Pendapatan Alibaba Besar Namun Investasi-investasi Baru Menipiskan Marjin Keuntungan

Alibaba Group Holding Ltd, perusahaan e-commerce terbesar Tiongkok melampaui estimasi pendapatan kuartal pertama pada 23 Agustus namun mengatakan investasi-investasi di dalam bisnis pengiriman makanannya akan terus membebani keuntungan-keuntungan.

Perusahaan tersebut mengatakan telah membentuk perusahaan induk untuk layanan-layanan jasa lokal dan perusahaan-perusahaan pengiriman makanan Ele.me dan Koubei, yang telah menerima lebih dari $3 miliar dalam komitmen investasi baru, termasuk dari SoftBank Group Corp dan Alibaba sendiri.

Saham-saham Alibaba yang terdaftar di AS naik sekitar 4 persen dalam perdagangan pra-pasar, karena para investor bereaksi positif terhadap pertumbuhan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

Pendapatan naik 61 persen menjadi 80,9 miliar yuan ($11,77 miliar) pada periode April-Juni, dibandingkan dengan estimasi rata-rata para analis sebesar 80,7 miliar yuan, menurut Thomson Reuters I/B/E/S.

Laba bersih yang didistribusikan pada para pemegang saham, bagaimanapun, turun 41 persen menjadi 8,7 miliar yuan, atau 3,3 yuan per saham, sebagian karena pembiayaan satu kali terkait kompensasi berbasis saham menyusul putaran penggalangan dana oleh Ant Financial, afiliasi pembayaran Alibaba.

Sementara pertumbuhan pendapatan telah meningkat sejak pencatatan bursa saham Alibaba tahun 2014, investasi mahal dalam ritel offline, logistik dan komputasi awan (cloud) telah memeras margin laba, dimana untuk Alibaba, biasanya jauh di atas 20 persen.

Pada April-Juni, marjin laba kotor Alibaba adalah 11 persen versus 29,2 persen setahun sebelumnya, margin terendah sejak pencatatan.

Ke depan, para eksekutif mengatakan, keuntungan akan terus dipengaruhi oleh investasi-inestasi dalam bisnis-bisnis baru, sebagian karena konsolidasi Koubei dan pengeluaran yang terkait dengan unit layanan-layanan jasa lokal yang baru dibuat.

“Investasi ke dalam area layanan-layanan jasa lokal ini, dikombinasikan dengan konsolidasi Koubei … akan menghasilkan laba kotor secara keseluruhan lebih lambat dalam waktu dekat,” kata kepala keuangan Alibaba Maggie Wu dalam wawancara telpon dengan para analis.

Bisnis jasa lokal tersebut adalah salah satu dari beberapa investasi besar yang dilakukan perusahaan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

April-Juni terlihat Alibaba memimpin investasi 1,38 miliar dolar AS di perusahaan logistik Tiongkok, ZTO Express (Cayman) Inc., dan berkomitmen $320 juta untuk proyek e-commerce Thailand. Ia juga telah berinvestasi dalam konten olahraga, microchip, teknologi pengenalan wajah dan pembayaran seluler di India.

Para analis yakin pada kemampuan Alibaba untuk memonetisasi investasinya walaupun menduga menipiskan margin keuntungan untuk saat ini.

“Untuk membangun aset-aset barunya, perusahaan tersebut akan membiayai dengan beberapa keuntungan dari aset-aset lain serta neraca keuangannya. Akibatnya, kita mungkin melihat tekanan margin dalam waktu dekat,” kata analis Tian Hou dari TH Data Capital dalam catatan penelitian pra-penghasilan.

Tidak termasuk hal-hal yang terjadi satu kali, perusahaan tersebut memperoleh 8,04 yuan per saham, atau $1,22 per saham, kehilangan estimasi rata-rata 8,15 yuan per saham.

Penjualan di bisnis e-commerce inti Alibaba naik 61 persen menjadi 69,2 miliar yuan, dibandingkan dengan kenaikan 58 persen pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan di bisnis-bisnis komputasi awan hampir dua kali lipat menjadi 4,7 miliar yuan, sementara pendapatan unit hiburan naik 46,4 persen menjadi 6 miliar yuan.

Bisnis inti Alibaba termasuk pasar online Tmall dan Taobao dan platform pembayaran Alipay. Seperti kebanyakan perusahaan e-commerce Tiongkok, pendapatan biasanya lebih tinggi pada bulan April-Juni dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya karena penjualan tengah tahun yang memuncak pada “tanggal keberuntungan” 18 Juni. (ran)