Perwakilan Tinggi Tiongkok untuk Makau Tewas Setelah Jatuh dari Gedung Rumahnya

Perwakilan tinggi Tiongkok untuk Makau telah meninggal akhir Oktober 20 setelah jatuh dari gedung tempat dia tinggal, rezim Tiongkok mengatakan 21 Oktober.

Sebagai kepala kantor penghubung Tiongkok untuk Makau, Zheng Xiaosong memegang sebuah jabatan yang telah lama dikaitkan dengan melakukan kampanye-kampanye subversi di bekas jajahan Portugis tersebut.

Zheng telah menderita depresi, Kantor Hong Kong dan Makau di dalam kabinet Tiongkok seperti Dewan Negara mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa perwakilan dari pemerintah Beijing telah mengunjungi Makau untuk menyampaikan belasungkawa. Pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut tentang keadaan kematiannya.

Zheng, 59 tahun, diangkat untuk posisi Makau pada September 2017 dan merupakan anggota Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT), sebuah badan yang terdiri lebih dari 200 anggota yang terdiri dari elit-elit Partai. Dia sebelumnya adalah wakil gubernur provinsi pesisir tenggara Fujian.

Kantor penghubung di Makau berfungsi sebagai jembatan antara pemerintah setempat dengan Beijing. Namun pemerintah Tiongkok daratan menjadi semakin berpengaruh dalam urusan lokal.

Seperti di Hong Kong tetangganya, Macau beroperasi di bawah kebijakan “satu negara, dua sistem” dan diperintah oleh seorang kepala eksekutif, yang dipilih melalui pemilihan tetapi harus mendapat persetujuan dari Beijing untuk secara resmi mengambil alih jabatan.

Ketua Eksekutif Makau Fernando Chui mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia “terkejut” tentang kematian Zheng dan menyatakan belasungkawa. Chief Executive Hong Kong Carrie Lam juga mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan “kesedihan mendalam” atas kematian Zheng.

SEJARAH KANTOR PENGHUBUNG DI HONG KONG DAN MAKAU

Kantor penghubung untuk Makau, seperti yang setara di Hong Kong, memiliki sejarah panjang dalam mempengaruhi urusan lokal untuk melaksanakan agenda PKT.

Pada tahun 1949, Komite Sentral PKT membentuk Komite Kerja Hong Kong, yang kemudian berganti nama menjadi Komite Kerja Hong Kong dan Makau (HKMWC), untuk tujuan mengawasi kerja PKT di dua wilayah tersebut.

Menurut buku “Political Development in Hong Kong: State, Political Society, and Civil Society” (Pengembangan Politik di Hong Kong: Negara, Masyarakat Politik, dan Masyarakat Sipil), oleh ilmuwan politik Hong Kong Ngok Ma, HKMWC memerintahkan dan mengendalikan jaringan organisasi “sayap kiri” di Hong Kong dan Makau, termasuk entitas-entitas komersial seperti bank-bank dan agen-agen wisata, organisasi-organisasi budaya seperti penerbit dan surat kabar, dan organisasi massa seperti organisasi pemuda dan wanita.

HKMWC secara langsung berada di bawah pengawasan Kelompok Koordinasi Pusat PKT untuk Urusan Hong Kong dan Makau, badan de-facto tertinggi untuk memutuskan kebijakan Beijing terhadap dua wilayah tersebut. Pada gilirannya, Kelompok Koordinasi Pusat melaporkan kepada Politbiro, sebuah badan beranggotakan 25 anggota dari kepemimpinan senior Partai.

Pada bulan Januari 2000, cabang Hong Kong dan cabang Makau secara berurutan diganti namanya menjadi Kantor Penghubung (Liaison Office) untuk dua wilayah tersebut, dengan demikian, kantor penghubung juga menjadi tuan rumah HKMWC. Kantor Penghubung dua kota tersebut sekarang mengawasi jaringan organisasi “sayap kiri”, menurut sebuah makalah akademis 2014 oleh cendekiawan Hong Kong, Brian C.H. Fong, diterbitkan di The China Quarterly.

Kelompok Koordinasi Pusat memiliki sejarah hubungan yang kuat dengan mantan pemimpin Partai Jiang Zemin. Dia dan lingkaran sekutunya adalah bagian dari faksi politik yang menentang kepemimpinan saat ini di bawah Xi Jinping.

Pada tahun 2003, Zeng Qinghong, wakil ketua PKT berikutnya, ditunjuk sebagai ketua Kelompok Koordinasi Pusat. Zeng dikenal luas sebagai sekutu penting dan dalang politik bagi Jiang.

Pada tahun 2012, Zhang Dejiang, mantan ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, legislatif stempel karet Tiongkok, dan sekutu penting lainnya dari Jiang mengambi tokoh utama dalam Kelompok Koordinasi Pusat tersebut.

Namun setelah Xi mengambil alih kekuasaan pada akhir tahun 2012, ia memulai pembersihan partai terhadap pejabat-pejabat faksi Jiang dan mulai mengurangi pengaruh faksi atas Hong Kong dan Makau.

Saat ini, Han Zheng, salah satu wakil perdana menteri Tiongkok, memegang posisi tersebut. Meskipun ia membuat karier politiknya di Shanghai, kubu faksi Jiang, Han menjalin hubungan baik dengan Xi saat terakhir menjadi ketua partai Shanghai. (ran)

Rekomendasi video:

Tiongkok Tingkatkan Tindakan Keras Terhadap Jemaah Kristen

https://www.youtube.com/watch?v=CV1Xbwz9x8Q&t=36s