Pasar Seni Tiongkok Penuh dengan Suap dan Korupsi

ANALISIS BERITA

Posisi seorang seniman di Tiongkok tidak hanya didasarkan pada kualitas seninya, seseorang dengan koneksi politik yang tepat akan melihat karyanya melonjak nilainya jika ia menjadi seorang pejabat di dalam rezim komunis Tiongkok.

Pasar lukisan dan kaligrafi Tiongkok menjadi kacau baru-baru ini setelah Asosiasi Seniman Tiongkok, China Artists Association (CAA), mengubah anggota dewannya untuk masa jabatan baru yang dimulai pada 23 Desember 2018.

Meskipun CAA dan Asosiasi Kaligrafer Tiongkok, China Calligraphers Association (CCA), dianggap sebagai organisasi perdagangan non-pemerintah di atas kertas, mereka, pada kenyataannya, berada di bawah pengawasan langsung Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, sebuah badan penasihat untuk kepemimpinan Partai.

“Harga karya seni oleh mantan ketua CAA dan mantan wakil ketua telah turun 65 hingga 75 persen, sementara harga untuk para seniman di dewan yang baru dibuat tersebut telah meningkat secara dramatis,” China Times melaporkan pada 11 Februari. “Harga karya seni para seniman lebih tinggi jika posisinya lebih tinggi.” China Times adalah kantor berita yang dikelola pemerintah.

Lonjakan harga terbesar terjadi ketika seorang seniman menjadi ketua CAA. Laporan tersebut mengutip Xiao Yunru, seorang konsultan dari CCA cabang Provinsi Shaanxi, yang mengatakan: “Untuk satu periode, yaitu lima tahun, nilainya akan meroket. Penghasilan dari menjual karya seninya akan menjadi seratus kali lipat dari gajinya.”

Sementara itu, Liu Yi, seorang pedagang seni Beijing mengatakan kepada China Times, “Saya punya dua lukisan mantan wakil ketua CAA. Saya membelinya untuk seorang teman [ketika pelukisnya adalah wakil ketua]. Sekarang teman saya meminta saya untuk menjual lukisan-lukisan tersebut, tetapi saya tidak dapat menemukan pembeli bahkan dengan diskon 50 persen.”

Liu menambahkan bahwa pembeli hanya menghargai judul dan posisi pelukis, bukan karya lukisan itu sendiri.

Media yang dikelola pemerintah, China Economic, melaporkan pada 18 Februari bahwa nilai karya seni dapat dikategorikan ke dalam tingkat yang berbeda berdasarkan posisi para seniman di dalam CAA dan CCA. Laporan itu juga mencatat bahwa di pasar seni, hanya sedikit orang yang membeli karya seni dari seniman yang bukan pejabat CAA atau CCA, sehingga para seniman berusaha keras untuk mencapai posisi yang diidamkan tersebut.

Beberapa seniman bersedia untuk menyuap atasan agar menjadi pejabat dan menghasilkan nilai lebih untuk hasil karya mereka. Untuk memenuhi permintaan suap seperti itu, “satu CCA provinsi memiliki 64 wakil ketua,” kata laporan tersebut.

China Times sebelumnya melaporkan pada Februari 2013 bahwa posisi itu tidak gratis, dengan menyatakan, “Seniman harus membayar biaya sponsor ke galeri nasional setelah ditunjuk menjadi wakil ketua atau posisi yang lebih tinggi.” Galeri ini, yang dimiliki oleh Kementerian Kebudayaan Tiongkok dan Pariwisata, berlokasi di seluruh negeri.

Otoritas anti-korupsi rezim Tiongkok telah memperhatikan fenomena ini. Dalam laporan Juni 2015, China Economic telah mengutip Komisi Pusat Inspeksi Kedisiplinan (CCDI), yang saat itu ketua pengawas anti-korupsi Partai Komunis Tiongkok, mengatakan: “Setiap ketua CCA dan CAA adalah miliarder, yang telah merusak citra integritas dan kejujuran [Partai] yang telah diciptakan oleh gerakan anti-korupsi. Ini telah memperdalam kesenjangan antara si kaya dan si miskin, dan memperbesar masalah-masalah sosial.”

Tahun itu, CCDI menerbitkan beberapa artikel tentang masalah dalam birokrasi CCA dan CAA, tetapi tidak menangkap atau menghukum pejabat mana pun.

Zhang Xiaogang telah menjadi salah satu pelukis minyak paling terkenal dan terkaya di Tiongkok sejak tahun 1990-an. Total pendapatan karya seninya mencapai 170 juta yuan (US$25,12 juta) pada tahun 2006.

Zhu Qi, seorang kritikus seni dan kurator independen, mengatakan pada China Times pada tahun 2013: “Walaupun begitu pendapatan tahunan Zhang Xiaogang jauh lebih kecil daripada beberapa pelukis Tiongkok. Banyak pejabat pelukis Tiongkok menghasilkan puluhan juta, bahkan ribuan juta yuan per tahun. Mereka adalah para ketua CAA tingkat provinsi atau lebih tinggi dan presiden-presiden galeri. ”

Liu Dawei, ketua CAA dari bulan Desember 2008 hingga Desember 2018, termasuk di dalam daftar majalah Hurun (mirip dengan Forbes) tentang Seniman Tiongkok Paling Sukses yang Aktif Sampai Sekarang Sejak Tahun 2009.

Liu pertama kali masuk dalam daftar tersebut di urutan ke-31, dengan pendapatan tahunan 14,55 juta yuan (US$2,15 juta). Pada tahun 2015, ia menduduki peringkat ke-4 dengan pendapatan tahunan 248,8 juta yuan (US$36,77 juta). Pada tahun 2018, Liu memperoleh 20,46 juta yuan (US$3 juta) dan berada di peringkat ke-36. (ran)

Video pilihan:

Penuh Misteri, Fisikiawan Stanford Yang Akan Terima Hadiah Noble Bunuh Diri

https://www.youtube.com/watch?v=rCvX2ibghGY&t=97s