Kematian Mendadak dan Misterius Presiden Vietnam Menimbulkan Praduga dan Ketidakpastian Atas Laut China Selatan

Di tengah hubungan yang memburuk antara Tiongkok dan Amerika Serikat atas masalah perdagangan dan pertahanan, Vietnam menjadi bagian dari konflik rumit atas Laut China Selatan. Ini diperparah oleh kematian mendadak dan misterius presiden Vietnam Tran Dai Quang pada bulan September. Banyak yang berspekulasi tentang penyebab kematian Quang, apakah itu karena penyakit atau penyebab tidak wajar yang ditimbulkan oleh perjuangan politik.

Kedekatan Vietnam dengan Laut China Selatan memberikannya posisi strategis yang penting dan menjadikannya pemain penting dalam perselisihan dengan Tiongkok atas klaim-klaim teritorial tersebut. Vietnam juga pernah melakukan perang perbatasan dengan Tiongkok pada tahun 1979.

Pertemuan antara Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong di ibu kota Hanoi pada 16 Oktober bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Vietnam, dan menentang kenekatan militer Tiongkok di Laut China Selatan.

Tran Dai Quang meninggal pada 21 September di usia 61 tahun. Partai Komunis Vietnam (PKV) secara resmi mengklaim bahwa dia meninggal dunia karena “penyakit virus berbahaya” di sebuah rumah sakit militer di Hanoi, dan penyakit itu “tidak dapat disembuhkan.”

Sebelum Quang meninggal, ia telah menghilang dari pandangan publik dan ketidakhadirannya pada peristiwa-peristiwa penting negara yang menyebabkan prasangka secara luas. Banyak yang bertanya-tanya apakah kepergiannya disebabkan oleh penyakit langka, atau digulingkan oleh saingan politik Partai Sekretaris Jenderal Trong, atau dari diracuni ketika ia melakukan kunjungan kenegaraan di Tiongkok tahun lalu, Asia Times melaporkan pada 21 September.

Sikap rezim Vietnam terhadap kematian pemimpin tertinggi sangat tidak biasa bagi negara komunis tersebut. Kurang dari dua jam setelah Quang meninggal, para pejabat PKV segera mengumumkan kematiannya dan memberikan informasi tentang pemakaman negara lewat media resmi, langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya karena informasi terperinci dari para pemimpin puncak selalu dianggap sebagai rahasia utama dalam sejarah PKV.

Penyakit Quang diselimuti misteri. PKV tidak mengungkapkan jenis penyakitnya, hanya tentang penyakit itu “tidak dapat disembuhkan.” Media berita negara mengutip dokter pemerintah Nguyen Quoc Trieu yang mengatakan bahwa Quang didiagnosis dengan penyakit yang tidak diketahui pada Juli 2017 dan ia telah menjalani enam perawatan di Jepang.

Media Jepang telah menyinggung kemungkinan penyebab kematiannya.

Quang didiagnosis dengan penyakit misterius tepat setelah kunjungan puncak di Tiongkok dari 11 Mei hingga 15 Mei 2017.

Setelah kunjungan tersebut, Quang menjauh dari publik selama satu bulan sejak 25 Juli 2017, yang diduga banyak orang karena masalah kesehatan atau perjuangan politik, Nikkei Asian Review melaporkan pada 28 Agustus 2017.

PKV meninggalkan beberapa pertanyaan penting yang tidak terjawab. Quang dalam keadaan sehat sebelum didiagnosis dengan penyakit mematikan. Bagaimana mungkin Quang terserang penyakit mematikan setelah kunjungannya ke Tiongkok? Mengapa Quang pergi ke Jepang untuk perawatan medis daripada negara komunis Tiongkok? Para pemimpin PKV di masa lalu telah menetapkan preseden untuk mencari perawatan medis dari Tiongkok.

Setelah kematian Quang, Sekretaris Jenderal Partai Trong, 74 tahun, dinominasikan sebagai presiden dan diharapkan akan disetujui oleh Majelis Nasional.

Ahli Vietnam, Carl Thayer, menulis pada bulan Januari bahwa Quang kemungkinan akan dipilih sebagai sekretaris jenderal jika Trong pensiun sebelum masa lima tahun jabatannya berakhir, lapor New York Times pada 21 September.

Quang dianggap sebagai pro-Amerika dan Trong pro-Tiongkok. Jika Quang belum meninggal dan mengambil posisi sekretaris umum dari Trong, Vietnam kemungkinan akan bergabung dengan strategi Indo-Pasifik AS dan membantu mengekang ekspansi Partai Komunis Tiongkok di wilayah tersebut.

Strategi Indo-Pasifik adalah inisiatif senilai 113 juta dolar untuk teknologi, energi, dan infrastruktur baru di kawasan Indo-Pasifik dan pilar ekonomi untuk pemerintahan Trump. Wilayah Laut China Selatan adalah wilayah inti dari Strategi Indo-Pasifik, dan Vietnam berada pada posisi strategis.

PKT khawatir bahwa negara-negara Asia Tenggara, seperti India, Vietnam, dan Taiwan, akan bergabung dengan strategi Indo-Pasifik AS untuk menahan pengaruh Tiongkok yang semakin meningkat. Tujuan kunjungan Menteri Pertahanan AS ke Vietnam tahun ini adalah untuk memperkuat kerja sama militer antara Amerika Serikat dan Vietnam. Namun, kematian Quang membuat situasi Laut China Selatan tidak menentu. (ran)

Rekomendasi video:

Krisis Mematikan di Balik Perjamuan Mewah Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=XYskDBnCmf4&t=1s