Sekelumit Perkataan dengan Agen-Agen Rahasia yang Menguntit Jurnalis The Epoch Times Hong Kong

oleh Wang Youqun

Zhen Liang, juga dikenal sebagai Sarah, adalah seorang jurnalis The Epoch Times edisi Hong Kong yang dikuntit oleh seseorang, yang diduga agen rahasia Partai Komunis Tiongkok dalam perjalanan untuk sebuah wawancara pada  26 April 2021. 

Menyadari pria itu telah mengikutinya, Zhen Liang bertanya padanya, “Apakah anda seorang reporter dari Ta Kung Pao? ” Pria yang menguntitnya itu kemudian lari. Zhen Liang berujar kepada pria itu saat Zhen Liang mengejarnya, tetapi pria itu berlari semakin kencang dan berhasil kabur.

Zhen Liang mengatakan ia curiga pria itu adalah seorang reporter dari  surat kabar pro-komunis di Hong Kong yaitu Ta Kung Pao, karena menerbitkan sebuah artikel yang memfitnah The Epoch Times dan mengungkapkan keberadaan Zhen Liang.

Beberapa hari sebelumnya pada 24 April, seorang pria lain mengklaim dirinya sebagai seorang petugas pengiriman datang ke rumah Zhen Liang dan mengetuk pintunya. Zhen Liang menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya, tetapi pria itu hanya bergumam dan berbicara dengan tidak jelas. Zhen Liang lalu langsung bertanya kepadanya, “Apakah anda seorang agen rahasia Partai Komunis Tiongkok?” Pria itu kemudian pergi dengan panik.

Kesalahan-Kesalahan yang Dilakukan Mata-Mata Partai Komunis Tiongkok Ini

Zhen Liang adalah seorang jurnalis veteran yang dicintai masyarakat Hong Kong dan para pembaca berbahasa Mandarin. Ia mulai bekerja untuk The Epoch Times dan New Tang Dynasty edisi Hong Kong pada tahun 2002. 

Selama hampir 20 tahun, ia menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional dan universal serta menyampaikan informasi mengenai kebenaran kepada orang-orang Hong Kong dan pemirsa berbahasa Mandarin di sekitar dunia.

Zhen Liang adalah host program bernama “Zhen Yan Zhen Yu (Kata-Kata Berharga dan Ucapan Sejati),” yang menampilkan wawancara dengan tokoh-tokoh arus utama yang berpengaruh dari semua lapisan masyarakat di Hong Kong, termasuk mantan pejabat senior pemerintah, anggota Dewan Legislatif, komentator senior urusan terkini, pengacara, selebriti, dan bintang pertunjukan. 

Acara ini menyatukan banyak cerita  yang menyegarkan dan mencerahkan mengenai Hong Kong.

Nama merek tersebut berasal dari nama Zhen Liang dan keyakinannya.

“Nama Tionghoa saya adalah Zhen, dan saya percaya pada kata ‘sejati’, yang juga diucapkan ‘Zhen’ dalam bahasa Mandarin sejak saya masih kecil,”kata Zhen Liang. 

Nama Tionghoa Liang adalah “Zhen” yang dapat digunakan sebagai kata sifat, kata benda, dan kata kerja, dengan berbagai arti termasuk “sangat berharga,” “sangat dihargai,” dan “disayangi.”

Hong Kong pernah disebut sebagai “Mutiara dari Timur” dan menikmati kebebasan berkeyakinan, kebebasan berbicara, dan kebebasan dari rasa takut dan keinginan, tetapi kini Hong Kong mengalami krisis terbesar dalam sejarahnya. 

Seperti kata pepatah Tiongkok kuno, “Sebuah kata yang baik membuat orang-orang tetap merasa hangat bahkan di musim dingin yang parah,” “kata-kata Zhen Liang yang sangat berharga” yang sangat dihargai oleh orang-orang.

“Zhen” juga berarti ketulusan, fakta, dan kebenaran. Ketulusan dapat menyentuh hati pemirsa. Informasi yang benar terkadang dapat menyelamatkan hidup. Saat kebenaran terungkap, kejahatan tidak dapat menemukan tempat untuk bersembunyi. 

Zhen Liang, dengan ketulusannya, melaporkan informasi yang benar dan mengungkapkan kebenaran di baliknya penampilan-penampilan yang tidak teratur dan kacau. Bahkan pelaporan Zhen Liang mengenai kebenaran lebih berharga pada hari-hari ini.

Karl Marx, nenek moyang Partai Komunis Tiongkok, menerbitkan “Manifesto Komunis“ 173 tahun yang lalu. Sepanjang sejarah  gerakan komunis internasional selama lebih dari 170 tahun, komunis  bertempur dengan  kapitalisme sesuai dengan tuntutan Karl Marx. 

Hasil pertarungan komunis dengan kapitalisme adalah bahwa, pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, semua rezim komunis di Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur adalah runtuh. Partai Komunis Tiongkok menjadi partai komunis terbesar di dunia setelah keruntuhan rezim komunis di Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur. 

Pada 20 Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok mengerahkan seluruh aparat negaranya untuk menganiaya para  praktisi dari sistem keyakinan spiritual Falun Gong, yang percaya pada prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Tetapi, Partai Komunis Tiongkok belum mampu membungkam Falun Gong selama lebih dari 20 tahun. Sebaliknya, Falun Gong telah disambut oleh orang-orang di lebih dari 110 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Partai Komunis Tiongkok juga menganiaya kelompok etnis dan kelompok keyakinan lain di Tiongkok. Faktanya, dua dekade terakhir menjadi sebuah periode di mana Partai Komunis Tiongkok menyokong ideologi dan praktik-praktiknya yang palsu, jahat, dan berlawanan di Tiongkok Daratan, Hong Kong, dan di seluruh dunia. Apa konsekuensi-konsekuensi Partai Komunis Tiongkok melakukan hal ini?

Korupsi yang Menyebar Luas

Penulis pernah bekerja di Kementerian Pengawasan di bawah Komisi Pusat Partai Komunis Tiongkok untuk Inspeksi Disiplin, dan penulis telah mempelajari korupsi di dalam Partai Komunis Tiongkok. 

Menurut statistik-statistik awal, sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18, lebih dari 80 pejabat Pusat Partai Komunis Tiongkok yang korup telah diselidiki dan dibersihkan dari penggelapan dan penyuapan sebesar sekitar usd 5,6 milyar. Meskipun datanya tidak lengkap, angka-angka ini mencapai rekor tertinggi di dunia.

Izinkan penulis membuat daftar tiga kasus terbaru.

Lai Xiaomin, mantan ketua China Huarong Asset Management Co., yang merupakan perusahaan manajemen aset terbesar di Tiongkok, didakwa menerima total suap 280 juta dolar AS. Ia dieksekusi di kota Tianjin pada tanggal 29 Januari.

Kurang dari sebulan kemudian, pada  27 Februari, terungkap bahwa Li Jianping, mantan Sekretaris Komite Kerja Partai Komunis Tiongkok di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi di Hohhot, Mongolia Dalam,  menggelapkan uang lebih dari  463 juta dolar AS.

Pada  28 Maret, sebuah kasus korupsi yang mengejutkan terungkap. Xu Changyuan, seorang mantan pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok, terlibat dalam aset yang terkait dengan mafia senilai lebih dari usd 1,52 miliar.

Angka-angka ini mungkin juga merupakan rekor dunia.

Partai Komunis Tiongkok telah menganiaya dan menindas rakyat Tiongkok banyak selama bertahun-tahun, dan telah berubah menjadi partai politik paling korup di dunia.

Saat orang Tionghoa berbicara tentang “si ini dan itu meninggal,” mereka sering berkata “100 tahun setelah kelahiran ini dan itu.”

Tahun ini menandai 100 tahun sejak berdirinya Partai Komunis Tiongkok. Dalam 100 tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok telah berbohong terlalu banyak, melakukan banyak perbuatan buruk, dan banyak utang darah. Saat ini, sejarah telah sampai pada tahap “Surga akan menghancurkan Partai Komunis Tiongkok.”

Agen-agen khusus Partai Komunis Tiongkok yang mengikuti Partai Komunis Tiongkok untuk melakukan kejahatan, mungkin mendapat uang haram untuk sementara waktu, tetapi akhir hidup mereka adalah mengkhawatirkan.

Sebagian besar Agen-Agen Khusus Partai Komunis Tiongkok Mengalami Nasib yang Buruk

Sebelum Partai Komunis Tiongkok menumbangkan Republik Tiongkok pada tahun 1949, Partai Komunis Tiongkok memiliki sebuah kebijakan untuk anggota-anggota bawah tanah Partai Komunis Tiongkok. 

Instruksi-instruksi intinya adalah untuk menyembunyikan para elit mereka, bersembunyi dalam jangka panjang, mengumpulkan kekuatan, dan menunggu waktu yang tepat. 

Pada saat itu, banyak juga anggota-anggota bawah tanah Partai Komunis Tiongkok, yang juga dikenal sebagai agen-agen khusus Partai Komunis Tiongkok, menyusup ke partai, pemerintah, dan organ militer Republik Tiongkok untuk mencuri informasi penting.

Namun demikian, setelah pendudukan Nanjing pada tahun 1949, Partai Komunis Tiongkok merumuskan sebuah kebijakan yang baru untuk anggota-anggota bawah tanahnya, dan gagasan-gagasan utama dari kebijakan tersebut adalah untuk menurunkan peringkat mereka saat berganti pekerjaan. Termasuk, memanfaatkan mereka dengan sebuah cara yang terkendali di daerah-daerah setempat atau terpencil,  secara bertahap meniadakan mereka itu. 

Kebijakan baru ini menjadi sebuah pedoman penting untuk membersihkan anggota-anggota bawah tanah Partai Komunis Tiongkok sendiri, setelah Partai Komunis Tiongkok berkuasa.

Setelah Partai Komunis Tiongkok berkuasa, Partai Komunis Tiongkok melancarkan puluhan kampanye politik yang berdarah dan brutal, di mana anggota-anggota bawah tanah Partai Komunis Tiongkok, juga dikenal sebagai agen-agen khusus Partai Komunis Tiongkok, adalah target utama pembersihan tersebut. 

Hampir semua anggota-anggota bawah tanah Partai Komunis Tiongkok menjadi sasaran pembersihan dan banyak dari mereka dianiaya dengan sangat kejam. Banyak keluarga yang berantakan dan  anggota-anggota keluarga yang mereka cintai, tewas dalam kampanye-kampanye politik.

Chen Xiuliang, mantan Sekretaris Komite Partai Komunis Tiongkok Kabupaten Nanjing, yang mengaku sebagai salah satu dari enam mata-mata tercantik di Partai Komunis Tiongkok, dicap sebagai “sayap kanan yang ekstrim” dan dikeluarkan dari Partai Komunis Tiongkok. Semua posisi Chen Xiuliang dicabut dan peringkatnya diturunkan enam tingkat. 

Chen Xiuliang mengalami penindasan politik selama 22 tahun. Suami Chen Xiuliang, bernama Sha Wenhan, seorang mantan Gubernur Provinsi Zhejiang, dicap sebagai kepala sebuah kelompok anti-Partai Komunis Tiongkok dan sayap kanan tertinggi di Partai Komunis Tiongkok. 

Sha Wenhan juga dikeluarkan dari Partai Komunis Tiongkok dan semua posisi yang dijabatnya sebelumnya, dan ia meninggal dunia dengan kondisi yang menyedihkan.

Pan Hannian, seorang agen khusus senior Partai Komunis Tiongkok, diam-diam ditangkap pada tahun 1955 dan dipenjara di penjara Qincheng, yang terletak di Beijing dan disebut sebagai sebuah penjara dengan keamanan maksimum untuk para tahanan politik. Ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada tahun 1963 dan penjara seumur hidup selama Revolusi Kebudayaan. Ia meninggal karena sakit selama berada di kamp kerja paksa di Provinsi Hunan.

Wang Chaobei, agen khusus senior Partai Komunis Tiongkok yang setara dengan Pan Hannian, dipenjara selama 17 tahun dan 9 hari di penjara Qincheng dan tempat-tempat lain.

Yan Baohang, yang ahli dalam mengumpulkan intelijen strategis untuk Partai Komunis Tiongkok, ditangkap dan ditahan di penjara Qincheng pada usia 72 tahun. Ia kemudian disiksa sampai mati.

Putra bungsu Yan Baohang, Yan Mingfu, juga dipenjara di penjara Qincheng delapan tahun.

Liu Xiwu, mantan Sekretaris Komite Partai Komunis Tiongkok di Kabupaten Beiping (nama lain untuk Beijing) sebelum tahun 1949, dianiaya sampai mati selama Revolusi Kebudayaan.

Ge Peiqi, seorang agen senior Partai Komunis Tiongkok yang membantu Partai Komunis Tiongkok memenangkan Kampanye Liaoshen, yang menentukan kemenangan Partai Komunis Tiongkok dalam Perang Saudara Tiongkok, dicap sebagai seorang “kontra-revolusioner ganda” oleh Partai Komunis Tiongkok. Karena “kontra-revolusioner ganda,” ia dicap sebagai seorang kontra-revolusioner historis dan seorang kontra-revolusioner yang aktif. Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 1957.

Masih banyak lagi kasus-kasus semacam itu, dan penulis tidak akan mencantumkannya di sini. Sejarah membuktikan bahwa semua agen khusus Partai Komunis Tiongkok yang menjadi pendukung kejahatan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok yang jahat, akan menanggung semua kata-kata dan tindakan-tindakannya.

The Epoch Times Hong Kong adalah sebuah bagian penting dari Epoch Times Media Group, berkantor pusat di New York, Amerika Serikat.

Epoch Times Media Group telah menjadi surat kabar bahasa Mandarin dan surat kabar multibahasa dan media online terbesar di dunia, dengan cabang di 35 negara, dan situs web dalam 23 bahasa, termasuk bahwa Mandarin, Inggris, dan Prancis. Surat kabar The Epoch Times didistribusikan di lima benua, dan memiliki jurnalis di seluruh dunia.

Agen-agen Partai Komunis Tiongkok menguntit dan mengganggu Sarah Liang, jurnalis The Epoch Times Hong Kong, juga mengganggu dan merusak kebebasan pers di mana semua jurnalis dari Epoch Times Media Group melindungi seluruh dunia. 

Para jurnalis The Epoch Times di seluruh dunia, akan mengamati secara ketat setiap pergerakan agen-agen khusus Partai Komunis Tiongkok di Hong Kong dan segera mengungkapkannya kepada dunia tentang semua tindakan buruk agen-agen khusus Partai Komunis Tiongkok di Hong Kong. (Vv)

Wang Youqun lulus dengan gelar Ph.D. bidang Hukum dari Renmin University of China. Dia pernah bekerja sebagai asisten dan copywriter untuk Wei Jianxing (1931-2015), anggota Komite Tetap Politbiro PKT dari tahun 1997 hingga 2002