak di bawah umur bermain game dari pukul 10 malam hingga 8 pagi. Selain itu, menetapkan waktu bermain game pada hari kerja tidak boleh melebihi 90 menit.
Pada bulan Agustus tahun ini, media resmi “Harian Informasi Ekonomi” menyebut game online sebagai “candu mental”, tampaknya membuka jalan bagi peraturan game online baru yang paling ketat dalam sejarah.
Pemberlakuan peraturan baru ini juga bertepatan dengan tindakan keras pihak berwenang terhadap budaya penggemar selebritas. Artikel “Wall Street Journal” mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa Komunis Tiongkok bermaksud untuk mengawasi kehidupan pribadi. Kemudian membentuk generasi berikutnya ke tingkat yang belum pernah terlihat dalam beberapa dekade.
Media resmi lain dari Komunis Tiongkok, Central Broadcasting Network, mengeluarkan sebuah artikel pada pertengahan Agustus, bahwa “tidak ada toleransi untuk game online yang dengan sengaja merusak sejarah.” Tampaknya pihak berwenang tidak mengizinkan anak muda untuk bermain game dan terkait dengan konten game.
Komentator Tang Jingyuan mengatakan, bermain game mungkin sebenarnya melibatkan keadilan atas kejahatan, atau kebebasan dan demokrasi, dan nilai-nilai lainnya. Komunis Tiongkok dapat menggunakan cara ini untuk membuat orang-orang muda ini berpikir, perlu menjadi lebih sederhana serta biarkan mereka menerima konten yang pejabat inginkan.
Bermain adalah fitrah anak-anak, jika permainan dilarang, apakah ada cukup hiburan lain untuk mendukung energi anak-anak? Ini adalah masalah di Tiongkok yang dipertanyakan dalam pendidikan berorientasi ujian.
Pemain game online Mr. Zhou mentuurkan: “Ada beberapa hal, semakin Anda menghentikan mereka bermain, mereka semakin penasaran .”
Namun satu hal yang pasti, konsep Xi Jinping akan memasuki kampus secara menyeluruh di tahun ajaran baru. Kementerian Pendidikan Komunis Tiongkok menetapkan bahwa, pada tahun ajaran baru, dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, harus mempelajari buku konsep Xi Jinping. Isi buku tersebut meliputi: mencintai partai Komunis Tiongkok dan “memperdalam pemahaman tentang konsep Xi Jinping.” (hui)
Dia Menyelamatkan Seekor Rubah yang Terluka, Beberapa Tahun Kemudian Sang Rubah Datang Menyelamatkan Keluarganya
ETIndonesia-Dahulu kala ada seorang pencari kayu bakar, hatinya sangat baik, orangnya jujur dan lugu. Meski hidupnya serba kekurangan, tapi tidak pernah melakukan hal-hal tidak terpuji untuk kepentingannya sendiri. Setiap hari dia ke gunung mencari kayu bakar, bekerja denga ulet tanpa berkeluh kesah sedikit pun.
Karena gunung itu terkenal dengan sarang ular berbisanya, sehingga banyak orang yang tergigit, dan reaksi bisa ular yang sangat cepat menyebabkan banyak orang tewas sebelum sempat dibawah turun ke gunung.
Para pencari kayu di sekitar pun harus membawa bekal berupa obatan penawar bisa ular saat ke gunung, agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan..
Pada suatu pagi, pencari kayu itu ke gunung seperti biasa, di tengah jalan dia melihat seekor rubah sedang bertempur dengan seekor ular yang tampak ganas.
Ular itu mengigit dengan kencang kaki rubah, sementara sang rubah juga cukup bringas, ia menggigit dengan kuat badan ular, dan tak lama kemudian, ular itu pun mati.
Namun, meski ular itu telah mati, sang rubah juga terluka parah karena bisa ular itu, rubah berjalan terhuyung-huyung karena reaksi dari bisa ular, lalu jatuh terjerembab di atas tanah.
Rubah itu terengah-engah, sambil menatap si pencari kayu, tatapan matanya penuh dengan tanda minta tolong sekaligus diliputi rasa takut
Pencari kayu yang baik hati itu, kasihan melihat si rubah, ia bermaksud menolongnya tapi juga ragu, karena takut malah diserang olehnya.
Namun hati tukang kayu itu akhirnya luluh oleh tatapan iba si rubah yang malang, ia pun bergegas menghampiri rubah itu dan menggendongnya, rubah merasakan seberkas kehangatan dalam pelukan tukang kayu, dan tahu kalau dirinya akan selamat.
Pencari kayu melihat luka si rubah, lalu dengan cepat mengambil obat penawar bisa ular yang tidak banyak dibawanya itu, kemudian dioleskan ke bagian badan rubah yang terluka.
Tak lama kemudian, tiba-tiba hujan lebat, pencari kayu memeluk rubah itu agar obat yang baru dioleskannya tidak terkenag air.
Pencari kayu terus berjalan dan melihat sebuah gua, lalu berlindung di dalamnya, waktu terus berlalu, tak lama kemudian tukang kayu merasa lapar, ia mengambil bekalnya, dan saat hendak melahap makanannya, ia menatap sejenak rubah malang yang juga sedang memandangnya dengan tatapan sayu.
Jelas terlihat si rubah sudah lama tidak makan, ia pun merenung sejenak, dan bergumam kalau makanan ini untuknya, siapa tahu lukanya akan segera pulih dan sehat kembali.
Lalu si pencari kayu itu memberikan satu-satunya bekal makanan yang dibawanya untuk si rubah.
Tak lama kemudian hujan pun berhenti, pencari kayu yang bermaksud pulang sebelum hari gelap, melihat-lihat sejenak si rubah sambil merenung, rasanya tidak aman kalau ditinggalkan sendirian disini, bagaimana kalau diserang oleh makhluk lain atau siapa tahu ditangkap pemburu, gumamnya. Akhirnya tukang kayu itu pun menggendong rubah itu pulang ke rumahnya.
Di rumah tukang kayu, rubah ini juga tampaknya sangat senang, bisa makan tanpa perlu berkeliaran sepanjang hari mencari makanan.
Karena perawatan pencari kayu yang telaten, rubah itu pun akhirnya pulih dari lukanya.
Pencari kayu berkata kepada rubah : Sekarang lukamu sudah sembuh, dan sudah saatnya kembali ke habitatmu.
Rubah ini tampaknya cerdas, seakan mengerti apa yang dikatakan tukang kayu, kemudian ia berjalan keluar dan sebelum pergi menjauh ia memandang sejenak pencari kayu itu.
Rubah itu tampak berat berpisah dengan pencari kayu itu, namun, akhirnya ia mengerang sejenak lalu berlari masuk ke dalam hutan dan lenyap dari pandangan.
Hari demi hari tetrus berlalu, satu tahun cuaca yang tidak menyenangkan, lahan-lahan menjadi kering dan tandus, selama satu tahun penuh tidak pernah turun hujan, akibatnya terjadi bencana kelaparan.
Kelaparan yang sangat ekstrem dalam satu abad terakhir, banyak keluarga yang akhirnya terpaksa memakan kulit kayu.
Sementara hewan-hewan yang diburu di hutan atau gunung juga sudah hampir habis, sulit untuk menemukan mangsa yang bisa dimakan lagi, dan perlahan-lahan ada yang mulai mati kelaparan, demikian juga dengan keluarga pencari kayu itu, hampir dua hari baru makan sekali.
Suatu pagi, saat pencari itu kayu membuka pintu, ia melihat seekor kelinci mati di halaman rumahnya, sekujur badannya terluka, bukan main senangnya ia mendapatkan makanan lezat, sudah lama ia pernah menikmati daging.
Setelah dua atau tiga hari kemudian, di rumahnya selalu ditemukan banyak hewan yang mati.
Pencari kayu pun heran, pasalnya di tengah bencana kelaparan ini, ia tak menyangka masih bisa mempertahankan hidupnya, tapi ia tak berani bercerita pada siapa pun.
Namun, suatu hari pencari kayu melihat bulu rubah, dan pikirannya pun seketika tertuju pada si rubah yang pernah diselamatkannya ketika itu. (jhn/yant)
Cerita menyentuh Zhao segera menarik perhatian dari para netizen lokal dalam kurun waktu singkat.
Konflik Internal PKT Kian Tajam, Sidang Paripurna Ke-6 Komite Sentral ke-19 Diundur, Faksi Jiang Desak Xi Mundur
Rapat Politbiro Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada 31 Agustus, memutuskan untuk mengadakan Sidang Pleno Ke-6 Komite Sentral ke-19 di Beijing pada November tahun ini. Menurut para analis, bahwa penundaan pertemuan ini menandakan adanya perselisihan tidak kecil dalam internal PKT. Pada saat yang sensitif ini, Politbiro dalam rapat tersebut terus menyerukan perlunya mempertahankan status Inti Sekjen Xi Jinping di Komite Sentral PKT agar tidak terancam. Tetapi unit ‘propaganda asing besar’ yang selama ini dimanfaatkan PKT untuk mempromosikan komunis Tiongkok di dunia internasional, yang berlatar belakang faksi Jiang Zemin justru mengisyaratkan agar Xi Jinping mundur
NTD
Media corong PKT ‘Xinhua News Agency’ melaporkan bahwa rapat Politbiro yang dipimpin langsung oleh Xi Jinping selain mengumumkan waktu untuk Sidang Paripurna Ke-6 Komite Sentral PKT, melakukan peninjauan terhadap “Laporan Komprehensif tentang Inspeksi Putaran ke-7 dari Komite Sentral ke-19”, juga membahas beberapa masalah lainnya.
Topik Pembahasan Beberapa Masalah Lain ini umumnya terkait dengan mutasi rotasi jabatan personel tingkat tinggi PKT, dan diharapkan pihak berwenang dalam waktu dekat dapat mengumumkan hasil terkait hal ini.
Sedangkan jadwal diselenggarakannya Sidang Paripurna ke-6 Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok lebih menjadi perhatian besar dari pihak luar.
Chen Pokong, seorang pakar urusan Tiongkok yang berada di Amerika Serikat berpendapat bahwa Sidang Paripurna Ke-6 ini adalah puncak pertemuan setelah Pertemuan Beidaihe tahun ini, tetapi yang aneh adalah soal jadwal waktu penyelenggaraannya yang biasanya diadakan di bulan Oktober harus diundur sampai November. Ini berarti ada konflik di internal PKT.
Menurut analisis Chen Pokong, bahwa Sidang Paripurna Ke-6 terlebih dahulu akan menetapkan calon anggota Politbiro dan Anggota Komite Tetap Politbiro untuk reorganisasi kekuasaan tertinggi Kongres Nasional ke-20 tahun depan. Dikatakan keputusan awal, karena tahun depan masih akan ada Pertemuan Beidaihe dan Sidang Pleno Ke-7 sebelum masuk ke Kongres Nasional ke-20, Jadi api konflik masih akan berkobar.
Politbiro Menyerukan Perlunya Mempertahankan status “Inti Xi”
Pertemuan Politbiro kali ini secara khusus menekankan agar semua jajaran dapat terus mempertahankan status inti Sekjen. Xi Jinping di Komite Sentral PKT, dan mempertahankan otoritas dan kepemimpinan terpusat dari Komite Sentral PKT.
Dua penekanan tentang mempertahankan di atas, adalah slogan yang sering diteriakkan oleh otoritas Beijing dalam beberapa tahun terakhir.
Status “Inti Xi” mulai muncul dalam Sidang Paripurna yang diadakan pada musim gugur tahun 2016, kemudian disahkan oleh PKT pada tahun itu. Dalam Kongres Nasional ke-19 PKT yang diadakan pada bulan Oktober 2017, “Pemikiran Xi” ditulis ke dalam konstitusi partai.
Pada September 2018, Sidang Politbiro Komite Sentral selain menyerukan juga menghendaki direalisasikannya kedua “mempertahankan” untuk memperkuat status “Inti Xi”.
Setelah Xi Jinping terpilih melalui Kongres Nasional PKT ke-18, badai antikorupsi langsung melanda daratan Tiongkok. Sejauh ini, lebih dari 440 orang pejabat senior dibabat karena terlibat korupsi. Sebagian besar dari mereka adalah petinggi yang dipromosikan untuk diandalkan oleh Jiang Zemin dan Zeng Qinghong .
Tetapi, banyak tanda menunjukkan bahwa hingga saat ini Xi Jinping masih menyerukan pertahankan “Inti Xi” sejak ia berkuasa, hal mana menunjukkan posisinya masih labil dan kekuasaannya masih mendapat tantangan dari lawan politik.
Mantan Komite Tetap Politbiro, Profesor Wang Youqun, penulis Wei Jianxing, sekretaris Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, baru-baru ini menulis sebuah artikel yang mengungkapkan bahwa, sebelum Kongres Nasional PKT ke-19, Jiang Zemin dan Zeng Qinghong berkompromi dengan Xi untuk mengakui status “Inti Xi” dengan tujuan agar terbebas dari tuntutan KKN selama mereka berkuasa.
Tetapi, sejak 4 tahun lalu Xi Jinping mendapat pengakuan “Inti Xi” dari Jiang Zemin dan Zeng Qinghong, Xi Jinping “tidak enak makan dan tidur”. Bagaimana tidak, di antara 7 orang anggota Komite Tetap Biro Politik PKT saat ini, kroni Jiang dan Zeng ada 3 orang, yakni Wang Huning, Han Zheng, dan Zhao Leji.
Jiang dan Zeng memanipulasi kroni-kroninya dari belakang layar, terus-menerus “mengadu domba” antara Xi dengan Li Keqiang, dan “mengadu ayam” antara Xi dengan Wang Qishan, yang menyebabkan Xi menjadi minoritas di antara pejabat senior PKT.
‘Propaganda Asing Besar’ Menjajaki Kemungkinan agar Xi Mundur
Sesuai dengan praktik PKT selama ini, Sidang Paripurna Ke-6 biasanya berfokus pada pembahasan soal pembangunan partai. Namun, menjelang Sidang Paripurna ke-6 tahun depan, isu yang lebih santer malahan soal sudah waktunya Xi Jinping mundur dari jabatan.
Duowei.com, yang berkantor pusat di Beijing pada 27 Agustus menerbitkan artikel berjudul ‘Kapan para pemimpin PKT pensiun dan siapa yang memiliki wewenang untuk memutuskan ?”. Artikel tersebut berbicara “panjang lebar” soal inisiatif pensiun (mengundurkan diri) dari pemimpin sebelum Xi Jinping. Bahkan lebih menyindir adalah tulisan mengenai Xi Jinping pernah memuji Hu Jintao dengan mengatakan Hu adalah seorang pemimpin PKT yang berpengertian dan berlapang dada, berkarakter mulia dan berintegritas tinggi.
Beberapa netizen menafsirkan artikel ini sebagai tulisan yang menyiratkan waktunya, bagi Xi Jinping untuk mengambil inisiatif pensiun mengikuti contoh mantan pemimpin sebelumnya.
Meskipun pendiri ‘Duowei News’ Yu Pinhai, kelahiran Hongkong, ia juga merupakan ketua dewan direksi Nanhai Holdings. Ia dikenal oleh dunia luar memiliki kedekatan hubungan dengan CITIC Group, tempat berkumpulnya para anak cucu pemimpin senior PKT masa lalu. Kabarnya ‘Duowei’ juga masuk faksi Jiang Zemin.
Menurut analisis Wang Youqun, Jiang Zemin yang saat ini berusia 95 tahun pada dasarnya telah menjadi “orang mati yang hidup”. Saat ini, sutradara dari gerakan anti-Xi adalah Zeng Qinghong.
Tujuan Zeng mengarahkan semua jenis kontradiksi tajam di dalam dan luar negeri kepada Xi Jinping adalah, menghimpun bukti-bukti kuat untuk mendesak Xi mundur melalui Kongres Nasional ke-20 tahun depan. (Sin)
Badai Ida Mendarat di Louisiana AS, 4 Orang Tewas dan Puluhan Ribu Orang Terdampak Pemadaman Listrik
NTD
Badai Ida kategori 4 mendarat di Louisiana pada (29/8/2021) dan melemah menjadi badai tropis pada pagi hari (30/8/2021).
Personel SAR menggunakan perahu kecil dan kendaraan off-road untuk secara terpisah mengunjungi komunitas di mana lalu lintas terganggu oleh angin kencang.
Saat ini, 4 orang telah dipastikan tewas. Dan, seorang pria lain belum diketahui keberadaannya, dan dia mungkin saja telah dibunuh oleh serangan buaya.
Menurut laporan resmi, di Prairieville, barat laut New Orleans , seorang tertabrak dan tewas oleh pohon jalan yang tumbang. Sekitar 95 kilometer tenggara New Orleans, seseorang mencoba melewati daerah banjir dan meninggal dunia.
Badai merusak jaringan listrik di Louisiana, dan sebagian besar wilayah masih mengalami pemadaman listrik, memengaruhi setidaknya 1 juta rumah tangga.
Menurut situs web pelacak PowerOutage.us, badai itu menyebabkan lebih dari sejuta orang di negara bagian itu tanpa listrik, termasuk seluruh kota New Orleans. Ketika suhu terus meningkat di akhir musim panas, sebagian besar pengguna masih belum memulihkan daya hingga sore hari 31 Agustus.
Surat kabar Times-Picayune di New Orleans melaporkan bahwa, perusahaan listrik Entergy mengatakan kepada anggota Dewan Kota New Orleans, bahwa sebagian dari pasokan listrik dapat dipulihkan secepatnya.
Pada 31 Agustus 2021, para pekerja memperbaiki kabel listrik yang rusak akibat Badai Ida di Huma, Louisiana. (Scott Olson/Getty Images)
Badai juga memengaruhi pengiriman biji-bijian dan kedelai dari pelabuhan di sepanjang Teluk Meksiko.
Cargill, sebuah perusahaan besar yang bergerak dalam perdagangan biji-bijian, mengatakan bahwa peralatan yang digunakan untuk pengiriman rusak akibat angin kencang. Perusahaan biji-bijian dan makanan CHS (CHSCP-US) menyebutkan bahwa pemadaman listrik pada peralatan biji-bijian dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Pengiriman biji-bijian dari wilayah ini menyumbang 60% dari total ekspor AS. Situasi pasokan dan permintaan biji-bijian global saat ini cukup ketat, karena permintaan yang kuat di pasar Tiongkok. Kini pengiriman biji-bijian juga kemungkinan akan terpengaruh oleh badai.
Bandara New Orleans mengatakan bahwa semua penerbangan terjadwal akan dibatalkan pada 31 Agustus. Hampir 200 penerbangan akan dihentikan pada 1 September.
Pada 31 Agustus 021, kerusakan akibat Badai Ida di Port Fortune, Louisiana. (Win McNamee/Getty Images)
Ketika Ida mendarat di Louisiana pada 29 Agustus, hari yang sama 16 tahun silam, Badai Katrina mendarat kembali New Orleans, merenggut lebih dari 1.800 nyawa. Pihak berwenang membangun tanggul sepanjang ratusan mil di sekitar New Orleans.
Pejabat dari Korps Insinyur Angkatan Darat A.S. mengatakan bahwa tanggul banjir yang baru dibentengi di New Orleans harus mampu menahan, tetapi banjir di beberapa daerah dapat menyebar ke dinding banjir.
Layanan Cuaca Nasional AS telah mengeluarkan peringatan gelombang badai dan banjir ke banyak daerah, termasuk Jean Lafitte di selatan New Orleans. Walikota setempat, Tim Kerner mengatakan pada tanggal 30 Agustus, bahwa ketinggian sungai naik dengan cepat dan mengalir lebih dari 2,3 kilometer dari tanggul. (Hui)